• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Tanya: Hukum Istri berbuat baik dengan meninggalkan perintah Suami

savari

IndoForum Newbie E
No. Urut
57372
Sejak
18 Nov 2008
Pesan
30
Nilai reaksi
0
Poin
6
Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Aku punya cerita dari temanku:

Istriku adalah seorang yang wanita yang gemar membantu, Idul Adha tahun ini kebetulan bertepatan dengan hari Jum'at. Setelah sembahyang Sholat Id, istriku meminta ijin untuk membantu masjid untuk membantu dalam proses pembagian hasil kurban.

Pada waktu hampir masuk sholat jum'at, aku memintanya agar pulang dulu, namun istriku memberitahukan bahwa dia belum bisa pulang karena masih sibuk membantu di masjid, sedangkan kendaraan yang dia bawa akan aku pakai ke masjid, sementara itu masjid dengan posisi rumahku sangatlah jauh.

Dengan sedih dan bingung dengan apa yang dilakukan istriku ini, akhirnya aku tidak melaksanakan sholat Jum'at dan menggantikannya dengan Sholat di rumah.

Nah dari cerita diatas, bagaimana hukum Islam dalam melihat dari kebaikan seorang istri tersebut sementara dia menentang perintah suaminya.

Wasalamu'alaikum Wr. Wb.
 
sikap andanya mmg gimana? marah, gundah kesel atau apa?
 
Istriku adalah seorang yang wanita yang gemar membantu, Idul Adha tahun ini kebetulan bertepatan dengan hari Jum'at. Setelah sembahyang Sholat Id, istriku meminta ijin untuk membantu masjid untuk membantu dalam proses pembagian hasil kurban.
klo sampai sini si suami mengizinkan maka gak tepat disebut menentang, karena dia pergi dgn izin toh?! jadi perbuatan awal istri ini sudah di restu oleh suami, saya ibaratkan seorang istri minta izin pergi kesalon, lalu suami mengizinkan, tidak ada masalah sampai disini
Pada waktu hampir masuk sholat jum'at, aku memintanya agar pulang dulu, namun istriku memberitahukan bahwa dia belum bisa pulang karena masih sibuk membantu di masjid, sedangkan kendaraan yang dia bawa akan aku pakai ke masjid, sementara itu masjid dengan posisi rumahku sangatlah jauh.
si istri sudah memberitahu klo dia "belum bisa pulang", masalahnya alasannya yg tidak bisa dimaklumi oleh si suami "karena masih sibuk membantu di masjid", kalau saja alasannya bisa dimaklumi, misal seperti kesalon tadi, misal rambut istrinya blom selesai dipotong, mungkin si suami akan dapat memaklumi, klo "urusan di salon akan lebih dimaklumi daripada urusan dimasjid" ini pun kurang tepat, yg benar2 secara hukum, Istri mesti langsung pulang, perintah suami harus di dahulukan, tapi kenapa urusan di salon dimaklumi si suami tapi urusan dimasjid tidak dapat dimaklumi?!
Dengan sedih dan bingung dengan apa yang dilakukan istriku ini, akhirnya aku tidak melaksanakan sholat Jum'at dan menggantikannya dengan Sholat di rumah.
mungkin si istri tau klo suaminya bermazhab Syafi'y yg ada rukshoh jika bertemu dua hari raya maka boleh tidak sholat jumat. Bagaimana klo si suami mo perginya ke bengkel, sedih dan bingung juga apa jadi maklum?!

Saran saya...salaing memaafkan memaklumi, suami mesti lihat awalnya, kan awalnya dia sudah mengizinkan, maka kejadian setelah itu mesti ditimbang masih dalam batas2 bisa dimaklumi apa tidak, alasan "karena masih sibuk membantu di masjid" dengan perumpamaan alasan "rambut istrinya blom selesai dipotong di salon" karena si suami ingin pergi sholat ke masjid, mana yg lebih bisa dimaklum?, si istri sebaiknya pulang dan meninggalkan urusan lain karena ada perintah dari suami yg mesti di dahulukan terlepas dari apapun keperluannya
 
sikap andanya mmg gimana? marah, gundah kesel atau apa?
Menurut yang bersangkutan dia kesel, sebab dia tidak bisa melaksanakan Sholat Jum'atnya.
 
@ TS hati2x kedok anda terbuka :D

Masa gara2x kendaraan dipake istri jadi enggak sholat Jum'at :D oh iya.... masa perempuan sih yang ngurusin qurban,,, harusnya kan laki2x ;;)

Lagi pula cuman membagikan qurban aja kok,, bisa gak mau pulang ;)) istri jemput suami dahulu,, lalu bareng suami si istri balik lagi ke masjid :D

Kao ngarang ato menghayal yang klop dong :D
 
Masa gara2x kendaraan dipake istri jadi enggak sholat Jum'at oh iya.... masa perempuan sih yang ngurusin qurban,,, harusnya kan laki2x
Lihat di ceritanya dong...

Lagi pula cuman membagikan qurban aja kok,, bisa gak mau pulang istri jemput suami dahulu,, lalu bareng suami si istri balik lagi ke masjid

Kao ngarang ato menghayal yang klop dong
Kalo cerita menghayal aku g nanyakan pendapat rekan-rekan disini..., Mending aku pikirin sendiri untuk membantu memberi pendapat temanku tersebut.

Lihat Tanggal dan Jam pengiriman Post tersebut, sepulang Jum'atan, aku nanyain temanku kenapa g jum'atan, padahal biasanya kita pulang bareng. Nah, begitulah ceritanya. Maka sebelum aku dapat menjawabnya, aku tanyakan pada rekan-rekan disini.
 
Kalau emang temen ente niat, sejauh apapun letak masjid pasti temen ente akan solat jum'at di mesjid tsb, mau jalan kaki atau pake sepeda yang penting niat dan usaha (kecuali kalau di daerah pegunungan, karena bisa2x antara dua masjid bisa berjarak dua gunung), dikarenakan temen ente telah mengetahui istrinya tsb sedang "tanggung" membantu mengurus membagikan daging qurban... ya berkorban lah untuk ibadah...
 
OK...!

Jika boleh disimpulkan sementara:
1. Tidak ada hukum apapun yang mengikat kepada Istri bila sudah ada Ijin dari Suami.
2. Tergantung niat si Suami dalam melaksanakan ibadahnya apa tidak.

Makasih, Rekan-rekan telah membantu, sementara clear, aku bisa sampaikan pada temanku. Jika ada tambahan, dengan senang hati saya menerimanya.

Terima kasih...
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.