• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Teddy, Cucu Pengusaha Batik yang Sukses di Bihun Jagung

yan raditya

IndoForum Addict E
No. Urut
163658
Sejak
31 Jan 2012
Pesan
24.461
Nilai reaksi
72
Poin
48
moVfL.jpg

Bihun jagung, mungkin, hanya produk sederhana. Namun, ternyata, pengolah produk ini mampu meraih sukses besar. Adalah Teddy Tjokrosaputro tokoh yang berhasil mengenalkan produk olahan sederhana ini ke khalayak di Tanah Air.

Jatuh tak jauh dari pohonnya. Demikian pula dengan kisah perjalanan bisnis Teddy Tjokrosaputro, Direktur Utama PT Subafood Pangan Jaya. Kakek dan neneknya adalah pengusaha batik ternama bermerek Batik Keris. Sebagai generasi ketiga, ia memilih tidak melanjutkan usaha tekstil meski tetap mewarisi darah bisnis dari kakek dan neneknya. Teddy lebih memilih menggeluti bisnis makanan ketimbang batik.

Melalui PT Subafood Pangan Jaya, ia berhasil menjadi produsen bihun jagung yang sukses. “Produk bihun jagung ini merupakan yang pertama di Indonesia, bahkan di dunia. Boleh dibilang, kami pionir di bisnis ini,” katanya. Tak heran bila Subafood berhasil meraih beberapa penghargaan berkat inovasi produk pangan ini.

Bukan itu saja, setiap tahun, kapasitas produksi sekaligus penjualan bihun jagung selalu naik 100 persen. Saat ini, kapasitas produksi Subafood sebanyak 1.200 ton per bulan atau sekitar 14.400 ton per tahun. Adapun market share bihun jagung Subafood sudah 20 persen. “Dengan harga eceran tertinggi (HET) rata-rata Rp 11.000 per kilogram, bihun jagung kami bisa menembus pasar dan diminati,” kata Teddy. Bihun ini pun sudah didistribusikan ke 25 provinsi dengan lebih dari 30.000 gerai.

Uniknya, Teddy justru mengawali karier bisnisnya bidang properti, bukan makanan. Setelah menyelesaikan pendidikan di University of Southern California, Los Angeles, Amerika Serikat, tahun 1995, dia pulang ke Indonesia dan membantu orang tuanya mengurus bisnis keluarga di bidang properti. “Saya belajar menjalankan bisnis melalui perusahaan keluarga sekitar dua hingga tiga tahun,” kata suami Shelly Verywan ini.

Saat krisis moneter 1997–1998, perusahaan keluarga Teddy terpukul. “Waktu itu, hampir semua bisnis gulung tikar, termasuk bisnis properti,” katanya. Meski begitu, ia tidak kapok menjajal bisnis properti.

Sekitar tahun 1999, lelaki kelahiran Solo, Jawa Tengah, 18 Agustus 1974 ini kembali merintis usaha di bidang properti. Kali ini, dia menjalankan usaha secara pribadi. Dengan mengibarkan bendera PT Andalan Propertindo, Teddy menggarap sebuah proyek trade center di Solo, Jawa Tengah. “Isi trade center ini rata-rata pedagang batik. Usaha ini masih berjalan hingga sekarang,” kata bapak dua anak ini.

Ternyata, Teddy tidak puas hanya memiliki bisnis di bidang properti. Tahun 2004, ia merambah bisnis makanan dengan mendirikan PT Subafood Pangan Jaya. Pilihannya jatuh pada usaha pengolahan jagung. “Saya memilih jagung karena merupakan tanaman pangan kedua setelah beras. Itu saja. Namun, saya juga berpikir, jagung ini cocoknya diolah jadi apa. Tidak mungkin, kan, kita jualan jagung bakar,” jelasnya.

Lantas, Teddy mengumpulkan tim untuk memikirkan olahan jagung yang bisa disukai masyarakat. Akhirnya, tercetus ide untuk mengolah pati jagung menjadi bihun. “Masyarakat kita sudah dekat dengan olahan pangan jenis mi ini. Nah, dengan bihun jagung ini, kami pikir bisa terserap masyarakat dengan mudah,” katanya. Selama setahun, Teddy bersama tim melakukan penelitian.
 
hmm memang sudah ada jiwa bisnis dalam darahnya ya....
 
buah jatuhnya ga jauh dari pohonnya nih...
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.