• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Why do you call Jesus the Savior when you have to save yourself?

manukdadali

IndoForum Beginner E
No. Urut
39609
Sejak
9 Apr 2008
Pesan
496
Nilai reaksi
4
Poin
18
“Kenapa kamu mengatakan Yesus penyelamat ketika kamu harus menyelamatkan dirimu sendiri.”

Pertanyaan ini biasanya adalah pertanyaan yg spesifik yang di lontarkan dari orang Kristen Protestan kepada orang Katolik, karena ada tuduhan bahwa orang Katolik yg sedang melakukan usaha penyelamatan dirinya dengan “takut dan gentar” seperti pada Fil 2:12 merupakan sesuatu yg tidak sejalan dengan penebusan oleh Yesus di kayu salib.

Dapat di pahami karena dalam protestan ada teologi yg namanya OSAS yaitu Once Safe Always Save atau sekali diselamatkan terus diselamatkan, ini karena berawal dari teori teologi yg diawali oleh Marthin Luther yg di sebut SOLA FIDE – Hanya Iman.

Darimana “Hanya Iman” ini muncul. Hanya Iman ini dimulai di abad 16, cerita ringkasnya adalah

Untuk menyesuaikan dengan doktrin Marthin Luther maka dalam melakukan terjemahan ke dalam bahasa German Luther telah MENAMBAHKAN kata "Hanya" (Sola) di surat Paulus ke Roma pada kata "Iman"

Ayat di Surat Paulus ke Roma yang ditambahi kata "Hanya" oleh Luther dalam kitab Bhs Germannya adalah Roma 3:28.

Luther bahkan mempertahankan penambahan kata tersebut dan berkata:

"Katakan padaku kehebohan yang dibuat para Papist karena kata 'hanya' tidak ada di Surat Paulus. Jika kalian Papist membesarkan masalah yang tidak penting tentang kata 'hanya', katakanlah pada dia: 'Dr. Martin Luther akan membuatnya demikian,' dan katakan 'Papist dan keledai, keduanya adalah sama.' Aku akan membuatnya demikian dan aku akan memerintahkannya demikian, dan keinginanku merupakan alasan yang cukup. Aku tahu dengan baik bahwa kata 'hanya' tidak ada di [teks] Latin dan Yunani, dan pihak Papist tidak perlu mengajarkan aku itu. Memang benar bahwa huruf-huruf tersebut tidak ada di tempat tersebut, huruf yang dilihat para keledai, bagaikan sapi yang memandang gerbang baru... [Kata 'hanya'] akan tetap berada di Perjanjian Baruku, dan jika semua keledai Papist menjadi marah dan sibuk sendiri, mereka tidak akan mengeluarkannya (kata 'hanya')."

Dikutip dari John Stoddard, Rebuilding a Lost Faith, (Rockford, IL; TAN Books), 136-137.

Hasil apa yg di harapkan dari seseorang yg telah merubah Firman Tuhan dan berpura pura berdiri sebagai pembelanya.

Roma 16
16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!

Perpecahan memang sudah terlihat nyata.

Nah itulah awal dari pada SOLA FIDE

Konsekuensi dari doktrin ini apa ? Tentu saja adalah bahwa keselamatan itu adalah Hanya Percaya saja dan dengan sekali percaya maka akan di selamatkan selama nya.
Bagaimana dengan perbuatan (baik) ?, ngga masalah karena perbuatan baik itu adalah “buah buah” dari orang yg beriman itu sendiri, kalau menurut si ImmanuelJc akan timbul secara “OTOMATIS”.

Kalau memang OTOMATIS rasanya Rasul Paulus tidak akan menasihati Jemaat di Galatia untuk berbuat baik.

Galatia 6:9Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.

Galatia 6:10Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.

Kalau saja……. kalau saja kita mau jujur kepada diri kita sendiri, bagaimana mungkin bahwa perbuatan baik itu bekerja secara OTOMATIS sungguh tidak masuk akal, setiap kali melihat orang kesusahan otomatis membantu, setiap kali kita melihat gelandangan otomatis kita membantu….. itulah makanya saya bertanya kepada ImanuelJC kalau memang itu semua tergerak secara Otomatis, sudah dapat di pastikan bahwa rumahnya sekarang sudah menjadi “Rumah Singgah” (minimal) untuk para gelandangan di Jakarta, mungkin tidur pun menjadi tidak sempat…. :-O:-O

Kalau saja wanita yg menyentuh jubah Yesus tidak melakukan perbuat menyentuh jubah Yesus apakah dia bisa sembuh ?, kalau cukup percaya saja mengapa perlu berpayah2

Lalu bagaimana dengan DOSA.

Menurut pengajaran Protestan kalau kita percaya kepada Yesus yg menebus dosa manusia di Kayu Salib maka dosa kita ter ampuni, karena penebusan dosa yg berlebih maka sebagai orang yg percaya segala dosa kita yg sudah dilakukan dan yang akan di lakukan telah di tebus oleh Yesus di kayu Salib, maka kembali ke OSAS itu tadi sekali diselamatkan tetap diselamatkan.

Sungguh suatu doktrin yg berbahaya, doktrin ini membuat orang tidak takut berbuat dosa, hal baiknya barangkali cuma malu berbuat dosa di hadapan orang orang, karena si pendosa ini takut di sebut tidak “beriman”, tapi kalau tidak ada yg melihat dosa bukan suatu halangan, artinya jadi lebih malu sama orang dari pada sama Tuhan.

Apa Dosa menurut Gereja Katolik

Pada saat kita menerima Baptisan dosa dosa kita di hapuskan dan kita mendapatkan Indulgensi secara penuh, kita akan sepeti sehelai kertas putih yg tidak bernoda, tapi orang tidak dibebaskan dari semua kelemahan kodrat oleh rahmat Pembaptisan; sebaliknya setiap orang harus berjuang melawan rangsangan hawa nafsu yang tanpa henti-hentinya mengajak kita untuk berbuat dosa" (Catech. R. 1, 11,3). 1264

Hakikat Dosa

1849 Dosa adalah satu pelanggaran terhadap akal budi, kebenaran, dan hati nurani yang baik; ia adalah satu kesalahan terhadap kasih yang benar terhadap Allah dan sesama atas dasar satu ketergantungan yang tidak normal kepada barang-barang tertentu. Ia melukai kodrat manusia dan solidaritas manusiawi. Ia didefinisikan sebagai "kata, perbuatan, atau keinginan yang bertentangan dengan hukum abadi" (Agustinus, Faust. 22,27) Dikutip oleh Tomas Aqu., s. th. 1-2,71,6, obj. 1.. 311, 1952

1850 Dosa adalah satu penghinaan terhadap Allah: "Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat" (Mzm 51:6). Dosa memberontak terhadap kasih Allah kepada kita dan membalikkan hati kita dari Dia. Seperti dosa perdana, ia adalah satu ketidaktaatan, satu pemberontakan terhadap Allah, oleh kehendak menjadi "seperti Allah" dan olehnya mengetahui dan menentukan apa yang baik dan apa yang jahat (Kej 3:5). Dengan demikian dosa adalah "cinta diri yang meningkat sampai menjadi penghinaan Allah" (Agustinus, civ. 14,28). Karena keangkuhan ini, maka dosa bertentangan penuh dengan ketaatan Yesus Bdk. Flp 2:6-9. yang melaksanakan keselamatan. 1440, 397, 615

1851 Justru di dalam kesengsaraan, di mana kerahiman Kristus mengalahkan menjadi paling jelas, betapa kejam dan beraneka ragam dosa ini: ketidak percayaan, kebencian yang membunuh, penolakan dan ejekan oleh para pemimpin dan umat, kekecutan hati Pilatus dan kebengisan para serdadu, pengkhianatan Yudas yang begitu menyedihkan terhadap Yesus, penyangkalan oleh Petrus dan pelarian para murid. Tetapi justru dalam saat kegelapan dan saat penguasa dunia Bdk. Yoh 14:30., kurban Kristus secara tersembunyi menjadi sumber yang mengalirkan pengampunan dosa tanpa henti-hentinya. 598, 2746, 616

Aneka Ragam Dosa

1852 Dosa itu beraneka ragam. Kitab Suci mempunyai beberapa daftar dosa. Surat kepada umat di Galatia mempertentangkan pekerjaan-pekerjaan daging dengan buah Roh: "Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora, dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu, seperti yang telah kubuat dahulu, bahwa barang siapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah" (Gal 5:19-21) Bdk. Rm 1:28-32; 1 Kor 6:9-10; Ef 5:3-5; Kol 3:5-8; 1 Tim 1:9-10; 2 Tim 3:2-5..

Silahkan membaca Katekismus tentang dosa karena akan sangat panjang

Jadi Gereja Katolik tidak pernah mengijinkan dosa apapun, karena Dosa merupakan penghinaan terhadap Allah. Gereja Katolik mengenal bobot dosa, Dosa ringan akan mencederai hubungan kita dengan Allah, dan dosa berat akan memutuskan hubungan kita dengan Allah.

Ada Nasihat dari St. Augustinus

"Selama manusia berziarah di dalam daging, ia paling sedikit tidak dapat hidup tanpa dosa ringan. Tetapi jangan menganggap bahwa dosa yang kita namakan dosa ringan itu, tidak membahayakan. Kalau engkau menganggapnya sebagai tidak membahayakan, kalau menimbangnya, hendaknya engkau gemetar, kalau engkau menghitungnya. Banyak hal kecil membuat satu timbunan besar; banyak tetesan air memenuhi sebuah sungai; banyak biji membentuk satu tumpukau. Jadi,.harapan apa yang kita miliki? Di atas segala-galanya pengakuan" (Agustinus, ep.Jo.1,6).

Kembali ke pertanyaan yg di atas, jadi tidaklah beralasan melontarkan pertanyaan tersebut kepada orang orang Katolik, segala usaha usah yang di lakukan oleh orang orang Katolik dalam iman kepada Yesus Kristus, bukanlah suatu penolakan terhadap penebusa dosa oleh Yesus di Kayu Salib, justru merupakan tindakan untuk menanggapi apa yg telah di berikan oleh pengorbanan Yesus di Kayu Salib itu sendiri.

Kembali ke Iman dan Perbuatan, tanpa perbuatan Iman menjadi tidak berguna.

Yak 2:14-24

14 Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? 15 Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari,16 dan seorang dari antara kamu berkata: "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!", tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?17Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.18 Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan", aku akan menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku."19 Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.20 Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?21 Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah?22 Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.23 Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: "Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." Karena itu Abraham disebut: "Sahabat Allah."24 Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman.

Dalam nama Bapak dan Putra dan Roh Kudus, Amin. [-O<
 
Pertanyaan ini harus ditanyakan lagi kepada si penanya, menyelamatkan diri dari apa dulu?

saya sih no komen terhadap apa komentar anda terhadap OSAS. Dan pengertian anda tentang Sola Fide. Saya tidak bilang bahwa Marthin Luther itu benar dan doktrinnya benar, diapun mengedit Alkitab, sehingga dia tidak benar. Dan tidak masuk surga atau hanya mendapat bagian terendah dari kerajaan Allah kalau menurut kitab Matius dan Wahyu. Tetapi apa yang saya tangkap dari Sola Fide ialah, Hanya Iman, percaya saja. Bahwa Yesus yang beri kita menang. Tentu saja tidak terbatas iman saja, karena iman itu direalisasikan dalam perbuatan kita sehari-hari.
Tetapi ingat, berbuat amal tidak akan menghapus dosamu. Melainkan kita minta ampun kepada Tuhan, dan kita melakukan sesuai kehendak Tuhan dan percaya, bahwa dosa kita telah diampuni oleh kuasa darah Yesus.
Mengenai bobot dosa, semua dosa, mau dosa berat ataupun ringan itu sama di mata Tuhan, yaitu "dosa". Mau membunuh atau menyakiti hati orang lain, mau jadi calo ataupun berbohong meskipun demi kebaikan, mau mencuri perhiasan orang lain atau copas konten artikel orang lain ataupun menyontek atau sekedar iseng, apapun itu sama saja judulnya: dosa. Semua nya sama, sama-sama menyakiti hati Tuhan. Terlebih lagi jika kita meninggalkan Tuhan. Itu lebih menyakiti hati Tuhan lebih dalam lagi.
 
@r3ck0rd

Terima kasih untuk tanggapannya >:D<

Tetapi ingat, berbuat amal tidak akan menghapus dosamu

Saya tidak penah mengatakan seperti itu, Gereja Katolikpun tidak pernah mengatakan seperti itu, Alkitabpun tidak pernah mengatakan seperti itu.

Yg menyelamatkan adalah Iman dan Perbuatan, tidak boleh di pisah pisah, harus dijalankan secara bersamaan

Mengenai bobot dosa, semua dosa, mau dosa berat ataupun ringan itu sama di mata Tuhan

Tolong di baca di Katekismus - tapi pasti hindarilah dosa.

Kalau berdosa lakukanlah Sakrament Tobat.

MGBU
 
@r3ck0rd

Terima kasih untuk tanggapannya >:D<



Saya tidak penah mengatakan seperti itu, Gereja Katolikpun tidak pernah mengatakan seperti itu, Alkitabpun tidak pernah mengatakan seperti itu.

Yg menyelamatkan adalah Iman dan Perbuatan, tidak boleh di pisah pisah, harus dijalankan secara bersamaan



Tolong di baca di Katekismus - tapi pasti hindarilah dosa.

Kalau berdosa lakukanlah Sakrament Tobat.

MGBU
bukan ditujukan untuk kita, karena kita sudah mengetahuinya bukan? :)
itu ditujukan untuk saudara sepupu jauh kita. karena mereka punya paham berbuatlah amal baik yang banyak untuk menghapus dosa.
 
saya sih no komen terhadap apa komentar anda terhadap OSAS. Dan pengertian anda tentang Sola Fide. Saya tidak bilang bahwa Marthin Luther itu benar dan doktrinnya benar, diapun mengedit Alkitab, sehingga dia tidak benar. Dan tidak masuk surga atau hanya mendapat bagian terendah dari kerajaan Allah kalau menurut kitab Matius dan Wahyu. Tetapi apa yang saya tangkap dari Sola Fide ialah, Hanya Iman, percaya saja. Bahwa Yesus yang beri kita menang. Tentu saja tidak terbatas iman saja, karena iman itu direalisasikan dalam perbuatan kita sehari-hari.

Sangat setuju dengan pendapat Sdr. r3k0rd :D

Btw, salam kenal dari saya, dan semoga betah di Forum Katholik ini :D

Tetapi ingat, berbuat amal tidak akan menghapus dosamu.

Benar...sangat benar sekali. Dalam iman Katholik sendiri, kita tidak mengenal hitungan "matematika" dimana amal bisa menghapus dosa. Kita berbuat kebaikan dan juga amal kepada sesama pada dasarnya bukan merupakan suatu hal yang istimewa di mata Allah, karena memang sudah pantas dan layak manusia berbuat baik kepada sesama sehingga tidak ada namanya hitungan matematika untuk menutup lubang dosa dengan segala perbuatan baik....dosa merupakan luka dan cara penyembuhannya bukan ditambah dengan daging lagi. melainkan dengan proses penyembuhan yang kadang terasa amat menyakitkan. Kepantasan dan kelayakan kita untuk berbuat baik merupakan dasar dan nature dari tujuan penciptaan manusia oleh Allah...sehingga apapun yang memang merupakan nature (manusia diciptakan baik adanya)...tidak akan mendapatan komisi, merit, bonus atau apapun :D

Melainkan kita minta ampun kepada Tuhan, dan kita melakukan sesuai kehendak Tuhan dan percaya, bahwa dosa kita telah diampuni oleh kuasa darah Yesus.

Tuhan Yesus Kristus memiliki kasih yang besar dan memberikan kepada kita rahmat Sakramen Tobat / Pengakuan Dosa.....

Mengenai bobot dosa, semua dosa, mau dosa berat ataupun ringan itu sama di mata Tuhan, yaitu "dosa".

Dosa tetaplah dosa dan membuat kita jauh dari Allah...semua harus kita usahakan untuk hindari...namun dosa berat adalah dosa yang membahayakan jiwa karena membawa kita pada penyiksaan kekal dalam neraka.

Mau membunuh atau menyakiti hati orang lain, mau jadi calo ataupun berbohong meskipun demi kebaikan, mau mencuri perhiasan orang lain atau copas konten artikel orang lain ataupun menyontek atau sekedar iseng, apapun itu sama saja judulnya: dosa. Semua nya sama, sama-sama menyakiti hati Tuhan. Terlebih lagi jika kita meninggalkan Tuhan. Itu lebih menyakiti hati Tuhan lebih dalam lagi.

Pemahaman anthromorphis di atas masih bisa diterima, walau pada dasarnya Allah tidak membutuhkan manusia melainkan manusia yang membutuhkan Allah.

Salam,
Rafa02
 
Sangat setuju dengan pendapat Sdr. r3k0rd :D

Btw, salam kenal dari saya, dan semoga betah di Forum Katholik ini :D



Benar...sangat benar sekali. Dalam iman Katholik sendiri, kita tidak mengenal hitungan "matematika" dimana amal bisa menghapus dosa. Kita berbuat kebaikan dan juga amal kepada sesama pada dasarnya bukan merupakan suatu hal yang istimewa di mata Allah, karena memang sudah pantas dan layak manusia berbuat baik kepada sesama sehingga tidak ada namanya hitungan matematika untuk menutup lubang dosa dengan segala perbuatan baik....dosa merupakan luka dan cara penyembuhannya bukan ditambah dengan daging lagi. melainkan dengan proses penyembuhan yang kadang terasa amat menyakitkan. Kepantasan dan kelayakan kita untuk berbuat baik merupakan dasar dan nature dari tujuan penciptaan manusia oleh Allah...sehingga apapun yang memang merupakan nature (manusia diciptakan baik adanya)...tidak akan mendapatan komisi, merit, bonus atau apapun :D



Tuhan Yesus Kristus memiliki kasih yang besar dan memberikan kepada kita rahmat Sakramen Tobat / Pengakuan Dosa.....



Dosa tetaplah dosa dan membuat kita jauh dari Allah...semua harus kita usahakan untuk hindari...namun dosa berat adalah dosa yang membahayakan jiwa karena membawa kita pada penyiksaan kekal dalam neraka.



Pemahaman anthromorphis di atas masih bisa diterima, walau pada dasarnya Allah tidak membutuhkan manusia melainkan manusia yang membutuhkan Allah.

Salam,
Rafa02
soal yang paling bawah bukan berdasarkan anggapan tsb, tetapi berdasarkan anggapan bahwa sebenarnya kita sudah menjadi milik Allah dan menjadi anak-anak Allah. :)
 
lamalama bingung juga yah...sementara injil menerangkan juga tentang hukum hukum supay kita berbuat baik...tapi ada jga yang menjelaskan berbuat baik saja juga tidak cukup

injil juga mengajarkan jika kita mengimani dan percaya kepada tuhan maka kita akan dihapuskan dan diselamakan dari dosa..api ada juzga yang mengatakan bahwa iman saja ti dak cukup tanpa perbuatan...

sebenernya kita tuh harus gimana yah....percaya tidak cukup kalau tidak meng imani..briman tidak ckup kalo tida melakukan oleh perbuatan baik...

gimana dong....
 
lamalama bingung juga yah...sementara injil menerangkan juga tentang hukum hukum supay kita berbuat baik...tapi ada jga yang menjelaskan berbuat baik saja juga tidak cukup

injil juga mengajarkan jika kita mengimani dan percaya kepada tuhan maka kita akan dihapuskan dan diselamakan dari dosa..api ada juzga yang mengatakan bahwa iman saja ti dak cukup tanpa perbuatan...

sebenernya kita tuh harus gimana yah....percaya tidak cukup kalau tidak meng imani..briman tidak ckup kalo tida melakukan oleh perbuatan baik...

gimana dong....

Yah, ikuti saja seperti yg dikatakan dalam Alkitab yaitu

Yak 2:14-24

14 Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?
15 Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari,
16 dan seorang dari antara kamu berkata: "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!", tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?
17Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
18 Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan", aku akan menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku."
19 Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.
20 Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?
21 Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah?
22 Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.
23 Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: "Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." Karena itu Abraham disebut: "Sahabat Allah."24 Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman.

Dan ini juga yg di ikuti oleh Gereja Katolik - Iman dan Perbuatan

Kecuali kalau kamu tidak percaya pada Alkitab dan bukan orang Katolik.

>:D<
 
lamalama bingung juga yah...sementara injil menerangkan juga tentang hukum hukum supay kita berbuat baik...tapi ada jga yang menjelaskan berbuat baik saja juga tidak cukup

injil juga mengajarkan jika kita mengimani dan percaya kepada tuhan maka kita akan dihapuskan dan diselamakan dari dosa..api ada juzga yang mengatakan bahwa iman saja ti dak cukup tanpa perbuatan...

sebenernya kita tuh harus gimana yah....percaya tidak cukup kalau tidak meng imani..briman tidak ckup kalo tida melakukan oleh perbuatan baik...

gimana dong....
Kebingungan kamu adalah karena kamu terjebak dengan "sola scriptura".
Untuk mengerti Kitab Suci banyak hal yg harus dipelajari, bukan hanya cukup dengan belajar membaca!:D
Berikut adalah Ajaran Gereja Katolik:

109 Di dalam Kitab Suci Allah berbicara kepada manusia dengan cara manusia. Penafsir Kitab Suci harus menyelidiki dengan teliti, agar melihat, apa yang sebenarnya hendak dinyatakan para penulis suci, dan apa yang ingin diwahyukan Allah melalui kata-kata mereka.

110 Untuk melacak maksud para penulis suci, hendaknya diperhatikan situasi zaman dan kebudayaan mereka, jenis sastra yang biasa pada waktu itu, serta cara berpikir, berbicara, dan berceritera yang umumnya digunakan pada zaman teks tertentu ditulis. "Sebab dengan cara yang berbeda-beda kebenaran dikemukakan dan diungkapkan dalam nas-nas yang dengan aneka cara bersifat historis, atau profetis, atau poetis, atau dengan jenis sastra lainnya" (DV 12,2).


Jadi jelas sudah, bahwa dengan hanya membaca, mencuplik ayat seenaknya, mengartikan ayat2 tertentu sesuai dengan selera sendiri justru akan semakin tersesat.

Apa yg Bro Manukdadali dari awal sudah mencerminkan kriteria yg dimaksud oleh konsili Vatikan II:

112 1. Memperhatikan dengan saksama "isi dan kesatuan seluruh Kitab Suci". Sebab bagaimanapun bedanya kitab-kitab itu, yang membentuk Kitab Suci, namun Kitab Suci adalah satu kesatuan atas dasar kesatuan rencana Allah yang pusat dan hatinya adalah Yesus Kristus. Sejak Paska hati itu sudah dibuka:

"Ungkapan `hati Kristus harus diartikan menurut Kitab Suci yang memperkenalkan hati Kristus. Hati ini tertutup sebelum kesengsaraan, karena Kitab Suci masih gelap. Tetapi sesudah sengsara-Nya Kitab Suci terbuka, agar mereka yang sekarang memahaminya, dapat mempertimbangkan dan membeda-bedakan, bagaimana nubuat-nubuat harus ditafsirkan" (Tomas Aqu., Psal. 21,11).

113 2. Membaca Kitab Suci "dalam terang tradisi hidup seluruh Gereja". Menurut satu semboyan para bapa "Kitab Suci lebih dahulu ditulis di dalam hati Gereja daripada di atas pergamen [kertas dari kulit]". Gereja menyimpan dalam tradisinya kenangan yang hidup akan Sabda Allah, dan Roh Kudus memberi kepadanya penafsiran rohani mengenai Kitab Suci ... "menurut arti rohani yang dikaruniakan Roh kepada Gereja" (Origenes, hom. in Lev. 5,5).

114 3. Memperhatikan "analogi iman". Dengan "analogi iman" dimaksudkan hubungan kebenaran-kebenaran iman satu sama lain dan dalam rencana keseluruhan wahyu.



Salam
Jebling
 
Keselamatan adalah karunia (pemberian cuma-cuma) dari Allah kepada orang yang beriman terhadap Yesus.

Apa buktinya kita beriman kepada Yesus tentunya dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang diperintahkan/diteladani oleh Yesus.

Jadi iman tanpa perbuatan (baik) bukanlah iman namun hanya bangkai iman (iman yang mati), dan bangkai iman tidak membuat kita layak mendapatkan karunia keselamatan itu.

Salam,
Tyven.
 
Keselamatan adalah karunia (pemberian cuma-cuma) dari Allah kepada orang yang beriman terhadap Yesus.
Yup, Sola Gratia....
Hanya Rahmat yg membuat orang selamat.


Apa buktinya kita beriman kepada Yesus tentunya dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang diperintahkan/diteladani oleh Yesus.
Benarkah seseorang beriman otomatis berbuat baik?
Apakah kamu sudah beriman Bro?
Apakah kamu sudah tidak berbuat dosa lagi?


Jadi iman tanpa perbuatan (baik) bukanlah iman namun hanya bangkai iman (iman yang mati), dan bangkai iman tidak membuat kita layak mendapatkan karunia keselamatan itu.
Pernyataan ini adalah modifikasi dari sola fide!
Benarkah Iman para Rasul menyatukan antara iman dan perbuatan, sehingga beriman adalah otomatis berbuat sesuai dengan Yesus kehendaki?
Dari mana kamu tahu?



Salam
Jebling

PS:
Why do you call Jesus the Savior when you have to save yourself?
Sebenarnya judul di atas adalah tidak tepat!
orang katolik memang meyebut Yesus adalah Juru Selamat
Tetapi orang katolik tidak pernah merasa/diajarkan bisa menyelamatkan dirinya sendiri tanpa iman akan Yesus Sang Juru Selamat!
Judul diatas hanyalah merupakan suatu tuduhan yg tidak berdasar atas iman katolik!
Jawaban dari rekan2 katolik (bukan member "katolik") adalah jawaban terhadap paham "sola fide", yg menjadi latar belakang judul yg tidak tepat tersebut!
 
Saya tidak percaya bahwa sekali menerima Yesus maka tetap selamat (Sola Fide), itulah sebabnya kita harus tetap berjalan/berbuat sesuai teladan Yesus sebagai bukti bahwa Iman kita itu masih hidup.

Bisa saja orang yang sudah menerima Yesus (diselamatkan) kembali kepada jalan yang salah (murtad) dan tidak bertobat (memohon pengampunan kepada Yesus), berarti ia tidak selamat walaupun dia sudah pernah mendapatkan keselamatan itu, namun dia tidak mempertahankan keselamatan itu hingga akhir hidupnya atau hingga kedatangan Yesus yang kedua kali.

Namun sebagai manusia berdosa kita adalah lemah (Matius 26:41), karena itulah bukan berarti jika kita sudah beriman kepada Yesus langsung tidak berbuat dosa lagi. Namun dengan beriman kepada Yesus kita berusaha seperti Dia yang adalah sempurna dan kudus namun apabila kita jatuh di dalam perjalanan menuju kesempurnaan itu maka Yesus bersedia memberikan pengampunan (cuma-cuma) kepada kita apabila kita datang memohon pengampunan dan bertobat (Ingat sejarah Daud, Petrus, Penjahat yang disalibkan disebelah kanan Yesus).

Matius 26
26:41 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."

Lukas 3
3:3 Maka datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu,

Salam.
 
Saya tidak percaya bahwa sekali menerima Yesus maka tetap selamat (Sola Fide), itulah sebabnya kita harus tetap berjalan/berbuat sesuai teladan Yesus sebagai bukti bahwa Iman kita itu masih hidup.
hemhhh....
Ajaran siapakah yg sebenarnya kamu percayai?
Apakah kamu menafsirkan sendiri ajaran KS dan menganggap tafsiranmu itu sebagai kebenaran?
Ataukah kamu mencoba mencuplik ajaran2 dari bermacam2 denominasi dan kamu jadikan satu menjadi sebuah kebenaran?


Bisa saja orang yang sudah menerima Yesus (diselamatkan) kembali kepada jalan yang salah (murtad) dan tidak bertobat (memohon pengampunan kepada Yesus), berarti ia tidak selamat walaupun dia sudah pernah mendapatkan keselamatan itu, namun dia tidak mempertahankan keselamatan itu hingga akhir hidupnya atau hingga kedatangan Yesus yang kedua kali.
Itu hanya salah satu dari dosa berat!
Masih banyak perbuatan manusia yg mengarah ke perbuatan dosa!
Bukan hanya murtad!


Namun sebagai manusia berdosa kita adalah lemah (Matius 26:41), karena itulah bukan berarti jika kita sudah beriman kepada Yesus langsung tidak berbuat dosa lagi. Namun dengan beriman kepada Yesus kita berusaha seperti Dia yang adalah sempurna dan kudus namun apabila kita jatuh di dalam perjalanan menuju kesempurnaan itu maka Yesus bersedia memberikan pengampunan (cuma-cuma) kepada kita apabila kita datang memohon pengampunan dan bertobat (Ingat sejarah Daud, Petrus, Penjahat yang disalibkan disebelah kanan Yesus).
Apa yg saya bold akan saya tambahkan: Dan tidak berbuat dosa lagi (ingat ttg pengampunan Yesus akan Maria Magdalena!)
Apa yg saya bold baik dari tulisan kamu dan tambahan dari saya adalah usaha atau perbuatan tanpa perbuatan, kamu tetap beriman, tetapi kosong/mati!


Salam
Jebling
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.