yan raditya
IndoForum Addict E
- No. Urut
- 163658
- Sejak
- 31 Jan 2012
- Pesan
- 24.461
- Nilai reaksi
- 72
- Poin
- 48
Pemilik SpaceX, Elon Musk sangat berambisi mengirim manusia ke planet Mars pada 2020 mendatang. Musk yang merupakan miliuner dunia itu juga menargetkan untuk mengirim 80 ribu orang ke Mars melalui program antariksa perusahaannya itu.
Musk menjelaskan akan ada beberapa kelompok terbang yang akan pergi ke Mars dengan hingga total mencapai 80 ribu orang yang disaring melalui pendaftaran di internet. Namun untuk angkatan pertama ini, Musk hanya menginginkan 10 orang yang akan membangun koloni di Mars.
"Anda dapat memulai peradaban mandiri di Mars dan mengembangkannya menjadi koloni yang sangat besar. Saya pikir kita membuat beberapa kemajuan menuju ke arah sana, tak secepat yang saya inginkan," kata Muskseperti dilansir DailyMail, Rabu 21 Mei 2014.
Sebagaimana diketahui pada April lalu, SpaceX sukses mengujicoba roket meluncur ke Mars. Perusahaan antariksa swasta itu sukses dua tahap uji coba roket Falcon 9 dari Florida, Amerika Serikat. Sebelum mencapai kesuksesan itu, uji coba sempat mengalami penundaan tiga kali. Para peminat untuk berkoloni di Mars masih memiliki waktu enam tahun untuk bersiap diri.
SpaceX memiliki kontrak US$1,6 miliar dengan Badan Antariksa AS (NASA) untuk serangkaian misi. Misi digadang sebagai uji coba teknologi terbaik dari SpaceX.
Gratis Pelatihan
Musk menjelaskan misi perusahaan asal AS ke Mars itu akan menggunakan roket yang dapat digunakan dengan bahan bakar oksigen cair dan metana.
Misi SpaceX juga dijadwalkan bakal selesai tiga tahun sebelum misi koloni serupa perusahaan asal Belanda, Mars One, tiba di planet merah itu. Rencana koloni Mars One yang dimiliki pengusaha Belanda, Bas Lansdorp, dijadwalkan tiba pada 2023 dengan jumlah peserta koloni 40 orang.
Mars One sudah mencanangkan pelatihan bagi peserta program koloni pada 2018 mendatang. Bedanya dengan SpaceX, perusahaan antariksa Belanda itu justru menawarkan secara gratis kepada peminat Mars. Kendati gratis, peserta harus mengikuti serangkaian seleksi ketat.
Guna menutup biaya koloni yang diestimasikan menelan biaya £4 miliar atau Rp77,4 triliun, Mars One mengomersilkan misi dengan menjual hak siar.
Nilai misi koloni itu lebih mahal dibandingkan misi eksplorasi Kendaraan penjelajah Mars NASA yang menelan biaya £1,8 miliar (Rp34,8 triliun).