• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Jual Lautandhana Online Trading Saham | LOTS

Habis%20gelap%20terbitlah%20terang.jpg


Investor dan calon investor yang berbahagia,

Kami mengundang Anda untuk menghadiri free seminar "Habis Gelap, Terbitlah Terang." Seminar akan mendiskusikan perkembangan bursa saham global dan domestik terkini. Penguatan dollar, devaluasi Yuan, perekonomian China (krisis atau melambat?), QE Eropa, rencana kenaikan Fed Fund rate, taper tantrum 2016, dan tentu saja melemahnya nilai tukar rupiah kelevel terendahnya sejak krisis moneter 1998.

Dengan memahami setiap permasalahan yang tengah dan akan terjadi, peserta diharapkan tidak keliru mengambil keputusan investasi. Akan dibahas strategi investasi yang tepat untuk memperbaiki portofolio investasi Anda agar dapat kembali positif pada saat market pulih nantinya.

Seminar akan diselenggarakan pada:

Hari : Sabtu
Tanggal : 5 September 2015
Pukul : 09.00 – 11.00 WIB
Tempat : Kantor Pusat PT. Lautandhana Securindo
Wisma Keiai Lt. 15
Jl. Jend. Sudirman Kav. 3, Jakarta

Seminar terbuka untuk umum, namun mengingat terbatasnya tempat maka kami mohon agar melakukan pendaftaran terlebih dahulu melalui email ke [email protected]. Demikian undangan kami, atas perhatian dan partisipasinya kami ucapkan terima kasih.
 
Bursa Hari Ini Tuesday , 01 Sep 2015

Market Movement


IHSG mengawali pekan ini ditutup menguat 1,43% ke level 4.509,6. Sementara nilai tukar Rupiah ditutup kembali melemah di posisi Rp 14.050. Transaksi net foreign buy tercatat Rp 313,07 miliar. Saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 2.500 ke Rp 44.500, Unilever (UNVR) naik Rp 1.725 ke Rp 39.725, United Tractor (UNTR) naik Rp 1.300 ke Rp 19.125, dan HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 1.000 ke Rp 76.000.Sementara saham-saham yang masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Agro (AALI) turun Rp 950 ke Rp 17.125, Bank of India (BSWD) turun Rp 370 ke Rp 3.350, Inti Bangun (IBST) turun Rp 280 ke Rp 2.520, dan Goodyear (GDYR) turun Rp 190 ke Rp 460.

Global Update

Bursa Saham AS berakhir negatif ditutup dipicu dari sinyal yang semakin kuat bahwa suku bunga the Fed akan naik September ini. Indeks Dow Jones turun 0,69% ke 16.528,03. Indeks S&P 500 turun 0,84% ke 1.972,18. Lalu indeks Nasdaq turun 1,07% ke 4.776,51.Begitu juga dengan bursa saham Eropa diakhiri melemahdan cenderung stagnan dimana Indeks Stoxx50 dan FTSE 100 ditutup masing-masing pada level 3.269.6 (-0,5%) dan 6.247,9 (0,0%).

Corporate Summary

Ø DILD akan luncurkan tujuh proyek baru
Ø Beban bertambah, rugi KRAS makin besar
Ø Laba bersih TINS merosot 98% YoY
Ø Laba PGAS Anjlok 38,56% YoY
Ø Pengalihan saham TAXI ditargetkan rampung Oktober 2015
Ø Buyback BUMN Berpotensi Batal
Ø CTRP Siapkan Buyback Rp100 miliar
Ø HMSP Berencana Naikkan Harga
Ø CTRA Kantongi Rp4,5 triliun
Ø WIIM Bangun Pabrik Rokok Kretek di Bojonegoro
Ø ADRO cetak laba bersih 1H15 US$ 119,2 juta
Ø Grup Sinar Mas tender offer BRAU Rp 435,8 miliar
Ø WSKT raih kontrak baru Rp 10,6 triliun di 7M15

sumber
 
Bursa Hari Ini Wednesday, 02 Sep 2015

Market Movement


Bursa saham IHSG anjlok 2,15% ke level 4.412,46 seirama dengan koreksi bursa regional yang rata-rata turun 1%. Asing cetak transaski net sell senilai Rp 233,46 miliar. Saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Lion Metal (LION) naik Rp 1.000 ke Rp 9.500, Siloam (SILO) naik Rp 500 ke Rp 15.600, Gowa Makassar (GMTD) naik Rp 475 ke Rp 8.950, dan Indo Kordsa (BRAM) naik Rp 300 ke Rp 3.200.Sementara saham-saham yang masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.500 ke Rp 43.000, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 1.000 ke Rp 75.000, Matahari (LLPF) turun Rp 875 ke Rp 16.650, dan Indocement (INTP) turun Rp 850 ke Rp 18.775.

Global Update

Bursa Saham AS kembali anjlok cukup dalam hampir 3% diakibatkan dari sentimen negatif perlambatan ekonomi China dan isu yang makin kuat bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya di bulan ini. Indeks Dow Jones turun 2,84% menjadi 16.058,35. Indeks S&P 500 turun 2,96% menjadi 1.913,85. Sementara indeks Nasdaq turun 2,94% menjadi 4.636,11.Begitu juga dengan bursa saham Eropa diakhiri melemahdan cenderung stagnan dimana Indeks Stoxx50 dan FTSE 100 ditutup masing-masing pada level 3.269.6 (-0,5%) dan 6.247,9 (0,0%).

Corporate Summary

Ø OJK keluarkan aturan LCR dan Remunerasi Bank
Ø PTBA buyback saham Rp 650 miliar
Ø BSDE buyback saham senilai Rp 2 triliun
Ø ADRO memangkas target produksi batubara
Ø Hingga 7M15, kontrak baru NRCA mencapai Rp 2,35 T
Ø JSMR batal terbitkan obligasi Rp 2,85 T
Ø SIDO akan buyback 2,2% saham

sumber
 
Bursa Hari Ini, 07 Sep 2015

Market Movement


IHSG pada perdagangan akhir pekan ditutup terkoreksi terbatas 0,4% berada di level 4.415,3 akibat sikap wait & see investor atas perlambatan ekonomi global. Pelaku pasar juga menanti perkembangan bursa saham Tiongkok yang sedang libur. Sisi positif dari dalam negeri, yakni data angka inflasi Agustus 0,39% merupakan rekor angka infalasi MoM yang terendah sejak tahun 2007 dan menguatnya Rupiah tidak mampu mengangkat reboun IHSG. Asing tercatat membukukan transaksi net sell senilai Rp 59 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Merck (MERK) naik Rp 1.000 ke Rp 136.000, Mandom (TCID) naik Rp 800 ke Rp 17.800, Unilever (UNVR) naik Rp 475 ke Rp 38.950, dan Matahari (LPPF) naik Rp 400 ke Rp 16.500; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 950 ke Rp 75.300, Mitra Keluarga (MIKA) turun Rp 500 ke Rp 27.500, Siloam (SILO) turun Rp 475 ke Rp 15.300, dan Gudang Garam (GGRM) turun Rp 475 ke Rp 42.600.

Global Update

Bursa AS dan Eropa ditutup anjlok tajam pada perdagangan akhir pekan akibat data pengangguran bulan Agustus di level 5,1% dari 5,3% yang merupakana ngak terendah semenjak April 2008 sehingga semakin jelas kisi kisi akan dinaikkannya FFR oleh The Fed. Indeks Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq terkoreksi masing-masing sebesar 1,7%; 1,5% dan 1%. Sementara itu, indeks FTSE 100 dan DJ Euro Stoxx masing-masing melemah sebesar 2,4% dan 2,7%. Investor juga menanti kembali dibukanya perdagangan bursa saham Tiongkok dimana dampak dari perlambatan ekonomi Tiongkok mulai menyeret zona Eropa.

Corporate Summary

Ø GPRA finalisasi menara tahun ini
Ø TLKM fokus migrasi Flexi ke kartu AS
Ø ROTI Buyback Saham
Ø Rugi MDKA Membengkak
Ø Induk MLBI RIlis Notes €500 juta
Ø MLIA Siap Buyback Rp20 miliar
Ø Volume Penjualan KRAS Turun

sumber
 
Bursa Hari Ini Tuesday , 08 Sep 2015 09:08

Market Movement


IHSG pada perdagangan awal pekan ditutup terkoreksi tajam 2,6% berada pada level 4.301,4 seirama dengan koreksi bursa saham regional. Investor asing tercatat mencetak transaki net sell senilai Rp 489 miliar. Rupiah kembali melemah terhadap US$ ke level Rp 14.243,- sedangkan cadangan devisa turun ke level US$ 105,3 miliar di bulan Agustus (vs US$ 107,6 miliar) yang digunakan untuk pembayaran utang luar negeri dan stabilisasi Rupiah. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 675 ke Rp 75.975, Golden Eagle (SMMT) naik Rp 125 ke Rp 1.390, Bank Woori (SDRA) naik Rp 115 ke Rp 1.175, dan MNC Sky (MSKY) naik Rp 85 ke Rp 1.495; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain United Tractor (UNTR) turun Rp 1.425 ke Rp 18.500, Mitra Keluarga (MIKA) turun Rp 1.025 ke Rp 26.475, Astra Agro (AALI) turun Rp 825 ke Rp 15.225, dan Matahari (LPPF) turun Rp 800 ke Rp 15.700.

Global Update

Ditengah minimnya katalis, bursa Eropa pada perdagangan tadi malam mengalami rebound yang terbatas dimana indeks FTSE 100 dan DJ Euro Stoxx menguat masing-masing sebesar 0,5% dan 0,6%. Harga komoditas masih kembali mengalami koreksi dimotori oleh koreksi harga minyak dunia akibat kelebihan suply produksi minyak dunia. Di pagi ini, perdagangan bursa regional, yakni indeks Nikkei dan KOSPI dibuka mengalami penguatan mengekor positifny bursa Eropa. Investor sendiri masih bersikap wait&see atas release data ekonomi makro Tiongkok yang kemungkinan memberikan tanda pemulihan di 2H15.

Corporate Summary

Ø ANTM pangkas investasi pabrik feronikel
Ø DAJK akan menambah anak usaha di 2015
Ø ACES realisasikan buy back saham
Ø BEST baru menyerap 50% capex tahun 2015
Ø Merger KAEF dan INAF batal
Ø DSNG Buyback Rp100 miliar
Ø UNTR Tak Berencana Revisi Target
Ø Bookbuilding Eximbank diperpanjang
Ø GWSA Bidik Marketing Sales Rp500 miliar

sumber
 
Bursa Hari Ini
Wednesday, 09 Sep 2015

Market Movement


IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat terbatas sebesar 0,4% berada pada level 4.318,6 meski investor asing masih membukukan transaksi net sell senilai Rp 714 miliar. Reboundnya IHSG mengekor penguatan bursa regional yang dipicu oleh penguatan bursa saham Tiongkok. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah Elang Mahkota (EMTK) naik Rp 600 ke Rp 10.400, Semen Indonesia (SMGR) naik Rp 425 ke Rp 8.800, BNI (BBNI) naik Rp 225 ke Rp 4.715, dan Adhi Karya (ADHI) naik Rp 205 ke Rp 2.230; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 975 ke Rp 75.000, Unilever (UNVR) turun Rp 400 ke Rp 37.750, Matahari (LPPF) turun Rp 375 ke Rp 15.325, dan Impack Pratama (IMPC) turun Rp 250 ke Rp 9.000..

Global Update


Bursa AS dan Eropa pada perdagangan tadi malam ditutup mengalami penguatan signifikan dipicu oleh reboundnya bursa saham Tiongkok pasca pemerintah Tiongkok mengeluarkan kebijakan penghapusan pajak dividen bagi investor yang memegam saham lebih dari 1 tahun. Index Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq menguat masing-masing sebesar 2,4%; 2,5% dan 2,7% sedangkan indeks FTSE 100 dan DJ Euro Stoxx masing-masing melompat ke level 6.146,1 dan 3.233,8.

Corporate Summary

Ø CTRA Pangkas Capex 30%
Ø RALS Buyback Saham
Ø Proyek LRT ADHI dibiayai anggaran Kemhub
Ø DILD targetkan penjualan Rp 800 M dari kondominium
Ø SMGR pangkas capex hingga 21,4%
Ø WSKT peroleh kontrak jalan tol Rp 5,9 triliun
Ø ADHI raih kontrak jalan tol Rp 1 triliun

sumber
 
Bursa Hari Ini
Thursday , 10 Sep 2015 09:00

Market Movement


IHSG pada perdagangan kemarin ditutup kembali menguat cukup signifikan sebesar 0,7% berada pada level 4.347,3. Penguatan signifikan yang terjadi pada bursa saham regional mendorong laju penguatan IHSG yang dimotori oleh sentimen stimulus Tiongkok terkait dengan penghapusan pajak dividen. Rupiah juga ditutup menguat terhadap US$ berada pada level Rp 14.226,-. Investor asing masih melakukan transaksi net sell senilai Rp 428 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Astra Agro (AALI) naik Rp 1.900 ke Rp 17.300, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 725 ke Rp 8.950, Mitra Keluarga (MIKA) naik Rp 650 ke Rp 27.300, dan Semen Indonesia (SMGR) naik Rp 450 ke Rp 9.250; sedangkan saham-saham top losers antara lain United Tractor (UNTR) turun Rp 500 ke Rp 18.000, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 375 ke Rp 41.500, Duta Pertiwi (DUTI) turun Rp 350 ke Rp 6.100, dan Metropolitan Kentjana (MKPI) turun Rp 200 ke Rp 16.800..

Global Update

Bursa saham AS ditututp turun tajam pada perdagangan tadi malam yang dipicu oleh anjloknya harga saham Apple dan saham-saham berbasis energi akibat kembali anjloknya harga minyak dunia sebesar 3,9% ke level US$ 44,2 per barrel. Indeks Nasdaq melemah 1,2% ditutup pada level 4.765,5 sedangkan indeks Dow Jones dan S&P 500 terkoreksi sebesar 1,4% untuk masing-masing ditutup pada level 16.253,6 dan 1.942,0. Sementara itu, bursa Eropa ditutup menguat rata-rata 1% dimana indeks FTSE 100 dan DJ Euro Stoxx masing-masing ditutup pada level 6.229,0 dan 3.270,-.

Corporate Summary

Ø TLKM batalkan share swap dengan TBIG
Ø Produksi batubara DOID ditargetkan naik 20% di 2016
Ø GWSA pangkas target marketing sales mencapai 90%
Ø WSKT Cari Dana Rp10 triliun
Ø ITMG Raih Komitmen Pinjaman
Ø CTRP Tambah 1 Hotel Tahun ini
Ø Utang Valas MSKY Capai US$309,97 juta

sumber
 
Bursa Hari Ini
Friday , 11 Sep 2015

Market Movement


IHSG ditutup stagnan di level 4.343,3 (-0,1%) setelah seharian berada di zona merah, berkat aksi beli investor domestik jelang penutupan perdagangan. Investor asing masih melanjutkan aksi jualnya, kali ini dengan nilai mencapai Rp95 miliar di seluruh pasar. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Semen Indonesia (SMGR) naik Rp 1.050 ke Rp 10.300, Lippo Insurance (LPGI) naik Rp 875 ke Rp 5.475, Matahari (LPPF) naik Rp 825 ke Rp 16.100, dan Indo Kordsa (BRAM) naik Rp 700 ke Rp 3.900.Sementara saham-saham top losers antara lain Astra Agro (AALI) turun Rp 800 ke Rp 16.500, United Tractor (UNTR) turun Rp 625 ke Rp 17.375, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 350 ke Rp 8.600, dan Siloam (SILO) turun Rp 350 ke Rp 14.550.

Global Update

Bursa saham AS berhasil rebound berkat kenaikan saham Apple yang melesat hingga 2,2%. Indeks Dow Jones, S&P500 dan Nasdaq kompak menghijau, masing-masing ditutup pada level 16.330,4 (+0,5%), 1.952,3 (+0,5%), dan 4.796,3 (+0,8%). Sementara itu bursa saham Eropa terkoreksi cukup dalam dipicu kekuatiran para investor terhadap perlambatan ekonomi global yang dinilai belum siap jika harus menghadapi kenaikansuku bunga acuan AS oleh Fed. Indeks Stoxx50 turun 1,5% ke level 3.221,1 dan FTSE 100 ditutup di level 6.155,8 (-1,8%).

Corporate Summary


Ø KREN Siap Beli Saham Dua Perusahaan Teknologi Asing
Ø Artha kencana tambah saham AKRA Rp 130 M
Ø ITMG incar proyek 7 PLTU di Jawa
Ø Kapitalisasi pasar HMSP paling besar di BEI
Ø LRNA yakin hadapi perlambatan ekonomi

sumber
 
Bursa Hari Ini , 14 Sep 2015 09:23

MARKET MOVEMENT


IHSG akhir pekan berhasil menguat 0,4% ke level 4.360,5 meski perdagangan berlangsung sepi, berkat aksi beli investor domestik. Sementara itu investor asing masih mencatatkan posisi jual bersih mencapai Rp57,6 miliar di seluruh pasar. Secara sektoral, saham-saham yang menguat antaralain saham perkebunan, konsumer, dan manufaktur, sementara saham properti, perbankan, dan perdagangan ditutup di zona merah. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Astra Agro (AALI) naik Rp 1.500 ke Rp 18.000, Mayora (MYOR) naik Rp 1.000 ke Rp 27.500, Unilever (UNVR) naik Rp 1.000 ke Rp 38.750, dan HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 975 ke Rp 76.475. Sementara saham-saham top losers antara lain Bayan (BYAN) turun Rp 300 ke Rp 7.900, Tower Bersama (TBIG) turun Rp 250 ke Rp 6.500, Bank Danamon (BDMN) turun Rp 185 ke Rp 3.610, dan AKR Corporindo (AKRA) turun Rp 150 ke Rp 5.625.

GLOBAL UPDATE


Bursa saham Wall Street juga menguat di akhir pekan setelah bergerak fluktuatif sepanjang hari di tengah penantian investor atas hasil pertemuan kebijakan Fed mengenai suku bunganya yang diperkirakan akan diumumkan pekan ini. Indeks Dow Jones, S&P500, dan Nasdaq masing-masing ditutup pada level 16.433,1 (+0,6%), 1.961,1 (+0,4%), dan 4.822,3 (+0,5%). Sementara itu, bursa saham Eropa melanjutkan pelemahannya akibat kekuatiran pasar the Fed akan benar-benar menaikkan suku bunganya dalam waktu dekat mengingat data tenaga kerja AS yang menguat bulan lalu. Indeks Stoxx50 dan FTSE 100 kompak melemah, masing-masing di level 3.187,9 (-1,0%) dan 6.117,8 (-0,6%).

CORPORATE SUMMARY


> DILD akuisisi Abadi Citra Lestari
> PTBA stop kegiatan eksplorasi sampai 1Q16
> INVS Batal Akuisisi Tambang Batubara
> VIVA Lakukan Efisiensi Ditengah Lesunya Ekonomi

sumber
 
Bursa Hari Ini Wednesday, 16 Sep 2015

Market Movement


IHSG kembali terpuruk, jatuh 1% ke level 4.347,2 menyusul sikap wait-and-see investor terhadap kebijakan suku bunga AS the Fed. Investor asing kembali melakukan aksi jual, yang transaksi bersihnya mencapai Rp253 miliar di seluruh pasar. Semua indeks sektoral melemah, dipimpin saham-saham perkebunan, infrastruktur, dan consumer. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Bank of India (BSWD) naik Rp 885 ke Rp 4.430, Multi Bintang (MLBI) naik Rp 750 ke Rp 7.200, Samudra Indonesia (SMDR) naik Rp 225 ke Rp 5.025, dan Lippo General Insurance (LPGI) naik Rp 225 ke Rp 5.975.Sementara saham-saham top losers antara lain Merck (MERK) turun Rp 4.000 ke Rp 132.000, Unilever (UNVR) turun Rp 1.250 ke Rp 39.000, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.025 ke Rp 41.000, dan Mitra Keluarga (MIKA) turun Rp 900 ke Rp 26.700.

Global Update

Pasar saham Wall Street rally menyusul data penjualan ritel AS yang menguat dua bulan berturut-turut, imbas melemahnya harga minyak mentah akhir-akhir ini. Indeks Dow Jones, S&P500 dan Nasdaq kompak menguat lebih dari 1%, masing-masing ditutup pada level 16.599,9 (+1,4%), 1.978,1 (+1,3%), dan 4.860,5 (+1,1%). Bursa saham Eropa juga berhasil rebound, dipimpin oleh saham-saham otomotif dan energi dipicu penguatan harga minyak mentah yang naik hingga 1,3%. Indeks Stoxx50 dan FTSE 100 ditutup di level 3.207,6 (+1,0%) dan 6.137,6 (+0,9%).

Corporate Summary

Ø SMCB merugi Rp 138 M di 1H15
Ø TLKM berencana kuasai 100% saham AP Teleguam
Ø WTON raih kontrak baru Rp 1,8 triliun
Ø Anak usaha WTON Kirim Produk ke Proyek MRT
Ø ESSA suntik Panca Amara US$ 146 juta
Ø Kejar target, MTLA luncurkan dua proyek lagi
Ø HMSP Beri Pinjaman PM Finance Rp10 T
Ø TOTL Alihkan Kepemilikan Saham Ke Anak Usaha

sumber
 
Bursa Hari Ini Thursday , 17 Sep 2015

Market Movement


Kembali tertekan aksi jual investor asing yang tercatat membukukan transaksi net sell Rp378 miliar, IHSG kembali melemah 0,3% ke level 4.332,5 yang menjadi satu-satunya yang melemah di antara bursa Asia lainnya. Dari sisi indeks sektoral, saham-saham yang berhasil menguat hanya saham perkebunan, infrastruktur, dan perdagangan, sementara indeks sektoral lainnya melemah, dipimpin oleh saham industri dasar, aneka industri, dan manufaktur. Saham-saham top gainers di antaranya adalah United Tractor (UNTR) naik Rp 650 ke Rp 18.850, Lippo Insurance (LPGI) naik Rp 500 ke Rp 6.475, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 350 ke Rp 76.350, dan Astra Agro (AALI) naik Rp 325 ke Rp 18.150. Sementara saham-saham top losers antara lain Delta DJakarta (DLTA) turun Rp 5.000 ke Rp 240.000, Mandom (TCID) turun Rp 800 ke Rp 17.000, Indocement (INTP) turun Rp 725 ke Rp 18.575, dan Unilever (UNVR) turun Rp 575 ke Rp 38.425.

Global Update

Bursa saham AS dan Eropa kompak menguat menjelang pengumuman kebijakan suku bunga Fed, berkat rally-nya harga minyak mentah hingga 5,7% ke level US$47,2/ barel yang memicu kenaikan saham-saham emiten energi. Indeks Dow Jones, S&P500, dan Nasdaq masing-masing ditutup pada level 16.740 (+0,8%), 1.995,3 (+0,9%), dan 4.889,2 (+0,6%). Sementara indeks Stoxx50 dan FTSE 100 lompat lebih dari 1%, di level 3.251,8 (+1,4%) dan 6.229,2 (+1,5%).

Corporate Summary

Ø EXCL andalkan penjualan voucher di ritel modern
Ø RALS revisi target penjualan
Ø Revisi aturan PPnBM diperlonggar
Ø SMCB raih pinjaman Rp 750 miliar
Ø SIAP bangun pembangkit listrik independen (IPP)
Ø ADHI patok harga rights issue Rp 1.560 per saham
Ø BBTN peroleh pinjaman ICBC Rp 11,4 triliun
Ø HMSP dapat pinjaman di atas Rp 6,7 T
Ø Sampai Agustus, PTPP raih kontrak baru Rp 16,1 T
Ø MEDC pasok gas rumah tangga di dua kota

sumber
 

Bursa Hari Ini
Friday , 18 Sep 2015

Market Movement


IHSG berhasil menguat ke level 4.378,4 atau naik 1,1% berkat aksi borong saham investor domestik di tengah penantian pasar atas keputusan suku bunga Fed. BI mengumumkan suku bunga acuannya, atau BI rate di bulan September ini dipertahankan di level 7,5%. Sementara itu investor asing masih melanjutkan aksi jualnya, kali ini dengan nilai jual bersih mencapai Rp678,8 miliar di seluruh pasar. Meski demikian, mayoritas indeks sektoral menguat, dipimpin saham-saham konsumer dsan perbankan, sementara saham infrastruktur dan perkebunan diakhiri di zona merah. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Matahari (LPPF) naik Rp 1.025 ke Rp 16.675, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.025 ke Rp 41.750, Mayora (MYOR) naik Rp 1.000 ke Rp 27.500, dan Unilever (UNVR) naik Rp 675 ke Rp 39.100.Sementara saham-saham top losers antara lain Delta Djakarta (DLTA) turun Rp 2.000 ke Rp 238.000, Elang Mahkota (EMTK) turun Rp 900 ke Rp 10.000, Multi Prima (LPIN) turun Rp 625 ke Rp 5.825, dan Lippo Insurance (LPGI) turun Rp 500 ke Rp 5.975.

Global Update


Bursa saham AS dan Eropa kompak melemah setelah the Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya di level nyaris 0%, atas dasar kekuatiran perlambatan ekonmi global yang terlihat dari volatilitas pasar keuangan dan lambatnya laju inflasi. Namun Yellen menyatakan bahwa kenaikan suku bunga acuan ini kemungkinan akan tetap dilakukan di akhir tahun. Indeks Dow Jones, S&P500, dan Nasdaq masing-masing ditutup di level 16.674,7 (-0,4%), 1.990,2 (-0,3%), dan 4.893,9 (+0,1%). Sementara indeks saham Eropa, seperti Stoxx 50 dan FTSE 100 masing-masing ditutup di level 3.255,8 (+0,1%) dan 6.187,0 (-0,7%).

Corporate Summary


Ø LPPF Resmikan Gerai ke-140 di Bekasi
Ø SIAP anggarkan dana USD145 juta
Ø ANTM tunjuk Credit Suisse dan CIMB sebagai international sale agent
Ø HEXA tambah dua alat berat baru
Ø HEXA incar kontrak alat berat untuk PLTU PTBA
Ø TINS gandeng Indonesia Power bangun PLTU
Ø Konsorsium ADHI peroleh proyek waduk Sunter

sumber
 
Bursa Hari Ini Monday , 21 Sep 2015

Market Movement


Pada penutupan perdagangan pekan kemarin IHSG berakhir datar disertai oleh aksi jual investor asing dengan nilai jual bersih mencapai Rp482,13 miliar di seluruh pasar. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.150 ke Rp 42.825, Elang Mahkota (EMTK) naik Rp 1.000 ke Rp 11.000, Mitra Keluarga (MIKA) naik Rp 1.000 ke Rp 28.300, dan Matahari (LPPF) naik Rp 550 ke Rp 17.225.Sementara saham-saham top losers antara lain Bina Dana (ABDA) turun Rp 500 ke Rp 7.000, United Tractor (UNTR) turun Rp 275 ke Rp 18.400, BRI (BBRI) turun Rp 250 ke Rp 9.775, dan Indocement (INTP) turun Rp 200 ke Rp 18.800.

Global Update

Bursa saham AS dan Eropa kembali melemah bersamaan pasca hasil keputusan The Fed menahan suku bunga acuannya tetap di 0,25%, karena kekhawatiran melemahnya perekonomian global. Kejadian akan memburuk apabila adanya situasi deflasi, karena akan memperburuk kinerja perusahaan dan membuat harga saham turun.Indeks Dow Jones turun 289,95 poin (1,74%) ke 16.384,79. Indeks S&P 500 turun 32,12 poin (1,61%) ke 1.958,08. Sementara indeks Nasdaq turun 66,72 poin (1,36%) ke 4.827,23.Sementara indeks saham Eropa, seperti Stoxx 50 dan FTSE 100 masing-masing ditutup di level 3.157,3 (-3,0%) dan 6.104,1 (-1,3%).

Corporate Summary

Ø ASII Bagikan Dividen Interim Rp2,5 T
Ø Garap smelter US$ 500 juta, DKFT bentuk anak usaha
Ø MCOR Dijual Rp1 T ke China
Ø HMSP turunkan harga rights issue
Ø MBAP peroleh pinjaman US$ 20 juta
Ø PPRO targekan kontribusi recurring income 10%
Ø BBRI alokasikan pendanaan proyek listrik 35 ribu MW
Ø Capex HRUM Tahun Ini Hanya US$5 juta
Ø DKFT Bentuk Usaha Patungan

sumber
 
Rekomendasi Mingguan Lautandhana 21 September 2015

FOMC meeting The Fed pada 16-17 September yang begitu ditunggu oleh investor global menghasilkan keputusan yang sesuai dengan ekspektasi pasar, namun tetap saja mengecewakan. Investor global sejujurnya menginginkan ada kejutan dari The Fed berupa kenaikan suku bunga yang telah dinantikan sejak lama. Dengan kenaikan suku bunga yang meskipun besarannya tidak signifikan, mulanya diharap dapat meyakinkan investor bahwa perekonomian Amerika pada khususnya, dan perekonomian global pada umumnya, cukup kuat.

Toh demikian The Fed tetap teguh mengacu pada perkembangan makro sebagai acuan pengambilan keputusan, terutama dengan rendahnya tingkat inflasi dan melambatnya perekonomian global. The Fed sejauh ini mematok target inflasi sebesar 2% sebagai syarat kenaikan suku bunga, dimana faktanya inflasi Amerika masih berkutat didekat batas deflasi. Adapun perekonomian global, mulai dari daratan Eropa, China, Jepang dan emerging market lainnya tengah menghadapi masa sulit pasca krisis finansial 2008.

Bagi perekonomian domestik, absennya kenaikan suku bunga The Fed makin memperpanjang ketidakpastian yang selama ini telah memicu spekulasi atas nilai tukar rupiah. Pun tidak mengalihkan pandangan investor asing yang masih terus membukukan net sell dipasar modal Indonesia.Nilai tukar rupiah memang sedikit menguat atas dollar namun bukan menjadi indikasi dari pembalikan trend depresiasi rupiah.

selengkapnya
 
Bursa Hari Ini
Tuesday , 22 Sep 2015

Market Movement


Mengawali perdagangan awal pekan ditutup ke 4.376,08. Indeks sektoral bergerak mixed dimana saham-saham di bidang perkebunan, industrri lain-lain, infrastrusktur dan perdagangan berada di zona hijau sementara pertambangan, industri dasar, konsumer, properti, keuangan dan manufaktur berada di zona merah.Saham-saham top gainers di antaranya adalah Mitra Keluarga (MIKA) naik Rp 1.125 ke Rp 29.425, Multi Bintang (MLBI) naik Rp 500 ke Rp 8.000, Tower Bersama (TBIG) naik Rp 325 ke Rp 6.650, dan United Tractor (UNTR) naik Rp 300 ke Rp 18.700.Sementara saham-saham top losers antara lain HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 1.475 ke Rp 75.000, Indocement (INTP) turun Rp 800 ke Rp 18.000, Indofood CBP (ICBP) turun Rp 425 ke Rp 12.525, dan Matahari Dept. Store (LPPF) turun Rp 375 ke Rp 16.850.

Global Update

Bursa saham AS berhasil rebound dan ditutup positif setelah mengalami keterpurukan di pekan lalu. Kenaikan bursa dibantu oleh kenaikan saham Apple dan perusahaan sektor keuangan.Kondisi pasar akan dipengaruhi oleh keputusan investor yang masih menunggu hasil rapat The Fed selanjutnya pada tanggal 27-28 Oktober 2015 dimana kepastian suku bunga acuan akan dinaikkan atau tidak untuk tahun ini. Indeks saham Dow Jones naik 125,61 poin (0,77%) ke 16.510,19. Indeks S&P 500 naik 8,94 poin (0,46%) ke 1.966,97. Sementara indeks Nasdaq naik 1,73 poin (0,04%) ke 4.828,96.Sementara indeks saham Eropa, seperti Stoxx 50 dan FTSE 100 masing-masing ditutup di level 3.184,7 (0,1%) dan 6.108,7 (0,1%).

Corporate Summary

Ø SMCB Divestasi Saham di Lafarge
Ø HITS dapat proyek pengangkutan gas dari PLN
Ø ASII bagikan dividen interim Rp 2,6 triliun
Ø UNTR bagikan dividen interim Rp 251 per saham
Ø TBLA bagikan dividen interim Rp 42,7 miliar
Ø TPIA selesaikan proyek kilang Nafta
Ø PTPP targetkan kenaikan laba bersih 40% YoY tahun depan
Ø HMSP Revisi Harga Rights Issue
Ø WSKT Alami Oversubscribed 5x
Ø SMBR Realisasikan 60% Target Laba

sumber
 
Bursa Hari Ini
Wednesday, 23 Sep 2015

Market Movement


IHSG kembali melemah 0,7% ditutup ke 4.344,04 di tengah kondisi pasar uang yang terpuruk dimana posisi Rupiah atas Dollar AS tembus di Rp 14.520,-. Keseluruhan indeks sektoral mengalami penurunan namun sektor industri dasar, perkebunan, dan pertambangan berhasil menguat.Investor asing mencatat penjualan bersih sebesar Rp 380,83 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya Samudera Indonesia (SMDR) naik Rp 375 ke Rp 5.725, Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) naik Rp 265 ke Rp 2.400, Asahimas (AMFG) naik Rp 175 ke Rp 5.875, dan AKR Corporindo (AKRA) naik Rp 175 ke Rp 5.900.Sementara saham-saham top losers antara lain Mandom Indonesia (TCID) turun Rp 1.000 ke Rp 16.000, Unilever (UNVR) turun Rp 950 ke Rp 38.050, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 775 ke Rp 42.250, dan Siloam (SILO) turun Rp 700 ke Rp 13.800.

Global Update

Bursa Saham AS ditutup anjlok 1% pada penutupan perdagangan kemarin. Konisi ini dipengaruhi dari isu perlambatan ekonomi China, isu The Feddan bubble yang terjadi pada sektor pelayanan kesehatan. Indeks saham Dow Jones turun 179,72 poin (1,09%) ke 16.330,47. Indeks S&P 500 turun 24,23 poin (1,23%) ke 1.942,74. Sementara indeks Nasdaq turun 72,23 poin (1,5%) ke 4.756,72.Sementara indeks saham Eropa, seperti Stoxx 50 dan FTSE 100 masing-masing ditutup di level 3.184,7 (0,1%) dan 6.108,7 (0,1%).

Corporate Summary

Ø Kementerian BUMN doroang ANTM akuisisi Freeport
Ø RUPSLB ADHI setujui rights issue
Ø KRAS cairkan pinjaman US$ 180 juta
Ø Aboitiz masuk proyek SRTG dan MEDC
Ø SMBR cetak pertumbuhan laba bersih 27% YoY
Ø RIGS kesulitan tambah kapal berbendera Indonesia
Ø SMRA luncurkan proyek Bandung pada Nopember 2015

sumber
 
Bursa Hari Ini Monday , 28 Sep 2015

Market Movement


IHSG pada perdagangan akhir pekan ditutup terkoreksi sebesar 0,8% berada pada level 4.209,4 meski mayoritas bursa regional berhasil terjadi rebound. Asing membukukan transaksi net sell senilai Rp 678 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Mandom (TCID) naik Rp 1.000 ke Rp 17.500, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 750 ke Rp 75.750, Mitra Keluarga (MIKA) naik Rp 525 ke Rp 29.750, dan Mayora (MYOR) naik Rp 400 ke Rp 26.500; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain United Tractor (UNTR) turun Rp 900 ke Rp 17.525, Unilever (UNVR) turun Rp 700 ke Rp 36.250, Matahari Dept. Store (LPPF) turun Rp 450 ke Rp 15.800, dan Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 350 ke Rp 9.150.

Global Update

Pidato Gubernur The Fed, janet Yellen yang mengindikasikan gejolak ekonomi dunia tidak akan mempengaruhi kebijakan The Fed yakni menaikkan FFR pada tahun ini disambut positif oleh para pelaku pasar. Indeks Dow Jones ditutup menguat 0,7% ke level 16314,7 sedangkan indeks Nasdaq terkoreksi 1% akibat anjloknya saham Nasdaq Biotech Index yang cukup dalam sebesar 13%. Sementara itu, bursa Eropa ditutup mengalami penguatan yang signifikan dimana indeks FTSE 100 dan DJ Euro Stoxx naik 2,5% dan 3,1% ditengah skandal uji emisi karbo yang melibatkan VW.

Corporate Summary

Ø AUTO bagikan dividen interim Rp 10 per saham
Ø BIPI Incar Omzet US$228 Juta
Ø IPO Victoria Insurance Oversubscribed
Ø PTPP kejar proyek Pembangkit Listrik
Ø TOTL siap bangun high rise building

sumber
 
201512.jpg


Keluarga Besar PT Lautandhana Securindo, Mengucapkan

Selamat Hari Raya Idul Adha 1436 H

"Satuka Hati dengan Berbagi, Demi menjalin Silaturrahmi"
 
Rekomendasi Mingguan Lautandhana 28 September 2015
27 Sep 2015


Pekan lalu IHSG turun tajam dan sempat menembus level 4.200 seiring dengan berlanjutnya pelemahan rupiah. Nilai tukar rupiah makin melemah terhadap US dollar sebelum muncul pernyataan terbaru dari Chairman The Fed, Janet Yellen, yang pada akhir pekan menyatakan The Fed tetap berencana menaikkan suku bunganya sebelum tutup tahun 2015.

Namun hingga suku bunga The Fed benar-benar naik, spekulasi atas nilai tukar rupiah diperkirakan terus berlanjut karena sentimen domestik juga tidak lebih baik. Hal yang sama juga terjadi pada mata uang negeri jiran Malaysia yang anjlok diterpa isu politik domestik yang makin memanas dipicu oleh rencana Amerika dan juga Eropa untuk ikut menyelidiki rekening PM Najib.

Penetapan asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% dalam RAPBN 2016 dalam kesepakatan bersama pemerintah dengan DPR turut menyulut pesimisme baru karena sebelumnya pemerintah dalam nota keuangan 2016 optimis mencatat pertumbuhan 5,5%. Pemerintah tampaknya telah lebih realistis kali ini karena banyak faktor berada diluar kendali pemerintah sehingga sulit merealisasikan target-target pembangunan ekonominya.

Berikut adalah tabel saham pilihan Lautandhana untuk rekomendasi pekan ini:

selengkapnya
 
Bursa Hari Ini Tuesday , 29 Sep 2015

Market Movement


IHSG pada perdagangan awal pekan ditutup terkoreksi cukup dalam seiring dengan derasnya tekanan jual investor atas kekhawatiran mengenai kurs Rupiah yang terus melemah ke level Rp 14.695,- per dolar AS. Investor asing tercatat membukukan transaksi net sell Rp 267 miliar.Saham-saham top gainers di antaranya adalah HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 650 ke Rp 76.400, Indomobil (IMAS) naik Rp 145 ke Rp 2.895, Dharma Satya (DSNG) naik Rp 110 ke Rp 2.950, dan Ultra Jaya (ULTJ) naik Rp 100 ke Rp 3.900; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Merck (MERK) turun Rp 2.000 ke Rp 130.000, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.250 ke Rp 40.500, Mitra Keluarga (MIKA) turun Rp 1.100 ke Rp 28.650, dan United Tractor (UNTR) turun Rp 950 ke Rp 16.575.

Global Update


Bursa saham AS pada perdagangan awal pekan mengalami tekanan jual signifikan yanga khirnya ditutup terkoreksi dalam dipicu oleh turunnya harga saham bioteknologi, anjloknya harga minyak dunia hampir 3% ke level US$ 44,4 per barrel dan kinrja buruk emiten industri di China. Sementara itu, Presiden Federal Reserve New York, William Dudley mengindikasikan The Fed akan menaikkan FFR bulan depan yang menambag bobot tekanan jual investor. Bursa saham Eropa pun juga tertekan turun dimana indeks FTSE 100 dan DJ Euro Stoxx ditutup turun masing-masing sebesar 2,5% dan 2,4%.

Corporate Summary

Ø Bangun PLTA, META Gandeng Norwegia dan Filipina
Ø CPIN Lunasi Utang US$100,2 Juta
Ø TOTO siap tambah kapasitas produksi
Ø AUTO pangkas target penambahan gerai baru
Ø Kinerja KAEF Berpotensi Meleset
Ø ANTM Cari Partner
Ø IPO Mitra Komunikasi Incar Rp60 miliar

sumber
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.