• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Yudaisme bukan Zionis!!

arcala

IndoForum Beginner A
No. Urut
89881
Sejak
20 Jan 2010
Pesan
1.120
Nilai reaksi
71
Poin
48
Sampai saat ini, kita kebingungan membedakan antara Yahudi dan Zionis. ada di antara kita pikir keduanya sama saja—tidak ada bedanya. Bersifat meterialistis, kejam, jahat, dan sebagainya. Sama seperti anggapan kita terhadap Yudaisme dan Zionisme. Padahal keduanya sangat berbeda.

Seorang Yahudi belum tentu seorang Zionis, begitu pula seorang Zionis juga belum tentu Yahudi. Pengikut paham Zionisme bahkan bisa saja berasal dari penganut agama lain, seperti Kekristenan. Semua kaum Zionis mendukung penciptaan Negara Israel, sedangkan hanya sebagian Yahudi yang mendukungnya. Namun, memang kebanyakan Zionis memang mengaku bahwa mereka adalah Yahudi. Mengapa pula kaum Zionis yang keturunan Israel kuno memanggil diri mereka Yahudi?

Talmud dalam traktat Kesubos, hlm. 111a, mengatakan bahwa ketika orang-orang Yahudi berada dalam pembuangan, Allah membuat mereka berjanji untuk tidak mencapai ke Tanah Suci sebagai sebuah rombongan (en mass) dan tidak memaksakan agar akhir masa pembuangan segera datang. Ini merupakan larangan spesifik atas apa yang telah dilakukan kaum Zionis: datang ke Tanah Suci dalam massa yang banyak, membuat sebuah negara, dan mengumpulkan orang-orang Yahudi buangan (diaspora), sesuatu yang secara tradisional akan mengakhiri akhir pembuangan tanpa kehendak ilahi.

Sebenarnya, dalam Taurat dan keseluruhan Alkitab (Tanakh) penuh dengan pernyataan bahwa Allah akan mengumpulkan kembali orang-orang Israel dari pembuangan. Contohnya Ulangan 30:3 mengatakan, "maka TUHAN, Allahmu, akan memulihkan keadaanmu dan akan menyayangi engkau. Ia akan mengumpulkan engkau kembali dari segala bangsa, ke mana TUHAN, Allahmu, telah menyerakkan engkau." Ayat lain dalam Alkitab ialah: Yesaya 27:12, 40:9, 41:14, 43:5-6, 52:12, 54:7, 56:8, Yeremiah 16:15, 23:3, 30:10, 31:9, 33:7, Yehezkiel 11:17, 20:34, 28:25, 34:13, 37:21, 36:24. Hosea 1:7, Mikha 2:12, Zakharia 4:6, 8:7, Mazmur 53:7, 106:47.

Terhadap Ulangan 30, Abarbanel, salah satu dari penafsir Alkitab paling penting, mengatakan: "Kita lihat dari sini bahwa Hashem [YHVH] Sendiri akan memulangkan orang-orang tawanan kita, dan itu tidak akan seperti awal masa Bait Suci Kedua, ketika orang-orang Yahudi kembali ke tanah mereka atas izin Koresh, raja Persia."

Juga ada bagian-bagian panjang dalam Taurat yang menggambarkan pembuangan sebagai sebuah penghukuman (Imamat 26 dan Ulangan 28). Jika seseorang percaya bahwa pembuangan itu merupakan penghukuman Allah seperti yang dijelaskan Alkitab, bukan sebuah akibat dari kelemahan militer Yahudi, tentu tidak akan terpikir oleh kita bahwa pembuangan itu bisa diakhiri dengan kekuatan militer Yahudi.

Kaum Zionis telah membuat perkara dengan Yudaisme, dengan mengutip Alkitab sebagai sumber (legitimasi) bahwa Tanah Suci telah diberikan kepada orang-orang Yahudi semata. Mereka memprovokasi dunia agar menerima propaganda bahwa semua ini adalah masalah agama dan kepercayaan, bukan sekedar masalah politik. Jadi tentu saja penting bagi mereka untuk menyebut diri mereka "Yahudi" dan untuk mengklaim bahwa tidak ada perbedaan antara kaum Zionis dan kaum Yahudi. Namun, kebenarannya adalah bahwa meskipun tanah itu memang benar diberikan kepada Israel (Yakub) dan keturunannya, namun tanah itu sudah diambil kembali oleh Allah Mahakuasa, dan hanya bisa diberikan kembali oleh Allah, ketika ia mengirimkan sang Mesias dan menebus dunia melalui utusan-Nya—bukannya diambil kembali oleh kekuatan militer kaum Zionis.

Sumber: Jews Against Zionism

zionists_are_not_jews.jpg

ayo bagaimana pendapat kawan-kawan semua..
apakah setuju bahwa YUDAISME/YAHUDI = ZIONIS atau TIDAK..
silahkan kasih komentarnya..
 
setuju, tidak semua Yahudi itu Zionis, Zionis Pasti dari sebagian Yahudi, tidak semua Yahudi itu jahat, masih ada Yahudi yang baik.

penjelasannya salah satunya uda dibeberkan Arcala, kalau mau dijelaskan lebih lanjut sebenernya ada....

kadang kita salah paham :(, menanggap mereka semua jahat, terlalu menggeneralisasikan

eh ya biar ga salah persepsi lagi

Bani Israil/Bangsa Israel itu memiliki perbedaan dgn Yahudi

Yahudi = Bani Israil yg memeluk agama Yudaisme
sedangkan Bani Israil belum tentu Yahudi karena belum tentu mereka memeluk agama Yudaisme.
 
setuju, tidak semua Yahudi itu Zionis, Zionis Pasti dari sebagian Yahudi, tidak semua Yahudi itu jahat, masih ada Yahudi yang baik.

penjelasannya salah satunya uda dibeberkan Arcala, kalau mau dijelaskan lebih lanjut sebenernya ada....

kadang kita salah paham :(, menanggap mereka semua jahat, terlalu menggeneralisasikan

eh ya biar ga salah persepsi lagi

Bani Israil/Bangsa Israel itu memiliki perbedaan dgn Yahudi

Yahudi = Bani Israil yg memeluk agama Yudaisme
sedangkan Bani Israil belum tentu Yahudi karena belum tentu mereka memeluk agama Yudaisme.



Benar sekali bro..
YAHUDI tidak sama dengan Bani ISRAEL..tetapi bagaimanapun juga BANI ISRAEL mereka memiliki akar yang sama dalam hal keyakinan mereka menganut agama yang berakar pada Kepercayaan Abrahamic (YUDAISME, KRISTEN, dan ISLAM)

walaupun demikian, tetap saja kita tidak bisa men-judge semua YAHUDI adalah ZIONIS..
 
Banyak korban Holocaust yang merasa jijik dengan kelakuan para Zionis karena memanfaatkan mereka untuk menarik simpati dunia... penderitaan kaum Yahudi saat PDII digunakan Zionis sebagai alasan akan perlunya berdiri sebuah negara Israel.
 
sekarang gini aja dehh...

kalo "separuh" yang anda bilang itu ternyata pemimpin mereka gimana..??[yg jahat]

yahh terpaksakan yg "separuh" baikya juga harus nurut...

just mo komen :

tolong dongg itu israel dan palestin bukan perang agama atau pun suku ras dan lain lain...

INI PERANG KEDAULATAN NEGARA... israel tidak bertanah air dan tidak bernegara...

zionis yg di ungkapkan mereka di lampiaskan dengan cara MENJAJAH...

[orang kok ada yahh yg masih nge jajah...] ya iyalah bangsa terlaknat..../heh/heh
 
sekarang gini aja dehh...

kalo "separuh" yang anda bilang itu ternyata pemimpin mereka gimana..??[yg jahat]

yahh terpaksakan yg "separuh" baikya juga harus nurut...

just mo komen :

tolong dongg itu israel dan palestin bukan perang agama atau pun suku ras dan lain lain...

INI PERANG KEDAULATAN NEGARA... israel tidak bertanah air dan tidak bernegara...

zionis yg di ungkapkan mereka di lampiaskan dengan cara MENJAJAH...

[orang kok ada yahh yg masih nge jajah...] ya iyalah bangsa terlaknat..../heh/heh

gini deh tanggapan kalo org2 sekuler bilang menanggap agama itu ritual semata apa lagi ente nganut Islam tapi tidak mengakui Syariat Islam. ;;) (padahal Islam bukan agama semata :P) sorry kalo ane ngomong gini, cuma negasin ajah :D

BTT, tolong dah jgn sekuler, ini juga terkait di dalemnya :D, gak cuma masalah kedaulatan kali, itu termasuk masalah2 internal. jadi simak dulu baru bicara /no1

--------- Tambah ----------
@riviera

yap, mereka [Zionist] menggunakan Holocaulust utk menarik simpati dunia utk pembentukan negara Israel, ane curiga sejak awal.... kaum zionis menggunakan "tumbal" dari saudara mereka sendiri yakni bangsa Israel/Yahudi lain dibiarkan terbunuh oleh kekejaman Nazi. kalau mau kita sekalian mengungkap kebenaran dibalik kebenaran Holocaulust disini. >:D<

tapi perlahan2 ajah :)
 
Kepada saudara2 ku semua dan TS pada khususnya......

Di dalam Al Quran , Allah swt. telah secara tegas memberikan peringatan kepada kaum muslim untuk bersikap hati-hati kepada bangsa Yahudi. Allah swt mengingatkan bahwa orang-orang Yahudi tidak akan rela kepada kaum muslim sampai kaum muslim tunduk serta mengikuti kemauan dan keinginan mereka.
Lantas pertanyaannya bagaimana upaya orang-orang Yahudi untuk mencapai cita-cita mereka?

Tentu saja ide dan metode serta caranya bisa berbeda-beda dari masa ke masa. Inilah justru yang penting diketahui kaum muslim. Sebab, acap kali kaum muslim paham bahwa orang-orang Yahudi merupakan musuh besar mereka, namun sering kali pula mereka terperangkap oleh ide-ide, metode dan tipu daya orang-orang Yahudi, baik sadar maupun tidak. Karenanya, mencermati ide, metode dan tata cara mereka memperdaya kaum muslim menjadi bagian yang sangat penting untuk diketahui.

Dari Ideologi Hingga Opini

Dunia adalah di mana masyarakat itu ada. Dengan demikian untuk menguasai dunia haruslah terlebih dahulu mengetahui fakta masyarakat. Menguasai dunia itu sama dengan menguasai masyarakat. Sebuah masyarakat terdiri dari sekumpulan individu, pemikiran, perasaan dan aturan-aturan.

Tidak mengherankan kalau orang-orang Yahudi -untuk menguasai dunia- adalah dengan menentukan ide/pemikiran apa yang akan dipakai oleh masyarakat dunia. Dengan kata lain pemikiran tersebut haruslah berwujud ideologi. Dan apa yang dilakukan Yahudi adalah menciptakan ideologi dunia.

Dengan ideologi inilah dibuat aturan-aturan untuk memecahkan persoalan kehidupan. Kemudian kaum Yahudi membuat aturan-aturan dalam berbagai bidang, baik ekonomi, politik, sosial yang mereka kampanyekan untuk masyarakat dunia. Sehingga ketika masyarakat dunia melaksanakan ideologi tersebut, otomatis telah tunduk kepada orang-orang Yahudi.

Dari perkembangan sejarah dunia, sejak masa renaissance di Eropa, dunia telah dibentuk ide-ide yang diciptakan kaum Yahudi. Baik ide yang mendasar (ideologi) ataupun pemikiran turunannya. Melihat sepak terjang kaum Yahudi untuk menguasai dunia paling tidak ada 3 langkah penting yang mereka buat;

- "Menguasai dunia dengan ideologi."
- "Menguasai sentral-sentral politik, hukum dan ekonomi internasional."
- "Menguasai media masa internasional"

nah itulah sekelumit tentang "YAHUDI"

Sedangkan zionisme adalah gerakan yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi untuk mendirikan Negara Yahudi (Israel di Palestina). Mereka mendirikan Negara Israel ini sebagai institusi yang mengumpulkan kembali orang-orang Yahudi yang sudah bertebaran di seluruh dunia (diaspora). Dengan ketiga ide besar inilah kaum Yahudi menguasai dunia.

Bila ditelusuri dari kemunculannya, paham zionisme merupakan sebuah pemikiran baru, bukan bagian dari sejarah zionisme internasional dan belum terlintas di benak Yahudi, melainkan derivat dari pemikiran Barat, khususnya Eropa. Paham ini menjadi gerakan politik yang dimotori oleh Theodore Hertzl pada tahun 1882 yang mencetuskan ide mewujudkan negara Zionis Israel.

mohon TS simak kembali.... jangan kita malah terjebak oleh tipu daya mereka, dengan seakan-akan mengecilkan maslah ini....

"HATI-HATI Langkah Yahudi untuk Menguasai Dunia"

untuk referensi bisa dibaca
http://mujahidsamurai.multiply.com/journal/item/122
http://www.mail-archive.com/[email protected]/msg06400.html
 
ane ikut nyimak dulu yaa brooo,... kayaknya tambahan ilmu nih buat ane,...
 
gini deh tanggapan kalo org2 sekuler bilang menanggap agama itu ritual semata apa lagi ente nganut Islam tapi tidak mengakui Syariat Islam. ;;) (padahal Islam bukan agama semata :P) sorry kalo ane ngomong gini, cuma negasin ajah :D

BTT, tolong dah jgn sekuler, ini juga terkait di dalemnya :D, gak cuma masalah kedaulatan kali, itu termasuk masalah2 internal. jadi simak dulu baru bicara /no1

--------- Tambah ----------
@riviera

yap, mereka [Zionist] menggunakan Holocaulust utk menarik simpati dunia utk pembentukan negara Israel, ane curiga sejak awal.... kaum zionis menggunakan "tumbal" dari saudara mereka sendiri yakni bangsa Israel/Yahudi lain dibiarkan terbunuh oleh kekejaman Nazi. kalau mau kita sekalian mengungkap kebenaran dibalik kebenaran Holocaulust disini. >:D<

tapi perlahan2 ajah :)

what ever deh

emang udah takdirnya bermusuhan emang udah susah...
mau damai tapi ntar kiamat...=))=))

YAHUDI = orang pintar [emang udah di takdirin kek gitu semua orang yahudi]

------

kalo internal,,,/... internal apanya??/hmm

setau gue emang faktanya gitu yahudi ngga punya tanah air...

BAGUS BAGUS JERMAN NGGA BUNUH SEMUA ORANG YAHUDI...
 
Banyak korban Holocaust yang merasa jijik dengan kelakuan para Zionis karena memanfaatkan mereka untuk menarik simpati dunia... penderitaan kaum Yahudi saat PDII digunakan Zionis sebagai alasan akan perlunya berdiri sebuah negara Israel.

Benar sekali bro..
terkadang kita lupa bahwa YAHUDI ga cuma 1 golongan..
YAHUDI sama dengan agama2 dan kepercayaan lain juga telah terbagi dalam beberapa golongan..

Golongan yang mendukung gerakan Zionis, berasal dari YAHUDI golongan Rabinnik, yang dalam peribadatannya lebih mengutamakan ajaran TALMUD..

sekarang gini aja dehh...

kalo "separuh" yang anda bilang itu ternyata pemimpin mereka gimana..??[yg jahat]

yahh terpaksakan yg "separuh" baikya juga harus nurut...

apakah kita bisa menebak kalo separuh yang lain, mengikuti separuh yang lain??
bagaimana dengan YAHUDI yang tinggal dinegara-negara arab dan Iran yang terang terangan ikut bahu membahu baik dengan Muslim menentang gerakan ZIONIS, apakah kita bisa menjudge mereka ZIONIS juga??

bagaimana dengan umat YAHUDI yang ada di Afrika utara, sebagian di eropa, Indonesia, Amerika serikat - yang menentang gerakan ZIONIS- apakah kita bisa menjudge mereka sebagai Zionis??

just mo komen :

tolong dongg itu israel dan palestin bukan perang agama atau pun suku ras dan lain lain...

INI PERANG KEDAULATAN NEGARA... israel tidak bertanah air dan tidak bernegara...

zionis yg di ungkapkan mereka di lampiaskan dengan cara MENJAJAH...

[orang kok ada yahh yg masih nge jajah...] ya iyalah bangsa terlaknat..../heh/heh

Perang yang dilakukan oleh ISRAEL terhadap bangsa ARAB (terutama Palestina) adalah Perang yang memanfaatkan Ajaran AGAMA untuk sebuah tujuan politik..

terlepas dari itu, kembali saya katakan..
YAHUDI tidak sama dengan ISRAEL..
BANI ISRAEL tidak sama dengan ISRAEL..


setau gue emang faktanya gitu yahudi ngga punya tanah air...

BAGUS BAGUS JERMAN NGGA BUNUH SEMUA ORANG YAHUDI...

Yup, benar sekali YAHUDI memang tidak punya tanah air..dan itu tidak perlu di perpanjang lagi..masalahnya sekarang, kita harus bisa membedakan..

apa itu YAHUDI, apa itu ISRAEL, apa itu ZIONIS, dan apa itu BANI ISRAEL..
jangan sampai kita terjebak dalam pemikiran sempit akibat kebencian pada suatu kaum..

ane ikut nyimak dulu yaa brooo,... kayaknya tambahan ilmu nih buat ane,...

Silahkan Bro..di sini kita belajar bersama..
 
Maaf kalau double post..
karena tulisan Goldway saya anggap perlu saya tanggapi secara berbeda..

Kepada saudara2 ku semua dan TS pada khususnya......

Di dalam Al Quran , Allah swt. telah secara tegas memberikan peringatan kepada kaum muslim untuk bersikap hati-hati kepada bangsa Yahudi. Allah swt mengingatkan bahwa orang-orang Yahudi tidak akan rela kepada kaum muslim sampai kaum muslim tunduk serta mengikuti kemauan dan keinginan mereka.
Lantas pertanyaannya bagaimana upaya orang-orang Yahudi untuk mencapai cita-cita mereka?

Tentu saja ide dan metode serta caranya bisa berbeda-beda dari masa ke masa. Inilah justru yang penting diketahui kaum muslim. Sebab, acap kali kaum muslim paham bahwa orang-orang Yahudi merupakan musuh besar mereka, namun sering kali pula mereka terperangkap oleh ide-ide, metode dan tipu daya orang-orang Yahudi, baik sadar maupun tidak. Karenanya, mencermati ide, metode dan tata cara mereka memperdaya kaum muslim menjadi bagian yang sangat penting untuk diketahui.

Saya tidak menyangkal, bahwa dalam Al-Qur'an telah memberikan berita tentang YAHUDI, ISRAEL, dan BANI ISRAEL..

Berdasarkan perhitungan di dalam al-Mu’jam al-Mufahras li al-fazh Al Quran karangan Muhammad Fuad Abdul Baqi, Yahudi 9 kali disebut dalam Al Quran dan Israel sebanyak 43 kali. Bila Israel dihubungkan dengan kata Bani (Bani Israel) maka didapati Bani Israel sebanyak 13 kali di dalam Al Quran.

contoh :

"Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran padahal mereka mengetahui."(Al-Baqarah:146)​

"Wahai Bani Isra'il, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." (Ash-Shaf: 6)​

"Maka disebabkan kezhaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan atas mereka (memakan makanan) yang baik-baik yang (dulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi manusia dari jalan Allah. Dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang darinya, dan karena mereka memakan harta orang dengan jalan yang batil."​
(An-Nisa: 160)
Menurut anda, apakah dalam Qur'an, ALLAH cuma memberikan contoh keburukan YAHUDI saja atau tidak??

Dari Ideologi Hingga Opini

Dunia adalah di mana masyarakat itu ada. Dengan demikian untuk menguasai dunia haruslah terlebih dahulu mengetahui fakta masyarakat. Menguasai dunia itu sama dengan menguasai masyarakat. Sebuah masyarakat terdiri dari sekumpulan individu, pemikiran, perasaan dan aturan-aturan.

Tidak mengherankan kalau orang-orang Yahudi -untuk menguasai dunia- adalah dengan menentukan ide/pemikiran apa yang akan dipakai oleh masyarakat dunia. Dengan kata lain pemikiran tersebut haruslah berwujud ideologi. Dan apa yang dilakukan Yahudi adalah menciptakan ideologi dunia.

Dengan ideologi inilah dibuat aturan-aturan untuk memecahkan persoalan kehidupan. Kemudian kaum Yahudi membuat aturan-aturan dalam berbagai bidang, baik ekonomi, politik, sosial yang mereka kampanyekan untuk masyarakat dunia. Sehingga ketika masyarakat dunia melaksanakan ideologi tersebut, otomatis telah tunduk kepada orang-orang Yahudi.

Dari perkembangan sejarah dunia, sejak masa renaissance di Eropa, dunia telah dibentuk ide-ide yang diciptakan kaum Yahudi. Baik ide yang mendasar (ideologi) ataupun pemikiran turunannya. Melihat sepak terjang kaum Yahudi untuk menguasai dunia paling tidak ada 3 langkah penting yang mereka buat;

- "Menguasai dunia dengan ideologi."
- "Menguasai sentral-sentral politik, hukum dan ekonomi internasional."
- "Menguasai media masa internasional"

nah itulah sekelumit tentang "YAHUDI"

Tahun 70 M Bait Allah dihancurkan oleh Tentara Romawi. Yerusalem diserbu dan dimusnahkan, bangsa Yahudi diusir dari Israel dan mengungsi ke seluruh penjuru Romawi. Peristiwa ini jelas menguncang iman Yudaisme. Bagaimana mungkin Bait Allah yang maha suci itu dapat dihancurkan oleh tentara kafir Romawi.

Akibat guncangan itu wajar bagi umat-umat Yahudi yang pecah dalam berbagai kelompok, golongan dan pemahaman berbeda mencari-cari satu titik pegangan baru. Mereka membutuhkan episentrum baru yang dapat menjadi titik pijakan iman mereka. Namun karena mereka berangkat dari pemahaman yang berbeda-beda, akhirnya mereka pecah menjadi dua aliran besar utama.

1. Yahudi Rabinik
Terdiri atas aliran Farisi dan Saduki yang menemukan episentrum baru dalam Taurat dan pelaksanaan tata syariat keagamaan. Pada dasarnya aliran ini bersifat eksklusif (hanya khusus bagi keturunan Yahudi) dan sangat formalistik. Mereka percaya akan keberadaan Oral Torah atau Hukum Taurat Tak Tertulis yang kemudian diterjemahkan dalam 613 Mitzvot. Bagi mereka pelaksanaan hukum Taurat dengan 613 Mitzvot adalah satu keutamaan, pemahaman ini sebenarnya mereka warisi dari keyakinan Kaum Farisi yang sejak jaman Yesus memang dikenal sangat ketat dan legalistik.
Dalam membangun keyakinan baru ini mereka membutuhkan satu "kitab kedua" yang memiliki fungsi untuk melakukan interpretasi dan reinterpretasi terhadap Tanakh. Kitab kedua ini disebut sebagai Talmud yang terdiri atas Mishnah yang ditulis pada 220 M dan Gemara yang ditulis pada tahun 500 M.
Merekalah yang sekarang kita sebut sebagai umat Yahudi Modern.

2. Yahudi Mesianik
Terdiri atas kelompok Yahudi Alternatif seperti Kelompok Esseni dan Kelompok Yahudi Helenistik menemukan episentrum baru dalam keyakinan akan Mesias dalam diri seorang Rabbi Revolusioner bernama Yesus. Pada dasarnya aliran ini merupakan lawan atau kebalikan dari kelompok Yahudi Rabinik. Mereka bersifat inklusif dengan mengijinkan orang bukan keturunan Israel untuk menjadi penganutnya dan anti terhadap pemahaman legalistik dan formalistik. Hingga sekarang warisan dari tradisi tampak jelas dalam filsafat logos yang berasal dari rabbi Yahudi Helenistik, Philo of Alexandria serta penolakan terhadap Oral Torah beserta 613 Mitzvotnya, suatu keyakinan yang diwariskan dari aliran Esseni.
Dalam membangun keyakinan baru ini mereka membutuhkan satu "kitab kedua" yang memiliki fungsi untuk melakukan interpretasi dan reinterpretasi terhadap Tanakh. Kitab kedua ini disebut sebagai Keempat Injil dan Surat Para Rasul serta Kitab Wahyu, ditulis antara rentang 40 M-120 M dan kemudian disebut sebagai Perjanjian Baru.
Merekalah yang sekarang kita sebut sebagai umat Kristiani.

seperti nya Yahudi yang anda sebutkan di atas adalah YAHUDI dari golongan Rabinnik..

sebenarnya ada satu golongan YAHUDI lagi yang tidak boleh di lupakan, Yaitu YAHUDI ARABIC, yang telah membaur dengan masyarakat arab.


Sedangkan zionisme adalah gerakan yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi untuk mendirikan Negara Yahudi (Israel di Palestina). Mereka mendirikan Negara Israel ini sebagai institusi yang mengumpulkan kembali orang-orang Yahudi yang sudah bertebaran di seluruh dunia (diaspora). Dengan ketiga ide besar inilah kaum Yahudi menguasai dunia.

Bila ditelusuri dari kemunculannya, paham zionisme merupakan sebuah pemikiran baru, bukan bagian dari sejarah zionisme internasional dan belum terlintas di benak Yahudi, melainkan derivat dari pemikiran Barat, khususnya Eropa. Paham ini menjadi gerakan politik yang dimotori oleh Theodore Hertzl pada tahun 1882 yang mencetuskan ide mewujudkan negara Zionis Israel.

mohon TS simak kembali.... jangan kita malah terjebak oleh tipu daya mereka, dengan seakan-akan mengecilkan maslah ini....

"HATI-HATI Langkah Yahudi untuk Menguasai Dunia"

untuk referensi bisa dibaca
http://mujahidsamurai.multiply.com/journal/item/122
http://www.mail-archive.com/[email protected]/msg06400.html

memang benar bila di katakan Zionis adalah sebuah pemikiran baru yang di ciptakan oleh Theodor Herzl, seorang wartawan Yahudi asal Austria, pada tahun 1882.

tapi, tahukah anda..bahwa Zionisme itu adalah gerakan sekular, dan bukan gerakan keagamaan..
intinya begini, Mereka melihat "Keyahudian" sebagai sebuah nama ras, bukan sebuah masyarakat beriman. Mereka mengusulkan agar orang-orang Yahudi menjadi sebuah ras terpisah dari bangsa Eropa, yang mustahil bagi mereka untuk hidup bersama, dan bahwa penting artinya bagi mereka untuk membangun tanah air mereka sendiri. Mereka tidak mengandalkan pemikiran keagamaan ketika memutuskan tanah air manakah itu seharusnya. Theodor Herzl, suatu kali memikirkan Uganda, dan ini lalu dikenal sebagai "Uganda Plan". Sang Zionis kemudian memutuskan Palestina. Alasannya adalah Palestina dianggap sebagai "tanah air bersejarah bagi orang-orang Yahudi".

Herzl melakukan upaya-upaya besar untuk mengajak orang-orang Yahudi lainnya menerima gagasan yang tak sesuai agama ini. Organisasi Zionis Dunia yang baru melakukan upaya propaganda besar di hampir semua negara yang berpenduduk Yahudi, dan mulai berpendapat bahwa Yahudi tidak dapat hidup dengan damai dengan bangsa-bangsa lainnya dan bahwa mereka adalah "ras" yang terpisah. Oleh karena itu, mereka harus bergerak dan menduduki Palestina. Sebagian besar orang Yahudi mengabaikan himbauan ini.

Menurut negarawan Israel Amnon Rubinstein: "Zionisme (dulu) adalah sebuah pengkhianatan atas tanah air mereka (Yahudi) dan sinagog para Rabbi". Oleh karena itu banyak orang-orang Yahudi yang mengkritik ideologi Zionisme. Rabbi Hirsch, salah satu pemimpin keagamaan terkemuka saat itu berkata, "Zionisme ingin menamai orang-orang Yahudi sebagai sebuah lembaga nasional…. yang merupakan sebuah penyimpangan".

Pendeknya, Zionisme sebenarnya adalah sebuah bentuk nasionalisme sekuler yang berasal dari filsafat sekuler, bukan dari agama. Akan tetapi, seperti dalam bentuk nasionalisme lainnya, Zionisme juga berusaha menggunakan agama untuk tujuannya sendiri.

Klaim kepemilikan atas tanah Palestina oleh bangsa Yahudi berdasarkan berita kitab suci Taurat dan Talmud adalah merupakan klaim sepihak dengan tidak melihat garis keturunan mereka. Bangsa Yahudi yang berdatangan dari negara-negara di Eropa Timur, Jerman, Belanda, Spanyol, Portugal, Timur Tengah dan Asia Tengah ke tanah Palestina setelah Perang Dunia II secara genealogi bukanlah keturunan Abraham atau Nabi Ibrahim As. yang mempunyai anak bernama Ishak As. dan kemudian mempunyai anak Yaqub As (Israil) yang menurunkan bangsa bani Israil (anak-anak Israil/Yaqub).

Hal tersebut dibuktikan oleh sebuah tim arkeologi Rusia yang pada tanggal 30 Juli 2005 melakukan penggalian arkeologi dari abad ke-11 dan 12 berupa bangunan pondok yang dibuat dari batu bata dibakar di Itil, kota Silk Road, yang dulunya merupakan ibu kota Khazar, dekat Astrakha sekitar 800 mil (1280 km) sebelah selatan Moscow, Khazar didirikan sebagai negara feodal pertama di Eropa timur.

Menurut e-mail Kevin Brook, seorang pengarang Amerika dengan buku berjudul "Yahudi dan Khazaria" yang melaporkan bahwa ia sudah mengikuti penggalian di kota Itil menggali selama bertahun-tahun, namun demikian penggalian itu tidak ada menemukan sedikitpun artefak-artefak Yahudi, "Sekarang aku yakin seperti juga seluruh tim arkeologis lainnya bahwa mereka sudah benar-benar menemukan kota yang sudah sangat lama hilang."

Dmitry Vasilyev, seorang pakar arkeologi Rusia yang juga professor dari Astrakhan State University, mengatakan bahwa dia sudah menemukan ibukota kerajaan Khazar yang hilang, sebuah negara kuat di abad pertengahan yang kekuasaannya meliputi pantai-pantai utara dari Laut Hitam hingga Asia Tengah dan para pemimpinnya mengadopsi Judaisme (agama Yahudi) sebagai agama negara. Bangsa Khazar adalah bangsa yang tangguh yang mengadopsi agama Judaisme (agama Yahudi) sebagai agama resmi negara lebih dari 1.000 tahun yang lalu, hanya untuk menghilangkan jejak kecil yang ditinggalkan oleh kebudayaannya.

Khazar adalah anak suku dari bangsa Turkic yang menjelajahi padang rumput dari China Utara ke Laut Hitam. Di antara abad ke-7 dan 10 mereka menaklukkan wilayah luas yang meliputi selatan Rusia dan Ukraine sekarang, termasuk pegunungan Caucasus hingga Asia Tengah sampai Laut Aral.

Dinasti dan kebangsawanan para Khazar itu yang kemudian dikonversi menjadi Judaisme di abad ke-8 atau 9. Vasilyev berkata jumlah yang terbatas dari artifak keagamaan Yahudi seperti mezuzas dan Bintang Daud yang ditemukan pada lokasi-lokasi Khazar yang lain membuktikan bahwa orang-orang Khazars pada umumnya atau rakyat jelatanya lebih menyukai kepercayaan-kepercayaan tradisional seperti shamanism, atau agama-agama yang baru diperkenalkan termasuk Islam.

Yevgeny Satanovsky, direktur Middle Eastern Institute (Institut Timur Tengah) di Moscow percaya bahwa kalangan elite dari kerajaan Khazar memilih Judaisme di luar kerangka politis - untuk tetap tidak terikat dengan negara Muslim dan Kristen yang menjadi tetangganya. Mereka memeluk Judaisme karena mereka ingin tetap netral, seperti Switzerland sekarang ini.

Secara khusus orang-orang Khazar menentang perpindahan bangsa Arab ke pegunungan Caucasus dan berperan sebagai penolong bagi bangsa Eropa atas desakan Muslim dari timur. Ia membandingkan peran bangsa Khazar di Eropa timur seperti para bangsawan Prancis yang mengalahkan tentara Arab di peperangan Tours di Prancis tahun 732.

Khazars berhasil membendung serbuan Arab, tapi kemudian dalam perluasan negara, Rusia berhasil menaklukkan kerajaan Khazar di akhir abad ke-10. Syair-syair kepahlawanan (epik) bangsa Rusia di abad pertengahan menyebutkan perihal perkelahian para pejuang Rusia dengan para "Raksasa Yahudi."

Dilihat dari segi etnik, Yahudi Ashkenazi adalah satu jalur keluarga yang dapat ditelusuri sampai kepada Bangsa Yahudi dari Eropa Tengah dan Timur. Untuk perkiraan kasar selama seribu tahun, Ashkenazim itu adalah sebuah populasi reproduktif yang diasingkan di Eropa, meskipun tinggal di banyak negara, dengan sedikit arus migrasi masuk dan keluar, konversi, atau perkawinan campuran dengan golongan lain, termasuk Yahudi yang lain. Pakar genetik manusia sudah mengenali variasi genetik di mana terdapat frekwensi yang tinggi di antara Yahudi Ashkenazi, tetapi bukan di dalam populasi orang Eropa pada umumnya.

Suatu studi oleh Mikhael Seldin, seorang pakar genetika dari Sekolah Kedokteran Davis, Universitas California, menemukan dengan jelas bahwa Yahudi Ashkenazi merupakan subgrup genetik homogen yang relatif. Yang menarik, dengan mengabaikan tempat dari asal-muasalnya, Yahudi Ashkenazi dapat dikelompokkan di dalam kelompok genetik yang sama - dengan mengabaikan apakah seorang nenek moyang Yahudi Ashkenazi datang dari Polandia, Rusia, Hungaria, Lituania, atau tempat lain di manapun dengan suatu populasi historis Yahudi, mereka termasuk ke dalam kelompok etnik yang sama.

Dari perkiraan 88 juta orang Yahudi yang tinggal di Eropa pada awal Perang Dunia II, mayoritas terdiri dari Yahudi Ashkenazi, sekitar 6 juta – atau lebih dari dua pertiga – yang secara sistematis dibunuh di dalam Holocaust. Ini termasuk 3 juta dari 3,3 juta Yahudi di Polandia (91%), 900.000 dari 11 juta Yahudi di Ukraine (82%) dan 50-90% dari Bangsa Yahudi di negara-negara Slavic lainnya, Jerman, Prancis, Hungaria, dan negara-negara Baltic. Komunitas Yahudi Sephardi (berasal dari Spanyol dan Portugal) menderita karena mengalami pemusnahan yang serupa di beberapa negara, termasuk Yunani, Belanda dan Yugoslavia. Banyak dari Yahudi Ashkenazi yang menyelamatkan diri dengan berpindah ke luar negeri seperti Israel (tanah Palestina), Australia, dan Amerika Serikat setelah peperangan.

Dewasa ini, Yahudi Ashkenazi melembagakan diri sebagai kelompok yang paling besar di antara Yahudi, tetapi merupakan minoritas kecil dari Yahudi Israel (lihat Demographics dari Israel). Bagaimanapun, mereka sudah memainkan suatu peran yang terkemuka di dalam ekonomi, media, dan politik di Israel karena perannya dalam pendirian negara Israel. Ketegangan-ketegangan kadang-kadang muncul di antara Yahudi yang tradisional dari Timur Tengah (Sephardim dan Mizrahim) dan kelompok Yahudi Ashkenazim dari Eropa yang mendirikan negara Israel. Kemudian imigran dari kelompok non ashkenazi yang datang belakangan kadang-kadang mengakui bahwa mereka mengalami diskriminasi di bidang pendidikan, kesempatan kerja atau penghasilan, perumahan dan di bidang-bidang lainnya.

Jadi para pendiri negara Israel sebagai negara Zionis yang modern bukanlah Semitic keturunan dari Abraham, Ishak dan Yakub akan tetapi adalah kelompok etnik dari Eropa bagian Timur yang mengkonversi diri mereka menjadi Judaisme di Abad Pertengahan. Mereka ini - yang terlibat dalam pembentukan negara Zionis Israel – ternyata tidak pernah tinggal di Palestina sebelum mereka datang di tahun 1947, jadi tidak berhak mengakui tanah Palestina sebagai warisan leluhurnya. Orang Arab Palestina, Yahudi dan orang-orang Kristen yang merupakan penduduk asli di Palestina telah hidup tenang bersama-sama untuk selama berabad-abad sebelum akhirnya bangsa Yahudi Ashkenazim dari Eropa mengambil alih Palestina atas mandat PBB di tahun 1947.


sumber :

http://www.usatoday.com
http://en.wikipedia.org/Jews
The Hidden History of Zionis
Jewish History, Jewish Religion and the Weight of Three Thousand Years

=============================================
kembali ke pertanyaannya saya di awal :

APAKAH SEMUA YAHUDI ADALAH ZIONIS???
 
> ZIONISME iku mirip kaum SADUKI zamannya nabi ISA as ya qq...:D:D:D

> GBU>:D<
 
topik yg bagus.....
dari banyak referensi dari kk di atas.... kesimpulan saya

tidak semua Yahudi itu Zionis.....
tapi semua Zionis itu Yahudi.....

tapi kalo dihubungkan dengan Israel dan Bani Israil di Alquran gimana kk...?
mohon pencerahan....?

Yahudi Ashkenazi ini lebih menguasai Negara Israel, walaupun dia minoritas di Israel.... dan etnik inilah kayaknya yg lebih sering berseberangan dengan Islam dan Kristen... apa hubungannya etnik ini dengan Zionis....?
 
topik yg bagus.....
dari banyak referensi dari kk di atas.... kesimpulan saya

tidak semua Yahudi itu Zionis.....
tapi semua Zionis itu Yahudi.....

tapi kalo dihubungkan dengan Israel dan Bani Israil di Alquran gimana kk...?
mohon pencerahan....?

Di antara ayat-ayat al-Qur'an, banyak kata yang memang "menyerang" kata "Yahudi" atau "Bani Israel" secara eksplisit dan tegas. Misalnya:

"……sebagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah…… "[At Taubah: 34]​

"Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israel dalam kitab itu: "Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali ……"[Al Israa: 4]​

Nah, ternyata, selain "frontal" terhadap kata "Israel" dan "Yahudi", ada beberapa kaum/bangsa lain yang mendapat perlakuan sama. Contohnya adalah Kaum Tsamud [Huud: 68] dan Kaum Aad [al Furqaan: 38]. Dalam beberapa ayat lainnya juga terdapat kecaman kepada Suku Quraisy, kaum di mana Nabi Muhammad lahir di tengah-tengahnya.

Sekarang lihat di bawah :

  1. Kaum Tsamud dikutuk. Sementara Hud as adalah salah seorang kaum Tsamud.
  2. Kaum Aad dikutuk. Sementara Shaleh as adalah salah seorang kaum Aad.
  3. Penduduk Sodom dikutuk. Sementara Luth as adalah seorang penduduk Sodom.
  4. Bani Israel dikutuk. Sementara Yusuf, Ayyub, Musa, Harun, Daud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa, Yunus, Zakaria, Yahya, dan Isa as. adalah keturunan Israel. Ummul Mukminin Shaffiya binti Huyai ra. pun keturunan Israel.

Apakah Hud, Shaleh, Luth, Yusuf, Ayyub, Musa, Harun, Daud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa, Yunus, Zakaria, Yahya, dan Isa as. adalah orang-orang terkutuk? Tidak! Mereka adalah orang-orang mulia yang kemuliaannya juga diceritakan dalam Al Qur’an.

Jadi tak ada satu bangsa atau suku pun yang dijatuhi kutukan oleh Allah. Kata-kata kecaman kepada "Bani Israel" atau "Yahudi" di dalam Qur’an diarahkan sebagai warning (peringatan) secara menyeluruh kepada bangsa tersebut, atau merujuk kepada sifat buruk mereka, atau kepada agama yang mereka anut, yakni Yudaisme, dengan Torah (Taurat) palsu dan Talmud bohong-nya. Masa iya, Allah yang bergelar Maha Pengasih dan Maha Penyayang begitu mudahnya menjatuhkan kutukan kepada seseorang berdasarkan ras atau etnisnya? Kalau begitu, Allah itu rasis, dong?

Bukti lain bahwa bangsa Israel bukan bangsa terkutuk ialah Rasulullah Saw. pun menikahi Sophie (Shaffiya binti Huyai ra). yang jelas - jelas keturunan Israel. Padahal, Hadits (kata dan perbuatan) Nabi Muhammad Saw. adalah Sumber Hukum Islam kedua setelah Al Qur’an. Masa iya, Nabi mengajarkan menikahi orang yang terkutuk?

lihat ayat berikut :

"Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal shaleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati." [Al Baqarah: 62]​

Jelas bahwa yang kita musuhi selama ini bukan nama Israel atau agamanya (Yudaisme), melainkan ideologinya (Zionisme) dan negaranya (Medinat Yisraeli). Secara etnis, Islam sama sekali tidak memiliki masalah dengan bangsa Israel, namun secara ideologi, politik, dan sosial-budaya, Islam bertarung dengan Negara Israel, oleh karena Ideologi Zionisme.

Yahudi Ashkenazi ini lebih menguasai Negara Israel, walaupun dia minoritas di Israel.... dan etnik inilah kayaknya yg lebih sering berseberangan dengan Islam dan Kristen... apa hubungannya etnik ini dengan Zionis....?

Pasca pendudukan dan penghancuran Yerussalem oleh tentara Romawi pada tahun 70 masehi, sebagian besar bangsa yahudi meninggalkan Palestina dan menjalani apa yang disebut sebagai diaspora, yaitu menyebar ke berbagai penjuru dunia. Sebagian dari diaspora tersebut menuju ke Irak tempat dimana nenek moyang mereka pernah menjalani penahanan oleh bangsa Babylonia. Sebagian lainnya menuju ke Mesir, juga tempat di mana nenek moyang mereka menjalani masa perbudakan. Sebagian yang lain berlayar ke Eropa barat seperti Italia, Perancis, Spanyol hingga Inggris. Sebagian lainnya berpindah ke selatan hingga Yastrib (Madinah) di semenanjung Arabia.

Orang-orang yahudi yang berada di Eropa barat selanjutnya melakukan asimilasi dengan orang-orang kulit putih setempat dan melahirkan keturunan berdarah campuran yang kemudian disebut sebagai yahudi sephardin atau yahudi putih. Sedangkan yang berada di Irak melakukan asimilasi dengan masyarakat kazhar setelah raja khazar (di utara Irak, memiliki darah keturunan mongolia) memeluk agama yahudi pada abad VIII masehi. Keturunan campuran yahudi-kazhar kemudian disebut sebagai yahudi ashkenazi atau yahudi gelap. Mereka banyak terdapat di Eropa timur seperti selatan Rusia, Polandia, Austria dan Jerman.

Di antara dua kelompok yahudi berbeda tersebut (ashkenazi dan sephardin) terdapat persaingan diam-diam yang sangat keras. Pada umumnya orang-orang ashkenazi dianggap lebih rendah oleh orang-orang yahudi sephardin. Orang-orang yahudi sephardin memberi julukan yang sifatnya menghina atas orang-orang yahudi ashkenazi dengan sebutan "kike" atau "Yiddish". Di sisi lain orang-orang yahudi ashkenazi dikenal memiliki sifat-sifat negatif maupun positif yang lebih menonjol seperti lebih kejam, keras kemauan, dan licik.

Di antara keduanya terdapat perbedaan pandangan tentang eksistensi kaum yahudi. Orang yahudi ashkenazi memandang kaum yahudi sebagai suatu kelompok politik berdasar ras, sedang yahudi sephardin memandang kaum yahudi sebagai suatu kelompok agama. Namun keduanya sama dalam hal keimanan. Mereka lebih meyakini Talmud karangan para pemuka agama yahudi daripada Taurat yang diwahyukan Tuhan kepada Musa. Mereka keturunan sekte parisi dan saduki penyembah berhala, bukan sekte essene.

Dan meski bersaing sengit, dalam menghadapi orang-orang non-yanudi atau biasa mereka sebut gentile atau goyim (artinya adalah binatang ternak), mereka biasanya bersatu padu. Orang yahudi ashkenazi berteriak "Racial persecution!" dan yahudi sephardin berteriak "Religious intolerance!" terhadap orang-orang yang gentile yang mengancam mereka. Keduanya berteriak dengan nada yang sama kepada orang-orang yang mengancam mereka: "anti semit".

Dalam konteks sekarang, yahudi sephardin menguasai panggung ekonomi dan politik Inggris dan Amerika. Sedangkan yahudi ashkenazi menguasai panggung ekonomi dan politik Uni Eropa. Ini menjadi penjelasan mengapa Inggris sangat kuat mendukung Perang Iran dan Afghanistan yang dilancarkan Amerika dan sebaliknya paling sulit berintegrasi dalam Uni Eropa.

Salah satu dari Pemuka Yahusi Ashkenazi adalah Keluarga Rothschild.

ISRAEL (SuaraMedia) – Dasar pendirian negara Israel berawal dari kata-kata Nabi Musa dalam ‘kitab Perjanjian Lama’, bahwa Tuhan “menganugerahkan” tanah Israel untuk orang-orang Yahudi dan tanah tersebut akan menjadi milik mereka untuk selama-lamanya.

Kemudian ada cerita mengenai persebaran kaum Yahudi/Diaspora – setelah kaum Yahudi memberontak kepada pasukan Romawi pada abad pertama dan kedua, kaum Yahudi kemudian “diasingkan” dari tanah Israel dan kemudian menyebar di masyarakat Eropa, menjalani “kehidupan tersiksa”, dan akhirnya “disapu bersih” dalam “Holocaust” oleh Nazi Jerman.

Setelah berabad-abad berdoa agar dapat kembali ke Israel, kaum Yahudi mampu mencapai tujuannya usai mengalahkan pasukan Arab di Palestina dan mendirikan Israel pada tahun 1948. Kisah ini adalah elemen tunggal dan pendukung utama bagi berdirinya negara Israel sebagai negara Yahudi.


Namun, sebuah buku yang ditulis oleh sarjana Israel, Shlomo Sand, meruntuhkan segala klaim bangsa Israel tersebut. Shlomo memaparkan bahwa peristiwa Diaspora dengan bangsa Romawi tidak pernah ada, atau salah dipahami.

Dalam bukunya yang berjudul “Kapan dan Bagaimana Bangsa Yahudi Berdiri?”, Dr. Sand, seorang pakar sejarah Eropa di Universitas Tel Aviv, menyatakan bahwa peristiwa Diaspora hanya mitos belaka – bahwa kaum Yahudi sama sekali tidak pernah diasingkan secara massal dari “Tanah Suci” dan bahwa populasi Yahudi yang ada di Eropa berasal dari orang-orang Eropa yang kemudian berpindah keyakinan berabad-abad kemudian.

Berikutnya, banyak orang-orang Israel saat ini yang nenek moyangnya pindah dari Eropa pada masa Perang Dunia II, hanya memiliki sedikit – atau bahkan tidak sama sekali – hubungan silsilah dengan tanah yang kini mereka sebut negara Israel. Menurut analisa sejarah Sand, mereka sebenarnya adalah keturunan dari bangsa Eropa yang berpindah keyakinan, khususnya yang berasal dari kerajaan Khazars di Rusia timur, yang berpindah keyakinan menjadi seorang Yahudi pada abad ke-8.

Keturunan dari kerajaan Khazar kemudian terusir dari tanah kelahiran mereka karena invasi dan takluknya kerajaan mereka, setelah bermigrasi mereka kemudian membentuk komunitas Yahudi di Eropa Timur, beber Sand. Sand juga berpandangan bahwa kaum Yahudi Spanyol berasal dari suku Berber – yang berpindah keyakinan –, Afrika utara yang kemudian berpindah ke Eropa.

Cerita Karangan Zionis

Sand sendiri merupakan seorang Yahudi keturunan Eropa yang lahir pada tahun 1946 dari pasangan korban selamat Holocaust di Austria. Sand menyatakan bahwa hingga satu abad yang lalu, kaum Yahudi merasa bahwa diri mereka Yahudi karena memeluk keyakinan yang sama, bukan karena memiliki garis keturunan langsung dari Israel.

Namun, pada permulaan abad ke-20, kaum Yahudi Zionis (gerakan “pulang” ke “tanah asal”) mulai mengunpulkan arsip sejarah nasional untuk menjadi alasan pembenar atas berdirinya negara Yahudi, mereka lalu mengarang cerita bahwa kaum Yahudi adalah orang-orang yang tinggal terpisah dari agamanya sehingga mereka kemudian memiliki “hak” atas tanah yang dikenal dengan nama Palestina.

Kaum Zionis pula yang mengarang cerita bahwa Yahudi yang tinggal di pengasingan berkewajiban untuk kembali ke tanah yang dijanjikan, sebuah konsep yang sebenarnya asing bagi agama Yahudi, kata Sand.

Seperti setiap hal di Timur Tengah, buku baru ini dipenuhi dengan pembahasan keagamaan, sejarah, dan politik. Dalam bukunya, Sand menyatakan bahwa warga Arab Palestina lebih berhak atas tanah yang kini diduduki Israel dibandingkan dengan kaum Yahudi pendatang dari Eropa yang datang ke sana karena perintah Tuhannya.

Namun demikian, Sand juga memiliki teori bahwa banyak kaum Yahudi, yang tetap tinggal di Yudea setelah kehancuran kekaisaran Romawi pada tahun 136 Masehi, pada akhirnya berganti keyakinan menjadi Kristen atau Islam, hal ini berarti bahwa warga Palestina yang kini memenuhi Gaza atau terkonsentrasi di Tepi Barat, mungkin saja merupakan keturunan langsung dari Yahudi era Romawi.

Buku tersebut kontan memantik serangan dari kaum sayap kanan Israel. Kritikan tersebut rata-rata disandarkan pada bukti bahwa Sand adalah pakar sejarah Eropa, bukan sejarah Timur Tengah, sebuah sanggahan yang disadari olehj Sand sendiri.

Sebuah kritikan datang dari Israel Bartal, dekan Fakultas Sastra di Universitas Ibrani, menyerang kemampuan Sand dengan menyebut bahwa tulisan Sand “tidak memiliki dasar”, dia juga tidak setuju dengan tulisan Sand bahwa Diaspora adalah karangan belaka dari kaum Yahudi Zionis untuk menghubung-hubungkan Yahudi yang tersebar di seluruh dunia dengan Israel.

“Tulisan Sand merupakan bagian dari upaya untuk membuat warga Israel melupakan asal-usul mereka dari Yahudi altPolandia dan Rusia, atau untuk membuat kisah pengasingan kaum Yahudi terlihat sebagai sebuah cerita karangan.”

Dengan kata lain, Bartal, seperti halnya para pengkritik lainnya, tidak terlalu memperdebatkan klaim sejarah Sand mengenai Diaspora atau asal-usul dari Yahudi Eropa Timur, dia mempertanyakan tulisan Sand bahwa kaum Zionis mengarang sejarah palsu untuk tujuan politis.

“Setelah dipaksa diasingkan dari tanah mereka, orang-orang tetap teguh pada iman mereka dan tidak pernah berhenti berharap dan berdoa untuk bisa kembali ke tanah kelahiran mereka, lalu membangunnya demi kebebasan politik,” bunyi salah satu paragraf pembukaan Deklarasi Kemerdekaan Israel.

Kenyataan dan Mitos

Pada Januari 2009, ketika militer Israel membombardir rakyat Palestina di Gaza untuk “membalas” tembakan roket ke selatan Israel, dunia melihat sebuah serangan membahayakan yang ditujukan kepada orang lain walaupun hanya didasarkan pada mitos sejarah belaka.

Setelah konflik berakhir, dengan sekitar 1.400 korban jiwa dari pihak rakyat Palestina, termasuk banyak anak-anak dan warga sipil, tentara Israel menyelidiki kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukannya dan mendengar kesaksian dari tentara Israel bahwa sejumlah Rabbi ekstrimis telah menyamakan invasi tersebut dengan peransg suci.

Pihak tentara mengatakan bahwa para Rabbi memberikan buku-buku kecil dan artikel yang bertuliskan: “Kami adalah bangsa Yahudi. Kami datang ke tanah ini dengan keajaiban. Tuhan membawa kami kembali ke tanah ini, dan sekarang kami harus bertempur untuk mengenyahkan orang-orang non-Yahudi yang mengganggu upaya kami menaklukkan tanah suci.”

Dalam bukunya – dan juga dalam wawancara dengan Haaretz – Sand menentang mitos inti tersebut. Dalam wawancara, dia mengatakan:

“Saya mulai mencari dalam buku-buku penelitian mengenai pengusiran dari tanah suci – sebuah kejadian yang masuk dalam konstitusi sejarah Yahudi, hampir sama dengan Holocaust. Namun saya terkejut ketika menemukan bahwa kejadian ini sama sekali tidak ada dalam buku dan bacaan manapun. Dan hal tersebut karena dari awalnya memang tidak pernah ada pengusiran.

“Tentara Romawi tidak pernah mengusir orang dan mereka tidak bisa melakukan hal tersebut meski mereka mampu melakukannya. Karena memang belum ada kereta api dan truk untuk mengangkut orang, tidak hingga abad ke-20. Berdasarkan hal inilah buku saya ditulis: untuk menyadarkan bahwa kaum Yahudi tidak pernah dibubarkan apalagi sampai diasingkan.”

Pemilik Tanah Yang Sebenarnya

Ketika ditanyakan apakah Sand beranggapan bahwa penghuni sebenarnya dari tanah suci adalah rakyat Palestina, dia menjawab:

“Tidak ada populasi masyarakat yang tetap murni hingga beribu-ribu tahun. Namun rakyat Palestina kemungkinan besar memang merupakan keturunan langsung dari Tanah Suci, kemungkinannya jauh lebih besar dibandingkan dengan orang Yahudi.

“Kaum Zionis generasi pertama, hingga terjadinya revolusi Arab (1936-1939), tahu bahwa tidak pernah ada yang namanya pengusiran, dan bahwa orang-orang Palestina merupakan keturunan langsung dari para pemilik tanah. Mereka juga tahu bahwa petani tidak akan pergi hingga mereka diusir.

“Bahkan Yitzhak Ben-Zvi, presiden kedua Israel, pada tahun 1929 menuliskan bahwa, ‘mayoritas masyarakat petani bukan keturunan dari bangsa Arab penakluk, termasuk para petani Yahudi yang jumlahnya besar.’alt

Sand memberikan bantahan lebih lanjut bahwa kaum Yahudi memang tidak pernah berbentuk negara, namun merupakan campuran etnis dari orang-orang yang berbeda yang memeluk agama Yahudi dalam periode waktu tertentu. Sand mementahkan argumen para Zionis yang mengatakan bahwa kaum Yahudi merupakan etnis yang berhubungan dan terisolir yang menjadi target pengusiran dari bangsa Romawi.

Walaupun merupakan penguasa yang lalim, bangsa Romawi selalu memberikan kemerdekaan yang besar kepada rakyat jajahannya, termasuk kemerdekaan beragama, berpendapat dan berkelompok.

Ribuan orang Yahudi yang tercatat pernah melayani kekaisaran Romawi, bahkan ada komunitas Yahudi dengan jumlah anggota besar di Roma. Herod the Great, Kaisar Yahudi dari Yerusalem, menurunkan tiga keturuna Yahudi yang mengabdi di senat kota Roma.

Hukum mengenai makanan bagi kaum Yahudi juga dihormati dibawah hukum Romawi, sebagaimana hak untuk tidak bekerja di hari Sabbath. Budak-budak Yahudi – 1.000 orang dibawa oleh Kaisar Titus setelah berhasil emmadamkan pemberontakan Yahudi pada tahun 70 Masehi – dibawa dan kemudian dibebaskan oleh keluarga-keluarga Yahudi yang sudah lama bermukim di Roma.

Setelah pemberontakan Yahudi yang terakhir, pemberontakan Bar Kokhba pada tahun 132-136 Masehi, para sejarawan mengatakan bahwa bangsa Romawi menerapkan sejumlah pembatasan terhadap kaum Yahudi yang masuk Yerusalem, yang akhirnya membuat kawasan lain, seperti Galilee di sebelah utara Palestina menjadi pusat pembelajaran Yahudi. Namun tidak ada bukti pemindahan massal secara paksa terhadap kaum Yahudi.

Sand mengatakan bahwa Diaspora sebenarnya merupakan sebuah mitos Kristen yang menggambarkan kejadian tersebut sebagai bentuk penghukuman terhadap kaum Yahudi karena menolak ajaran Kristen.

Bukti Genetik

Sejauh ini, belum ada buku tandingan terhadap buku tulisan Sand, yang dinobatkan menjadi buku terlaris di Israel dan Eropa – dan akan diluncurkan ke pasar AS dalam tahun ini juga. Namun, sudah ada studi genetik yang berupaya untuk mendemonstrasikan garis keturunan Yahudi Ashkenazi Eropa dengan bangsa Israel.

Dalam sebuah studi genetik yang diadakan oleh Akademi Sains Nasional AS, kromosom Y dari kaum Yahudi Ashkenazi, Roma, Afrika Utara, Kurdi, Timur Dekat, Yemen, dan Ethiopia dibandingkan dengan 16 kelompok non-Yahudi dari lokasi geografis yang berdekatan. Hasilnya ditemukan bahwa walaupun tinggal di berbagai negara yang berbeda dalam waktu lama dan saling terisolir, gen dari kebanyakan populasi Yahudi tidak begitu berbeda satu sama lain.

Sebuah studi genetis yang berjudul “Perjalanan Manusia”, yang dilakukan pada tahun 2002 oleh Dr. Spencer Wells, seorang ahli genetik dari Universitas Stanford, memperlihatkan bahwa semua pria Eropa memiliki penanda gen yang sama dengan kromosom Y pria Timur Tengah.

Hal itu dikarenakan migrasi manusia dimulai dari Afrika lalu bergerak melalui Timur Tengah dan seterusnya, sehingga semua manusia memiliki penanda genetik yang mirip.

Khayalan Menggebu-gebu

Walaupun tidak memiliki bukti ilmiah dan sejarah, skenario Diaspora merupakan sebuah cerita yang dipaksakan, mirip dengan perbedaan penafsiran peristiwa eksodus dari Mesir, yang menjadi tanda tanya besar bagi para sejarawan dan arkeolog dalam beberapa tahun belakangan.

Memang benar bahwa semua bangsa memiliki mitos dan legenda, beberapa diantaranya berdasarkan fakta, sementara lainnya hanya karangan.

Namun, ketika mitos dan legenda dilebih-lebihkan untuk mewujudkan tujuan tertentu, maka hal itu bisa membenarkan ekstrimisme dan kekejaman.

Motif pendirian negara Israel adalah untuk menyediakan tempat peristirahatan bagi kaum Yahudi Eropa setelah Perang Dunia II, namun hal itu berubah menjadi obsesi kesetanan mengenai “hak” Israel untuk menganiaya dan menyiksa rakyat Palestina.

sumber
 
Saya tidak menyangkal, bahwa dalam Al-Qur'an telah memberikan berita tentang YAHUDI, ISRAEL, dan BANI ISRAEL..
Alhamdulillah.... ini yg perlu kita sepakati dulu
Berdasarkan perhitungan di dalam al-Mu’jam al-Mufahras li al-fazh Al Quran karangan Muhammad Fuad Abdul Baqi, Yahudi 9 kali disebut dalam Al Quran dan Israel sebanyak 43 kali. Bila Israel dihubungkan dengan kata Bani (Bani Israel) maka didapati Bani Israel sebanyak 13 kali di dalam Al Quran.

thanks.... saya baca Alquran, tapi nggak sempat menghitungnya....
ilmu yg bagus, nambah wawasan.....:D

Menurut anda, apakah dalam Qur'an, ALLAH cuma memberikan contoh keburukan YAHUDI saja atau tidak??

Dalam kitab suci Al-Qur'an yang terdiri dari 30 Juz, tujuh juz khusus berbicara kepada dan mengenai Bani Israil. Dengan begitu besarnya porsi yang diberikan AI-Qur'an kepada bangsa Yahudi ini, kita dapat tahu betapa besarnya perhatian Allah terhadap bangsa Yahudi ini, sekaligus mengingatkan kepada Nabi Muhammad SAW dan ummatnya akan sepak-terjang Bangsa Yahudi ini baik di masa nabi-nabi sebelumnya ataupun yang dihadapi Rasulullah sendiri. Dan bagi kita relevansinya juga hingga saat ini bahkan hingga masa yang akan datang.

(QS. Al-Baqarah:83) ''Dan ingatlah ketika kami merngambil perjanjian dari Bani Israil, yaitu, "Janganlah menyembah kecuali Allah, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim dan orang-orang miskin. Ucapkanlah kepada manusia kata-kata yang baik, dirikanlah shalat dan tunaikan zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebagian diantara kamu dan kamu selalu berpaling."

Jadi sebagian memenuhi janji dan sebagian berpaling......
siapa yg memenuhi janji Allah...?
siapa yg berpaling....?
tapi Allah menutup ayat itu dengan "kamu selalu berpaling"

(QS. Al-Maidah : 64)
"Orang-orang Yahudi berkata, "Tangan Allah terbelenggu", sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan perkataan mereka itu. Bahkan kedua tangan-Nya terbuka, Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki. Dan Al-Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan den kekafiran pada sebagian besar mereka. Dan telah Kami timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan di muka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan“.

kita baca sejarah...... siapa yg membantai umat yahudi di WW II....?

[/B]
sebenarnya ada satu golongan YAHUDI lagi yang tidak boleh di lupakan, Yaitu YAHUDI ARABIC, yang telah membaur dengan masyarakat arab.

coba ditelusuri sejarah perang Khandaq, Perang Ahzab, perang Badar, dan telusuri hubungan Nabi SAW dengan umat Yahudi waktu itu.....

Al-Qur'an menyebutkan pengecualian "sedikit sekali" orang-orang Yahudi yang
berbuat baik untuk menunjukkan bahwa adanya orang-orang shaleh yang segelintir jumlahnya di tengah ummat yang sudah rusak tidak akan berarti apa-apa untuk mencegah turunnya adzab Allah yang menimpa bangsa tersebut.

[/B]
memang benar bila di katakan Zionis adalah sebuah pemikiran baru yang di ciptakan oleh Theodor Herzl, seorang wartawan Yahudi asal Austria, pada tahun 1882.

tapi, tahukah anda..bahwa Zionisme itu adalah gerakan sekular, dan bukan gerakan keagamaan..
intinya begini, Mereka melihat "Keyahudian" sebagai sebuah nama ras, bukan sebuah masyarakat beriman. Mereka mengusulkan agar orang-orang Yahudi menjadi sebuah ras terpisah dari bangsa Eropa, yang mustahil bagi mereka untuk hidup bersama, dan bahwa penting artinya bagi mereka untuk membangun tanah air mereka sendiri. Mereka tidak mengandalkan pemikiran keagamaan ketika memutuskan tanah air manakah itu seharusnya. Theodor Herzl, suatu kali memikirkan Uganda, dan ini lalu dikenal sebagai "Uganda Plan". Sang Zionis kemudian memutuskan Palestina. Alasannya adalah Palestina dianggap sebagai "tanah air bersejarah bagi orang-orang Yahudi".

Herzl melakukan upaya-upaya besar untuk mengajak orang-orang Yahudi lainnya menerima gagasan yang tak sesuai agama ini. Organisasi Zionis Dunia yang baru melakukan upaya propaganda besar di hampir semua negara yang berpenduduk Yahudi, dan mulai berpendapat bahwa Yahudi tidak dapat hidup dengan damai dengan bangsa-bangsa lainnya dan bahwa mereka adalah "ras" yang terpisah. Oleh karena itu, mereka harus bergerak dan menduduki Palestina. Sebagian besar orang Yahudi mengabaikan himbauan ini.

Pendeknya, Zionisme sebenarnya adalah sebuah bentuk nasionalisme sekuler yang berasal dari filsafat sekuler, bukan dari agama. Akan tetapi, seperti dalam bentuk nasionalisme lainnya, Zionisme juga berusaha menggunakan agama untuk tujuannya sendiri.

disini masalah nya kk..... sehingga kita sendiri susah memisahkan Zionisme dengan agamanya.....

[/B]
arcala;2033613Klaim kepemilikan atas tanah Palestina oleh bangsa Yahudi berdasarkan berita kitab suci Taurat dan Talmud adalah merupakan klaim sepihak dengan tidak melihat garis keturunan mereka. [B berkata:
Bangsa Yahudi yang berdatangan dari negara-negara di Eropa Timur, Jerman, Belanda, Spanyol, Portugal, Timur Tengah dan Asia Tengah ke tanah Palestina setelah Perang Dunia II secara genealogi bukanlah keturunan Abraham atau Nabi Ibrahim As[/B]. yang mempunyai anak bernama Ishak As. dan kemudian mempunyai anak Yaqub As (Israil) yang menurunkan bangsa bani Israil (anak-anak Israil/Yaqub).

Hal tersebut dibuktikan oleh sebuah tim arkeologi Rusia yang pada tanggal 30 Juli 2005 melakukan penggalian arkeologi dari abad ke-11 dan 12 berupa bangunan pondok yang dibuat dari batu bata dibakar di Itil, kota Silk Road, yang dulunya merupakan ibu kota Khazar, dekat Astrakha sekitar 800 mil (1280 km) sebelah selatan Moscow, Khazar didirikan sebagai negara feodal pertama di Eropa timur.

Menurut e-mail Kevin Brook, seorang pengarang Amerika dengan buku berjudul "Yahudi dan Khazaria" yang melaporkan bahwa ia sudah mengikuti penggalian di kota Itil menggali selama bertahun-tahun, namun demikian penggalian itu tidak ada menemukan sedikitpun artefak-artefak Yahudi, "Sekarang aku yakin seperti juga seluruh tim arkeologis lainnya bahwa mereka sudah benar-benar menemukan kota yang sudah sangat lama hilang."

Dmitry Vasilyev, seorang pakar arkeologi Rusia yang juga professor dari Astrakhan State University, mengatakan bahwa dia sudah menemukan ibukota kerajaan Khazar yang hilang, sebuah negara kuat di abad pertengahan yang kekuasaannya meliputi pantai-pantai utara dari Laut Hitam hingga Asia Tengah dan para pemimpinnya mengadopsi Judaisme (agama Yahudi) sebagai agama negara. Bangsa Khazar adalah bangsa yang tangguh yang mengadopsi agama Judaisme (agama Yahudi) sebagai agama resmi negara lebih dari 1.000 tahun yang lalu, hanya untuk menghilangkan jejak kecil yang ditinggalkan oleh kebudayaannya.

Khazar adalah anak suku dari bangsa Turkic yang menjelajahi padang rumput dari China Utara ke Laut Hitam. Di antara abad ke-7 dan 10 mereka menaklukkan wilayah luas yang meliputi selatan Rusia dan Ukraine sekarang, termasuk pegunungan Caucasus hingga Asia Tengah sampai Laut Aral.

Dinasti dan kebangsawanan para Khazar itu yang kemudian dikonversi menjadi Judaisme di abad ke-8 atau 9. Vasilyev berkata jumlah yang terbatas dari artifak keagamaan Yahudi seperti mezuzas dan Bintang Daud yang ditemukan pada lokasi-lokasi Khazar yang lain membuktikan bahwa orang-orang Khazars pada umumnya atau rakyat jelatanya lebih menyukai kepercayaan-kepercayaan tradisional seperti shamanism, atau agama-agama yang baru diperkenalkan termasuk Islam.

Yevgeny Satanovsky, direktur Middle Eastern Institute (Institut Timur Tengah) di Moscow percaya bahwa kalangan elite dari kerajaan Khazar memilih Judaisme di luar kerangka politis - untuk tetap tidak terikat dengan negara Muslim dan Kristen yang menjadi tetangganya. Mereka memeluk Judaisme karena mereka ingin tetap netral, seperti Switzerland sekarang ini.

Secara khusus orang-orang Khazar menentang perpindahan bangsa Arab ke pegunungan Caucasus dan berperan sebagai penolong bagi bangsa Eropa atas desakan Muslim dari timur. Ia membandingkan peran bangsa Khazar di Eropa timur seperti para bangsawan Prancis yang mengalahkan tentara Arab di peperangan Tours di Prancis tahun 732.

Khazars berhasil membendung serbuan Arab, tapi kemudian dalam perluasan negara, Rusia berhasil menaklukkan kerajaan Khazar di akhir abad ke-10. Syair-syair kepahlawanan (epik) bangsa Rusia di abad pertengahan menyebutkan perihal perkelahian para pejuang Rusia dengan para "Raksasa Yahudi."

Dilihat dari segi etnik, Yahudi Ashkenazi adalah satu jalur keluarga yang dapat ditelusuri sampai kepada Bangsa Yahudi dari Eropa Tengah dan Timur. Untuk perkiraan kasar selama seribu tahun, Ashkenazim itu adalah sebuah populasi reproduktif yang diasingkan di Eropa, meskipun tinggal di banyak negara, dengan sedikit arus migrasi masuk dan keluar, konversi, atau perkawinan campuran dengan golongan lain, termasuk Yahudi yang lain. Pakar genetik manusia sudah mengenali variasi genetik di mana terdapat frekwensi yang tinggi di antara Yahudi Ashkenazi, tetapi bukan di dalam populasi orang Eropa pada umumnya.

Suatu studi oleh Mikhael Seldin, seorang pakar genetika dari Sekolah Kedokteran Davis, Universitas California, menemukan dengan jelas bahwa Yahudi Ashkenazi merupakan subgrup genetik homogen yang relatif. Yang menarik, dengan mengabaikan tempat dari asal-muasalnya, Yahudi Ashkenazi dapat dikelompokkan di dalam kelompok genetik yang sama - dengan mengabaikan apakah seorang nenek moyang Yahudi Ashkenazi datang dari Polandia, Rusia, Hungaria, Lituania, atau tempat lain di manapun dengan suatu populasi historis Yahudi, mereka termasuk ke dalam kelompok etnik yang sama.

Dari perkiraan 88 juta orang Yahudi yang tinggal di Eropa pada awal Perang Dunia II, mayoritas terdiri dari Yahudi Ashkenazi, sekitar 6 juta – atau lebih dari dua pertiga – yang secara sistematis dibunuh di dalam Holocaust. Ini termasuk 3 juta dari 3,3 juta Yahudi di Polandia (91%), 900.000 dari 11 juta Yahudi di Ukraine (82%) dan 50-90% dari Bangsa Yahudi di negara-negara Slavic lainnya, Jerman, Prancis, Hungaria, dan negara-negara Baltic. Komunitas Yahudi Sephardi (berasal dari Spanyol dan Portugal) menderita karena mengalami pemusnahan yang serupa di beberapa negara, termasuk Yunani, Belanda dan Yugoslavia. Banyak dari Yahudi Ashkenazi yang menyelamatkan diri dengan berpindah ke luar negeri seperti Israel (tanah Palestina), Australia, dan Amerika Serikat setelah peperangan.

Dewasa ini, Yahudi Ashkenazi melembagakan diri sebagai kelompok yang paling besar di antara Yahudi, tetapi merupakan minoritas kecil dari Yahudi Israel (lihat Demographics dari Israel). Bagaimanapun, mereka sudah memainkan suatu peran yang terkemuka di dalam ekonomi, media, dan politik di Israel karena perannya dalam pendirian negara Israel. Ketegangan-ketegangan kadang-kadang muncul di antara Yahudi yang tradisional dari Timur Tengah (Sephardim dan Mizrahim) dan kelompok Yahudi Ashkenazim dari Eropa yang mendirikan negara Israel. Kemudian imigran dari kelompok non ashkenazi yang datang belakangan kadang-kadang mengakui bahwa mereka mengalami diskriminasi di bidang pendidikan, kesempatan kerja atau penghasilan, perumahan dan di bidang-bidang lainnya.

Jadi para pendiri negara Israel sebagai negara Zionis yang modern bukanlah Semitic keturunan dari Abraham, Ishak dan Yakub akan tetapi adalah kelompok etnik dari Eropa bagian Timur yang mengkonversi diri mereka menjadi Judaisme di Abad Pertengahan. Mereka ini - yang terlibat dalam pembentukan negara Zionis Israel – ternyata tidak pernah tinggal di Palestina sebelum mereka datang di tahun 1947, jadi tidak berhak mengakui tanah Palestina sebagai warisan leluhurnya. Orang Arab Palestina, Yahudi dan orang-orang Kristen yang merupakan penduduk asli di Palestina telah hidup tenang bersama-sama untuk selama berabad-abad sebelum akhirnya bangsa Yahudi Ashkenazim dari Eropa mengambil alih Palestina atas mandat PBB di tahun 1947.


sumber :

http://www.usatoday.com
http://en.wikipedia.org/Jews
The Hidden History of Zionis
Jewish History, Jewish Religion and the Weight of Three Thousand Years

=============================================

referensi yang bagus kk arcala.... thanks buat namba wawasan....

kembali ke pertanyaannya saya di awal :

APAKAH SEMUA YAHUDI ADALAH ZIONIS???

kan udah kk arcala jelaskan panjang lebar..... Tidak..... tapi dengan catatan.....
Kita sendiri susah membedakan mana Yahudi yg zionis mana yg tidak Toh....?
saya coba ulangi Statemen saya di atas "adanya orang-orang shaleh yang segelintir jumlahnya di tengah ummat yang sudah rusak tidak akan berarti apa-apa untuk mencegah turunnya adzab Allah yang menimpa bangsa tersebut. "

 
maksud Allah dalam ayat2 Al-Qur'an Mungkin agar kita waspada terhadap yahudi kebanyakan.
meskipun tidak bisa di generalisasikan bahwa semua yahudi itu zionist.

itu saja sih menurut saya :D

tret yang bagus... lanjutkan ........
 
maksud Allah dalam ayat2 Al-Qur'an Mungkin agar kita waspada terhadap yahudi kebanyakan.
meskipun tidak bisa di generalisasikan bahwa semua yahudi itu zionist.

itu saja sih menurut saya :D

tret yang bagus... lanjutkan ........

hehehe bahasa simpel nya ya begitu kayaknya mas mbakekok..... >:D<>:D<
 
sekarang gini dehh...

kalo diliat dari segi sekarang ini... kliatannya malah zionis bangsa israel itu...

makanya susah juga sih buat ngebandingin...

ini semua memang bukan 100 % salah YAHUDI...
tapi kalo kita ombak ambingin lagi nih masalah jatohnya malah YAhudi lah yg melakukannya padahal kan tidak...

dari segi politik 100% israel salah dan selebihnya karena tindakan zionis para pemimpinyya.../heh/heh
 
memangnya .... ajaran tauhid masih ada
setelah ditinggal musa, samiri malah ... menyembah sapi
sekian nabi diutus termasuk isa anak maryam untuk memperingatkan .. malah dimusuhi
........
dann taurat ditinggalkan .... tanakh diamalkan
lantas siapa penganut ajaran musa ??
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.