• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

reinkarnasi apa cuma di hindu saja?

Originally Posted by *LuCiFer* View Post
Coba berikan contoh ayat dari WEDA yang secara jelas mengatakan manusia bisa kembali DILAHIRKAN/DIBANGKITKAN ke dunia fana ini

Reinkarnasi terjadi karena jiwa harus menanggung hasil perbuatan pada kehidupannya yang terdahulu. Apabila manusia tidak sempat menikmati hasil perbuatannya seumur hidup, maka mereka diberi kesempatan untuk menikmatinya pada kehidupan selanjutnya. Maka dari itu, munculah proses reinkarnasi yang bertujuan agar jiwa dapat menikmati hasil perbuatannya (baik atau buruk) yang belum sempat dinikmati. Proses reinkarnasi diakhiri apabila seseorang mencapai kesadaran tertinggi (moksha).


Dan Bhagawad Gita (IV-5):

bahuni me vyatitani
janmani tava cha arjuna
tani aham veda sarvani
na tvam vettha paramtapah.


O Arjuna ! many births have been taken by you and me, but O Tormentar of the Foes (Arjuna) you do not know about all those (births); I do know.

disebutkan “Wahai Arjuna, kamu dan aku telah lahir berulang-ulang sebelum ini, hanya aku yang tahu sedangkan kamu tidak, lahir sudah tentu akan diikuti oleh kematian dan kematian akan diliputi oleh kelahiran”
 
Reinkarnasi terjadi karena jiwa harus menanggung hasil perbuatan pada kehidupannya yang terdahulu. Apabila manusia tidak sempat menikmati hasil perbuatannya seumur hidup, maka mereka diberi kesempatan untuk menikmatinya pada kehidupan selanjutnya. Maka dari itu, munculah proses reinkarnasi yang bertujuan agar jiwa dapat menikmati hasil perbuatannya (baik atau buruk) yang belum sempat dinikmati. Proses reinkarnasi diakhiri apabila seseorang mencapai kesadaran tertinggi (moksha).


Dan Bhagawad Gita (IV-5):

bahuni me vyatitani
janmani tava cha arjuna
tani aham veda sarvani
na tvam vettha paramtapah.


O Arjuna ! many births have been taken by you and me, but O Tormentar of the Foes (Arjuna) you do not know about all those (births); I do know.

disebutkan “Wahai Arjuna, kamu dan aku telah lahir berulang-ulang sebelum ini, hanya aku yang tahu sedangkan kamu tidak, lahir sudah tentu akan diikuti oleh kematian dan kematian akan diliputi oleh kelahiran”

reinkarnasi memang tidak disebutkan di veda bro
reinkarnasi ini pertama kali dikenalkan di upanishad
di veda pada waktu itu masih mengangap surga tujuan terakhir(koreksi kalau salah)
suksma
 
@Made Suryadi Artana

a) Jika para penganut paham reinkarnasi adalah benar......ummm.....mengapa kepercayaan para penganut paham reinkarnasi tidak juga berkembang menjadi banyak??

Apa tolok ukurnya menghitung yg percaya reinkarnasi dan yg tidak?Tidak semua umat islam menolak reinkarnasi,begitu juga kristen dan yahudi..lalu apakah jumlah penganut bisa dianggap bahwa sebuah kepercayaan itu benar ataupun tidak benar?

b) Ak ada sedikit gambaran mengenai pertanyaan ini:: (tentunya jawaban ini mengacu kepada cara berfikir penganut paham reinkarnasi)saat reinkarnasi seluruh ingatan manusia hilang sepenuhnya, tidak ada lagi ingatan mengenai masa lalu, lalu bagaimana bisa diharapkan manusia yang bereinkarnasi itu bisa mendapatkan kehidupan lebih baik jika dia ga ingat kesalahan/kesialan pada kehidupan sebelumnya??

Sekalian aja tanya mengapa mereka dilahirkan ke dunia, mengapa manusia berbeda-beda,ada yg kaya,ganteng,baik hati,sehat walafiat kemudian ada yg buruk rupa,penyakitan,cacat,miskin terus karena miskin merampok dan membunuh orang,udah miskin masuk neraka lagi!Orang miskin jauh lebih berpeluang bertindak kriminal!
Jawaban saya:Nah supaya anda gak sial bereinkarnasi,mumpung anda jadi manusia jalan yg lurus-lurus aja sesuai perintah Tuhan.

c) Oke lah, anggap dalam kehidupan setelah reinkarnasi, dia mendapat kehidupan lebih baik, bisa memperbaiki nasibnya dibanding kehidupan sebelumnya. Tapi dengannya tidak ada lagi ingatan masa lampau (ak ga mau memasukkan pengandaian "jika ada yang mengingatkan", probabilitasnya terlampau kecil!!) bagaimana bisa dia mengetahui bahwa penganut paham reinkarnasi itulah yang paling benar ketimbang agama2 atau paham2 lainnya??

Begini bro Made..kebanyakan mereka yg menentang reinkarnasi justru mereka yg percaya kpd hukum karma,kemudian jika mereka ditanya mengapa Tuhan menciptakan manusia cacat,miskin,buruk rupa SEJAK LAHIR?apa salah mereka?mereka bahkan baru lahir belum pernah merampok,memperkosa,dll orang2 yg menentang reinkarnasi hanya bisa menjawab "hanya Tuhan yang tahu(jawaban busuk!)..lebih parahnya lagi mereka yg menentang reinkarnasi,percaya hukum karma,namun mereka juga percaya Tuhan Maha Adil,dimanakan rasa adil Tuhan ketika menciptakan makhluk tidak berdosa dalam keadaan buruk padahal makhluk itu belum berbuat salah sedikit pun???????Hey bung reinkarnasi itu ada!inilah akibat dari hukum karma yg dibawa ke kehidupan berikutnya!

d) Jika bagi penganut paham reinkarnasi, terutama yang sudah bereinkarnasi, keberadaan paham ini tidaklah penting (karena tidak adanya ingatan sama sekali tentang kehidupan sebelumnya), lantas adanya paham penganut reinkarnasi, tidak ada pun tidak mengapa bukan??

Siapa bilang?mereka yg percaya reinkarnasi jauh lebih berhati-hati dalam bertindak.Mereka gak maw di kehidupan ini mereka gagal mencapai Moksa,mereka gak maw ngulang lagi dalam bentuk kehidupan lain yg lebih gak jelas ujungnya. Bandingkan dengan mereka yg percaya berbuat baik 47% berbuat jahat 53% maka masuk surga 47% kemudian masuk neraka 53% lalu setelah itu habis kemanakah mereka karena mereka lebih banyak berbuat jahat,apakah selamanya di neraka?wow kejam sekali Tuhan yg mereka sembah tidak memberi kesempatan utk mengulang kembali!

@Lucifer

Roh dari JASAD yang mati tidak dapat dipindahkan ke jasad lain, dan akan tetap sama, ia akan hidup di dunia lain.

Quote:
Bhagavad-gita 2.24
Roh yang individual ini tidak dapat dipatahkan dan tidak dapat dilarutkan, dibakar ataupun dikeringkan. Ia hidup untuk selamanya, berada di mana-mana, tidak dapat diubah, tidak dapat dipindahkan dan tetap sama untuk selamanya.

Bhagavad-gita 2.27
Orang yang sudah dilahirkan pasti akan meninggal, dan sesudah kematian, seseorang pasti akan dilahirkan lagi. Karena itu, dalam melaksanakan tugas kewajibanmu yang tidak dapat dihindari, hendaknya engkau jangan menyesal.
Inilah SIKLUS KEHIDUPAN,,, Ada orang mati sudah pasti ada orang yang dilahirkan,,, ada daun yang berguguran pasti ada pula daun baru yang tumbuh,, ini adalah siklus kehidupan dan bukan reinkarnasi

Itu kalo roh yg bersangkutan telah mencapai moksa,jika tidak maka ia tetap harus mengulang misinya di dunia untuk membersihkan dan mensucikan jiwanya dari karma wesana("bekas luka" yg melekat pada roh akibat perbuatan dan perkataan selama hidup)
Bro lucifer anda kurang memahami ayat dalam Bhagavad Gita yg anda kutip,saya akan memberi penjelasan:
"Jika ada makhluk hidup yg mati maka sebenarnya yg mati hanyalah jazadnya,sementara ia sendiri sebenarnya adalah roh,roh tidak bisa mati,tidak terbakar oleh api duniawi,tidak basah oleh air duniawi,dll.
Anda bisa menyebutnya sebagai SIKLUS KEHIDUPAN jika anda berada pada sudut pandang makhluk hidup(jazad+roh) namun jika anda melihat dari sudut pandang ROH maka ini sesungguhnya adalah reinkarnasi(punarbhawa)..
NB:Tidak semua makhluk hidup yg ada di dunia ini merupakan reinkarnasi dari roh-roh sebelumnya namun banyak juga merupakan roh-roh baru yang baru pertama kali menjalani hidup di dunia,inilah alasan mengapa jumlah makhluk hidup terutama manusia bertambah sementara reinkarnasi tetap jalan..
 
reinkarnasi memang tidak disebutkan di veda bro
reinkarnasi ini pertama kali dikenalkan di upanishad
di veda pada waktu itu masih mengangap surga tujuan terakhir(koreksi kalau salah)
suksma

Veda yang mana bro???
apa 'samhita' yach???
coba cek Rgveda X.51.1, Rgveda I.164.33, Atharvaveda IX.10.8, Atharvaveda X.8.27, Atharvaveda XI.4.20, Yajurveda XII.36, Yajurveda XII.38, dan masih banyak lagi yang lain,

note: pake Weda yang diterjemahkan secara valid yach.....;)
 
Veda yang mana bro???
apa 'samhita' yach???
coba cek Rgveda X.51.1, Rgveda I.164.33, Atharvaveda IX.10.8, Atharvaveda X.8.27, Atharvaveda XI.4.20, Yajurveda XII.36, Yajurveda XII.38, dan masih banyak lagi yang lain,

note: pake Weda yang diterjemahkan secara valid yach.....;)

thanks bro
 
ok,mau percaya tentang reinkarnasi boleh,ga percaya juga silakan,ga ada yang maksa,yang udah menutup pikiran,saya ga usah bahas lagi,yang masih ingin mendalami reinkarnasi,bisa diperoleh dari berbagai sumber,yang intelektual bisa dapat dari sastra agama,web dan lainnya,banyak sumber kok,yang agak bodoh seperti saya bisa juga nonton "kera sakti",:D karena lebih mudah dimengerti,karena alam semesta ini terdiri dari berbagai alam,berbagai dimensi,berbagai tingkat,berbagai ruang dan waktu,sangat rumit
 
reinkarnasi memang tidak disebutkan di veda bro
reinkarnasi ini pertama kali dikenalkan di upanishad
di veda pada waktu itu masih mengangap surga tujuan terakhir(koreksi kalau salah)
suksma

Di Bali manusia disebut juga 'Jelma' dimana jelma itu adalah bahasa sansekerta yang artinya 'menjelma' , 'reinkarnasi' , 'menitis'.

Leluhur saya di Jawa pernah bercerita bahwa jaman dahulu masyarakat Jawa sangat percaya adanya reinkarnasi/menitis dan mungkin dalam budaya saat ini masih ada yang mempercayainya (bukti masih adanya upacara weton). Hal ini karena ajaran yang kemudian datang banyak yang menolak hal tersebut, dan meskipun phenomena reinkarnasi sering terlihat adanya dalam masyarakat, mereka cenderung menganggap sebagai suatu kebetulan belaka.

Dan upakara Weton/Otonan yang bertujuan untuk memperingati jiwa yang dilahirkan kembali atau memperingati roh yang bereinkarnasi atau lahir kembali dalam suatu upakara, masih dapat diwarisi hingga sekarang.

Hindu mengajarkan bahwa pada dasarnya manusia adalah baik, dan penyebab segala masalah yang dihadapinya terletak pada kehidupan dimasa reinkarnasi sebelumnya.

Segala bentuk prilaku atau perbuatan yang dilakukan pada masa kehidupan yang lampau menyebabkan adanya bekas (wasana) dalam jiwatman. Dan wasana (bekas-bekas perbuatan) ini ada bermacam-macam. Jika wasana itu hanya bekas-bekas keduniawian, maka jiwatman akan lebih cenderung dan gampang ditarik oleh hal-hal keduniawian sehingga atman itu lahir kembali.

Karmabhumiriya brahman,
phlabhumirasau mata
iha yat kurate karma tat,
paratrobhujyate. (S.S.7)


Sebab sebagai manusia sekarang ini adalah akibat baik dan buruknya karma itu juga akhirnya dinikmatilah karma phala itu.

Artinya baik buruk perbuatan itu sekarang akhirnya terbukti hasilnya. Selesai menikmatinya, menjelmalah kembali ia, mengikuti sifat karma phala.


Tujuan akhir dari daur hidup dan lahir kembali adalah saat unit kesadaran melangkahi hidup dan lahir kembali, dan menunggal dengan Kesadaran Agung tanpa cirri (MOKSA).

Namun pada kenyataannya, sangat sulit untuk Moksa yaitu menghabiskan seluruh samskara dan untuk tidak membuat samskara baru selama proses berlangsung. Bila kita melakukan suatu aksi dengan pikiran, "aku lakukan tindakan ini", maka takikan akan terbentuk dalam pikiran. Dengan demikian pada kebanyakan orang saat mati, dia masih memiliki banyak reaksi dalam bentuk potensi yang belum teralaminya. Pikirannya dapat digambarkan sebagai berikut.

Ada panjang gelombang tertentu yang terkait dengan tubuh, dan juga ada suatu panjang gelombang tertentu yang terkait dengan pikiran.
Seperti halnya dalam fisika modern, para yogi mengatakan bahwa seluruh ciptaan ini berada dalam getaran dan getaran-getaran itu mempunyai berbagai panjang gelombang.
Ada panjang gelombang tertentu yang berkenaan dengan tubuh kita dan panjang gelombang lain dengan pikiran kita.
Bila panjang gelombang itu paralel, maka kita memiliki kehidupan. Namun bila terjadi sesuatu atas tubuh seperti suatu kecelakaan atau penyakit, maka terjadi perubahan pada panjang gelombang fisik dan keadaan paralel tadi hilang. Keadaan ini disebut kematian karena sebab fisik.

Demikian pula tubuh bisa saja berfungsi dengan baik, namun terjadi suatu gempuran hebat pada pikiran sehingga gelombang mental berubah dan keadaan paralel tadi lenyap pula. Keadaan ini dikenal sebagai sebab psikis dari kematian.

Contoh dalam hal ini adalah seseorang yang mati karena mengalami sesuatu hal yang sangat menakutkan.


Contoh lain terjadi pada binatang yang hidup bersama manusia.
Seekor anjing yang terus menerus hidup dalam keluarga manusia bersentuhan dengan pikiran manusia yang telah lebih berkembang. Anjing itu yang hidup, makan dan bahkan melakukan perjalanan dengan keluarga manusia itu mulai mengalami perluasan pikiran. Pikirannya perlahan-lahan akan menjadi seperti pikiran manusia. Kalau perluasan itu berlangsung terus maka akhirnya akan terjadi kematian karena panjang gelombang tubuh dan mentalnya tidak paralel lagi. Dalam hal ini panjang gelombang mentalnya berubah karena persinggungannya dengan manusia dan dengan sendirinya memerlukan tubuh yang lebih halus agar dapat parelel. Kemungkinannya adalah tubuh manusia.


Juga ada contoh/kemungkinan lain, yang dikenal sebagai kematian sebab spiritual.
Pada praktisi yang berkembang sekali secara spiritual, pikirannya demikian terserap ke dalam kesadaran kosmis, yang memiliki getaran dari panjang gelombang yang tak terbatas dan dapat digambarkan sebagai garis lurus.
Bila keadaan pikiran mencapai keadaan paralel dengan keberadaan kosmis, maka orang itu akan kehilangan keadaan paralelnya dengan tubuh fisiknya. Dalam hal ini orang itu "meninggalkan" tubuhnya dan mencapai keadaan moksha.
Ini bukanlah kematian dalam pengertian ketiadaan, namun menunggal ke dalam keindahan tak terbatas.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.