SalmanAlFarisi2
IndoForum Beginner E
- No. Urut
- 31419
- Sejak
- 23 Jan 2008
- Pesan
- 429
- Nilai reaksi
- 10
- Poin
- 18
Mari sejenak kita renungkan sebuah kisah, kisah sederhana yang akan menusuk dan mempertanyakan kesungguhan kita dalam membela izzah Islam.
suatu hari di era perang salib, seorang Ulama besar berkunjung ke masjid al-Aqsha. Setelah ulama tersebut memasuki pekarangan majid, wajahnya menyiratkan sebuah kekecewaan, saat itu juga sang ulama berkata "KEMANA PERGINYA PARA PEMUDA MUSLIM?, Kenapa halaqah di masjid ini hanya 300 halaqah?
zaman macam apa ini? 300 halaqah dalam sebuah masjid masih kurang!!!
coba kita hitung jumlah halaqah di lingkungan kita, atau disekolah kita, syukur-syukur ada satu atau dua halaqah, namun kebanyakan pasti akan mengatakan "tidak ada halaqah di masjid daeras sini. jangankan halaqah, untuk shalat berjama'ah saja kadang-kadang tidak terselenggara, gara-gara hanya ada imam tanpa ma'mum"
sedangkan pada zaman itu 300 halaqah, 300 adalah jumlah yang luar biasa banyak, bahkan halaqah-halaqah di Islamic center diseluruh dunia saja tidak ada yang bisa mencapai angka ini. namun menurut ulama tersebut 300 itu angka yang sedikit untuk sebuah masjid.
mungkin jika ulama besar tersebut tahu tentang apa yang terjadi di mesjid kita, bukan hanya kekecewaan yang muncul, mungkin mereka bisa jadi akan bangkit dari kubur dan menangis. (ini kondisi ekstrimnya)
inilah tradisi menuntut ilmu kaum muslim yang telah dibangun berabad-abad, namun hilang dalam sekejap bagaikan sebuah ukirn indah yang kemudian di semen, hingga hilanglah ukiran tersebut. inilah salah satu PENYEBAB HANCURNYA PERADABAN BESAR UMMAT ISLAM.
para pemudanya sudah terbuai oleh fantasi dunia, oleh empuknya kasur hedonisme.
ditambah racun dari ramuan pluralisme, sekulerisme dan isme-isme bodoh lainnya
hingga mereka enggan memenuhi amanah yang diperintahkan oleh Allah SWT :
“BACALAH dengan nama Tuhanmu yang menciptakan sekian makhluk. Ia menciptakan manusia dari sebuku darah beku. Bacalah dan Tuhanmu yang Maha Pemurah; yang mengajar manusia melalui pena dan tulisan. Ia mengajar manusia apa yang tidak diketahuinya,” (al-Alaq: 1 hingga 5).
perintah yang paling pertama Allah SWT perintahkan kepada Rasulullah SAW sebelum perintah lannya. sebuah perintah sederhana, namun begitu mudah pula meninggalkannya.
apa kata para ilmuan Islam seperti ibnu Sina, Al-Biruni, Al-Battani, Ibnu Haitham, Al-Kindi, Al-Khawarizmi, Ibnu Batuta, Al-Jazari dan Ibnu Rushd, jika saja mereka tahu kondisi ummat Islam saat ini?
lupakah kita akan sebuah kisah tantang seorang ulama yang sampai akhir hayatnya, masih sja dia mencatat ilmu yang dia dengarkan, padahal maut sudah didepan mata.
lupakah kalian kepada ibnu haitham telah menemukan alat optik, al-khawarizmi menemukan angka nol, piri reis (ilmuan turki) menciptakan peta terlengkap pada zamannya,
lupakah kita tentang seorang maestro kedokteran bernama Ibnu Sina, seorang filsuf yang juga dokter dan menjadi bapak kedokteran dunia. yang telah membuat buku tentang standar kedokteran di abad ke-10 dan kini bukunya Bukunya menjadi acuan bagi banyak dokter hingga abad ke-17
lupakah kita tentang kehebatan astronom terkenal yang bernama Al-Tusi Ia membuktikan kebenaran teori Copernicus yang menyatakan matahari sebagai pusat tata surya bahkan sebelum ZCopernicus menemukan teori tersebut.
tentang Abu Jafar Muhammad yang menjadi seorang pakar matematika dan hasil karyanya luar biasa termasyhur dan menjadi dasar perhitungan di era modern, yaitu aljabar dan algoritma
tentang Ibnu al-Haytham yang dikenal dengan karyanya mengenai cahaya dan bayangan. Karya Al-Haytam inilah yang membantu Newton merumuskan teori optiknya yang terkenal.
sahabat, tidakkah engkau malu? atau dunia telah mengubur habis ras malu yang ada pada dirimu?
”Dan janganlah engkau berpijak (bertindak) tidak atas berdasarkan ilmu. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan & hati, semuanya itu ada pertanggung-jawabannya.”(QS. al-Isra’: 36)
Atau dunia terlalu membuat kita sibuk, sehingga tak ada waktu lagi untuk sekedar merenungi ayat-ayat Allah SWT yang menyatakan pentingnya ilmu
”Allah meninggikan orang-orang yg beriman di antara kalian dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat.” (Al-Mujadalah: 11)
bisa jadi Jatuhnya peradaban Islam buka karena serangan, musuh-mush Islam, namun karena kelalaian diri kita sendiri.
mana kesungguhan kita dalam membela izzah Islam?
dimana keimanan kita, saat perintah Allah yang pertama saja tidak kita laksanakan dengan kesungguhan.
berbahagialah saudara-saudaraku yang saat ini masih terus berjuang menuntut ilmu ntuk meninggikan Islam, maka jamji Allah telah pasti untuk mereka
”Allah meninggikan orang-orang yg beriman di antara kalian dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat.” (Al-Mujadalah: 11)
suatu hari di era perang salib, seorang Ulama besar berkunjung ke masjid al-Aqsha. Setelah ulama tersebut memasuki pekarangan majid, wajahnya menyiratkan sebuah kekecewaan, saat itu juga sang ulama berkata "KEMANA PERGINYA PARA PEMUDA MUSLIM?, Kenapa halaqah di masjid ini hanya 300 halaqah?
zaman macam apa ini? 300 halaqah dalam sebuah masjid masih kurang!!!
coba kita hitung jumlah halaqah di lingkungan kita, atau disekolah kita, syukur-syukur ada satu atau dua halaqah, namun kebanyakan pasti akan mengatakan "tidak ada halaqah di masjid daeras sini. jangankan halaqah, untuk shalat berjama'ah saja kadang-kadang tidak terselenggara, gara-gara hanya ada imam tanpa ma'mum"
sedangkan pada zaman itu 300 halaqah, 300 adalah jumlah yang luar biasa banyak, bahkan halaqah-halaqah di Islamic center diseluruh dunia saja tidak ada yang bisa mencapai angka ini. namun menurut ulama tersebut 300 itu angka yang sedikit untuk sebuah masjid.
mungkin jika ulama besar tersebut tahu tentang apa yang terjadi di mesjid kita, bukan hanya kekecewaan yang muncul, mungkin mereka bisa jadi akan bangkit dari kubur dan menangis. (ini kondisi ekstrimnya)
inilah tradisi menuntut ilmu kaum muslim yang telah dibangun berabad-abad, namun hilang dalam sekejap bagaikan sebuah ukirn indah yang kemudian di semen, hingga hilanglah ukiran tersebut. inilah salah satu PENYEBAB HANCURNYA PERADABAN BESAR UMMAT ISLAM.
para pemudanya sudah terbuai oleh fantasi dunia, oleh empuknya kasur hedonisme.
ditambah racun dari ramuan pluralisme, sekulerisme dan isme-isme bodoh lainnya
hingga mereka enggan memenuhi amanah yang diperintahkan oleh Allah SWT :
“BACALAH dengan nama Tuhanmu yang menciptakan sekian makhluk. Ia menciptakan manusia dari sebuku darah beku. Bacalah dan Tuhanmu yang Maha Pemurah; yang mengajar manusia melalui pena dan tulisan. Ia mengajar manusia apa yang tidak diketahuinya,” (al-Alaq: 1 hingga 5).
perintah yang paling pertama Allah SWT perintahkan kepada Rasulullah SAW sebelum perintah lannya. sebuah perintah sederhana, namun begitu mudah pula meninggalkannya.
apa kata para ilmuan Islam seperti ibnu Sina, Al-Biruni, Al-Battani, Ibnu Haitham, Al-Kindi, Al-Khawarizmi, Ibnu Batuta, Al-Jazari dan Ibnu Rushd, jika saja mereka tahu kondisi ummat Islam saat ini?
lupakah kita akan sebuah kisah tantang seorang ulama yang sampai akhir hayatnya, masih sja dia mencatat ilmu yang dia dengarkan, padahal maut sudah didepan mata.
lupakah kalian kepada ibnu haitham telah menemukan alat optik, al-khawarizmi menemukan angka nol, piri reis (ilmuan turki) menciptakan peta terlengkap pada zamannya,
lupakah kita tentang seorang maestro kedokteran bernama Ibnu Sina, seorang filsuf yang juga dokter dan menjadi bapak kedokteran dunia. yang telah membuat buku tentang standar kedokteran di abad ke-10 dan kini bukunya Bukunya menjadi acuan bagi banyak dokter hingga abad ke-17
lupakah kita tentang kehebatan astronom terkenal yang bernama Al-Tusi Ia membuktikan kebenaran teori Copernicus yang menyatakan matahari sebagai pusat tata surya bahkan sebelum ZCopernicus menemukan teori tersebut.
tentang Abu Jafar Muhammad yang menjadi seorang pakar matematika dan hasil karyanya luar biasa termasyhur dan menjadi dasar perhitungan di era modern, yaitu aljabar dan algoritma
tentang Ibnu al-Haytham yang dikenal dengan karyanya mengenai cahaya dan bayangan. Karya Al-Haytam inilah yang membantu Newton merumuskan teori optiknya yang terkenal.
sahabat, tidakkah engkau malu? atau dunia telah mengubur habis ras malu yang ada pada dirimu?
”Dan janganlah engkau berpijak (bertindak) tidak atas berdasarkan ilmu. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan & hati, semuanya itu ada pertanggung-jawabannya.”(QS. al-Isra’: 36)
Atau dunia terlalu membuat kita sibuk, sehingga tak ada waktu lagi untuk sekedar merenungi ayat-ayat Allah SWT yang menyatakan pentingnya ilmu
”Allah meninggikan orang-orang yg beriman di antara kalian dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat.” (Al-Mujadalah: 11)
bisa jadi Jatuhnya peradaban Islam buka karena serangan, musuh-mush Islam, namun karena kelalaian diri kita sendiri.
mana kesungguhan kita dalam membela izzah Islam?
dimana keimanan kita, saat perintah Allah yang pertama saja tidak kita laksanakan dengan kesungguhan.
berbahagialah saudara-saudaraku yang saat ini masih terus berjuang menuntut ilmu ntuk meninggikan Islam, maka jamji Allah telah pasti untuk mereka
”Allah meninggikan orang-orang yg beriman di antara kalian dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat.” (Al-Mujadalah: 11)