LomX
IndoForum Beginner D
- No. Urut
- 6383
- Sejak
- 9 Sep 2006
- Pesan
- 695
- Nilai reaksi
- 10
- Poin
- 18
Kita telah melihat bahwa argumen-argumen yang digunakan untuk membuktikan keberadaan Tuhan itu tidaklah pantas. Sekarang kita akan menunjukkan bahwa Tuhan yang Maha Tahu, Maha Pengasih dan Penyayang, Maha Kuasa seperti yang dimiliki oleh orang Theis itu tidak mungkin ada.
Problema Kebebasan Kehendak
Untuk menghidupi kehidupan beragama yang berarti, kita harus memiliki kebebasan kehendak, kita harus bisa memilih yang baik dan yang buruk. Kalau kita tidak memiliki kebebasan kehendak, kita tidak dapat bertanggung jawab atas kelakuan kita sendiri.
Menurut orang-orang Theis, Tuhan itu Maha Tahu. Dia tahu masa yang lampau, masa sekarang, dan semua di masa yang akan datang. Kalau benar demikian, maka Tuhan pasti sudah tahu semua yang kita mau kerjakan jauh sebelum kita perbuat. Ini berarti seluruh hidup kita sudah ditentukan sebelumnya, dan kita bertindak bukanlah atas dasar kebebasan kehendak, tetapi kita telah ditentukan untuk berbuat apa yang kita perbuat. Kalau kita sebelumnya sudah ditentukan untuk menjadi orang baik, maka kita akan menjadi baik, dan bila kita sebelumnya ditentukan untuk menjadi buruk, maka kita akan menjadi orang buruk/jahat. Kita tidak akan berbuat atas dasar kebebasan kehendak kita, akan tetapi kita berbuat atas dasar apa yang telah Tuhan tentukan. Meskipun orang Theis tetap memaksakan bahwa adanya kebebasan kehendak, ke-Maha Tahuan Tuhan justru membuat hal ini mustahil untuk dimengerti. Alkitab pun menyatakan bahwa orang hanya akan berbuat apa yang telah ditentukan oleh Tuhan.
Jadi ternyata di dalam ajaran Theis, jalan hidup seseorang dan takdir adalah sepenuhnya ulah Tuhan. Dan sebagai manusia kita tidak punya hak untuk mengeluh tentang apa yang telah Tuhan putuskan untuk kita. Ide di mana semuanya telah ditentukan dengan ide bahwa Tuhan itu Maha Tahu memang tampak sejalan, tetapi ide tersebut tidak masuk akal ke dalam konsep usaha untuk berbuat kebaikan atau menghindari kejahatan.
Problema Tentang Kejahatan
Mungkin argumen yang paling kuat untuk menangkis keberadaan Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Tahu adalah kenyataan yang tak bisa dipungkiri bahwa dunia ini terlalu banyak penderitaan. Kalau Tuhan yang penuh cinta itu benar-benar Maha Kuasa, mengapa Dia tidak membinasakan semua kejahatan dan Iblis?
Orang-orang Theis akan mencoba untuk menjawab pertanyaan ini dengan berbagai cara.
Yang pertama,
Yang Kedua,
Yang Ketiga,
Sampai ke tahap seperti ini,
Semua penderitaan yang ada di dunia (penyakit, bencana alam, bayi yang meninggal, kelaparan berkepanjangan) membuktikan sekali lagi bahwa Tuhan yang Maha Pengasih, Penyayang, Adil, Sempurna itu tidak pernah ada.
Problema Tentang Penciptaan
Untuk Apa Mencipta? Apa Tujuan dari Penciptaan?
Orang-orang Theis mengklaim bahwa Tuhan itu Maha Sempurna, dan Dia itu Sempurna dalam segala hal. Tapi, jika Tuhan memang benar Sang Pencipta, pernyataan di bawah akan membuktikan bahwa Tuhan itu tidak sempurna.
Marilah kita lihat dan buktikan bersama.
Sebelum Tuhan menciptakan alam semesta ini, yang ada hanyalah kekosongan dan kehampaan - tidak ada matahari, tidak ada bumi, tidak ada orang, tidak ada kebaikan maupun kejahatan, tidak ada penderitaan. Yang ada hanyalah Tuhan yang Maha Sempurna di mata orang Theis. Jadi, jika Tuhan itu sempurna dan hanya ada kesempurnaan sebelum diciptakannnya alam semesta, apa gerangan yang menggerakkan Tuhan untuk menciptakan alam semesta dan ketidaksempurnaan ke dalam seluruh ciptaan-Nya? Apakah karena Tuhan itu bosan dan tidak punya kerjaan? Apakah karena Tuhan merasa kesepian dan ingin didoakan dan dipuja?
Menurut orang-orang Theis, Tuhan menciptakan semuanya karena cinta-Nya yang besar kepada manusia. Tapi ini adalah mustahil! Tuhan tidak mungkin bisa mencintai manusia sebelum manusia itu tercipta. Sama halnya seorang wanita tidak mungkin bisa mencintai anaknya jika wanita itu tidak mengandung dan melahirkan anaknya. Keinginan dan kebutuhan Tuhan untuk mencipta telah menjelaskan bahwa Tuhan sangat tidak puas dengan segala sesuatu sebelum penciptaan. Ketidakpuasan Tuhan itu telah membuktikan bahwa Tuhan itu tidak sempurna (kalau Tuhan ada). Orang-orang Theis mungkin akan mengatakan Tuhan menciptakan secara spontan tanpa keinginan ataupun kebutuhan untuk mencipta. Pernyataan seperti ini hanyalah membuktikan bahwa penciptaan alam semesta ini sama sekali tidak ada tujuannya, dan tidak ada rencana di balik penciptaan alam semesta ini.
Tuhan macam apa yang menciptakan segala sesuatu tanpa perencanaan dan tujuan?
Tentu saja bukan Tuhan yang Maha Pengasih dan Pencipta.
Problema Tuhan Yang Tak Terlihat
Orang-orang Theis selalu mengklaim bahwa Tuhan menginginkan kita untuk percaya kepada-Nya sehingga kita bisa terselamatkan. Kalau Tuhan mau kita percaya, mengapa Tuhan tidak membuat mukjizat sehingga bisa terlihat oleh semua orang supaya semua orang bisa percaya?
Mungkin orang Theis akan menjawab, Tuhan ingin kita percaya dengan iman, bukan dengan pandangan mata.
Tetapi Alkitab sendiri mengatakan bahwa di masa yang lampau Tuhan melakukan mukjizat yang paling luar biasa dan sering kali memunculkan diri-Nya di dalam kehidupan manusia dengan tujuan supaya manusia bisa melihat dan percaya kepada-Nya.
Kalau Tuhan menampakkan diri-Nya atau mukjizat-Nya dimasa lampau, mengapa Tuhan tidak menampakkan diri-Nya atau mukjizat-Nya di masa kini?
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan begitu banyaknya pertentangan antara ilmu pengetahuan dan isi Alkitab, maka sudah lebih masuk akal bila Tuhan lebih memperlihatkan diri-Nya dan melakukan mukjizat di zaman sekarang.
Tapi mukjizat dan diri-Nya tidak pernah muncul. Ini membuktikan bahwa Tuhan itu tidak ada sama sekali.
Orang-orang Theis akan berkata bahwa Tuhan melakukan mukjizat dan keajaiban di masa sekarang, misalnya dengan penyembuhan, membantu memecahkan masalah pribadi, dan sebagainya. Tapi manusia yang bandel dan jahat menolak untuk percaya. Sedangkan keajaiban-keajaiban yang dikumandangkan itu bersifat kecil dan pribadi, sehingga lebih menimbulkan keraguan daripada kepercayaan.
Kalau Tuhan melakukan mukjizat yang luar biasa dan luas, manusia mau tidak mau harus percaya. Tapi mukjizat itu tidak pernah ada.
Bahkan menurut Alkitab, orang-orang Israel berkelana di gurun pasir selama 40 tahun lamanya, dan Tuhan memberi mereka makan dengan menjatuhkan makanan dari langit (Keluaran 16:4). Di tahun 1980-an, jutaan umat Theis diEthiopia mati secara perlahan-lahan karena kemarau yang panjang. Tuhan mempunyai kesempatan emas untuk kembali menjatuhkan makanan dari langit, seperti yang diutarakan di Alkitab, untuk membuktikan keberadaan diri-Nya dan membuktikan cinta-Nya yang besar kepada manusia.
Ini merupakan salah satu bukti kalau Tuhan tidak ada sama sekali.
Problema Kebebasan Kehendak
Untuk menghidupi kehidupan beragama yang berarti, kita harus memiliki kebebasan kehendak, kita harus bisa memilih yang baik dan yang buruk. Kalau kita tidak memiliki kebebasan kehendak, kita tidak dapat bertanggung jawab atas kelakuan kita sendiri.
Menurut orang-orang Theis, Tuhan itu Maha Tahu. Dia tahu masa yang lampau, masa sekarang, dan semua di masa yang akan datang. Kalau benar demikian, maka Tuhan pasti sudah tahu semua yang kita mau kerjakan jauh sebelum kita perbuat. Ini berarti seluruh hidup kita sudah ditentukan sebelumnya, dan kita bertindak bukanlah atas dasar kebebasan kehendak, tetapi kita telah ditentukan untuk berbuat apa yang kita perbuat. Kalau kita sebelumnya sudah ditentukan untuk menjadi orang baik, maka kita akan menjadi baik, dan bila kita sebelumnya ditentukan untuk menjadi buruk, maka kita akan menjadi orang buruk/jahat. Kita tidak akan berbuat atas dasar kebebasan kehendak kita, akan tetapi kita berbuat atas dasar apa yang telah Tuhan tentukan. Meskipun orang Theis tetap memaksakan bahwa adanya kebebasan kehendak, ke-Maha Tahuan Tuhan justru membuat hal ini mustahil untuk dimengerti. Alkitab pun menyatakan bahwa orang hanya akan berbuat apa yang telah ditentukan oleh Tuhan.
Jadi ternyata di dalam ajaran Theis, jalan hidup seseorang dan takdir adalah sepenuhnya ulah Tuhan. Dan sebagai manusia kita tidak punya hak untuk mengeluh tentang apa yang telah Tuhan putuskan untuk kita. Ide di mana semuanya telah ditentukan dengan ide bahwa Tuhan itu Maha Tahu memang tampak sejalan, tetapi ide tersebut tidak masuk akal ke dalam konsep usaha untuk berbuat kebaikan atau menghindari kejahatan.
Problema Tentang Kejahatan
Mungkin argumen yang paling kuat untuk menangkis keberadaan Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Tahu adalah kenyataan yang tak bisa dipungkiri bahwa dunia ini terlalu banyak penderitaan. Kalau Tuhan yang penuh cinta itu benar-benar Maha Kuasa, mengapa Dia tidak membinasakan semua kejahatan dan Iblis?
Orang-orang Theis akan mencoba untuk menjawab pertanyaan ini dengan berbagai cara.
Yang pertama,
Yang Kedua,
Yang Ketiga,
Sampai ke tahap seperti ini,
Semua penderitaan yang ada di dunia (penyakit, bencana alam, bayi yang meninggal, kelaparan berkepanjangan) membuktikan sekali lagi bahwa Tuhan yang Maha Pengasih, Penyayang, Adil, Sempurna itu tidak pernah ada.
Problema Tentang Penciptaan
Untuk Apa Mencipta? Apa Tujuan dari Penciptaan?
Orang-orang Theis mengklaim bahwa Tuhan itu Maha Sempurna, dan Dia itu Sempurna dalam segala hal. Tapi, jika Tuhan memang benar Sang Pencipta, pernyataan di bawah akan membuktikan bahwa Tuhan itu tidak sempurna.
Marilah kita lihat dan buktikan bersama.
Sebelum Tuhan menciptakan alam semesta ini, yang ada hanyalah kekosongan dan kehampaan - tidak ada matahari, tidak ada bumi, tidak ada orang, tidak ada kebaikan maupun kejahatan, tidak ada penderitaan. Yang ada hanyalah Tuhan yang Maha Sempurna di mata orang Theis. Jadi, jika Tuhan itu sempurna dan hanya ada kesempurnaan sebelum diciptakannnya alam semesta, apa gerangan yang menggerakkan Tuhan untuk menciptakan alam semesta dan ketidaksempurnaan ke dalam seluruh ciptaan-Nya? Apakah karena Tuhan itu bosan dan tidak punya kerjaan? Apakah karena Tuhan merasa kesepian dan ingin didoakan dan dipuja?
Menurut orang-orang Theis, Tuhan menciptakan semuanya karena cinta-Nya yang besar kepada manusia. Tapi ini adalah mustahil! Tuhan tidak mungkin bisa mencintai manusia sebelum manusia itu tercipta. Sama halnya seorang wanita tidak mungkin bisa mencintai anaknya jika wanita itu tidak mengandung dan melahirkan anaknya. Keinginan dan kebutuhan Tuhan untuk mencipta telah menjelaskan bahwa Tuhan sangat tidak puas dengan segala sesuatu sebelum penciptaan. Ketidakpuasan Tuhan itu telah membuktikan bahwa Tuhan itu tidak sempurna (kalau Tuhan ada). Orang-orang Theis mungkin akan mengatakan Tuhan menciptakan secara spontan tanpa keinginan ataupun kebutuhan untuk mencipta. Pernyataan seperti ini hanyalah membuktikan bahwa penciptaan alam semesta ini sama sekali tidak ada tujuannya, dan tidak ada rencana di balik penciptaan alam semesta ini.
Tuhan macam apa yang menciptakan segala sesuatu tanpa perencanaan dan tujuan?
Tentu saja bukan Tuhan yang Maha Pengasih dan Pencipta.
Problema Tuhan Yang Tak Terlihat
Orang-orang Theis selalu mengklaim bahwa Tuhan menginginkan kita untuk percaya kepada-Nya sehingga kita bisa terselamatkan. Kalau Tuhan mau kita percaya, mengapa Tuhan tidak membuat mukjizat sehingga bisa terlihat oleh semua orang supaya semua orang bisa percaya?
Mungkin orang Theis akan menjawab, Tuhan ingin kita percaya dengan iman, bukan dengan pandangan mata.
Tetapi Alkitab sendiri mengatakan bahwa di masa yang lampau Tuhan melakukan mukjizat yang paling luar biasa dan sering kali memunculkan diri-Nya di dalam kehidupan manusia dengan tujuan supaya manusia bisa melihat dan percaya kepada-Nya.
Kalau Tuhan menampakkan diri-Nya atau mukjizat-Nya dimasa lampau, mengapa Tuhan tidak menampakkan diri-Nya atau mukjizat-Nya di masa kini?
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan begitu banyaknya pertentangan antara ilmu pengetahuan dan isi Alkitab, maka sudah lebih masuk akal bila Tuhan lebih memperlihatkan diri-Nya dan melakukan mukjizat di zaman sekarang.
Tapi mukjizat dan diri-Nya tidak pernah muncul. Ini membuktikan bahwa Tuhan itu tidak ada sama sekali.
Orang-orang Theis akan berkata bahwa Tuhan melakukan mukjizat dan keajaiban di masa sekarang, misalnya dengan penyembuhan, membantu memecahkan masalah pribadi, dan sebagainya. Tapi manusia yang bandel dan jahat menolak untuk percaya. Sedangkan keajaiban-keajaiban yang dikumandangkan itu bersifat kecil dan pribadi, sehingga lebih menimbulkan keraguan daripada kepercayaan.
Kalau Tuhan melakukan mukjizat yang luar biasa dan luas, manusia mau tidak mau harus percaya. Tapi mukjizat itu tidak pernah ada.
Bahkan menurut Alkitab, orang-orang Israel berkelana di gurun pasir selama 40 tahun lamanya, dan Tuhan memberi mereka makan dengan menjatuhkan makanan dari langit (Keluaran 16:4). Di tahun 1980-an, jutaan umat Theis diEthiopia mati secara perlahan-lahan karena kemarau yang panjang. Tuhan mempunyai kesempatan emas untuk kembali menjatuhkan makanan dari langit, seperti yang diutarakan di Alkitab, untuk membuktikan keberadaan diri-Nya dan membuktikan cinta-Nya yang besar kepada manusia.
Ini merupakan salah satu bukti kalau Tuhan tidak ada sama sekali.