HARARE - Zimbabwe berencana meluncurkan uang kertas pecahan 200 juta dolar, hanya beberapa hari setelah peluncuran uang kertas senilai 100 juta ke peredaran. Hal tersebut dilakukan pemerintah setempat karena inflasi yang sangat rendah.
Seperti dilansir dalam AFP, Sabtu (6/12/2008), berdasarkan pengumuman pemerintah setempat, uang kertas 200 juta yang diumumkan dalam pemberitahuan lembaran negara itu akan menjadi uang kertas nomor 28 yang diluncurkan ke sirkulasi oleh bank sentral tahun ini sendiri, akibat kondisi negara yang terus bergelut dengan inflasi tertinggi di dunia yang mencapai 231 juta persen.
Kamis lalu waktu setempat, bank sentral memperkenalkan uang kertas 100 juta, 50 juta, dan 10 juta dolar, sedang pada saat yang sama terjadi peningkatan pembatasan penarikan bagi individual dan perusahaan.
Uang kertas 100 juta dolar senilai hanya sekitar USD14, dan nilainya merosot setiap harinya. Penarikan tunai sekarang hanya dapat dilakukan sekali sepekan dari perbankan, menurut aturan terakhir bank sentral.
Rakyat biasa dapat menarik 100 juta dolar dalam sepekan, sedang perusahaan diizinkan menarik 50 juta dolar. Harga kebutuhan pokok dan jasa naik drastis pada Kamis saat uang kertas 100 juta dolar diluncurkan.
Antrean panjang di bank-bank dan penarikan tunai menjadi pemandangan biasa di Zimbabwe saat warga berjam-jam antre untuk menarik uangnya.
Para pemimpin politik Zimbabwe saat ini mengalami kebuntuan atas penentuan siapa yang mengontrol menteri-menterinya dalam perjanjian pembagian kekuasaan yang dimediasi Komunitas Pembangunan Afrika Selatan (SADC) setelah pada pemilihan umum Maret malah menyebabkan negara menjadi krisis. (jri)
Seperti dilansir dalam AFP, Sabtu (6/12/2008), berdasarkan pengumuman pemerintah setempat, uang kertas 200 juta yang diumumkan dalam pemberitahuan lembaran negara itu akan menjadi uang kertas nomor 28 yang diluncurkan ke sirkulasi oleh bank sentral tahun ini sendiri, akibat kondisi negara yang terus bergelut dengan inflasi tertinggi di dunia yang mencapai 231 juta persen.
Kamis lalu waktu setempat, bank sentral memperkenalkan uang kertas 100 juta, 50 juta, dan 10 juta dolar, sedang pada saat yang sama terjadi peningkatan pembatasan penarikan bagi individual dan perusahaan.
Uang kertas 100 juta dolar senilai hanya sekitar USD14, dan nilainya merosot setiap harinya. Penarikan tunai sekarang hanya dapat dilakukan sekali sepekan dari perbankan, menurut aturan terakhir bank sentral.
Rakyat biasa dapat menarik 100 juta dolar dalam sepekan, sedang perusahaan diizinkan menarik 50 juta dolar. Harga kebutuhan pokok dan jasa naik drastis pada Kamis saat uang kertas 100 juta dolar diluncurkan.
Antrean panjang di bank-bank dan penarikan tunai menjadi pemandangan biasa di Zimbabwe saat warga berjam-jam antre untuk menarik uangnya.
Para pemimpin politik Zimbabwe saat ini mengalami kebuntuan atas penentuan siapa yang mengontrol menteri-menterinya dalam perjanjian pembagian kekuasaan yang dimediasi Komunitas Pembangunan Afrika Selatan (SADC) setelah pada pemilihan umum Maret malah menyebabkan negara menjadi krisis. (jri)