erica_aur
IndoForum Junior A
- No. Urut
- 5603
- Sejak
- 26 Agt 2006
- Pesan
- 2.937
- Nilai reaksi
- 211
- Poin
- 63
Pada suatu hari sebuah desa terpencil terkena banjir.
Penduduk desa yang ketakutan berkumpul di gereja di atas bukit.
Pastur gereja berusaha menenangkan penduduk sambil berkata,”Tenang, percayalah, Tuhan pasti menolong!” dan kemudian langsung mengajak penduduk desa untuk berdoa bersama.
Satu hari lewat, air semakin tinggi, peduduk makin ketakutan. Si Pastur kembali berkata,”Tenang, percayalah, Tuhan pasti akan menolong!”
Esok harinya lagi air sudah menggenangi lantai gereja, penduduk jadi panik, tapi untungnya bantuan datang. Namun, penolong yang datang hanya membawa 3 perahu, tidak muat untuk membawa semua orang dalam gereja. Jadi perahu itu baru bisa kembali besok membawa sisa penduduk di gereja. Si pastur bicara lagi,”Percayalah, Tuhan pasti akan menolong!”
Esoknya lagi gereja sudah tinggal atapnya, dan semua orang duduk di atasnya, Saat bantuan ke dua datang, semua orang masuk perahu kecuali si pastur, dia berkata,”Aku tidak ingin meninggalkan gerejaku, dan aku percaya Tuhan pasti menolong.”
Para penolong dan penduduk berusaha membujuknya untuk ikut perahu, namun si pastur bersikeras untuk tinggal di gereja sambil ngomong,”Aku percaya, Tuhan pasti akan menolongku.” Dia pun ditinggalkan.
Esoknya lagi air sudah menutupi hampir seluruh gereja sampai si pastur terpaksa bergelantung di ujung tiang salib gereja. Ternyata perahu yang kemarin datang untuk ketiga kalinya untuk menolong si pastur.
Namun ternyata si Pastur tetap tidak mau ikut, dan kembali berkata, “Aku percaya, Tuhan pasti akan menolongku.”
Para penolong berusaha keras untuk membujuk si pastur untuk naik perahu, namun lagi-lagi, si pastur hanya menjawab,”Aku percaya, Tuhan pasti akan menolongku!” Para penolong pun pergi.
Esok harinya si Pastur mati tenggelam. Saat di akhirat, si pastur protes pada Tuhan, “Ya Tuhanku… kenapa Engkau tidak menolongku…?”
Tuhan menjawab, “Aku sudah mengirimkan 3 utusan untuk menolongmu, tapi kamu tidak menghiraukannya.”
Penduduk desa yang ketakutan berkumpul di gereja di atas bukit.
Pastur gereja berusaha menenangkan penduduk sambil berkata,”Tenang, percayalah, Tuhan pasti menolong!” dan kemudian langsung mengajak penduduk desa untuk berdoa bersama.
Satu hari lewat, air semakin tinggi, peduduk makin ketakutan. Si Pastur kembali berkata,”Tenang, percayalah, Tuhan pasti akan menolong!”
Esok harinya lagi air sudah menggenangi lantai gereja, penduduk jadi panik, tapi untungnya bantuan datang. Namun, penolong yang datang hanya membawa 3 perahu, tidak muat untuk membawa semua orang dalam gereja. Jadi perahu itu baru bisa kembali besok membawa sisa penduduk di gereja. Si pastur bicara lagi,”Percayalah, Tuhan pasti akan menolong!”
Esoknya lagi gereja sudah tinggal atapnya, dan semua orang duduk di atasnya, Saat bantuan ke dua datang, semua orang masuk perahu kecuali si pastur, dia berkata,”Aku tidak ingin meninggalkan gerejaku, dan aku percaya Tuhan pasti menolong.”
Para penolong dan penduduk berusaha membujuknya untuk ikut perahu, namun si pastur bersikeras untuk tinggal di gereja sambil ngomong,”Aku percaya, Tuhan pasti akan menolongku.” Dia pun ditinggalkan.
Esoknya lagi air sudah menutupi hampir seluruh gereja sampai si pastur terpaksa bergelantung di ujung tiang salib gereja. Ternyata perahu yang kemarin datang untuk ketiga kalinya untuk menolong si pastur.
Namun ternyata si Pastur tetap tidak mau ikut, dan kembali berkata, “Aku percaya, Tuhan pasti akan menolongku.”
Para penolong berusaha keras untuk membujuk si pastur untuk naik perahu, namun lagi-lagi, si pastur hanya menjawab,”Aku percaya, Tuhan pasti akan menolongku!” Para penolong pun pergi.
Esok harinya si Pastur mati tenggelam. Saat di akhirat, si pastur protes pada Tuhan, “Ya Tuhanku… kenapa Engkau tidak menolongku…?”
Tuhan menjawab, “Aku sudah mengirimkan 3 utusan untuk menolongmu, tapi kamu tidak menghiraukannya.”