• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

IF Bali

Muda-mudi Penerus Pembangunan Adat Bali

1413062p.jpg


Keberadaan sekaa teruna (muda-mudi) di banjar (dusun) sangat strategis, karena merupakan penerus pembangunan adat dan budaya Bali.

Melihat itu, sekaa teruna yang tumbuh di setiap banjar, harus mampu memperkokoh budaya Bali di tengah gempuran budaya asing, kata Wakil Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, di Kelurahan Pemecutan, Kecamatan Denpasar Barat, Jumat.

Ia mengharapkan anggota Sekaa Teruna (ST) Eka Dharma terus meningkatkan pengetahuan untuk menghadapi perkembangan zaman yang semakin pesat, yang sudah tentu akan membawa budaya positif maupun negatif.

"Keberadaan ST tingkat kota, antara lain sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan para pemuda, terutama dalam melaksanakan kewajiban agama dan bernegara," katanya.

Di samping itu, ST bisa mewakili generasi muda dalam menyukseskan berbagai aktivitas pembangunan di era globalisasi ini.

"Keberadaan ST diharapkan juga mampu berperan sebagai filter budaya asing yang tidak sesuai dengan adat budaya Bali. Ini penting karena Bali sebagai tujuan wisata dunia, sudah tentu pengaruh budaya Barat akan mudah masuk ke Pulau Dewata," ujarnya.

Sementara Koordinator Tim Penilai Kota Denpasar, Cok Wisnu Wardana mengatakan, evaluasi yang dilakukan pihaknya terhadap ST kali ini, antara lain meliputi bidang organisasi, bidang administrasi serta pengabdian terhadap bangsa dan negara.

Camat Denpasar Barat, I Made Mudra mengatakan, melalui evaluasi penilaian itu diharapkan ST Eka Dharma mampu membangun dan melestarikan adat budaya Bali.

"Kami harapkan tim penilai untuk memberikan tuntunan pada ST Satya Dharma, sehingga menjadi pegangan untuk membangun lingkungan dan bangsa ke depannya," ujarnya.

Ketua ST Eka Dharma Komang Wijaya mengatakan, saat ini organisasi yang dipimpinnya beranggotakan 103 orang, terdiri dari 30 orang wanita dan 73 anggota laki-laki.

"Kami juga sudah membangunan perbengkelan dan melakukan kegiatan adat, seperti membuat perlengkapan upakara," katanya. *JY

Sumber : Antara
 
Dikecam, Kuota 1.000 Penyu untuk Bali

0829038p.jpg


Rencana Pemerintah Provinsi Bali membuka kembali kuota pemanfaatan 1.000 penyu per tahun dikecam masyarakat dan aktivis penyayang satwa. Rencana tersebut dikhawatirkan memengaruhi citra Bali sebagai salah satu destinasi pariwisata di dunia.

Rencana Pemerintah Provinsi Bali memanfaatkan 1.000 ekor penyu per tahun saat ini sudah diajukan ke Departemen Kehutanan. Secara terpisah, Gubernur Made Mangku Pastika mengungkapkan, angka 1.000 itu diperoleh berdasarkan hitung-hitungan kebutuhan penyu untuk kebutuhan upacara adat keagamaan di Bali.

”Jadi bisa dipastikan penyu hanya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan upacara. Yang penting supaya tidak ada kegiatan ilegal terkait satwa itu. Kami melalui jalur resmi, meminta izin dan tengah dibahas oleh pemerintah pusat,” kata Pastika.

Bendesa adat Desa Serangan, desa di Bali yang menjadi tempat bertelur penyu, Made Wiguna menyatakan, pariwisata Bali sempat terpengaruh ketika ribuan penyu dibunuh untuk konsumsi dan upacara adat keagamaan satu dekade lalu. ”Sejumlah negara sempat mengancam larangan berwisata ke Bali,” kata Wiguna, Rabu (25/11).

Koordinator Program Penyu Nasional World Wide Fund (WWF) Indonesia Creusa Hitipeuw menyatakan, perdagangan ilegal dan penyelundupan penyu ke Bali dikhawatirkan kembali marak apabila rencana itu terealisasi. (BEN)

Sumber : Kompas
 
Empat Polsek Denpasar Berubah Menjadi Kepolisian Metropolis

Empat kepolisian sektor (Polsek) di wilayah Kepolisian Kota Besar Denpasar, yaitu Denpasar Barat, Denpasar Timur, Denpasar Selatan, dan Kuta akan berubah menjadi kepolisian metropolis.

Pimpinannya tak lagi berpangkat Ajun Komisaris Polisi, melainkan Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP).

Kepala Poltabes Denpasar, Komisaris Besar I Gede Alit Widana di Denpasar, Senin (30/11) mengatakan hal ini sudah sesuai dalam validasi yang dilakukan tim Mabes polri.

"Yang berubah status menjadi metropolis bukan hanya Poltabes saja tapi beberapa Polres besar di Bali dan juga di seluruh Indonesia," ujarnya.

Dengan peningkatan status diharapkan dapat lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan meningkatkan aksi tanggap untuk dapat mencegah tindak kejahatan.

"Jumlah personelnya pasti akan ditambah minimal 300 orang, jadi tidak ada alasan lagi untuk merasa kurang personel dan lain sebagainya," katanya.

Harapan lainnya juga dapat meredam terjadinya gejolak sosial yang ada di masyarakat dengan mobilitas tinggi.

Dia mengaku memiliki impian untuk kawasannya terutama Polsek Kuta dijadikan proyek percontohan untuk zero criminal.

Meskipun banyak yang menyangsikan apakah mungkin hal itu terjadi, namun Kapoltabes mengaku akan terus berusaha sekuat tenaga dengan jajaran dan tentu saja bekerjasama dengan masyarakat untuk dapat menciptakan semua itu.

"Bali memang ibarat gula, semua orang berduyun-duyun datang ke sini. Yang datang tak hanya mereka yang memiliki ketrampilan tapi juga mereka yang tidak punya ketrampilan. Mereka yang tak memiliki bekal apapun, akan melakukan hal-hal sehingga hasilnya dapat memenuhi kebutuhan, termasuk berbuat kejahatan," katanya.

Target yang dicapai untuk 2009 ini, Polri akan memberikan respon yang cepat dalam setiap laporan dan membangun kepercayaan masyarakat kemudian selanjutnya 2010-2015 membangun kemitraan dengan masyarakat, yaitu dengan melibatkan dalam setiap kegiatan kepolisian.

"Masyarakat jangan selalu menjadi obyek namun dia juga perlu menjadi subyek atau pelaku dalam setiap penciptaan keamanan di lingkungannya sendiri," katanya.

Target kepolisian selanjutnya di tahun 2016-2025 adalah memberikan pelayanan prima. Semua itu akan tercipta dan tercapai apabila masyarakat juga ikut mendukung.

Sumber : Antara
 
Sapi Bali di Posisi Tertinggi

Nilai transaksi lelang sapi bali potong pada pasar lelang komoditas agro yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Nusa Tenggara Barat (NTB) di Mataram, Sabtu (5/12), mencapai Rp 14,7 miliar.

"Nilai transaksi sapi bali potong pada pasar lelang periode kelima tahun ini paling tinggi dibandingkan sepuluh komoditas lainnya yang berhasil dilelang," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Disperindag NTB Ulayati Ali.

Ia mengatakan, hasil lelang komoditas agro pada periode ini mengalami penurunan dibandingkan dengan hasil lelang pada periode keempat yang digelar pada 17 Okober 2009, yang mencapai Rp 24,2 miliar.

Nilai lelang sebesar Rp 14,7 miliar pada pasar lelang komoditas agro ke-22 tersebut diperoleh dari sebelas komoditas agro yang dibeli oleh oleh pengusaha dari Bali, Pulau Jawa dan pengusaha lokal yang diundang untuk menghadiri kegiatan tersebut.

Sebelas komoditas agro tersebut yakni sapi bali potong dengan nilai transaksi sebesar Rp 14,7 miliar, kemiri gelondongan dan kupas sebesar Rp 2,07 miliar, cengkih Rp 889 juta, jagung Rp 800 juta, bawang merah Rp 400 juta, cabai merah Rp 364 juta, jahe gajah Rp 300 juta, dedak Rp 300 juta, kentang Rp 180 juta, coklat Rp 99 juta, dan kulit kacang hijau Rp 15 juta.

"Para pengusaha lokal dan dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Bali yang sengaja kami undang melalui Disperindag setempat, cukup antusias melakukan transaksi jual beli, dan ini memang yang menjadi harapan kami," ujarnya.

Menurut dia, tujuan diadakannya pasar lelang komoditas agro tersebut sebagai upaya efisiensi perdagangan dengan memperpendek rantai pemasaran dan mendukung perekonomian daerah serta membentuk harga referensi.

Dengan pasar lelang tersebut para petani juga bisa merencanakan pola tanam yang baik, sehingga harga yang akan diterima diharapkan mampu meningkatkan pendapatan petani. "Selain itu, masyarakat juga bisa menikmati harga yang lebih kompetitif," ujarnya.

Ia menambahkan, para petani yang ikut dalam kegiatan pasar lelang komoditas agro itu memperoleh manfaat berupa adanya kepastian pasar hanya dengan membawa sampel barang yang akan dijual. Transaksi jual beli dapat dilakukan meskipun barang belum diproduksi. "Artinya petani bisa memfokuskan diri pada proses produksi yang baik untuk memenuhi kontrak yang sudah terjadi pada pasar lelang tersebut," ujarnya.

Sementara manfaat untuk kalangan pengusaha yaitu adanya kepastian untuk mendapatkan komoditas yang diinginkan baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Manfaat lainnya, kata Ulayati, pengusaha dapat mengatur persediaan barang sesuai dengan permintaan pasar serta harga komoditas yang dibeli bisa lebih kompetitif. "Dengan harga yang lebih kompetitif tersebut akan tercipta efisiensi dalam melakukan perdagangan," katanya. XVD

Sumber : Antara
 
Lorenzo Menikmati Liburan di Bali

2323573p.jpg


Runner-up MotoGP 2009, Jorge Lorenzo, tak ingin membuang kesempatan untuk menikmati liburan di Pulau Bali. Ketika berada di Indonesia dalam rangka promo motor Yamaha yang merupakan timnya di ajang MotoGP, pebalap asal Spanyol tersebut langsung meneruskan perjalanannya ke Pulau Dewata yang merupakan "surga" bagi para wisatawan.

Ya, pada akhir November lalu Lorenzo lebih dulu datang ke Thailand. Dengan tujuan yang sama, yaitu kunjungan kerja bersama Yamaha yang meluncurkan Yamaha YZR-R1, mantan juara dunia kelas 250cc tersebut melanjutkan perjalanannya ke Indonesia.

Usai kegiatan tersebut (peluncuran Yamaha,red), Lorenzo tak langsung pulang ke negaranya. Pebalap berusia 22 tahun tersebut malah pergi ke Bali untuk menikmati keindahan alam pulau para dewa tersebut. Dilaporkan, Lorenzo tinggal di sebuah resort yang sangat dirahasiakan, dengan alasan keamanan.

"Dia akan berada di Bali sampai 7 Desember," demikian pernyataan seorang sumber sehari sebelum Lorenzo berlibur. "Dia tinggal di sebuah resort yang mewah, tetapi kami tidak bisa mengatakan nama resort itu, dengan alasan keamanan. Dia akan berada di sana bersama seorang teman dekatnya dan teman sesama pebalap, Ricky Cardus, yang biasanya berlatih bersama dia."

Sebelumnya, Lorenzo juga sudah pernah berada di Bali. Rekan setim Valentino Rossi di tim Fiat Yamaha tersebut sangat kagum dengan keindahan Bali, dan dia sangat menikmati liburan di sana.

Selama di Pulau Dewata ini, Lorenzo menyewa sebuah boat untuk menikmati laut di Bali. Dia juga menjaga kebugaran tubuhnya, dengan bermain sepak bola pantai bersama beberapa orang.

Usai liburan ini, Lorenzo akan mempersiapkan diri menghadapi ujicoba MotoGP, guna persiapan menghadapi kompetisi musim 2010 yang bakal lebih ketat dan seru. Pada pekan pertama bulan Februari nanti, Lorenzo melakukan tes di Sepang, Malaysia.

Pada musim yang baru lalu, Lorenzo menjadi pesaing utama Rossi dalam perebutan gelar juara dunia. Sayang, dalam beberapa seri dia membuat kesalahan kecil yang justru memberikan keuntungan kepada "The Doctor", yang akhirnya bisa mempertahankan gelar sekaligus menyabet trofi keenam kelas primer--dan yang kesembilan di semua kelas--sepanjang kariernya di balapan roda dua ini. *LOU

Sumber : Crash.net
 
Bali Perlu Dorong Pemasaran NTB dan NTT

3615651p.jpg


Dengan latar belakang pernah menjadi satu provinsi bernama Sunda Kecil, Provinsi Bali perlu ikut lebih mendorong pemasaran pariwisata budaya Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Lebih dari sekadar perhitungan ekonomi semata, pemasaran pariwisata budaya secara sinergis oleh ketiga provinsi itu merupakan perekat keindonesiaan secara nyata.

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik menyatakan hal itu di sela-sela Pergelaran Bali Nusra Tangi 2009 di Kuta, Bali, Sabtu (12/12). ”Kami menunggu kebangkitan pariwisata yang berbasis budaya Nusa Tenggara bersama Bali yang sudah mendunia. Keterikatan ketiga daerah ini dalam Provinsi Sunda Kecil di masa lalu menjadi modal untuk mencapai kebangkitan itu,” kata Jero Wacik.

Pergelaran itu terselenggara berkat kerja sama Kodam IX/ Udayana yang membawahi tiga provinsi itu bersama Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. Selain Jero Wacik, juga hadir Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Gubernur NTT Frans Lebu Raya, dan Pangdam IX/Udayana Mayjen Hotmangaradja Pandjaitan. Gubernur NTB berhalangan hadir, namun diwakili istrinya, Rabiatul Adawiyah.

Pergelaran itu berisi pameran tenun tradisional, produk kerajinan, serta kuliner dari Bali, NTB, dan NTT. Puncak acara itu diisi dengan peragaan busana yang menampilkan busana berbahan kain tradisional dari tiga daerah itu. Sejumlah perancang ternama ikut dalam peragaan itu, seperti Obin, Ghea Panggabean, Samuel Wattimena, Oscar Lawalata, dan Carmanita.

Menurut Jero Wacik, pemerintah pusat selama ini telah menginisiasi sejumlah kegiatan untuk mendorong sinergi pemasaran pariwisata di Tanah Air, termasuk di Bali, NTB, dan NTT. Secara spesifik, dorongan untuk memasarkan pariwisata di NTB dan NTT diwujudkan lewat pencanangan slogan pariwisata ”Visit Lombok-Sumbawa 2012”.

”Tentu hal itu diharapkan menjadi momentum bagi ketiga provinsi itu untuk lebih sinergis lagi dalam bekerja sama. Jangan lihat ini dari sisi ekonomi semata, tapi lihatlah bahwa kerja sama pariwisata dan budaya ini menjadi perekat kita sebagai sebuah bangsa,” kata Jero Wacik.

Frans Lebu Raya mengapresiasi acara yang diinisiasi Kodam IX/Udayana itu. Ia berharap pergelaran ini sebagai permulaan menuju kerja sama yang lebih erat di tiga provinsi tersebut. Salah satu yang memungkinkan adalah digelarnya pameran atau pergelaran serupa di dua provinsi lain, misalnya di Mataram (NTB) dan Kupang (NTT).

Hotmangaradja mengatakan, TNI juga ikut bertanggung jawab dalam menjaga persatuan wilayah, tidak saja dalam kondisi siaga maupun perang, tapi juga dalam kondisi aman.

Perwujudan persatuan wilayah itu salah satunya didorong melalui sektor pariwisata dan budaya.

Secara khusus, kata dia, pergerakan itu terwujud berkat peran serta para istri prajurit yang tergabung dalam organisasi Persatuan Istri Prajurit (Persit) Kartika Chandra Korem 161 Kupang, Korem 162 Mataram, dan Korem 163 Bali. (BEN)

sumber: Kompas
 
Poltabes Denpasar Raih Penghargaan dari Kepolisian Jepang dan Jerman

113704p.jpg


Kepolisian Kota Besar Denpasar, Bali, mendapat penghargaan dari kepolisian Jepang dan Jerman atas keberhasilannya mengungkap kasus kejahatan.

"Penghargaan ini kami terima dari kepolisian Jepang dan Jerman berkat keberhasilan kami dalam mengungkap dua kasus yang berkaitan dengan warga dua negara tersebut," kata Kapoltabes Denpasar Kombes I Gede Alit Widana di Denpasar, Jumat (11/12/2009).

Dua kasus yang berhasil diungkap tersebut, kata Alit Widana, adalah perampokan disertai pembunuhan terhadap turis Jepang, Rikasano, dan penangkapan buronan interpol Jerman, Peter Ulrich, yang diduga terlibat pembunuhan terhadap istrinya.

"Keberhasilan kami dalam mengungkap dua kasus tersebut tak terlepas dari kerja keras personel kami dan juga sebagai bukti bahwa kami benar-benar merespons setiap kasus yang terjadi dengan cepat," ujar mantan Kapolres Gianyar ini.

Widana mengungkapkan, selama melakukan penyelidikan terhadap tewasnya Rikasano di kawasan Kuta beberapa waktu lalu, dia bersama personelnya bekerja keras siang dan malam, bahkan sampai subuh. "Saya selalu memantau kerja tim yang melakukan penyelidikan dan tak jarang terjun ke lapangan untuk melacak siapa pelaku pembunuhan keji itu," ujarnya.

Selain itu, perwira kelahiran Kerambitan, Tabanan, ini mengaku jika kasus pembunuhan turis Negeri Sakura itu tak terungkap, yang menjadi taruhannya bukan saja jabatannya, melainkan citra Pulau Dewata atau Indonesia di mata dunia. "Kami bersyukur, tak lebih dari sepekan, pelaku pembunuhan, yakni David Goltar Wicaksono, akhirnya dapat kami ringkus di kampungnya di Malang, Jawa Timur," katanya.

Adapun penghargaan dari Kepolisian Jerman diraihnya karena Poltabes Denpasar berhasil membekuk buronan interpol Jerman, Peter Ulrich, yang terlibat kasus pembunuhan terhadap istrinya. "Peter Ulrich kami tangkap saat baru turun dari pesawat di Bandara Ngurah Rai, akhir Oktober 2009, meski dia sempat lolos di Singapura dan Jakarta," katanya. *ABI

Sumber : Antara
 
Bali Sisihkan 870 Hektar Lahan untuk Tanaman Langka

3536031p.jpg


Dinas Kehutanan Provinsi Bali memiliki koleksi tanaman langka khas daerah setempat maupun pepohonan yang khusus untuk keperluan kegiatan adat, budaya, dan agama pada areal seluas 870 hektar.

"Pepohonan yang terdiri atas ratusan jenis tanaman langka khas daerah kami itu sejauh ini terpelihara dengan baik," kata Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bali Anak Agung Ngurah Buana di Denpasar, Jumat.

Ia mengatakan, kawasan hutan khas tanaman langka dan keperluan kegiatan ritual itu ditanam pada hutan produksi di kawasan Sumber Kelampok perbatasan antara Kabupaten Buleleng dan Jembrana.

"Tanaman khas daerah setempat yang dikoleksi dalam hamparan luas itu sebagai upaya melestarikan dan mengembangkan berbagai jenis tanaman tersebut, selain berfungsi untuk mengatur tata guna air," ujar AAN Buana.

Ia mengharapkan agar masyarakat, khususnya yang bermukim di sekitar kawasan hutan itu, ikut menjaga dan melestarikan kawasan hutan, sekaligus koleksi tanaman langka khas Bali.

Dengan demikian masyarakat tidak akan kesulitan mencari bahan-bahan untuk menggelar kegiatan ritual di masing-masing desa adat. "Koleksi tanaman langka itu untuk mengantisipasi sehubungan belakangan ini masyarakat kita mulai kesulitan mencari bahan-bahan yang diperlukan untuk kegiatan ritual," tutur AAN Buana.

Bali memiliki kawasan hutan seluas 130.686 hektar yang terdiri atas hutan lindung 95.766 hektar (73,28 persen), hutan konservasi 26.293 hektar (20,12 persen) dan hutan produksi 8.626 hektar (6,60 persen).

Luas kawasan hutan tersebut baru 22 persen dari luas daratan Bali, padahal idealnya harus mencapai 30 persen dari luas Pulau Dewata. Melalui gerakan penghijauan , terutama di lahan-lahan kritis, baik dalam kawasan maupun tanah milik masyarakat, diharapkan mampu menjadikan Bali yang sejuk serta menjaga ekosistem fungsi kawasan hutan, harap Agung Buana. *ABI

Sumber : Antara
 
Kuta dan Legian Penuh, Wisatawan Disarankan Cari Lokasi Lain di Bali

1115373p.jpg


Jelang Tahun Baru, sejumlah hotel dan penginapan di kawasan-kawasan wisata favorit di Bali seperti Kuta, Legian, Jimbaran, dan Nusa Dua dipastikan penuh. Dinas Pariwisata Provinsi Bali mengimbau kepada para wisatawan yang hendak liburan akhir tahun ke Bali agar tidak hanya bertujuan ke lokasi-lokasi tersebut.

"Sebaiknya jika ingin liburan ke Bali tidak hanya ke tempat yang itu-itu saja. Masih banyak lokasi lain yang tidak kalah bagus tapi masih sepi," kata Kepala Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Ketut Naria, di Legian, Bali, Senin (21/12/2009).

Ia mengatakan, hotel dan penginapan di kawasan wisata seperti Lovina, Tanah Lot, Ubud, Candi Dase, dan Padang Bai, menjelang tahun baru ini baru terisi sekitar 20-30 persen. "Ini yang sering dilupakan wisatawan, kalau di Kuta sudah di bilang penuh, dikira semua tempat di Bali sudah penuh," ujarnya.

Ia juga menuturkan, selama ini memang sulit mengubah perilaku wisatawan agar mulai bergeser ke destinasi wisata lainnya di Bali. Menurutnya, seolah sudah terpatri di benak wisatawan kalau ke Bali mesti datang ke Kuta atau Legian. "Apalagi letaknya dekat Bandara, jadi kebanyakan arahnya (wisatawan) cuma ke sana," tambahnya.

Untuk itu, kata Ketut, pihaknya berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan promosi dan mengarahkan para wisatawan baik lokal maupun mancanegara, ke lokasi-lokasi wisata lainnya tersebut. Dinas Pariwisata Bali, sebutnya, gencar mengenalkan daerah wisata alternatif tersebut melalui media promosi dan agen perjalanan.

"Memang agak sulit mengubah keinginan orang. Tapi pelan-pelan mudah-mudahan bisa tercapai," pungkasnya.
 
Festival Denpasar Jadi Ajang Promosi Pariwisata

Festival Denpasar akan menampilkan berbagai potensi dimiliki kota tersebut di antaranya seni budaya, kerajinan tangan maupun kuliner tradisional. "Kegiatan yang akan berlangsung 28 hingga 31 Desember 2009 ini mengangkat tema Meraih Gemilangnya Hari Esok adalah ajang promosi pariwisata, sekaligus acara Melepas Matahari 2009," kata Asisten II Setda Kota Denpasar, IGN Eddy Mulya di Denpasar, Kamis (24/12/2009).

Ia mengatakan, dalam festival yang akan digelar di sepanjang Jalan Gajah Mada dan depan Pura Jagat Natha itu akan menampilkan berbagai potensi, antara lain seni budaya, pameran holtikultura dan kuliner.

Eddy Mulya mengatakan, lokasi festival tersebut akan dibagi menjadi tiga bagian yaitu paling barat pameran industri, perdagangan, seni dan budaya serta di depan kantor wali kota untuk kuliner tradisional. "Sedangkan untuk pameran holtikultura dipusatkan di depan Pura Agung Jagat Natha dengan menampilkan 67 stan dari sejumlah daerah di Indonesia," ucapnya.

Kegiatan tersebut diharapkan menjadi acara tahunan sehingga menarik wisatawan domestik dan mancanegara datang ke Kota Denpasar untuk mengisi liburan panjang hari Natal dan Tahun Baru 2010.

Festival Denpasar juga dirangkaikan dengan acara Melepas Matahari 2009 yang akan dipusatkan di perempatan Patung Catur Muka dengan menampilkan berbagai kesenian Kota Denpasar. Kadek Suardana dari Art Foundation, selaku pengarah acara Melepas Matahari 2009 mengatakan, pada kegiatan tersebut akan menampilkan sedikitnya 3.000 seniman Kota Denpasar. "Acara pelepasan matahari itu berlangsung mulai 30-31 Desember 2009 dengan berbagai kesenian tradisional dan modern serta perlombaan yang menarik," katanya.

Ia mengatakan, kesenian tradisional yang akan ditampilkan meliputi kesenian wayang wong, pagelaran seni sendratari, parade drum band anak-anak SD hingga SMP serta diskusi penggalian dan pengembangan kesenian di Kota Denpasar. "Untuk acara malam pergantian tahun dipusatkan di Lapangan Puputan Badung Denpasar akan dipentaskan gamelan Bleganjur," katanya.

Sumber : Antara
 
bro,sekalian masukin donk makanan khas bali yg enak :)
menurut gue makanan bali yg enak tuh di pantai segara kalo pagi2 ada yg jual nasi bali,murah & enak,cuma ngantrinya tuh ampun2 kalo dateng agak siang :(
 
Bali Lestarikan Hutan dengan Hutan Desa

bro,sekalian masukin donk makanan khas bali yg enak :)
menurut gue makanan bali yg enak tuh di pantai segara kalo pagi2 ada yg jual nasi bali,murah & enak,cuma ngantrinya tuh ampun2 kalo dateng agak siang :(

Jangan kesiangan karena bukanya cuma 8:00 am - 11:00 am.
yah..jadi "seduk" sama Nasi Campur Ayam Bali "Ibu Weti"

Sebagian makanan olahan khas Bali ada di room "Cooking Zone" nanti akan segera diupdate.


Bali Lestarikan Hutan dengan Hutan Desa

Pengembangan kawasan hutan di Bali menerapkan pola kemitraan melalui wadah hutan desa, berbasis desa pekraman yang akan diterapkan mulai 2010, kata Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bali Anak Agung Ngurah Buana di Denpasar, Sabtu.

"Pengembangan hutan tanaman rakyat itu menekankan kearifan lokal yang dimiliki Bali yakni desa adat," kata Ngurah Buana.

Ia mengatakan, masyarakat akan mengelola penuh program Hutan Tanaman Rakyat (HTR) dan Hutan Tanaman Industri (HTI) sesuai keputusan menteri kehutanan.

Namun pola pemanfaatan hutan tersebut untuk sementara belum maksimal dilakukan, mengingat hutan produksi di Bali relatif kecil yakni 8.626,36 hektar.

Agung Buana menjelaskan, dalam peraturan daerah tata ruang Bali, pengelolaan hutan produksi diarahkan untuk mendukung fungsi kawasan hutan lindung.

Pengembangan dan pengelolaan kawasan hutan berbasis desa pekraman melibatkan Asosiasi Hutan Tanaman Rakyat Mandiri Indonesia (AHTRMI) Bali yang kepengurusannya telah terbentuk.

Menurut Ketua AHTRMI Bali Ir K. Rawi Adnyani, Menteri Kehutanan telah menyetujui pemanfaatan lahan untuk hutan tanaman rakyat di Bali seluas 375 hektar yang seluruhnya ada di Desa Pemuteran dan Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng.

Masyarakat sekitar kawasan hutan itu diberikan hak untuk mengelola selama 60 tahun dan dapat diperpanjang 35 tahun lagi, lewat sistem tumpang sari di mana petani penggarap bertanggungjawab mengembangkan dan melestarikan kawasan hutan. (*Antara)
 
^^ yup bener,ibu weti,yg disebelahnya juga jual sate & gule kambing favorit gua :D jadi kangen kampung halaman neh :(
 
Perpaduan Hutan Alam dan Tradisi Bali

3640932p.jpg


Meski terhitung sebagai kebun raya paling muda—usianya tahun ini 51 tahun—Kebun Raya ”Eka Karya” Bali, alias Kebun Raya (KR) Bedugul, punya magi yang kuat memesona. Setidaknya dibanding tiga kebun raya lain di Indonesia.

KR Bedugul di Desa Candikuning, Baturiti, Kabupaten Tabanan, adalah ”simbiosis” situs purba dan kearifan lokal pengobatan, arsitektur, dan sastra lama. Begitu rupa?

Ya, begitulah rupanya. Tiga KR lain sebagai bandingan yang kami maksud adalah KR Purwodadi di Jawa Timur (usia 69 tahun, luasnya 85 hektar, koleksi spesiesnya khas dataran rendah dan kering), KR Cibodas (158 tahun, 125 ha, koleksi spesies khas dataran tinggi dan lembab), dan KR Bogor (193 tahun, 125 ha, dengan koleksi spesies khas dataran rendah dan basah).

Jika Anda berkunjung ke KR Bedugul pada musim kemarau, rekaman batin kita akan berbeda dibanding menikmatinya saat hujan rintik-rintik, apalagi hujan deras. Pada saat hujan, KR Bedugul akan memancarkan aura senyap. Dan sensasi tambahannya, kabut turun sampai ke batang-batang pohon, bersama kesakralan yang mengikat.

Itu sebabnya, Guesthouse Etnobotani, berupa bungalo berarsitektur Bali, dan Guesthouse ”VIP” dengan 14 kamar itu sering jadi ajang workshop kesenian, dan kerohanian oleh masyarakat umum. Menurut informasi, mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, pernah menginap di Guesthouse ”VIP” di sana, di dalam kawasan hutan seluas 157,5 hektar untuk mengoleksi spesies tanaman khas dataran tinggi lembab kawasan Indonesia Timur itu.

Kepala Kebun Raya Bali Ir Nyoman Lugrayasa menjelaskan, pengembangan sarana fisik di KR Bedugul memang berbasis budaya, senapas dengan pendidikan konservasi.

Salah satu yang paling kentara adalah gerbang utama kebun raya berupa candi bentar (terbelah), sebagaimana bangunan pura di Pulau Dewata. ”Orientasi fisik yang berbasis budaya dan lebih spesifik pendidikan konservasi itu terus dipertahankan, kalau bisa bahkan ditambah,” kata Lugrayasa.

Boulevard Ramayana, jalan utama dari pintu gerbang utama menuju Kantor Administrasi Kebun Raya Bali, menampilkan pemandangan eksotis, dan wacana sastra lama tadi.

Ada deretan sembilan patung, sekuen dari epos Ramayana yang amat populer di Indonesia. Yakni, patung Rama dan Shinta, Rama memanah kijang, Sinta diculik Rahwana, Jatayu melawan Rahwana, Jatayu Gugur, Anoman Duta, Pertempuran Rahwana, Rahwana Gugur, dan Shinta Obong. Kiri-kanan patung tadi, deretan bunga kana merah darah, dan di kejauhan lebatnya hutan.

Di kebun raya, ada dua pura dan satu situs, yaitu Pura Batumeringgit dan Terataibang di sisi barat daya kompleks, serta situs kuno patung singa mendekam yang berlumut di sisi timur Museum Etnobotani.

Pura Batumeringgit dipenuhi aneka patung yang disucikan di bagian belakang kompleks pura Hindu. Namun, di sisi kiri kompleks, terdapat bangunan konco atau kelenteng Buddhis. Pura Terataibang, letaknya di bawah sebuah lereng di tengah hutan, sumber keluarnya belerang. Secara rutin, pada hari keagamaan, aktivitas persembahyangan dilaksanakan di kedua pura itu.

Pemandangan khas tersaji ketika kita masuk ke tengah hutan, sekitar 300 meter dari jalan aspal. Patung singa besar dalam posisi mendekam. Lumut menyelimuti seluruh bagian patung. Patung itu dikeramatkan baik oleh warga sekitar ataupun pengelola kebun raya itu. Menurut cerita tutur, patung singa besar itu dibuat oleh pengelana dari India di masa silam. Aneka banten (sesaji) terlihat di depan patung itu, awal Desember lalu. ”Kami percaya patung itu sebagai satu situs bersejarah,” kata Lugrayasa dan Ida Bagus Ketut Arinasa, Koordinator Peneliti Bambu KR Bedugul.

Semula KR Bali dengan ciri khas koleksi tanaman dataran tinggi kering/lembab ini didirikan dengan tujuan untuk mengoleksi tumbuhan berdaun jarum (Gymnospermae), salah satunya jenis cemara dari seluruh dunia. Namun, kemudian berkembang menjadi kawasan konservasi eks-situ tumbuhan pegunungan tropika kawasan timur Indonesia, yakni dari Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Berkat kerja keras, koleksi tumbuhan KR Bali saat ini mencapai 2.171 jenis, dan 18.494 spesimen tanaman.

Kebun raya ini memiliki koleksi khusus meliputi anggrek, kaktus, tumbuhan paku, tumbuhan air, tumbuhan obat, tumbuhan upacara adat, mawar, serta begonia.

Taman Panca Yadnya

Harmoni yang elok antara KR Bedugul dan budaya Hindu Bali ditunjukkan dengan keberadaan Taman Panca Yadnya seluas 5,53 ha, dengan koleksi lebih dari 218 jenis tumbuhan dari berbagai kabupaten di Bali. Tumbuhan yang dikoleksi merupakan tanaman yang biasa dipakai sebagai bahan bangunan, hiasan pura, sesaji, dan kegiatan upacara keagamaan lainnya.

Keunikan KR Bedugul tak lepas dari keberadaan Taman Usada (Sansekerta Ausadhi: tumbuhan yang mengandung khasiat obat). Area taman seluas 1.600 meter persegi itu dikhususkan lebih dari 300 tumbuhan yang berkhasiat dalam pengobatan tradisional Bali.

Pengetahuan pengobatan tradisional itu berasal dari India yang menyebar ke Bali seiring dengan perkembangan agama Hindu pada abad ke-5 M. Yang kemudian diwariskan secara turun-temurun melalui lontar usada (manuskrip sistem pengobatan, bahan obat dan cara pengobatan tradisional yang ditulis di atas daun lontar/siwalan.

”Yang juga membedakan, Kebun Raya Bali adalah kebun raya yang pertama didirikan putra bangsa dan juga putra Bali setelah RI merdeka. Kebun raya lain berdiri di masa kolonial Belanda,” kata Lugrayasa. (hrd)

*Benny Dwi Koestanto dan Samuel Oktora / Kompas
 
Ke Bali, Rama Andalkan Makanan Kaleng

Rob "Rama" Rambini, warga Indonesia yang akan berlayar seorang diri dari Amerika ke Indonesia, akan mengandalkan makanan kaleng selama perjalanan yang diperkirakan memakan waktu delapan bulan. "Saya akan membawa persediaan makanan yang cukup untuk beberapa bulan. Di perahu saya ada dua kompor berbahan bakar alkohol, bisa dipakai untuk memasak makanan kaleng," kata Rama, Jumat malam.

Rama yang berprofesi sebagai fotografer profesional dan selama 26 tahun terakhir tinggal di San Francisco, California, kemungkinan akan menjadi orang Indonesia pertama yang melakukan pelayaran seorang diri dari California menuju Bali.

Dengan perahu layar miliknya berjenis Jensen Marine Cal 30 dan dinamai "SV Kona", ia dalam waktu dekat akan meninggalkan perairan San Francisco Bay Area untuk mulai melintasi lautan dan samudra menuju Bali. Rute yang akan dijalani Rama antara lain mencakup San Francisco-Tahiti-Cook Islands-Fiji-Bali.

Dibandingkan aspek keselamatan selama berlayar, faktor persediaan makanan tidak membuatnya cemas sama sekali. Ia yakin selama perjalanan berbulan-bulan itu, dia tidak akan mengalami kekurangan makanan. "Toh saya berada di lautan, saya tinggal memancing ikan saja, lalu dimasak," ujarnya.

Masalah makanan, menurut Rama, bukan tantangan utama yang dihadapinya. "Selain tiang patah karena cuaca buruk atau ketabrak kapal barang, saya rasa tantangan utamanya adalah kemungkinan diserang atau bertabrakan dengan makhluk lautan seperti ikan hiu," kata Rama.

Namun, ia mengaku tetap tenang dengan berbagai tantangan yang akan dihadapinya karena selama ini ia terus berusaha meminimalkan kemungkinan terjadinya insiden apa pun saat berlayar.

Menurutnya, tidak akan ada pihak khusus yang memantau secara konsisten perkembangan kondisinya selama perjalanan.

"Mereka yang ingin tahu atau membantu menjadi sponsor memang bisa mengikuti perkembangan kondisi saya melalui California to Bali Solo Voyage di Facebook atau blog. Selebihnya, saya berlayar tanpa didampingi siapa pun. Saya bertanggung jawab untuk keselamatan diri saya sendiri," katanya.

Rama adalah pria kelahiran Roma, Italia, dari pasangan Sartono Wondowisastro dan Trisutji Kamal, yang di Indonesia dikenal sebagai komposer.

Jika berhasil mencapai Bali, ini adalah pertama kalinya bagi Rama untuk menginjakkan kakinya kembali di Indonesia dalam 26 tahun terakhir. *Kompas
 
ISI Denpasar Wakil Asia di Festival Perkusi

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar terpilih menjadi wakil Asia untuk mengikuti festival internasional musik perkusi di Denmark.

"Keikutsertaan tim ini merupakan wujud dari ISI Denpasar yang akan `go international`. Festival ini diikuti para musisi perkusi dari Amerika, Eropa, Afrika dan Asia," kata Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Wayan Rai S, MA di Denpasar, Minggu.

Sebanyak 23 anggota rombongan dari ISI Denpasar akan tampil, dengan diikuti rektor, pembantu rektor, ketua jurusan karawitan, para dosen serta 19 orang mahasiswa dari Fakultas Seni Pertunjukan. Mereka akan berangkat 27 Januari dan kembali ke Indonesia 9 Februari 2010.

Menurut Wayan Rai, kegiatan ini akan mampu memberi pengalaman dan manfaat yang besar, khususnya bagi mahasiswa ISI Denpasar, karena mereka dapat berinteraksi dengan para seniman kelas dunia di negara lain.

Selain pementasan, tim ISI Denpasar juga diundang untuk memberikan ceramah dan melakukan lokakarya bersama dengan para dosen dan mahasiswa dari "The Royal Danish Academy of Music", Kopenhagen. *Kompas
 
Bali Tuan Rumah Festival Tari Perut Asia

Bali menjadi tuan rumah festival tari perut Asia bertajuk "Asian Belly Dance Festival 2010" pada 25 - 28 Februari di Ayodya Resort, kawasan wisata Nusa Dua, demikian Felix Rusli, anggota panitia kegiatan itu dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Denpasar, Rabu.

Felix mengatakan, sebagai salah satu pusat kebudayaan di Indonesia, Bali mendapatkan kehormatan menjadi tuan rumah dalam pertukaran budaya se-Asia tersebut.

"Festival ini merupakan suatu rangkaian kegiatan dari `belly dance` yang sudah sangat mendunia. Para penari `belly` se-Asia akan berkumpul, melakukan lokakarya, parade budaya, atraksi tari, kompetisi, bincang-bincang dan bazar," katanya.

Acara itu akan menghadirkan sang maestro "belly dance" dunia, Jiliana dari Amerika Serikat.

"Jiliana akan menjadi juri, sekaligus instruktur dalam salah satu lokakarya. Selain itu Jiliana juga akan menampilkan pertunjukan `belly dance` teatrikal dan kolosal yang pertama kalinya di Indonesia," kata Felix.

Menurut Felix, maestro tari perut Indonesia, Suzanna Hutabarat-Tibble, dari Hareem Queen Belly Dance juga akan hadir, sekaligus menjadi ketua umum pelaksanaan kegiatan festival tari perut itu.

Peserta dari 15 negara sudah menyatakan mendukung dan telah mendaftarkan diri. Mereka adalah dari Indonesia, Singapura, Filipina, Malaysia, Taiwan, Vietnam, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Jepang, India, Thailand, China dan Korea Selatan.(*Antara)
 
Wah... Pulau Bali Bakal Kedatangan 59 Ekor Gajah

1505506p.JPG


Pulau Gajah nampaknya bakal menjadi predikat Pulau Bali. Ini kalau permintaan masuknya 59 ekor gajah oleh lembaga konservasi sekaligus tempat wisata di pulau itu disetujui Pemerintah Pusat dan Pemprov Bali. Jika hal itu terealisasi, maka total gajah di Bali akan berjumlah 152 ekor.

Permintaan masuknya Gajah Sumatera (Elephas maximus Sumatranus) ke Bali itu terungkap dalam Rapat Koordinasi Pemanfaatan Gajah dan Satwa Liar Lain di Lembaga Konservasi di Indonesia di Sanur, Bali, Senin (8/2/2010). Rapat itu diinisiasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali.

Lembaga konservasi (LK) yang minta izin memasukkan gajah, itu yakni Taro dan Bali Zoo Park (keduanya di Kabupaten Gianyar) yang masing-masing meminta 10 dan 14 ekor, Kasiana (Badung) meminta 15 ekor, dan Bakas (Klungkung) meminta 20 ekor.

Sebelumnya, Taro sudah memiliki 32 ekor, Kasiana 18, Bakas 10 ekor, sementara Bali Zoo Park belum mempunyai gajah. Jika ditambah dengan Taman Safari Indonesia Bali yang punya 33 ekor, maka saat ini di Bali sudah terdapat 93 ekor gajah.

Dalam rapat itu terungkap, alasan utama penambahan gajah ke Bali adalah untuk atraksi wisata, yakni wisata gajah tunggang (elephant ride). Hal ini diharapkan menjadi terobosan baru dalam industri pariwisata di Pulau Dewata. "Ini menjadi kelebihan tersendiri bagi Bali. Thailand dan India yang notabene adalah tempat gajah dan Negara Gajah belum punya ide seperti ini," kata Dedi Ramlan, ahli gajah yang menjadi salah satu pemakalah dalam rapat itu. *Kompas
 
Demam Ogoh-ogoh, Pengrajin Kebanjiran Pesanan

1046445p.jpg


Demam ogoh-ogoh yang melanda warga Bali menjelang perayaan Nyepi bulan depan membawa berkah tersendiri bagi para pengrajin ogoh-ogoh di seluruh penjuru pulau dewata. Sejak sebulan terakhir mereka kebanjiran pesanan hingga kewalahan untuk memenuhi permintaan sebagian warga Bali.

“Tahun ini betul-betul meledak sekali sampai seluruh bali, dan malah ke Jawa sampai Surabaya dapet pesanan 4 dan saya menolak yang lainnya,” ujar Wayan Candra, pemilik sanggar Gases Sesetan, salah satu pengrajin ogoh-ogoh terbesar di Bali yang mengaku kebingungan lantaran membludaknya pesanan.

Pemesanan tahun ini jauh meningkat dibanding tahun sebelumnya karena tahun lalu ada himbauan dari pemkot Denpasar untuk tidak menggelar pawai ogoh-ogoh karena mendekati pemilu legislatif. Selain warga, pesanan juga datang dari kalangan pelaku pariwisata seperti hotel untuk menarik minat wisatawan mancanegara.

“Ogoh-ogoh yang paling populer adalah ogoh-ogoh tokoh pewayangan seperti Rahwana-sinta, hingga Sutasoma,” ujar pria 58 tahun yang telah merintis bisnis ogoh-ogoh ini sejak tahun 1990. Dalam 2 bulan terakhir Bapak 5 anak ini mendapat 100 pesanan ogoh-ogoh dan 300 tapel atau kepala ogoh-ogoh.

Sanggar Gases yang memiliki 4 tenaga ahli pembuat ogoh-ogoh ini mampu membuat 5 ogoh-ogoh hanya dalam waktu 2 hari. Harganya pun bervariasi tergantung tingkat kerumitan dan ukurannya. “ Untuk kelas anak-anak 300 ribu sampai 1 juta, untuk tingkat remaja 1 juta hingga 2,5 juta dan ogoh-ogoh yang diarak orang dewasa mulai 2 hingga 7 juta,” jelas Wayan Candra.
 
Cara Orang Bali Hemat BBM

SUASANA di banjar-banjar di Denpasar khususnya kini disibukkan menyiapkan ogoh-ogoh yang akan diarak di jalan-jalan pada malam pengerupukan, 15 Maret 2010 mendatang. Suasana ingar-bingar dan hiruk-pikuk baleganjur pada saat malam pengerupukan akan berubah sontak menjadi sepi keesokan harinya. Itulah hari raya Nyepi yang jatuh pada 16 Maret 2010 mendatang.

Pada saat itu seluruh masyarakat Bali tak akan bepergian. Semuanya tinggal di rumah, melakukan introspeksi diri dengan membatasi kegiatan sehari-sehari. Tak ada hiburan musik atau nonton film di bioskop. Televisi pun dimatikan saat itu. Pembatasan kegiatan tersebut juga tampak pada sepinya kendaraan di jalan-jalan. Suasana jalan macet yang kerap menjadi pemandangan keseharian di jalan protokol di Denpasar dan Kuta, mendadak sontak menjadi sepi pada saat hari raya Nyepi. Otomatis emisi gas buang berbahaya yang dihasilkan kendaraan bermotor seperti gas karbonmonoksida dan karbondioksida di atas ambang batas menjadi sangat berkurang pada saat itu karena kendaraan ''mogok'' beroperasi sehari di jalan. Secara langsung hari raya Nyepi juga menghemat puluhan kiloliter BBM.

Boleh jadi inilah cara unik orang Bali menghemat energi BBM. Sekaligus pula orang Bali menunjukkan penghormatan kepada alam. Alam diberikan kesempatan secara leluasa untuk berkembang saat itu karena tak diganggu manusia. Pada saat itu makhluk hidup seperti tanaman, hewan dan makhluk hidup lainnya leluasa berkembang tanpa diganggu oleh manusia.

Tradisi umat Hindu di Bali memang unik karena hanya ada di Pulau Dewata. Tak heran Gubernur Bali Mangku Pastika pada pertemuan khusus ke sebelas dewan pemerintah lingkungan di Nusa Dua beberapa waktu lalu memperkenalkan konsep Nyepi kepada seluruh delegasi. Kata dia, jika para delegasi ingin mengetahui Nyepi, datanglah ke Bali pada 16 Maret 2010 yang akan datang. ''Saya kira Nyepi ini tiada duanya di dunia. Karena itu, datanglah ke Bali sebelum Nyepi, karena pada saat Nyepi tidak ada penerbangan, tidak ada transportasi, tidak ada musik, tidak ada orang bekerja, tidak ada hiburan di bioksop dan sebagainya. Semua itu merupakan cara orang Bali Hindu menghormati alam,'' katanya yang disambut tepuk tangan panjang para delegasi.

Undangan Gubernur kepada delegasi atau wisatawan mancanegara tentu bukan untuk melihat langsung keunikan itu di jalan-jalan. Paling tidak dari tempatnya menginap di hotel, mereka akan melihat langsung bagaimana kondisi sebenarnya Bali saat Nyepi.

Cara orang Bali menghormati alam bisa menjadi contoh bagi delegasi forum bagaimana menjaga keseimbangan antara manusia dengan lingkungan. Dominasi manusia dalam aktivitasnya ada kalanya pada saat tertentu dihentikan untuk memberikan kesempatan kepada alam bernapas.

Melihat cara-cara orang Bali menghormati alam, muncul optimisme Bali akan mampu mewujudkan masyarakat internasional untuk menjadi pelopor dalam perekonomian hijau. Alasannya, Bali adalah pulau kecil dengan jumlah penduduk tak relatif banyak dan mayoritas beragama Hindu. Umat Hindu Bali tetap berpegang pada nilai-nilai kearifan lokal (local wisdom) yang sejak berabad-abad lamanya menjunjung tinggi keseimbangan hubungan manusia dengan alam, manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhan atau dikenal dengan filosofi Tri Hita Karana. Oleh karena itu, tidak susah bagi Bali menuju perekonomian hijau itu.

Pertemuan Meja Bundar Menteri-menteri Lingkungan ini merupakan salah satu bagian dari Pertemuan Khusus kesebelas Forum Dewan Pemerintahan di Bidang Lingkungan yang digagas PBB. Tiga persoalan pokok dunia saat ini akan menjadi ancaman kelangsungan hidup manusia ke depan, yakni masalah pangan, energi dan perubahan iklim. Fokus pembahasan dalam pertemuan adalah bagaimana caranya agar PBB memiliki cara untuk melakukan intervensi kepada negara-negara anggota PBB mau melakukan praktik perekonomian hijau. (sua) *BP
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.