• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Video Polisi Bali Tawarkan Uang Damai ke Turis Beredar di Youtube

yan raditya

IndoForum Addict E
No. Urut
163658
Sejak
31 Jan 2012
Pesan
24.461
Nilai reaksi
72
Poin
48
181780_operasi_zebra_jaya_2012_663_382.jpg

Seorang oknum Polantas Bali kedapatan menerima "uang damai" dari seorang turis Belanda yang tidak menggunakan helm di Pulau Dewata. Video "uang damai" itu beredar di situs Youtube.

Usai menilang turis, oknum polisi di Bali ini kemudian mentraktir turis Belanda minum bir di pos jaga dengan uang hasil tilangannya itu.

Video dengan judul "Polisi Korupsi di Bali/Corruption police in Bali" ini diunggah ke situs Youtube, Senin 1 April 2013. Dalam video ini, pembuat video mengatakan sedang berkeliling di Bali dengan motor skuter matic. Sambil berkeliling, pembuat video ini membawa tas yang berisi kamera tersembunyi.

Pembuatan video menggunakan dua buah kamera dan diambil dari dua sudut berbeda. Dalam video, tampak turis Belanda sengaja lewat pos polisi tanpa menggunakan helm. Di pos polisi yang berisi tulisan "Lio Square", turis Belanda bernama Van Der Spek ini kemudian dihentikan seorang anggota Polantas Bali.

Oknum polisi itu mengajak Van Der Spek masuk ke dalam pos polisi. Di dalam pos polisi, oknum polisi ini kemudian menjelaskan kesalahan turis Belanda ini, yakni tidak memakai helm dan tidak membawa surat-surat kendaraan bermotor dan tidak memiliki SIM.

Dalam percakapan yang terekam, oknum polisi itu fasih berbahasa Inggris. Oknum polisi itu kemudian menjelaskan jika diurus ke pengadilan, turis Belanda ini harus membayar denda sebesar Rp1.250.000. Namun, jika bayar di pos polisi, turis Belanda ini hanya perlu membayar sebesar Rp200.000.

Dalam video ini, Van Der Spek mengatakan tidak mau berurusan di pengadilan. Dia bersedia membayar sebesar Rp200.000. Tentu saja, saat membayar semua direkam dengan menggunakan kamera tersembunyi.

Usai membayar, Van Der Spek mengatakan akan balik ke hotel dan minum bir di hotel di ruangan ber-AC. Oknum polisi ini kemudian menawarkan keramahannya dengan membelikan turis Belanda ini bir dari uang hasil tilang di tempat.

"Saya akan membelikan kamu bir. Rp100 ribu ini untuk bir, Rp100 ribu untuk pemerintah saya," ujar oknum polisi ini dalam bahasa Inggris. Akhirnya, oknum polisi bersama seorang temannya dan turis Belanda minum bir bersama di pos polisi tersebut.

Terkait beredarnya video ini, hingga berita ini disusun belum ada pernyataan resmi dari pihak Polda Bali. Kabid Humas Polda Bali, Komisaris Besar Hariadi yang berkali-kali dihubungi, ponselnya dalam kondisi tidak aktif.

 
sampai masuk halaman utama youtube loh ini:

screenshot20130404at310.png
 
Van der Spek Juga Bongkar Suap Petugas Bea Cukai

Sukses membongkar aksi suap polisi, ternyata tidak menyurutkan langkah wartawan Belanda Kees van Der Spek untuk membongkar kasus suap lainnya.

Kali ini, mengunggah video berjudul Bribes To Customs Officials Ngurah Rai Airport itu juga diunggah di Youtube pada Kamis 4 Maret 2013.

Dari pengamatan Harian Jogja hingga Jumat (5/4/2013) pukul 14.39 WIB, sudah ditonton 301 visitor.

Video berdurasi 2 menit 39 detik itu, Kees mengisahkan perjalanannya begitu mendarat di Bandara Ngurah Rai Bali. Kees yang diketahui seorang jurnalis televisi di Belanda itu bersama satu rekannya melintasi pemeriksaan bea cukai.

Dia mengarahkan kamera tersembunyi di tangannya memegang uang USD200. Uang itu lanjut diberikan kepada petugas Bea Cukai sembari atau salam tempel.

 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.