• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

[Universal]Tanya - Jawab

Aq juga mo nimbrung neh,klihatanya menarik bngt :)

Apa arti Buddha ?
Patung2 yg ad d kuil itu maksudnya ap ?

Aq hanya ingin tau,gk ad maksud laen.

Aq kristen dan aq tertarik bngt sm smua ajaran.. 1 demi 1 kitab agama aq udh sdikit bnyak baca.

Tlong petunjuk dari kaum Buddha.

Thnk's

God Bless U.
 
Aq juga mo nimbrung neh,klihatanya menarik bngt :)

Apa arti Buddha ?
Patung2 yg ad d kuil itu maksudnya ap ?

Aq hanya ingin tau,gk ad maksud laen.

Aq kristen dan aq tertarik bngt sm smua ajaran.. 1 demi 1 kitab agama aq udh sdikit bnyak baca.

Tlong petunjuk dari kaum Buddha.

Thnk's

God Bless U.

BUDDHA
Arti Buddha (dalam Khuddaka Nikaya) adalah:

Dia Sang Penemu (Bujjhita) Kebenaran

Ia yang telah mencapai Penerangan Sempurna

Ia yang memberikan penerangan (Bodhita) dari generasi ke generasi

Ia yang telah mencapai kesempurnaan melalui 'penembusan', sempurna penglihatannya, dan mencapai kesempurnaan tanpa bantuan siapapun.

Di dalam Anguttara Nikaya Tikanipata 20/265, disebutkan tentang sifat-sifat mulia Sang Buddha, atau disebut Buddhaguna. Ada sembilan Buddhaguna, yaitu:

Araham= manusia suci yang terbebas dari kekotoran batin

Sammasambuddho = manusia yang mencapai penerangan sempurna dengan usahanya sendiri

Vijjacaranasampanno = mempunyai pengetahuan sempurna dan tindakannya juga sempurna

Sugato = yang terbahagia

Lokavidu = mengetahui dengan sempurna keadaan setiap alam

Anuttaro purisadammasarathi = pembimbing umat manusia yang tiada bandingnya

Satta devamanussanam = guru para dewa dan manusia

Buddho = yang sadar

Bhagava = yang patut dimuliakan (dijunjung)

Tingkat kebuddhaan adalah tingkat pencapaian penerangan sempurna. Menurut tingkat pencapaiannya, Buddha dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:

Samma sambuddho

Orang yang mencapai tingkat kebuddhaan dengan usahanya sendiri, tanpa bantuan mahluk lain

Mampu mengajarkan ajaran yang ia peroleh (Dhamma) kepada mahluk lain

Yang diajar tersebut bisa mencapai tingkat-tingkat kesucian seperti dirinya



Pacceka Buddha

Orang yang mencapai tingkat kebuddhaan dengan usahanya sendiri, tanpa bantuan mahluk lain

Tidak mengajarkan ajaran yang ia peroleh kepada mahluk lain secara meluas

Yang diajar tersebut belum mampu mencapai tingkat-tingkat kesucian seperti dirinya.



Savaka Buddha

Orang yang mencapai tingkat kebuddhaan karena mendengarkan dan melaksanakan ajaran dari Sammasambuddha

Mampu mengajarkan ajaran yang ia peroleh kepada mahluk lain.

Yang diajar bisa mencapai tingkat-tingkat kesucian seperti dirinya.



Para Buddha pada dasarnya mempunyai tiga prinsip dasar ajaran, yaitu seperti yang tercantum di dalam Dhammapada 183 sebagai berikut:

Sabbapapassa akaranam = tidak melakukan segala bentuk kejahatan
Kusalasupasampada = senantiasa mengembangkan kebajikan
Sacittapariyodapanam = membersihkan batin atau pikiran
Etam buddhana sasanam = inilah ajaran para Buddha

Ajaran Sang Buddha memberikan bimbingan kepada kita untuk membebaskan batin dari kemelekatan kepada hal yang selalu berubah (anicca), yang menimbulkan ketidakpuasan (dukkha); karena semuanya itu tidak mempunyai inti yang kekal, tanpa kepemilikan (anatta). Usaha pembebasan ini dilakukan sesuai dengan kemampuan dan pengertian masing-masing individu.

Jadi, ajaran Buddha bukan merupakan paksaan untuk dilaksanakan. Sang Buddha hanya penunjuk jalan pembebasan, sedangkan untuk mencapai tujuan itu tergantung pada upaya masing-masing. Bagi mereka yang tidak ragu-ragu lagi dan dengan semangat yang teguh melaksanakan petunjuk-Nya itu, pasti akan lebih cepat sampai dibandingkan dengan mereka yang masih ragu-ragu dan kurang semangat.

Sang Buddha sebagai penunjuk jalan tidak menjanjikan sesuatu hadiah ataupun hukuman bagi para pengikutnya, sebab Beliau mengajarkan Dhamma atas dasar cinta kasih, tanpa pamrih apapun bagi dirinya. Beliau berpedoman kepada 3 dasar kebijaksanaan yang bebas dari pamrih, yaitu:

Beliau tidak girang atau gembira bilamana ada orang yang mau mengikuti ajarannya.

Beliau tidak akan kecewa atau menyesal bilamana tidak ada orang yang mau mengikuti ajarannya.

Beliau tidak merasa senang atau kecewa bilamana ada sebagian orang yang mau mengikuti ajaran-Nya, dan ada sebagian lagi yang tidak mau mengikuti ajaran-Nya.

Adalah bijaksana bila sebagai umat Buddha, setelah terlahir sebagai manusia janganlah tenggelam di dalam kepuasan sang 'aku'. Di dunia ini kita telah diberi warisan yang sangat berharga oleh para bijaksana. Sungguh bahagia bagi manusia yang bisa menerima ajaran Buddha yang telah dibabarkan di hadapan kita. Mengapa? Karena hadirnya seorang Buddha di alam kehidupan ini adalah sangat jarang. Di dalam Dhammapada 182 disebutkan demikian:

Kiccho manussapatilabho = sungguh sulit untuk dapat dilahirkan sebagai manusia
Kiccho maccana jivitam = sungguh sulit kehidupan manusia
Kiccho saddhammasavanam = sungguh sulit untuk dapat mendengarkan ajaran benar
Kiccho Buddhanam uppado = sungguh sulit munculnya seorang Buddha

Jadi, manfaatkanlah kehidupan kita sebagai manusia sekarang ini untuk lebih giat lagi mempelajari Dhamma yang telah diajarkan oleh Sang Buddha. Ajaran Sang Buddha yang telah dibabarkan kepada manusia dan bahkan juga kepada para dewa, adalah demi keuntungan manusia dan para dewa itu sendiri guna mencapai Kebebasan Mutlak (Nibbana).
 
penjelasan singkatnya Buddha itu "yang telah sadar"
adalah manusia yang telah sadar dan lepas dari kehidupan duniawinya

soal patung2(ruphang) di kuil itu hanyalah sebuah simbol kepada siapa kita menghormat :D
 
serupa tapi tak sama..../heh
klo kuil dimana hanya terdapat patung2 buddha,bodhisatva,arahat
klo vihara terdapat patung buddha,bodhisatva,& para dewa....

@atas
buddha itu makhluk yg telah mencapai penerangan sempurna /heh
dari bodhisatva mencapai penerangan menjadi buddha /heh
 
serupa tapi tak sama..../heh
klo kuil dimana hanya terdapat patung2 buddha,bodhisatva,arahat
klo vihara terdapat patung buddha,bodhisatva,& para dewa....

@atas
buddha itu makhluk yg telah mencapai penerangan sempurna /heh
dari bodhisatva mencapai penerangan menjadi buddha /heh

Salah besar pengertian ttg perbedaan kuil dan vihara....

Kuil itu sama kya klenteng dalam arti bukan agama buddha melainkan kepercayaan konghucu.Buddha disono hanya sebagai simbol doang krena dulu konghucu tidak di perbolehkan oleh presiden ke 2 dan akhirnya menyebut dirinya buddha dan klentweng diubah menjadi wihara bukan vihara

Vihara itu Tempat ibadahnya Buddhist

Disana cuma ada patung Buddha Gautama /Sakyamuni (theravada /aslinya)

kalo di mahayana ada Buddha ,Guan Im ,dewa dewa lainnya(da kecampur kepercayaan chinese)

kalo di tantra ada buddha dan banyak sekali pauntg dewa disono

emang sampe skr ada gitu patung arahat di vihara selain mogalana dan sariputta(sorry kalo salah spell)???
 
Arah Mudra

Saya penganut agama siwa-buddha seperti umumnya orang bali. Buddha (Mahayana) dan Siwa (Sidanta) adalah dua aliran yang membentuk agama yang dianut oleh orang bali saat ini. Pada upacara-upacara besar kedua pendeta dari kedua aliran memuja bersama berdampingan. Pendeta (Pedanda) Siwa di sebelah kiri dan Pedanda Buddha di kanan. Yang menjadi perhatian saya adalah ketika pedanda buddha memuja indah sekali gerakan tangannya yang katanya disebut mudra. Juga saya dengar masing-masing arah mata angin ada gerakan mudranya sendiri. Dimanakah saya dapatkan informasi tentang ini? kalau bisa dengan gambarnya juga. Trims infonya....
 
Saya penganut agama siwa-buddha seperti umumnya orang bali. Buddha (Mahayana) dan Siwa (Sidanta) adalah dua aliran yang membentuk agama yang dianut oleh orang bali saat ini. Pada upacara-upacara besar kedua pendeta dari kedua aliran memuja bersama berdampingan. Pendeta (Pedanda) Siwa di sebelah kiri dan Pedanda Buddha di kanan. Yang menjadi perhatian saya adalah ketika pedanda buddha memuja indah sekali gerakan tangannya yang katanya disebut mudra. Juga saya dengar masing-masing arah mata angin ada gerakan mudranya sendiri. Dimanakah saya dapatkan informasi tentang ini? kalau bisa dengan gambarnya juga. Trims infonya....


mudra.gif


MUDRA (Posisi tangan)

1 Menghadap ke Timur
Aksobhya dengan mudra Bhumisparsa (menunjuk bumi sebagai saksi).
2 Menghadap ke Selatan
Ratnasambhava dengan mudra Vara atau Varada (memberi anugerah).
3 Menghadap ke Barat
Amitabha dengan mudra Dhyana (meditasi).
4 Menghadap ke Utara
Amogasiddhi dengan mudra Abhaya (jangan takut).
5 Menghadap ke empat penjuru
Vairocana dengan mudra Vitarka (meyakinkan).
6 Di Candi Mendut terdapat sebuah patung besar Buddha Gautama dengan Dharmacakra-mudra (jari manis tangan kanan ditaruh di jari manis tangan kiri, maksudnya : memutar Roda Dhamma).
Patung-patung dari Vajrasatva-Vajrasatva dengan Dharmacakra-mudra (yang menghadap ke empat penjuru) pun dapat diketemukan di candi Borobudur.
 
ni maksudnya mudra ini.. arah tangan waktu kita berdoa?
 
ngomongin masalah mudra. saya jadi terpikir untuk berbagi ttg mudra,

mudra itu dapat dikatakan sebagai bahasa tubuh yang mempunyai makna spritual. mudra yang banyak kita kenal adalah seperti yang terlihat pada patung buddha di mendut dan borobudur dan sudah dijelaskan diatas.

nah kalo di dalam tantrayana gerakan mudra lebih banyak lagi.dan hampir semua buddha, bodhisatva dan para dharmapala mempunyai gerakan mudra sendiri. mengapoa bisa begtiu ?
karna dalam tantrayana sangat ditekankan penting aspek pelatihan 3 saluran pengeluaran sekaligus dengan cara :
1. mantra utnuk menjaga kesucian ucapan
2. mudra untuk menjaga kesucian badan jasmani
3. visualisasi untuk menjaga kesucian pikiran
dimana ketiga hal ini harus dilakuakn dalam setiap kali melakukan sadhana. nah mudra ini lah yang mempunyai fungsi sebagai antena untuk berhubungan dengan para suci ini (kontak batin)
 
hehe

iya yang umum sih anjali, semua yang beragama Buddha, pasti anjali buat menghormati juga :D.
 
kalo bentuk meditasi seperti somdeto itu apa ya?
soalnya beda dengan cara pada biasanya...
 
hmm.... g maw tau donk kk shingtung..
hehe.... mengenai kemunculan mudra2 itu.. kok ada seh ini melambangkan ini dan itu melambangkan itu..
 
Salam Bahagia Semuanya....

Saya ada pertanyaan : Apakah benar "Parita Karaniya Metta Sutta" bisa digunakan untuk menghilangkan pengaruh orang yang terkena guna-guna atau pelet??

Terimakasih sebelumnya...
 
Salam Bahagia Semuanya....

Saya ada pertanyaan : Apakah benar "Parita Karaniya Metta Sutta" bisa digunakan untuk menghilangkan pengaruh orang yang terkena guna-guna atau pelet??

Terimakasih sebelumnya...

Benar, Karaniya Metta Sutta dan Ratana Sutta,lebih bagus lagi kalau suruh Bhikkhu yang membacanya karena Bhikkhu sudah mengembangkan meditasi cinta kasih(metta) jadi lebih mantap.
 
Benar, Karaniya Metta Sutta dan Ratana Sutta,lebih bagus lagi kalau suruh Bhikkhu yang membacanya karena Bhikkhu sudah mengembangkan meditasi cinta kasih(metta) jadi lebih mantap.

kebetulan kami berhubungan jarak jauh. apakah saya dapat membacakannya dari jarak yang jauh?
 
kebetulan kami berhubungan jarak jauh. apakah saya dapat membacakannya dari jarak yang jauh?

Boleh-boleh saja.
Pelet sering diartikan sebagai kekuatan konsentrasi pikiran atau bahkan menggunakan bantuan kekuatan mahluk halus yang dikirimkan oleh seseorang untuk membuat orang yang diarahnya menjadi senang atau cinta dengan dirinya ataupun dengan orang lain yang dimaksudkannya. Seseorang bisa terkena pelet, pada prinsipnya, adalah karena ia kurang melatih pikirannya dalam berkonsentrasi atau bermeditasi. Selain itu, karma buruk yang dimiliki juga sedang berbuah pada saat kekuatan pelet itu dilancarkan.

Untuk menangkal, menghindari maupun menyembuhkan kekuatan pelet dapat dipergunakan beberapa cara.
Pertama, orang hendaknya memperbanyak kebajikan dengan mengembangkan kerelaan. Kerelaan ini dapat dilakukan dengan cara menolong orang lain atau mahluk yang sedang menderita. Menolong orang dapat mempergunakan materi yang dimiliki maupun dengan tenaga dan ucapannya. Sedangkan menolong mahluk lainnya, misalnya saja, hewan yang sedang menderita dapat dilakukan dengan membebaskannya dari penderitaan. Pembebasan ini dapat dilakukan dengan menyelamatkan hewan tertentu dari kematian akibat dipotong atau dibunuh dan mengembalikannya ke habitat semula. Apabila hewan itu adalah ikan, ia bisa dilepaskan kembali ke sungai atau laut. Apabila hewan itu adalah burung, ia dapat dibebaskan ke udara terbuka.
Kedua, orang hendaknya selain mengembangkan kerelaan, ia juga melatih kemoralan. Latihan kemoralan yang menjadi dasar dalam Ajaran Sang Buddha adalah melaksanakan Pancasila Buddhis. Pancasila Buddhis adalah berisikan latihan untuk tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berjinah, tidak bohong dan tidak mabuk-mabukan. Kalau dapat, usahakanlah melaksanakan secara rutin seminggu sekali Delapan Sila atau Atthasila. Delapan Sila ini pada dasarnya melaksanakan Pancasila Buddhis dengan tambahan tiga sila lainnya yaitu tidak makan setelah tengah hari sampai dengan keesokan harinya, tidak menyenangkan diri dengan mempergunakan wangi-wangian maupun nonton hiburan serta tidak duduk dan berbaring di tempat yang mewah atau tinggi. Tinggi tempat berbaring biasanya diukur dari lantai sampai dengan sprei yang dipergunakan, maksimal 40 cm. Selain melatih lima atau delapan sila tersebut, seseorang hendaknya juga sering membaca paritta, khususnya membaca Karaniyametta Sutta, atau Kotbah Sang Buddha tentang cinta kasih. Karena dengan kekuatan cinta kasihlah, kekuatan yang tidak baik bisa dikurangi atau bahkan dilenyapkan.
Ketiga, orang hendaknya berusaha melatih meditasi dengan berkonsentrasi pada obyek tertentu. Obyek meditasi biasanya adalah memperhatikan proses masuk dan keluarnya pernafasan. Latihan meditasi ini dapat dilakukan paling sedikit 2 kali sehari, setiap pagi dan sore, selama sekitar 15 menit atau lebih. Selama latihan meditasi, seseorang hendaknya berusaha duduk tenang dengan tidak membiarkan pikirannya bergerak ke mana-mana kecuali hanya memusatkan perhatian pada proses masuk dan keluarnya pernafasan.
Semakin banyak seseorang melatih ketiga bentuk kebajikan ini, maka semakin banyak pula timbunan kebajikan yang dimilikinya. Timbunan kebajikan inilah yang akan membuat seseorang sulit terkena pelet. Terlebih lagi apabila seseorang banyak melatih meditasi, maka kekuatan pelet semakin sulit mengenai dirinya.

Kalau tempat usaha takut ada yang kirimin kekuatan jahat/negatif tambahin paritta Mangala Sutta,juga bermanfaat.yang terpenting membuat perlindungan diri-sendiri yaitu berlindung kepada Tisarana dan melaksanakan Pancasila Buddhis.



Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
 
KK sekalian mau nanya beberapa hal.
1. Apa sebenarnya isi sadharma pundarika sutra?
2. Apa benar Sadharma pundarika sutra tuh diajaran oleh Budha Sakyamuni 8 tahun sebelum beliau mangkat?
3. Dan apakah benar kitab itu jadi kontroversi buat para muridnya?
4. Kalo iya kenapa dan kalo tidak kenpa jarang di agama Budha yang jarang membahas mengenai kitab ini?
 
Saya penganut agama siwa-buddha seperti umumnya orang bali. Buddha (Mahayana) dan Siwa (Sidanta) adalah dua aliran yang membentuk agama yang dianut oleh orang bali saat ini. Pada upacara-upacara besar kedua pendeta dari kedua aliran memuja bersama berdampingan. Pendeta (Pedanda) Siwa di sebelah kiri dan Pedanda Buddha di kanan. Yang menjadi perhatian saya adalah ketika pedanda buddha memuja indah sekali gerakan tangannya yang katanya disebut mudra. Juga saya dengar masing-masing arah mata angin ada gerakan mudranya sendiri. Dimanakah saya dapatkan informasi tentang ini? kalau bisa dengan gambarnya juga. Trims infonya....

Mudra pada saat memuja ada di "Siwa Sasana" dan hanya boleh dilakukan oleh Beliau yang sudah disucikan (Dwijati). Bukan hanya pendeta Budha pendeta Siwa juga melakukan mudra.

Untuk mudra2 yang digunakan dalam meditasi itu lain lagi.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.