• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Jual Lautandhana Online Trading Saham | LOTS

Lautandhana Daily View 05 September 2014

IHSG terkoreksi 0,4% ke level 5.205,3 imbas aksi jual investor lokal. Sementara itu investor asing masih gencar membeli saham, dengan nilai transaksi beli bersih mencapai Rp155 miliar di keseluruhan pasar. Hanya sektor pertambangan dan infrastuktur yang berhasil menghijau, sementara sektor lainnya menjadi sasaran aksi ambil untung. Saham‐saham jajaran top gainers di antaranya adalah Indo Kordsa (BRAM) naik Rp 520 ke Rp 3.020, Mayora (MYOR) naik Rp 425 ke Rp 30.900, Pool Advista (POOL) naik Rp 375 ke Rp 1.875, dan Surya Essa (ESSA) naik Rp 295 ke Rp 3.485. Sementara saham‐saham kategori top losers antara lain Merck (MERK) turun Rp 5.000 ke Rp 180.000, United Tractor (UNTR) turun Rp 900 ke Rp 21.550, Matahari (LPPF) turun Rp 700 ke Rp 15.950, dan Lippo Insurance (LGPI) turun Rp 475 ke Rp 5.100.

Keputusan Bank Sentral Eropa untuk memotong suku bunga acuannya sebesar 10bps menjadi dan melancarkan stimulus pembelian surat utang membuat pasar saham Eropa rally dengan penguatan dipimpin oleh saham‐saham perbankan. Indeks Stoxx50 ditutup naik 1,8% ke 3.277,3 dan FTSE 100 naik 0,1% ke elvel 6.878,0. Di tengah kabar yang menggembirakan dari ECB ini, bursa saham Wall Street justru kembali melemah tiga hari berturut‐turut dibayangi merosotnya saham energi dan harga minyak. Indeks Dow Jones, S&P500 dan Nasdaq kompak memerah, masing‐masing ditutup pada level 17.069,6 (‐0,1%), 1.997,7 (‐0,2%) dan 4.562,3 (‐0,2%).

Jelang akhir pekan IHSG diperkirakan melanjutkan tren pelemahan, namun diharapkan berita stimulus ECB dapat menjadi katalis positif bagi lantai bursa. Saham pilihan kami antara lain: JSMR, KLBF, UNTR, BBTN, AISA, dan SMGR.

 
Lautandhana Daily View 08 September 2014

IHSG diperdagangan akhir pekan kembali ditutup menguat dalam kisaran yang sempit 0,2% pada level 5.217,3. Investor asing membukukan transaksi net buy Rp 304 miliar. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah Taisho (SQBI) naik Rp 10.000 ke Rp 280.000, Centex (CNTX) naik Rp 2.275 ke Rp 13.675, Pool Advista (POOL) naik Rp 465 ke Rp 2.340, dan Gowa Makassar (GOWA) naik Rp 450 ke Rp 8.450; sedangkan saham-saham top losers antara lain Goodyear (GDYR) turun Rp 500 ke Rp 16.000, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 400 ke Rp 28.800, Samudera Indonesia (SMDR) turun Rp 275 ke Rp 7.525, dan Delta Jakarta (DLTA) turun Rp 250 ke Rp 345.000..
Bursa AS di akhir pekan ditutup menguat dalam kisaran 0,4%-0,5% akibat aksi beli saham di jelang penutupan dimana sebelumnya mengalami tekanan jual akibat melambatnya data ketenagakerjaan AS pada bulan Agustus. Spekulasi akan tetap dipertahankannya suku bunga acuan pada level rendah oleh para petinggi The Fed apabila data ketenagakerjaan AS mengecewakan merupakan kontributor aksi akumulasi oleh investor. Sementara itu, bursa Eropa ditutup turun akibat turunnya pasokan gas alam Rusia melalui kawasan Ukraina pasca ditingkatkannya inventori untuk menghadapi musim dingin. Indeks DJ Euro Stoxx dan FTSE 100 masing-masing melemah ke level 3.275,3 dan 6.855,1.

IHSG awal pekan kami perkirakan masih bergerak dalam kisaran yang flat dan berfluktuatif. Saham pilihan kami adalah KIJA, BBTN, BMRI , BBEI , ADRO dan PTBA.

 
Lautandhana Daily View 09 September 2014

IHSG awal pekan mengalami penguatan sebesar 0,6% ditutup pada level 5.246,5 tercatat merupakan penutupan all time high. Investor asing cukup agresif melakukan akumulasi saham dengan mencatatkan transaksi net buy Rp561 miliar. Laju penguatan indeks terdongkrak oleh surplusnya neraca perdagangan Tiongkok yang sebelumnya diperkirakan mengalami defisit. Ekspor Tiongkok tercatat naik 9,4% sedangkan impor Tiongkok turun 2,4%. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah Goodyear (GDYR) naik Rp 2.450 ke Rp 18.450, Pool Advista (POOL) naik Rp 560 ke Rp 2.900, Lippo Insurance (LPGI) naik Rp 450 ke Rp 5.550, dan XL Axiata (EXCL) naik Rp 450 ke Rp 6.925; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain SMART (SMAR) turun Rp 375 ke Rp 6.475, Bali Towerindo (BALI) turun Rp 250 ke Rp 2.200, Mayora (MYOR) turun Rp 200 ke Rp 30.900, dan Sorini Agro (SOBI) turun Rp 200 ke Rp 2.600.

Bursa AS dan Eropa pada perdagangan awal pekan tadi malam ditutup kompak terkoerksi terbatas akibat anjolknya saham-saham berbasis energy sejalan dengan turunnya harga minyak WTI hingga ke level US$ 92,7 per barrel. Yahoo! Inc tercatat ditutup naik signifikan 6% pasca rencana Alibaba Group Holding untuk melakukan IPO dengan target dana senilai US$ 21,1 miliar. Hanya tercatat indeks Nasdaq yang mampu ditutup menguat 0,2% berada pada level 4.592,3.

IHSG hari ini kami perkirakan trendnya masing dalam tren naik dengan kecenderungan fluktuatif dan marak taking profit. Saham pilihan kami adalah KIJA, BBTN, BMRI , BBEI , ADRO dan PTBA.

 
Berita Emiten

ASII Bagikan Dividen Interim Rp2,59 Triliun

ASII akan membagikan dividen interim sebesar Rp2,59 triliun atau setara Rp64 per saham yang akan diberikan kepada pemegang 40,48 miliar saham perseroan pada 31 Oktober 2014. Cum dividen interim di pasar regular dan negosiasi dijadwalkan pada 14 Oktober 2014, ex dividen di pasar regular dan negosiasi pada 15 Oktober 2014, sementara cum dividen dan ex dividen di pasar tunai dijadwalkan pada 17 dan 20 Oktober 2014.

KRAS Gandeng Osaka Bangun Pabrik US$220 Juta

KRAS menuntaskan perjanjian final dengan Osaka Steel Co Ltd dalam pendirian joint venture PT Krakatau Osaka Steel (KOS) yang rencananya akan membangun pabrik baja dengan total investasi US$220 juta. Dalam perjanjian terserbut disebutkan bahwa pabrik KOS akan didirikan di Cilegon, Banten dengan modal disetor sebesar US$70 juta. Pendanaan pabrik akan berasal dari pinjaman dan ekuitas dengan perbandingan 65%:35%. Bisnis utama KOS adalah memproduksi dan memasarkan produk baja profit, baja tulangan, dan flat bar. Kapasitas produksi mencapai 500ribu metric/ton dan akan mulai berproduksi akhir 2016.

MYRX Bidik Marketing Sales Rp900 Miliar

MYRX menargetkan marketing sales unit property mencakup perumahan dan komersial sebesar Rp800-900 miliar tahun ini. Perseroan akan meningkatkan penjualan di Perumahan Serpong Kencana, Banten dan akan meluncurkan proyek property di Maja, Banten pada akhir tahun ini. Hingga saat ini perseroan telah membukukan marketing sales sebanyak 500 unit rumah dengan potensi penerimaan Rp196 miliar. MYRX juga menjajaki akuisisi sejumlah lahan di Plau Jawa untuk focus kepada bisnis property, dengan mencari tambahan landbank untuk pengembangan baru dari landbank yang dimiliki saat ini 3.000 ha.

PTPP Siap Investasi Rp900 miliar

PTPP menganggarkan capex sekitar Rp900 miliar hingga 2015 terdiri dari alokasi tahun ini Rp446 miliar sementara untuk 2015 diperkirakan Rp450-460 miliar. Tahun ini beberapa proyek baru yang diperoleh perseroan antaralain Sawangan Apartemen di Depok Rp650 miliar, Landmark di Bandung Rp600 miliar, Lexington Apartment di Jakarta Rp442 miliar, Wang Residence Citicon Rp400 miliar, proyek dam Pidekso Rp361 miliar, Hotel Dompu Mangadaro Rp318 miliar serta Manyaran Hill di Semarang Rp314 miliar.

SIDO Akuisisi Lahan Rp157,5 miliar

SIDO melalui anak usahanya, PT Muncul Mekar, menuntaskan akuisisi 6 bidang lahan senilai Rp157,5 miliar seluas total 3.962m2 di Kelapa Dua, Jakarta Barat.

MPMX Segera Terbitkan Obligasi Global

MPMX melalui anak usahanya MPM Global Pte Ltd akan menerbitkan global bond pada 3Q14 bernilai mencapai Rp2 triliun dengan tenor 5 thaun untuk refinancing utang yang jatuh tempo setahun kedepan senilai Rp2,6 triliun. Lembaga pemeringkat Fitch Ratings telah menyematkan rating sementara BB-untuk obligasi global perseroan.

Sumber: Bisnis Indonesia, Investor Daily, Kontan, Detik Finance
 
Lautandhana Daily View 10 September 2014

Pada perdagangan kemarin. IHSG terkena aksi tekanan jual investor sejalan dengan overboughtnya indeks alhasil ditutup terkoreksi dalam 0,9% ke level 5.197,1. Investor asing tercatat merealisasikan profit dengan membukukan transaksi net sell Rp 123 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Multi Bintang (MLBI) naik Rp 11.000 ke Rp 1,04 juta, Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 5.000 ke Rp 350.000, Centex (CNTX) naik Rp 1.825 ke Rp 15.500, dan BCA (BBCA) naik Rp 250 ke Rp 12.525; sedangkan saham-saham top losers antara lain Goodyear (GDYR) turun Rp 1.950 ke Rp 16.500, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 1.250 ke Rp 27.650, Maskapai Reasuransi (MREI) turun Rp 1.200 ke Rp 4.800, dan Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.150 ke Rp 54.150.

Bursa AS dan Eropa pada perdagangan tadi malam ditutup kompak melemah ditengah akan dipercepatnya kenaikan suku bunga acuan The Fed dan Bank of England karena proses pemulihan ekonomi yang diatas eksepektasi ekonom. Koreksi saham Apple hingga 5% pasca release produk i phone 6 juga turut mengerek koreksi bursa AS. Indek Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq masing-masing melemah sebesar 0,6%; 0,7% dan 0,9% sedangkan indeks FTSE 100 dan DJ Euro Stoxx masing-masing ditutup ke level 6.829,0 (-0,1%) dan 3.245,4 (-0,7%). Sementara itu, hagra komoditas nikel ditutup anjlok signifikan 5% sedangkan timah turun 2% akibat kebijakan Filipina atas pelarangan ekspor bahan tambang mentah, meniru kebijakan yang dilakukan oleh Indonesia.

IHSG hari ini kami perkirakan bergerak mengikuti arus regional dengan berlanjutnya aksi profit taking. Saham pilihan kami adalah KIJA, BBTN, BMRI , BBEI , ADRO dan PTBA.



Berita Emiten

Kontrak baru WSKT hingga agustus 2014 Rp10,7 T

WSKT memperoleh kontrak baru hingga Agustus 2014 mencapai Rp10,7 triliun, naik 40,78% YoY dibanding Rp7,6 triliun pada periode yang sama tahun 2013. Kontrak baru WSKT antara lain diperoleh dari proyek tol Pejagan-Pemalang sepanjang 22 km, pembangunan Perpustakaan Nasional, Stadion Balikpapan, rusun DKI Jakarta dan Sentul Tower.

SRIL Batal Emisi Obligasi

SRIL batal menerbitkan obligasi global senilai US$200 juta dan lebih memilih pinjaman uang dari perbankan US$80-100 juta mengingat skema sindikasi dari perbankan yang lebih fleksibel lebih sesuai dengan kebutuhan modal perseroan.

BORN Rugi US$605,17 Juta

BORN membukukan rugi bersih sebesar US$605,17 juta sepanjang 2013 atau naik 10% dari kerugian 2012 sebesar US$550,45 juta, imbas dari turunnya penjualan bersih sepanjang 2013 dari US$645,95 juta menjadi US$264,2 juta.

CASS Bayar DIviden Rp43,6 miliar

CASS akan membagikan dividen senilai Rp43,6 miliar atau setara dengan Rp20,89 per lembar, 39,73% dari total laba bersih tahun buku 2013 pada 26 September mendatang. Sisa laba bersih Rp66,1 miliar akan dialokasikan sebagai laba ditahan.

SIAP Akan Akusisi PLTU


SIAP berencana mengakuisisi 1 PLTU di Bintan, Kepulauan Riau. PLTU itu memiliki kapasitas sebesar 2x15 MW dengan nilai investasi US$1,5 juta per MW. Pada proyek ini perseroan telah menunjuk ProCone GmbH sebagai EPC kontraktor. Besaran investasi pembangunan PLTU ini 70% berasal dari ProCone dan 30% dari perseroan.

KLBF Revisi Target Pendapatan

Tahun ini KLBF merevisi target pertumbuhan penjualan dari sebelumnya 14%-16% YoY menjadi 11%-13% YoY akibat melambatnya pertumbuhan penjualan produk non-Kalbe Tahun depan perseroan berencana memulai konstruksi pabrik baru untuk bioteknologi dengan target mulai beroperasi pada akhir 2017 atau awal 2018. Pabrik bioteknologi ini diharapkan menjadi pioneer di ASEAN dan kapasitas produksi ditargetkan untuk pasar ASEAN.
Sumber: Bisnis Indonesia, Investor Daily, Kontan, Detik Finance
 
Lautandhana Daily View 12 September 2014

IHSG kemarin kembali ditutup terkoreksi sebesar 0,2% di level 5.133,0 yang sebelumnya sempat mengalami teknikal rebound di sesi pagi. Investor asing masih melakukan aksi tekanan jual dengan mencetak transaksi net sell Rp 600 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Multi Bintang (MLBI) naik Rp 220.000 ke Rp 1,32 juta, Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 35.000 ke Rp 385.000, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.000 ke Rp 55.000, dan Siloam (SILO) naik Rp 425 ke Rp 15.300; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Astra Agro (AALI) turun Rp 875 ke Rp 23.550, Indocement (INTP) turun Rp 675 ke Rp 23.075, XL Axiata (EXCL) turun Rp 425 ke Rp 6.200, dan Mayora (MYOR) turun Rp 400 ke Rp 29.800.

Bursa AS pada perdagangan tadi malam cenderung stagnan dimana indeks Nasdaq dan S&P 500 ditutup menguat super tipis 0,1% masing-masing pada level 4.591,8 dan 1.997,5 berkat reboundnya harga minyak dunia sehingga saham-saham sektoral energy mengalami penguatan yang mendorong naikknya indeks. Indeks Dow Jones ditutup turun tipis sebesar 0,1% pada level 17.049,0. Sementara itu, sikap wait and see investor atas stimulus lanjutan ECB menghasilkanaksi tekanan jual sehingga bursa Eropa ditutup terkoreksi dimana indeks FTSE 100 dan DJ Euro Stoxx melemah masing-masing sebesar 0,4% dan 0,2%.

IHSG akhir pekan kami perkirakan bergerak dalam kisaran yang terbatas yang masih diramaikan aksi profit taking. Peluang terjadi rebound cukup besar pasca koreksi signifikan dalam dua hari terakhir. Saham pilihan kami adalah KIJA, BBTN, BMRI , BBEI , ADRO dan PTBA.



Berita Emiten

ELTY Kebut Proyek Baru

ELTY tengah menyiapkan rencana pengembangan proyek-proyek baru di sejumlah lahan luar Jakarta yang didapatkan perseroan melalui konversi saham di PT Madison Global, dimana perseroan melalui perusahaan afiliasinya PT Bakrie Capital Indonesia membeli surat utang konversi (SUK) yang dapat dikonversi menjadi 1,64 juta lembar saham baru. Proyek-proyek yang berada di Sawangan, Karawang, Kalianda (Lampung) dan Cirebon tersebut akan dikerjakan oleh anak usahanya PT Bakrie Nirwana Sentosa (BNS) dan proyek akan disiapkan untuk ruko, hotel, pergudangan, area residensial, apartemen, area komersial, kawasan terpadu, kawasan industry, villa dan area hiburan.

Terra Investment Siap Caplok CPGT

Terra Investment Holdings Ltd, perusahaan investasi berbasis di Hong Kong, berencana mengambil alih 54,69% atau 1,92 miliar saham CPGT. Setelah proses akuisisi tersebut selesai, Terra wajib melakukan tender offer pada harga penawaran terendah Rp105 per saham, sehingga nilai akuisisi CPGT mencapai Rp202,15 miliar. Transaksi tersebut diharapkan dapat selesai dalam waktu 30 hari dari 9 September 2014 atau saat Terra menandatangani CSPA dan cooperation agreement di Hong Kong.

KLBF Incar Pertumbuhan di atas 15%

Pabrik onkologi KLBF yang rampung 4Q14 menandakan mulainya rencana pertumbuhan pendapatan di atas 15% secara bertahap pada tahun mendatang. Pabrik obat kanker dengan investasi Rp200 miliar itu merupakan yang pertama di Indonesia dan berkapasitas cukup besar serta bisa digunakan hingga 3-5 tahun mendatang.

ISAT Segera Kantongi Pinjaman US$400 Juta

ISAT segera mengantongi pinjaman perbankan senilai US$400 juta sebelum akhir 2014 dari konsorsium perbankan untuk refinancing surat utang US$650 juta atau Rp7,78 triliun yang seharusnya jatuh tempo pada 29 Juli 2020. Guaranteed notes ini pembayarannya akan dipercepat pada tahun 2015. Perseroan juga akan menerbitkan surat utang senilai US$250 juta pada akhir tahun ini.

PJAA Butuh Dana Rp2,5 triliun

PJAA membutuhkan dana Rp2,5 triliun untuk menyelesaikan reklamasi sekaligus pembangunan theme park baru perseroan yang dijadwalkan beroperasi 2018. Area pertama yang akan direklamasi berada di belakang Dunia Fantasi seluas 35 ha, dimana 16 ha nya akan disiapkan untuk theme park. Untuk pengembangan tahap awal dana berasal dari kas internal perseroan dan untuk tahap selanjutnya perseroan tengah mencari opsi antaralain modal dari PemProv DKI Jakarta, obligasi, atau rights issue.
Sumber: Bisnis Indonesia, Investor Daily, Kontan, Detik Finance
 
BI Rate Tetap, Cadangan Devisa Naik
11 Sep 2014


Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 11 September 2014 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 7,50%, dengan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility masing-masing tetap pada level 7,50% dan 5,75%. Ini adalah RDG ke-11 dimana BI memutuskan untuk menetapkan BI Rate sebesar 7,50%. Kebijakan tersebut konsisten dengan upaya untuk mengarahkan inflasi menuju ke sasaran 4,5 plus minus 1% pada 2014 dan 4% plus minus 1% pada 2015, serta menurunkan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sehat.

birate-0914.gif


Pada RDG kali ini, BI juga memberi sejumlah catatan diantaranya adalah:
1). Di sisi global, asesmen Bank Indonesia menunjukkan bahwa perekonomian dunia terus mengalami pemulihan;
2). Di sisi domestik, pertumbuhan ekonomi masih mengalami moderasi;
3). Neraca perdagangan mencatat surplus terutama berasal dari besarnya surplus neraca nonmigas;
4). Rupiah melemah terbatas dengan volatilitas yang terjaga;
5). Inflasi pada Agustus 2014 menurun seiring dengan meredanya tekanan harga pasca Idul fitri;
6). Stabilitas sistem keuangan masih solid ditopang oleh ketahanan sistem perbankan dan relatif terjaganya kinerja pasar keuangan.

Sebelumnya, BI juga melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia akhir Agustus 2014 yang mencapai US$111,2 miliar, meningkat dari posisi akhir Juli 2014 sebesar US$110,5 miliar. Peningkatan jumlah cadangan devisa tersebut terutama berasal dari penerimaan devisa hasil ekspor migas Pemerintah yang melampaui pengeluaran untuk pembayaran utang luar negeri Pemerintah. Posisi cadangan devisa per akhir Agustus tersebut dapat membiayai 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

cad_dev_0814.gif


source
 
Rekomendasi Mingguan Lautandhana 15 September 2014

Keputusan European Central Bank (ECB) yang kembali menurunkan suku bunga acuannya menjadi 0,05% berdampak luas hingga mempengaruhi stabilitas rupiah. Hal ini terjadi secara tidak langsung karena US dollar mengalami rally diburu oleh investor yang tengah menantikan kenaikan suku bunga The Fed. Jadi penguatan US dollar berdampak global dengan menguat terhadap hampir semua mata uang negara lainnya.

Sentimen bursa saham domestik pun tertekan dengan melemahnya nilai tukar rupiah hingga menembus Rp11.800 per dollar. Tekanan atas rupiah diduga berlanjut hingga FOMC meeting 16-17 September yang ditengarai akan memberikan sinyal yang lebih kuat mengenai kapan suku bunga The Fed dinaikkan. Sementara itu situasi politik yang cenderung kembali memanas karena wacana Pilkada tidak langsung turut menekan sentimen bursa.

Berikut adalah tabel saham pilihan Lautandhana untuk rekomendasi pekan ini:

owXXAKrMa22313.jpg


Keterangan Tabel Rekomendasi:

Tabel Portfolio:
Tabel ini berisi saham-saham pilihan yang menurut kami sangat baik secara fundamental atau memiliki potensi kinerja yang positif dalam jangka menengah panjang dan memiliki rasio risk to reward yang kecil / minimal. Ini berarti risiko yang mungkin ada lebih kecil daripada ekspektasi return yang bisa diperoleh. Saham pilihan akan terus bertahan dalam Tabel Portfolio sampai kami anggap return yang diharapkan sulit untuk dicapai atau telah terjadi perubahan kinerja yang menyebabkan rasio risk to reward membesar.

Saham pilihan ini juga dapat keluar dari Tabel Portfolio jika telah mencapai return tertentu yang kami anggap cukup untuk diambil tindakan Profit Taking. Jika dikemudian hari saham yang telah keluar dari Tabel Portfolio ini kami anggap layak dan memenuhi kriteria saham portfolio, maka sewaktu-waktu dapat kami masukkan kembali. Saham yang ada kami pilih dari beberapa sektor yang prospektif dan kami anggap terbaik disektornya. Sehingga dengan demikian, jika Anda memiliki seluruh saham yang ada di Tabel Portfolio ini, maka secara otomatis Anda telah membentuk portofolio yang ideal dan terdiversifikasi disektor-sektor yang prospektif.

Berikut ini adalah daftar saham yang pernah masuk dalam Tabel Portfolio dan return-nya:

ovktasMLu22314.jpg


Tabel Watch List
Saham yang masuk dalam Tabel Watch List ini adalah saham yang kami anggap telah memenuhi kriteria sebagai saham portfolio, namun belum layak untuk masuk dalam Tabel Portfolio karena harga pasarnya kami anggap masih cukup tinggi. Kami memasukkan suatu saham dalam Tabel Watch List ini untuk dapat diperhatikan dan dibeli jikalau harga telah menyentuh atau mendekati entry level ideal yang telah kami berikan. Jika harga saham telah menyentuh entry level, maka kami akan memindahkan saham dimaksud kedalam Tabel Portfolio pada rilis Rekomendasi Mingguan Lautandhana edisi berikutnya.

Tabel Weekly Trading Stocks
Selain saham-saham prospektif yang dapat dibeli untuk tujuan jangka menengah panjang atau Buy and Hold, kami juga memberi alternatif saham pilihan untuk tujuan jangka pendek, yaitu satu pekan. Tidak ada kriteria fundamental tertentu yang harus dipenuhi oleh saham dalam tabel ini, namun kami upayakan tetap memiliki rasio risk to reward yang kecil. Oleh karenanya, saham-saham pilihan dalam tabel ini memiliki sifat spekulatif. Dan untuk memproteksi Anda dari potensi kerugian yang besar, kami cantumkan juga level Stop Loss yang dapat Anda terapkan. Selain rekomendasi beli (Buy), kami juga dapat memberi rekomendasi jual (Sell) atau jual dulu lalu buyback kemudian (Trading Sell) bagi investor yang telah memiliki saham yang direkomendasikan sebelumnya.

sumber
 
Lautandhana Daily View 15 September 2014

Jelang akhir pekan IHSG ditutup menguat tipis 10 poin atau 0,2% ke level 5.143,7 meski investor asing melepas saham hingga lebih dari Rp770 miliar. Secara sektoral, saham-saham sektor keuangan dan aneka industri ditutup memerah, sementara semua sektor lainnya masih bertahan di zona hijau. Investor domestik masih semangat melancarkan aksi beli saham memanfaatkan pelemahan yang terjadi sepanjang minggu. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah Multi Bintang (MLBI) naik Rp 95.000 ke Rp 1,41 juta, Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 31.500 ke Rp 416.500, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 650 ke Rp 26.700, dan Indofood CBP (ICBP) naik Rp 625 ke Rp 11.275. Sementara saham-saham kategori top losers antara lain Siloam (SILO) turun Rp 250 ke Rp 15.050, Mayora (MYOR) turun Rp 225 ke Rp 29.575, Bank Mandiri (BMRI) turun Rp 200 ke Rp 10.200, dan Astra Agro (AALI) turun Rp 200 ke Rp 23.350.
Bursa saham AS memerah akibat aksi jual investor yang dipicu sanksi baru atas bank-bank dan perusahaan energi asal Rusia dari pihak Barat serta prediksi investor akan dinaikkannya suku bunga acuan oleh the Fed. Menguatnya data penjualan ritel dan indeks keyakinan konsumen memperkuat prediksi bahwa kenaikan suku bunga acuan akan semakin dipercepat oleh Fed. Indeks Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq kompak ditutup melemah pada level 16.987,5 (-0,4%), 1.985,5 (-0,6%) dan 4.567,6 (-0,5%).

IHSG diperkirakan bergerak mixed cenderung melemah di awal pekan ini dipicu sentimen negatif dari kelanjutan aksi jual investor asing serta kenaikan harga gas LPG. Saham pilihan kami antara lain: KLBF, BBTN, AISA, SMGR, PTBA dan BMRI.



Berita Emiten

JSMR Bidik Pendapatan Tol Rp6,7 T

JSMR membidik pendapatan tol mencapai Rp6,7 triliun hingga akhir 2014, melonjak 15,5% dari tahun lalu sebesar Rp5,8 triliun. Sementara itu, transaksi lalu lintas kendaraan pada tahun ini diproyeksi dapat meningkat 8,9% menjadi Rp1,37 triliun dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,25 triliun. Perseroan tahun ini menganggarkan capex Rp5,38 triliun.

INPC Fokus ke Bisnis Kredit Usaha Kecil dan Menengah

INPC akan mengalihkan fokus bisnisnya dari pembiayaan koperasi kepada segmen small and medium enterprise (SME) dan ritel. Sejalan dengan rencana tersebut, perseroan menargetkan mampu memperbesar komposisi current and saving account (CASA) hingga 50% selama 5 tahun ke depan. Perseroan saat ini tengah melakukan investasi besar untuk infrastruktur tekonologi agar dapat menjangkau lebih banyak nasabah SME dan ritel, termasuk mengembangkan layanan kartu kredit.

MAPI Bayar Bunga Obligasi Rp10,4 M

MAPI menyiapkan dana Rp10,4 miliar untuk membayar bunga Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2012. Perseroan menyebutkan total nilai pembayaran sebesar Rp10.496.250.000, dengan pembayaran terdiri dari Rp1.053.375.000 untuk seri A dan Rp9.442.875.000 untuk seri B.

MPMX Roadshow Obligasi Global US$ 200 juta

MPMX melalui anak perusahaannya MPM GlobL Pte Ltd , mulai melakukan rooadshow ke investor Singapura, Hongkong dan London untuk menawarkan obligasi global senilai US$ 200 juta bertenor 5 tahun dan yield 7,125%.

CTRA Jajaki Pinjaman Rp 600 miliar


CTRA tengah menjajaki pinjaman perbankan senilai Rp 600 miliar yang akan digunakan untuk membiayai proyek hotel bintang lima Rosewood Hotel and Villa doi Ciputra Beach Resort Tabanan Bali.

APLN Cetak Marketing Sales Rp 3,1 triliun

APLN berhasil membukukan perolehan marketing sales senilai Rp 3,1 triliun hingga Agustus 2014 turun 19,9% YoY dari periode yang sama tahun lalu Rp 3,91 triliun. Kontributor terbesar adalah penjualan unit ruang ritel Harco Glodok dan penjualan unit Apartemen Orchard Park Batam dan Podomoro City Extension. Target marketing sales perseroan akhir tahun adalah senilai Rp 6,5 triliun.
Sumber: Bisnis Indonesia, Investor Daily, Kontan, Detik Finance
 
Market Analysis 15 September 2014

Indeks berhasil menguat di akhir pekan perdagangan kemarin sebesar 0.21% atau 10.68 poin dan ditutup di level 5,143.71. Namun minat jual asing di perdagangan kemarin juga masih mewarnai pergerakan indeks dimana tercatatkan sebesar Rp.776.43 miliar. Dan dari sekitar 408 saham yang kemarin aktif di perdagangkan, sekitar 157 saham menguat, 150 saham terkoreksi, dan 101 saham tidak mengalami perubahan. Dan pergerakan indeks di hari ini diperkirakan akan berfluktuatif dikisaran:

Support : 5,104.57
Resistance : 5,196.00

oVBqeufJf22315.jpg


Stock Analysis 15 September 2014


- Saham AALI walaupun masih berpotensi menguji kisaran level 22000 sebagai target koreksi sementara, namun terbentuknya pola reversal di perdagangan kemarin membuka peluang terjadinya penguatan sesaat.

- Saham BWPT pola bullish harami yang terbentuk di perdagangan kemarin walaupun secara relatif kurang valid, membuat adanya peluang terjadinya penguatan sesaat di perdagangan hari ini.

onaISUNjJ22316.jpg


sumber
 
Global Market Snapshot Sep, 16:

• The global fund management industry is a potential source of risk for EM because of its vast size and herd-like investor behavior that can exacerbate asset price fluctuations, a BIS report said. The total AUM of EM funds had risen to $1.4 trillion from $900 million before the Lehman crisis.

• Indonesian coal exports are expected to drop 11% this year due to lower production as miners grapple with new rules the industry fears will put some firms out of business.

• China's imports of coal have followed a consistent pattern since 2008, rising when prices decline and moderating when they increase. But this year has seen an almost complete breakdown of this inverse correlation for coal, that lower coal prices no longer sparking higher imports.

• China's factory output grew at the weakest pace in nearly six years in August while growth in other key sectors also cooled, raising fears that China may be at risk of a sharp slowdown unless Beijing takes fresh stimulus measures.
 
Lautandhana Daily View 16 September 2014

IHSG diakhiri stagnan di awal pekan ke level 5.144,9. Aksi beli investor lokal mampu menahan merahnya indeks akibat kelanjutan dari aksi jual investor asing sepanjang perdagangan yang kali ini nilai bersihnya mencapai lebih dari Rp577 miliar. Saham-saham sektor industri dasar, aneka industri dan consumer berhasil terangkat menguat, sementara sektor perkebunan, pertambangan dan keuangan melemah. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.000 ke Rp 56.000, Indocement (INTP) naik Rp 850 ke Rp 24.000, Siloam (SILO) naik Rp 500 ke Rp 15.550, dan Semen Indonesia (SMGR) naik Rp 400 ke Rp 16.175. Sementara saham-saham kategori top losers antara lain Delta Jakarta (DLTA) turun Rp 28.475 ke Rp 388.025, Matahari (LPPF) turun Rp 700 ke Rp 16.200, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 675 ke Rp 26.050, dan Mayora (MYOR) turun Rp 575 ke Rp 29.000.

Pasar saham AS di awal pekan ditutup mixed, dimana indeks Dow Jones berhasil naik 0,3% ke level 17.031,1 sementara indeks S&P 500 dan Nasdaq turun masing-masing 0,1% ke level 1.984,1 dan 1,1% ke level 4.518,9. Saham-saham teknologi kali ini menjadi pemberat indeks, dimana saham Facebook dan Netflix menjadi sasaran aksi jual oleh investor. Investor juga tengah menantikan rencana IPO Alibaba yang dikabarkan akan menjadi IPO termahal di dunia, sehingga para investor bersiap-siap untuk membeli sahamnya. Sementara itu bursa saham Eropa berakhir stagnan, dimana penguatan saham berkat aktivitas merger dan akuisisi emiten-emiten dibayangi oleh data ekonomi China yang mengecewakan. Indeks Stoxx50 dan FTSE 100 nyaris tak bergerak, masing-masing ditutup pada level 3.231,7 (-0,0%) dan 6.804,2 (0,0%).

Hari ini IHSG diperkirakan bergerak mixed cenderung menguat pasca diumumkannya struktur pemerintahan baru oleh Joko Widodo semalam. Namun masih tingginya minat jual investor asing patut diwaspadai sebagai pemberat indeks. Saham pilihan kami antara lain: KLBF, BBTN, AISA, SMGR, PTBA dan BMRI.

 
Berita Emiten

Januari-Agustus 2014, Penjualan Kotor RALS Tembus Rp9,3 Triliun

Sepanjang bulan Januari-Agustus 2014, RALS membukukan penjualan kotor mencapai Rp9,36 triliun dengan penjualan bersih tercatat Rp5,82 triliun. Secara SSSG YoY perseroan mengalami penurunan signifikan secara nasional yakni -60,1% akibat pergeseran hari raya Lebaran yang tahun lalu jatuh pada 8M14 sementara untuk tahun ini hari raya Lebaran jatuh di akhir 7M14. Namun jika dilihat YTD, SSSG perseroan masih tumbuh 1,9% secara nasional, dengan rincian SSSG Jabodetabek, Pulau Jawa, dan diluar Pulau Jawa masing-masing 4,3%, 2,9% dan -0,3% YTD.

Komentar analis:

Hasil penjualan perseroan mencapai 89,9% proyeksi kami untuk 2014F senilai Rp6,48 triliun, berada di atas ekspektasi kami.

AUTO Telah Menggunakan Rp490 M untuk Investasi

AUTO melakukan investasi Rp490 miliar sepanjang 1H14 untuk mengembangkan pabrik komponen kendaraan bermotor dengan mendirikan dua perusahaan baru yaitu PT Aisin Indonesia Automotive yang 34% sahamnya dimiliki perseroan untuk memproduksi engine parts dan body parts untuk kendaraan bermotor roda empat atau lebih dengan total investasi Rp380 miliar. Perseroan juga mendirikan Advics Manufacturing Indonesia, perusahaan asosiasi yang 30% sahamnya dimilik Aisin Indonesia. Perusahaan dengan investasi mencapai Rp110 miliar tersebut memproduksi brake system.

DILD Siapkan Rp3 T Garap Kawasan Perkantoran

DILD menggelontorkan investasi sebanyak Rp3 triliun untuk pengembangan proyek perkantoran di Jakarta Selatan. Beragam sumber pendanaan antaralain dari marketing sales, loan dan kas internal. Proyek tersebut akan rampung 2-3 tahun mendatang. Beberapa proyek apartemen yang akan melengkapi proyek tiga tower untuk perkantoran. Komposisi penyewa kantor 75% perusahaan multinasional sedangkan starta 40%.

WIKA Kaji Emisi Obligasi Rp 1 triliun

WIKA tengah menjajaki opsi pendanaan dengan menerbitkan obligasi atau MTN senilai total Rp 1 triliun yang akan digunakan untuk menggenjot pengembangan bisnis property perseroan lewat dua anak perusahaan yakni WIKA Realty dan WIKA Gedung.

TLKM Tuntaskan Akuisisi 25% Saham TELE

TLKM melalui anak perusahaannya PT PINS Indonesia segera menuntaskan akusisi kepemilikan saham sebesar 25% di TELE senilai total Rp 1,39 triliun. Untuk tahap I, PINS mengakuisisi 15% saham TELE milik Boquete Group SA, Interventures Capital Ltd, Sinarmas Asset Manajemen dan Top Dollar Investment Ltd senilai Rp 876,7 miliar. Selanjutnya PINS akan mengeksekusi 10% saham TELE melalui rights issue senilai total Rp 518,23 miliar.

WTON Resmi Kuasai 100% saham Citra Lautan Teduh

WTON akhirnya menuntaskan akuisisi 100% saham kepemilikan PT Citra Lautan Teduh (CLT), perusahaan beton pracetak berlokasi di Batam, Kepulauan Riau senilai total US$ 23,5 juta setara dengan Rp 277 miliar. WTON akan menguasai 90% saham kepemilikan CLT sedangkan 10% sisanya dikuasai oleh induk perusahaannya, yakni WIKA.

Komentar analis:

Dengan menguasai saham kepemilikan mayoritas, WTON akan mengkonsolidasikan kinerja keuangan CLT pada periode 4Q14. Akuisisi ini akan memperkokoh posisi WTON sebagai produser beton pra cetak di tanah air. CLT memiliki kapasitas terpasang sebanyak 100 ribu ton per tahun dengan profil pelanggan antara lain: Exxon Chemical, Kementerian Pembangunan Brunei, Pertamina, Pelindo, dan Riau Andalan Pulp & Paper. Saat ini, WTON diperdagangkan pada valuasi PER 2015F 22,14x dan EV/EBITDA 12,05x. Netral rating (TP Rp 1.120,-/saham).

Sumber: Bisnis Indonesia, Investor Daily, Kontan, Detik Finance
 
Lautandhana Daily View 17 September 2014

IHSG ditutup melemah, turun lebih dari 14 poin ke level 5.130,5 akibat aksi jual saham oleh investor asing yang terus berlanjut, lebih dari Rp500 miliar. Sentimen positif dari pengumuman susunan kabinet oleh presiden terpilih Joko Widodo rupanya tidak berlangsung lama, hanya berhasil mendorong indeks ke zona hijau pada awal perdagangan. Saham-saham yang berhasil menguat antaralain dari sektor perdagangan, pertambangan, perkebunan dan konsumer, sementara saham keuangan, properti, aneka industri berakhir di zona merah. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 11.975 ke Rp 400.000, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 1.150 ke Rp 27.175, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 550 ke Rp 56.550, dan Samudera Indonesia (SMDR) naik Rp 450 ke Rp 7.750. Sementara saham-saham kategori top losers antara lain Multi Bintang (MLBI) turun Rp 14.000 ke Rp 1,4 juta, Maskapai Reasuransi (MREI) turun Rp 965 ke Rp 3.689, Asuransi Bina Dana (ABDA) turun Rp 875 ke Rp 5.025, dan Indocement (INTP) turun Rp 475 ke Rp 23.525.

Bursa saham Wall Street rally berkat kenaikan harga minyak yang mengangkat saham-saham energi ke zona hijau serta kabar bahwa bank sentral Cina segera mengucurkan dana pinjaman segar untuk 5 bank terbesar di Cina mencapai 500 miliar Yuan atau sekitar US$81 miliar. Selain itu hasil pertemuan the Fed yang menyimpulkan bahwa belum ada rencana untuk menaikkan suku bunga dalam waktu dekat membuat para investor kian bersemangat memburu saham. Indeks Dow Jones, S&P500 dan Nasdaq kompak naik lebih dari setengah persen, masing-masing ditutup pada level 17.132,0 (+0,6%), 1.999 (+0,7%), dan 4.552,8 (+0,7%). Sementara itu bursa Eropa ditutup menipis di tengah penantian hasil pertemuan the Fed yang diumumkan setelah bursa ditutup. Indeks Stoxx50 dan FTSE 100 ditutup masing-masing pada level 3.221,7 (-0,3%) dan 6.792,2 (-0,2%).

Indeks hari ini berpotensi menguat terbatas dipengaruhi penghematan anggaran RAPBN tahun depan serta rally-nya bursa saham AS berkat keputusan the Fed semalam. Saham pilihan kami antara lain: KLBF, BBTN, AISA, SMGR, PTBA dan BMRI.

 
Lautandhana Daily View 18 September 2014

Ramainya aksi borong saham oleh investor lokal membuat IHSG terkerek naik hingga lebih dari 57 poin atau 1,1% ke level 5.188,2. Penguatan saham Wallstreet yang didukung oleh keputusan the Fed untuk menahan suku bunga menjadi katalis positif bagi bursa dalam negeri. Seluruh indeks sektoral bergerak menghijau, dipimpin oleh saham-saham properti dan keuangan. Investor asing masih mencatatkan transaksi jual bersih mencapai lebih dari Rp550 miliar. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah Bank of India (BSWD) naik Rp 875 ke Rp 6.250, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 550 ke Rp 71.500, Unilever (UNVR) naik Rp 300 ke Rp 31.900, dan Matahari (LPPF) naik Rp 300 ke Rp 16.100. Sementara saham-saham kategori top losers antara lain Lion Metal (LION) turun Rp 725 ke Rp 10.175, Mandom (TCID) turun Rp 300 ke Rp 17.600, Waran Inovisi (INVS-W) turun Rp 200 ke Rp 800, dan Golden Energy (GEMS) turun Rp 100 ke Rp 1.700.
Wallstreet berakhir positif meski dalam rentang yang terbatas setelah the Fed memastikan tidak akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat. Saham-saham komoditi, keuangan dan telekomunikasi memimpin penguatan di pasar. Saham Auxilium Pharmaceutical melonjak 45%, tertinggi sepanjang sejarah, berkat tawaran akuisisi dari Endo International. Indeks Dow Jones, S&P500 dan Nasdaq ditutup masing-masing pada level 17.156,9 (+0,1%), 2.001,6 (+0,1%) dan 4.562,2 (+0,2%). Bursa saham Eropa berakhir positif didorong optimisme pasar bahwa bank sentral di seluruh dunia seperti the Fed, bank sentral Cina dan bank sentral Eropa akan terus mendukung pemulihan ekonomi. Indeks Stoxx50 rebound 0,5% ke level 3.237,4. Sementara di Inggris, investor bersikap wait-and-see mengamati hari terakhir kampanye yang akan menentukan masa depan Skotlandia sebelum pemilu kemerdekaan diadakan esok hari. Hal ini menyebabkan indeks FTSE harus tergelincir 10 poin atau 0,2% ke level 6.780,9.

IHSG hari ini diprediksi bergerak positif mengekor positifnya bursa global dan regional serta tingginya minat beli investor lokal. Saham pilihan kami antara lain: KLBF, BBTN, AISA, SMGR, PTBA dan BMRI.

 
Lautandhana Daily View 19 September 2014

IHSG melanjutkan penguatan berhasil menembus level 5.200 berkat aksi beli selektif saham-saham unggulan yang didorong sentimen positif dari Wall Street serta kabar pemotongan subsidi BBM sebesar Rp3.000/liter oleh presiden terpilih Jokowi yang diharapkan dapat menghemat anggaran APBN hingga Rp150 triliun. Hampir seluruh indeks sektoral diakhiri positif, kecuali saham-saham sektor properti, pertambangan dan industri dasar. Volume dan nilai transaksi perdagangan saham hari ini melonjak karena ada transaksi pembelian saham TELE senilai Rp 876 miliar di pasar negosiasi. Transaksi ini difasilitasi broker Bahana Securities (DX) selaku pembeli dan Sinarmas Sekuritas (DH) selaku penjual. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah Taisho (SQBI) naik Rp 26.000 ke Rp 306.000, Astra Agro (AALI) naik Rp 775 ke Rp 23.850, Matahari (LPPF) naik Rp 600 ke Rp 16.700, dan BCA (BBCA) naik Rp 300 ke Rp 12.550. Sementara saham-saham kategori top losers antara lain Elang Mahkota (EMTK) turun Rp 550 ke Rp 6.750, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 550 ke Rp 26.775, J Resources (PSAB) turun Rp 450 ke Rp 5.175, dan Sona Topas (SONA) turun Rp 395 ke Rp 4.100.
Bursa saham AS ditutup menguat berkat data pengangguran AS yang terus membaik dan spekulasi suku bunga yang tetap rendah. Indeks Dow Jones, S&P500 dan Nasdaq kompak menghijau masing-masing ditutup pada level 17.266 (+0,6%), 2.011,4 (+0,5%) dan 4.593,4 (+0,7%). Pasar saham Eropa juga melanjutkan penguatan didorong sentimen positif dari the Fed, ditambah dengan rally-nya saham Bayer (+6,2%) berkat rencananya mendivestasi unit usaha plastiknya. Indeks Stoxx 50 naik 1% ke elvel 3.271,4 sementara indeks FTSE naik 0,6% ke 6.819,3.

Jelang akhir pekan IHSG masih berpotensi bergerak positif, namun masih dibayangi oleh pelemahan nilai tukar Rupiah yang anjlok pekan ini. Saham pilihan kami antara lain: KLBF, BBTN, AISA, SMGR, PTBA dan BMRI.

 
Lautandhana Daily View 22 September 2014

IHSG pada perdagangan akhir pekan ditutup menguat terbatas 0,4% pada level 5.227,6 akibat adanya aksi profit taking investor terutama saham‐saham unggulan sektoral konsumer, aneka industri, pertambangan dan manufaktur. Investor asing tercatat membukukan transaksi net buy senilai Rp 282 miliar. Saham‐saham top gainers di antaranya adalah Taisho (SQBI) naik Rp 7.500 ke Rp 313.500, Maskapai Reasuransi (MREI) naik Rp 965 ke Rp 4.825, Siloam (SILO) naik Rp 675 ke Rp 15.900, dan Samudera Indonesia (SMDR) naik Rp 575 ke Rp 8.600; sedangkan saham‐saham kategori top losers antara lain Bank of India (BSWD) turun Rp 1.250 ke Rp 5.000, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.050 ke Rp 55.500, Gowa Makassar (GMTD) turun Rp 500 ke Rp 8.000, dan Unilever (UNVR) turun Rp 225 ke Rp 31.750.

Bursa AS akhir pekan hanya ditutup cenderung stagnan akbiat adanya aksi profit taking investor atas saham‐saham berbasih IT menyusul turunnya Larry Ellison dari posisi CEO Oracle. Penguatan saham perdana IPO Alibaba yang cukup signifikan tidak mampu menutup aksi tekanan jual tersebut. Indeks Nasdaq ditutup terkoreksi sebesar 0,3% berada pada level 4.579,8. Sementara itu, referendum Skotlandia yang mayoritas menolak kemerdekaan dari Inggris Raya dan memilih untuk tetap bergabung dengan Inggris Raya mendorong lanjutan penguatan indeks FTSE 100 sebesar 0,3% pada level 6.837,9. Indeks DJ Euro Stoxx ditutup naik tipis atau flat berada pada level 3.273,3.

IHSG awal pekan kami perkirakan marak terjadi aksi profit taking pasca rebound signifikan. Saham pilihan kami adalah ADRO, CPIN, WIKA, BBTN dan ADRO.

 
Lautandhana Daily View 23 September 2014

IHSG awal pekan ditutup turun tipis 0,1% pada level 5.219,8 akibat kembali maraknya aksi profit taking yang dilakukan oleh investor pasca rally yang signifikan. Aksi selektif buy terjadi pada saham‐saham sektoral konsumer, finansial dan manufaktur sehingga mampu menahan laju koreksi indeks. Investor asing hanya tercatat membukukan transaksi net buy super tipis Rp 27 miliar. Bursa Asia laiinya juga serentak ditutup terkoreksi cukup dalam akibat pernyataan pemerintah Tiongkok yang tidak akan menambah program stimulus moneternya. Saham‐saham jajaran top gainers di antaranya adalah Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.000 ke Rp 56.500, Mayora (MYOR) naik Rp 600 ke Rp 29.600, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 400 ke Rp 27.500, dan Bank Danamon (BDMN) naik Rp 225 ke Rp 4.110; sedangkan saham‐saham kategori top losers antara lain Bank of India (BSWD) turun Rp 1.125 ke Rp 3.875, Elang Mahkota (EMTK) turun Rp 750 ke Rp 6.000, Indocement (INTP) turun Rp 325 ke Rp 23.575, dan Matahari (LPPF) turun Rp 300 ke Rp 16.200.

Bursa AS dan Eropa pada perdagangan awal pekan ditutup kompak terkoreksi akibta lesunya penjualan properti AS dan anjloknya harga komoditas akibat spekulasi tidak adanya tambahan stimulus Tiongkok dimana pemerintah Tiongkok cukup puas dengan pertumbuhan yang melambat. Saham‐saham sektoral komoditas terkena tekanan jual signifikan yang menjadi motor laju koreksi bursa. Indeks Nasdaq dan FTSE 100 tercatat mengalami koreksi yang cukup dalam masing‐masing sebesar 1,1% dan 0,9% untuk ditutup pada level 4.527,7 dan 6.773,6.

IHASG hari ini kami perkirakan terjadi koreksi lanjutan mengekor pergerakan bursa regional. Saham pilihan kami adalah ADRO, CPIN, WIKA, BBTN dan ADRO.

 
Lautandhana Daily View 24 September 2014

Aksi profit taking investor masih melanda IHSG sehingga di perdagangan kemarin ditutup terkoreksi 0,6% di level 5.188,1. Investor asing tercatat merealisasikan transaksi net sell senilai Rp 597 miliar. Keseluruhan sektoral IHSG tak luput dari tekanan jual investor dimana sektoral aneka industri mengalami tekanan jual yang signifikan. Saham‐saham jajaran top gainers di antaranya adalah Bukit Asam (PTBA) naik Rp 550 ke Rp 13.375, Elang Mahkota (ETMK) naik Rp 525 ke Rp 6.525, Gowa Makassar (GMTD) naik Rp 200 ke Rp 8.200, dan Cardig (CASS) naik Rp 165 ke Rp 1.240; sedangkan saham‐saham kategori top losers antara lain Merck (MERK) turun Rp 29.175 ke Rp 170.000, Multi Bintang (MLBI) turun Rp 16.000 ke Rp 1,38 juta, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 1.000 ke Rp 26.500, dan Gudang Garam (GGRM) turun Rp 800 ke Rp 55.700.

Bursa Eropa dan AS pada perdagangan tadi malam ditutup kompak melemah tertekan oleh mulai melambatnya pertumbuhan ekonomi global yang diindikasikan mulai terjadi kontraksi dalam aktivitas bisnsi Perancis dan melambatnya pertumbuhan manufaktur Jerman. Indeks FTSE 100 dan DJ Euro Stoxx mengalami tekanan jual signifikan untuk kemudian masing‐masing ditutup pada level 6.676,1 (‐1,4%) dan ke 3.205,9 (‐1,6%). Sementara itu, indeks S&P 500 dan Nasdaq masing‐masing terkoreksi sebesar 0,6% dan 0,4% ditutup pad alevel 1.982,8 dan 4.508,7.

IHSG kami perkirakan masih terjadi tekanan jual dan melanjutkan tren konsolidasinya. Saham pilihan kami adalah ADRO, CPIN, WIKA, BBTN dan ADRO.

 
Lautandhana Daily View 26 September 2014

IHSG kemarin ditutup menguat terbatas 0,5% berada pada level 5.201,4 dipimpin oleh laju penguatan saham-saham sektoral konsumer. Tekanan jual masih terjadi pada saham-saham berbasis sektoral industri dasar dan aneka industri. Investor asing tercatat membukukan transaksi net sell senilai Rp 553 miliar. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah Gudang Garam (GGRM) naik Rp 750 ke Rp 56.550, Mayora (MYOR) naik Rp 450 ke Rp 30.000, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 400 ke Rp 72.000, dan BCA (BBCA) naik Rp 400 ke Rp 12.875; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Siloam (SILO) turun Rp 375 ke Rp 15.525, Maskapai Reasuransi (MREI) turun Rp 275 ke Rp 4.550, Indocement (INTP) turun Rp 275 ke Rp 22.850, dan Mitra Adiperkasa (MAPI) turun Rp 225 ke Rp 5.500.
Bursa AS pada perdagangan tadi malam ditutup terkoreksi akibat anjloknya saham Apple atas banyak nya keluhan terhadap produk smartphone yang baru direlease serta kembali memanasnya konflik Ukraina dan Timur Tengah. Indeks Dow Jones dan S&P 500 masing-masing turun signifikan sebesar 1,5% dab 1,6% untuk ditutup pada level 16.945,8 dan 1.966,0. Sementara itu, bursa Eropa juga ditutup terkoreksi pasca pernyataan Gubernur Bangk Of England untuk menaikkan suku bunga acuannya. Koreksi saham-saham pertambangan juga menyeret laju koreksi bursa Eropa. Indeks FTSE 100 dan DJ Euro Stoxx masing-masing ditutup pada level 6.639,7 (-1%) dan 3.202,3 (-1,3%).

IHSG akhir pekan kami melihat adanya peluang koreksi tajam pasca hasil drama RUU Pilkada yang mengejutkan. Saham pilihan kami adalah ADRO, CPIN, WIKA, BBTN dan ADRO.

 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.