• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Thailand Hadiahkan Relik Buddha Ke Sikkim

singthung

IndoForum Junior E
No. Urut
7164
Sejak
21 Sep 2006
Pesan
1.634
Nilai reaksi
27
Poin
48
Thailand Hadiahkan Relik Buddha Ke Sikkim

Tuesday, December 16, 2008

India, Organiser --

Shri Somdet Phra Nayanasamvara, Sesepuh Tertinggi (Sangharaja) ke-19 Kerajaan Thailand menghadiahkan 13 buah relik Sang Buddha yang berharga yang merupakan koleksi dari 13 negara yang berbeda yang 8 di antaranya adalah negara Buddhis, kepada Sikkim (India) yang digunakan untuk proyek sejarah yang dikenal dengan Proyek Sakyamuni di Rabong di wilayah bagian Ravangla di wilayah selatan Sikkim.

Relik-relik tersebut diserahkan oleh delegasi tingkat tinggi yang terdiri dari 33 orang bhikkhu dan diketuai oleh Shri Jamnian Chonsakhom Seelasetthi, ketua vihara Thailand, yang dilakukan dalam upacara besar yang diselenggarakan di kompleks baru Karma Thekcheling. Relik-relik tersebut diterima oleh Menteri Pembangunan Kota Sikkim, Shri D.D. Bhutia, dan Rimpoche Goshir Gyattshab, jabatan tertinggi di tradisi Kagya setelah Karmapa. Ribuan bhikkhu, pandita dan umat hadir dalam kesempatan yang dilaksanakan pada 25 November 2008 lalu.

Proyek Sakyamuni merupakan salah satu dari proyek bersejarah dan bertualang, yang diluncurkan oleh Pemerintah Sikkim dibawah ketua pelindung Dr. Pawan Chamling, Kepala Menteri Sikkim. “Sakyamuni” dalam bahasa Newari dari dinasti Sakya berarti Sang Buddha. Dalam rangka untuk tetap menghidupkan keberlangsungan, kesejahteraan dan kestabilan kesucian Buddhisme di Sikkim, pemerintah berencana untuk membangun sebuah rupang Sang Buddha setinggi 148 kaki.

Relik-relik yang berasal dari 8 negara Buddhis bersama dengan vihara-vihara terkemuka dari seluruh dunia termasuk Bodh Gaya (Bihar) akan memberi kontribusi pada pembangunan Proyek Sakyamuni. Dalam rangka menarik perhatian sejumlah besar turis dan penziarah dari seluruh dunia, maka akan dibangun sebuah eko-taman yang indah untuk pertumbuhan dan kebaikan di sekitar area tersebut, demikian yang diinformasikan oleh kementerian.

Shri Seelasetthi mengekspresikan kegembiraan dan kebahagiaannya dalam kesempatan tersebut dengan mengatakan bahwa proyek ini tidak hanya akan membangun hubungan yang baik antara India dan Thailand tetapi juga membantu untuk meningkatkan hubungan bilateral India dengan negara-negara Buddhis lainnya. Ini juga akan menambahkan banyak pencantuman nama Sikkim di dalam peta dunia pariwisata. [Ashok Chaurasia]
 
Thailand Hadiahkan Relik Buddha Ke Sikkim

Tuesday, December 16, 2008

India, Organiser --

Shri Somdet Phra Nayanasamvara, Sesepuh Tertinggi (Sangharaja) ke-19 Kerajaan Thailand menghadiahkan 13 buah relik Sang Buddha yang berharga yang merupakan koleksi dari 13 negara yang berbeda yang 8 di antaranya adalah negara Buddhis, kepada Sikkim (India) yang digunakan untuk proyek sejarah yang dikenal dengan Proyek Sakyamuni di Rabong di wilayah bagian Ravangla di wilayah selatan Sikkim.

Relik-relik tersebut diserahkan oleh delegasi tingkat tinggi yang terdiri dari 33 orang bhikkhu dan diketuai oleh Shri Jamnian Chonsakhom Seelasetthi, ketua vihara Thailand, yang dilakukan dalam upacara besar yang diselenggarakan di kompleks baru Karma Thekcheling. Relik-relik tersebut diterima oleh Menteri Pembangunan Kota Sikkim, Shri D.D. Bhutia, dan Rimpoche Goshir Gyattshab, jabatan tertinggi di tradisi Kagya setelah Karmapa. Ribuan bhikkhu, pandita dan umat hadir dalam kesempatan yang dilaksanakan pada 25 November 2008 lalu.

Proyek Sakyamuni merupakan salah satu dari proyek bersejarah dan bertualang, yang diluncurkan oleh Pemerintah Sikkim dibawah ketua pelindung Dr. Pawan Chamling, Kepala Menteri Sikkim. “Sakyamuni” dalam bahasa Newari dari dinasti Sakya berarti Sang Buddha. Dalam rangka untuk tetap menghidupkan keberlangsungan, kesejahteraan dan kestabilan kesucian Buddhisme di Sikkim, pemerintah berencana untuk membangun sebuah rupang Sang Buddha setinggi 148 kaki.

Relik-relik yang berasal dari 8 negara Buddhis bersama dengan vihara-vihara terkemuka dari seluruh dunia termasuk Bodh Gaya (Bihar) akan memberi kontribusi pada pembangunan Proyek Sakyamuni. Dalam rangka menarik perhatian sejumlah besar turis dan penziarah dari seluruh dunia, maka akan dibangun sebuah eko-taman yang indah untuk pertumbuhan dan kebaikan di sekitar area tersebut, demikian yang diinformasikan oleh kementerian.

Shri Seelasetthi mengekspresikan kegembiraan dan kebahagiaannya dalam kesempatan tersebut dengan mengatakan bahwa proyek ini tidak hanya akan membangun hubungan yang baik antara India dan Thailand tetapi juga membantu untuk meningkatkan hubungan bilateral India dengan negara-negara Buddhis lainnya. Ini juga akan menambahkan banyak pencantuman nama Sikkim di dalam peta dunia pariwisata. [Ashok Chaurasia]

gak ada gambarnya yah relik nya itu kaya apa?
 
Relik BUDDHA - BLOOD (Darah) warna Hijau...

relik-buddha-blood-(green).jpg



Relik BUDDHA - BLOOD (Darah) warna Merah

relik-buddha-bright-red-blood.jpg


Relik BUDDHA - BONE (Tulang)

relik-buddha-bone.jpg
 
jangan salah paham yah....sang buddha bukan berdarah hijau^^

hanya saja relik itu bisa berubah warna-nya....bisa hilang....bisa bertambah.
kalau tangan-nya peka....ketika memegang relik itu..maka akan terasa pancaran energi nya.

di antara semua relik para arahat yang pernah saya pegang....relik sang buddha paling besar getaran energi nya.
tapi cobalah rasakan sendiri.
 
jangan salah paham yah....sang buddha bukan berdarah hijau^^

hanya saja relik itu bisa berubah warna-nya....bisa hilang....bisa bertambah.
kalau tangan-nya peka....ketika memegang relik itu..maka akan terasa pancaran energi nya.

di antara semua relik para arahat yang pernah saya pegang....relik sang buddha paling besar getaran energi nya.
tapi cobalah rasakan sendiri.

loh koq malah jadi kaya mendalami dunia supranatural sih...:D

ngomong2 pada awalnya relik itu biasanya digunakan untuk apa sih?
 
relik?

pada awalnya? awalnya yang seperti apa? ini jawaban menurut g..

relik baru dapat kita lihat setelah makhluk suci tersebut meninggal.. saat dikremasi akan tersisa semacam bagian (g gak ketemu kata yang tepat) dari tubuhnya yang tidak hancur..

namun bentuknya unik seperti batu.. tapi ternyata memang terdapat pada tubuh2 orang suci.. nah relik yang terpampang di atas adalah relik Buddha..
berwarna warni.. dan terdapat pula relik2 muridnya yang telah mencapai tingkat kesucian arahat..

relik gunanya itu untuk mengingatkan kita dengan Buddha dan bisa dijadikan objek puja.. karena relik itu adalah salah satu peninggalan dari mereka yang suci.. selain pohon Bodhi dan barang2 peninggalan lainnya..

gunanya puja? bukan penyembahan tapi justru sebagai tanda penghormatan.. sebagai pengingat akan ajaran Dhamma.. ^^

yup gunanya seperti .. menurut g.. kira2 ada teman2 yang maw nambahin ^^
 
pernah baca buletin/artikel budhis..

datang dari seorang terpidana mati di singapura..

setelah dieksekusi mati dan dikremasi, ditemukan 6 butir relik berwarna warni. Seluruh ampas tubuhnya telah lebur menjadi abu krn hasil kremasi. hanya 6 relik tsb yg tersisa ditengahnya..

NB: relik tidak dapat dihancurkan oleh panas maupun dingin.

lebih jauh lg, setelah mendapat informasi lanjut ternyata sang terpidana mati tsb selama 1,5 tahun belakangan, setelah menyatakan pertobatan/berlindung kpd Triratna setiap saat setiap waktu terus melakukan sadhana didalam sel, tidk pernah lalai menghayati dhamma, tekun bermeditasi, paritta, mantra dsb.. orang tsb terlihat sangat tulus dan iklas. bahkan ketika menjelang eksekusi tsb orang tsb terlihat sangat tenang sekali..

Setelah dieksekusi ternyata orang tsb meninggalkan bbrp butir sarira.

jg seorang nenek tua yg setelah meninggal dan dikremasi meninggalkan sarira ditubuhnya yg menyerupai batu kali bening yg indah. Ada fotonya, tp dimajalah

kedua orang diatas adalah siswa Cen Fo Zong
 
pernah baca buletin/artikel budhis..

datang dari seorang terpidana mati di singapura..

setelah dieksekusi mati dan dikremasi, ditemukan 6 butir relik berwarna warni. Seluruh ampas tubuhnya telah lebur menjadi abu krn hasil kremasi. hanya 6 relik tsb yg tersisa ditengahnya..

NB: relik tidak dapat dihancurkan oleh panas maupun dingin.

lebih jauh lg, setelah mendapat informasi lanjut ternyata sang terpidana mati tsb selama 1,5 tahun belakangan, setelah menyatakan pertobatan/berlindung kpd Triratna setiap saat setiap waktu terus melakukan sadhana didalam sel, tidk pernah lalai menghayati dhamma, tekun bermeditasi, paritta, mantra dsb.. orang tsb terlihat sangat tulus dan iklas. bahkan ketika menjelang eksekusi tsb orang tsb terlihat sangat tenang sekali..

Setelah dieksekusi ternyata orang tsb meninggalkan bbrp butir sarira.

jg seorang nenek tua yg setelah meninggal dan dikremasi meninggalkan sarira ditubuhnya yg menyerupai batu kali bening yg indah. Ada fotonya, tp dimajalah

kedua orang diatas adalah siswa Cen Fo Zong

makin gak paham aja neh ..maksudnya seperti mustika gitu yah?
 
makin gak paham aja neh ..maksudnya seperti mustika gitu yah?

Ada banyak cara untuk mempercayai telah terjadi sebuah proses dalam pencapaian tingkat kesucian. Dari begitu banyak cara untuk membuktikannya keapda awam, salah satunya adalah dengan ditemukannya relik pada sisa abu jenazah manusia yang sudah meninggal.

Umumnya, orang biasa yang jenazahnya dikremasi/dibakar tidak akan meninggalkan apa-apa selain abu sisa sisa pembakaran. Hal ini berbeda dengan jenazah orang yang sudah mencapai tingkat sesucian tertentu.

Jasad orang yang sudah suci yang sudah meninggal dunia, bila dikremasi/dibakar, diyakini akan menyisahkan apa yang dikenal oleh umat Buddha sebagai Relik.

Relik ini untuk apa? Bukan untuk apa-apa? Apakah ini benda suci? Tergantung dari individu yang memandangnya. Relik akan bermanfaat bila orang yang memandangnya relik itu akan bermanfaat. Tapi akan tidak bermanfaat bila orang yang memandangnya, biasa-biasa saja. Tak lebih dari pada benda lain yang banyak disekitar kita.

Lalu apakah relik ini berhubungan dengan supranatural? Kalau yang seperti ini, pembuktiannya sepertinya harus lewat pribadi masing-masing. Seperti yang ditulis Mercedes, bagi yang peka, dapat merasakannya....

Selebihnya, relik adalah benda. Yang justru lebih penting adalah, ikatan atau jalinan historis dari sosok orang saat dia masih hidup yang mungkin masih berkaitan memory dengan kita saat ini.

Umat Buddha menghormatinya? Tentu saja, apalagi itu relik dari Sang Buddha, Guru Agung manusia dan para Dewa.

Lalu, apakah relik sebagai wahana untuk memuja. meminta, mengadu dsb.... tidak. Relik tetap saja relik... benda mati yang justru lebih penting akan kenangan yang ada pada benda itu daripada reliknya sendiri.
 
Ada banyak cara untuk mempercayai telah terjadi sebuah proses dalam pencapaian tingkat kesucian. Dari begitu banyak cara untuk membuktikannya keapda awam, salah satunya adalah dengan ditemukannya relik pada sisa abu jenazah manusia yang sudah meninggal.

Umumnya, orang biasa yang jenazahnya dikremasi/dibakar tidak akan meninggalkan apa-apa selain abu sisa sisa pembakaran. Hal ini berbeda dengan jenazah orang yang sudah mencapai tingkat sesucian tertentu.

Jasad orang yang sudah suci yang sudah meninggal dunia, bila dikremasi/dibakar, diyakini akan menyisahkan apa yang dikenal oleh umat Buddha sebagai Relik.

Relik ini untuk apa? Bukan untuk apa-apa? Apakah ini benda suci? Tergantung dari individu yang memandangnya. Relik akan bermanfaat bila orang yang memandangnya relik itu akan bermanfaat. Tapi akan tidak bermanfaat bila orang yang memandangnya, biasa-biasa saja. Tak lebih dari pada benda lain yang banyak disekitar kita.

Lalu apakah relik ini berhubungan dengan supranatural? Kalau yang seperti ini, pembuktiannya sepertinya harus lewat pribadi masing-masing. Seperti yang ditulis Mercedes, bagi yang peka, dapat merasakannya....

Selebihnya, relik adalah benda. Yang justru lebih penting adalah, ikatan atau jalinan historis dari sosok orang saat dia masih hidup yang mungkin masih berkaitan memory dengan kita saat ini.

Umat Buddha menghormatinya? Tentu saja, apalagi itu relik dari Sang Buddha, Guru Agung manusia dan para Dewa.

Lalu, apakah relik sebagai wahana untuk memuja. meminta, mengadu dsb.... tidak. Relik tetap saja relik... benda mati yang justru lebih penting akan kenangan yang ada pada benda itu daripada reliknya sendiri.

oh..relik itu yg butiran-butiran yg berwarna itu yah..ane kiraan logam besinya itu..:D.sory..sory salah mempersepsikan^:)^^:)^^:)^
 
Kalo gak salah di VIHARA AVALOKITESVARA di Pematang Siantar <Sumatera Utara>ada menyimpan RELIK SANG BUDDHA .....sekitar 1/2 tahun yg lalu vihara ini kebakaran ...apakah relik tsb ikut musnah atau tidak ...saya gak tahu....:):):)
 
Kalo gak salah di VIHARA AVALOKITESVARA di Pematang Siantar <Sumatera Utara>ada menyimpang RELIK SANG BUDDHA .....sekitar 1/2 tahun yg lalu vihara ini kebakaran ...apakah relik tsb ikut musnah atau tidak ...saya gak tahu....:):):)

loh koq banyak amat...:-/ emang biasanya satu tubuh yg dikrememsi bisa menghasikalkan berapa relik sih?:-/
 
loh koq banyak amat...:-/ emang biasanya satu tubuh yg dikrememsi bisa menghasikalkan berapa relik sih?:-/

Wah banyak bro.

Relik dari Mahabiksu Ashin Jinarrakitha saja yg meninggal bbrp thn lalu kbrnya mencapai ratusan..reliknya msh ada dipacet puncak

tergantung dari tingkat kesucian orang yg bersangkutan.
 
Wah banyak bro.

Relik dari Mahabiksu Ashin Jinarrakitha saja yg meninggal bbrp thn lalu kbrnya mencapai ratusan..reliknya msh ada dipacet puncak

tergantung dari tingkat kesucian orang yg bersangkutan.

jadi pengen lihat aslinya dehhh...:)
 
pernah baca buletin/artikel budhis..

datang dari seorang terpidana mati di singapura..

setelah dieksekusi mati dan dikremasi, ditemukan 6 butir relik berwarna warni. Seluruh ampas tubuhnya telah lebur menjadi abu krn hasil kremasi. hanya 6 relik tsb yg tersisa ditengahnya..

NB: relik tidak dapat dihancurkan oleh panas maupun dingin.

lebih jauh lg, setelah mendapat informasi lanjut ternyata sang terpidana mati tsb selama 1,5 tahun belakangan, setelah menyatakan pertobatan/berlindung kpd Triratna setiap saat setiap waktu terus melakukan sadhana didalam sel, tidk pernah lalai menghayati dhamma, tekun bermeditasi, paritta, mantra dsb.. orang tsb terlihat sangat tulus dan iklas. bahkan ketika menjelang eksekusi tsb orang tsb terlihat sangat tenang sekali..

Setelah dieksekusi ternyata orang tsb meninggalkan bbrp butir sarira.

jg seorang nenek tua yg setelah meninggal dan dikremasi meninggalkan sarira ditubuhnya yg menyerupai batu kali bening yg indah. Ada fotonya, tp dimajalah

kedua orang diatas adalah siswa Cen Fo Zong

jadi ingin kremasi ni:D:D
tapi tunggu koid dulu!!:D:D

temen2 mau diapain setelah meniggal?
a.dikremasi
b.dikubur
c.didonorkan
d.untk makanan buaya(becanda):D:D
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.