Follow along with the video below to see how to install our site as a web app on your home screen.
Catatan: This feature may not be available in some browsers.
Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis. Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.
Agama Buddha berasal dari India(sekarang ada beberapa wilayah masuk Nepal) sedangkan Kong Hu Cu berasal dari Cina. Bakar kertas sembahyang dan yang sejenisnya bukan termasuk dalam agama Buddha melainkan tradisi Cina(Kong Hu Cu). Agama Buddha diajarkan oleh Sang Buddha, dalam penyebaran agama Buddha ke Cina banyak dipengaruhi budaya-budaya setempat/tradisi sehingga di sebut Tridharma(Buddha, Kong Hu Cu & Taoisme). Dan kita bisa melihat banyak sekali vihara-vihara yang kental dengan Kong Hu Cu & Taoisme kecuali vihara aliran Theravada.
Kong Hu Cu, tepat seperti yang dikatakan oleh sdr. singthung, merupakan akulturasi budaya tiongkok dengan agama Buddha, namun dengan konsep bahwa ajaran ajaran agama Buddha diorientasikan ke dalamnya... tanpa mengubah adat dan tradisi dari orang2 Tiongkok sendiri...
Bukan plajaran agama buddha
pendiri konghucu sendiri pun sebelum itu belum tau yg namana agama buddha
dan konghucu itu bukan agama melainkan culture dari China
dan skr knp konghucu menuliskan tempatnya vihara bukan klenteng ..
itu disebabkan bahwa waktu jaman suharto yg namanya chinese culture itu di tentang makanya daripada dibakar mereka ubah jadi vihara yg agama..
kalo skr mau bedain klenteng ama vihara gampang
1.sebagian klenteng masih memakai nama wihara bukan vihara jadi beda..
2.vihara ada kuti tempat tinggal bhiku dan ada upposatta [ada juga cetiya (vihara kecil)]
3.di vihara gakk ada tuh yg namanya bakar kertas dan apalah.(kalo mahayana ama tantra mungkin ada karena sudah tercampur)
dan karena agama buddha sifatnya netral jadi kemana saja agama buddha disebarkan,agama buddha akan bercampur dengan culture didaera tersebut
nah...
post diatas ini juga telah mewakili pemikiran saya
"meleburkan diri dan bergabung (seolah2) dengan suatu agama
yang kemudian 'menyamakan diri' dengan agama tsb.
dan setelah itu melakukan invitasi (rekrutment) didalamnya agar dpt memperoleh umat untuk menjayakan agamanya"
inilah yang sebenarnya telah dilakukan oleh pemeluk aliran sesat maitreya.
nb : gunakan ehipasiko
===
catatan:
post diatas dapat digunakan sebagai refleksi diri.
mengapa konghucu dan taoism bisa diterima, sedangkan maitreya lebih banyak pro-kontra di dlm nya ?
karena :
konghucu tidak menjelek2kan agama yang telah dia 'join' (buddha), namun tidak demikian dengan aliran sesat maitreya, dimana mereka berusaha 'menggembala' semua umat buddha untuk masuk ke dalam aliran sesat mereka itu, dengan teknik / doktrin palsu yang menyatakan bahwa 'sekarang adalah masa maitreya (putih) dan masa gotama (merah) telah berakhir".
maybe org yg tdk mampu menerapkan ehipasiko dengan sebaik2nya akan terpengaruh, akan tetapi sayangnya mayoritas umat buddhis jaman skr telah mampu menerapkan dengan cukup baik (stidaknya sbagian besar telah mampu)
klo gw agama buddha , gw jg ikut tradisi pengingat leluhur yg di ajarin ortu gw ..... so gpp dong agama buddha kan serba mengerti .
asal kitakan dari leluhur jadi harus mengingat akan jasa nyalah
Gue juga seorang Buddhis. Tapi gue juga masih juga bakar kertas. Kenapa Demikian? Jawabannya Simple Karena gue seorang Chinese. Itu kan kebudayaan Chinese jadi saya masih menghormati kebudayaan saya. Masalah saya percaya atau tidak tentang bakar kertas itu hak pribadi saya. Oleh karena itu saya juga menghormati ajaran Kong Hu Cu..
Kalo menurut hemat saya, Jangan mencari apa perbedaan antara Buddha dan Kong Hu Cu, Tapi carilah dalam Buddha dan Kong hu cu apa yang dapat bermanfaat bagi kita. Seperti yang tercantum dalam Kalama Sutta (EHIPASSIKO)...............