manukdadali
IndoForum Beginner E
- No. Urut
- 39609
- Sejak
- 9 Apr 2008
- Pesan
- 496
- Nilai reaksi
- 4
- Poin
- 18
“Kenapa kamu mengatakan Yesus penyelamat ketika kamu harus menyelamatkan dirimu sendiri.”
Pertanyaan ini biasanya adalah pertanyaan yg spesifik yang di lontarkan dari orang Kristen Protestan kepada orang Katolik, karena ada tuduhan bahwa orang Katolik yg sedang melakukan usaha penyelamatan dirinya dengan “takut dan gentar” seperti pada Fil 2:12 merupakan sesuatu yg tidak sejalan dengan penebusan oleh Yesus di kayu salib.
Dapat di pahami karena dalam protestan ada teologi yg namanya OSAS yaitu Once Safe Always Save atau sekali diselamatkan terus diselamatkan, ini karena berawal dari teori teologi yg diawali oleh Marthin Luther yg di sebut SOLA FIDE – Hanya Iman.
Darimana “Hanya Iman” ini muncul. Hanya Iman ini dimulai di abad 16, cerita ringkasnya adalah
Untuk menyesuaikan dengan doktrin Marthin Luther maka dalam melakukan terjemahan ke dalam bahasa German Luther telah MENAMBAHKAN kata "Hanya" (Sola) di surat Paulus ke Roma pada kata "Iman"
Ayat di Surat Paulus ke Roma yang ditambahi kata "Hanya" oleh Luther dalam kitab Bhs Germannya adalah Roma 3:28.
Luther bahkan mempertahankan penambahan kata tersebut dan berkata:
Hasil apa yg di harapkan dari seseorang yg telah merubah Firman Tuhan dan berpura pura berdiri sebagai pembelanya.
Perpecahan memang sudah terlihat nyata.
Nah itulah awal dari pada SOLA FIDE
Konsekuensi dari doktrin ini apa ? Tentu saja adalah bahwa keselamatan itu adalah Hanya Percaya saja dan dengan sekali percaya maka akan di selamatkan selama nya.
Bagaimana dengan perbuatan (baik) ?, ngga masalah karena perbuatan baik itu adalah “buah buah” dari orang yg beriman itu sendiri, kalau menurut si ImmanuelJc akan timbul secara “OTOMATIS”.
Kalau memang OTOMATIS rasanya Rasul Paulus tidak akan menasihati Jemaat di Galatia untuk berbuat baik.
Kalau saja……. kalau saja kita mau jujur kepada diri kita sendiri, bagaimana mungkin bahwa perbuatan baik itu bekerja secara OTOMATIS sungguh tidak masuk akal, setiap kali melihat orang kesusahan otomatis membantu, setiap kali kita melihat gelandangan otomatis kita membantu….. itulah makanya saya bertanya kepada ImanuelJC kalau memang itu semua tergerak secara Otomatis, sudah dapat di pastikan bahwa rumahnya sekarang sudah menjadi “Rumah Singgah” (minimal) untuk para gelandangan di Jakarta, mungkin tidur pun menjadi tidak sempat….
Kalau saja wanita yg menyentuh jubah Yesus tidak melakukan perbuat menyentuh jubah Yesus apakah dia bisa sembuh ?, kalau cukup percaya saja mengapa perlu berpayah2
Lalu bagaimana dengan DOSA.
Menurut pengajaran Protestan kalau kita percaya kepada Yesus yg menebus dosa manusia di Kayu Salib maka dosa kita ter ampuni, karena penebusan dosa yg berlebih maka sebagai orang yg percaya segala dosa kita yg sudah dilakukan dan yang akan di lakukan telah di tebus oleh Yesus di kayu Salib, maka kembali ke OSAS itu tadi sekali diselamatkan tetap diselamatkan.
Sungguh suatu doktrin yg berbahaya, doktrin ini membuat orang tidak takut berbuat dosa, hal baiknya barangkali cuma malu berbuat dosa di hadapan orang orang, karena si pendosa ini takut di sebut tidak “beriman”, tapi kalau tidak ada yg melihat dosa bukan suatu halangan, artinya jadi lebih malu sama orang dari pada sama Tuhan.
Apa Dosa menurut Gereja Katolik
Pada saat kita menerima Baptisan dosa dosa kita di hapuskan dan kita mendapatkan Indulgensi secara penuh, kita akan sepeti sehelai kertas putih yg tidak bernoda, tapi orang tidak dibebaskan dari semua kelemahan kodrat oleh rahmat Pembaptisan; sebaliknya setiap orang harus berjuang melawan rangsangan hawa nafsu yang tanpa henti-hentinya mengajak kita untuk berbuat dosa" (Catech. R. 1, 11,3). 1264
Jadi Gereja Katolik tidak pernah mengijinkan dosa apapun, karena Dosa merupakan penghinaan terhadap Allah. Gereja Katolik mengenal bobot dosa, Dosa ringan akan mencederai hubungan kita dengan Allah, dan dosa berat akan memutuskan hubungan kita dengan Allah.
Ada Nasihat dari St. Augustinus
Kembali ke pertanyaan yg di atas, jadi tidaklah beralasan melontarkan pertanyaan tersebut kepada orang orang Katolik, segala usaha usah yang di lakukan oleh orang orang Katolik dalam iman kepada Yesus Kristus, bukanlah suatu penolakan terhadap penebusa dosa oleh Yesus di Kayu Salib, justru merupakan tindakan untuk menanggapi apa yg telah di berikan oleh pengorbanan Yesus di Kayu Salib itu sendiri.
Kembali ke Iman dan Perbuatan, tanpa perbuatan Iman menjadi tidak berguna.
Yak 2:14-24
14 Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? 15 Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari,16 dan seorang dari antara kamu berkata: "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!", tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?17Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.18 Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan", aku akan menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku."19 Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.20 Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?21 Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah?22 Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.23 Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: "Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." Karena itu Abraham disebut: "Sahabat Allah."24 Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman.
Dalam nama Bapak dan Putra dan Roh Kudus, Amin.
Pertanyaan ini biasanya adalah pertanyaan yg spesifik yang di lontarkan dari orang Kristen Protestan kepada orang Katolik, karena ada tuduhan bahwa orang Katolik yg sedang melakukan usaha penyelamatan dirinya dengan “takut dan gentar” seperti pada Fil 2:12 merupakan sesuatu yg tidak sejalan dengan penebusan oleh Yesus di kayu salib.
Dapat di pahami karena dalam protestan ada teologi yg namanya OSAS yaitu Once Safe Always Save atau sekali diselamatkan terus diselamatkan, ini karena berawal dari teori teologi yg diawali oleh Marthin Luther yg di sebut SOLA FIDE – Hanya Iman.
Darimana “Hanya Iman” ini muncul. Hanya Iman ini dimulai di abad 16, cerita ringkasnya adalah
Untuk menyesuaikan dengan doktrin Marthin Luther maka dalam melakukan terjemahan ke dalam bahasa German Luther telah MENAMBAHKAN kata "Hanya" (Sola) di surat Paulus ke Roma pada kata "Iman"
Ayat di Surat Paulus ke Roma yang ditambahi kata "Hanya" oleh Luther dalam kitab Bhs Germannya adalah Roma 3:28.
Luther bahkan mempertahankan penambahan kata tersebut dan berkata:
"Katakan padaku kehebohan yang dibuat para Papist karena kata 'hanya' tidak ada di Surat Paulus. Jika kalian Papist membesarkan masalah yang tidak penting tentang kata 'hanya', katakanlah pada dia: 'Dr. Martin Luther akan membuatnya demikian,' dan katakan 'Papist dan keledai, keduanya adalah sama.' Aku akan membuatnya demikian dan aku akan memerintahkannya demikian, dan keinginanku merupakan alasan yang cukup. Aku tahu dengan baik bahwa kata 'hanya' tidak ada di [teks] Latin dan Yunani, dan pihak Papist tidak perlu mengajarkan aku itu. Memang benar bahwa huruf-huruf tersebut tidak ada di tempat tersebut, huruf yang dilihat para keledai, bagaikan sapi yang memandang gerbang baru... [Kata 'hanya'] akan tetap berada di Perjanjian Baruku, dan jika semua keledai Papist menjadi marah dan sibuk sendiri, mereka tidak akan mengeluarkannya (kata 'hanya')."
Dikutip dari John Stoddard, Rebuilding a Lost Faith, (Rockford, IL; TAN Books), 136-137.
Hasil apa yg di harapkan dari seseorang yg telah merubah Firman Tuhan dan berpura pura berdiri sebagai pembelanya.
Roma 16
16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!
Perpecahan memang sudah terlihat nyata.
Nah itulah awal dari pada SOLA FIDE
Konsekuensi dari doktrin ini apa ? Tentu saja adalah bahwa keselamatan itu adalah Hanya Percaya saja dan dengan sekali percaya maka akan di selamatkan selama nya.
Bagaimana dengan perbuatan (baik) ?, ngga masalah karena perbuatan baik itu adalah “buah buah” dari orang yg beriman itu sendiri, kalau menurut si ImmanuelJc akan timbul secara “OTOMATIS”.
Kalau memang OTOMATIS rasanya Rasul Paulus tidak akan menasihati Jemaat di Galatia untuk berbuat baik.
Galatia 6:9Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
Galatia 6:10Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.
Kalau saja……. kalau saja kita mau jujur kepada diri kita sendiri, bagaimana mungkin bahwa perbuatan baik itu bekerja secara OTOMATIS sungguh tidak masuk akal, setiap kali melihat orang kesusahan otomatis membantu, setiap kali kita melihat gelandangan otomatis kita membantu….. itulah makanya saya bertanya kepada ImanuelJC kalau memang itu semua tergerak secara Otomatis, sudah dapat di pastikan bahwa rumahnya sekarang sudah menjadi “Rumah Singgah” (minimal) untuk para gelandangan di Jakarta, mungkin tidur pun menjadi tidak sempat….
Kalau saja wanita yg menyentuh jubah Yesus tidak melakukan perbuat menyentuh jubah Yesus apakah dia bisa sembuh ?, kalau cukup percaya saja mengapa perlu berpayah2
Lalu bagaimana dengan DOSA.
Menurut pengajaran Protestan kalau kita percaya kepada Yesus yg menebus dosa manusia di Kayu Salib maka dosa kita ter ampuni, karena penebusan dosa yg berlebih maka sebagai orang yg percaya segala dosa kita yg sudah dilakukan dan yang akan di lakukan telah di tebus oleh Yesus di kayu Salib, maka kembali ke OSAS itu tadi sekali diselamatkan tetap diselamatkan.
Sungguh suatu doktrin yg berbahaya, doktrin ini membuat orang tidak takut berbuat dosa, hal baiknya barangkali cuma malu berbuat dosa di hadapan orang orang, karena si pendosa ini takut di sebut tidak “beriman”, tapi kalau tidak ada yg melihat dosa bukan suatu halangan, artinya jadi lebih malu sama orang dari pada sama Tuhan.
Apa Dosa menurut Gereja Katolik
Pada saat kita menerima Baptisan dosa dosa kita di hapuskan dan kita mendapatkan Indulgensi secara penuh, kita akan sepeti sehelai kertas putih yg tidak bernoda, tapi orang tidak dibebaskan dari semua kelemahan kodrat oleh rahmat Pembaptisan; sebaliknya setiap orang harus berjuang melawan rangsangan hawa nafsu yang tanpa henti-hentinya mengajak kita untuk berbuat dosa" (Catech. R. 1, 11,3). 1264
Hakikat Dosa
1849 Dosa adalah satu pelanggaran terhadap akal budi, kebenaran, dan hati nurani yang baik; ia adalah satu kesalahan terhadap kasih yang benar terhadap Allah dan sesama atas dasar satu ketergantungan yang tidak normal kepada barang-barang tertentu. Ia melukai kodrat manusia dan solidaritas manusiawi. Ia didefinisikan sebagai "kata, perbuatan, atau keinginan yang bertentangan dengan hukum abadi" (Agustinus, Faust. 22,27) Dikutip oleh Tomas Aqu., s. th. 1-2,71,6, obj. 1.. 311, 1952
1850 Dosa adalah satu penghinaan terhadap Allah: "Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat" (Mzm 51:6). Dosa memberontak terhadap kasih Allah kepada kita dan membalikkan hati kita dari Dia. Seperti dosa perdana, ia adalah satu ketidaktaatan, satu pemberontakan terhadap Allah, oleh kehendak menjadi "seperti Allah" dan olehnya mengetahui dan menentukan apa yang baik dan apa yang jahat (Kej 3:5). Dengan demikian dosa adalah "cinta diri yang meningkat sampai menjadi penghinaan Allah" (Agustinus, civ. 14,28). Karena keangkuhan ini, maka dosa bertentangan penuh dengan ketaatan Yesus Bdk. Flp 2:6-9. yang melaksanakan keselamatan. 1440, 397, 615
1851 Justru di dalam kesengsaraan, di mana kerahiman Kristus mengalahkan menjadi paling jelas, betapa kejam dan beraneka ragam dosa ini: ketidak percayaan, kebencian yang membunuh, penolakan dan ejekan oleh para pemimpin dan umat, kekecutan hati Pilatus dan kebengisan para serdadu, pengkhianatan Yudas yang begitu menyedihkan terhadap Yesus, penyangkalan oleh Petrus dan pelarian para murid. Tetapi justru dalam saat kegelapan dan saat penguasa dunia Bdk. Yoh 14:30., kurban Kristus secara tersembunyi menjadi sumber yang mengalirkan pengampunan dosa tanpa henti-hentinya. 598, 2746, 616
Aneka Ragam Dosa
1852 Dosa itu beraneka ragam. Kitab Suci mempunyai beberapa daftar dosa. Surat kepada umat di Galatia mempertentangkan pekerjaan-pekerjaan daging dengan buah Roh: "Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora, dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu, seperti yang telah kubuat dahulu, bahwa barang siapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah" (Gal 5:19-21) Bdk. Rm 1:28-32; 1 Kor 6:9-10; Ef 5:3-5; Kol 3:5-8; 1 Tim 1:9-10; 2 Tim 3:2-5..
Silahkan membaca Katekismus tentang dosa karena akan sangat panjang
Jadi Gereja Katolik tidak pernah mengijinkan dosa apapun, karena Dosa merupakan penghinaan terhadap Allah. Gereja Katolik mengenal bobot dosa, Dosa ringan akan mencederai hubungan kita dengan Allah, dan dosa berat akan memutuskan hubungan kita dengan Allah.
Ada Nasihat dari St. Augustinus
"Selama manusia berziarah di dalam daging, ia paling sedikit tidak dapat hidup tanpa dosa ringan. Tetapi jangan menganggap bahwa dosa yang kita namakan dosa ringan itu, tidak membahayakan. Kalau engkau menganggapnya sebagai tidak membahayakan, kalau menimbangnya, hendaknya engkau gemetar, kalau engkau menghitungnya. Banyak hal kecil membuat satu timbunan besar; banyak tetesan air memenuhi sebuah sungai; banyak biji membentuk satu tumpukau. Jadi,.harapan apa yang kita miliki? Di atas segala-galanya pengakuan" (Agustinus, ep.Jo.1,6).
Kembali ke pertanyaan yg di atas, jadi tidaklah beralasan melontarkan pertanyaan tersebut kepada orang orang Katolik, segala usaha usah yang di lakukan oleh orang orang Katolik dalam iman kepada Yesus Kristus, bukanlah suatu penolakan terhadap penebusa dosa oleh Yesus di Kayu Salib, justru merupakan tindakan untuk menanggapi apa yg telah di berikan oleh pengorbanan Yesus di Kayu Salib itu sendiri.
Kembali ke Iman dan Perbuatan, tanpa perbuatan Iman menjadi tidak berguna.
Yak 2:14-24
14 Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? 15 Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari,16 dan seorang dari antara kamu berkata: "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!", tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?17Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.18 Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan", aku akan menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku."19 Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.20 Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?21 Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah?22 Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.23 Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: "Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." Karena itu Abraham disebut: "Sahabat Allah."24 Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman.
Dalam nama Bapak dan Putra dan Roh Kudus, Amin.