• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

IF Bali

Bali Sunyi dan Hening

Pulau Bali yang dihuni sekitar 3,6 juta jiwa penduduk dan ribuan wisatawan mancanegara maupun domestik yang sedang menikmati liburan, sunyi dan hening bagaikan tanpa penghuni saat umat Hindu menjalankan "Tapa Brata Penyepian" bertepatan Tahun Baru Saka 1932, Selasa.

Mereka mengurung diri di dalam rumah masing-masing untuk selama 24 jam guna melaksanakan empat pantangan meliputi Amati Karya atau tidak bekerja dan tidak menjalankan aktivitas lainnya, Amati Geni, yakni tidak menyalakan api maupun lampu penerang, Amati Lelungan tidak bepergian dan Amati Lelanguan tidak mengumbar hawa nafsu atau bersenang-senang.

Umat Hindu umumnya melakukan "Yoga Semadi" di rumah masing-masing, sekaligus kesempatan introspeksi diri terhadap perbuatan yang telah dilakukan, dengan harapan dapat diperbaiki atau disempurnakan sejak memasuki tahun baru Saka 1932.

Kota Denpasar, tempat-tempat wisata dan pusat perekonomian lainnya yang kesehariannya hampir selalu diwarnai kemacetan arus lalu lintas kendaraan, total berubah menjadi sunyi senyap, hening dan damai, terhindar dari pencemaran atau polusi.

Suasana Bali yang demikian itu berlangsung sejak pukul 06.00 Wita sebelum matahari terbit hingga jam 06.00 Wita keesokan harinya, Rabu (17/3).

Laporan dari sejumlah lokasi di kota Denpasar, daerah pedesaan Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, pinggiran perkotaan Kabupaten Gianyar, Desa Rendang Kabupaten Karangasem, daerah ujung timur Pulau Bali, menyebutkan hanya suara alam kicauan burung dan aneka satwa yang terdengar serta pepohonan diterpa angin.

Demikian pula di Perumnas Monang Maning Denpasar, kawasan pemukiman yang dihuni sekitar 2.500 kepala keluarga berasal dari berbagai etnis di Nusantara, dengan toleransi tinggi warga non Hindu menghormati Hari Raya Nyepi.

Sepanjang jalan dan gang-gang tampak sepi, kecuali hanya beberapa petugas keamanan adat yang disebut pecalang berjaga-jaga di ujung gang dan perempatan jalan.

Pemandangan serupa dilaporkan juga hampir terjadi di seluruh pelosok Pulau Dewata, termasuk Kuta, Nusa Dua, Sanur dan kawasan wisata lainnya di Bali.

Wisatawan mancanegara yang sengaja berlibur ke Bali bertepatan umat Hindu melaksanakan "Catur Brata Penyepian", hanya diperkenankan melakukan aktivitas di dalam kawasan hotel tempatnya menginap.

Deretan hotel berbintang di kawasan Pantai Kuta dengan tingkat hunian yang cukup menggembirakan, juga memberlakukan ketentuan tersebut bagi wisman secara ketat, sehingga Pantai Kuta yang sehari-hari ramai sebagai tempat berjemur sambil menikmati deburan ombak, juga sunyi senyap.

Pantai berpasir putih sepanjang enam kilometer itu bebas dari kunjungan wisman, hanya deburan ombak dan tiupan angin yang berembus sepanjang pantai.

Demikian pula umat lain non Hindu yang selama ini hidup rukun berdampingan satu sama lain pada hari yang "diistimewakan" itu sangat menghormati umat Hindu melaksanakan "Catur Brata Penyepian" atau empat larangan saat Nyepi itu.

Bandara Ditutup
Penutupan Bandara Internasional Ngurah Rai, satu-satunya pintu masuk Pulau Dewata lewat udara yang sehari-harinya melayani lebih dari 180 unit pesawat berbadan lebar, pada Hari Suci Nyepi kali ini ditutup untuk yang ke-12 kalinya, bersamaan dengan penghentian operasional empat pelabuhan laut di Bali.

Penutupan sementara Bandara Ngurah Rai dan keempat pelabuhan laut selama sehari penuh, dilakukan sejak tahun 1999 sesuai surat keputusan (SK) Dirjen Perhubungan, Departemen Perhubungan Nomor AU 126961/DAU/7961/99, tertanggal 1 September 1999 yang diperkuat surat edaran Gubernur Bali Made Mangku Pastika tertanggal 29 Desember 2009.

Penutupan Bandara Ngurah Rai selama 24 jam untuk semua jenis penerbangan, baik domestik maupun internasional, selama ini berlangsung cukup sukses, aman dan tertib.

Seperti saat Hari Raya Nyepi tahun-tahun sebelumnya, penerbangan domestik dengan tujuan akhir dan keberangkatan pertama dari Bandara Ngurah Rai ditiadakan.

Penerbangan transit masih diizinkan, namun dilarang mengangkut penumpang dengan tujuan akhir Denpasar atau berangkat dari Denpasar, kecuali penumpang transit yang sudah ada di bandara.

Hal itu dilakukan mengingat penumpang tujuan Bali tidak akan bisa pergi ke mana-mana kecuali di bandara saja. Demikian pula jika mengangkut penumpang dari Bali, mereka juga tidak akan bisa mencapai bandara karena seluruh jenis kendaraan dilarang beroperasi di Pulau Dewata.

Sementara penerbangan internasional dengan tujuan akhir dan keberangkatan pertama di Bandara Ngurah Rai juga ditiadakan, kecuali penerbangan transit tetap diizinkan. Namun dilarang mengangkut penumpang tujuan akhir Denpasar, atau berangkat dari Denpasar, kecuali mengangkut penumpang transit yang sudah ada di bandara.

Penerbangan lintas technical landing dan emergency landing tetap diizinkan, namun awak pesawat dan penumpang harus tetap berada di wilayah Bandara Ngurah Rai selama umat Hindu "mengurung diri" melaksanakan Catur Brata Penyepian.

Selama Hari Suci Nyepi, menurut Kabag Publikasi dan Dokumentasi Biro Humas dan Protokol Pemprov Bali I Ketut Teneng, tidak ada keistimewaan bagi siapa saja untuk bisa menggunakan kendaraan bermotor, kecuali mendapat dispensasi yang dikeluarkan oleh Bendesa atau ketua adat terhadap warganya yang mendesak ke rumah sakit.

RSUP Sanglah Denpasar pada hari Nyepi tetap menyiagakan mobil ambulans dan satu tim pelayanan medis yang beranggotakan dokter, perawat, bidan dan tenaga non medis sebagai pendukung. (ANT/A038)
 
Wayang Sapuh Leger Juara I Lomba Ogoh-ogoh

1046445p.jpg


"Wayang Sapuh Leger" karya kelompok seni atau Sekaa Teruna Dharma Yowana dari Banjar Anggarkasih, Desa Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan, menjadi juara I lomba Ogoh-ogoh untuk memeriahkan perayaan Hari Raya Nyepi Saka 1932 di Denpasar.

Siaran pers Pemkot Denpasar yang diterima ANTARA di Denpasar, Sabtu menyebutkan, juara II dan III masing-masing diraih oleh Sekaa Teruna Yowana Saka Bhuana dari Banjar Taensiat, Kecamatan Denut dan Sekaa Teruna Werdi Sesana dari Banjar Tege, Kecamatan Denut.

Juara harapan I hingga III diraih masing-masing Sekaa Teruna Swastika dari Banjar Pekambingan, Sekaa Teruna Gemeh dari Banjar Gemeh dan Sekaa Teruna Eka Cita dari Banjar Abian Kapas Kaja.

Sekretaris Kota Denpasar Rai Iswara mengucapkan terimakasih kepada seluruh sekaa teruna peserta lomba ogoh-ogoh yang telah menjunjung tinggi sportivitas dan toleransi sehingga pelaksanaan lomba berlangsung lancar, aman dan tertib.

Diakuinya, seluruh kreasi ogoh-ogoh yang dilombakan memiliki kualitas yang membanggakan dan secara visual juga sangat artistik. Ditegaskan, kreativitas yang ditunjukkan generasi muda Denpasar itu merupakan modal yang sangat berharga guna mewujudkan Denpasar menjadi Kota Kreatif Berbasis Budaya Unggulan. "Terus terang, saya sangat terkesan dengan kreativitas generasi muda Denpasar ini," ujarnya.

Sementara Ketua Sekaa Teruna Yowana Saka Bhuana dari Banjar Taensiat I Ketut Wira Anggara Putra mengemukakan bahwa rasa syukurnya meskipun pada lomba tahun ini pihaknya baru berhasil menjadi juara II, tapi dia beserta anggotanya menyampaikan apresiasi kepada Pemkot Denpasar.

"Pemkot telah memberikan ruang untuk mengasah kreativitas sekaa teruna melalui lomba ogoh-ogoh. Untuk itu kami berharap Pemkot Denpasar tidak berhenti memotivasi dan memberikan ruang berkreativitas bagi kalangan pemuda untuk peningkatan ekonomi kreatif," katanya.

sumber: ANT
 
Bali Terima Penghargaan "The Best Spa" di Berlin

Ketua Delegasi RI di Pameran Pariwisata ITB Berlin di Jerman, Sapta Nirwandar, yang juga Dirjen Pemasaran Depbudpar, menerima penghargaan untuk Bali sebagai "The Best Spa Tourism Destination in the World 2009".

Penghargaan itu diserahkan majalah kebugaran ternama "Senses", ujar Agus Priono, Sekretaris I Sosbud dan Promosi PPI, KBRI Berlin kepada ANTARA di London, Sabtu.

Dikatakannya penghargaan berupa "Wellness Awards 2009" itu diberikan kepada salah satu destinasi pariwisata di Indonesia, yaitu Bali sebagai "The Best Spa Tourism Destination in the World 2009".

Dirjen Pemasaran Depbudpar menyampaikan penghargaan dan mengundang masyarakat Jerman untuk dapat menikmati liburan musim panas yang akan datang dengan berkunjung ke Indonesia.

Pada kesempatan yang sama, American Academy of Hospitality Sciences memberikan penghargaan "The Five-star-Diamond Lifetime Achievement Award" kepada Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pamecutan dari Denpasar yang diterimakan melalui Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Berlin.

KBRI Berlin memanfaatkan kesempatan yang baik tersebut, untuk melakukan promosi kuliner dengan menyajikan berbagai "finger foods" tradisional khas Indonesia seperti sate, onde-onde, martabak dan pastel disajikan kepada undangan oleh pelajar Indonesia yang mengenakan berbagai pakaian tradisional.

Acara juga dimeriahkan dengan nuansa Indonesia dengan ditampilkannya dua tarian, yaitu Tari Burung Enggang dari Kalimantan Timur dan Tari Legong Keraton Bali.

Penampilan tari yang langka dijumpai di Jerman ini, telah menarik minat para pengunjung yang hadir pada malam penganugerahan tersebut, ujar Agus Priono.

Menurut Agus Priono, jumlah kunjungan wisatawan Jerman ke Indonesia pada tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar 22,6 persen dibanding 2007, dan diharapkan akan meningkat di tahun 2009.

Sumber : Ant
 
Gunung Agung Ditutup bagi Pendakian

Aktivitas pendakian di Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, dinyatakan ditutup untuk sementara sehubungan digelarnya karya agung "Betara Turun Kabeh" oleh umat Hindu di Pura Besakih.

"Penutupan itu dilakukan pihak panitia karya hingga 13 April mendatang, yakni selama upacara tersebut berlangsung di pura yang letaknya di bagian lereng selatan Gunung Agung," kata Jro Mangku Suyasa, salah seorang pemimpin spiritual di Pura Besakih, Karangasem, Kamis.

Ia menyebutkan, penutupan untuk aktivitas pendakian sesungguhnya telah dilakukan pihak panitia karya sejak pertengahan bulan ini, yakni sejak tahap persiapan upacara "Betara Turun Kabeh" yang puncaknya digelar 29 Maret.

Sebelum upacara puncak itu, terlebih dahulu dilakukan serangkaian kegiatan pendahuluan, termasuk ritual "melasti", yakni pengusungan puluhan "Pretima" dari Pura Besakih ke penyucian di daerah Tegalsuci, Kecamatan Rendang.

"Melasti" yang akan melibatkan ribuan umat pengusung dan pengiring puluhan "Pretima" tersebut akan dilakukan pada 27 Maret 2010.

Sehubungan dengan itu, kata Suyasa, jalan raya yang menghubungkan Pura Besakih dengan daerah Menanga, Rendang, akan dilakukan sistem buka tutup sejak Sabtu (27/3) dinihari hingga sore harinya.

"Jadi selama perjalanan `Pretima` dari Pura Besakih ke Tegalsuci, jalan raya tersebut akan dilakukan buka tutup," ucapnya.

Berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, "barisan" umat yang mengusung puluhan "Pretima" tersebut akan mencapai panjang lebih dari tiga kilometer.

"Panjangnya akan lebih dari tiga kilometer, sementara iringan umat akan menutup hampir semua badan jalan yang dilalui," katanya.

Berkenanaan dengan itu, saat perjalanan "Pretima" dilakukan, kendaraan jenis apapun tidak dimungkinkan untuk bisa lewat di jalanan tersebut.

Sehubungan dengan itu, baik Suyasa maupun Jro Mangku Pande Made Tastra, pemimpin ritual di kompleks Pura Besakih, senada mengingatkan para pemakai jalan untuk sebaiknya tidak melewati jalur tersebut selama "melasti" berlangsung.

Sementara bagi para pelancong, ia mengingatkan untuk tidak mendaki Gunung Agung selama karya yang akan berakhir pada 13 April mendatang.

Gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut itu, merupakan kawasan yang harus disucikan selama umat Hindu menggelar karya agung di Pura Besakih, yakni pura terbesar di Pulau Dewata.

Terkait itu, siapapun tidak dibenarkan melakukan aktivitas pendakian, terkecuali pihak panitia karya yang bertugas untuk mengambil tirta atau air suci yang ada di daerah lereng di dekat wilayah kawah gunung tertinggi di Bali itu. *Antara
 
Seribuan Lumba-lumba Melompat dan Menari-nari...

Bagi anda yang bosan melihat lumba-lumba di dalam aquarium raksasa atau di kolam pertunjukkan, mungkin wisata ini dapat menjadi alternatif liburan panjang akhir pekan ini. Wisata yang menghadirkan sensasi dan pengalaman luar biasa ini hanya dapat anda temui di Pulau Dewata Bali.

Wisata yang ditawarkan Bali Hai Cruises ini akan mengajak anda ke sebuah perairan di sebelah selatan Bali, tempat berkumpulnya ratusan hingga ribuan lumba-lumba jenis paruh panjang atau yang lebih dikenal dengan spinner dolphin.

Untuk mencapai tempat tersebut, anda harus berangkat pagi hari sekitar pukul 07.30 WITA dari Pelabuhan Benoa, Bali dengan menggunakan speed boat.

Dengan kecepatan 80 kilometer per jam, speedboat dengan nama Ocean Rafting ini akan membuat jantung anda berdetak cukup kencang, karena di tengah perjalanan Ocean Rafting akan menerjang gelombang dan melompat di udara. Namun, anda jangan khawatir terhadap keselamatan anda, karena sang kapten kapal sangat berpengalaman dan mengetahui kondisi laut.

Setelah menyusuri perairan Nusa Dua selama 30 menit, sebuah pemandangan menakjubkan dapat anda saksikan di depan mata. Sekitar seribu lumba-lumba berenang, menari, dan melompat-lompat di sekeliling anda. Agar dapat lebih mendekat, kapten kapalpun mematikan mesin Ocean Rafting dan berjalan pelan-pelan ke arah hewan mamalia berwarna hitam dan abu-abu tersebut.

Setelah posisi speedboat tepat berada di tengah-tengah mereka, anda pun diberi kesempatan untuk mengabadikan momen luar biasa tersebut menggunakan kamera foto atau video.

“Ini luar biasa! Sungguh menakjubkan. Benar-benar pengalaman spesial dapat melihat lumba-lumba secara langsung di habitatnya,” ujar Ares, wisatawan asal Swiss.

Anda diberi kesempatan selama satu jam untuk dapat melihat tingkah laku lumba-lumba yang berukuran 2,5 meter tersebut. Lumba-lumba spinner merupakan jenis hewan yang bersahabat dan suka melompat dan memutar di udara sebanyak tujuh kali, sehingga disebut spinner. Lumba-lumba ini selalu datang berkumpul dan migrasi pada pagi hari dari Samudera Hindia menuju Laut Bali.

Setelah puas menyaksikan atraksi natural lumba-lumba di tengah laut, sang kapten Ocean Rafting pun mengajak anda balik kembali ke Pelabuhan Benoa.

“Jika biasanya melihat lumba-lumba harus ke pantai Lovina Buleleng, kini anda tak usah jauh-jauh kesana karena di perairan Nusa Dua pun ada yang lebih menakjubkan,” ujar I Wayan Juliatmaja, Senior Sales Excecutive Bali Hai Cruises.

Untuk dapat menikmati wisata lumba-lumba ini anda mungkin harus merogoh kocek cukup dalam, yakni 60 dollar AS per orang atau sekitar Rp 540.000. Namun harga tersebut tentunya sebanding dengan petualangan menakjubkan yang dapat anda nikmati selama kurang lebih dua jam.

So, Bali ternyata tidak cuma Pantai Kuta. *Kompas
 
Bali Jadi Model Rehabilitasi Narkoba

Provinsi Bali terpilih menjadi lokasi uji coba model rehabilitasi berbasis masyarakat dalam penanggulangan penyalahgunaan nakotika, psikotropika, dan zat adiktif (napza).

Uji coba rehabilitasi berbasis masyarakat (RBM) itu akan dilakukan melalui kegiatan penelitian, kata Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali Anak Agung Gede Anom saat membuka pelatihan uji coba model RBM dalam penanggulangan napza di Kecamatan Denpasar Barat, Rabu.

Kegiatan tersebut akan menerapkan suatu model pengembangan partisipasi masyarakat untuk melakukan aksi atau upaya penanggulangan terhadap penyalahgunaan napza di lingkungan yang rawan.

Anak Agung Gede Anom mengemukakan pihaknya menyambut baik kepercayaan pemerintah pusat yang memilih Bali sebagai lokasi uji coba penanggulangan napza.

Hal itu, kata dia, mengingat di Bali telah terjadi peningkatan terhadap penyalahgunaan napza, selain di sejumlah daerah lainnya di Indonesia.

"Untuk menanggulanginya perlu kepedulian dan peran serta masyarakat secara luas," ucapnya.

Program RBM diarahkan pada proses memotivasi, meningkatkan partisipasi, kepedulian, dan pemberdayaan pemuka masyarakat dan profesional.

Selain itu, para orang tua dan kelompok masyarakat yang terkait dalam program untuk menolong para remaja guna menciptakan perilaku, nilai-nilai, dan norma, serta keterampilan yang positif.

Dengan cara tersebut, dia berharap para remaja terhindar dari pengaruh napza dan mampu tumbuh dewasa serta menjadi warga negara yang bertanggung jawab.

Pelatihan uji coba RBM itu diikuti oleh 30 orang peserta dari kalangan tokoh masyarakat, agama, pendidikan, adat, tokoh formal, PKK, Karang Taruna, kader wanita, LPMK, PSM, dunia usaha, dan kelompok masyarakat yang peduli.

Kegiatan yang berlangsung tiga hari itu untuk mendukung uji coba RBM, yakni memperoleh model rehabilitasi berbasis masyarakat dalam penanggulangan penyalahgunaan napza yang standar.

Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Bali Ida Bagus Pancima mengemukakan Denpasar Barat dipilih sebagai lokasi uji coba karena selama ini di wilayah itu ditemukan banyak kasus pengguna napza.

Wilayah tersebut digolongkan sebagai daerah rawan, sementara masyarakat setempat dalam kehidupan sehari-hari masih memegang teguh nilai/norma adat dan agama.

Alasan lain pemilihan lokasi itu adalah karena di Denpasar Barat jumlah penduduk remaja/pelajar relatif cukup tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya.

Pemerintah kecamatan bersedia menjadi lokasi uji coba dan bisa bekerja sama dengan tim uji coba nasional maupun provinsi. Apalagi di Denpasar Barat terdapat LS atau organisasi sosial yang peduli pada permasalahan napza.(*Antara)
 
Puluhan Peselancar Taklukkan Pantai Canggu

surfing.jpg

Sedikitnya 64 peselancar Indonesia menjajal keganasan ombak Pantai Canggu, kawasan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, dalam kejuaraan Surfing Indonesia yang berlangsung pada 1 - 10 April 2010.

"Kejuaraan ini dimaksudkan untuk menjaring peselancar muda kita untuk nantinya mereka bisa tampil dalam kejuaraan nasional dan internasional," kata Direktur Indonesia Surfing Championship (ISC) Tipi Jabrik di Legian, Kuta, Rabu.

Saat menggelar konferensi pers sekaligus peluncuran Coca Cola Amatil Indonesia untuk ISC selama tiga tahun, Jabrik menyatakan, kegiatan tahunan ini dilaksanakan secara berkesinambungan di sejumlah daerah.

"Kami ingin mengembangkan olah raga surfing di Indonesia dan Bali dipilih karena memiliki pantai yang cukup bagus dan mendukung untuk surfing. Cuaca saat ini cukup mendukung dan sesuai jadwal kalender surfing biasanya digelar mulai bulan April hingga November," katanya.

Menurutnya, Indonesia atau Bali khususnya memiliki banyak peselancar muda yang bisa terus dikembangkan potensinya sehingga bisa berkiprah dan menorehkan prestasi hingga tingkat internasional.

Karena itu, ujar dia, kejuaraan tersebut merupakan wadah bagi para peselancar muda di Bali untuk berkompetisi menunjukkan kemampuannya.

Lewat kejuaraan ini diharapkan bisa memberi dampak positif bagi industri pariwisata nasional dengan mengenalkan potensi pantai-pantai yang ada di Indonesia.

"Tema kami angkat dalam kejuaraan ini adalah untuk tur kejuaraan surfing yang akan terus bergerak ke seluruh Indonesia," ucapnya sembari menambahkan kejuaraan kali ini juga dihadiri juara surfing Indonesia tahun 2009 Lee Wilson.

Selain menggandeng Coca Cola, kejuaraan ini juga merangkul Quicksilver yang membantu menyediakan alat berat traktor untuk mendukung program Bali Beach Clean-Up guna membantu pemerintah Bali menjadikan tujuan wisata yang bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan.

Kejuaraan ini mendapat dukungan dari raksasa perusahaan minuman ringan Coca Cola yang melakukan penandatanganan sebagai official sponshorsip selama tiga tahun. Untuk kejuaraan awal Coca Cola Amatil Indonesia (CCAI) mendukung tur ISC yang digelar di Bali.

Direktur Business Service Coca Cola Amatil Indonesia Bruce Waterfield menyatakan, pihaknya mendukung tur kejuaraan surfing Indonesia karena berkomitmen untuk memajukan olah raga ini.

"Kami sangat bangga menjadi bagian dari kejuaraan ini," kata Bruce.

Seperti diketahui kejuaraan surfing pertama digelar tahun 2004 dan terus berkembang dan mendapat respons para surfer profesional dalam dan luar negeri. Kejuaraan ini juga diharapkan mampu memujudkan Bali sebagai salah satu tujuan surfing internasional.

Setelah kejuaraan di Pantai Canggu, bakal dilanjutkan ke Pantai Sanur pada 26 April hingga 16 Mei, dan musim kejuaraan ini akan ditutup dengan Quicksilver Open di Pantai Keramas pada 1 hingga 6 November mendatang.(*Antara)
 
Ribuan Orang akan Ikuti Ritual "Ci Suak"

Ribuan orang diperkirakan akan hadir pada perayaan "Shie Jit Thien Sang Sen Muk" atau memperingati hari lahirnya Dewa Perdagangan Antarpulau, di Klenteng Caow Eng Bio Tanjung Benoa, Kabupaten Badung, Bali.

Ketua Panitia Upacara sekaligus pengurus Klenteng, Liong Siu Yang, Rabu mengatakan, perayaan tersebut akan diisi dengan "Ci Suak" atau ruwatan massal yang diikuti oleh ribuan orang digelar pada 6-9 Mei 2010.

"Perayaan yang dipimpin tiga orang Bio Kong atau pendeta akan diikuti oleh umat Konghucu, Tao, dan Budha yang datang dari seluruh Bali dan beberapa Kota di Indonesia, seperti Jakarta dan Surabaya," kata Liong Siu Yang, yang mempunyai nama Bali Nyoman Suyanti Adiartha.

Selain itu, kata dia, juga akan mengundang umat Hindu dan Muslim yang ada di daerah Tanjung Benoa untuk datang sebagai wujud persaudaraan dan kerukunan antarumat beragama.

Ritual "Ci Suak" massal tersebut akan digelar di areal Klenteng, setelah umat melakukan persembahyangan bersama.

"Hingga saat ini seribu orang lebih sudah menyatakan akan ikut "Ci Suak" massal ini. Kegiatan ritual itu akan digelar setiap hari sejak pagi hingga malam hari," ungkap Nyoman Suyanti Adiartha.

Untuk bisa mengikuti ritual buang sial massal tersebut, setiap peserta dikenai biaya Rp100 ribu. Selain umat Konghucu, Tao dan Budha, umat agama lain yang berminat juga dipersilakan ikut ritual "Ci Suak" ini.

"Biaya ini untuk perlengkapan ritual para peserta. Semua dana yang terkumpul akan kami masukkan ke dana Yayasan Klenteng Caow Eng Bio untuk biaya penataan dan perawatan Klenteng," ucapnya.

Perayaan "Shie Jit Thien Sang Sen Muk" di Klenteng Caow Eng Bio Tanjung Benoa juga diwarnai dengan pembuatan patung macan emas raksasa berukuran tinggi tiga meter dan panjang lima meter.

"Patung macan emas raksasa ini bahannya mirip dengan bahan untuk membuat ogoh-ogoh atau boneka raksasa. Selama perayaan, bulu patung macan emas raksasa ini akan dibagi-bagikan kepada umat yang datang.

Bulu patung macan emas raksasa ini dipercaya sebagai tolak bala dan pembawa rejeki," kata Nyoman Suyanti Adiartha.

Klenteng Caow Eng Bio Tanjung Benoa yang terletak sekitar tiga kilometer kawasan wisata Nusa Dua itu merupakan salah satu Klenteng tertua di Bali. Klenteng ini diperkirakan sudah ada sejak abad ke-16 Masehi.

Klenteng ini dibangun oleh leluhur warga keturunan China yang ada di Tanjung Benoa, yang datang ke Pulau Dewata dari daratan Tiongkok sebagai pedagang.(*AN)
 
Tokoh Spiritual India Tebar Kedamaian di Bali

Seorang tokoh spiritual India, Sister Shashi akan mengadakan lawatan ke Bali sebagai bagian dari rangkaian perjalanannya menebar ajaran kedamaian ke sejumlah negara di belahan dunia.

"Sosok pelayan spiritual itu juga mengundang masyarakat Bali untuk bersama-sama menyaksikan tayangan film spiritual yang spektakuler," kata Pimpinan Pusat Studi Spritual Brahma Kumaris Bali Sister Janaki di Denpasar, Kamis.

Ia mengatakan, film tersebut mengungkap rahasia perjalanan jiwa setelah mati dari satu badan ke badan yang lainnya sesuai karma (perbuatan).

Film yang didatangkan khusus dari India itu juga membongkar rahasia inkarnasi yang tidak pernah diungkap selama ini dan menceritakan perjalanan abadi.

"Kegiatan tanpa dipungut biaya itu akan digelar di Pusat Studi Spitual Brahma Kumaris Jalan Gatot Subroto No.1 Denpasar pada Minggu, 9 Mei 2010 pukul 18.30 Wita," ujar Sister Janaki.

Yogi Shashi yang berusia 62 tahun itu akan berdialog dengan masyarakat Bali untuk mengupas secara tuntas berkaitan dengan penayangan film tersebut.

Yogi senior di jajaran Raja Yogi Brahma Kumaris yang berpusat di Madhuban, India itu memberikan pelayanan spiritual untuk menebarkan kedamaian dan memberi pencerahan.

"Sosok seorang pelayan itu mengabdikan sepenuh hidupnya untuk membantu orang lain agar menjadi lebih baik. Oleh sebab itu kunjungan Sister Shashi ke Bali hendaknya dimanfaatkan masyarakat Bali dengan baik," kata Sister Janaki.(*AN)
 
Kerja Sama Sulsesl-Bali Segera Terwujud

Kerja sama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan Bali dalam memajukan sektor pariwisata dan aspek pembangunan lainnya yang saling mengutungkan kedua belah pihak akan terealisasi dalam waktu dekat.

"Gubernur Sulsesl H. Syahrul Yasin Limpo dan Gubernur Bali Made Mangku Pastika rencanannya menandatangani naskah kerjasama tersebut di Denpasar pertengahan bulan ini," kata Kabag Publikasi dan Dokumentasi Biro Humas Pemprov Bali I Ketut Teneng di Denpasar Kamis.

Ia mengatakan, kerjasama kedua Pemprov itu dirancang sejak lama yang diharapkan segera bisa terealisasi yang satu sama lainnya saling mengisi dalam menyempurnakan pembangunan kedua daerah tersebut.

"Gubernur Sulsel dan rombongan akan datang ke Bali setelah umat Hindu merayakan Hari Raya Galungan hari kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (keburukan) yang jatuh pada 12 Mei mendatang.

Rombongan dari Sulsel selama di Bali juga akan melihat dari dekat usaha industri kecil dan kerajinan rumah tangga, yang selama ini menjadi tulang punggung perolehan ekspor nonmigas Bali.

Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan H. Andi Muallim ketika menerima 28 peserta Media Informasi Pembangunan yang dipimpin Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Bali I Putu Suardhika pekan lalu berharap kerja sama Bali-Sulsel segera terealisasi.

Kerja sama tersebut menyangkut upaya memajukan sektor pariwisata di Kawasan Tanah Toraja.

Melalui kerjasama Pemprov Bali-Sulsel diharapkan mampu mendatangkan wisatawan mancanegara ke Sulawesi Selatan, khususnya ke Tanah Toraja.

Kerja sama tersebut sebenarnya sudah pernah terjalin sebelum tragedi bom Bali 12 Oktober 2002.

Pascatragedi yang merenggut 202 korban jiwa dan ratusan luka-luka itu, pariwisata Bali secara bertahap kembali pulih, sementara kawasan pariwisata Tanah Toraja, Sulsel "mati suri".

Bali yang setiap tahunnya menerima 2,3 juta wisatawan mancanegara ke depan diharapkan mampu mengarahkan turis selesai menikmati liburan di Bali melanjutkan perjalanan wisata ke Sulsel.

Tanah Toraja memiliki keunikan seni budaya serta panorama alam yang tidak kalah dengan Bali, ujar Sekda Andi Muallim.(*AN)
 
Japan Airlines Hentikan Penerbangan ke Bali

Japan Airlines (JAL) akan menghentikan penerbangan langsung ke Bali mulai 1 Oktober 2010, kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai, Bali, Heru Legowo, Senin.

"Maskapai penerbangan dari Negeri Sakura itu berencana menutup sekitar 50 rute penerbangan domestik dan internasional termasuk tujuan Bali," kata Heru Legowo di Tuban, Kabupaten Badung.

Ia mengatakan, keputusan maskapai JAL menghentikan jalur penerbangan ke Bali berpotensi menyebabkan Bali kehilangan sekitar 400 wisatawan Jepang per hari.

"JAL akan menutup rute penerbangannya dari Bali ke dua kota di Jepang, menyusul kolapsnya bisnis jasa angkutan udara yang dilakukan pihak perusahaan tersebut," ucapnya.

Dia memperkirakan penutupan penerbangan JAL ke Pulau Dewata akan memberi dampak terhadap jumlah kunjungan wisatawan Jepang ke Bali.

"JAL mengangkut rata-rata sekitar 400 orang melalui dua penerbangan tiap hari ke Bali sehingga dalam sebulan Bali berpotensi kehilangan sekitar 12.000 wisatawan mancanegara," katanya.

Heru mengatakan, imbas dari penutupan jalur penerbangan JAL ini akan panjang. Tidak saja bandara yang akan merasakan berkurangnya pemasukan pascapenutupan rute JAL tersebut, industri pariwisata Bali juga akan merasakan dampaknya.

''Bukan saja bandara yang akan merasakan dampak penutupan rute JAL, tapi seluruh elemen pariwisata, termasuk hotel, fasilitas wisata, dan lainnya,'' jelas Heru didampingi Asisten Manajer Hukum dan Humas Bandara Ngurah Rai Moh Dimyati.

Saat ini Jepang merupakan salah satu pasar utama pariwisata Bali. Bahkan selama beberapa tahun, Jepang menjadi negara penyumbang wisatawan terbanyak kepada Bali.

"Jumlah produk ekspor kerajinan Bali ke Jepang pun nilainya cukup besar. Maklum saja, makin banyak wisatawan yang datang ke Bali, makin banyak kerajinan yang akan diboyong ke negara itu," katanya.

Pada saat bersamaan Bali bisa sedikit bernafas lega, karena sejumlah maskapai asing segera terbang ke Pulau Dewata.

"Mulai Juni 2010 akan ada beberapa penerbangan yang berencana menambah jumlah penerbangannya ke Bali. Mayoritas maskapai penerbangan tersebut menerbangi rute Bali - Australia," ujarnya.

Untuk rute padat tersebut, Heru menjelaskan, ada AirAsia dan Strategic Airlines yang akan menambah satu penerbangan dari Denpasar ke Perth. Untuk Strategic Airlines akan ada tiga kali penerbangan per minggu.

Sementara itu pada September 2010 akan ada penerbangan harian dari Denpasar ke Darwin yang dioperasikan Pacific Blue.

''Untuk Pacific Blue, mereka melakukan penambahan penerbangan dari sebelumnya empat kali menjadi harian. Termasuk penerbangan lain akan menambah rutenya ke Bali PP, seperti Cebu Airlines dan Vietnam Airline,'' kata Heru.(*AN)
 
Angkatan Kerja di Bali Capai 2,1 Juta Orang

Badan Pusat Statistik mencatat, angkatan kerja di Bali mencapai 2.166.972 orang pada Februari 2010, bertambah 56.114 orang atau 2,72 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 2.110.828 orang.

"Meningkatnya jumlah penduduk usia kerja itu seiring dengan bertambahnya penduduk usia di atas 15 tahun," kata Kepala BPS Provinsi Bali Ida Komang Wisnu di Denpasar, Senin.

Ia mengatakan, kesempatan kerja dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup menggembirakan yakni 5,5 persen per tahun itu memberikan peluang terhadap kesempatan berusaha dan menciptakan lapangan kerja baru.

Ida Komang Wisnu menambahkan, tingkat pengangguran terbuka mencapai 3,57 persen atau meningkat 15.230 orang dibanding Februari 2009 yang tercatat 2,93 persen.

Berkat aktivitas perekonomian Bali yang cenderung semakin membaik dalam kurun waktu setahun terakhir mampu menambah penyerapan 40.884 tenaga kerja.

Ia mengakui, meskipun perekonomian Bali cendrung bergerak maju, namun belum mampu sepenuhnya menyerap tambahan 56.114 tenaga kerja.

Penduduk yang berstatus sebagai buruh dan karyawan pada Februari 2010 tercatat 639.322 orang atau 31,32 persen, menyusul mereka yang berusaha dibantu buruh tidak tetap sebanyak 434.947 orang (21,31 persen) dan berusaha sendiri 326.937 orang (16,02 persen).

Pekerja tersebut 1.571.421 orang bekerja di atas 35 jam per minggu (76,98 persen) dan 16.967 orang (0,83 persen) bekerja kurang dari delapan jam setiap harinya, ujar Ida Komang Wisnu.(*AN)
 
Bali-Kerala Rintis Kerjasama Ayurwedha

Bali merintis kerja sama dengan Provinsi Kerala, India Selatan dalam bidang pengobatan tradisional (ayurwedha), guna mengembangkan produk obat-obatan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.

"Rintisan kerja sama itu dilandasi latar belakangan kesamaan dan hubungan emosional yang kental antar Bali-Kerala, India," kata Ketua Yayasan Bali-India Dr Somvir di Denpasar Senin.

Ia mengatakan, mengawali kerja sama yang saling menguntungkan itu, seorang ahli ayurwedha Kerala, Acharya Asutoshh Kamar akan berkunjung ke Bali, sekaligus melakukan kegiatan sosial sesama umat manusia yang membutuhkan.

Acharya Asutosh Kamar salah seorang dari 12 anggota delegasi India yang ikut ambil bagian dalam Internasional Bali-India Yoga Festival (IBIF) ke II yang akan berlangsung di Banjar Gunung Sari, Desa Tegallinggah, Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali utara,3-10 Maret 2010.

"Kedatangan mereka ke Bali segera disusul oleh guru-guru yoga di Bali untuk belajar mendalami pengobatan tradisional ke Kerala, mengingat daerah ini sangat dikenal dengan keunggulan dalam bidang pengobatan tradisional di India, tutur Dr Somvir.

somvir menambahkan, dalam tahun 2010 akan dikirim enam guru yoga untuk mendalami pengobatan tradisional, namun keberangkatannya dibagi dalam tiga tahap, masing-masing dua orang selama dua hingga tiga bulan.

Bali dengan upaya itu diharapkan mampu meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, sekaligus mendukung program Bali sehat. Kerja sama Bali-Kerala diharapkan bisa berkesinambungan. Jika kerjasama pengembangan ayurweda berhasil bisa beralih ke sektor lainnya seperti bidang pariwisata maupun seni budaya, harap Dr Somvir. (*AN)
 
Umat Hindu di Bali Rayakan Kuningan

Sepuluh hari pasca Galungan, umat Hindu di Bali hari ini (Sabtu, 22/5/2010) merayakan Kuningan yang merupakan rangkaian dari hari raya Galungan sebagai simbol kemenangan Dharma melawan Adharma atau kebaikan melawan kebatilan.

Pada perayaan Kuningan ini warga Bali melakukan persembahyangan di Pura puseh dan dalem atau Pura Desa. Dengan membawa sesaji atau sesembahan berupa banten warga beramai-ramai mendatangi Pura bersama seluruh anggota keluarga.

"Selain untuk merayakan kemenangan Dharma melawan Adharma, sembahyang Kuningan ini juga ditujukan untuk para leluhur di pura keluarga masing-masing," ujar Made Dwi, warga Tabanan.

Hari raya Kuningan ini juga dimanfaatkan warga khususnya di wilayah perkotaan untuk pulang ke kampung halaman untuk bersilaturahmi dan bersembahyang bersama keluarga.

Umat Hindu Rayakan Hari Suci Kuningan

Umat Hindu Dharma di Bali, Sabtu merayakan Hari suci Kuningan, rangkaian Hari Raya Galungan yang bermakna memperingati Kemenangan Dharma (kebaikan) melawaan Adharma (keburukan).

Pada hari raya yang jatuh sepuluh hari setelah hari Galungan itu, umat Hindu menghaturkan sesaji (sesajen) di Pura, tempat suci umat Hindu maupun di merajan, tempat suci milik keluarga masing-masing.

Umat Hindu di kota Denpasar dan sekitarnya setelah melakukan persembahyangan di tempat suci keluarga (merajan) dan Pura Jagatnatha di jantung Kota Denpasar melakukan hal yang sama ke Pura Sakenan, Kelurahan Serangan, 12 km arah selatan kota Denpasar.

Mengenakan busana adat Bali, ribuan umat membludak ke Pura Sakenan, salah satu Pura "Sad Kahyangan" (Pura besar) yang piodalannya bertepatan dengan Hari Suci Kuningan.

Lokasi pura tersebut sebelum 1995 terpisah dengan daratan Pulau Dewata, sehingga umat Hindu yang bersembahyang ke sana harus menggunakan jasa perahu motor atau jukung.

Namun sekarang lokasi tersebut menyatu dengan daratan Pulau Bali, berkat adanya pengerukan dan perluasan yang dilakukan oleh Bali Turtle Island Development (BTID), sebuah perusahaan swasta nasional, sehingga daerah itu kini menyatu dengan daratan Bali.

Dengan demikian masyarakat secara mudah dapat menjangkau lokasi Pura dengan kendaraan bermotor.

Hari Raya Kuningan yang jatuh bertepatan dengan upacara besar (piodalan) di Pura Sakenan. Persembahyangan berlangsung sejak pagi hingga sore hari, serta satu hari sebelum dan sesudah puncak piodalan di Pura tersebut

Pihak panitia dan bendesa adat Serangan dalam mengantisipasi membludaknya umat bersembahyang ke Pura Sakenan menerapkan antrean masuk ke "mandala utama" (areal utama) pura guna mengikuti persembahyangan secara tertib dan khusyuk.

Selain itu menyediakan areal parkir yang cukup luas yang sanggut menampung ribuan sepeda motor dan kendaraan serta koordinasi dengan pecalang, keamanan desa adat setempat.

Wisatawan mancanegara yang sedang menikmati liburan di Bali, dengan mengenakan pakaian adat Bali maupun kain ikut berbaur dengan umat Hindu menyaksikan jalannya upacara keagamaan yang berlangsung setiap 210 hari sekali.

Pura Sakenan, salah satu Pura "Sad Kahyangan" (pura besar) memiliki keunikan dan keistimewaan dibanding tempat suci lainnya di Pulau Dewata, yakni terdapat "Persada" yakni bangunan yang bertingkat-tingkat seperti limas.

Menurut sejarah pura Sakenan dibangun oleh Asthapaka, seorang pendeta Budha. Hal itu dilakukan karena sang pendeta kagum akan keindahan laut terpadu dengan keindahan daratan.

Sang pendeta merasa, bahwa di tempat itu ada suatu kekuatan suci, sangat baik untuk memuja Tuhan demi keselamatan dan kesejahteraan umat manausia.

*AN
 
Turis Ikut Lepas 51 Tukik di Kuta

Ratusan turis asing yang menikmati keindahan ombak dan pasir di Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Sabtu ikut melepas 51 anak penyu atau tukik jenis lekang.

Begitu mendengar rencana pelepasan puluhan anak hewan langka jenis "olive ridley" yang belum genap berumur sehari itu, para turis ramai-ramai mendatangi tempat penetasan di kawasan pantai yang terkenal di mancanegara tersebut.

Pelepasan itu juga dihadiri para tokoh masyarakat adat setempat serta lembaga ProFauna yang selama ini mendukung kegiatan penyelamatan penyu dan satwa lainnya di Bali.

"Semua anak penyu ini, menetas tadi malam, sekarang kami lepas kembali ke habitatnya di laut," kata Kepala Satgas Pengamanan Pantai I Gusti Ngurah Tresna dihubungi di sela pelepasan tukik.

Tukik yang dilepas itu merupakan hasil penetasan pertama, dan telur lainnya diprediksi akan menetas pada 28 Mei ini.

Sedikitnya 2.000 butir telur penyu lekang ditemukan para petugas satgas maupun wisatawan yang ada di sekitar pantai sejak April lalu.

Telur-telur penyu itu ditetaskan di tempat penangkaran "Sea turtle Conservation" yang berlokasi di tanah milik desa adat setempat di sebuah sarang berukuran 10 x 7x3 meter.

Menurut Tresna, tempat penetasan dirancang khusus berbentuk penyu dan berada di pinggir pantai.

Dari bangunan berbentuk penyu besar itu, di atasnya diberi pasir sebagai sarang penetasan telur. Pada bagian atap bangunan dibuatkan penutup yang bisa dibuka sewaktu-waktu, sebagai ventilasi matahari dan udara.

Tresna, menyebutkan telur-telur penyu langka yang disebut juga penyu hijau itu, membutuhkan waktu sekitar 45 hari untuk menetas.

"Sesuai komitmen kami semua penyu akan dikembalikan ke laut sebagai habitatnya untuk melestarikan hewan langka ini agar tidak punah," katanya.

Selain untuk pelestarian spesies satwa langka, dengan dibuatnya tempat penetasan penyu lekang itu, bisa dijadikan salah satu daya tarik wisatawan.

"Kami harapkan tempat penetasan telur penyu ini menjadi ikon baru pariwisata Pantai Kuta," kata Tresna yang didampingi Wayan Bali, pelaksana proyek "Sea Turtles Consevation" Bali.(*AN)
 
Bali Tuan Rumah Pertemuan Dunia Hingga 2014

Bali tetap dipercaya sebagai tuan rumah berbagai pertemuan penting bertaraf internasional yang akan dihadiri sejumlah kepala negara di belahan dunia hingga tahun 2014.

"Sejumlah pertemuan penting telah diagendakan di Bali hingga empat tahun mendatang," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Denpasar Minggu.


Ia mengatakan, hampir setiap tahun puluhan pertemuan bertaraf internasional digelar di Bali, termasuk dihadiri sejumlah kepala negara di dunia.

Bahkan enam kepala negara di kawasan ASEAN akan mengadakan pertemuan di Bali pada tahun 2011.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat mengadakan rapat koordinasi gubernur se-Indonesia, di istana Tampak Siring, Gianyar 19-21 April 2010 sempat meninjau sejumlah hotel di Nusa Dua, tempat menginap kepala negara dan delegasi luar negeri.

Gubernur Pastika yang sehari sebelumnya mengadakan simakerama (temu wicara) dengan berbagai elemen masyarakat Bali itu menambahkan, Bali dalam 2012 kembali diagendakan menjadi tuan rumah pertemuan APEC yang juga dihadiri sejumlah kepala negara, menyusul 2014 kompetisi ratu kecantikan dunia.

"Kepercayaan dunia internasional, khususnya pemerintah Indonesia terhadap Bali tidak lepas dari citra Bali selama ini," ujar Gubernur Pastika.

Kepercayaan itu diharapkan mampu memberikan dampak positif, yakni semakin meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara ke Pulau Dewata.

Bali menerima kunjungan 2,22 juta wisman selama 2009, meningkat 14,45 persen dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 1,96 juta orang.

Kunjungan tersebut diharapkan lebih meningkat di masa-masa mendatang, mengingat lebih dari 75 masyarakat Bali menggantungkan hidupnya dari sektor pariwisata.

Gubernur Pastika mengajak semua pihak untuk menyukseskan berbagai pertemuan bertaraf internasional itu, dengan memelihara dan menciptakan keamanan lingkungan yang kondusif.

"Menjadi PR bagi Kepala Dinas Perhubungan dan Polda Bali untuk mengatasi masalah kemacetan lalu lintas, terutama setelah keluar dari Bandara Ngurah Rai, kawasan Nusa Dua, Kuta maupun perkampungan seniman Ubud," harap Gubernur Pastika.(*ANT)
 
Museum Marketing Dunia Dibangun di Ubud

Sebuah museum yang nantinya memajang profil perusahaan kelas dunia segera dibangun di Ubud, Kabupaten Gianyar, sekaligus untuk dijadikan daya tarik wisata baru di Bali.

Peletakan batu pertama pembangunan "Museum Marketing 3.0" di atas lahan seluas 1.000 meter persegi di kompleks Museum Puri Lukisan Ubud, Kabupaten Gianyar itu, berlangsung Minggu (30/5) malam, dihadiri Ketua Dewan Pertimbangan Daerah (DPD), Irman Gusman.

"Museum marketing ini akan menjadi yang pertama di dunia dan kelak dapat dimanfaatkan oleh pengunjung yang ingin belajar mengenai marketing yang telah diterapkan perusahaan perusaan sukses di dunia," kata Irman Gusman.

Acara peletakan batu pertama pembangunan Museum Marketing 3.0 itu di antaranya juga dihadiri Bupati Gianyar Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Kuntoro Mangkusubroto dan ratusan peserta konferensi internasional marketing dari berbagai negara Asia, Australia dan Eropa.

Dipilihnya Ubud sebagai tempat berdirinya Museum Marketing 3.0, ujar Irman Gusman, karena daerah tersebut sejak dulu dikenal memiliki keindahan alam, banyak galeri seni dan pertunjukan musik maupun tari.

"Tokoh-tokoh seni kelas dunia seperti Antonio Blanco, Water Spies dan Arie Smith pernah datang dan mengajar serta tinggal di Ubud," katanya.

Ia menyampaikan apresiasi atas pembangunan museum tersebut, yang diharapkan dapat memperkuat kedudukan Bali sebagai tujuan wisata dunia.

Keberadaan museum tersebut nantinya diharapkan mendukung upaya meningkatkan kunjungan turis lokal dan asing. Dengan demikian tidak hanya menjadi tujuan bagi para peminat marketing, tetapi sekaligus menambah daya tarik pariwisata.

Mengutip buku karangan Hermawan Kertajaya dalam Marketing 3.0, sebagai marketer mutakhir, bahwa kegiatan ekonomi tidak hanya berdasar pada produk dan hubungan bisnis, melainkan atas nilai-nilai moral dan 'human spirit'.

Irman Gusman meyakini museum yang pembangunannya diharapkan rampung tahun 2012 itu, bisa menjadi sarana mencapai tujuan MDGs, guna mengurangi kemiskinan, pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan dunia.

Sementara itu, Hermawan mengatakan, nantinya bangunan Maseum Marketing 3.0 bakal memadukan produk dan spirit hidup. "Seperti dalam buku saya yang ada kata pengantarnya Pak Presiden SBY, menjelaskan bagaimana nilai kejujuran melindungi ilmu marketing," ucapnya.

Indonesia, lebih khusus lagi Bali, kata Hermawan, merupakan simbol spritualitas dunia. "Nantinya dalam museum tersebut bersisi pengalaman kisah-kisah kasus yang ada di perusahaan kelas dunia. Bagaimana perusahaan yang menjalankan nilai kejujuran, sehingga pengunjung bisa belajar dari museum ini," katanya.

Ditambahkannya bahwa di Ubud sejak dahulu sudah dikenal menjalankan marketing dunia, seperti prinsip kejujuran dan kerja keras.(*AN)
 
"Bali Mynah", Spesies yang Terancam Punah

"Bali Mynah" atau Leucopsar rothschildi yang lebih dikenal sebagai Curik Bali, merupakan satu-satunya satwa endemik di Pulau Dewata yang keberadaannya terancam punah.

Burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 25 sentimeter itu hanya terdapat di Taman Nasional Bali Barat, wilayah ujung barat pulau wisatainternasional itu, selain di Pulau Nusa Penida.

Bali Mynah atau Jalak Bali, dari suku Sturnidae, memiliki ciri berbulu putih, berbingkai mata biru cemerlang dan sentuhan hitam pada paruh serta ekornya.

Habitatnya di kawasan sabana dan hutan yang mudah mendapatkan suplai serangga, biji-bijian dan buah-buahan.

Spesies itu cenderung hidup berkelompok sebanyak 30-60 ekor dan berkawan dengan sesama jenisnya ketika tidak dalam musim kawin. Saat musim kawin, yang jantan akan mencari perhatian dari sang betina dengan cara mengembangkan sayap dan mengangguk-anggukkan kepala.

Sejak November sampai April merupakan musim berkembang biak bagi Bali Mynah yang juga biasa disebut Jalak Bali. Satwa itu biasanya berkembang biak dalam sarang dan sang induk mengerami telurnya selama 13-16 hari.

Spesies burung itu terancam punah karena habitatnya dirusak oleh deforestasi, perdagangan ilegal, dan persaingan habitat dengan "Mynah" lainnya seperti black-wing Starling atau jalak bersayap hitam.

Banyak pihak berusaha melakukan pelestarian burung itu dari kepunahan. Taman Safari Indonesia yang tergabung dalam Asosiasi Pelestari Curik Bali (APCB) berada pada garis depan dalam upaya pelestarian dan konservasinya.

Pada tahun lalu bersama Menteri Kehutanan pada masa itu, M.S Kaban, dilepaskan 34 Curik Bali hasil penangkaran anggota APCB, Yokohama Zoo dan Taman Safari Indonesia, ke Taman Nasional Bali Barat.

Ketua APCB, Tony Sumampau mengatakan bahwa Curik Bali yang dilepasliarkan tersebut merupakan burung hasil penangkaran di Taman Safari Indonesia, dan Yokohama Research Center, Jepang, serta lokasi penangkaran di TNBB.

Selain di Bali Barat, tempat penangkaran di Pulau Nusa Penida juga dimanfaatkan untuk mengatasi hilangnya populasi Curik Bali. Hasil penangkaran diharapkan dapat mengurangi kekhawatiran akan punahnya Curik Bali.

Bali Safari and Marine Park di Jalan By Pass Ida Bagus Mantra Km.25 Kabupaten Gianyar sebagai bagian dari Taman Safari Indonesia, sejak tiga tahun terakhir menjadi anggota aktif Persatuan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI) dan APCB.

Tahun ini delapan Curik Bali telah berhasil dikembangbiakkan di Bali Safari. Hal itu merupakan salah satu implementasi dari program konservasi terhadap satwa langka yang terancam punah.

Upaya pengembangbiakan yang dilakukan sekarang diharapkan dapat menyelamatkan populasi Curik Bali yang ada di sekitar kita. Pengunjung Bali Safari dapat melihat burung yang indah itu di Lobby Barong di area Fresh Water Aquarium.

Berbagai pihak yang peduli terhadap keberadaan burung itu, terus berupaya mengembalikan populasi Bali Mynah. Hal itu mengingat satwa yang dikenal sebagai maskot Pulau Bali tersebut keberadaannya cukup memprihatinkan, karena populasinya yang semakin menurun.

Sebagai lembaga konservasi, Bali Safari and Marine Park berusaha untuk mengembangbiakkan dan memperkenalkan kembali satwa-satwa yang terancam punah. Upaya itu dilakukan agar dapat mempertahankan keanekaragaman fauna di Indonesia. *ANT
 
Penduduk Bali Kalah Sama Jumlah Wisatawan

Wisatawan mancanegara maupun nusantara yang mengunjungi Bali setiap tahunnya, jumlahnya melebihi penduduk setempat.

"Bali setiap tahunnya menerima kunjungan pelancong rata-rata 5.751.080 orang, sementara jumlah penduduk lokal hasil sementara Sensus Penduduk (SP) 2010 sebanyak 3,6 juta jiwa," kata Kabag Publikasi dan Dokumentasi Biro Humas dan Protokol Pemprov Bali I Ketut Teneng, di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan pelancong yang berliburan ke Bali itu terdiri atas wisatawan mancanegara selama 2009 sebanyak 2.229.945 orang, meningkat 13,26 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat 1.968.892 orang.

Selain itu wisatawan nusantara sebanyak 3.521.135 orang selama 2009, meningkat 21,47 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat 2.898.794 orang.

Ketut Teneng menjelaskan, pariwisata menjadi tumpuan harapan sebagian besar masyarakat dan menopang perekonomian Bali serta sumber potensial dalam meningkatkan devisa.

"Pariwisata menjadi lokomotif bagi pembangunan dan pergerakan ekonomi Bali, sehingga menjadi kewajiban bagi pemerintah, masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga, memelihara, menggali dan mengembangkan potensi kepariwisataan agar tetap berkembang sesuai filosofi pariwisata budaya," ujar Ketut Teneng.

Ia menambahkan, meskipun pertumbuhan kunjungan wisatawan cukup menggembirakan di tengah-tengah krisis ekonomi dunia, Bali tetap melakukan berbagai upaya agar wisatawan tetap menjadikan Bali sebagai tempat berliburan yang aman dan nyaman.

Bali tidak memiliki sumber daya alam yang potensial seperti daerah lainnya di Indonesia. Bali hanya mengandalkan sektor pertanian dalam arti luas, sektor pariwisata serta pengembangan industri kecil dan kerajinan rumah tangga.

Ketiga sektor andalan itu satu sama lain saling mendukung, dengan harapan mampu menciptakan peluang kerja dan berusaha, harap Ketut Teneng.(*)
 
Welcome to 32nd Bali Arts Festival

32nd Bali Arts Festival June 12th - 10th July 2010

Saturday, June 12 2010

Activity : Opening Parade Of The 32nd Bali Arts Festival 2010
Time : 14.00 - 17.00
Place : Jln. Surapati Denpasar

Activity : Opening Ceremony Of The 32nd Bali Arts Festival 2010 Collosal Balinese mime dance drama ”Anggada Duta” by Bali Province Goverment Productions Indonesian Art Insitute Denpasar
Time : 19.30 - 22.00
Place : Open Stage Ardha Candra


Sunday, June 13 2010
Activity : Flower arranging and Food competition
Time : 10.00 - 12.00
Place : First floor of Ksirarnawa

Activity : Gender Wayang Ensemble from Banjar Batan Nyuh Marga .Tabanan Regency
Time : 10.00 - 11.30
Place : Angsoka stage

Activity : Classical dance by Pasemetonan Pragina Mas Taman Budaya Denpasar
Time : 14.00 - 16.00
Place : Wantilan Hall

Activity : Inovative Choir presented by Government of Gorontalo Province
Time : 18.30 - 20.00
Place : Ksirarnawa Hall

Activity : Performance of West Jakarta
Time : 20.00 - 22.00
Place : Wantilan Hall

Activity : Calonarang Dance by Manik Swari dance studio, Ireng Banjar Buda Batuyang village Gianyar Regency
Time : 20.00 - 22.00
Place : Ayodya Stage


Monday, June 14 2010

Activity : Classical dance by Sekaa Gong Kumara Eka Cita Br. Lepang Kec. Banjarangkan Klungkung regency.
Time : 10.00 - 12.00
Place : Ayodya stage

Activity : Performance of Cultural and Tourism Office of Kepulauan Riau Province
Time : 10.00 - 12.00
Place : Wantilan Hall

Activity : Performance of Representative Office of West Kalimantan in Jakarta
Time : 19.00 - 21.00
Place : Wantilan Hall

Activity : New Angklung creation exhibition featuring Sekaa Gong Widya Asrama Br. Kelaci Marga Tabanan Regency and Sekaa Angklung Werdhi Budaya, Ambengan village Buleleng Regency
Time : 20.00 - 22.00
Place : Open Stage ISI amphitheatre

Activity : Satrio Garudho Pinilih mime dance drama presented by Malang presented by Malang Dance
Time : 20.00 - 22.00
Place : Ksirarnawa open stage


Tuesday, June 15 2010
Activity : Caruk Classical music presented by Sanggar Raka Rai Bangli regency
Time : 10.00 - 12.00
Place : Angsoka Stage

Activity : Performance of Kakanna Balanipa Theatre Comunity, Mandar West Sulawesi
Time : 17.00 - 18.30
Place : Ayodya Stage

Activity : Wayang Kulit shadow puppet exhibition featuring Dalang I Made Juanda from Sanggar Suara Murti Sukawati Gianyar Regency
Time : 19.30 - 21.00
Place : Wantilan Stage

Activity : New Angklung creation exhibition featuring Sekaa Angklung desa adat Pangsan, Petang Badung Regency with Sanggar Palgunadi, Pengosekan, Ubud, Gianyar Regency
Time : 20.00 - 22.00
Place : Open Stage ISI amphitheatre

Activity : Women Gong Kebyar exhibition featuring Sekaa gong wanita Br.Kelod,Desa adat Ungasan, south Kuta Badung Regency and Dharma Suci, Kelurahan Padang Sambian, Denpasar
Time : 20.00 - 23.00
Place : Open Stage Ardha Candra


Wednesday, June 16 2010
Activity : Selonding Classical music presented by Sekaa Selonding Br.Intaran, Pejeng, Tampaksiring Gianyar Regency
Time : 10.00 - 12.00
Place : Angsoka Stage

Activity : Prembon masked dance exhibition featuring Sekaa Topeng Bujangga Puspa Dukuh village Karangasem Regency
Time : 19.00 - 21.00
Place : Wantilan Hall

Activity : Arja dance drama by Sekaa Arja Siwa Ratri Br. Biya Desa Keramas Blahbatuh Gianyar Regency
Time : 19.00 - 21.00
Place : Ayodya Stage

Activity : Teruna Teruni Bali Festival
Time : 18.00 - 19.30
Place : Ksirarnawa open stage

Activity : New Angklung creation exhibition featuring Sekaa Angklung Prabu Ningrat Sangkan Gunung village Kec Sidemen Karangasem Regency and Sekaa Angklung Mekar Sari Br. Pande Kec. Klungkung, Klungkung Regency
Time : 20.00 - 22.00
Place : Open stage ISI amphitheatre

Activity : Children Gong Kebyar exhibition featuring Sekaa Gong Kumara Asti, Desa Pekraman Bangunliman, Buruan Blahbatuh, Gianyar Regency and Sekaa Gong Anak-anak Sadguna Kumara, Banjar Lebah, Sumerta Kaja, Denpasar
Time : 20.00 - 23.00
Place : Open stage Ardha Candra


Thursday, June 17 2010
Activity : Gandrung music presented by Sekaa Ambek Suci Pura Majapahit Br. Monang-maning Denpasar
Time : 10.00 - 12.00
Place : Angsoka Stage

Activity : Innovative children Wayang Wong masked dance drama by Tri Pusaka Sakti Foundation ,Br Pekandelan Batuan Gianyar Regency
Time : 17.00 - 18.30
Place : Ayodya Stage

Activity : Performance of Virpi Pahkinen Dance Company Stockholm, Sweden
Time : 19.30 - 20.30
Place : Ksirarnawa Hall

Activity : Men Gong Kebyar exhibition featuring Sekaa Gong “Kanti budaya” desa adat Jimbaran,Kecamatan Kuta Selatan Badung Regency and Sanggar Miniartis Amlapura Jl. Untung Surapati Amlapura Karangasem Regency
Time : 20.00 - 23.00
Place : Open Stage Ardha Candra


Friday, June 18 2010
Activity : Selonding Classical music by Sekaa Selonding Sudamala, Desa Tangkas Kec. Klungkung Klungkung regency
Time : 10.00 - 12.00
Place : Angsoka Stage

Activity : Contemporary dance by Sanggar Cek Gen Tegalalang Gianyar Regency
Time : 18.00 - 19.30
Place : Ksirarnawa Hall

Activity : Performance of Cultural and Tourism Office, Riau Province
Time : 19.30 - 21.00
Place : Angsoka Stage

Activity : Arja Geguntangan dance drama by Sanggar Seni Dot Bagus Dot Jegeg Desa Petiga Kec. Marga Tabanan Regency
Time : 20.00 - 23.00
Place : Ayodya stage


Saturday, June 19 2010
Activity : Gambang Classical music by Sekaa Mekar Sari Desa Tumbak Bayuh Kecamatan Mengwi Badung Regency
Time : 10.00 - 11.30
Place : Angsoka Stage

Activity : Pesantian from Sanggar Giri Lango Banjar Bukit Batu Samplangan Gianyar Regency
Time : 10.00 - 12.00
Place : Wantilan Hall

Activity : Dances from Sanggar Sawung Galih , Magelang city
Time : 18.30 - 20.00
Place : Ratna Kanda stage

Activity : Prembon masked dance exhibition featuring Sekaa prembon himpunan seniman Kabupaten Badung (HSKB)
Time : 19.00 - 21.00
Place : Wantilan Hall

Activity : New Angklung creation exhibition featuring Jaya Kanti, Banjar Cengkilung, Peguyangan Kangin, Denpasar Barat Denpasar City and Sekaa Angklung Darma Suara, Kaliakah Village,Kec.Negara Jembrana Regency
Time : 20.00 - 22.00
Place : Open stage ISI amphitheater

Activity : Documentary Film Show
Time : 20.00 - 22.00
Place : ISI Denpasar

Activity : Poetry –music collaboration by Puisi-Musik Group Band Denpasar
Time : 20.00 - 22.00
Place : Ksirarnawa Hall

Activity : Penyalonarangan Classical dance drama ” Kali Yuga Nemu Kerta Sanggar Gita Bandana Praja Denpasar
Time : 20.00 - 22.00
Place : Angsoka Stage

Activity : New Cak Creation from Sanggar Paripurna Bona Regency Gianyar
Time : 20.00 - 22.00
Place : Ayodya Stage


Sunday, June 20 2010
Activity : Panca masked dance drama by Sekaa Topeng Panca Kanda Eka Swara Murti Br. Anggabaya Penatih Denpasar
Time : 10.00 - 12.00
Place : Angsoka stage

Activity : Leko dance from Banjar Parekan Sibang Gede Kec. Abian Semal Badung Regency
Time : 10.00 - 12.00
Place : Wantilan Hall

Activity : Children and Adult Fashion Show
Time : 10.00 - 12.00
Place : Ksirarnawa Hall

Activity : Janger dance from Sekaa Janger Br.Palak,Sukawati, Gianyar Regency
Time : 17.00 - 18.30
Place : Ayodya Stage

Activity : Parade Drama Gong oleh Sekaa Drama Gong Kundi Manik Desa Buana Giri Kec. Bebandem Kabupaten Karangasem Drama Gong exhibition featuring Sekaa Drama Gong Kundi Manik Desa Buana Giri Kec. Bebandem Karangasem Regency
Time : 20.00 - 22.00
Place : Ksirarnawa Hall

Activity : Arja Muwani dance drama by Sekaa Arja Mwani Printing Mas Denpasar
Time : 20.00 - 22.00
Place : Angsoka stage

Activity : Balinese modern theatre from Sanggar Teater Bali Ambengan Buleleng Regency
Time : 20.00 - 22.00
Place : Ayodya stage


Monday, June 21 2010
Activity : Pesantian from Indonesia Handicap Organization (PERTUNI) Jln Seririt Singaraja Buleleng Regency
Time : 10.00 - 22.00
Place : Ayodya Stage

Activity : Award to Old Artists
Time : 19.30 - 21.30
Place : Ksirarnawa Hall

Activity : Tradition Wayang Kulit puppet exhibition featuring Sekaa Wayang Citra Rukmi Desa Buda Keling Kec. Bebandem Karangasem
Time : 19.30 - 21.00
Place : Wantilan Hall

Activity : Baleganjur dance drama featuring representative of Denpasar City, Gianyar Regency and Badung Regency
Time : 20.00 - 22.00
Place : Open stage ISI amphitheater

Activity : Prembon creation dance presented by Sanggar Alit Sundari Batubulan Kangin Gianyar
Time : 20.00 - 22.00
Place : Angsoka stage

Activity : Calonarang dance drama presented by Sanggar Tari Gita Lestari Petak Gianyar regency
Time : 20.00 - 22.00
Place : Ayodya Stage


Tuesday, June 22 2010
Activity : Performance of Cultural and Tourism Office of East Nusa Tenggara Province
Time : 10.00 - 12.00
Place : Ayodya Stage

Activity : Music and Dance from Sanggar Yenira Denpasar
Time : 10.00 - 12.00
Place : Angsoka Stage

Activity : Prembon masked dance exhibition featuring Sekaa Topeng Smara Buana Br. Losan Desa Takmung Klungkung Regency
Time : 19.00 - 21.00
Place : Wantilan Hall

Activity : Drama Gong exhibition featuring Sekaa Drama Langlang Budaya Tegalalang Gianyar Regency
Time : 20.00 - 22.00
Place : Ksirarnawa Hall

Activity : Balinese Song exhibition featuring representative of Klungkung and Karangasem Regency
Time : 20.00 - 23.00
Place : Open stage ardha candra


Wednesday, June 23 2010
Activity : Betawi masked dance, None Tugu dance and Silat Beksi presented by Suku Dinas Kebudayaan North Jakarta
Time : 10.00 - 12.00
Place : Wantilan

Activity : Contemporary dance by HSB Bangli Regency
Time : 17.00 - 19.00
Place : Ksirarnawa Hall

Activity : Prembon masked dance exhibition featuring Sanggar Yama Sari, Peliatan, Ubud, Gianyar Regency
Time : 19.00 - 21.00
Place : Wantilan

Activity : Calonarang dance presented by Seni Werdhi Sanggita Br. Samsam Kerambitan Tabanan Regency
Time : 20.00 - 23.00
Place : Ayodya stage

Activity : Balinese Song exhibition featuring representative of Jembrana, Buleleng and Gianyar Regency
Time : 20.00 - 23.00
Place : Open stage Ardha Candra


Thursday, June 24 2010
Activity : Performance of Cultural and Tourism Office o Bukit Tinggi City
Time : 10.00 - 12.00
Place : Ayodya Stage

Activity : Arja dance drama “ Cecupu Manik Windusara” by Sekaa Arja Gitanjali Mengwitani Kecamatan Mengwi Badung
Time : 17.00 - 19.00
Place : Ksirarnawa Hall

Activity : Parade Topeng Prembon oleh Sanggar Seni Santhi Budaya, Singaraja Kabupaten Buleleng
Prembon masked dance exhibition featuring Sanggar Seni Santhi Budaya, Singaraja Buleleng Regency

Time : 19.00 - 21.00
Place : Wantilan Stage

Activity : Balinese Song exhibition featuring representative of Tabanan , Badung Regency and Denpasar City
Time : 20.00 - 23.00
Place : Open stage Ardha Candra


Friday, June 25 2010
Activity : Classical music and dance presented by Sanggar Mekar Bhuana Jl. Penyaringan No. 42, Br. Penyaringan Sanur
Time : 10.00 - 12.00
Place : Ayodya Stage

Activity : Clasical Arja dance drama presented by Sanggar puri Saraswati Singapadu
Time : 19.00 - 21.00
Place : Ratna Kanda Stage

Activity : Prembon masked dance exhibition featuring Sekaa Prembon Pesona Budaya Bangli,Bangli Regency
Time : 19.00 - 21.00
Place : Wantilan Stage

Activity : Modern Puppet Show by I Wayan Mardika Bhuwana S.Sn from Sanggar Wayang Kulit Gita Mahardika Br. Babakan Sukawati Gianyar Regency
Time : 20.00 - 22.00
Place : Ksirarnawa Hall


Saturday, June 26 2010

Activity : Hudoq Suku Dayak Dance presented by arts Council of Balik Papan (DKB)
Time : 10.00 - 12.00
Place : Ratna Kanda Stage

Activity : Gambuh Classical Dance by Sekaa Gambuh, Desa Pacung, Tejakula Buleleng Regency
Time : 10.00 - 12.00
Place : Ayodya Stage

Activity : Joged Bungbung Dance presented by Br. Begawan Pedungan South Denpasar, Denpasar City
Time : 17.00 - 18.30
Place : Ayodya Stage

Activity : Etnict Fusion Music by Abi Group Denpasar
Time : 19.00 - 20.00
Place : Ksirarnawa Hall

Activity : Shadow Puppet presented by Banjar Padang Sambu, West Denpasar, Denpasar City
Time : 19.00 - 21.00
Place : Wantilan stage

Activity : Documentary Film Show
Time : 20.00 - 22.00
Place : ISI Denpasar

Activity : Final of The Bali Best Model Competition
Time : 20.00 - 22.00
Place : Open stage Ardha Candra


Sunday, June 27 2010

Activity : Ngelawang Procession exhibition featuring representative of Klungkung, Gianyar, Bangli and Tabanan Regency
Time : 10.00 - 12.00
Place : Arts Center Area

Activity : Classical dance presented by Denpasar City
Time : 10.00 - 12.00
Place : Wantilan Stage

Activity : Joged Bumbung presented by Sanggar Tari Dharma Santhi Bila Tua Village Kubu tambahan Buleleng Regency
Time : 10.00 - 12.00
Place : Ayodya Stage

Activity : Electric puppet show by Sidhakarnoyako Group, Tokyo Japan
Time : 19.30 - 21.30
Place : Ayodya Stage

Activity : Inovation Shadow puppet by Dalang I Ketut Kodi SSP.M.Si
Time : 20.00- 22.00
Place : Wantilan Stage

Activity : Drama Gong exhibition featuring Himpunan Seniman Kabupaten Badung (HSKB)
Time : 20.00 - 22.00
Place : Ksirarnawa Hall

Activity : Collaboration music show by Progressive Jazz Gamelan Fusion “Penggak Men Mersi” Puri Kesiman Denpasar
Time : 20.00 - 22.00
Place : Open Stage Ardha Candra


Monday, June 28 2010
Activity : Classical Arja dance drama by Sekaa Kertya Kencana Budaya Buduk Kediri Tabanan Regency
Time : 10.00 - 12.00
Place : Angsoka Stage

Activity : Contemporary dance presented by Collaboration of dance studio Samer Galang, Dauhwaru, Kec.Jembrana. Jembrana Ragency
Time : 17.00 - 19.00
Place : Ksirarnawa Hall

Activity : Tradition Puppet exhibition featuring Sanggar Kuta Kumara Agung Kuta Badung Regency
Time : 19.30 - 21.00
Place : Wantilan Stage

Activity : Arja dance drama entittle ”Roro Mendut” by RRI Denpasar
Time : 20.00 - 22.00
Place : Ayodya Stage

Activity : Women Gong Kebyar exhibition featuring Sekaa Gong Wanita Ardana Kusuma Kel.Tegalcakring, Kec. Mendoyo Kabupaten Jembrana and Sanggar Cudamani Pengosekan Ubud Gianyar
Time : 20.00 - 23.00
Place : Open Stage Ardha Candra


Tuesday, June 29 2010

Activity : Literature recitation competition
Time : 10.00
Place : Angsoka, Ayodya, Ratna Kanda, Wantilan, Ksirarnawa

Activity : Janger dance presented by Sanggar Citta Usadi, Mengwi Badung Regency
Time : 19.30 - 21.00
Place : Wantilan Stage

Activity : Performance of Indian Cultural Centre Bali
Time : 19.30 - 21.00
Place : Ksirarnawa Hall

Activity : Children Gong Kebyar exhibition featuring Sekaa Gong Kebyar Anak-anak Manik Anyar br. Umanyar Desa Ababi Kec. Abang Karangasem Regency and Sanggar Seni Kumara Widya Suara, Kel.Tegalcangkring,Kec. Mendoyo Jembrana Regency
Time : 20.00 - 23.00
Place : Open stage Ardha Candra


Wednesday, June 30 2010

Activity : Tari tradisi suku Dayak Pedalaman dengan judul ”Corita Nya Muntuh Mula” Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat Dayak Pedalaman tradition dance enacting ”Corita Nya Muntuh Mula” presented by Cultural and Tourism Office of Sanggau Regency , West Kalimantan
Time : 10.00 - 12.00
Place : Ayodya Stage

Activity : Taman Penasar featuring Handicap Arts Studio “Rwa Bineda” Denpasar
Time : 10.00 - 12.00
Place : Angsoka Stage

Activity : Dance and Balik Papan traditional cloth Fashion Show presented by Youth ,Sport, Cultural, and Tourism Office of Balikpapan City
Time : 18.30 - 20.00
Place : Ksirarnawa Hall

Activity : Arja Remaja Sanggar Tari Sentana Mandala Br, Belaluan desa Singapadu Tengah Gianyar Adolescent Arja dance presented by Sentana Mandala dance studio Br, Belaluan Singapadu village Gianyar
Time : 19.00 - 21.00
Place : Ayodya stage

Activity : Puppet show exhibition featuring Sekaa Wayang Kulit Wakul Piluk Jiner, Baluk,Kec Negara Jembrana Regency
Time : 19.30 - 21.00
Place : Wantilan stage

Activity : Men Gong Kebyar exhibition featuring Sekaa Gong Dwi Karya Budaya Br. Sanda Kec. Pupuan Tabanan Regency and Sekaa gong Murdaning Katon Jaya, Kelurahan Tonja, Denpasar Utara Denpasar City.
Time : 20.00 - 20.00
Place : Open stage Ardha Candra


Thursday, July 01 2010

Activity : Creation dance and dance drama by Sanggar Siwer Nadi Swara Denpasar
Time : 10.00 - 12.00
Place : Angsoka stage

Activity : Joged Bumbung dance by Sekaa Jaya Suara, Br.Pangkung Liplip, Kaliakah Village Kec. Jembrana Jembrana Regency
Time : 17.00 - 18.30
Place : Ayodya Stage

Activity : Puppet show exhibition featuring Jro Mangku Dalang I Wayan Badra Dusun Demulih Bangli Regency
Time : 19.30 - 21.00
Place : Wantilan Stage

Activity : Women CAK dance presented by ISI Denpasar
Time : 19.30 - 21.00
Place : Ksirarnawa Hall

Activity : Women Gong Kebyar exhibition featuring Sekaa Gong Dharma Gita Sadu Br. Dauh Peken Tabanan Regency and Sekaa Gong Wanita Gita Kencana Br. Tengah Dawan Kec. Dawan Klungkung Regency.
Time : 20.00 - 23.00
Place : Open Stage Ardha Candra


Friday, July 02 2010

Activity : Workshop and Discussion
Time : 09.00
Place : Natya Mandala ISI Denpasar

Activity : Legong Gender creation with Barong Macan by Seni Puspa Kirana Foundation Br. Tangkup Kedisan Village Kec. Tegalalang Gianyar Regency
Time : 10.00 - 12.00
Place : Angsoka Stage

Activity : Joged Bumbung dance presented by Br. Payuk Tembuku Bangli Regency
Time : 17.00 - 18.30
Place : Ayodya Stage

Activity : Puppet exhibition featuring Dalang Gede Sugiantara, Tejakula Buleleng Regency
Time : 19.30 - 21.00
Place : Wantilan Stage

Activity : Parade Drama Gong oleh Kabupaten Tabanan Drama Gong exhibition presented by Tabanan Regency
Time : 20.00 - 22.00
Place : Ksirarnawa Hall

Activity : Baleganjur exhibition feturing representative of Klungkung,Jembrana, Karangasem, and Tabanan Regency
Time : 20.00 - 22.00
Place : Open stage ISI Denpasar

Activity : Children Gong Kebyar exhibition featuring Sekaa gong anak-anak ”rare angon”SMPN2 Abiansemal Badung Regency and Sekaa Gong Alit Puspa Sari Br. Suda Kanginan Kediri Tabanan Regency
Time : 20.00 - 23.00
Place : Open stage Ardha Candra


Saturday, July 03 2010

Activity : Handicraft competition
Time : 10.00 - 12.00
Place : Wantilan Stage

Activity : Kendang Mebarung music presented by Jembrana Regency
Time : 11.00 - 13.00
Place : Ayodya stage

Activity : Joged Bumbung dance by Sekaa Joged Semara Nadi Desa Tohpati Kec. Banjarangkan Klungkung Regency
Time : 17.00 - 18.30
Place : Ayodya Stage

Activity : Prembon masked dance exhibition featuring Sekaa Gong Puspa Sari, Banjar Peken, Kelurahan Renon Denpasar
Time : 19.00 - 21.00
Place : Wantilan Stage

Activity : Performance of Paguyuban Puspo Budoyo Tangerang
Time : 20.00 - 22.00
Place : Ksirarnawa Hall

Activity : Documentary Film Show
Time : 20.00 - 22.00
Place : ISI Denpasar

Activity : Creation Legong dance ” Karna Gugur” produced by GEOKS Singapadu
Time : 20.00 - 22.00
Place : Angsoka stage


Sunday, July 04 2010

Activity : Ngelawang procession exhibition featuring representative of Jembrana, Badung, Karangasem Regency and Denpasar City
Time : 10.00 - 12.00
Place : Arts Center Area

Activity : Creation masked dance by IHDN Denpasar Jl. Ratna Tatasan Denpasar
Time : 10.00 - 12.30
Place : Ayodya Stage

Activity : Performance of Santa Laurensia School Serpong Tangerang Banten
Time : 10.00 - 12.00
Place : Wantilan Stage

Activity : Contemporary dance by Sekaa Mario Bross Tunjuk Village Tabanan Regency
Time : 17.00 - 19.00
Place : Ksirarnawa Hall

Activity : Puppet exhibition featuring Sekaa Wayang Tomblos Br. Bengkel Kediri Tabanan Regency
Time : 19.30 - 21.00
Place : Wantilan stage

Activity : Men Gong Kebyar exhibition featuring Sekaa Gong Kebyar Traya Gita Winangun Br. Karangsari Nusa penida Klungkung and Bangli Regency
Time : 20.00 - 22.00
Place : Open stage Ardha Candra


Monday, July 05 2010

Activity : Gambuh dance drama presented by Seni Kembang Bang. Kedisan Sebatu Tegalalang Gianyar
Time : 10.00 - 11.30
Place : Angsoka Stage

Activity : Joged Bumbung dance by Sekaa Tunjung mekar, Sinabun Village Buleleng Regency
Time : 19.00 - 21.00
Place : Ayodya Stage

Activity : Prembon masked dance exhibition featuring Sekaa Topeng Once Srawa, Penyaringan village, Kec.Mendoyo Jembrana Regency
Time : 19.00 - 21.00
Place : Wantilan stage

Activity : Colaboration show perform Bhaskar’Arts theatre (India) in Singapore with Sanggar Seni Saba Sari Puri Taman Saba Blahbatuh Gianyar
Time : 19.00 - 21.00
Place : Ksirarnawa Hall

Activity : Sekaa Gong Kebyar Wanita Gurnita Semara Kunti Desa Padangbai Kec. Manggis Karangasem Regency Women Gong Kebyar
Time : 20.00 - 23.00
Place : Open Stage Ardha Candra


Tuesday, July 06 2010


Activity : Genjek show perform Kadong Iseng from West Sraya Village,Karangasem Regency
Time : 10.00 - 12.00
Place : Angsoka Stage

Activity : Creation dance and contemporary tabuh presented by Ceraken Radical Tradition Music Studio Batuyang Village Gianyar Regency
Time : 17.00 - 19.00
Place : Ayodya stage

Activity : Prembon masked dance exhibition featuring Sekaa Topeng Kalangen Tanah bang West Selemadeg Tabanan Regency
Time : 19.00 - 21.00
Place : Wantilan stage

Activity : Karawitan Music featuring Gamelan Madu Sari group Of Vancouver Canada
Time : 19.00 - 21.00
Place : Ksirarnawa Hall

Activity : Children Gong Kebyar exhibition featuring Sekaa Gong Putra Samanjaya Jumpai Village Klungkung Regency and SMP Dwi Jendra Denpasar
Time : 20.00 - 23.00
Place : Open stage Archa Candra


Wednesday, July 07 2010
Activity : Children Semar Pegulingan dance and tabuh presented by Sanggar Citarum Jl. Tukad Citarum No. 35 Denpasar
Time : 10.00 - 12.00
Place : Angsoka Stage

Activity : Prembon masked dance exhibition featuring Sekaa Topeng Smara Buana Br. Losan Takmung Village Klungkung Regency
Time : 19.00 - 21.00
Place : Wantilan Stage

Activity : Funny Prembon dance drama by Gamelan Cendana Batubulan Gianyar
Time : 19.00 - 21.00
Place : Ayodya Stage

Activity : Jazz Fusion by Balawan with Batuan Etnik Fusion
Time : 20.00 - 22.00
Place : Ksirarnawa Hall

Activity : Men Gong Kebyar exhibition featuring Sanggar Seni Dharma Suara, Br.Delod Peken, Kreramas, Blahbatuh Gianyar Regency and Sekaa Gong Sanggar Triptaka Buleleng Regency
Time : 20.00 - 23.00
Place : Open Stage Ardha Candra

Thursday, July 08 2010

Activity : Clasical Wayang wong dance drama presented by Sekaa Wayang Wong Dewa Kosala Rakta Telepud Village Tegalalang Gianyar Regency
Time : 10.00 - 12.00
Place : Ayodya Stage

Activity : Performance of Art Contemporain – Instalation Prancis
Time : 10.00 - 12.00
Place : Ayodya Stage

Activity : Contemporary dance by Sanggar Seni Tri Datu, Anturan Village Buleleng Regency
Time : 16.00
Place : Open Stage Ksirarnawa

Activity : Creation of Jegog Music by Sekar Jaya Group California Amerika
Time : 19.00 - 20.30
Place : Wantilan Hall

Activity : Documentary Film Show
Time : 20.00 - 22.00
Place : ISI Denpasar

Activity : Mime dance drama “Bima Angkus Prana” by Sekaa Kesenian Lango Murti Br. Mukti Desa Singapadu Gianyar
Time : 19.00 - 21.00
Place : Ayodya stage

Activity : Men Gong Kebyar exhibition featuring Sanggar Gita Santhi, Kel.Dauh Waru, Kec.Jembrana ,Jembrana Regency and accompanied by Dharma Swara Group New York Amerika.
Time : 20.00 - 23.00
Place : Open stage Ardha Candra


Friday, July 09 2010
Activity : Enacted Creation janger dance by Sanggar Pelangi Budaya Nusantara Sesetan Kota Denpasar
Time : 10.00 - 12.00
Place : Wantilan Stage

Activity : Arja Sewagati arts from Br. Pengajaran Desa Brangbang Kec Negara Jembrana Regency
Time : 10.00 - 12.00
Place : Ayodya Stage

Activity : Joged Bumbung presented by Sekaa Chandra Metu Penatahan Penebel Tabanan Regency
Time : 16.00 - 18.00
Place : Ayodya Stage

Activity : Joint Concert featuring Cakra Dance Company Japan with Jegog Suar Agung Jembrana
Time : 20.00
Place : Ksirarnawa Hall

Activity : Odalan Bali presented by Sanggar Seni Cudamani Pengosekan Ubud Village Gianyar Regency
Time : 19.30 - 21.00
Place : Ayodya Stage

Activity : Creation dance presented by Sanggar Wyarihita Japan
Time : 20.00 - 21.30
Place : Wantilan Stage


Saturday, July 10 2010

Activity : Rindik music show by Sanggar Lege Sawitra Desa Pakraman Suwug Kec. Sawan Buleleng
Time : 10.00 - 11.30
Place : Angsoka Stage

Activity : Wayang Wong dance drama by Sekaa Wayang Wong Griya Jelantik Dlod Pasar Sanur
Time : 10.00 - 11.30
Place : Ayodya Stage

Activity : Wayang Gambuh dance drama presented by Sanggar Seni werdhi Santana Br. Dangin Sema Tumbak Bayuh Village Mengwi Badung
Time : 19.00 - 21.00
Place : Wantilan Stage

Activity : Closing ceremony
Colossal mime dance drama “ Kunti Yadnya” by Goverment Of Bali Province Productions SMKN 3 Sukawati
Time : 19.30 - 23.00
Place : Open Stage Ardha Candra
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.