MENJALANI sebuah rumah tangga bukan perkara mudah. Apalagi jika keduanya memiliki kesibukan yang sangat tinggi. Oleh karenanya, tak sedikit pasangan yang memutuskan untuk mengakhiri pernikahan mereka.
Sebuah penelitian menemukan bahwa masalah umum yang terjadi pada pasangan yang gagal, sebenarnya disebabkan oleh hal-hal yang mudah untuk diperbaiki, seperti mengacuhkan percakapan harian. Pasalnya, mereka menilai jika aktivitas sederhana tersebut tidak penting untuk dilakukan.
“Sebanyak 90 persen pasangan yang gagal dalam rumah tangga lebih disebabkan karena mereka berhenti untuk menanyakan ‘bagaimana harimu’ di setiap malam,” tutur Sharon Rivkin, seperti dilansir Redbookmag.
Padahal, menurut konsultan pernikahan tersebut, kalimat semacam itu memiliki arti yang sama dengan ungkapan cinta yang dibutuhkan untuk mempertahankan kualitas hubungan. Tak hanya itu, Rivkin juga mengatakan bahwa saat pasangan sudah berhenti untuk saling bertanya, ini sama saja dengan mereka tidak menganggap salah satunya ada. Maka tak heran jika di kemudian hari, akan timbul rasa kebencian satu sama lain.
Sebuah penelitian menemukan bahwa masalah umum yang terjadi pada pasangan yang gagal, sebenarnya disebabkan oleh hal-hal yang mudah untuk diperbaiki, seperti mengacuhkan percakapan harian. Pasalnya, mereka menilai jika aktivitas sederhana tersebut tidak penting untuk dilakukan.
“Sebanyak 90 persen pasangan yang gagal dalam rumah tangga lebih disebabkan karena mereka berhenti untuk menanyakan ‘bagaimana harimu’ di setiap malam,” tutur Sharon Rivkin, seperti dilansir Redbookmag.
Padahal, menurut konsultan pernikahan tersebut, kalimat semacam itu memiliki arti yang sama dengan ungkapan cinta yang dibutuhkan untuk mempertahankan kualitas hubungan. Tak hanya itu, Rivkin juga mengatakan bahwa saat pasangan sudah berhenti untuk saling bertanya, ini sama saja dengan mereka tidak menganggap salah satunya ada. Maka tak heran jika di kemudian hari, akan timbul rasa kebencian satu sama lain.