Mungkin ada baiknya kita membedakan antara roh/ruh dengan sifat-sifat ruhaniah, sama seperti kita membedakan antara setan dengan sifat-sifat setan..... apakah sama?
Saya tidak tahu apakah kata menyempurnakan itu untuk roh, atau untuk hal lain? misalkan menyempurnakan jasad.
Kalau kata menyempurnakan itu untuk jasad, ya kira-kira terjemahnya begini
"kemudian dia menyempurnakan jasadnya dan meniupkan kedalamnya roh...
Mungkin kalau kata menyempurnakan itu untuk roh, maka kira-kira terjemahnya seperti ini
"kemudian dia menyempurnakan roh dan meniupkan kedalamnya roh..."
Jika anda ingin mengartikan bahwa ruh itu yang sempurnya, ya silahkan, yang jelas saya tidak tau tentang hal itu, mungkin anda bisa menjelaskannya, lumayan kan, bagi-bagi ilmu buat saya dan muslim IF lainnya....hehehehe
saya setuju bahwa manusia itu fitrah/suci sejak masih di alam ruh, karena itu yang saya permasalahkan adalah ketika ruh itu sudah ada di dunia ini, maksudnya ketika ruh itu sudah bersatu bersama jasad.
Baik, terima kasih,
ada kata "dan" diantara kata "menyempurnakan"
dan "meniupkan", kemudian diteruskan di kalimat selanjutnya, perhatikan, lagi2 ada kata "dan" antara menjadikan kamu pendengaran, penglihatan
dan hati. Jadi berarti ada 2 hal yang "diberikan/dilakukan" sang pembicara dalam hal ini Allah, yaitu menyempurnakan: Pendengaran, penglihatan=Fisik/Jasmaniah
Meniupkan ke dalam "hati"=non fisik/ruhaniyah.
Yang saya ambil hikmah dari ayat diatas adalah Allah meniupkan "ruh"-Nya pada setiap manusia yang lahir, dan ruh-Nya tersebut adalah yang kita kenal dengan
Asmaul Husna.
Coba anda renungkan semua sifat2 Allah tersebut, yang ternyata
ada pada "hati" manusia yang fitrah/ yang tidak tercemar dari pengaruh luar dirinya atau pada hati yg belum terpengaruh oleh dengan prinsip2 lain diluar Islam.
saya ambil contoh dengan beberapa pertanyaan mudah:
1. Anda sedang di dalam bis kota yg penuh, Apa yang anda lakukan bila melihat seorang ibu hamil dan membawa barang banyak, dan anda sedang duduk, apa yang anda lakukan?
2.Apa perasaan anda saat melihat bapak tua kurus meminta uang untuk makan pada anda?
3. Didalam bis tadi ada copet dan anda kebetulan melihat,apa yang anda lakukan..
4.seseorang membuang sampah sembarangan di depan anda,...
Bukti bahwa "perasaan2" diatas adalah universal/ruh Allah, tidak mengenal apakah orang itu beragama Islam, Kristen, seorang pejabat,pelajar, tukang becak dll, semua jawaban dari pertanyaan diatas akan sama:
jawab:
1.Perasaan ingin memberi tempat duduk=sifat "ar-Rahiim" =Maha Pengasih.
2.Perasaan ingin memberi=sifat "ar-Rahman"=Maha Pemurah
3.Perasaan ingin melindungi=al-Waliyy=maha melindungi
4.perasaan ingin menegur dan membuang sampah pada tempatnya=al-Muqiit=maha memelihara.
Masih banyak contoh2 lainnya saya masukkan sedikit disini sebagai contoh.
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan
Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya", (QS. 50:16)
Maha Benar Allah dengan segala firmanNya.