• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

[Universal]Tanya - Jawab

@paribbajaka
bener
untuk pertanyaan pertama yg dimaksud dia akan parinibbanna setelah 7 hari
apa dia sudah menjadi sangha ato dia masih orang awam?

Namaste, Sdr. LomX,
Begini, umat awam yang karena ketekunannya mengikuti ajaran Sang Buddha bahkan cara hidupnya seperti seorang bhikkhu (salah satunya hidup berselibat), tetapi ia tidak berada dalam sangha (bukan bhikkhu), maka ketika ia mencapai Pencerahan, ia dihadapkan 2 pilihan. Pertama ia akan parinibbana 7 hari kemudian, maka ia sebagai Arahat yang berstatus orang awam (karena tidak masuk sangha). Atau ia memilih yang kedua yaitu mempertahankan kehidupannya untuk alasan tertentu dengan bergabung dalam sangha maka ia sebagai Arahat yang berstatus bhikkhu.
 
yep g maw nanya.. walopun g member baru.. dan setelah g masuk neh forum g melihat banyaknya aliran yang termanifestasikan lewat posting2: jadi g juga mase belajar.. dan yang g tau tiap2 aliran itu beda dalam pengajarannya walopun tujuan dan dasar2nya sama, jadi kalo ada yang jawab tolong dong kasi tau pandangan atas jawaban anda tapi dilihat dari aliran yang anda yakini,biar g ga pusing kalo nanti dicampur aduk:
back to the topic:
1. menurut anda kalo jadi vegetarian tuh akan menjadi suci ga seh?? jaminan masuk nibbana??
2. menurut anda annata tuh apa??
3. trus g maw nanya proses kamma itu berlangsung.. g kasi contoh kasus: benarkah kamma itu seperti menaruh saham.. contoh.. kalo g invent alat pembunuh nyamuk seketika.. sebenernya g tuh buat karena g benci banget sama nyamuk.. nah trus setiap orang yang beli alat g trus ngebunuh nyamuk2 pake alat yang g temuin.. g dapet sahamnya dari tiap nyamuk2 yang g bunuh ga?? tapi kalo kasus nya diubah.. kalo g buat tuh alat karena g pengen membuat orang lain ga menderita digigit nyamuk.. nah g dapet daham juga ga??
4. misal g punya kakek yang pikun dan susah untuk diajak ngomong.. tapi tindakan dia itu membuat perbuatan buruk mulu(memfitnah, marah2, membunuh binatang) nah gimana cara menyampaikan dhamma kepada tipikal orang tersebut??
5. menurut anda.. permintaan maaf tuh penting ga?? misal dengan maaf maka anda terhindar dari hukuman??
6. adakah yang dinamakan buddha hidup pada masa sekarang(layaknya sammasambuddha)

thx buat yang jawab2 pertanyaan g n_n g akan mendengarkan setiap posting2 anda n_n
 
yep g maw nanya.. walopun g member baru.. dan setelah g masuk neh forum g melihat banyaknya aliran yang termanifestasikan lewat posting2: jadi g juga mase belajar.. dan yang g tau tiap2 aliran itu beda dalam pengajarannya walopun tujuan dan dasar2nya sama, jadi kalo ada yang jawab tolong dong kasi tau pandangan atas jawaban anda tapi dilihat dari aliran yang anda yakini,biar g ga pusing kalo nanti dicampur aduk:
back to the topic:
1. menurut anda kalo jadi vegetarian tuh akan menjadi suci ga seh?? jaminan masuk nibbana??
2. menurut anda annata tuh apa??
3. trus g maw nanya proses kamma itu berlangsung.. g kasi contoh kasus: benarkah kamma itu seperti menaruh saham.. contoh.. kalo g invent alat pembunuh nyamuk seketika.. sebenernya g tuh buat karena g benci banget sama nyamuk.. nah trus setiap orang yang beli alat g trus ngebunuh nyamuk2 pake alat yang g temuin.. g dapet sahamnya dari tiap nyamuk2 yang g bunuh ga?? tapi kalo kasus nya diubah.. kalo g buat tuh alat karena g pengen membuat orang lain ga menderita digigit nyamuk.. nah g dapet daham juga ga??
4. misal g punya kakek yang pikun dan susah untuk diajak ngomong.. tapi tindakan dia itu membuat perbuatan buruk mulu(memfitnah, marah2, membunuh binatang) nah gimana cara menyampaikan dhamma kepada tipikal orang tersebut??
5. menurut anda.. permintaan maaf tuh penting ga?? misal dengan maaf maka anda terhindar dari hukuman??
6. adakah yang dinamakan buddha hidup pada masa sekarang(layaknya sammasambuddha)

thx buat yang jawab2 pertanyaan g n_n g akan mendengarkan setiap posting2 anda n_n

1. Tidak
"Oleh diri sendiri kejahatan dilakukan, oleh diri sendiri pula seseorang ternoda. Oleh diri sendiri kejahatan tidak dilakukan, oleh diri sendiri pula seseorang menjadi suci. Suci atau tidak suci tergantung pada diri sendiri; tak seorang pun dapat menyucikan orang lain."(Sutta Pitaka, Khuddaka Nikaya: Dhammapada, 165)

2. Sabbe dhamma anatta`ti. Yada pannaya passati; atha nibbindati dukkhe. Esa maggo visuddhiya."
Segala sesuatu yang berkondisi dan tidak berkondisi adalah anatta. Apabila dengan kebijaksanaan orang dapat melihat ini, maka ia akan merasa jemu dengan penderitaan. Inilah Jalan yang membawa pada kesucian.
(Dhammapada 279)


Anatta berasal dari kata ”an” yang merupakan bentuk negatif atau sering diterjemahkan sebagai tidak atau bukan. Dan ”atta” berarti berarti diri sejati atau inti/`roh`. Dalam bahasa Sanskerta disebut juga sebagai anatman. Jadi kata ”an-atta” berarti bukan diri sejati atau tanpa inti/`roh`.

Sabbe dhamma anatta berarti segala sesuatu yang berkondisi, terbentuk dari perpaduan unsur, dan juga sesuatu yang tidak berkondisi merupakan sesuatu yang tidak memiliki inti/`roh` dan bukan diri yang sejati.

Beberapa orang telah salah memahami mengenai ajaran anatta dengan beranggapan bahwa tidak ada diri, tidak ada yang namanya orang/person (puggala). Anggapan ini keliru. Guru Buddha tidak mengajarkan hal ini. Beliau mengajarkan bahwa ada yang disebut dengan diri atau orang/person (puggala), tetapi diri atau orang/person (puggala) tersebut bukanlah benar-benar inti atau jati diri dari diri atau orang (person) tersebut, melainkan hanyalah merupakan perpaduan unsur-unsur yang membentuk, yang membuatnya ada atau eksis yang suatu saat akan mengalami perubahan. Karena perpaduan unsur-unsur inilah diri seseorang terbentuk. Dan karena segala sesuatu yang terbentuk dari perpaduan dari unsur-unsur pasti mengalami perubahan, maka diri seseorang pun mengalami perubahan, penguraian, yang akhirnya eksistensi dari diri seseorang tidak lagi ada atau eksis. Inilah mengapa dikatakan tidak memiliki inti atau bukan diri sejati.

Mengapa segala fenomena tidak ada inti atau bukan diri sejati?

Di dalam Anattalakkhana Sutta; Samyutta Nikaya 22.59 {S 3.66}, Guru Buddha menjelaskan bahwa Rupa (jasmani), Vendana (perasaan), Sanna (pencerapan), Sankhara (pikiran) dan Vinnana (kesadaran) disebut sebagai Panca Khanda (lima kelompok kehidupan/kegemaran) yang semuanya bukanlah diri sejati. Jika Khanda itu merupakan diri sejati, maka tidak akan mengalami penderitaan, dan semua keinginan seseorang akan kandha-nya akan terpenuhi, ”Biarkan Kandha-ku seperti ini dan bukan seperti itu.”

Tetapi karena khanda tidak dapat dikendalikan sesuai dengan keinginan atau harapan seseorang, ” Biarkan Kandha-ku seperti ini dan bukan seperti itu”, dan juga mengalami penderitaan, maka dikatakan bahwa kandha bukanlah diri sejati.

Selain ajaran Anatta yang diajarkan oleh Guru Buddha, di dunia ini terdapat 2 ajaran atau paham lain yang terdapat dalam kepercayaan lain, yaitu:

Attavada, yaitu paham atau ajaran yang menyatakan bahwa terdapat atta atau inti atau diri sejati yang tidak mengalami perubahan, yang ada sepanjang masa atau abadi meskipun melalui tahap kelahiran kembali. Paham ini juga disebut sebagai paham Eternalisme (paham ini tidak dibenarkan oleh Sang Buddha).
Ucchedavada, yaitu paham atau ajaran yang menyatakan bahwa sama sekali tidak terdapat atta atau diri, dimana ketika mati maka semuanya akan turut lenyap, tidak membentuk apapun lagi, tidak meengalami kelahiran kembali. Paham ini juga disebut sebagai paham Nihilisme (paham ini tidak dibenarkan oleh Sang Buddha).
Beberapa contoh nyata mengenai ajaran Anatta. Ketika kita melihat sebuah sofa maka kita akan melihatnya sebagai hal yang biasa dan menyebutnya sebagai sofa. Tetapi ketika sofa yang terbuat dari kayu, busa, kain, lem, tenaga manusia, dan sebagainya itu kita uraikan, kita pisah-pisahkan, kita bongkar, maka yang kita lihat sekarang hanyalah beberapa potong kayu bekas, kain, busa dan sebagainya yang tidak mungkin sama dengan bahan awal pembuat sofa. Kita hanya menyebutnya sebagai sisa sofa, kain bekas sofa, kayu bekas sofa, dan sebagainya. Kita tidak akan melihat lagi sofa tadi.

Contoh lain tentang ajaran Anatta, ketika kita membuat roti. Roti dibuat dengan memakai tepung, ragi, gula, garam, mentega, susu, air, api, tenaga kerja dan lain-lain Tetapi setelah menjadi roti tidak mungkin kita akan menunjuk satu bagian tertentu dan mengatakan: ini adalah tepungnya, ini garamnya, ini menteganya, ini airnya, ini apinya, ini tenaga kerjanya dst. Karena setelah bahan-bahan itu diaduk menjadi satu dan dibakar di oven, maka bahan-bahan itu telah berubah sama sekali. Meskipun roti itu terdiri dari bahan-bahan yang tersebut di atas, namun setelah melalui proses pembuatan dan pembakaran di oven telah menjadi sesuatu yang baru sama sekali dan tidak mungkin lagi untuk mengembalikannya dalam bentuknya yang semula.

Pemahaman akan ajaran anatta dapat juga dianalisa dan direnungkan dalam ajaran mengenai Sebab-Musabab yang Saling Bergantungan (Paticcasamuppada).


3. Cara kerja kamma itu sangat rumit tidak bisa lihat dengan kasat mata.
Tetap menerima kamma buruk kan membunuh. Ibarat satu sendok garam di aduk dengan air satu gelas dan 1 sendok garam di aduk di sungai.

4.Butuh kesabaran hehehe. Kalahkan benci dengan metta, kalahkan kekikiran dengan kemurahan hati dsb...

5.minta maaf atau penyesalan termasuk kamma buruk juga. Yang penting tidak mengulangi perbuatannya yang jelek/jahat.

6. yang namanya Buddha harus memiliki 32 Tanda Keagungan, kalo gak entar semua ngaku Buddha.
 
g maw nanya lagi.. g cukup bingung.. gini lho.. antara kebijaksanaan dan cinta kasih.. bagaimana hubungan keduanya?? saling membangun.. salah satu membangun.. saling terpisah.. atau gimana?? tapi pertama2 jelasin dulu arti kebijaksanaan dan cinta kasih menurut u??
karena g pernah denger.. kalo cintakasih lebih tinggi.. tapi ada juga yang ngomong kalo kebijaksanaan lebih tinggi.. misal contoh kasus: kalo u ngasih uang buat pengemis di jalan.. kalo u cinta kasih u pasti kasih maw dia tua ato muda ato cacat.. tapi mungkin kalo bijaksana.. u pilih2 misal yang sudah tua atau cacat.. kalo yang muda dikasih juga nantinya bakalan membantu kemalasan mereka tapi nanti bakalan pelit.. trus contoh ke dua kalo u maw membantu orang.. tanpa kebijaksanaan tuh u pasti akan ngasih ke orang tanpa tahu apa yang benar2 diperlukannya.. tapi kalo bijaksana mungkin u harus mengetahui apa kebutuhannya baru kasih.. bagaimana cara untuk menjelaskan kebingungan ini??
trus g pernah mendengar kalo cuman cintakasih aja.. mungkin tujuan nantinya tidak sampai nibbana.. karena hanya memupuk kamma baik(karena masih ada moha).. tapi kalo dengan kebijaksanaan tuh bisa mencapai nibbana(sila, samadhi, dan panna) hilang sudah kebodohan batin.. thx buat jawabannya nanti
 
tanya lagi.. g denger lagu Buddhis Nilakhanta Dharani.. ada yang tau ga.. itu sutta apaan?? kayaknya aliran tantra deh.. g tertarik untuk mengetahui isi suttanya dan artinya.. thx
 
g maw nanya lagi.. g cukup bingung.. gini lho.. antara kebijaksanaan dan cinta kasih.. bagaimana hubungan keduanya?? saling membangun.. salah satu membangun.. saling terpisah.. atau gimana?? tapi pertama2 jelasin dulu arti kebijaksanaan dan cinta kasih menurut u??
karena g pernah denger.. kalo cintakasih lebih tinggi.. tapi ada juga yang ngomong kalo kebijaksanaan lebih tinggi.. misal contoh kasus: kalo u ngasih uang buat pengemis di jalan.. kalo u cinta kasih u pasti kasih maw dia tua ato muda ato cacat.. tapi mungkin kalo bijaksana.. u pilih2 misal yang sudah tua atau cacat.. kalo yang muda dikasih juga nantinya bakalan membantu kemalasan mereka tapi nanti bakalan pelit.. trus contoh ke dua kalo u maw membantu orang.. tanpa kebijaksanaan tuh u pasti akan ngasih ke orang tanpa tahu apa yang benar2 diperlukannya.. tapi kalo bijaksana mungkin u harus mengetahui apa kebutuhannya baru kasih.. bagaimana cara untuk menjelaskan kebingungan ini??
trus g pernah mendengar kalo cuman cintakasih aja.. mungkin tujuan nantinya tidak sampai nibbana.. karena hanya memupuk kamma baik(karena masih ada moha).. tapi kalo dengan kebijaksanaan tuh bisa mencapai nibbana(sila, samadhi, dan panna) hilang sudah kebodohan batin.. thx buat jawabannya nanti

hehehe...

Kisah Kunjungan Lima Ratus Bhikkhu

Lima ratus bhikkhu yang menjalani masa vassa di Kosala, datang untuk memberikan penghormatan kepada Sang Buddha di Vihara Jetavana pada akhir masa vassa.

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 87, 88 dan 89 berikut ini sesuai dengan berbagai perangai mereka:

"Kanham dhammam vippahaya
sukkam bhavetha pandito
oka anokamagamma

viveke yattha duramam.

Tatrabhiratimiccheyya
hitva kame akincano
pariyodapeyya attanam
cittaklesehi pandito.

Yesam sambodhiyangesu
samma cittam subhavitam
adanapatinissagge
anupadaya ye rata
khinasava jutimanto
te loke parinibbuta."

Meninggalkan rumah dan pergi menempuh kehidupan tanpa rumah,
demikian hendaknya orang bijaksana meninggalkan keadaan gelap (kebodohan),
dan mengembangkan keadaan terang (kebijaksanaan).

Hendaknya ia mencari kebahagiaan pada ketidakmelekatan yang sulit didapat.

Dengan meninggalkan semua kesenangan indria dan kemelekatan,
demikian hendaknya orang bijaksana membersihkan dirinya dari noda-noda pikiran.

Mereka yang telah menyempurnakan pikirannya
dalam Tujuh Faktor Penerangan,
yang tanpa ikatan, yang bergembira dengan batin yang bebas,
yang telah bebas dari kekotoran batin, yang bersinar,
maka sesungguhnya mereka telah mencapai Nibbana dalam kehidupan sekarang ini juga.
 
tanya lagi.. g denger lagu Buddhis Nilakhanta Dharani.. ada yang tau ga.. itu sutta apaan?? kayaknya aliran tantra deh.. g tertarik untuk mengetahui isi suttanya dan artinya.. thx

Avalokistesvara/Kwan Se Im Phu Sat
Dari aliran Mahayana

Namo ratna-trayāya. Nama Aryāvalokitesvarāya bodhisattvāya mahāsattvāya mahā-kārunikāya. Sarva bandhana chedana-karāya. Sarva bhava samudraÿ soshana-karāya. Sarva vyādhi prasamana-karāya. Sarva mrtyu upa-drava vināsana-karāya. Sarva bhayeshu trāna-karāya. Tasmān namas-krtvā idam Aryāvalokitesvara bhāshitaÿ Nilakantha-bhi-nāma-hrdaya mâ-varta ishyāmi. Sarvārtha-sādhakaÿ subham ajeyāÿ. Sarva bhåtānām-bhava-mārga vi-sodhakaÿ. Tadyathā, om, āloke āloka-mati lokāti-krānte, he hāre Aryāvalokitesvara mahābodhisattva, he bodhisattva, he Mahābodhisattva, he priya bodhisattva, he mahā-kārunika smara hrdayam. Hihi hāre Aryāvalokitesvara mahesvara parama maitra-citta mahā-kārunika. Kuru kuru karman, sādhaya sādhaya vidyām. Ni-hi ni-hita varam kāmaÿ-gama vihaÿ-gama vi-gama. Siddha yogesvara, dhuru dhuru viryanti, mahā-viryanti, dhara dhara dharendresvara. Cala cala vimala amala mårte, Aryāvalokitesvara-jina krshna-jatā-makutāva-lamba pra-lamba vi-lamba Mahā-siddha-vidyādhara, bhara bhara mahā-bhara, bala bala mahā-bala, cāla cāla mahā-cāla. Krshna-varna-nigha krshna-paksha nir-ghātana. He Padma-hasta cāra cāra desa caresvara, krshna-sarpa krta-yajnnopavita. Ehyehi Mahā-varāha-mukha, tripura-dāhanesvara Nārāyana va-råpa vara mārga ari. He Nilakantha, he Mahākāra, halāhala-visha nir-jita lokasya. Rāga-visha vināsana. Dvesha-visha vināsana. Moha-visha vināsana. Huru huru mālā, huru huru hāre, mahā padma-nābha, sāra sāra, sri sri, sru sru, bhuru bhuru. Budhya budhya, bodhaya bodhaya, Maitri Nilakantha, ehyehi Vāma-sthita-siÿha-mukha, hāsa hāsa, munnca munnca mahāttahāsaÿ. Ehyehi bho Mahā-siddha-yogesvara, bhana bhana vāce sādhaya sādhaya vidyāÿ, smara smaratāÿ. Bhagavantaÿ lokita vilokitaÿ lokesvaraÿ tathāgataÿ, dadāhi me darsana kāmasya, darsanaÿ pra-hlādāya-mana` svāhā. Siddhāya svāhā. Mahā-siddhāya svāhā. Siddha-yogesvarāya svāhā. Nilakanthāya svāhā. Varāha-mukhāya svāhā. Mahādara Siÿha-mukhāya svāhā. Siddha-vidyādharāya svāhā. Padma-hastāya svāhā. Krshna-sarpa-krta-yajnnopavitāya svāhā. Mahā-lakuta-dharāya svāhā. Cakrāyudhāya svāhā. _sankha-sabdani-bodhanāya svāhā. Vāma-skandha-desa-sthita-krshnājināya svāhā. Vyāghra-carma-nivāsanāya svāhā. Lokesvarāya svāhā. Sarva siddhesvarāya svāhā. Namo bhagavate Aryāvalokitesvarāya bodhisattvāya mahāsattvāya mahā-kārunikāya. Sidhyantu me mantra-padāya svāhā


Bhagavati Prajnaparamita Hrdaya Sutra (versi bahasa Sansekerta)

Arya Avalokitesvara Bodhisattva gambhiram prajnaparamita caryam caramano
vyavalokayati sma panca-skandha asatta sca svabhava sunyam pasyati sma

Iha Sariputra, rupam sunyatam, sunyata iva rupam
rupa na vrtta sunyata, sunyataya na vrtta sa-rupam
yad rupam sa-sunyata ya sunyata sa-rupam
Ivam iva vedana samjna sam-skara vijnanam
Iha Sariputra sarva dharma sunyata-laksana
anutpanna aniruddha amala a-vimala, anuna a-paripurna

Tasmat Sariputra sunyatayam na rupam
na vedana, na samjna
na samskara, na vijnanam
na caksu srotra ghrana jihva kaya manasa
na rupam sabda gandha rasa sparstavya dharma
na caksur-dhatu yavat na manovijnanam-dhatu
na avidya, na avidya-ksayo
yavat na jara-maranam na jara-marana ksayo
na dukkha, samudaya, nirodha, marga
na jnanam, na prapti, na abhi-samaya

Tasmat na prapti tva bodhisattvanam
prajna-paramitam a-sritya vi-haratya citta avarana
citta avarana na shitva na trasto
vi-pariyasa ati-kranta nistha nirvanam
Tri-adhva vyavasthita sarva buddha prajna-paramitam
a-sirtya anuttara-samyak-sambodhim abhi-sambuddha

Tasmat jnatavyam prajna-paramita maha mantra
maha-vidya mantra, anuttara mantra
asama-samati mantra
Sarva dukkha pra-samana satyam amithyatva
prajna-paramita mukha mantra tadyata

"GATE GATE PARA GATE PARASAMGATE BODHI SVAHA"

Saat Arya Bodhisatva Avalokitesvara sedang meditasi Kebijaksanaan Sempurna (Prajnaparamita), Ia mendapat pemahaman bahwa kesemua panca khandha --- bentuk, perasaan, pencerapan, pikiran, kesadaran --- adalah kosong. Hingga akhirnya, Ia mengatasi semua penyakit dan penderitaan.
O, Sariputra, bentuk (rupa) tidak-lah dapat dibedakan dari kekosongan (sunyata), dan kekosongan tidak dapat dibedakan dari bentuk. Bentuk adalah kosong dan kosong adalah bentuk. Demikian juga perasaan (vedana), pencerapan (sanna), pikiran (sankhara), kesadaran (vinnana).
Sariputra, ciri-ciri dari kekosongan semua Dhamma adalah tanpa awal, tanpa akhir, tidak kotor, tidak murni, tidak bertambah, tidak berkurang.
Oleh karena itu, di dalam kekosongan, tiada bentuk, perasaan, pencerapan, pikiran, dan kesadaran. Tiada juga mata (caksuh), telinga (srotram), hidung (grahnam), lidah (jihva), badan (kaya), batin (manasa). Tiada bentuk (rupa), suara (sabda), bau (gandah), rasa, sentuhan (sparstavyam), maupun dhamma. Tiada unsur penglihatan (caksu dhatu), hingga tiada unsur pikiran dan kesadaran (mano-vinnanam dhatu). Tiada kebodohan (avijja), tiada akhir kebodohan (avijja-ksayo), hingga tiada usia tua dan kematian (jaramaranam-ksayo), tiada akhir dari usia tua dan kematian. Demikian pula, tiada penderitaan (dukkha), asal mula dukkha (samudayah), lenyapnya dukkha (nirodha), jalan menuju lenyapnya dukkha (marga). Tiada kebijaksanaan (jahna), pencapaian (prapti), dan akhir pencapaian (abhi samaya).
Demikianlah, karena bodhisatva tidak mempunyai apa yang perlu dicapai, Ia berada dan berdiam di dalam prajnaparamita. Tiada rintangan dalam pikiran. Tanpa rintangan dalam pikiran, Ia tidak memiliki rasa takut serta tiada rintangan kesempurnaan. Hingga akhirnya, Ia mengatasi khayalan menyesatkan dan mencapai Nibbana Sejati.
Buddha dari ketiga masa --- lalu, sekarang, mendatang --- dengan bersandar pada Prajnaparamita mencapai kebuddhaan pada tingkat yang tiada tara, yaitu samyaksambodhi. Oleh karena itu, Prajnaparamita, mantra pengetahuan agung, mantra tiada tanding, mantra tertinggi, mantra yang pasti dapat melenyapkan semua dukkha, yang di dalamnya tiada cacat, harus dipahami sebagai kebenaran. Mantra Prajnaparamita dibaca: "GATE GATE PARA GATE PARASAMGATE BODHI SVAHA"
 
glek.. oiii.. ambil dari mana seh.. hehehe dalem amat pengetahuan u..
thx ya udah jawab2an g.. btw buat yang cintakasih dan kebijaksanaan..u mala kasih syair.. tapi g minta jawaban u sendiri.. hehe.. tapi kalo u ga maw lanjutin posting lagi.. g anggep u tuh lebih milih kebijaksanaan(secara tersirat.. karena dibold):D.. thx ya..
 
wow haha bukan lagu dari tantra itu pake bahasa pali kok
 
glek.. oiii.. ambil dari mana seh.. hehehe dalem amat pengetahuan u..
thx ya udah jawab2an g.. btw buat yang cintakasih dan kebijaksanaan..u mala kasih syair.. tapi g minta jawaban u sendiri.. hehe.. tapi kalo u ga maw lanjutin posting lagi.. g anggep u tuh lebih milih kebijaksanaan(secara tersirat.. karena dibold):D.. thx ya..

hehehe.keduanya saling berkaitan.Akan lebih baik kita mengikuti ajaran yang ada pada Dhamma daripada mengikuti jawaban pribadi karena kadang-kadang menurut kita baik/bagus sedangkan menurut yang lain belum tentu baik atau salah kalo Dhamma tidak mungkin salahkan.^_^

"Appaka te manussesu
ye jana paragamino
athayam itara paja
tiramevanudhavati

Ye ca kho sammadakkhate
dhamme dhammanuvattino
te jana paramessanti
maccudheyyam suduttaram."


Di antara umat manusia hanya sedikit yang dapat mencapai pantai seberang,
sebagian besar hanya berjalan hilir mudik di tepi sebelah sini.

Mereka yang hidup sesuai dengan Dhamma yang telah diterangkan dengan baik,
akan mencapai Pantai Seberang,
menyeberangi alam kematian yang sangat sukar diseberangi
.


Tambahan
Empat Sifat Mulia
Sang Buddha mengajarkan adanya empat sifat baik yang wajib dikembangkan, disebut Brahma Vihara, yaitu:


Metta, yaitu sifat cinta kasih kepada semua makhluk, maksudnya mengharapkan kesejahtreraan dan kebahagiaan semua makhluk tanpa membedakan. Sifat ini adalah cinta secara universal atau tanpa didasari nafsu,

Karuna , yaitu kasih sayang atau belas kasihan yang timbul bila menyaksikan penderitaan makhluk lain. Perkembangannya akan dipunyai hasrat untuk membantu meringankan penderitaannya,

Mudita, yaitu sifat simpatik, sifat ikut bergembira menyaksikan kegembiraan pihak lain. Sifat ini kebalikan rasa iri hati,

Upekkha, yaitu keseimbangan batin. Sifat batin yang seimbang dalam segala keadaan olehkarena menyadari bahwa setiap makhluk memetik hasil dari perbuatannya sendiri.

Manfaat dari mengembangkan empat sifat luhur demikian adalah bahwa seseorang akan terhindar dari usaha pihak lain yang akan melakukan perbuatan tercela terhadap kita, termasuk kekerasan.

Kita hendaknya dapat menerapkannya pada saat mana kita menggunakan metta, pada saat mana menggunakan karuna, pada saat mana kita menggunakan mudita dan pada saat mana kita menggunakan upekkha. Pengembangan empat sifat ini akan menjadikan kita dapat menyesuaikan diri di tengah masyarakat
 
hehehe.keduanya saling berkaitan.Akan lebih baik kita mengikuti ajaran yang ada pada Dhamma daripada mengikuti jawaban pribadi karena kadang-kadang menurut kita baik/bagus sedangkan menurut yang lain belum tentu baik atau salah kalo Dhamma tidak mungkin salahkan.^_^

@singthung
saya mau tanya, bolehkah saya bilang begini : "cinta kasih datangnya dari Nurani sbg reaksi mengasihi seluruh makhluk tanpa membeda2kan sedangkan kebijaksanaan datangnya dari pikiran yang positif untuk kebaikan seluruh makhluk, selain itu kebijaksanaan bisa melihat suatu masalah dgn arif dan penuh pengertian"

Jd intinya cinta kasih dan kebijaksanaan harus di terapkan selaras, seimbang, saling mendukung.

Kl salah tolong di ralat ya, thanks
:)
 
@singthung
saya mau tanya, bolehkah saya bilang begini : "cinta kasih datangnya dari Nurani sbg reaksi mengasihi seluruh makhluk tanpa membeda2kan sedangkan kebijaksanaan datangnya dari pikiran yang positif untuk kebaikan seluruh makhluk, selain itu kebijaksanaan bisa melihat suatu masalah dgn arif dan penuh pengertian"
Jd intinya cinta kasih dan kebijaksanaan harus di terapkan selaras, seimbang, saling mendukung.
Kl salah tolong di ralat ya, thanks
:)

Jawaban anda sudah sangat bagus sekali. ^_^ kita semua disini masih belajar dan belajar,itu gunanya forum disini.

Selo yatha ekaghano
vatena na samirati
evam nindapasamsasu
na saminjanti pandita

Bagaikan batu karang yang tak tergoncangkan oleh badai,
demikian pula para bijaksana tidak akan terpengaruh oleh celaan maupun pujian
 
sorry salah haha nilakantha darani mang pake sansekerta hehe wa susah bedain lagunya mau di share gak kalo mau wa upload ni
 
nammobuddhaya..
salam kenal buat kk kk semuanya.. sebut saja saya uniqueman hehehe.. saya tertarik join di indo forum karena adanya forum diskusi Dhamma ini.. saya tau dari teman..

sebelumnya saya rasa saya sudah tertinggal sangat jauh dari kk kk sekalian.. dan saya belum sempat membaca beberapa pstingan dari kk sekalian..

cuma mau menambahkan tentang kera sakti yang sebenarnya merupakan cerita legenda dewa2 dari cina, seperti halnya 8 dewa, dll.. yang mana karena adanya perjuangan dan kegigihan mereka dalam mendapatkan kitap suci untuk menyebarkan Buddha dhamma lah yang membuat cerita itu populer dan menjadikan mereka ikon dewa dalam aliran mahayana atau.. Buddhis dari china.. ( hehehe kalo tak salah sih begitu ) dan memang mungkin jg benar.. seperti halnya santaclous dalam cerita kristiani.

kemudian mengenai lambang nazi yang mirip swastika sebagai lambang Buddhis.. sebenarnya memang mirip namun tak sama.. gambar nazi merupakan gambar dari swastika terbalik dan diambil dengan posisis agak miring.. sedangkan swastika merupakan lambang dari 4 kesunyataan mulia yang dibabarkan oleh sang Buddha.. ^^'

hm.. kemudian saya juga tertari tentang relik sang Buddha yang telah berusia sekian ribu tabun namun tetap utuh.. relik sang Buddha disini menyerupai kristal2 dan relik tersebut juga memiliki bermacam2 bentuk.. seperti relik darah dan sebagainya..
relik terbentuk menandakan kesucian dan kesempurnaan beliau yang menunjukan sucinya batin dan jasat sang Buddha.. sehingga kebijakan dan kebaikannya dapat mengkristal menjadi relik.. ^^'

tambahan.. bagi yang punya dan menyimpan relik.. entah itu relik sang Buddha.. maupun relik para suci dan arahat lainnya.. relik dapat bertambah banyak dengan sendirinya loo.. hehehe

sekian postingan singkat saya sebagai perkenalan..
mohon bimbingan dhamma dari kk kk sekalian

mettacitena
 
ikutan ya..
pertanyaan dari ario botax:
1. menurut anda kalo jadi vegetarian tuh akan menjadi suci ga seh?? jaminan masuk nibbana??
2. menurut anda annata tuh apa??
3. trus g maw nanya proses kamma itu berlangsung.. g kasi contoh kasus: benarkah kamma itu seperti menaruh saham.. contoh.. kalo g invent alat pembunuh nyamuk seketika.. sebenernya g tuh buat karena g benci banget sama nyamuk.. nah trus setiap orang yang beli alat g trus ngebunuh nyamuk2 pake alat yang g temuin.. g dapet sahamnya dari tiap nyamuk2 yang g bunuh ga?? tapi kalo kasus nya diubah.. kalo g buat tuh alat karena g pengen membuat orang lain ga menderita digigit nyamuk.. nah g dapet daham juga ga??
4. misal g punya kakek yang pikun dan susah untuk diajak ngomong.. tapi tindakan dia itu membuat perbuatan buruk mulu(memfitnah, marah2, membunuh binatang) nah gimana cara menyampaikan dhamma kepada tipikal orang tersebut??
5. menurut anda.. permintaan maaf tuh penting ga?? misal dengan maaf maka anda terhindar dari hukuman??
6. adakah yang dinamakan buddha hidup pada masa sekarang(layaknya sammasambuddha)

disini pertanyaan no 2 tentang annata telah dijawab dengan sangat jelas oleh kk sin thung

1menutut saya.. vegetarian tu memang tidak memberikan jaminan kita bisa suci ato ngk.. bukan juga akan menjadi jaminan penunjuk jalan ke nibana, namun vegetraian bisa dijadikan salah satu metode latihan sila.. karena dengan berusaha untuk vegetarian.. kita dapan berusaha pula mengontrol nafsu kita.. ketamakan kita setidaknya untuk memenuhi selera dan tuntutan dari air liur kita.. kedepannya dengan vegetarian dan mengembangkan cinta kasih kepada mahkluk hidup dengan berusaha menghindari pembunuhan mahkluk hidup untuk dimakan bisa juga menjadi sarana kita untuk mengembangkan cinta kasih.. terlepas dari semua itu vegetarian yang bersifat ekstrim sebenarnya terlalu berlebihan karena kadang seseorang yang berfegetarian pun masih memiliki keinginan untuk merasakan daging.. terbukti dengan munculnya dagin2 batan.. ^^'

3. karma adalah niat.. ketika kita berniat membunuh karena "benci" meski itu hanya dengan nyamuk itu tentu kita akan mendapatkan karma yang lebih berat dari pada sekedar berfikir untuk "membunuh" nyamuk karena perlindungan diri. ketika kita berfikir jahat itu pun kita sudah dapan karma buruk.. karena karma terjadi ketika adanya niat.. karma adalah kehendak.. dan terealisasikan oleh panca indra kita. termasuk pikiran.

4. orang pikun seperti itu.. bertindak diluar kesadaran aslinya.. meski menerima karma namun karma itu. namun jika hal itu dilakukan oleh seorang tua.. biasa karena alam pikirannya mengingat beberapa kejadian buruk di masa lalunya.. hal ini dapat kita redam dengan memutarkan lagu2 chant ato parita2.. seperti lagu " chant of metta" yg populer itu.. diharapkan membawa indra pendengarannya membantunya menenangkan pikiran dengan suara2 tadi.

5. maaf itu penting!! namun tidak menghindarkan kita dari hukuman.. karma tetap akan berbuah meski tertunda.. karena kejahatan yang kita lakukan terhadap orang lain itu ibarat pisau yang kita tebaskan pada orang itu.. meski maaf dapat jadi luka atau perban untuk menghentikan darahnya.. namun bekas luka akan tetap ada.

6.dalam generasi kita Guru Sang Buddha Gautama adalah Buddha yang tetap hidup di masa sekarang.

sungguh menyenangkan menemukan forum ini.. dapan terus menimbun karma baik.. lewat share Dhamma..

jika ada kekurangan tolong di tambahakan.. saya juga sedang melajar dan berusaha untuk tetap di dalam Dhamma.

mettacitena.l
 
sungguh menyenangkan menemukan forum ini.. dapan terus menimbun karma baik.. lewat share Dhamma..

jika ada kekurangan tolong di tambahakan.. saya juga sedang melajar dan berusaha untuk tetap di dalam Dhamma.

mettacitena.l[/QUOTE]

yah kita disini semua sedang belajar dan belajar serta saling isi mengisi Dhamma.^_^
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.