• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

[Universal]Tanya - Jawab

...iya...ya. :D :D :D

Apakah itu mungkin bahwa kesadaran hanya satu dan masuk ke wadah mata, kemudian dilabel jadi kesadaran mata ? Hehehe ...ga ada abis2 nya.

Kereta mobil , yg terpisah2 itu digabungkan di namakan mobil. Apakah ada mobil ? Ya . Ada .... kalo komponennya disatukan. Apakah ada orang yg menyetirnya sehingga mobil itu berfungsi sebagaimana kodratnya ? Apakah mobil itu bangkai mobil ? tak perlu ada pengemudinya. :D
Apakah jika komponen mobil dipisah2kan maka orang yg menyetirnya / supir juga hilang / lenyap ?

Sejak awal sudah dikatakan 5 skhanda itu hanya wadah2. Citta murni yg berperan di semua lini kehidupan.
..anatta ..... :D


Pembahasan ini jangan dianggap sebagai argumen 2 pandangan yg berbeda. Tetapi anggaplah sebagai pengkajian lebih dalam atas pengalaman para meditator senior
seperti Ajhan Brahm dan lainnya.
...ada2 aja emank om yg 1 ini.. /gg

baca tentang milinda panha aja om kalau pgn tau dari sudut pandang buddhisme..
disana lengkap tuh

ini saya kutipkan yah..
[size=+2]BAB TIGA
PERMULAAN WAKTU​
[/size]



1. "Nagasena, apakah akar dari masa lalu, masa kini, dan masa mendatang itu?"
"Kebodohan batin. Kebodohan batin mengkondisikan bentuk-bentuk pikiran; bentuk-bentuk pikiran mengkondisikan kesadaran yang menghubungkan kembali; kesadaran mengkondisikan batin dan jasmani; batin dan jasmani mengkondisikan enam landasan indera; enam landasan indera mengkondisikan kontak; kontak mengkondisikan perasaan; perasaan mengkondisikan nafsu keinginan; nafsu keinginan mengkondisikan kemelekatan; kemelekatan mengkondisikan dumadi; dumadi mengkondisikan kelahiran; kelahiran mengkondisikan usia tua, kematian, kesedihan, ratap tangis, kepedihan, kesengsaraan, dan keputusasaan."

2. "Anda katakan bahwa asal mula yang pertama dari segala sesuatu adalah tidak jelas. Berikanlah ilustrasi."
"Sang Buddha berkata, 'Karena adanya landasan indera dan objek indera maka timbullah kontak; karena adanya kontak, timbullah perasaan; karena adanya perasaan, timbullah nafsu keinginan; dan karena adanya nafsu keinginan, timbullah tindakan (karma). Lalu dari tindakan ini sekali lagi landasan indera dihasilkan.' Nah, bisakah ada akhir dari rangkaian ini?"
"Tidak."
"Demikian pula, O baginda, asal mula yang pertama dari segala sesuatu itu tidak dapat dipahami."1

3. "Apakah asal mula yang pertama dari segala sesuatu itu tidak diketahui?"
"Sebagian dapat diketahui, sebagian lagi tidak."
"Kalau begitu, manakah yang dapat diketahui dan manakah yang tidak?"
"Kondisi apa pun yang mendahului kelahiran ini, bagi kita tampaknya tidak pernah ada. Berkenaan dengan hal itu, asal mula pertamanya tidaklah diketahui. Namun kondisi yang tadinya belum ada kemudian ada, dan segera sesudah kondisi itu muncul, ia lenyap lagi. Berkenaan dengan hal itu, asal mula pertamanya dapat diketahui."

4. "Apakah ada bentukan-bentukan yang dihasilkan?"
"Tentu saja, O baginda. Di mana ada mata serta bentuk maka ada penglihatan; di mana ada penglihatan maka ada kontak; di mana ada kontak maka ada perasaan; di mana ada perasaan maka ada nafsu keinginan; di mana ada nafsu keinginan maka ada kemelekatan; di mana ada kemelekatan maka ada dumadi; dan di mana ada dumadi maka ada kelahiran, usia tua, kematian, kesedihan, ratap tangis, kepedihan, kesengsaraan dan keputusasaan. Tetapi bilamana tidak ada mata dan bentuk maka tidak ada penglihatan, tidak ada kontak, tidak ada perasaan, tidak ada nafsu keinginan, tidak ada kemelekatan, tidak ada dumadi; dan bilamana tidak ada dumadi maka tidak akan ada kelahiran, usia tua, kematian, kesedihan, ratap tangis, kepedihan, kesengsaraan dan keputusasaan."

5. "Apakah ada bentukan-bentukan yang tidak dihasilkan?"
"Tidak ada, O baginda, karena hanya dengan proses dumadilah mereka dihasilkan."
"Berikanlah ilustrasi."
"Apakah rumah yang baginda tempati ini dihasilkan dari proses dumadi?"
"Semuanya, tidak ada yang tidak. Kayu ini dahulu berada di hutan, dan tanah liat ini dahulu ada di tanah. Hanya melalui usaha para pekerjalah rumah ini terwujud."
"Demikian juga, O baginda, tidak ada bentukan-bentukan yang tidak dihasilkan."

6. "Adakah, Nagasena, sesuatu yang disebut 'Sang Yang Mengetahui' (vedagu) ?"
"Apakah itu?"
"Suatu inti yang hidup di dalam diri, yang dapat melihat, mendengar, mencicip, membau, merasakan dan memahami segala sesuatu; sama seperti halnya kita yang saat ini duduk di sini dapat melihat keluar lewat jendela mana pun yang kita inginkan."
"Jika, O baginda, inti yang hidup di dalam diri itu dapat melihat, mendengar, mencicip, membau dan merasakan benda-benda seperti yang baginda katakan, dapat jugakah ia melihat benda-benda melalui telinga dan sebagainya?"
"Tidak, Yang Mulia."
"Kalau demikian, baginda, inti yang hidup itu tidak dapat menggunakan indera semaunya sendiri seperti kata baginda. O baginda, hanya karena adanya mata dan bentuklah maka penglihatan dan kondisi-kondisi lainnya muncul, yaitu: kontak, perasaan, pencerapan, niat, pemusatan pikiran, semangat dan perhatian. Secara sekaligus semuanya timbul bersama dengan penyebabnya, dan karena itu 'Sang Yang Mengetahui' tidak dapat ditemukan."

7. "Apakah kesadaran-pikiran muncul setiap kali kesadaran mata muncul?"
"Ya, baginda, bila ada yang satu maka ada juga yang lainnya."
"Yang mana muncul terlebih dahulu?"
"Pertama kesadaran-mata, baru kemudian kesadaran-pikiran."
"Apakah kesadaran-mata mengeluarkan perintah kepada kesadaran-pikiran, atau sebaliknya?"
"Tidak, tidak ada komunikasi di antara keduanya itu."
"Kalau begitu, Nagasena, mengapa kesadaran-pikiran muncul di mana pun ada kesadaran mata?"
"Karena, O baginda, ada kecenderungan, pintu, kebiasaan dan asosiasi."
"Berikanlah ilustrasi."
"Jika kota perbatasan raja memiliki tembok yang kuat tetapi hanya ada satu pintu gerbang dan seseorang akan meninggalkan kota, lewat manakah dia?"
"Melalui pintu gerbang itu."
"Dan jika ada orang lain yang akan pergi, lewat manakah dia?"
"Melalui gerbang yang sama."
"Apakah orang pertama tadi memerintah orang kedua dengan mengatakan, 'Keluarlah dengan cara yang sama denganku', atau apakah orang kedua mengatakan kepada orang pertama, 'Saya akan keluar dengan cara seperti anda'?"
"Tidak Yang Mulia, tidak ada komunikasi di antara mereka berdua."
"Dengan cara seperti itulah kesadaran-pikiran muncul di mana ada kesadaran-mata, namun tidak ada komunikasi di antara mereka."

8. Di mana ada kesadaran-pikiran, Nagasena, apakah selalu ada kontak dan perasaan?"
"Ya, di mana ada kesadaran-pikiran, ada kontak dan perasaan. Juga pencerapan, niat, pikiran pemicu dan pikiran yang bertahan."

9. "Apakah ciri khas dari kontak?"
"Sentuhan."
"Berikanlah ilustrasi."
"Bagaikan dua rusa yang berbenturan kepala; mata adalah bagaikan rusa yang satu, sedangkan objek yang terlihat bagaikan rusa lainnya. Benturan yang terjadi itu adalah kontak."

10. "Apakah ciri khas dari perasaan?"
"Yang dialami, O baginda, dan dinikmati."
"Berikanlah ilustrasi."
"Seperti halnya seseorang yang telah melayani rajanya dan diberi kedudukan, dia kemudian akan menikmati keuntungan karena jabatannya."

11. "Apakah ciri khas dari persepsi (pencerapan)?"
"Mengenali3 kebiruan, kekuningan, atau kemerahan."
"Berikanlah ilustrasi."
"Seperti halnya bendahara raja mengenali barang-barang milik rajanya dengan cara melihat bentuk dan warnanya."

12. "Apakah ciri khas dari niat?"
"Dikandung, O baginda, dan dipersiapkan."
"Berikanlah ilustrasi."
"Seperti halnya seseorang yang menyiapkan racun dan setelah meminumnya dia akan menderita kesakitan, demikian pula seseorang yang memikirkan suatu kejahatan dan kemudian melaksanakannya, dia akan menderita di neraka."

13. "Apakah ciri khas dari kesadaran?"
"Mengetahui, O baginda."
"Berikanlah ilustrasi."
"Seperti halnya penjaga di alun-alun kota akan mengetahui orang yang datang dan dari mana arah datangnya; begitu pula ketika seseorang melihat suatu objek, mendengar suatu suara, mencium suatu aroma, mencicipi suatu cita rasa, merasakan suatu sentuhan atau mengetahui sebuah gagasan; dengan kesadaranlah dia mengetahui hal itu."

14. "Apakah ciri khas dari buah-pikir pemicu?"
"Memasang, O baginda."
"Berikanlah ilustrasi."
"Seperti halnya tukang kayu memasang kayu yang sudah ditakik dengan cermat ke dalam takik lainnya agar pas demikianlah pemasangan merupakan ciri buah-pikir pemicu"

15. "Apakah ciri khas dari buah-pikir yang bertahan?"
"Memeriksa berulang-ulang."
"Berikanlah ilustrasi."
"Buah-pikir pemicu bagaikan pukulan pada gong; sedangkan buah-pikir yang bertahan bagaikan gaungnya."

16. "Apakah kondisi-kondisi ini dapat dipisahkan dan dikatakan; 'Ini adalah kontak, ini perasaan, ini persepsi, ini niat, ini kesadaran, ini buah-pikir pemicu, dan ini buah-pikir yang bertahan'?"
"Tidak, baginda, hal itu tidak dapat dilakukan. Jika seseorang menyiapkan sup yang berisikan dadih, garam, jahe, biji lada, dia tidak dapat mengeluarkan cita rasa dadih itu dan menunjukkan 'Inilah cita rasa dadih' atau mengeluarkan cita rasa garam dan mengatakan 'Inilah cita rasa garam'. Walaupun demikian, semua cita rasa itu ada di dalam sup dengan ciri-cirinya sendiri."

17. Lalu Bhikkhu Nagasena bertanya, "Apakah garam, O baginda, dapat dikenali oleh mata?"
"Ya, Yang Mulia."
"Berhati-hatilah dengan apa yang baginda katakan."
"Kalau begitu, garam dikenali oleh lidah."
"Ya, itu betul."
"Tetapi, Nagasena, apakah hanya dengan lidah saja setiap jenis garam dapat dikenali?"
"Ya, setiap jenis."
"Kalau demikian, mengapa sapi membawa segerobak penuh garam?"
"Garam itu sendiri tidaklah mungkin dibawa. Sebagai contoh, garam juga mempunyai massa, tetapi orang tidak mungkin dapat menimbang garam. Yang dapat ditimbang hanyalah massanya."
"Nagasena, Anda sungguh lincah di dalam perdebatan."

Catatan:

1. Mencari asal mula kehidupan di dalam Super Novae atau di dalam D.N.A. adalah pencarian yang sia-sia, karena penyebab akarnya terdapat di dalam pikiran. Sang Buddha berkata:--

"Selama kelahiran yang tak terhitung banyaknya
Aku telah mengembara di dalam samsara,
Aku mencari, tetapi tidak menemukan pembangun rumah ini.
Sungguh menyakitkan kelahiran yang berulang-ulang!
Pembangun rumah, kini engkau telah terlihat!
Engkau tak akan membangun rumah lagi.
Semua kasau [kekotoran batin] telah patah.
Tiang bubungan [kebodohan] telah hancur berserakan.
Pikiranku telah pergi ke nibbana.
Telah tercapai akhir dari nafsu keinginan."

2. Dhp. syair 153-154.

3. Di tempat lain vedagu digunakan sebagai sebutan untuk Sang Buddha yang berarti 'Seseorang yang telah mencapai Pengetahuan'.
Sañña, viññana, dan pañña berturut-turut dapat dibandingkan sebagai seorang anak, seorang dewasa, dan seorang pedagang uang yang melihat koin emas. Si anak kecil mengetahui bahwa koin itu bulat dan bersinar. Hanya itu saja. Si orang dewasa mengetahui bahwa koin itu juga memiliki nilai yang berharga. Si pedagang uang mengetahui segala sesuatu tentang koin itu. Lihat Vism. 437.

Saya ga bisa jawab lebih baik daripada percakapan yg dilakukan dalam buku ini kalau dari segi buddhisme..
Kalau ingin download, silakan ambil disini http://indoforum.org/showpost.php?p=1653275&postcount=5
Jadi dibaca dulu aja bro.. ;)
 
dari awal sulit kalau seseorang yg blom bisa jhana tapi sudah berkoar-koar bahwa akan begini begitu......sama saja nol besar...

salah satu ajaran buddha paling terkenal adalah KALAMA SUTTA..
tahu isi kalama sutta?
neh cuplikannya

3. "Benar, warga suku Kalama, sudah sewajarnyalah kamu ragu-ragu, sudah sewajarnyalah kamu bingung. Dalam hal yang meragukan memang akan menimbulkan kebingungan. Oleh karena itu, warga suku Kalama, janganlah percaya begitu saja berita yang disampaikan kepadamu, atau oleh karena sesuatu yang sudah merupakan tradisi, atau sesuatu yang didesas-desuskan. Janganlah percaya begitu saja apa yang tertulis di dalam kitab-kitab suci; juga apa yang dikatakan sesuai dengan logika atau kesimpulan belaka; juga apa yang katanya telah direnungkan dengan seksama; juga apa yang kelihatannya cocok dengan pandanganmu; atau karena ingin menghormat seorang pertapa yang menjadi gurumu.
Tetapi, warga suku Kalama, kalau setelah diselidiki sendiri, kamu mengetahui, 'Hal ini tidak berguna, hal ini tercela, hal ini tidak dibenarkan oleh para Bijaksana, hal ini kalau terus dilakukan akan mengakibatkan kerugian dan penderitaan, maka sudah selayaknya kamu menolak hal-hal tersebut."

jhana itu tidak dapat di pikirkan hanya logika semata......
bahkan ketika seseorang dalam jhana, biar jantung nya di defiblator juga ga terasa.

jadi kalau bicara jhana paling tidak anda jg harus bisa jhana...
blom jhana sudah berteori mengenai jhana....tong kosong nyaring bunyi nya loh...
^^

tolong jawab saya bro akiong,...sudahkah anda merealisasikan jhana?
kalau belum, yah belajar donk, bukan menguru-i atau mencela sana sini....malu lah.
 
^
wakakakakak:D
terprovokasi jg ...bro......./pif
................
No Flame please......i beg on u all /sob
 
saya ada mencapai jhanarok @ marcedes. :D

Mengenai apa yg saya katakan, hanya orang2 yg memiliki pengalaman batin tertentu atau sudah memiliki perjalanan batin yg bisa menilainya. Bukan orang yg membaca dan menyimak doktrin2.
Sudah saya katakan , ini bukan argumen 2 pandangan berbeda, tetapi pengkajian lebih dalam dari sudut yg berbeda atas pengalaman batin para meditator senior. :D.
 
^
wakakakakak:D
terprovokasi jg ...bro......./pif
................
No Flame please......i beg on u all /sob

? terprovokasi?....santai aja tuh...:)

saya ada mencapai jhanarok @ marcedes. :D

Mengenai apa yg saya katakan, hanya orang2 yg memiliki pengalaman batin tertentu atau sudah memiliki perjalanan batin yg bisa menilainya. Bukan orang yg membaca dan menyimak doktrin2.
Sudah saya katakan , ini bukan argumen 2 pandangan berbeda, tetapi pengkajian lebih dalam dari sudut yg berbeda atas pengalaman batin para meditator senior. :D.

oh bro akiong sudah mencapai jhana.
kalau begitu gini saja bro..
kamu di jakarta kan? kita uji saja jhana kamu mau? saya pertemukan dengan orang yg cukup mahir meditasi, nanti diskusikan lebih lanjut...
dari pada asbun kan sayang...
kalau minat PM saja no telp yg dapat di hubungi...terus lokasi pertemuan..
saya sangat tertarik mengenai jhana kamu..

mudah-mudahan anda tidak sama dengan pakar meditasi yg saya kenal...
sudah nyebar ajaran-nya,kemudian teori nya tinggi banget katanya bisa nibbana sesaat pula, terus kemudian di ajak ketemu dan diskusi kepada seorang bikkhu dhutangga malah kabur...:D

sang Buddha saja mencela seseorang apabila menemukan "sesuatu yang berharga" lantas tidak di ajarkan...itu termasuk dalam guru yg layak di cela :D
dan SangBuddha berani dengan gagah mempertahankan apa yang ia temukan...karena beliau yakin itu benar....

beberapa pertapa mengkritik dan mencela kemudian meragukan pencerahan beliau, tapi beliau menghadapi secara jantan dan berani.
kebetulan AjahnBrahm juga akan datang ke indonesia...tepat nya sekitar bulan 3, saya bayarin tiket kamu pp....mau?
kebetulan air asia mungkin promo cuma 90 rb...jadi murah meriah...
 
wooo..:):)................o.......................


---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ketika di taman umum, biasanya orang2 joging di sana. Ada 2 orang laki2 sedang berkelahi, salah satunya kalah. Yang kalah lalu menentang sambil berkata : anda pikir anda sudah jago ? Kalo anda jago , ayoo lah lawan temen ku. Kalo kau berani. Kamu ikut saya ketemu temen ku yg itu. Saya yg bayarin ongkos transport PP.

Laki2 yang ditantang itu mengkerut dahi nya, sambil berbalik badan , dia berguman : dasar pecundang !

Setelah melewati beberapa bulan, eh ternyata mereka bertemu lagi, bertemu juga dengan temennya yg mau diaduin. Si pecundang pun memperkenalkan nah ini dia yg dulu nya sok jago.

Setelah temennya melihat laki2 yg ditantang itu, temennya menghampirinya, ayo kita minum2 di sana. Jangan peduli ama anak ini. Dan mereka pun pergi meninggalkan anak pecundang itu.
 
saya ada mencapai jhanarok @ marcedes. :D

Mengenai apa yg saya katakan, hanya orang2 yg memiliki pengalaman batin tertentu atau sudah memiliki perjalanan batin yg bisa menilainya. Bukan orang yg membaca dan menyimak doktrin2.
Sudah saya katakan , ini bukan argumen 2 pandangan berbeda, tetapi pengkajian lebih dalam dari sudut yg berbeda atas pengalaman batin para meditator senior. :D.

wooo..:):)................o.......................


---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ketika di taman umum, biasanya orang2 joging di sana. Ada 2 orang laki2 sedang berkelahi, salah satunya kalah. Yang kalah lalu menentang sambil berkata : anda pikir anda sudah jago ? Kalo anda jago , ayoo lah lawan temen ku. Kalo kau berani. Kamu ikut saya ketemu temen ku yg itu. Saya yg bayarin ongkos transport PP.

Laki2 yang ditantang itu mengkerut dahi nya, sambil berbalik badan , dia berguman : dasar pecundang !

Setelah melewati beberapa bulan, eh ternyata mereka bertemu lagi, bertemu juga dengan temennya yg mau diaduin. Si pecundang pun memperkenalkan nah ini dia yg dulu nya sok jago.

Setelah temennya melihat laki2 yg ditantang itu, temennya menghampirinya, ayo kita minum2 di sana. Jangan peduli ama anak ini. Dan mereka pun pergi meninggalkan anak pecundang itu.

@akiong,

pendapat anda adalah pengkajian terhadap meditator senior, benar atau tidak? apakah anda meditator senior itu? kalau bukan kenapa anda menolak untuk bertemu meditator yang dianggap baik oleh @marcedes? bukankah anda akan mendapatkan pendapat baru dari meditator lainnya?

sekarang saya kasih contoh yang berbeda dengan contoh orang berkelahi.
- Seorang ahli dapat dikatakan ahli bila diuji/diakui oleh ahli lainnya dibidang yang sama bukan diuji oleh umat awam yang tidak terlalu mengerti bidang tersebut. karena bila itu terjadi, jangan2 orang itu hanya tau sedikit tapi sudah berlaga tau semuanya.

bukannya dulu anda sering mengatakan bahwa meditasi itu hanya buang2 waktu dan tidak berguna? (sori kalau salah, tapi kalau ada waktu saya akan cari kata2 anda itu)
 
:D @caro saya tdk mengatakan ahli apa2. Apa hubungan nya bahwa saya dulu saya suka meditasi atau tidak suka ? Bukankah anda seharusnya membawa argumen saya ke orang yg mumpuni ? Ke Guru arahat anda, kalo ada. Bukannya di forum ini menantang orang begini dan begitu ? Apa yg ingin kamu buktikan ? Pikirkanlah itu ! Anda sama sekali tidak mencari apa yg benar. Anda hanya ingin membuktikan orang lain salah, karena telah mematahkan tonggak sebuah argumen.

Carilah orang yg mampu untuk memberi argumen apa sesungguhnya maksud dari yg dikatakan oleh Ajhan Brahm. Saya sudah mengatakan bahwa tidak ada 2 pandangan yg berbeda, hanya mengkaji dari sudut yg berbeda.
. :D :)
 
@akiong, ada hubungannya antara dulu anda tidak suka dengan meditasi atau tidak. karena dulu anda tidak suka dengan meditasi, sekarang tiba2 jadi tertarik membahas ini secara mendalam maka ada 2 kemungkinan yang ada dipikiran saya
1. Anda memang benar2 tertarik untuk mengetahuinya (bahkan mempelajarinya)
2. Anda hanya ingin membuktikan bahwa meditasi itu hal yang percuma (seperti kata2 anda dahulu).

Kalau memang anda tertarik, mengapa saat anda ingin dipertemukan dengan orang yang dianggap memiliki tingkat meditasi yang baik anda menolak malah cenderung dianggap ditantang? ingat anda sendiri yang menyatakan anda telah mencapai jhana (entah becanda atau benaran karena anda mengatakan anda telah mencapai jhanarok)

Selama ini anda merasa saya tantang? saya selalu menanyakan apa yang anda post disini dan tidak semua hal yang anda post selalu saya tanyakan.

disini tempat berdiskusi, saat berdiskusi itu tidak heran bila memiliki pendapat berbeda dan cenderung membenarkan pendapatnya sendiri selama masih dalam koridor yang baik. bila anda tidak ingin di pertanyakan post anda, mengapa anda mem-post suatu pendapat?

mengkaji suatu masalah dengan sudut pandang berbeda bukankah berarti menguji apakah pandangan tersebut benar atau tidak? mematahkan tongak argumen sehingga pandangan orang salah apakah itu dapat dianggap mencari kesalahan orang lain? apakah hal itu salah? bila seorang penemu membuat suatu teori dan kemudian dipatahkan oleh para ahli lainnya apakah para ahli lain itu hanya mencari kesalahan dari penemu itu? kalau seperti itu mengapa dipengadilan ada jaksa dan pengacara? mengapa setiap penemuan harus diuji oleh tim lain? tolonglah, yang namanya diskusi apalagi debat, yach berusaha menunjukkan bahwa pendapatnyalah yang benar.

lagian mengapa saya yang harus membawa argumen anda ke pada orang yang lebih mumpuni, mengapa tidak anda sendiri yang datang ke orang tersebut? bila saya atau orang lain yang membawa maka akan terjadi kondisi "mulut ke mulut" sehingga memungkinkan apa yang ditanyakan dan jawabannya tidak nyambung karena tingkat pemahaman yang berbeda, pastinya anda tidak puas. lalu apakah anda bersedia bertemu dengan orang yang memiliki pemahaman yang lebih baik?

Kalau memang anda ingin mengerti apa yang diajarkan oleh Ajahn Bhram maka saya akan kasih anda saran, sebaiknya anda mengunjungi Buddhist Fellowship cabang jakarta dan tanyakan kapan Ajahn Bhram datang ke jakarta. setelah itu mengapa anda tidak tanya langsung kepada yang memberikan pendapat itu? sehingga anda mendapat pehamanan yang lebih jelas dan mendapat jawaban yang sesuai dengan apa yang anda inginkan.

karena kemungkinan besar rekan2 yang ada disini pun belum mencapai tingkat Jhana dalam meditasinya, jadi tidak dapat menjelaskan dengan baik karena hal
yang anda inginkan.


NOTE: ingat dulu anda selalu meminta orang lain yang berdiskusi dengan anda untuk datang ke vihara anda supaya dapat memahami ajaran agama anda lebih baik. Jadi mengapa anda ragu untuk datang atau bertemu dengan orang yang memiliki kualitas meditasi yang baik, dan @marcedes sudah menawarkan anda bertemu dengan seseorang yang dianggap memiliki kualitas meditasi yang baik. sekarang terserah anda.
 
@akiong, ada hubungannya antara dulu anda tidak suka dengan meditasi atau tidak. karena dulu anda tidak suka dengan meditasi, sekarang tiba2 jadi tertarik membahas ini secara mendalam maka ada 2 kemungkinan yang ada dipikiran saya
1. Anda memang benar2 tertarik untuk mengetahuinya (bahkan mempelajarinya)
2. Anda hanya ingin membuktikan bahwa meditasi itu hal yang percuma (seperti kata2 anda dahulu).

Kalau memang anda tertarik, mengapa saat anda ingin dipertemukan dengan orang yang dianggap memiliki tingkat meditasi yang baik anda menolak malah cenderung dianggap ditantang? ingat anda sendiri yang menyatakan anda telah mencapai jhana (entah becanda atau benaran karena anda mengatakan anda telah mencapai jhanarok)

Selama ini anda merasa saya tantang? saya selalu menanyakan apa yang anda post disini dan tidak semua hal yang anda post selalu saya tanyakan.

disini tempat berdiskusi, saat berdiskusi itu tidak heran bila memiliki pendapat berbeda dan cenderung membenarkan pendapatnya sendiri selama masih dalam koridor yang baik. bila anda tidak ingin di pertanyakan post anda, mengapa anda mem-post suatu pendapat?

mengkaji suatu masalah dengan sudut pandang berbeda bukankah berarti menguji apakah pandangan tersebut benar atau tidak? mematahkan tongak argumen sehingga pandangan orang salah apakah itu dapat dianggap mencari kesalahan orang lain? apakah hal itu salah? bila seorang penemu membuat suatu teori dan kemudian dipatahkan oleh para ahli lainnya apakah para ahli lain itu hanya mencari kesalahan dari penemu itu? kalau seperti itu mengapa dipengadilan ada jaksa dan pengacara? mengapa setiap penemuan harus diuji oleh tim lain? tolonglah, yang namanya diskusi apalagi debat, yach berusaha menunjukkan bahwa pendapatnyalah yang benar.

lagian mengapa saya yang harus membawa argumen anda ke pada orang yang lebih mumpuni, mengapa tidak anda sendiri yang datang ke orang tersebut? bila saya atau orang lain yang membawa maka akan terjadi kondisi "mulut ke mulut" sehingga memungkinkan apa yang ditanyakan dan jawabannya tidak nyambung karena tingkat pemahaman yang berbeda, pastinya anda tidak puas. lalu apakah anda bersedia bertemu dengan orang yang memiliki pemahaman yang lebih baik?

Kalau memang anda ingin mengerti apa yang diajarkan oleh Ajahn Bhram maka saya akan kasih anda saran, sebaiknya anda mengunjungi Buddhist Fellowship cabang jakarta dan tanyakan kapan Ajahn Bhram datang ke jakarta. setelah itu mengapa anda tidak tanya langsung kepada yang memberikan pendapat itu? sehingga anda mendapat pehamanan yang lebih jelas dan mendapat jawaban yang sesuai dengan apa yang anda inginkan.

karena kemungkinan besar rekan2 yang ada disini pun belum mencapai tingkat Jhana dalam meditasinya, jadi tidak dapat menjelaskan dengan baik karena hal
yang anda inginkan.


NOTE: ingat dulu anda selalu meminta orang lain yang berdiskusi dengan anda untuk datang ke vihara anda supaya dapat memahami ajaran agama anda lebih baik. Jadi mengapa anda ragu untuk datang atau bertemu dengan orang yang memiliki kualitas meditasi yang baik, dan @marcedes sudah menawarkan anda bertemu dengan seseorang yang dianggap memiliki kualitas meditasi yang baik. sekarang terserah anda.


membingungkan....maaf tak mengerti. siapa sih berkualitas yg anda maksudkan ?
 
wooo..:):)................o.......................


---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ketika di taman umum, biasanya orang2 joging di sana. Ada 2 orang laki2 sedang berkelahi, salah satunya kalah. Yang kalah lalu menentang sambil berkata : anda pikir anda sudah jago ? Kalo anda jago , ayoo lah lawan temen ku. Kalo kau berani. Kamu ikut saya ketemu temen ku yg itu. Saya yg bayarin ongkos transport PP.

Laki2 yang ditantang itu mengkerut dahi nya, sambil berbalik badan , dia berguman : dasar pecundang !

Setelah melewati beberapa bulan, eh ternyata mereka bertemu lagi, bertemu juga dengan temennya yg mau diaduin. Si pecundang pun memperkenalkan nah ini dia yg dulu nya sok jago.

Setelah temennya melihat laki2 yg ditantang itu, temennya menghampirinya, ayo kita minum2 di sana. Jangan peduli ama anak ini. Dan mereka pun pergi meninggalkan anak pecundang itu.
wah, saya sangat kecewa dengan cara anda berpandangan buruk....
saya hanya ingin mengundang anda, lalu mendiskusikan...bukan menantang anda beradu kesaktian dengan tema sapa hebat dalam jhana...

anda kan mengatakan
"Ajahn menghayal, nah sekarang anda saya undang ke hadapan beliau langsung"

kalau tidak mau datang, bisa saja kok...tapi kenapa kamu pakai kata "pecundang atau semacamnya?"

karena kalau bicara di forum apakah jhana bisa di bicarakan hanya dengan kata/kalimat?
pengambaran jhana sudah melampaui kata-kata...guru Buddha saja hanya bisa menerangkan jhana berdasar faktor....

seperti nya saya sudahi saja berdiskusi dengan anda..lupakan saja semua apa yang saya ucapkan ( kalau perlu mohon moderator delete semua postingan saya terkait pembahasan jhana )

kalau anda menolak, juga tidak apa-apa, memangnya saya memaksa anda harus datang?
lalu mengapa anda mengeluarkan perumpamaan seperti itu?
pakai kata "pecundang?"

------------------------------------------------------------------
ini mirip dengan kasus guru meditasi di tetangga....
pakar A ngomong kalau arus kilesa bisa di lihat, sedangkan guru meditasi ini bilang "ga bakalan bisa di lihat"
adu argumen pun terjadi beberapa saat..karena pembahasan nya memang "meditasi" > yang butuh pembuktian bukan teori fiksi

begitu pakar A ini mengundang untuk bertemu langsung bikkhu dhutangga yang bersangkutan, malah guru meditasi ini "ngeles, terus cela sini situ"
dan berkata kepada pakar A bahwa kamu seperti anak-anak "ayo kalau berani, datang ke tempat ku, ku hajar kau"

capede...di undang baik-baik malah ngomong kasar.

:D @caro saya tdk mengatakan ahli apa2. Apa hubungan nya bahwa saya dulu saya suka meditasi atau tidak suka ? Bukankah anda seharusnya membawa argumen saya ke orang yg mumpuni ? Ke Guru arahat anda, kalo ada. Bukannya di forum ini menantang orang begini dan begitu ? Apa yg ingin kamu buktikan ? Pikirkanlah itu ! Anda sama sekali tidak mencari apa yg benar. Anda hanya ingin membuktikan orang lain salah, karena telah mematahkan tonggak sebuah argumen.

Carilah orang yg mampu untuk memberi argumen apa sesungguhnya maksud dari yg dikatakan oleh Ajhan Brahm. Saya sudah mengatakan bahwa tidak ada 2 pandangan yg berbeda, hanya mengkaji dari sudut yg berbeda.
. :D :)

kebetulan Ajahn kan mau datang, mengapa anda tidak sekalian datang dan menjelaskan pada Ajahn, kalau anda bisa meluruskan
"Ajahn dan saya ke arah yang benar...mengapa anda ragu?"
bukankah itu kamma baik?


kalo begitu apa artinya sebuah pertemuan itu ?

Ajahn Brahm lagi menghayal. emangnya saat dia melihat kesadaran ibarat kayak hamparan pasir di pantai itu, dia melihat dengan kesadaran apa saat itu ?

Kesadaran murni melihat kesadaran murni itu sendiri ? jangan berteori lala lili lala.
http://indoforum.org/showpost.php?p=1688201&postcount=505

secara tidak langsung anda BERSTAMENT "kalau Ajahn keliru/berpandangan salah"
anda datang kesini lalu menjelaskan saja pada Ajahn dan saya...beserta umat buddha di sini...

kalau memang Ajahn SALAH anda tolong luruskan saja pandangan Ajahn dan saya yang masih bodoh ini,kebetulan mengajarkan dhamma kepada orang adalah kamma baik.

saya sebenarnya sudah ada firasat kalau anda bakalan mengeluarkan kata-kata gila....tapi saya pikir mungkin cuma firasat, dan semoga saja tidak...mana tahu kalau firasat saya jadi kenyataan...

semoga anda bisa lebih berhati-hati kalau ngomong dan mempertanggung jawabkan kata-kata anda.

semoga kita bahagia dan semua makhluk bahagia..
mohon maaf sebesar-besarnya kalau ada kata tidak berkenaan...:)

metta
 
kalo uda ajahn brahm uda datang .saya undang dia. tolong sampaikan undangan saya ato kalo ada teleponnya

:)>:D<

Email saja . Argumen saya ke AB. Apa tanggapan beliau.
 
wah..
tampaknya kita perlu mendiskusikan hal ini lebih lanjut di FA B-)


Dalam setiap perdebatan, sebagaimana bagusnya kata2 kita..
sebagaimana logisnya argument kita.
Tetap tidak akan bisa mengubah pandangan orang lain ( yg memank tidak ingin mendengar ),
terlepas dari benar atau tidaknya argumen itu


Pada akhirnya yg menang hanya lah ego kita.. ;;)
 
maaf, saya tidak ada waktu berdebat dengan para pecundang sejati, suruh orang lain saja kalau ada yang mau.

salam metta.
 
maaf, saya tidak ada waktu berdebat dengan para pecundang sejati, suruh orang lain saja kalau ada yang mau.

salam metta.

setuju bos..^^
tong kosong biasa nyaring bunyi nya..hihihi
memang susah kl uda jadi parasit..
 
api telah dinyalakan. Walaupun kecil....jika itu adalah kebenaran , ia akan bertahan dan menjadi sebuah pedoman yg lain di kemudian hari. Para Pencari kebenaran akan menelusurinya.
.................................................................................................................................................................................


Info : magician di TV channel Xing Khong ( via parabola, tiap hari jam 21:00 wib ) bisa jalan diatas air, terbang dan mengambang di udara. (Orang awam melakukan hal2 ajaib.)
 
salah post , saya pindahkan ke forum meditasi
 
Info : magician di TV channel Xing Khong ( via parabola, tiap hari jam 21:00 wib ) bisa jalan diatas air, terbang dan mengambang di udara. (Orang awam melakukan hal2 ajaib.)

magic itu ilmu,anda juga bisa kalau mau..:P
banyak orang hanya melihat sesuatu yg di hadapan nya tanpa mau mengetahui ada apa di belakang nya..:D

magic itu trik semua,bagi anak2 sulap sangat nya ajaib dan luar biasa..tapi bagi orang yg sudah mengetahui nya,itu hanya lah hal biasa..
 
memiliki kesaktian belum tentu orang suci (salah satu dari 4 tingkat kesucian). kesaktian bisa dipelajari dan jauh lebih mudah mempelajari kesaktian dibandingkan mencapai tingkat kesucian.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.