Lokakarya Musik dan Pujian (Maz 24)
oleh Barisan Anak Surga Ministri.
>> wadah pelayanan interdonimasi yang terpanggil untuk mengenapi amanat Tuhan melalui pelayanan music, pujian dan penyembahan. Beberapa pelayanan BAS: Pujian Penyembahan, Konser music, album praise and worship.
WORSHIP LEADER and Singer
Oleh Jeffray Piring
Siapakah Worship Leader itu?
Sebutan Worship Leader dalam arti sebenarnya adalah seluruh tim Praise & Worship, yang umumnya didalamnya ada Song Leader, Singers, Musicians, etc
>> jadi baik kita pemain music, singers, choir juga termasuk Leader, hal ini perlu disadari agar setiap orang yang melayani dalam P&W menyadari pentingnya mereka melayani as a Leader sehingga tidak menyepelekan pelayanan mereka, baik pada saat persiapan maupun saat melayani di hari H.
Tugas Worship Leader: Memimpin P&W (membawa jemaat masuk dalam hadirat Tuhan, sehingga jemaat benar – benar merasakan suasana surga bukan hanya dalam gereja tapi juga dalam lingkungan hidup sehari – hari.)
TARGET Worship Leader:
“Leading worship service and Bring Impact”
>> setiap Worship Leader yang melayani harus mempunyai “target” yang ingin dicapai dalam pelayanannya, bukan hanya sekedar melayani saja, tetapi sungguh2 memberi dampak dalam pelayanannya.
What do we need?
* WL as a team:
- Tim yang solid; tim yang sungguh2 menyadari bahwa mereka melayani Tuhan dan harus membawa dampak (bring impact) >> 1 visi
- Excellent Team; dedicative, love what they doing, have a mindset, chosen one people
>> jangan hanya melayani karena itu adalah tugas (terjadwal), WL harus menyadari kalau pelayanannya tersebut adalah suatu privileged to services the King. You have to love your services and bring impact (membawa perubahan).
*WL as function (basic)
- mature spiritually
- can sing
Service:
1. P&W >> the first 45 minute it’s our duty!
2. FT
3. Respon (persembahan, pengumuman, closing)
Worship leader plays important role in Praise and Worship Service. That’s why church or any other Christian communities should have an excellent team in Praise and Worship. It also needs excellent people who dedicative and chosen to be the worship leaders.
The Function of a Worship Leader
1. memimpin jemaat memasuki hadirat Tuhan (Maz24)
2. mengkoordinasikan dan mengcover semua tim
3. WL harus menjadi partner yang baik untuk gembalanya; mengetahui visi gembala untuk gerejanya dan mensupport visinya.
A. Hirarki Team Praise and Worship
1. GOD
2. The Pastor
3. The Worship Leader
4. The Music Director
5. Vocalist
6. Musicians
7. Tech Team
B. Leadership in Worship
Salah satu karakter dasar yaitu Kemampuan Memimpin haruslah dimiliki oleh setiap orang yang sudah dipilih dan disiapkan menjadi seorang worship leader. Sebuah ibadah penyembahan korporat membutuhkan orang2 yang mampu memimpin setiap jemaat untuk “naik” ke hadirat Tuhan dan mengalami perjumpaan Ilahi.
>> WL itu seperti Tour leader bukan calo, bisa menguasai situasi dan kondisi bukan hanya sekedar memimpin pujian tanpa peduli keadaan sekitarnya
Ada beberapa aspek yang harus dimiliki oleh seorang WL, yaitu:
1. The ability to COMMUNICATE, ENCOURAGE, and TAKE CHARGE
* communicate: dapat mengkomunikasikan / menyampaikan visi (baik visi dari keseluruhan P&W maupun visi dari suatu lagu dinyanyikan). Mengkomunikasikan dengan: sikap, intonasi suara, bahasa, body language
* encourage: mengeluarkan perkataan yang menguatkan, no negative or intimidating speak.
* take charge: menjalankan kepemimpinannya; didalam kita ada OTORITAS yang Allah taruh
Contoh negative or intimidating speaks:
(perkataan yang negative, mengintimidasi, atau tidak perlu)
- “Tuhan turunkan hadiratMu”, yang benar “Tuhan nyatakan hadiratMu” (“God manifest Your power”)
- “Saya datang di kebaktian anak muda atau nenek2?”
- “Saudara bersukacita? Bukankah kita lebih baik daripada gereja2 yang memuji tidak teratur?”
- “Seperti yang kita tau seorang rasul adalah bla bla bla bla, kita umat terpilih bla bla bla bla bla…” >> kepanjangan dan nggak efektif, harus dilihat perkataan kita berguna atau nggak
- “Saya melihat kondisi kita sekarang, sepertinya perlu adanya pengakuan dosa”
- “Maaf saudara, saya kurang persiapan hari ini” >> jemaat tidak perlu tahu kondisi kita, tapi kita harus percaya saat kita melayani sebagai WL, otoritas Allah telah ada dalam diri kita.
2. The ability to lead by example
- when your leading a service, you have to lead by examples (show how to worship or praise). Untuk itu kita perlu mengetahui siapa audience kita (apakah itu youth, anak2, atau ibu2). Bayangkan kita ada di hadapan Allah saat itu dan ekspresikan apa yang kau rasakan. We are there to leading not to entertaining.
3. The heart to obey
- memiliki hati yang taat pada otoritas
4. The willingness to be a team facilitator
- memperhatikan tim, dari hal2 sederhana, meng-encourage tim, dan mengingatkan target/visi; sesuai dengan kapasitas dan kemampuan yang saya punya.
C. Improving Your Capacities
“Never end your day without learning anything” –Aminoto Kosin
Seorang worship leader harus selalu memiliki keinginan untuk meningkatkan kapasitasnya dan menyediakan waktu untuk berkembang. Kapasitas dasar yang harus dimiliki oleh seorang WL adalah kemampuan untuk menyanyi dan mempimpin.
1. Finding your own style as a worship leader
>> Tuhan menciptakan setiap kita “unique”, cari ciri khas kita masing2 dan mengembangkannya, tidak perlu berusaha menjadi orang lain yang bukan diri kita sendiri; contoh banyak sekarang WL lelaki ngikutin banget gayanya Sidney Mohede (Sidney you rockz!! ). Temukan gayamu sendiri dan berusahalah untuk dikenali orang "in a good way". (contoh: itu loh WL yang semangat banget, WL yang suaranya bening banget, dll)
2. Learning basic music theory
- Tempo (up bit, down bit)
- Time signature; ketukan dalam 1 bar (4/4, ¾, dll); tau kapan harus mulai menyanyi, kapan harus kasih ruang untuk music, tidak perlu harus selalu bicara atau terlalu diem/kosong; mengetahui intro, interlude (kesempatan untuk music solo), coda, ending
- Claping rules; menepuk tangan pada jatuhnya snare drum (biasanya itungan ke 2 & 4)
- Modulasi; overtune atau downtune
3. Adding your references (music and bible scriptures)
- punya referensi music yang banyak untuk memperkaya kemampuan kita
- mengetahui jenis2 music dan suara/cara menyanyikan dengan dinamika yang berbeda
- lirik
- bible scriptures; agar perkataan kita sesuai dengan firman Tuhan dan tidak menjadi batu sandungan
4. Learning to sing in style
- belajar bagaimana mempimpin, memasuki sebuah lagu, dll
5. Learning music tendencies and signal
- tahu feel music (pada saat P&W ataupun sesi penyembahan), tempo suatu musik, dan kode2 untuk diberitahukan kepada music director dan singers
D. The Flow of a Praise & Worship Service
Dari waktu ke waktu setiap WL, pemimpin gereja selalu mengusahakan agar dalam setiap ibadah, setiap orang dapat mengalami Tuhan dalam setiap penyembahan mereka. Tentunya diperlukan lebih dari sekedar menyanyikan lagu2 pujian penyembahan saja.
1. The Preparation
“Gagal mempersiapkan berarti mempersiapkan kegagalan” –Anonymous
Started the preparation: since the first time you are appointed
a. thinking of the “big picture” and setting the theme (find the kind of service we are lead, the type of congregation, etc)
b. selecting songs
c. consulting/discussing songs with the pastor and music director
d. creating flow and copying song notes for the team
e. practice with the team: practice the songs, the flow, and the blocking (posisi singer, gerakan, dsb)
f. sound checking (mic, monitor, volume, treble, bass, etc)
g. vocalizing
Bagaimana berlatih supaya efektif:
1. minimal 2 kali latihan bersama tim music ( diluar latihan bersama singer & choir)
2. Setelah lagu diberi WL, music/band memikirkan arasement lagu
3. latihan intro, ending, interlude (“nge-flow” doesn’t mean not prepare)
4. latihan dengan singers (pembagian suara, gerakan, etc)
5. run through (sejenis gladi resik), flow seperti ibadah sesungguhnya, supaya bisa “estimasi” ibadah sesungguhnya
* persiapkan kata2 yang harus dikatakan, sehingga meminimalis kesalahan
* pelayanan harus siap jam berapapun, keadaan apapun
* beginning harus “bagus”
Contoh Flow & catatan P&W
Tema: kasih
Target: membuat jemaat mengalami kasih Tuhan, perjumpaan Ilahi dan mengalami perubahan
1. Kasih yang sempurna
_______________________________ >> welcoming
2. Kecaplah dan lihatlah
3. Kasih Allah tak berkesudahan
_______________________________>> pertanyaan tentang kasih
4. Lord You are good *
_______________________________>> perenungan
5. I could sing (lagu baru)
6. With all I am
_______________________________
Ket:
______ (garis) berarti WL akan bicara, jika tidak ada garis maka pemusik akan langsung memainkan intro untuk lagu selanjutnya setelah lagu tersebut habis
* (bintang) the peak of P&W (puncak atau point utama dati tema yang ingin disampaikan)
>> (panah) note point2 yang akan diucapkan
( klo gua mau ada penyembahan gua kasih garis putus2 >> ------------------ -liel-)
2. The Day
- Datang lebih awal adalah permulaan yang baik untuk memulai pelayanan kita di hari H.
- Kemudian saat anda memasuki ruang ibadah jangan lupa untuk menyapa beberapa anggota jemaat, team anda, dan tentunya pastor anda. Jangan pernah mengisolasi diri anda sebelum ibadah dimulai. Cobalah untuk membangun percakapan dengan beberapa orang dan pecahkan suasana dengan “vibe” anda.
- Pastikan kembali bahwa semua anggota team sudah tahu apa yang hendak dilakukan dan lagu2 yang dibawakan.
- Encourage setiap anggota team anda dan ingatkan kemabali tema hari itu.
- Periksa kembali mic dan monitor anda, the multimedia, etc.
- Never overestimate!
- Pray!
- yakin kalau anda dapat mencapai target karena sudah persiapan dengan baik
- tidak perlu memaksakan jemaat jika tidak ada respon, karena kalau anda sudah berusaha, selebihanya itu urusan Tuhan
- eye contact dengan jemaat dan team
Pada hari H ada beberapa aspek yang harus diperhatikan oleh seorang Worship Leader, yaitu:
a. to start and end it well
b. the flow of service
c. be an influence not be influenced (bisa mempengaruhi jemaat karena telah ada otoritas Allah dalam diri kita, bukan terpengaruh jemaat, we are not entertainer)
d. be ready for surprises
e. controlling every spot the room
Beberapa masalah yang sering timbul pada saat ibadah:
a. jemaat enggan untuk menyanyi
b. WL yang terlalu nervous dan tidak focus
c. team members tidak hafal lagu dan tidak ekspresif
d. terlalu focus pada jemaat bukan pada penyembahan itu sendiri atau sebaliknya
e. terlalu overestimate jemaat
f. berdiri terlalu lama dan menyembah terlalu lama
g. mengajar terlalu banyak lagu baru
h. terlalu banyak bicara (WL bukan pengkotbah)
i. tidak menyiapkan lirik lagu kepada jemaat (terutama jika WL menyanyikan lagu secara spontan)
j. terlalu banyak mengulang2 sebuah lagu (or vice versa)
Tips praktis bagi para WL:
1. built attachment with the musicians especially the music director
2. modulasi
3. dinamika vocal
4. menguasai dengan baik setiap lagu yang dinyanyikan
5. be sensitive to the flow and timing of Holy Spirit
Note:
untuk berbagi, silahkan tag sebanyak-banyaknya atau buat note yang baru
(terutama jika sudah tidak muat gara2 ada orang maruk hehe)
hahahaha