• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Indonesia Today

10500large.jpg


Musnahkan Bom PD II

PALEMBANG - Daerah di sekitar Lapangan Udara Talang Betutu Palembang, Sumatera Selatan, agaknya, banyak menyimpan bom. Kemarin, untuk yang kesekian, ditemukan bom seberat 250 kilogram, sepanjang 1,6 meter, dan berdiameter 30 sentimeter.

Beberapa saat sebelum bom itu diledakkan, ditemukan bom sejenis dengan berat lebih ringan, 110 kilogram. Kedua bom yang diduga peninggalan Perang Dunia II tersebut terkubur di ujung jalan yang dulu difungsikan sebagai landasan pacu. Hasil pengamatan menunjukkan bom tersebut memiliki daya ledak tinggi (high explosive) dan masih aktif.

Yang pertama melihat bom itu adalah Ansyori. Lelaki berusia 37 tahun tersebut merupakan operator ekskavator proyek perpanjangan runway. Bom itu dia temukan saat menggali tanah di sana.

Ekskavatornya menyentuh benda keras. Ketika dibongkar, terlihat logam panjang dan besar. Kapolsek Sukarami AKP FX Irwan Ariyanto SIK yang menerima laporan temuan itu langsung menugaskan personelnya ke lokasi.

Begitu berhasil diangkat, bom tersebut langsung diledakkan di lapangan terbuka dengan arena aeromodelling.

Peledakan dilakukan tim demolition TNI-AU yang didatangkan dari Lanud Iswahyudi, Madiun. Lettu (Tek) Tubagus R. dari tim detonator menjelaskan, peledakan harus dilakukan di lahan yang jauh dari bangunan, setidaknya dalam radius 500 meter.

''Peledakan dilakukan bersama bom-bom sejenis yang ditemukan sekitar sebulan lalu,'' ujar Letkol (Pnb) Asril Samani, Danlanud Palembang. Menurut Asril, tidak tertutup kemungkinan masih ada bom-bom lain yang tertanam di sekitar lanud tersebut.
 
10499large.jpg


Bersaing Jadi Penata Rias Terbaik
SOLO - Tidak kurang dari 28 penata rias Solo bersaing dalam Make-up Competition & Top Model 2008 di atrium Solo Grand Mall (SGM) kemarin (7/7) siang. Mereka berebut sebagai yang terbaik dalam dua kategori, make-up tradisional modifikasi dan make-up malam.

Lea Carla Bastarani, salah seorang dewan juri, memaparkan bahwa penilaian didasarkan pada riasan, tata rambut, dan performa model. Karena itu, sebelum para model dirias, mereka ditampilkan di hadapan dewan juri. ''Agar diketahui sejauh mana perubahan yang dilakukan para penata rias. Dari situ, bisa terlihat keterampilannya,'' ujar Lea.

Dua kategori yang dilombakan memiliki karakteristik berbeda, bahkan bertolak belakang. Make-up tradisional memiliki pakem tersendiri yang harus dipatuhi. Tiap daerah juga memiliki karakteristik sendiri-sendiri. Make-up malam yang modern bersifat lebih fleksibel. ''Untuk kategori tradisional, kami tambahkan modifikasi agar peserta sedikit lebih leluasa mengembangkan kreativitasnya, tanpa meninggalkan pakem yang sudah ada,'' papar Lea.

Alhasil, dalam kompetisi make-up kategori tradisional modifikasi, cukup banyak peserta yang mengombinasikan unsur tradisional dengan modern. Modifikasi yang ditampilkan peserta tidak hanya terlihat dari busana, namun juga tata rambut sang model.

Ada yang tetap menggunakan konsep sanggul tradisional yang besar dengan sedikit mengubah bentuk sasakan bagian depan rambut. Ada juga peserta yang benar-benar menggunakan pakem tradisional untuk busana, namun merombak total pada bagian make-up.
 
Tombak Pusaka Sumedang Hilang
KOTA - Dua mata tombak bersejarah yang dipajang di dekat pintu masuk Museum Yayasan Pangeran Sumedang (YPS) hilang. Museum yang berada di kompleks Setda Sumedang itu baru saja ditinjau Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan selepas melantik bupati/wakil bupati Sumedang terpilih, Don Murdono/Taufiq Gunawansyah, Sabtu lalu.

Wakil Ketua YPS Emang Rocheman menjelaskan, barang bersejarah tersebut diketahui hilang kemarin (7/7). Kedua mata tombak itu dilepas dari tongkat yang panjangnya tidak kurang dari 2,5 m.

Kedua mata tombak yang hilang tersebut, kata Emang, berasal dari batang tombak nomor 5 dan 7. Sementara itu, batang tombak tetap berdiri. Tombak tersebut, jelas dia, bernilai tinggi karena merupakan barang bersejarah yang digunakan oleh punggawa kerajaan sebagai senjata dalam mengawal bupati. Untuk menghindari aksi pencurian barang pusaka lain, terpaksa sisa tombak yang dipajang dikembalikan ke tempat asalnya, yakni ruang bagian dalam.
 
Kantor USAID Diancam Bom
MAKASSAR - Kantor USAID di Jalan Buakana, Makassar, Sulawesi Selatan, diancam bom pada pukul 12.30 kemarin (7/7). Ancaman disampaikan lewat telepon setelah beberapa saat seorang lelaki berpakaian hitam masuk ke kantor tersebut dengan menenteng tas.

Yang memergoki lelaki itu adalah Arman, bocah berusia delapan tahun, yang kebetulan berada di dekat lokasi. ''Orangnya seram. Saya takut dan lari,'' kata bocah lugu itu.

Ancaman lewat telepon tersebut diterima seorang staf USAID, Syafruddin. Menurut dia, dari suaranya jelas laki-laki dengan nada serak. ''Saya sudah pasang bom di seluruh bagian dan halaman kantor ini. Sebentar lagi akan saya ledakkan,'' kata Syafruddin menirukan ancaman penelepon gelap tersebut.

Dia pun menyampaikan ancaman itu ke bagian sekuriti yang meneruskannya ke Polsekta Rappocini. Tim Gegana Polda Sulsel bersama personel Polsekta Rappocini segera ke lokasi untuk melakukan penyisiran.

Hingga pukul 14.50, tidak ditemukan barang berbahaya di kantor tersebut. Kantor maupun halamannya dinyatakan aman atau steril dari bom,'' ujar Kapolsekta Rappocini Hariyadi.

Disinggung mengenai nomor penelepon tersebut, Hariyadi menegaskan, pihaknya terus melakukan penyelidikan dan pengembangan. ''Kami belum bisa menyebutkan siapa penelepon itu,'' tandasnya.
 
Isu Intimidasi Partai Aceh
ACEH UTARA - Bupati Aceh Utara Ilyas A. Hamid menyesalkan masih banyaknya kader Partai Aceh yang mengintimidasi masyarakat agar memilih dan bergabung ke partai tersebut. Intimidasi itu makin sering dilakukan setelah partai tersebut masuk dalam daftar calon peserta Pemilu 2009.

Melihat kondisi itu, dia berharap semua pihak dapat menahan diri dan bersama-sama menciptakan kondisi aman menjelang Pemilu 2009. Selain itu, aparatur pemerintahan diminta lebih arif dan bijaksana dalam menyikapi kondisi tersebut.

Partai Aceh adalah salah satu partai lokal yang masuk dalam daftar calon peserta Pemilu Legislatif 2009. Sebagian besar kader partai tersebut adalah mantan anggota GAM (Gerakan Aceh Merdeka).

Hamid juga pernah menjadi kombatan GAM. Namun, dia mengaku tidak setuju terhadap cara-cara pemaksaan seperti itu. ''Saya sekarang adalah bupati masyarakat Aceh Utara. Harus berlaku adil dan tidak mencari kemenangan dengan cara-cara seperti itu," tegasnya.

Juru Bicara DPP Partai Aceh Adnan Beuransyah mengaku sudah mendengar upaya intimidasi seperti yang dituduhkan tersebut. Namun, itu baru dia terima secara lisan.

Adnan tidak ingin gegabah mengambil sikap. Menurut dia, harus ada bukti. ''Jika tidak disertai bukti, kami dari Partai Aceh akan balik menuntut si penuduh karena telah mencoreng nama baik Partai Aceh,'' ancamnya.

Diakui Adnan, kader Partai Aceh yang rata-rata eks-kombatan GAM memang kurang beradaptasi dalam proses perjuangan politik. DPP Partai Aceh di Banda Aceh mengharapkan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) membina kadernya sampai ke daerah-daerah.

Dia menegaskan, pihaknya tidak pernah menyuruh elemen partai memprovokasi masyarakat untuk memilih Partai Aceh.
 
Wah,yg lagi hangat partai partaian nih skrg?
 
10889large.jpg


Sudah Rebutan, Dapat Angka 13

Konflik Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) versi Munaslub Parung (kubu KH Abdurrahman Wahid) dengan PKB versi Munaslub Ancol (kubu Muhaimin Iskandar) terlihat jelas di rapat pleno penetapan nomor urut partai politik peserta Pemilu Legislatif 2009 kemarin (9/7). Ketua Umum PKB versi Munaslub Ancol Muhaimin Iskandar dan Sekjen PKB versi Munaslub Parung Zannuba Arifah Chafsoh (Yenny Wahid) berebut mengambil nomor urut disaksikan seluruh ketua umum parpol dan anggota KPU.

Bibit perseteruan sudah tercium ketika Muhaimin datang ke Kantor KPU bersama Sekjen PKB versi Munaslub Ancol Lukman Edy sekitar pukul 13.05 WIB. Berselang 15 menit, Yenny Wahid datang bersama Ketua Umum PKB versi Munaslub Parung Ali Masykur Musa.

Padahal, KPU sejak awal menetapkan bahwa yang berhak mengambil nomor urut untuk PKB adalah kepengurusan hasil Munaslub PKB di Semarang. Yakni, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Sekjen Yenny Wahid, putri KH Abdurrahman Wahid, yang juga paman Muhaimin.

Keributan kecil sempat terjadi saat Ali Masykur ditolak staf KPU masuk ke ruang rapat pleno. Staf tersebut menegaskan bahwa kursi ketua umum PKB sudah diduduki Muhaimin. Bahkan, kursi Sekjen PKB di belakang ketua umum sudah diduduki Lukman Edy.

Ali Masykur akhirnya hanya berdiri menunggu di hall depan ruang rapat. Dia berdesakan dengan fungsionaris partai-partai lain yang juga tidak diizinkan masuk ke ruangan rapat.

Mengetahui kecolongan pendudukan Lukman Edy, staf KPU meminta Lukman duduk di kursi belakang Yenny. Setelah mendapat izin Muhaimin, tanpa penolakan, Lukman pun ngeloyor ke kursi belakang, berdekatan dengan kursi wartawan. ''Saya tidak diusir. Tapi, karena dia perempuan, saya berikan kursi kepadanya,'' katanya.

Yenny akhirnya duduk di belakang Muhaimin di kursi yang disediakan untuk Sekjen PKB. Meski berdekatan, kedua orang bersaudara itu tidak saling menegur. Muhaimin hanya sekali mengangguk sambil tersenyum kepada Yenny. Itu pun dilakukan Muhaimin setelah puluhan fotografer memintanya menyalami.

Tanpa memedulikan respons Yenny yang memasang muka masam, Muhaimin berkali-kali bercanda dengan Ketua Umum PKNU Choirul Anam di sebelahnya. Choirul yang akrab dipanggil Cak Anam adalah mantan ketua DPW PKB Jatim yang sebetulnya pernah dipecat Muhaimin karena dinilai membangkang.

Merasa disepelekan, Yenny maju ke kursi Ketua KPU Hafiz Ansyari mengajukan protes. Namun, upaya Yenny itu gagal karena tidak ditanggapi pimpinan KPU. Dia lantas berbalik dan berbicara kepada puluhan kamerawan televisi disaksikan puluhan pimpinan parpol dan wartawan. ''Menurut AD/ART PKB, Ketua Umum PKB adalah KH Abdurrahman Wahid, bukan Muhaimin Iskandar. Kami ingin memprotes keputusan KPU,'' kata Yenny.

Namun, penjelasan itu dicemooh hadirin. Sejumlah orang mengingatkan agar konflik internal parpol tidak dibawa ke arena rapat pleno KPU. Sebab, agenda rapat adalah penetapan nomor urut partai politik peserta pemilu. ''Ini bukan forum klarifikasi, tunggu pengadilan saja,'' protes beberapa ketua parpol. Yenny akhirnya tak meneruskan protes dan kembali duduk.

Muhaimin tak merespons protes itu. Dia bahkan tampak tetap asyik berbincang dengan Choirul Anam.

Insiden kembali terjadi ketika Ketua KPU Hafiz Ansyari mempersilakan ketua umum dan Sekjen partai mengambil undian nomor urut yang digelar di meja tengah ruang rapat. Berdasarkan undian sebelumnya, PKB memang berhak mengambil undian kali pertama. ''Sesuai keputusan rapat pleno KPU, saya minta amplop tidak dibuka dulu. Kita akan bersama-sama membuka dengan seluruh pimpinan partai politik,'' ujar Hafiz.

Muhaimin yang menyadari tengah disorot kamera bergegas melangkah di depan Yenny. Dia sempat menengok ke belakang sambil melambai seakan-akan mengajak Yenny berjalan di sampingnya. Di depan meja, Muhaimin mengambil satu amplop dan menunjukkan ke kamera. Tak mau kalah, Yenny juga gesit mengambil satu amplop dan segera menyobek sampulnya, seakan sengaja mengabaikan keputusan pleno KPU. Hadirin segera berteriak memprotes.

Tindakan Yenny itu segera dihentikan Ketua Pokja Verifikasi Partai Politik KPU Andi Nurpati. Perempuan berjilbab itu merebut amplop dari tangan Yenny dan menyelamatkan agar tidak terbuka. ''Satu partai hanya satu amplop. Amplop yang di tangan ketua umum yang sah,'' lerai Hafiz Ansyari. Merasa di atas angin, Muhaimin mengacungkan tinggi-tinggi amplop yang dipegang, lalu berulang-ulang menciumnya.

Andi Nurpati kemudian mengimbau keduanya mengambil satu kertas nomor urut. Dengan muka merah padam, Yenny bersedia berpose bersama Muhaimin sambil memegang amplop nomor urut yang diacungkan Muhaimin. Keduanya akhirnya berdiri berdampingan kali pertama sejak konflik internal PKB mencuat Maret lalu

Saat memegang amplop bersama sambil berjalan menuju kursi, keduanya saling tarik. Namun, Muhaimin lebih cepat menarik amplop itu. Dengan wajah cemberut, Yenny kembali ke kursi. ''Ini pemaksaan islah. Seharusnya islah itu dari hati, bukan dengan cara seperti ini,'' sungutnya.

Yenny lantas menyalahkan administrasi KPU. Sebab, surat undangan rapat pleno tidak dikirimkan ke Kantor DPP PKB di Kalibata. Surat itu diserahkan kepada DPP PKB versi Muhaimin di Kantor KPU. ''Kantor itu kan milik Gus Dur, seharusnya surat dikirimkan ke kantor Gus Dur, berarti undangan ada yang nyuri,'' tudingnya.

Muhaimin terlihat lebih rileks. Terkait protes Yenny kepada KPU sebelum pengambilan nomor urut, Muhaimin menyatakan itu tidak perlu dilakukan. Bahkan, dia menyindir Yenny kurang dewasa dalam berpolitik. ''Yenny nggak ngerti UU Partai Politik. UU Parpol itu jelas bahwa ketua umum dan Sekjen diundang KPU. Sudah jelas, tidak perlu dikomentari. Saya pikir, kejadian di dalam tadi kekanak-kanakan,'' ujarnya. Hingga akhir pertemuan, Muhaimin dan Yenny tetap tidak mau berjabat tangan. Akur soal Makna 13

Namun, meski saling sindir, kubu Muhaimin dan Yenny tidak mempermasalahkan anga 13 yang menjadi nomor PKB di Pemilu Legislatif� 9 April 2009. Kubu Muhaimin dan Yenny sama-sama menyebutkan bahwa angka 13 tidak akan berdampak pada penurunan suara PKB. ''Kata siapa 13 itu angka sial. Ini (angka 13) membawa optimisme baru,'' ujar Muhaimin, yang sebelumnya berharap agar PKB nomor 1 atau 9.

Pernyataan senada juga disampaikan Yenny. ''Asumsi 13 angka sial itu hanya di Barat. Di sini tidak ada kepercayaan seperti itu. Angka 13 bagi kami tidak punya konotasi apa pun. Kalaupun ada yang terpengaruh, paling masyarakat kota saja yang sudah banyak terpengaruh tradisi Barat,'' tegas Yenny.

Konflik Dua Jenderal

Selain perseteruan Yenny dengan Muhaimin, rapat pleno KPU kemarin diwarnai ketidakakuran mantan KSAD Jenderal (pur) Hartono dengan mantan Panglima ABRI Jenderal (pur) Wiranto. Ketua umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) itu duduk bersebelahan dengan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla. Berselang satu kursi di kiri Wiranto, duduk Ketua Umum Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) Hartono.

Meski sama-sama purnawirawan perwira tinggi ABRI, keduanya tidak saling menyapa. Ketika datang, Wiranto berusaha menyodorkan tangan, mengajak berjabat tangan Hartono. Namun, ajakan itu ditampik. Hartono memilih duduk bersedekap sambil pura-pura melihat ke depan. Untung, Ketua Partai Karya Perjuangan Jackson Kumaat menyambut tangan Wiranto. Putra mantan Kepala Bais Arie J. Kumaat itu memang duduk di kiri Hartono.
 
Wanita-Wanita Asisten Pribadi Para Anggota DPR (1)
10890large.jpg

Diah Tinggal Serumah, Ira Absen Rapat Malam

Mencuatnya kasus dugaan pelecehan seksual dan pemerkosaan oleh anggota DPR Max Moein terhadap asisten pribadinya, Desi Fridianti, mengejutkan publik. Apa sebenarnya fungsi para Aspri -panggilan akrab asisten pribadi- para wakil rakyat itu?

PRIYO HANDOKO, Jakarta


DIAH Permata Saraswati tampak sibuk menjinjing tas berisi berkas-berkas di Gedung Nusantara, kompleks parlemen Senayan, Senin siang (7/7). Wanita yang menjadi Aspri seorang anggota wakil rakyat dari anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu baru saja menuntaskan tugas profesionalnya: menyiapkan bahan materi rapat sang bos.

Pada pukul 14.00 hari itu, Komisi V DPR mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Wakapolri Komjen Pol Makbul Padmanagara. Topiknya Rancangan Undang-Undang (RUU) Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang segera dibahas DPR.

Di kalangan para Aspri di Senayan, Diah tergolong istimewa. Dia memang diberi perhatian khusus oleh Endang Karman Sastraprawira, sang bos. Tidak hanya mendapatkan mobil dan belaian kasih sayang, Diah bahkan terang-terangan masih tinggal serumah dengan pria anggota Komisi V DPR itu.

Tapi, jangan salah sangka dulu. Diah memang layak dekat sang bos. Sebab, dara kelahiran Bandung, 20 April, 25 tahun lalu itu memang putri kandung Endang Karman. ''Aku anak semata wayangnya lho,'' ujar Diah lantas tersenyum.

Sejak kasus Max Moein mencuat, para wanita Aspri di Senayan menjadi sorotan. Mereka risi saat foto syur anggota DPR dari FPDIP yang setengah terbuka dan berduaan itu beredar di media massa. Mereka memang masih muda. Umurnya baru 20-an. Mereka bekerja satu ruang di bilik privat kantor wakil rakyat di lantai 1-21 Gedung Nusantara I, Senayan.

Diah menjadi asisten pribadi Endang sejak awal 2005. Meski bekerja pada ayah sendiri, dia tetap diperlakukan secara profesional. Termasuk juga dimarahi kalau salah. Seperti minggu lalu, Diah lupa memberitahukan jadwal rapat Panja RUU Penerbangan.

''Aku dimarahi lumayan lama. Cuma, enaknya, saya sudah tahu sifat bapak. Tinggal bilang maaf, sorenya saya sudah bisa pulang bareng. Di rumah sudah damai lagi,'' kata alumnus Jurusan Sekretaris Sekolah Tinggi Tarakanita angkatan 2000 itu.

Mengapa Endang memilih sang anak sebagai asisten pribadi? ''Mungkin bapak membutuhkan orang yang benar-benar bisa dipercaya,'' katanya enteng.

Sebagai sesama asisten pribadi anggota DPR, Diah prihatin akan kasus Desi Fridianti. Apalagi Desi sampai mengadukan anggota FPDIP Max Moein ke Badan Kehormatan (BK) DPR atas tuduhan pelecehan seksual dan pemerkosaan yang dialaminya selama menjadi asisten pribadi Max Moein. Karena dianggap lebih bernuansa hukum, kasus itu kini dilimpahkan BK ke kepolisian.

''Banyak yang tanya ke saya soal kasus itu. Kata mereka, apa kejadian seperti itu umum dialami Aspri. Saya bilang, nggak semua kayak gitu,'' tutur Diah.

Meski sama-sama menjadi asisten pribadi anggota DPR dari FPDIP, Diah yang masih lajang mengaku hanya sebatas kenal sosok Desi. ''Terlepas siapa yang benar, saya hanya bisa ikut prihatin,'' kata Diah yang tampil feminin dengan rok cokelatnya.

Beda lagi kisah Tin Almira Ulima, asisten pribadi Wakil Ketua Komisi I dari FPDIP Sidharto Danusubroto sejak April 2007. Ira -panggilan akrab Tin Almira Ulima- mengaku mendampingi purnawirawan polisi berpangkat mayjen itu berkat rekomendasi dosennya di Universitas Parahyangan Bandung (Prof Wila Chandrawila Supriadi).

Wila yang guru besar hukum bidang kriminalisasi praktik kedokteran itu masuk DPR sejak Januari 2007. Dia menggantikan Marissa Haque yang dicopot dari PDIP karena ngotot mencalonkan diri sebagai wakil gubernur Banten dari jalur PKS.

Di gedung DPR, ruang Sidharto berada di lantai tujuh, satu lantai dengan ruang Endang dan Wila. ''Sekitar Maret 2007, Pak Wila (Wila Chandrawila) bilang kalau temannya di DPR membutuhkan fresh graduate untuk bantu-bantu di parlemen,'' ujar Ira.

Sejak menjadi mahasiswi angkatan 2002, Ira sudah dekat dengan Wila selaku dosen walinya di Fakultas Hukum Universitas Parahyangan. ''Pak Wila meminta saya datang ke Jakarta untuk interview dengan Pak Sidharto,'' kenangnya.

Dalam wawancara itu, beberapa pertanyaan ternyata dilayangkan Sidharto dalam bahasa Inggris. Untungnya, Ira siap. ''Mungkin karena bapak bertugas di komisi I yang membidangi urusan luar negeri sehingga dia memerlukan asisten yang fluent in writing and speaking in English (mampu menulis dan berbicara dalam bahasa Inggris),'' katanya.

Menceburkan diri di lingkungan kelompok nasionalis bukan suatu hal yang asing bagi Ira. Sebab, keluarganya, terutama kakek dan neneknya, ternyata adalah Soekarnois tulen.

''Makanya, waktu laporan sama ortu kalau dapat tawaran jadi Aspri orang PDIP langsung dapat izin,'' ujar gadis kelahiran Bandung 22 Juli 1983 itu.

Belakangan dia juga aktif di Taruna Merah Putih, salah satu onderbouw PDIP yang membidik segmen pemuda. Apalagi, sambung Ira, bapaknya yang bernama Muhammad Yusuf Bangun ternyata sudah mengenal Sidharto. ''Sama-sama hobi golf,'' tandasnya.

Lantas, apa saja tugas Ira selaku Aspri? ''Job description-nya lebih banyak bersifat administratif,'' jelasnya. Mulai mengatur surat masuk dan keluar, mengelola jadwal kegiatan, sampai beberapa kali dilibatkan dalam pengumpulan bahan untuk penyusunan makalah.

''Kadang-kadang bapak juga menyuruh aku membayarkan pajak bulanannya,'' tuturnya.

Bukan hanya itu. Ketika masa reses, Ira sering ikut mendampingi Sidharto yang turun menyerap aspirasi ke daerah pemilihannya di Jawa Barat. ''Tapi, biasanya PP-aja, pagi berangkat, sore sudah pulang. Kayak reses yang lalu itu, aku ikut ke Cirebon naik kereta,'' katanya.

Sehari-hari, Senin-Jumat, Ira ngantor di DPR pada pukul 09.00-17.00 WIB. Lucunya, bila ada rapat komisi I yang berlangsung pada malam hari, Ira selalu dilarang untuk terus mendampingi. ''Jadi, cuma menyiapkan bahan. Begitu rapat dimulai, aku langsung disuruh pulang. 'Ngapain di sini sampai malam-malam?' Begitu bilang bapak,'' kata Ira, menirukan ucapan san bos.

Ira mengaku sangat menikmati pekerjaannya. Menurut dia, gara-gara menjadi Aspri, dia berkesempatan bertemu langsung dan mengenal para wakil rakyat, menteri, dan Dubes negara-negara sahabat. ''Cuma kalau lagi nggak ada rapat, ya bengong juga,'' ujarnya.

Menanggapi isu miring mengenai para Aspri perempuan, Ira mengatakan dirinya pernah mendengar cerita-cerita seperti itu sebelumnya. Jauh sebelum mencuatnya kasus Desi-Max Moein. ''Ada sih satu-dua. Tapi, aku kira, semua kembali lagi ke hukum supply and demand. Kadang, datangnya dari penawaran, kadang permintaannya yang muncul duluan,'' ujarnya.

Komentar senada disampaikan Bayu Wikan, asisten pribadi Ketua Fraksi Partai Golkar (FPG) Priyo Budi Santoso. Sudah sejak DPR periode 1999-2004, dia ikut Priyo. ''Dari dulu, cerita-cerita kayak gitu (terjadinya hubungan yang tidak sehat anggota DPR dengan Asprinya, Red) memang selalu ada,'' kata alumnus Sekolah Tinggi Tarakanita jurusan sekretaris angkatan 1998 itu.

Menurut Wikan, semua kembali kepada masing-masing individu, baik si anggota DPR maupun Asprinya. Dia sendiri merasa bisa terus bertahan dan dipercaya menjadi Aspri karena mampu menjaga diri dari pola hubungan yang tidak sehat itu.

''Dengan ruang kerja yang cenderung tertutup begini, Aspri tentu harus tahu diri dengan tidak datang ke kantor pakai baju yang serbamini dan dandan kayak mau dugem,'' kata Wikan yang menikah pada Desember 2006 itu.
 
10871large.jpg

Telkom Lumpuh, Bank Terganggu
Banjir Besar Balikpapan Berimbas Kekacauan


BALIKPAPAN - Banjir yang melanda kota Balikpapan melumpuhkan layanan fixed phone, multimedia, Speedy, dan Flexi milik Telkom. Akibatnya, layanan komunikasi masyarakat dan layanan perbankan terganggu. Misalnya, PaninBank, Bank Mandiri, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltim Cabang Balikpapan, dan UOB Buana.

PaninBank yang berada di Jl A. Yani Gn Sari Ulu terpaksa meliburkan layanan nasabahnya setengah hari. ''Ya libur dulu, jaringannya lagi down. Kami menggunakan internet dari Telkom dan Lintas Arta, tapi semuanya lagi putus," kata Branch Manager PaninBank Kurnia Sutanto saat membersihkan halaman kantor akibat banjir bersama beberapa stafnya Rabu (9/7) kemarin.

Kurnia mengungkapkan, bukan hanya jaringan data PaninBank yang terputus. Beberapa perbankan yang menggunakan layanan Telkom dan Lintas Arta juga mengalaminya. ''Kerugiannya tidak berbentuk materi, tapi berupa service (pelayanan, Red). Tapi, terganggunya pelayanan ini bisa berimbas ke kerugian materi. Hanya, estimasi kerugiannya belum bisa diprediksi," jelasnya.

Pemimpin Bank Indonesia (BI) Balikpapan Causa Iman Karana juga sempat panik akibat peristiwa putusnya jaringan itu. Bahkan, Iman sempat menyiapkan beberapa opsi jika cuaca tak kunjung membaik hingga siang hari.

''Cuacanya ngeri banget. Kalau sampai siang cuaca masih buruk, mungkin untuk sementara tidak ada kliring perbankan," kata Iman ketika ditemui kemarin. Namun, opsi itu tidak jadi diberlakukan karena cuaca membaik mulai pukul 11.00 Wita.

Disebutkan, jika opsi penghentian kliring tersebut jadi dilakukan, dampaknya akan menghambat proses transaksi, terutama yang dalam jumlah besar. Senada dengan Kurnia, Iman juga menyebutkan kerugian imaterial berupa pelayanan perbankan yang terganggu. ''Beberapa transaksi yang seharusnya terjadi ditangguhkan," terangnya.

Yang paling tampak, tambah Iman, adalah dalam transaksi nontunai, karena sistem ATM hanya mengandalkan jaringan Telkom. Executive General Manager Telkom Divre VI Kalimantan Triana Mulyatsa mengatakan, lumpuhnya jaringan Telkom tersebut disebabkan banjir yang melanda Kantor Sentral Telepon Otomat (STO) Telkom di Jalan A. Yani No 418 Balikpapan. Di gedung STO tersebut terdapat berbagai perangkat untuk layanan fixed phone (telepon kabel), multimedia, Speedy, dan Flexi.

Dipaparkan Triana, pada pukul 07.15 Wita, debit banjir yang semakin membesar menjebol sebagian tembok belakang kantor. Air bah pun masuk dan menggenang sedalam 1,2 meter langsung. ''Masuknya air ini mengakibatkan perhubungan putus (perpu) layanan telekomunikasi di beberapa kota, yaitu Balikpapan dan sebagian kota Samarinda, Bontang, Sengata, dan Tarakan," katanya, Rabu (9/7) kemarin.
 
Unas Jeblok, Ganti Semua Kasek
KUPANG - Pemerintah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), berencana mengganti seluruh kepala SMP di kota itu. Kegagalan pendidikan menengah pertama yang ditandai dengan jebloknya nilai ujian nasional (unas) lulusan SMP di Kupang menjadi salah satu pertimbangan.

Wali Kota Kupang Daniel Adoe mengaku prihatin atas keterpurukan lulusan SMP kotanya. Dia menyesalkan ribuan siswa SMP yang tidak lulus tahun ini. "Saya belum tahu penyebabnya," kata Adoe kepada wartawan kemarin (9/7).

Kesimpulan sementara yang ditariknya adalah jebloknya nilai unas akibat kesalahan manajemen yang diterapkan para kepala SMP di Kupang. Karena itu, mutasi adalah solusi yang bisa dilakukannya saat ini. Harapannya, kepala-kepala baru di SMP Kupang bisa bekerja lebih keras. "Kami harus tegas agar yang baru kerja keras," tandas Adoe.

Berdasar hasil kelulusan tahun ini, persentase kelulusan siswa SMP/MTs di Kota Kupang berada di urutan ke-11 di antara 20 kabupaten/kota di NTT. Di antara 5.263 peserta unas SMP/MTs Kota Kupang tahun ini, yang dinyatakan lulus hanya 1.990 peserta.

Bahkan, ada sebuah sekolah yang tidak berhasil meluluskan seorang siswa pun alias nol persen. Sementara itu, hanya dua SMP yang berhasil meluluskan siswanya 100 persen.
 
WN Malaysia Tewas Dibunuh
BANJARBARU - Warga negara Malaysia bernama Ang Aus Seng alias Engkoh ditemukan tewas di rumah kontrakannya, Jalan Kuranji 35, Landasan Ulin, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, sekitar pukul 06.30 kemarin (9/7). Lelaki berusia 51 tahun tersebut diduga menjadi korban pembunuhan.

Saat ditemukan, korban hanya mengenakan celana dalam hitam. Ditemukan luka sayat di tangan, kaki, dan pinggangnya. Dugaan sementara, pembunuhan itu berkaitan dengan perselingkuhan.

Halimah, tetangga korban, mengaku mendengar teriakan perempuan minta tolong sekitar pukul 01.00. "Saya kira ada suami-istri lagi ribut," katanya.

Bersama tetangga lain yang juga mendengar teriakan tersebut, Halimah keluar dari rumah. Mereka melihat seorang lelaki membawa parang, mengejar seorang perempuan. "Takut, saya masuk rumah lagi," tambahnya.

Pagi harinya, tetangga-tetangga korban melihat keganjilan di kontrakan korban. "Pintunya terbuka dan sebuah sepeda motor roboh di dekatnya," kata Hadi Suyatno tetangga yang lain.

Hadi pun melapor ke ketua RT dan mengajak tetangga lainnya memeriksa ke dalam. Saat itulah mereka melihat korban tergeletak dengan tubuh bersimbah darah.

Kasatreskrim Polres Banjarbaru AKP Koko Prabowo SIK mengaku belum bisa menyimpulkan latar belakang pembunuhan tersebut. Dia mengabaikan kemungkinan perampokan karena barang-barang milik korban masih utuh. "Kita masih terus menyelidiki kasus tersebut dan memeriksa beberapa saksi mata," jelasnya.
 
BBM Tembus Rp 20.000 Per Liter
JAMBI - Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di Provinsi Jambi makin parah setelah kuota untuk wilayah itu dikurangi. Di sisi lain, jumlah kendaraan yang melintas di jalan-jalan di Jambi meningkat 50 persen.

Gubernur Jambi H Zulkifli Nurdin memaparkan, alokasi BBM di Jambi saat ini hanya 51 truk per hari. Jumlah tersebut turun jika dibandingkan dengan tahun 2000 yang mencapai 64 truk/hari.

Berdasar hitungannya, kebutuhan BBM di Jambi setidaknya 80 truk sehari. "Kami akan menghadap direktur Pertamina di Jakarta untuk menambah stok BBM untuk Jambi," ujarnya.

Kondisi itu diperparah oleh sering terjadinya kapal pengangkut BBM yang kandas saat menuju pelabuhan Jambi. Untuk itu, tengah dibahas pembangunan dermaga yang lebih menjorok ke tengah laut. "Nantinya kapal bisa sandar," tambah dia.

Sampai kemarin (9/7), antrean kendaraan di SPBU-SPBU di Jambi terus terjadi. Sampai tadi malam, antrean belum juga surut. Kelangkaan BBM berimbas pada meroketnya harga di tingkat pengecer. Di beberapa daerah, sebagaimana yang terjadi Tebo, harga BBM sampai menyentuh angka Rp 20.000 per liter.

Kapolres Tebo AKBP Frangki H. Parapat menyatakan telah menurunkan personelnya untuk mengamankan SPBU di kota itu. Setidaknya, ada sepuluh polisi di setiap SPBU.

Dia juga mengimbau agar SPBU tidak melayani pembelian dengan drum atau jeriken. Juga dilakukan pembatasan pembelian BBM kendaraan bermotor, yakni Rp 30.000 untuk setiap sepeda motor dan Rp 200.000 untuk mobil.

Kepada para pengecer, Kapolres juga mengimbau agar tidak menaikkan harga melebihi kewajaran. Menurut Frangki, harga maksimal BBM Rp 7.000 per liter.
 
Trans-Sulawesi Terendam 3 Meter
Banjir di Balikpapan, Kalimantan Timur, makin sulit dikendalikan. Ketinggian air di beberapa wilayah mencapai sekitar 1,5 meter. Pemandangan mobil terendam lebih dari separo, bahkan sampai ke atapnya, banyak ditemui. Tidak sedikit pula yang terperosok ke dalam lubang yang tidak terlihat karena tertutup genangan air.

Banjir besar juga melanda Bunta dan Nuhon, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Hujan deras yang mengguyur wilayah itu dua hari terakhir membuat beberapa sungai meluap dan menenggelamkan daerah di sekitarnya.

Luapan air juga merobohkan tiga jembatan. Dampaknya, jalur transportasi putus total. Puluhan kendaraan jalur Luwuk-Palu harus terhenti di Desa Tomeang, pusat Kecamatan Nuhon, atau sekitar 20 kilometer dari lokasi banjir. Ratusan penumpang mengamankan diri di rumah-rumah penduduk.

Banjir paling parah terjadi di Sungai Tobelombang, Desa Poposan. Sebuah pabrik pemecahan batu berantakan. Kamp-kamp pekerja di perusahaan tersebut hanyut terbawa air bah. Bahkan, pemilik perusahaan itu dilaporkan terseret banjir dan belum ditemukan.

Saat dikonfirmasi soal hanyutnya bos perusahaan batu pecah itu, Wakapolres Banggai Kompol Heru Yulianto SIK membenarkan. "Kami terjunkan personel ke lokasi untuk mengantisipasi kemungkinan jatuhnya korban lain," tuturnya.

Banjir tersebut juga mengancam tanaman padi petani. Ribuan hektare tanaman padi terendam. "Ratusan hektare di antaranya tengah memasuki masa persemaian," ujar pegawai dinas pertanian setempat.

Genangan air di jalan Trans-Sulawesi, tepatnya di Desa Maasing dan Sisipan Kata, mencapai ketinggian 3 meter. "Mobil-mobil tidak bisa lewat. Kami tertahan di Kelurahan Sisipan. Tidak bisa tembus ke Maasing," kata warga setempat.
 
Tim Penyelamat Siapkan Helikopter untuk Evakuasi Pungkas di Puncak McKinley
jeZafDUvDC.jpg

JAKARTA - Tim evaksuasi jenazah Pungkas Tri Baruno yang tewas di Mount Mckinley, Alaska, sejak 3 hari lalu masih belum dapat melakukan evakuasi dari atas gunung salju itu. Pasalnya, petugas masih terhambat cuaca di puncak gunung yang tidak mendukung.

"Berdasarkan informasi terakhir dari Konjen KBRI di San Fransisco, hingga pukul 03.00 waktu Alaska atau pukul 05.00 WIB, evakuasi belum bisa dilakukan karena cuaca sangat buruk," ujar Juru Bicara Departemen Luar Negeri Teuku Faizasyah saat berbincang dengan okezone, Kamis (10/7/2008).

Meski evakuasi belum bisa dilakukan, kata Teuku, tim sudah mempersiapkan segala kebutuhan untuk proses pengambilan jenazah. Bahkan, saat ini di basecamp sudah disiapkan satu unit helikopter yang akan digunakan dalam proses penurunan jenazah mahasiswa Mercu Buana Jakarta itu.

"Evakuasi akan dilakukan dengan bantuan helikopter yang saat ini sudah standby, di mana sewaktu-waktu cuaca membaik akan langsung bekerja," katanya.

Pungkas merupakan anggota Tim Ekspedisi Tunas Indonesia yang diberangkatkan Gerakan Pramuka untuk mendaki Mount McKinley dalam rangka memperingati 100 tahun Kebangkitan Nasional dan 100 tahun Gerakan Kepanduan Sedunia.
 
Hari ini 9 Demo Warnai Jakarta & Sekitarnya
JAKARTA - Sembilan kelompok massa akan menggelar aksi unjuk rasa di Jakarta dan Tanggerang hari ini. TMC Polda Metro Jaya mencatat tujuh aksi unjuk rasa akan digelar di Jakarta dan dua aksi lainnya di Tanggerang.

Unjuk rasa pertama akan digelar pada pukul 09.00 WIB di dua lokasi, yaitu Kejati DKI Jakarta dan Graha Inna (PT.HIN) di Jalan Buncit Raya Jakarta Selatan.

Selanjutnya, pada waktu yang sama, unjuk rasa akan berlangsung di tiga tempat yaitu, Kantor Meneg BUMN Jalan Merdeka Selatan Jakarta Pusat, Kantor Kejaksaan Agung, dan Gedung DPR.

Berikutnya, pukul 10.00 WIB, demo akan berlangsung di depan Istana Negara , Kantor Exxon Mobil Oil, Wisma GKBI Benhil Jakarta Pusat, Gedung DPR, dan di depan Mayapada Tower (PT.Organon Indonesia ) Jalan Jendral Sudirman, Jakarta Selatan.

Selanjutnya, pada waktu bersamaan, massa juga akan demo di Kantor Kejaksaan Agung Jalan Sisingamangaraja Jakarta Selatan. Selanjutnya pukul 16.00 WIB, Depan Istana Negara kembali akan didatangi para pengunjuk rasa.

Sementara itu, di Tanggerang demo akan berlangsung di dua tempat. Pertama pada pukul 08.00 WIB demo akan berlangsung di PT. Panarub Industri Jalan Raya Mauk Tanggerang. Selanjutnya, demo kedua akan digelar di Kantor Bupati Tanggerang pada pukul 10.00 WIB.
 
Nomor Urut Golkar Punya Arti Serakah
JAKARTA - Sudut pandang mistik politik Ki Joko Bodo terhadap nomor 23, memiliki makna sifat penuh keserakahan dalam kehidupannya. Ternyata angka dobel ini merupakan nomor urut Partai Golongan Karya sebagai peserta Pemilu 2009 yang diumumkan KPU beberapa waktu lalu.

"Nomor itu dobel, itu punya arti Pendowo Limo, wataknya serakah orang bisa-bisa gak disukai. Enggak akan bagus," kata Ki Joko kepada okezone, Kamis (10/7/2008).

Tetapi, apakah analisa semacam itu benar-benar merepresentasikan kenyataan, Ki Joko mengatkan bahwa semuanya kembali kepada pihak yang mendapat angka itu. Misalnya dalam perjalanan partai, apabila mereka mampu berkomunikasi dengan masyarakat dan merealisasikan janji-janjinya, tentu akan lain.

Dikatakan, ada angka yang memberikan aura kebaikan dan pemersatu. Misalnya nomor 13 atau 31. Ada juga nomor yang merefleksikan kehidupan yang mandeg atau stagnan, seperti angka 3 sampai 9.

Selanjutnya Ki Joko mengatakan bahwa semua angka sesungguhnya memiliki segi positif dan negatif memiliki unsur hoki.
 
gw ga ngerti poloitik, tapi gw harap Pemilu kali ini
bisa menghasilkan pemimpin yang baik...

Amin
 
11643large.jpg

Tak Usah Iri pada Malaysia
650 Personel TNI-AD Ditugaskan di Perbatasan Nunukan dan Tarakan


NUNUKAN - Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgaspamtas) 613/Raja Alam pimpinan Letkol Inf Robert Giri tiba di Nunukan pada Sabtu (12/7). Satgas beranggota 650 personel TNI-AD tersebut bertugas menjaga perbatasan Indonesia dengan Malaysia di Nunukan dan Tarakan. Di Nunukan, separo di antara pasukan itu akan disebar di 23 pos perbatasan.

Setelah upacara penyambutan yang dipimpin Dandim 0911/NNK Letkol Inf Drs Basri, Giri memaparkan bahwa satgasnya sudah tidak asing dengan medan perbatasan tersebut. Bukan kali pertama mereka ditugaskan di sana. Pada 1987, satgas itu pernah ditugaskan di perbatasan ketika masih bernama Satgas Tonpam 613/RjA. "Selanjutnya, pada 2006, kita konsolidasi. Kini, kami kembali bertugas untuk operasi di perbatasan tersebut lagi," paparnya.

Yang tidak berubah banyak, menurut dia, infrastruktur di dekat perbatasan kurang mendukung. Harapannya, kekurangan itu mendapatkan perhatian dari pemerintah.

Kondisi tersebut diperparah dengan fasilitas penunjang yang juga terbatas. "Kami hanya mengandalkan satu helikopter dengan kapasitas, daya angkut, dan jarak tempuh terbatas," imbuhnya.

Meski begitu, dia berharap personelnya tidak "iri" dan membandingkan dengan fasilitas dan infrastruktur personel penjaga perbatasan Malaysia. "Standar kita dengan mereka berbeda. Kita tidak bisa membanding-bandingkan kesejahteraan. Yang penting, melaksanakan tugas dengan baik," terangnya.

Basri mengungkapkan, sebagian besar pos perbatasan sudah permanen. Perbaikan juga terus dilakukan setiap tahun. Dia mengakui bahwa sarana dan prasarana transportasi memang menjadi kendala. "Kami memberdayakan yang ada. Kami sudah usulkan kepada pusat," ucapnya.
 
11642large.jpg

Periksa 7 Polisi
Buntut Kematian Personel TNI dan Penyerbuan Polsek


MAKASSAR - Kematian personel kesehatan Kodam VII/Wirabuana Makassar Kopral Satu (Koptu) Mustajab terus menjadi perdebatan. Satu versi menyebutkan, anggota TNI berusia 37 tahun itu menjadi korban pengeroyokan sekelompok polisi. Versi lain, dia meninggal karena penyakitnya kambuh.

Versi pertama itulah yang memicu kerusuhan dan penyerbuan ke Polsekta Biringkanaya pada Sabtu 12 Juli malam lalu. Untuk memastikan itu, Polwitabes Makkasar memeriksa tujuh personel reskrim Polsekta Biringkanaya. Hingga pagi kemarin, mereka diperiksa di Unit Pelayanan, Pengaduan, dan Penegakan Disiplin (P3D) Polwiltabes Makassar. Bersama tujuh polisi itu juga diperiksa sebelas warga yang diperkirakan mengetahui kejadian tersebut.

Mustajab meninggal setelah dimintai keterangan polisi di Ceragem Daya Center, Jalan Kapasa Raya no 28, Kecamatan Biringkanaya, Sabtu 12 Juli sekitar pukul 14.00 Wita. Lokasi itu hanya berjarak sekitar 50 meter dari Polsekta Biringkanaya.

Korban diperiksa setelah bertengkar dengan pegawai terapi kesehatan di lokasi tersebut. Pertengkaran terjadi setelah korban menjalani terapi untuk penyakit malaria yang diderita.

Bukannya menyadari kesalahan, Mustajab menantang seorang polisi untuk duel. Selanjutnya tidak banyak yang mengetahui kejadian itu secara rinci.

Beberapa saat kemudian korban ditemukan tewas dengan luka memar di leher dan bekas jeratan tali di pergelangan tangan. Polisi sempat memvisum korban sebelum mengantar jenazah ke rumah keluarganya di Pondok Sawah Bontoloe RT2/RW 11, Kelurahan Kapasa, Kecamatan Tamalanrea, untuk disemayamkan.

Buntut meninggalnya Mustajab, sekitar pukul 20.30 Sabtu lalu ratusan orang menyerang Mapolsekta Biringkanaya. Sekitar 20 menit warga melempari mapolsekta dengan batu dan kayu.

Satu unit mobil patroli polisi yang diparkir di halaman mapolsekta juga menjadi sasaran kemarahan warga. Kacanya pecah dan beberapa bagian bodi rusak.

Saat serangan terjadi, petugas di mapolsekta sengaja memadamkan lampu. Mereka berlindung di bagian belakang bangunan. Penyerangan berhenti setelah sejumlah polisi mengeluarkan tembakan peringatan.

Hingga pagi kemarin, belum ada kejelasan penyebab pasti kematian korban. Polwiltabes juga belum bersedia memaparkan hasil pemeriksaan terhadap tujuh polisi dan sebelas warga tersebut.

Kapolwiltabes Makassar Kombespol Burhanuddin Andi menjelaskan, pemeriksaan difokuskan pada penangkapan korban. ''Penangkapan itu dilakukan atas laporan warga yang mengetahui keributan yang dilakukan korban,'' jelasnya.

Dia menilai, tindakan anak buahnya sudah prosedural. ''Polisi menjalankan tugas mengatasi keributan atas pengaduan masyarakat,'' ujarnya

Mengenai penyerangan warga di Mapolsekta Biringkanaya, Kapolwil juga akan mengusut kasus tersebut. ''Namun, hingga kini belum ada yang ditahan atau dimintai keterangan. Tetapi, pasti akan diusut karena ini sudah tindakan kriminal. Apalagi merusak tempat pelayanan masyarakat,'' katanya.

Untuk mencegah kejadian serupa, Andi telah memerintah semua pasukan Patroli Motor (Patmor) Polresta Makassar Timur dan Polda Sulsel untuk siaga di Mapolsekta Biringkananya. Penjagaan juga diperketat.
 
Keluarga Sempat Tolak Otopsi
Belum adanya kejelasan penyebab kematian Mustajab, polisi menganggap perlu dilakukan otopsi. Permintaan otopsi itu semula diprotes keluarga korban. Namun, melalui beberapa pertimbangan, akhirnya proses otopsi dilakukan.

Otopsi dilakukan kurang lebih empat jam di RS Wahidin Sudirohusodo. Pelaksanaannya dimulai pukul 08.00 Wita. Saat otopsi, sejumlah keluarga korban ikut mengawal proses bedah mayat untuk mengetahui penyebab ayah empat anak itu meregang nyawa.

Selesai diotopsi, sekitar pukul 14.00 Wita jenazah korban tiba di rumah duka Pondok Sawah Bontoloe RT2/RW 11, Kelurahan Kapasa, Kecamatan Tamalanrea, dengan pengawalan mobil dari Kesdam VII/Wirabuana. Di rumah duka kerabat dan anggota TNI yang lain telah menunggu pelepasan jenazah.

Pelepasan jenazah digelar melalui upacara militer dengan inspektur upacara (irup) Letkol Ckm M. Yunus Djaelani yang menjabat komandan Detasemen Kesehatan (Dandenkes) 070301 Makassar. Selesai upacara, jenazah ayah Firman, Dadang, Adrianto, dan bayi perempuan berumur 14 hari itu dimakamkan di pekuburan umum Kapasa diiringi tembakan salvo.

Suasana duka terlihat pada penguburan. Khaeriyah, istri korban yang dinikahi pada 1995, tidak henti-henti mengeluarkan air mata. Dibalut kerudung hitam, beberapa kali Ria -panggilan Khaeriyah- shock dan nyaris pingsan.

Demikian pula, anak-anak korban tampak sangat terpukul atas kematian ayah mereka. Dadang, anak kedua korban, tidak dapat menyembunyikan kesedihan saat upacara militer pelepasan jenazah.

Kapendam VII/Wirabuana Mayor Inf Rustam Effendi yang ditemui meminta agar proses hukum kematian anggota TNI itu diusut tuntas. ''Hasil otopsi sebaiknya diumumkan secepatnya agar jelas dan tidak menimbulkan kesimpangsiuran,'' katanya.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.