• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Valentine HARAM

GOLDWAY

IndoForum Senior E
No. Urut
108195
Sejak
4 Nov 2010
Pesan
3.835
Nilai reaksi
273
Poin
0
Valentine HARAM

180997_179287018779653_144410028934019_360063_8061953_a.jpg

Itulah fatwa yang baru saja dilontarkan oleh pihak MUI. Sebenarnya bukan hanya MUI saja, para Ulama diseluruh dunia juga sepakat Valentine adalah haram dan merayakannya adalah perbuatan menodai agama dan berdosa.

Kenapa Valentine diharamkan ?
kita coba tilik dari segi sejarah dan fungsi dari valentine ini.

Dari namanya saja, perayaan Hari Kasih Sayang ini serasa memiliki perpaduan tradisi yang bernuansa Kristiani dan Roma kuno. Ada beberapa versi mengenai legenda dari sosok Valentine ini.

Sejarah Valentine
180421_179287375446284_144410028934019_360070_6387840_a.jpg

1. Dahulu, seorang pemimpin agama Katolik bernama Valentine bersama rekannya Santo Marius secara diam-diam menentang pemerintahan Kaisar Claudius II (268 – 270 M). kala itu. Pasalnya, kaisar tersebut menganggap bahwa seorang pemuda yang belum berkeluarga akan lebih baik performanya ketika berperang. Ia melarang para pemuda untuk menikah demi menciptakan prajurit perang yang potensial. Valentine tidak setuju dengan peraturan tersebut.

Ia secara diam-diam tetap menikahkan setiap pasangan muda yang berniat untuk mengikat janji dalam sebuah perkawinan. Hal ini dilakukannya secara rahasia. Lambat laun, aksi yang dilakukan oleh Valentine pun tercium oleh Claudius II. Valentine harus menanggung perbuatannya. Ia dijatuhi hukuman mati pada tanggal 14 Februari 270 M. Ada sebuah sumber yang menceritakan bahwa ia mati karena menolong orang-orang Kristen melarikan diri dari penjara akibat penganiayaan.

Dalam legenda ini, Valentine didapati jatuh hati kepada anak gadis seorang sipir, penjaga penjara. Gadis yang dikasihinya senantiasa setia untuk menjenguk Valentine di penjara kala itu. Tragisnya, sebelum ajal tiba bagi Valentine, ia meninggalkan pesan dalam sebuah surat untuknya. Ada tiga buah kata yang tertulis sebagai tanda tangannya di akhir surat dan menjadi populer hingga saat ini—-‘From Your Valentine.’

Ekspresi dari perwujudan cinta Valentine terhadap gadis yag dicintainya itu masih terus digunakan oleh orang-orang masa kini. Akhirnya, sekitar 200 tahun sesudah itu, Paus Gelasius meresmikan tanggal 14 Febuari tahun 496 sesudah Masehi sebagai hari untuk memperingati Santo Valentine.

2. Valentine dimulai pada zaman Roma kuno tanggal 14 Febuari. Ini merupakan hari raya untuk memperingati Dewi Juno. Ia merupakan ratu dari segala dewa dan dewi kepercayaan bangsa Roma. Orang Romawi pun mengakui kalau dewi ini merupakan dewi bagi kaum perempuan dan perkawinan. Dan sehari setelahnya yaitu tanggal 15 Februari merupakan perayaan Lupercalia.

3. Ketika agama nashrani tersebar di Eropa, di salah satu desa terdapat sebuah tradisi Romawi yang menarik perhatian para pendeta. Dalam tradisi itu para pemuda desa selalu berkumpul setiap pertengahan bulan Februari. Mereka menulis nama-nama gadis desa dan meletakkannya di dalam sebuah kotak, lalu setiap pemuda mengambil salah satu nama dari kotak tersebut, dan gadis yang namanya keluar akan menjadi kekasihnya sepanjang tahun.

Ia juga mengirimkan sebuah kartu yang bertuliskan “Dengan nama Tuhan Ibu, saya kirimkan kepadamu kartu ini.” Akibat sulitnya menghilangkan tradisi Romawi ini, para pendeta memutuskan mengganti kalimat “Dengan nama Tuhan Ibu” dengan kalimat “Dengan nama Pendeta Valentine” sehingga dapat mengikat para pemuda tersebut dengan agama Nashrani.

4. St.Valentine ditanya tentang Atharid, Tuhan perdagangan, kefasihan, makar dan pencurian, dan Jupiter, Tuhan orang Romawi yang terbesar. Maka dia menjawab Tuhan-Tuhan tersebut buatan manusia dan bahwasanya Tuhan yang sesungguhnya adalah Isa Al Masih. Bahkan saat ini beredar kartu-kartu perayaan keagamaan ini dengan gambar anak kecil dengan dua sayap terbang mengitari gambar hati sambil mengarahkan anak panah ke arah hati yang sebenarnya merupakan lambang Tuhan cinta bagi orang-orang Romawi.

5. Menurut Ensiklopedi Katolik (Catholic Encyclopaedia 1908), nama Valentinus paling tidak bisa merujuk tiga “martir” atau santo (orang suci) yang berbeda:
seorang pastur di Roma
seorang uskup Interamna (modern Terni)
seorang “martir” di provinsi Romawi Africa.

Koneksi antara ketiga ““martir”” ini dengan hari raya cinta romantis tidak jelas. Bahkan Paus Gelasius I, pada tahun 496, menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai “martir”-”martir” ini namun hari 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya peringatan santo Valentinus. Ada yang mengatakan bahwa Paus Gelasius I sengaja menetapkan hal ini untuk mengungguli hari raya Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15 Februari.

Tentang siapa sesungguhnya Santo Valentinus sendiri, seperti telah disinggung di muka, para sejarawan masih berbeda pendapat. Saat ini sekurangnya ada tiga nama Valentine yang meninggal pada 14 Februari. Seorang di antaranya dilukiskan sebagai orang yang mati pada masa Romawi. Namun ini pun tidak pernah ada penjelasan yang detil siapa sesungguhnya “St. Valentine” termaksud, juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujung-pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda.

Tetapi sejak abad 16 M, ‘upacara keagamaan’ tersebut mulai beransur-ansur hilang dan berubah menjadi ‘perayaan bukan keagamaan’. Hari Valentine kemudian dihubungkan dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno yang disebut “Supercalis” yang jatuh pada tanggal 15 Februari. Setelah orang-orang Romawi itu masuk agama Nasrani(Kristian), pesta ‘supercalis’ kemudian dikaitkan dengan upacara kematian St. Valentine. Penerimaan upacara kematian St. Valentine sebagai ‘hari kasih sayang’ juga dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropah bahwa waktu ‘kasih sayang’ itu mulai bersemi ‘bagai burung jantan dan betina’ pada tanggal 14 Februari.

Dalam bahasa Perancis Normandia, pada abad pertengahan terdapat kata “Galentine” yang bererti ‘galant atau cinta’. Persamaan bunyi antara galentine dan valentine menyebabkan orang berfikir bahwa sebaiknya para pemuda dalam mencari pasangan hidupnya pada tanggal 14 Februari. Dengan berkembangnya zaman, seorang ‘martyr’ bernama St. Valentino mungkin akan terus bergeser jauh pengertiannya (jauh dari arti yang sebenarnya).

Manusia pada zaman sekarang tidak lagi mengetahui dengan jelas asal usul hari Valentine. Di mana pada zaman sekarang ini orang mengenal Valentine lewat(melalui) greeting card, pesta persaudaraan, tukar kado(bertukar-tukar memberi hadiah) dan sebagainya tanpa ingin mengetahui latar belakang sejarahnya lebih dari 1700 tahun yang lalu.

IKUT MENGAKUI YESUS SEBAGAI TUHAN
167199_179288405446181_144410028934019_360086_4148774_a.jpg

Tiap tahun menjelang bulan Februari, banyak remaja Indonesia yang notabene mengaku beragama Islam ikut-ikutan sibuk mempersiapkan perayaan Valentine. Walau sudah banyak di antaranya yang mendengar bahwa Valentine Day adalah salah satu hari raya umat Kristiani yang mengandung nilai-nilai akidah Kristen, namun hal ini tidak terlalu dipusingkan mereka. “Ah, aku kan ngerayaain Valentine buat fun-fun aja…, ” demikian banyak remaja Islam bersikap. Bisakah dibenarkan sikap dan pandangan seperti itu?

Perayaan Hari Valentine memuat sejumlah pengakuan atas klaim dogma dan ideologi Kristiani seperti mengakui “Yesus sebagai Anak Tuhan” dan lain sebagainya. Merayakan Valentine Day berarti pula secara langsung atau tidak, ikut mengakui kebenaran atas dogma dan ideologi Kristiani tersebut, apa pun alasanya.

Nah, jika ada seorang Muslim yang ikut-ikutan merayakan Hari Valentine, maka diakuinya atau tidak, ia juga ikut-ikutan menerima pandangan yang mengatakan bahwa “Yesus sebagai Anak Tuhan” dan sebagainya yang di dalam Islam sesungguhnya sudah termasuk dalam perbuatan musyrik, menyekutukan Allah SWT, suatu perbuatan yang tidak akan mendapat ampunan dari Allah SWT. Naudzubillahi min dzalik!

“Barang siapa meniru suatu kaum,
maka ia termasuk dari kaum tersebut, ”

Demikian bunyi hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Tirmidzi.

Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah juga berkata,
“Memberi selamat atas acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka,
telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram."


Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka, dengan mengucapkan, “Selamat hari raya!” dan sejenisnya. Bagi yang mengucapkannya, kalau pun tidak sampai pada kekafiran, paling tidak itu merupakan perbuatan haram. Berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyekutukan Allah.

Bahkan perbuatan tersebut lebih besar dosanya di sisi Allah dan lebih dimurkai dari pada memberi selamat atas perbuatan minum khamar atau membunuh. Banyak orang yang kurang mengerti agama terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut. Ia telah menyiapkan diri untuk mendapatkan kemarahan dan kemurkaan Allah. ”

Allah SWT sendiri di dalam Qur’an surat Al-Maidah ayat 51 melarang umat Islam untuk meniru-niru atau meneladani kaum Yahudi dan Nasrani,
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” QS. 5 Maa'idah:51

Wallahu’alam bishawab.

Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa moment(hal/saat/waktu) ini hanyalah tidak lebih bercorak kepercayaan atau animisme belaka yang berusaha merusak ‘akidah’ muslim dan muslimah sekaligus memperkenalkan gaya hidup Non Islami dengan kedok percintaan(bertopengkan percintaan), perjodohan dan kasih sayang.

Kampanye anti valentine day
181973_179288185446203_144410028934019_360081_2741754_a.jpg

Atas dasar fakta diatas dan diatas landasan niat untuk membentengi akhlak generasi muda kita maka sudah sewajarnya setiap ummat Islam mengambil peran penting untuk turut mengkampanyekan gerakan anti valentine day dan secara khusus menyerukan kepada pemuda pemudi Islam untuk tidak terlibat dalam acara kasih sayang dan percintaan ala valentine’s day.

Di sejumlah negara Islam belakangan ini muncul gerakan terbuka untuk menolak peringatan valentine day, di Mesir beberapa kalangan ummat Islam menyerukan untuk merubah Valentine’s Day dengan Muhammad Day. Seruan ini disampaikan di sejumlah situs internet baik website maupun blog. Mereka menyerukan pembenahan pemahaman cinta dengan pemahaman yang benar sesuai dengan ajaran Rasulullah Muhammad SAW.

Seruan ‘Muhammad Day’ ini juga disebarkan secara meluas melalui pesan elektronik (e-mail) dan pesan singkat ponsel (sms). Gagasan Muhammad Day semata – mata bertujuan sebagai gerakan insidental kampanye anti valentine day yang otomatis tidak diagendakan untuk dilakukan setiap tahun.

Siapapun bisa menjadi bagian dari gerakan anti valentine day dengan menyebarkan pernyataan singkat dibawah ini melalui pesan singkat (sms) :

“Stop kemaksitan dan kekufuran berjubah valentine day, mari kita benahi pemahaman tentang cinta dan kasih sayang yang benar sesuai dengan ajaran Islam dan tuntunan Rasulullah Muhammad SAW”.

Akhirnya, berdasar fakta negatif dan nuansa kemaksitan dan kekufuran yang terselubung dan merebak melalui peringatan hari valentine maka marilah kita secara bersama -sama satukan tekad “HAPUSKAN VALENTINE’S DAY SEKARANG JUGA !!!”

Hukum Merayakan Hari Valentine
179067_179288088779546_144410028934019_360079_3286408_a.jpg

Saat ini banyak ABG muslimah yg terkena penyakit ikut-ikutan dan mengekor pada budaya Barat atau nashrani akibat pengaruh TV dan media massa lainnya. Termasuk pula dalam hal ini perayaan Hari Valentine yg pada dasarnya adl mengenang kembali pendeta St. Valentine.

Keinginan utk ikut-ikutan memang ada dalam diri manusia akan tetapi hal tersebut menjadi tercela dalam Islam apabila orang yg diikuti berbeda dgn kita dari sisi keyakinan dan pemikirannya. Apalagi bila mengikuti dalam perkara akidah ibadah syi’ar dan kebiasaan. Padahal Rasululllah SAW. Telah melarang utk mengikuti tata cara peribadatan selain Islam “Barangsiapa meniru suatu kaum maka ia termasuk dari kaum tersebut”.

Bila dalam merayakannya bermaksud utk mengenang kembali Valentine maka tidak disangsikan lagi bahwa ia telah kafir adapun bila ia tidak bermaksud demikian maka ia telah melakukan suatu kemungkaran yg besar. Ibnul Qayyim berkata “Memberi selamat atas acara ritual orang kafir yg khusus bagi mereka telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram. Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka dgn mengucapkan “Selamat hari raya ! ” dan semisalnya.

Bagi yg mengucapkannya kalaupun tidak sampai pada kekafiran paling itu itu merupakan perbuatan haram. Berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yg menyembah salib. Bahkan perbuatan tersebut lbh besar dosanya di sisi Allah dan lbh dimurkai daripada memberi selamat atas perbuatan minum khamar atau membunuh.

Banyak orang yg kurang mengerti agama terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut. Seperti orang yg memberi selamat kepada orang lain atas perbuatan maksiat bid’ah ataui kekufuran maka ia telah menyiapkan diri utk mendapatkan kemarahan dan kemurkaan Allah”.

Abu Waqid ra. meriwayatkan Rasulullah SAW. Saat keluar menuju perang Khaibar beliau melewati sebuah pohon milik orang-orang Musyrik yg disebut dgn Dzaatu Anwaath biasanya mereka menggantungkan senjata-senjata mereka di pohon tersebut. Para sahabat Rasulullah SAW. berkata “Wahai Rasulullah buatkan utk kami Dzaatu Anwaath sebagaimana mereka mempunyai Dzaatu Anwaath .”

Maka Rasulullah SAW. bersabda “Maha Suci Allah ini seperti yg diucapkan kaum Nabi Musa ‘Buatkan utk kami tuhan sebagaimana mereka mempunyai tuhan-tuhan’ Demi Dzat yg jiwaku di tangan-Nya sungguh kalian akan mengikuti kebiasaan orang-orang yg ada sebelum kalian .” .

Adalah wajib bagi tiap orang yg mengucapkan dua kalimat syahadat utk melaksanakan wala’ dan bara’ yg merupakan dasar akidah yg dipegang oleh para salaf shalih. Yaitu mencintai orang-orang mu’min dan membenci orang-orang kafir memusuhi dan menyelisihi mereka. Serta mengetahui bahwa sikap seperti ini didalamnya terdapat kemaslahatan yg tidak terhingga sebaliknya gaya hidup yg menyerupai orang kafir justru mengandung kerusakan yg lbh banyak.

Lain dari itu mengekornya kaum muslimin terhadap gaya hidup mereka akan membuat mereka senang lagi pula menyerupai kaum kafir dapat melahirkan kecintaan dan keterikatan hati. Allah SWT telah berfirman yg artinya “

Hai orang-orang yg beriman janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan nashrani menjadi pemimpin-pemimpin ; sebahagian mereka adl pemimpin bagi sebahagian yg lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yg zalim.”

“Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yg beriman kepada Allah dan hari akhirat saling berkasih sayang dgn orang-orang yg menentang Allah dan Rasul-Nya.”

“Dan janganlah belas kasihan kepada kedua pezina tersebut mencegah kamu utk agama Allah jika kamu beriman kepada Allah dan hari akhirat.”


Di antara dampak buruk menyerupai mereka adalah; ikut mempopulerkan ritual-ritual mereka sehingga terhapuslah As-Sunnah. Tidak ada suatu bid’ah pun yg dihidupkan kecuali saat itu ada suatu sunnah yg ditinggalkan. Dampak buruk lainnya bahwa dgn mengikuti mereka berarti memperbanyak jumlah mereka mendukung dan mengikuti agama mereka padahal seorang muslim dalam tiap raka’at shalatnya membaca

“Tunjukilah kami jalan yg lurus jalan orang-orang yg telah Engkau anugerahkan ni’mat kepada mereka; bukan mereka yg dimurkai dan bukan mereka yg sesat.”
Bagaimana bisa ia memohon kepada Allah agar ditunjukkan kepadanya jalan orang-orang yg mukmin dan dijauhkan darinya jalan golongan mereka yg sesat dan dimurkai namun ia sendiri malah menempuh jalan sesat itu dgn sukarela.

179365_179287968779558_144410028934019_360076_3884273_n.jpg

Ada seorang gadis mengatakan bahwa ia tidak mengikuti keyakinan mereka hanya saja hari Valentine tersebut secara khusus memberikan makna cinta dan suka citanya kepada orang-orang yg memperingatinya. Ini adl suatu kelalaian padahal sekali lagi perayaan ini adl dari ritual agama lain !

Hadiah yg diberikan sebagai ungkapan cinta adl sesuatu yg baik namun bila dikaitkan dgn pesta-pesta Kristiani dan tradisi-tradisi Barat akan mengakibatkan terobsesi oleh budaya dan gaya hidup mereka.

Mengadakan pesta pada hari tersebut bukanlah sesuatu yg sepele tetapi lbh mencerminkan pengadopsian nilai-nilai Barat yg tidak memandang batasan normatif dalam pergaulan antara pria dan wanita sehingga kita lihat struktur sosial mereka menjadi porak-poranda.
 
itu mah, sudah menyangkut penyelewengan akidah.

nih yg paling tegas dalam menyelewengkan akidah Islamiyyah

IKUT MENGAKUI YESUS SEBAGAI TUHAN

Tiap tahun menjelang bulan Februari, banyak remaja Indonesia yang notabene mengaku beragama Islam ikut-ikutan sibuk mempersiapkan perayaan Valentine. Walau sudah banyak di antaranya yang mendengar bahwa Valentine Day adalah salah satu hari raya umat Kristiani yang mengandung nilai-nilai akidah Kristen, namun hal ini tidak terlalu dipusingkan mereka. “Ah, aku kan ngerayaain Valentine buat fun-fun aja…, ” demikian banyak remaja Islam bersikap. Bisakah dibenarkan sikap dan pandangan seperti itu?

Perayaan Hari Valentine memuat sejumlah pengakuan atas klaim dogma dan ideologi Kristiani seperti mengakui “Yesus sebagai Anak Tuhan” dan lain sebagainya. Merayakan Valentine Day berarti pula secara langsung atau tidak, ikut mengakui kebenaran atas dogma dan ideologi Kristiani tersebut, apa pun alasanya.

padahal Tuhan kita Allah SWT
kalau sudah mengakui Yesus sebagai tuhan ya bukan Islam lg, sudah masuk golongan Kristiani

yah taulah Yesus tuhannya kristiani :)
 
ampe bosen bahas ginian tiap feb... :(
emg masih banyak y yg ndak ngerti beginian
 
disini juga banyak kok muslim g ga paham.. kebanyakan muslim disini latah buat ikut ikutan.

ngaku muslim tapi akidahnya bukan muslim. seperti ucapan tahun baru, ucapan tahun baru imlek dll.

latah latah
 
disini juga banyak kok muslim g ga paham.. kebanyakan muslim disini latah buat ikut ikutan.

ngaku muslim tapi akidahnya bukan muslim. seperti ucapan tahun baru, ucapan tahun baru imlek dll.

latah latah

hhhmmm menurut saya ucapan tersebut bukan merupakan ritual keagamaan, coba kita cek Surat An Nisa Ayat 86, disana tertulis jelas bahwa kita harus membalas salam dari siapapun...

Mungkin anda merujuk kepada hadits Aisyah, namun perlu diingat bahwa hadits itu turun ketika sedang terjadi pertempuran dengan Bani Quraizah.

Jadi, menurut saya konteks dan latar belakang nya harus jelas, apakah ini merupakan ritual keagamaan, budaya atau hal lainnya.

Wallahulam...
 
hhhmmm menurut saya ucapan tersebut bukan merupakan ritual keagamaan, coba kita cek Surat An Nisa Ayat 86, disana tertulis jelas bahwa kita harus membalas salam dari siapapun...

Mungkin anda merujuk kepada hadits Aisyah, namun perlu diingat bahwa hadits itu turun ketika sedang terjadi pertempuran dengan Bani Quraizah.

Jadi, menurut saya konteks dan latar belakang nya harus jelas, apakah ini merupakan ritual keagamaan, budaya atau hal lainnya.

Wallahulam...

lucu nt.. baca aja postingan TS diatas.
memahami ayat itu jangan tekstual melainkan harus kontekstual

latah.. budaya kafir kok di ikuti?

itu bukan ritual keagamaan melainkan ritaul kekufuran atau kefasikan. dan umat islam dilarang mengikuti ritual kekufuran atau kefasikan.. dan kalaupun budaya itu adalah budaya kafir

“Dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.” (QS. al-Hadid: 16)

“Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara atau pun keluarga mereka." (QS. Al-Mujadilah: 22)

“Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.” (HR. Abu Dawud, Ahmad dan dishahihkan Ibnu Hibban. Ibnu Taimiyah menyebutkannya dalam kitabnya Al-Iqtidha’ dan Fatawanya. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Jami’ no. 2831 dan 6149)

Semoga Allah membimbing kita kepada kondisi yang lebih diridhai-Nya, tidak menyimpang dari aturan Islam dan tidak bertasyabbuh dengan kaum kafir dalam acara-acara mereka.
 
^ betul kang, dan ucapan selamat bukan merupakan sebuah ritual keagamaan ataupun ritual kekufuran. :)
 
nyalamin orang ndak sembarangan bang :)
kalo sembarangan bisa kek waktu obama kemari
lebay abis
dan gak masuk akal.. remember how sby called obama ?
kek majikan ma budaknya aja..
eits OOT :D

kalo ada budaya yang belom jelas dari mana asal mulanya. cek dolo, ada ndak di Islam
diaturkah, atau d larang, kalo emg belum ada ya its ok. sampe ada ijtihad berikutnya yang mengatur :)
 
^ sekarang ngapain kita musti ngurus SBY ama Obama, ya terserah mereka saja, wong kita aja sekarang masih diskusi toh.

naha saya jadi rada jawa nya :D

Saya setuju dengan penelaahan budaya tersebut, dan betul, harus kita telaah semua budaya dari sisi agama, baik buruk, benar salahnya, Ingat, budaya bukan salam dan salam bukan budaya, kata Hai, Hello dan lain sebagainya juga merupakan salam.... dan salam sudah tertera dalam Surat An Nisa Ayat 86. Lalu???

Apakah dengan mengucapkan salam tersebut akidah kita berkurang?
Apakah dengan mengucapkan salam tersebut akhlak kita terganggu?
Apakah dengan mengucapkan salam tersebut dapat mempererat hablum minannas kita?

Wallahualam.
 
tahun baru, valentine, april mob, imlek

itu adalah ritual keagamaan selain islam atau ritual kekafiran

kalo kata hello, hi, hallo mah masih bersidat umum dan itu mubah...

tapi kata salam itu tidak boleh kita ucapan kepada orang non muslim

dengan mengatakan selamat tahun baru, valentine, imlek, april mob bukan hanya mengurang aqidah dan akhlaq melain kan MERUSAK AQIDAH, MORAL, DAN AKLAQ SEBAGAI MUSLIM

cimohai nt baca lagi postingan TS di atas
 
Happy Valentine, deh -_-a

gw mah pasang ava ma siggy ini karena tuntutan profesi sebagai dokter cinta, yang mana pasien gw keyakinannya berbeda-beda.. -_-a

walau begitu gw sama sekali gak memperingatinya.
karena, bagiku.. Hari kasih sayang tuh ya tiap hari :D gak ada tanggalnya :D
 
Happy Valentine, deh -_-a

gw mah pasang ava ma siggy ini karena tuntutan profesi sebagai dokter cinta, yang mana pasien gw keyakinannya berbeda-beda.. -_-a

walau begitu gw sama sekali gak memperingatinya.
karena, bagiku.. Hari kasih sayang tuh ya tiap hari :D gak ada tanggalnya :D

naudzubillah min dzalik

Saat Anda membawa AlQur'an, setan biasa-biasa saja. Saat Anda membukanya, setan mulai curiga.. Saat Anda membacanya ia gelisah. Saat Anda memahaminya,ia kejang-kejang. Saat Anda mengamalkan AlQur'an dalam kehidupan sehari-hari ia stroke. Terus baca dan amalkan agar setan stroke total, jantungn bahkan mati!! Ketika anda ingin menyebarkan pesan ini, setan pun mencegah, ia bilang, "Gak usah SEBARIN. Gak penting kok.."
 
^
terserah lu deh...

gw masih percaya.. Innamal a'malu binniat.. :)
 
niat itu harus disertai cara yg benar, bukan cara yg salah.

masa niat baik dengan cara yg salah?

“Al ‘Ilmu Qoblal Qouli Wal ‘Amali"

ingat loh ilmu itu sebelum berbuat maupun berucap..

ISLAM LOE ISLAM KTP?
SO BENERIN KE ISLAMAN LOE!!!

itu siggy yg gw suka dari loe


tambahan

‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz mengatakan,

“Barangsiapa yang beribadah kepada Allah tanpa ilmu, maka dia akan membuat banyak kerusakan daripada mendatangkan kebaikan.” (Al Amru bil Ma’ruf wan Nahyu ‘anil Mungkar, hal. 15)

Sufyan bin ‘Uyainah –rahimahullah- mengatakan,

“Orang berilmu yang rusak (karena tidak mengamalkan apa yang dia ilmui) memiliki keserupaan dengan orang Yahudi. Sedangkan ahli ibadah yang rusak (karena beribadah tanpa dasar ilmu) memiliki keserupaan dengan orang Nashrani.” (Majmu’ Al Fatawa, 16/567)

Semoga Allah senantiasa memberi kita bertaufik agar setiap amalan kita menjadi benar karena telah diawali dengan ilmu terdahulu. Semoga Allah memberikan kita ilmu yang bermanfaat, amal yang sholeh yang diterima, dan rizki yang thoyib.

Alhamdulilllahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.
 
tahun baru, valentine, april mob, imlek

itu adalah ritual keagamaan selain islam atau ritual kekafiran

kalo kata hello, hi, hallo mah masih bersidat umum dan itu mubah...

tapi kata salam itu tidak boleh kita ucapan kepada orang non muslim

dengan mengatakan selamat tahun baru, valentine, imlek, april mob bukan hanya mengurang aqidah dan akhlaq melain kan MERUSAK AQIDAH, MORAL, DAN AKLAQ SEBAGAI MUSLIM

cimohai nt baca lagi postingan TS di atas

Betul mai brader dan saya sangat setuju dengan TS...

namun pengucapan salam tersebut bukan merupakan budaya kang...

perlu diingat kang, manusia itu terlahir dengan semua orang di sekitarnya, dan orang di sekitarnya tersebut dari bermacam suku dan ras. tidak lupa semua kebudayaan yang dibawanya serta agama yang dianutnya.

Namun sekali lagi kita perlu lihat, apakah dengan mengucapkan salam misal, selamat ulang tahun kepada non muslim (saya kutip) dapat menyebabkan MERUSAK AQIDAH, MORAL, DAN AKLAQ SEBAGAI MUSLIM. Saya rasa tidak kang.

Alhamdulillah selama ini saya bekerja, bergaul dan berkasih sayang dengan sesama baik dengan muslim dan non muslim baik pria atau wanita. Dan hal ini sama sekali tidak mengganggu akidah moral dan akhlak saya sebagai muslim kang...

malahan dengan adanya salam ini, maka mempererat hubungan kami sebagai manusia (hablum minannas) dengan menghormati agama yang dianutnya.

Meski saya sendiri tidak setuju dengan hari valentine, karena Islam mengajarkan untuk berkasih sayang setiap saat... bukan pada hari tertentu saja.

Jadi saya mengatakan ini karena saya tidak setuju dengan pendapat bahwa dengan mengucapkan (bukan menjalankan) salam (misal selamat Ulang tahun, selamat hari natal, selamat tahun baru, dan salam lainnya) menjadikan saya ngaku muslim tapi akidahnya bukan muslim.


Astaghfirulloh....

Terus terang apabila hal ini didebatkan maka akan menjadi OOT.

Jadi silahkan dengan anda pendapat anda sendiri dan saya dengan pendapat saya, toh kita sama sama Bertuhankan Allah SWT dan mempunyai kitab yang sama AlQuran.

namun apabila memang perlu dibahas, saya persilahkan.

Wallahulam.
 
:D
Islam memang harus bener. Ibadah kudu sregep. tapi.. apalah artinya itu semua.. kalau habluminannasnya lemah :) hanya terbatas pada orang satu agama, sementara kepada orang yang tidak satu agama, rasanya kok dianggap najis ya? gak boleh begitu ah :D

gw kan gak ngerayain valentine, gak ngerayain taun baru masehi. tapi, gw ngerayain tahun baru Imlek.. :D apalagi ne taun spesial bwt gue.. Rabbit's Year.. :) harus digunakan sebaik-baiknya untuk membenahi hidup seekor kelinci seperti gw :))
 
baca lagi Pendapatnya MOA yg keren
itu mah, sudah menyangkut penyelewengan akidah.

nih yg paling tegas dalam menyelewengkan akidah Islamiyyah



padahal Tuhan kita Allah SWT
kalau sudah mengakui Yesus sebagai tuhan ya bukan Islam lg, sudah masuk golongan Kristiani

yah taulah Yesus tuhannya kristiani :)

ampe bosen bahas ginian tiap feb... :(
emg masih banyak y yg ndak ngerti beginian

ternyata masih ada kok....



@cimohai
klo hal yg berubungan dengan aqidah kita tidak boleh pendapat masing masing
pendapat tersebut harus di sandarkan oleh islam.
bagaimana islam membatasi hal hal tersebut, mana hala dan mana haram

nt googling aja deh sendiri hukum mengucapkan hari raya kepada non muslim
seperti ucapan tahun baru natal dll

coba baca lagi postingan TS pelan2. liat dalil dalilnya


hhhmmm menurut saya ucapan tersebut bukan merupakan ritual keagamaan, coba kita cek Surat An Nisa Ayat 86, disana tertulis jelas bahwa kita harus membalas salam dari siapapun...

Mungkin anda merujuk kepada hadits Aisyah, namun perlu diingat bahwa hadits itu turun ketika sedang terjadi pertempuran dengan Bani Quraizah.

Jadi, menurut saya konteks dan latar belakang nya harus jelas, apakah ini merupakan ritual keagamaan, budaya atau hal lainnya.

ingat loh hal ini sudah perkara aqidah


Jadi silahkan dengan anda pendapat anda sendiri dan saya dengan pendapat saya, toh kita sama sama Bertuhankan Allah SWT dan mempunyai kitab yang sama AlQuran.

kita kemablikan lagi kepada al quran dan hadist. bukan pendapat sendiri sendiri...

@samatha

jika mengaku seorang muslim. hukum perbuatan seorang muslim adalah harus terika dengan hukum syara

itu saja Simple. ga usah di dramatisir seolah olah islam itu tidak toleransi kepada umat beragama yg lain
islam itu lebih toleran daripada agama lain. dan islam mengajarakan batasan batasan hubungan muslim dan umat non muslim

dan jgn terlalu di dramatisir juga seolah olah klo islam hanya bergaul dengan islam saja..

Saat Anda membawa AlQur'an, setan biasa-biasa saja. Saat Anda membukanya, setan mulai curiga.. Saat Anda membacanya ia gelisah. Saat Anda memahaminya,ia kejang-kejang. Saat Anda mengamalkan AlQur'an dalam kehidupan sehari-hari ia stroke. Terus baca dan amalkan agar setan stroke total, jantungn bahkan mati!! Ketika anda ingin menyebarkan pesan ini, setan pun mencegah, ia bilang, "Gak usah SEBARIN. Gak penting kok.."


ISLAM LOE ISLAM KTP?
SO PERBAIKI KE ISLAM AN LOE!!!!
(dari siggy Samatha yg dulu)
 
brader asoy...

Pendapat pribadi? yang jelas disini kita tahu, kita tekankan bukan pada pendapat pribadi namun lebih ke mewakilkan, bukan begitu ?

saya sudah googling dan menemukan sedikit banyak perbedaan, yang satu mengacu kepada tidak mengikuti yang tidak perlu atau tidak ada sunnahnya dan yang satu lagi mengikuti tanpa melanggar syariat.

baik kita bahas bang asoy.

Apakah dengan mengucapkan kata tersebut saya sudah melanggar sariat Islam???
 
brader asoy...

Pendapat pribadi? yang jelas disini kita tahu, kita tekankan bukan pada pendapat pribadi namun lebih ke mewakilkan, bukan begitu ?

saya sudah googling dan menemukan sedikit banyak perbedaan, yang satu mengacu kepada tidak mengikuti yang tidak perlu atau tidak ada sunnahnya dan yang satu lagi mengikuti tanpa melanggar syariat.

baik kita bahas bang asoy.

Apakah dengan mengucapkan kata tersebut saya sudah melanggar sariat Islam???

iyah.. dan itu hukumya haram

ingat cimohai ini bukan masalah pendapat masing masing atau pribadi.. ini sudah menyangkut perkara aqidah..
klo perkara furu atau perkara perbedaan pendapat dalam ijtihad sih yah ga papa klo pendapat masing2tapi ini beda ini adalah perkara aqidah


kayaknya ga ada perbedaan deh mengenai masalah mengucapkan hari raya kepada non muslim. kecuali orang orang liberal saja yg membolehkan atau yg membuat perbedaan..

atau mana sini kasih link nya ke gw?
ada gitu yg memboleh kan mengucapkan hari raya kepada non muslim?
hanya orang tolol dan bodoh yg membolehkan

dan coba nt cari makna ayat annisa 86 itu di tujukan buat siapa?(googling sendiri atau kata kunci nya mengucapkan salam secara islam) disitu pasti ada ayat annisa 86 tersebut

sekali lagi baca dalil dalil diatas yg TS posting. itu jelas dalil nya dan keharamanya.

gw copas lagi dah tulisan TS

“Barang siapa meniru suatu kaum,
maka ia termasuk dari kaum tersebut, ”
Demikian bunyi hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Tirmidzi.

Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah juga berkata,
“Memberi selamat atas acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka,
telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram."

Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka, dengan mengucapkan, “Selamat hari raya!” dan sejenisnya. Bagi yang mengucapkannya, kalau pun tidak sampai pada kekafiran, paling tidak itu merupakan perbuatan haram. Berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyekutukan Allah.

Bahkan perbuatan tersebut lebih besar dosanya di sisi Allah dan lebih dimurkai dari pada memberi selamat atas perbuatan minum khamar atau membunuh. Banyak orang yang kurang mengerti agama terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut. Ia telah menyiapkan diri untuk mendapatkan kemarahan dan kemurkaan Allah. ”

Allah SWT sendiri di dalam Qur’an surat Al-Maidah ayat 51 melarang umat Islam untuk meniru-niru atau meneladani kaum Yahudi dan Nasrani,
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” QS. 5 Maa'idah:51

“Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yg beriman kepada Allah dan hari akhirat saling berkasih sayang dgn orang-orang yg menentang Allah dan Rasul-Nya.”

“Dan janganlah belas kasihan kepada kedua pezina tersebut mencegah kamu utk agama Allah jika kamu beriman kepada Allah dan hari akhirat.”


Di antara dampak buruk menyerupai mereka adalah; ikut mempopulerkan ritual-ritual mereka sehingga terhapuslah As-Sunnah. Tidak ada suatu bid’ah pun yg dihidupkan kecuali saat itu ada suatu sunnah yg ditinggalkan. Dampak buruk lainnya bahwa dgn mengikuti mereka berarti memperbanyak jumlah mereka mendukung dan mengikuti agama mereka padahal seorang muslim dalam tiap raka’at shalatnya membaca

“Tunjukilah kami jalan yg lurus jalan orang-orang yg telah Engkau anugerahkan ni’mat kepada mereka; bukan mereka yg dimurkai dan bukan mereka yg sesat.”
Bagaimana bisa ia memohon kepada Allah agar ditunjukkan kepadanya jalan orang-orang yg mukmin dan dijauhkan darinya jalan golongan mereka yg sesat dan dimurkai namun ia sendiri malah menempuh jalan sesat itu dgn sukarela.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.