• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

[Tantrayana] (cen fo zhong)/ by master LU SHENG YEN

masalah-nya banyak yang gak tahu mana yang "BENAR", yang terpilih malah yang "COCOK" atau yang "DISUKAI"...

wow!!!
kalau begitu sakyamuni budha juga memilih mana yang dia sukai dan cocok donk bro??????
--------------------------------------------------------------
permasalahnnya bukan dicocok dan disukai,tetapi bagi yang melihat,mendengar,mencari tau,mengerti,dan mendapatkan manfaatnya bagi semua mahluk dan diri sendiri,itu pengertiannya,bukan masalah cocok dan suka,nah bisa jadi cocok dan suka karena sudah tau dan dapat manfaatnya,tetapi ingat juga dalam belajar ajaran budha tidak boleh terikat oleh kesenangan dan kegiuran dalam hal pengertian yang benar
----------------------------------------------------------------
delapan jalan utama, apa aja seh yang bisa kita jalan kan dan mengerti,jika kalau kita mengatakan atas dasar suka dan cocok????? kan nga bisa dan berlawanan dengan 8 jalan utama kalau atas dasar cocok dan suka
----------------------------------------------------------------------
jangan berdasarkan fatwa seperti,sori yah menyinggung,ingat nga waktu KASI dibentuk di awal milenium 2000,KASI mengeluarkan fatwa,ini sudah ngaco dan ngawur,lah sakyamuni budha aja tidak pernah melarang kok,hanya semua mahluk berusaha tidak melanggar sila kan gitu,itukan inti sila dalam agama budha,tidak ada melarang.
malah ada fatwa yang super konyol,yaitu:sebagai pewaris tunggal ajaran sakyamuni budha:D:D:D:D:D:D:-O:-O:-O:-O:-O:-O:D:D:D:D
saya mau tau,mana surat dari sakyamuni bilang ada pewarisnya buat KASI
------------------------------------------------------------------
ini lah yang saya katakan politisir dalam sangha diindonesia,silakan cek dah,padahal kita tau yang didalam organisasi KASI itu ada organisasi-organisasi budha lainnya didalam KASI,cegah hal-hal yang bisa membingungkan umat budha sendiri di indonesia,lantas apakah nantinya seperti aliran maitreya,aliran sokagakai,aliran cenfozong,aliran nsi,aliran tanah suci,harus mendapatkan fatwa dari KASI bahwa mereka-mereka ini harus mendapatkan SIM ( surat ijin menyebarkan) ajaran dari KASI????
--------------------------------------------------------------
xape dehhhhh:P:P:P:P:P,tolong pendapat saya ini bukan menghina atau menyudutkan wbc atau pun KASI atau pun organisasi budha dimana pun,tetapi bila sangha sampai membuat kebijakan,tetapi kebijakan itu sifatnya melarang atau katakan lah bisa merugikan atau lagi mendiskriditkan suatu ajaran lebih baik jangan terlibat,tugas sangha ya sebagai penyebar budha dharma dan mengayomi umat budha baik umat budha itu berbeda sekte dan pandangan
memberikan pandangan-pandangan yang sesuai dengan ajaran budha 100% saya setuju,tetapi jangan sampai ada fatwa,karena guru agung kita saja tidak pernah mengeluarkan fatwa,apa sekarang guru agung sudah 2500 thn tiada maka sekarang anda merasa sebagai seorang atau tokoh yang menggantikan guru agung tersebut????? sori agak keras pendapat saya
----------------------------------------- ---------------------------
maaf bila ada yang tersinggung dengan pernyataan saya,tetapi saya hanya berusaha jujur dan terbuka,apa yang sebenarnya kita hadapi pada saat ini,dan itu lah kenyataanya dan faktanya

namo budhaya
 
Di Indonesia ada tiga aliran yang sudah membuka center:

Nyingma, Kagyu dan Gelug.

Di Jakarta:

Pusat Dharma Zurmang Kagyud Jakarta [Kagyu]
Jl. Cideng Barat No.8
Jakarta Pusat 10140
Tlp. (+62)(21) 93026889

Yayasan Serlingpa [Gelug]
d/a Jl. Hasyim Ashari 27
10130 Jakarta
Indonesia

Habis gini di Jakarta ada center Karma Kagyu baru.....

Kalau anda mau ikut yang Allen Hou ya gapapa, karena dia udah keluar dari Zen Fo Zong. Tapi jauh lebih baik apabila anda pergi ke Yayasan Serlingpa atau Pusat Dharma Zurmang Kagyud Jakarta.
 
Ajaran buddha dhamma

Banyak aliran yang menyatakan dirinya sebagai salah satu aliran Agama Buddha. Tetapi kalau kita teliti, ternyata perbedaan antara satu aliran dan aliran yang lain sangat besar. Bahkan, ada yang mengajarkan hal yang bertentangan dengan yang diajarkan aliran lain. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Kriteria apa yang bisa kita jadikan pedoman untuk menentukan mana ajaran yang benar dan yang salah?
Pangeran Sidhartta dilahirkan pada abad ke 6 S.M. Sejak mencapai Penerangan Agung pada usia 35 tahun sampai wafat pada usia 80 tahun, Beliau mengisi hidupnya dengan memberi khotbah dan mengajar. Selama 45 tahun Buddha berbicara kepada semua lapisan masyarakat: raja dan putri, brahmin, petani, pengemis, kaum terpelajar dan rakyat biasa.

Ajaran yang diberikan disesuaikan dengan pengalaman, tingkat pengertian, kemampuan pikiran dan kematangan batin para pendengarnya. Karena itu sangatlah wajar jika terjadi banyak perbedaan. Karena satu orang dengan yang lain mendengar ajaran yang berbeda. Pemahamannyapun berbeda. Meskipun, semua ajaran itu mengalir menuju tempat yang sama.

Buddha mendirikan persamuan para Bhikkhu dan Bhikkhuni, dan menetapkan peraturan disiplin yang disebut VINAYA untuk membimbing persamuan tersebut. Ajaran-ajaran Buddha sendiri disebut DHAMMA. Dharma berasal dari percakapan-percakapan dan khotbah-khotbah yang diberikan kepada para bhikkhu, bhikkhuni, dan masyarakat awam.

Tiga bulan setelah Buddha parinirvana, para murid dekatnya mengadakan pertemuan di Rajagaha. Y.A.Maha Kasyapa, bhikkhu tertua yang paling dihormati, memimpin pertemuan tersebut. Dua tokoh penting yang ahli dalam dua bidang yang berbeda : DHAMMA dan VINAYA juga hadir. Y.A.Ananda, teman dan pengikut terdekat Buddha selama 25 tahun, dengan bakat ingatan yang luar biasa, dapat mengucapkan kembali apa yang telah dikhotbahkan oleh Buddha. Seorang lagi adalah Y.A.Upali, yang mengingat semua peraturan Vinaya.

Sebelum Buddha mencapai parinirvana, Beliau memberitahu Y.A.Ananda bahwa jika SANGHA (persamuan bhikkhu) menghendaki, beberapa peraturan yang kurang penting dapat diubah. Tetapi pada waktu itu Y.A.Ananda diliputi oleh kesedihan yang sangat menekan karena Buddha hampir wafat, sehingga tidak terpikir untuk menanyakan kepada Sang Guru peraturan mana yang termasuk dalam peraturan yang kurang penting itu.

Karena tidak tercapai kesepakatan mengenai apa yang disebut sebagai peraturan yang kurang penting, akhirnya Y.A.Maha Kasyapa menetapkan bahwa tidak satupun dari peraturan disiplin yang dibuat oleh Buddha boleh diubah dan tidak ada peraturan baru yang boleh dibuat. Tiada alasan yang hakiki yang diberikan. Namun Y.A.Maha Kasyapa pernah mengatakan satu hal: “Jika kita merubah peraturan ini, orang akan berkata bahwa murid-murid Yang Ariya Gotama merubah peraturan bahkan sebelum api perabuan jenazahnya berhenti menyala.”

Memang, tiga bulan setelah Buddha parinirvana tidak dirasa perlu untuk merubah peraturan, sebab perubahan-perubahan politik, ekonomi atau sosial dalam masa yang singkat itu hampir tidak ada. Tetapi 100 tahun berikutnya, saat diadakan pertemuan yang kedua, beberapa bhikkhu merasa perlu untuk mengadakan perubahan atas peraturan yang kurang penting tersebut.

Para bhikkhu yang ortodoks mengatakan bahwa tidak ada perubahan yang perlu diadakan, sedangkan yang lainya mendesak adanya perubahan beberapa peraturan. Akhirnya kelompok bhikkhu yang ingin mengadakan perubahan meninggalkan persamuan dan membentuk MAHASANGHIKA - Persamuan Agung -. Sekalipun disebut Mahasanghika, himpunan ini tidak dikenal sebagai Mahayana.

Pada pertemuan kedua ini hanya hal-hal yang berhubungan dengan Vinaya saja yang dibahas dan tidak dilaporkan adanya perdebatan mengenai Dhamma.

Pada abad ke-3 S.M. selama pemerintahan Raja Asoka, pertemuan ketiga dilangsungkan untuk membicarakan perbedaan-perbedaan pendapat diantara para bhikkhu dari berbagai sekte. Dalam pertemuan ini perbedaan-perbedaan itu tidak hanya dibatasi pada Vinaya tetapi juga berkenaan dengan Dhamma. Ajaran buddha kemudian berkembang dan terbagi menjadi banyak sekte.

Dengan perjalanan waktu yang panjang, variasi antar satu sekte dengan sekte yang lain semakin luas. Sekte-sekte dalam Agama Buddha ibarat agama-agama kecil dalam satu agama besar. Dewasa ini banyak yang dibingungkan oleh kehadiran kelompok-kelompok yang mengajarkan suatu ajaran dengan mengatasnamakan Buddhisme. Orang bertanya-tanya, Apakah kelompok ini adalah salah satu aliran Buddhisme? Apakah aliran ini merupakan aliran sesat? Apakah ajaran ini merupakan ajaran yang diajarkan oleh Sang Buddha? Dan sebagainya.

Timbullah kebutuhan untuk membuat pokok-pokok pemersatu antara 2 aliran besar Theravada dan Mahayana. Perlu ada definisi, ajaran seperti apa yang bisa disebut sebagai ajaran Buddha yang benar. Definisi ini mempersatukan berbagai aliran Buddhis sekaligus menjaga kemurnian ajaran Buddha. Supaya orang tidak salah mengerti tentang apa yang sesungguhnya diajarkan oleh Buddha. Biarpun, tentu saja, pedoman itu hanya mencakup garis besar ajaran saja.

Ada banyak versi pokok-pokok pemersatu yang pernah dilontarkan. Tetapi dari semuanya itu, bisa dirangkum bahwa semua aliran Agama Buddha mengajarkan:
1. Menerima Sakyamuni Buddha sebagai Guru.
2. Empat Kesunyataan Mulia.
3. Jalan Mulia Beruas Delapan.
4. Pratitya Samutpadda atau sebab musabab yang saling bergantungan.
5. Menolak gagasan adanya Dewa tertinggi yang menciptakan dan menguasai dunia.
6. Menerima Anitya, Dukkha dan Anatman dan Sila, Samadhi dan Prajna.
Aliran Theravada mengajarkan ke-enam pokok ajaran tersebut. Aliran Mahayana menambahkan penekanan pada ajaran tentang bodhicitta. Aliran Tantrayana atau Tibetan mengajarkan ke-enam pokok ajaran tersebut ditambah bodhicitta dan meditasi tantra.

Rambu-rambu ini sangat berguna. Jika tidak ada rambu-rambu, dengan mudahnya orang tersesat saat mempelajari ajaran Buddha. Akan ada banyak orang yang menyatakan bahwa ia mengajarkan ajaran Buddha padahal yang ia ajarkan bertentangan dengan ajaran Buddha yang sesungguhnya. Bukan tidak mungkin seorang yang berjubah bhikkhu/bhiksu memberikan ajaran yang bertentangan dengan kitab suci karena ketidaktahuannya atau karena mempunyai tujuan yang tidak baik. Jika ini terjadi, masyarakat akan memandang rendah Agama Buddha.

Akan tetapi, saat Y.A. Anna Kondanna mendapatkan mata dharma, memahami sepenuhnya ajaran Buddha, beliau tidak mendengar banyak teori dan doktrin-doktrin yang dipelajari oleh banyak umat buddha. Bhante Anna Kondanna hanya mendengar inti ajaran yang menjadi fondasi seluruh ajaran Buddha yaitu tentang penderitaan atau dukkha. Dengan pemahaman tentang dukkha, bhante Anna Kondanna memahami seluruh pokok utama ajaran Buddha.

Ini membuktikan bahwa meskipun doktrin-doktrin atau pokok-pokok ajaran itu cukup penting, tetapi bukan doktrin yang bisa membawa seseorang pada pemahaman dharma yang sejati. Doktrin atau pokok-pokok ajaran hanyalah alat bantu. Penembusan dharma hanya bisa dicapai dengan perkembangan batin. Kemampuan untuk membebaskan diri dari kemelekatan. Kemampuan untuk melenyapkan keserakahan, kebencian, dan kebodohan batin. Kemampuan untuk melepas.

Sebelum parinibbana, Buddha pernah berkata: “Ada kemungkinan, bahwa di antara kalian ada yang berpikir: `Berakhirlah kata-kata Sang Guru; kita tidak mempunyai seorang Guru lagi.` Tetapi, Ananda, hendaknya tidak berpikir demikian. Sebab apa yang telah Aku ajarkan sebagai Dhamma dan Vinaya, Ananda, itulah kelak yang menjadi Guru-mu, ketika Aku pergi.” (Mahaparinibbana Sutta, Digha Nikaya 16)

Dengan demikian setelah Buddha parinibbana, tidak ada pengganti diriNya selain Dhamma dan Vinaya.

Jauh sebelum Parinibbana, Buddha juga telah memberikan batasan mengenai apa-apa saja yang termasuk dalam Dhamma dan Vinaya. Tetapi Buddha mempunyai penekanan yang berbeda ketika memberikan pedoman untuk membedakan mana yang merupakan ajaran Sang Buddha dan mana yang bukan, yang mana Dhamma dan yang mana Vinaya.

Dalam Gotami Sutta (Anguttara Nikaya VIII. 53), Buddha menjelaskan kepada Y.A. Mahapajapati Gotami:

Bila, Gotami, engkau mengetahui hal-hal secara pasti hal-hal ini:
1. Menuju pada nafsu, bukan pada tanpa-nafsu.
2. Menuju pada kemelekatan, bukan pada tanpa-kemelekatan.
3. Menuju pada pengumpulan, bukan pada pelepasan.
4. Menuju pada memiliki banyak keinginan, bukan pada memiliki sedikit keinginan.
5. Menuju pada ketidakpuasan, bukan pada kepuasan.
6. Menuju pada suka berkumpul, bukan pada kesendirian.
7. Menuju pada kelambanan, bukan pada kebangkitan semangat.
8. Menuju pada kehidupan yang mewah, bukan pada kesederhanaan`
- tentang hal-hal ini engkau bisa merasa pasti:
`Ini bukanlah Dhamma; ini bukanlah Vinaya; ini bukanlah Ajaran Sang Guru.`

Tetapi, Gotami, bila engkau mengetahui hal-hal secara pasti hal-hal ini:
1. Menuju pada tanpa-nafsu, bukan pada nafsu.
2. Menuju pada tanpa-kemelekatan, bukan pada kemelekatan.
3. Menuju pada pelepasan, bukan pada pengumpulan.
4. Menuju pada memiliki sedikit keinginan, bukan pada memiliki banyak keinginan.
5. Menuju pada kepuasan, bukan pada ketidakpuasan.
6. Menuju pada kesendirian, bukan pada suka berkumpul.
7. Menuju pada kebangkitan semangat, bukan pada kelambanan.
8. Menuju pada kesederhanaan, bukan pada kehidupan mewah
- tentang hal-hal ini engkau bisa merasa pasti:
`Ini adalah Dhamma; ini adalah Vinaya; ini adalah Ajaran Sang Guru.`

Begitu juga dalam SatthuSasana Sutta (Anguttara Nikaya VII. 80), Sang Buddha menjelaskan kepada Y.A. Upali :

Upali, jika engkau mengetahui tentang hal-hal tertentu: `Hal-hal ini tidak membawa menuju perubahan sepenuhnya, hilangnya nafsu, penghentian dan kedamaian, menuju pengetahuan langsung, pencerahan spiritual dan Nibbana` - dari ajaran-ajaran seperti itu engkau bisa merasa yakin: Ini bukan Dhamma; ini bukan Vinaya; ini bukan Ajaran Sang Guru.`

Tetapi Upali, jika engkau mengetahui tentang hal-hal tertentu: `Hal-hal ini membawa menuju perubahan sepenuhnya, hilangnya nafsu, penghentian dan kedamaian, menuju pengetahuan langsung, pencerahan spiritual dan Nibbana` - dari hal-hal semacam itu engkau bisa merasa yakin: Inilah Dhamma; inilah Vinaya; inilah Ajaran Sang Guru.`

Dari petunjuk Buddha berupa kriteria Dhamma dan Vinaya dalam Gotami Sutta maupun SatthuSasana Sutta kita bisa menganalisa, meneliti berbagai macam ajaran yang kita temui dewasa ini, sehingga kita bisa menemukan mana yang menyimpang dari ajaran Buddha, mana yang tidak. Semoga kebingungan kita akan pembedaan antara mana yang merupakan ajaran Sang Guru Buddha atau bukan, yang merupakan Dhamma dan Vinaya atau bukan, serta yang merupakan aliran Buddhisme atau bukan, dapat kita ketahui dan pahami.
 
"Mereka yang menganggap tercela terhadap apa yang sebenarnya tidak tercela dan
menganggap tidak tercela terhadap apa yang sebenarnya tercela, maka orang yang menganut
pandangan salah seperti itu akan masuk ke alam sengsara". (Dhammapada, Niraya Vagga no. 13)
"Mereka yang mengetahui apa yang tercela sebagai tercela, dan apa yang tidak tercela
sebagai tidak tercela, maka orang yang menganut pandangan benar seperti itu akan masuk ke alam bahagia" (Dhammapada, Niraya Vagga no. 14)
Edit/Delete Message
 
agama buddha ,,, skrg di susupi aliran yang tidak sesuai dengan ajran buddha ,
sangat menyedihkan :>
semoga kita sebagai umat buddha dapat belajar lebih baik dan benar sesuai ajaran guru agung kita BUDDHA
salam metta:D:D
 
ehmm,, sangat disayangkan knp ajaran buddhadhmma(vajrayana) di selewengkan,,

benar,sangat sayang kalo ajaran dharma yg indah ini diselewengkan.

trus ak menunjukan sebuah file ttg LSY dari bhs inggris, Rinpoche mengatakan biarkan LSy berbuat itu, itu sudah karma dia.. (begitu rendah hati nya rinpoche ini,padahal mnrt dia ajran tantra itu bukan lha gaib2 kyk LSY sebutkan)

setuju, smua karma yang kita perbuat adalah tanggung jawab kita, so kenapa musti sibuk/marah pada karma orang lain.

Sampai disini saya merasa ini ada politik tertentu dari LSY ,, sungguh tragis ajran buddha yang agung akan menjadi hancur karena seseorang.
inget temen2 kita harus selalu berpegang pada buddha dhamma yang bener

kalo LSY terjun dipolitik, wah bisa rame dan seru tuh...apalagi daftar jadi caleg.hehehehehehehe

ajaran sakyamuni buddha pada saat nya akan pudar dan hilang, dimana itu sudah menrupakan pertanda akhir jaman. dan ini semua orang sudah tau, dan saya yakin ini pasti akibat perbuatan banyak orang, bukan sendirian aja.

masalah membunuh, setau saya pada saat padmasambhava ke tibet, juga banyak melakukan pembunuhan terhadap agama bon, dan juga mengangkat para setan/dewa di agama bon menjadi dharmapala tibet. dan beliau masuk kategori org suci kan di tibet ?????? harusnya ???????
selain itu guru padmasambhava juga mempraktekan sadhana sex berpasangan kebeberapa wanita. apakah ini salah ??? terus kita smua ( terutama yang mengikuti tantrayana ) percaya beliau adalah tokoh suci/orang suci dan sudah mencapai pencerahan. ( apakah sakyamuni buddha sudah meramalkan nya seperti halnya maitreya ? )

saat ini, benar dan salah, asli dan palsu hanya berbeda setipis benang ? lebih baik kita mengikuti hati nurani kita dgn berpatokan pada inti ajaran dari para buddha yaitu jangan berbuat jahat, perbanyak perbuatan baik dan sucikan hati dan pikiran kita

bagi teman2x yang merasa kalo didalam theravada mendapatkna ketenangan dan inti ajaran buddha yah silakan jalankan dan praktekan

bagi yang merasa lebih leluasa, lebih fleksibel dan lebih sreg dengan mahayana silahkan jalankan

bagi yang merasa metode sadhana dalam vajrayana atau tantrayana lebih sesuai dan membuat hati lebih damai yah silahkan praktek kan.

dan bagi yang merasa ajaran LSY sesuai dengan jalan hidupnya yah silahkan di ikuti.

buat apa kita mencampuri urusan batin orang lain, sedang batin kita sendiri masih mencari dan mencari, menyelidiki dna ingin tau.....eh malah jadi sok tau.

dalam vajrayana itu kalo tidak ada yang bersifat rahasia maka vajrayana tidak akan dikategorikan dalam istilah exoteric. contoh paling simple aja adalah sadhana kalacakra. silahkan ditanya bagaimana prosedural untuk melatih ini ? kenapa begini...kenapa begitu ......
 
benar,sangat sayang kalo ajaran dharma yg indah ini diselewengkan.



setuju, smua karma yang kita perbuat adalah tanggung jawab kita, so kenapa musti sibuk/marah pada karma orang lain.



kalo LSY terjun dipolitik, wah bisa rame dan seru tuh...apalagi daftar jadi caleg.hehehehehehehe

ajaran sakyamuni buddha pada saat nya akan pudar dan hilang, dimana itu sudah menrupakan pertanda akhir jaman. dan ini semua orang sudah tau, dan saya yakin ini pasti akibat perbuatan banyak orang, bukan sendirian aja.

masalah membunuh, setau saya pada saat padmasambhava ke tibet, juga banyak melakukan pembunuhan terhadap agama bon, dan juga mengangkat para setan/dewa di agama bon menjadi dharmapala tibet. dan beliau masuk kategori org suci kan di tibet ?????? harusnya ???????
selain itu guru padmasambhava juga mempraktekan sadhana sex berpasangan kebeberapa wanita. apakah ini salah ??? terus kita smua ( terutama yang mengikuti tantrayana ) percaya beliau adalah tokoh suci/orang suci dan sudah mencapai pencerahan. ( apakah sakyamuni buddha sudah meramalkan nya seperti halnya maitreya ? )

saat ini, benar dan salah, asli dan palsu hanya berbeda setipis benang ? lebih baik kita mengikuti hati nurani kita dgn berpatokan pada inti ajaran dari para buddha yaitu jangan berbuat jahat, perbanyak perbuatan baik dan sucikan hati dan pikiran kita

bagi teman2x yang merasa kalo didalam theravada mendapatkna ketenangan dan inti ajaran buddha yah silakan jalankan dan praktekan

bagi yang merasa lebih leluasa, lebih fleksibel dan lebih sreg dengan mahayana silahkan jalankan

bagi yang merasa metode sadhana dalam vajrayana atau tantrayana lebih sesuai dan membuat hati lebih damai yah silahkan praktek kan.

dan bagi yang merasa ajaran LSY sesuai dengan jalan hidupnya yah silahkan di ikuti.

buat apa kita mencampuri urusan batin orang lain, sedang batin kita sendiri masih mencari dan mencari, menyelidiki dna ingin tau.....eh malah jadi sok tau.

dalam vajrayana itu kalo tidak ada yang bersifat rahasia maka vajrayana tidak akan dikategorikan dalam istilah exoteric. contoh paling simple aja adalah sadhana kalacakra. silahkan ditanya bagaimana prosedural untuk melatih ini ? kenapa begini...kenapa begitu ......


hehehe,, bijaksana juga.. lebih baik daripada yang suka PM2 ngk jelas heheeh
 
mo nanya nih....diatas beberapa post tertulis...." menuju kesendirian , bukan suka mengumpul "...maksudnya apa yah ?

Kesendirian memiliki arti bahwa hanya sendiri saja. Tidak ada org lain. Tidak ingin diganggu. Tidak memiliki siapa2.

Kira2 siapa saja yg telah melakukan ini ? Yang mana Hny sendirian , total sendiri ? Bagaimana kalo paham ini dilakukan oleh semua org yg telah meyakini jalan ini di dunia atau sebagian besar org menjalani keyakinan ini di seluruh dunia ? Apa yg akan terjadi ?

Memang mengumpul terus juga kagak mungkin. Siapa sih yg bisa mengumpul terus ? Org2 berharap berkumpul dgn org2 yg kita kasihi. Pada saat berpisah , org2 akan belajar menerima kondisi perpisahan. Walaupun ada fenomena menangisi bahkan merindukan ..itu bukankah sebuah keindahan dari kehidupan ? Jika kita diajarkan utk belajar , bukankah itu hanyalah penderitaan yg membuat hidup ini menjadi lebih dinamis dan terasa indah ? Ada kerinduan ada kehilangan. Di dalamnya pasti tersimpan hal2 yg baik. Jika tidak , maka kerinduan ini tak pernah ada, kehilangan pun tak pernah terasa. Pastilah ada kebaikan. Inilah keindahan hidup ini. Walaupun memang tak perlu melekat. Dan org yg belajar tak akan melekat. Kecuali org2 yg tak bisa belajar.
 
trus, LSY gimana ni .kita singkirkan atau.. kita ikutin?
wkwkwkwk BERCANDA loh
 
trus, LSY gimana ni .kita singkirkan atau.. kita ikutin?
wkwkwkwk BERCANDA loh




"Dharma dalam agama Buddha hanya merupakan satu bagian kecil dari Fa Buddha, masih ada banyak Dafa yang tinggi dan mendalam, masih ada berbagai Fa yang berlaku pada berbagai tingkat yang berbeda. Sakyamuni mengatakan, bahwa untuk Xiulian ada 84.000 aliran Fa. Sedang dalam agama Buddha baru ada beberapa aliran Fa, hanya ada aliran Tiantai, aliran Huayan, aliran Zen, Tanah Suci, aliran esoterik dan lain-lain, hanya beberapa aliran ini saja, bahkan belum cukup dianggap sebagai sisa kelebihan. Jadi ia tidak dapat merangkum seluruh Fa Buddha, ia hanya satu bagian kecil dari Fa Buddha. Falun Dafa kita juga merupakan salah satu dari 84.000 aliran Fa, tidak ada hubungan dengan agama Buddha primitif sampai agama Buddha masa akhir Dharma, juga tidak ada hubungan dengan agama modern.

Agama Buddha didirikan oleh Sakyamuni pada 2.500 tahun lalu di India kuno. Setelah Sakyamuni Kai Gong Kai Wu, Dia teringat kembali pada ihwal Xiulian yang dilakukan dahulu, lalu dipublikasikan guna menyelamatkan manusia. Pada aliran Fa-Nya saja, betapa sudah disusun entah berapa puluh ribu jilid kitab, namun sebenarnya hanya 3 huruf, karakteristik aliran Fa-Nya disebut: "Berpantang - Samadhi - Kebijakan". Berpantang berarti menghentikan segala nafsu keinginan di tengah manusia biasa, secara paksa anda dibuat kehilangan keinginan mengejar kepentingan, dan terputus dari segala hal duniawi. Dengan demikian hatinya juga berubah menjadi Kong, tidak memikirkan apa pun lagi, sehingga dapat mencapai samadhi, itu suatu proses yang saling mengisi dan melengkapi. Setelah mencapai samadhi, harus duduk bermeditasi untuk benar-benar berkultivasi, mengandalkan daya samadhi berkultivasi ke atas, ini adalah bagian Xiulian yang sejati dari aliran Fa itu. Mereka juga tidak berbicara latihan teknik gerakan, tidak mengubah Benti. Mereka hanya berkultivasi Gong yang menentukan tinggi rendahnya tingkat, jadi senantiasa Xiulian Xinxing, tidak berkultivasi raga juga tidak membicarakan evolusi Gong. Bersamaan itu dengan bersamadhi mereka memperkuat daya samadhinya, menderita dalam bermeditasi, melenyapkan karmanya. Kebijakan (Hui), itu artinya seseorang telah Kai Wu, telah Da Zhi Da Hui. Telah melihat kebenaran alam semesta, telah melihat wajah asli berbagai ruang alam semesta, menampakkan kuasa supernormal yang dahsyat. Kai Hui, Kai Wu, disebut juga Kai Gong.

Pada waktu Sakyamuni mendirikan aliran Fa-Nya ini, bersamaan itu di India beredar 8 macam agama. Ada semacam agama yang sudah berurat berakar mendalam, disebut agama Brahmana. Sepanjang kehidupan, Sakyamuni selalu mengalami perjuangan ideologi dengan agama lain. Karena yang diajarkan Sakyamuni adalah Fa ortodoks, sehingga dalam seluruh proses pengajaran itu, Buddha Dharma yang diajarkan makin lama makin populer. Sedang agama lain makin lama makin melemah, bahkan agama Brahmana yang sudah berurat berakar mendalam itu juga dalam kondisi nyaris musnah. Tetapi setelah Sakyamuni mencapai Nirvana, agama lain juga mulai bangkit kembali, terutama agama Brahmana juga mulai bangkit kembali. Sebaliknya apa yang terjadi dengan agama Buddha? Ada beberapa biksu telah Kai Gong, dan Kai Wu pada berbagai tingkat yang berbeda, namun terbuka pada tingkat yang relatif rendah. Sakyamuni telah mencapai tingkat Tathagata, sedang banyak biksu belum mencapai tingkat ini.

Pada tingkat berbeda Fa Buddha punya manifestasi yang berbeda, tetapi makin tinggi makin mendekati kebenaran, makin rendah makin jauh terpisah dari kebenaran. Oleh karena para biksu itu mencapai Kai Gong Kai Wu pada tingkat rendah, maka menifestasi alam semesta, pemahaman situasi dan prinsip yang dipahami dari tingkat mereka itu digunakan untuk menginterpretasi perkataan yang pernah diucapkan Sakyamuni. Dengan kata lain, ada biksu yang menginterpretasi Dharma yang pernah diucapkan Sakyamuni dengan tafsiran begini atau begitu. Bahkan ada sebagian biksu menggunakan pemahaman sendiri untuk disampaikan seolah-olah ajaran Sakyamuni, dan sudah tidak mengajarkan ajaran Sakyamuni yang asli. Dengan demikian mengakibatkan Buddha Dharma berubah wajah sehingga tidak dapat dikenali lagi. Sama sekali sudah bukan merupakan Dharma yang pernah diajarkan Sakyamuni, akhirnya mengakibatkan Buddha Dharma dalam agama Buddha telah musnah di India. Ini adalah sebuah pelajaran sejarah yang serius, maka di kemudian hari di India malah tidak ada agama Buddha lagi. Sebelum mengalami kemusnahan, agama Buddha mengalami berkali-kali perbaikan, akhirnya menggabungkan ajaran agama Brahmana, membentuk suatu agama yang sekarang ada di India, dinamakan agama Hindu, dan tidak memuja Buddha apa pun, tapi telah memuja beberapa lainnya, juga sudah tidak percaya Sakyamuni, situasi semacam ini yang terjadi.

Dalam proses perkembangan agama Buddha, terjadi beberapa kali perbaikan yang agak besar, pertama terjadi pada waktu tidak lama setelah Sakyamuni wafat, berdasarkan prinsip tingkat tinggi yang pernah diajarkan Sakyamuni, ada yang mendirikan agama Buddha Mahayana. Sebagian lain beranggapan bahwa Dharma yang diajarkan Sakyamuni secara terbuka adalah untuk diajarkan pada manusia seumumnya, yang berguna untuk mendapat pembebasan pribadi dan mencapai buah status Arhat, tidak mengajar penyelamatan segala makhluk hidup secara universal, lalu ini dinamakan agama Buddha Hinayana. Biksu dari negara Asia Tenggara masih mempertahankan cara Xiulian orisinil dari zaman Sakyamuni, di daerah Han ia disebut agama Buddha Hinayana. Tentu saja mereka sendiri tidak mengakuinya, mereka beranggapan bahwa mereka adalah pewaris ajaran asli Sakyamuni. Sebenarnya memang demikian, pada dasarnya mereka telah mewarisi cara Xiulian zaman Sakyamuni.

Agama Buddha Mahayana yang mengalami perbaikan semacam ini setelah menyebar masuk ke Tiongkok, lalu menetap di Tiongkok, yakni semacam agama Buddha yang sekarang beredar di negeri Tiongkok. Sebenarnya dibandingkan agama Buddha pada zaman Sakyamuni dia sudah berubah wajah sehingga tidak dapat dikenali lagi, dari dandanan sampai pada kondisi kesadaran seutuhnya, serta proses Xiuliannya, semua sudah mengalami perubahan. Agama Buddha primitif hanya memuja Sakyamuni sebagai pendiri, namun pada agama Buddha yang sekarang telah timbul banyak Buddha dan Maha Bodhisattva, bahkan merupakan suatu kepercayaan pada banyak Buddha. Timbul suatu kepercayaan pada banyak Tathagata, menjadi suatu agama multi-Buddha. Misalnya Amitabha, Bhaishajaguru, Vairocana dan lain-lain, juga timbul banyak Maha Bodhisattva. Dengan demikian agama Buddha secara menyeluruh sudah berbeda dibandingkan dengan yang semula didirikan oleh Sakyamuni.

Dalam masa itu bahkan pernah terjadi semacam proses perbaikan, Bodhisattva Nagarjuna mempublikasikan semacam cara kultivasi esoterik, dari India melewati Afganistan, lalu memasuki wilayah Xinjiang menyebar masuk ke daerah Han, saat itu tepat pada masa dinasti Tang, maka ia dinamakan Tantra Tang. Karena Tiongkok mendapat pengaruh aliran Konghucu agak besar, memiliki konsep moral yang tidak sama dengan bangsa lain pada umumnya. Di dalam metode Xiulian aliran esoterik ini ada kultivasi berpasangan pria dan wanita, yang tidak dapat diterima oleh masyarakat pada masa itu, maka pada tahun Huichang dari dinasti Tang, aliran ini juga sudah dibasmi saat terjadi penindasan agama Buddha, sehingga Tantra Tang telah lenyap di daerah Han. Sekarang di Jepang ada yang disebut sebagai Tantra Timur, itu belajar dari Tiongkok pada masa itu, namun tanpa melakukan Guanding. Menurut ajaran esoterik, jika seseorang belajar ajaran esoterik tanpa melakukan Guanding, itu dikategorikan sebagai pembajakan Fa, tidak diakui pernah diajarkan oleh dirinya. Satu aliran lain dari India, melewati Nepal menyebar masuk ke Tibet, dinamakan Tantra Tibet, dan masih terus beredar sampai sekarang. Demikian pada dasarnya keadaan agama Buddha. Perkembangan dan proses evolusinya telah saya sampaikan dengan amat sederhana dan secara garis besar saja. Di dalam seluruh proses perkembangan agama Buddha, masih timbul pula aliran Zen seperti yang didirikan oleh Boddhidarma, aliran Tanah Suci, aliran Huayan dan lain-lain, semua merupakan hasil pemahaman ajaran Sakyamuni pada masa itu, ini juga termasuk agama Buddha yang telah diperbaiki. Demikian di dalam agama Buddha ada belasan aliran ini, karena mengikuti formalitas agama, oleh karena itu termasuk kategori agama Buddha.

Agama-agama baru yang ada pada abad ini, tidak hanya pada abad ini saja, yang pada beberapa abad yang lampau telah didirikan di berbagai tempat di dunia, kebanyakan dari mereka adalah palsu. Para Sang Maha Sadar menyelamatkan manusia, selalu memiliki sebuah surga sendiri, Sakyamuni, Amitabha, Vairocana dan lain-lain, para Tathagata ini dalam menyelamatkan manusia, semua punya sebuah dunia yang diselenggarakan sendiri. Dalam galaksi kita ini, dunia semacam ini ada 100 lebih, Falun Dafa kita juga punya Dunia Falun.

Ke mana tujuan manusia yang ingin diselamatkan oleh aliran Fa palsu itu? Mereka tidak dapat menyelamatkan manusia, yang mereka ajarkan bukan Fa. Tentu saja ada sebagian orang yang dalam mendirikan agama pada awalnya tidak punya tujuan menjadi iblis yang merusak agama ortodoks. Ketika mereka telah Kai Gong Kai Wu pada tingkat yang berlainan, telah dapat melihat sedikit prinsip, tetapi bila dibandingkan dengan Sang Sadar yang menyelamatkan manusia jauh sekali bedanya, mereka sangat rendah. Mereka memang menemukan sedikit prinsip, menemukan beberapa hal di tengah manusia biasa adalah salah, mereka juga memberi tahu orang lain cara untuk berbuat baik, pada mulanya juga tidak melawan agama lain. Akhirnya orang lalu percaya dan memuja mereka, ajarannya dianggap masuk akal, kemudian makin lama makin percaya pada mereka, akhirnya orang-orang ini mulai memuja mereka, dan tidak memuja agama lagi. Begitu timbul keterikatan hatinya demi nama dan kepentingan pribadi, diminta publik memberi gelar tertentu, sejak itu mereka mendirikan sebuah agama baru. Saya beri tahu anda, semua ini termasuk kategori agama sesat, sekalipun ia tidak mencelakakan orang, ia juga agama sesat. Karena ia telah mengganggu orang lain yang menganut agama ortodoks, agama ortodoks menyelamatkan manusia sedang mereka tidak mampu. Makin lama setelah makin berkembang jauh, diam-diam mereka berbuat kejahatan. Dewasa ini banyak dari jenis semacam ini yang telah menyebar ke Tiongkok, seperti apa yang disebut aliran Fa Avalokitesvara merupakan salah satu di antaranya. Maka anda harus selalu waspada, kabarnya di salah satu negara Asia Timur ada lebih dari 2.000 macam, di Asia Tenggara dan negara Barat lain, kepercayaan apa pun ada, bahkan ada satu negara yang secara terus terang dan tegas mengakui adanya ajaran perdukunan. Hal semacam ini merupakan iblis yang muncul pada masa akhir Dharma. Yang disebut dengan akhir Dharma bukan semata-mata dimaksudkan pada agama Buddha saja, namun maksudnya ialah sejak mulai dari satu tingkat yang sangat tinggi hingga sampai banyak ruang ke bawah semua telah rusak. Akhir Dharma bukan hanya dimaksudkan pada akhir Dharma agama Buddha, namun maksudnya ialah masyarakat manusia yang sudah tidak ada Fa yang mengendalikan hati guna mempertahankan moral. (Li Hongzhi, Zhuan Falun, Bab III)
 
"Dharma dalam agama Buddha hanya merupakan satu bagian kecil dari Fa Buddha, masih ada banyak Dafa yang tinggi dan mendalam, masih ada berbagai Fa yang berlaku pada berbagai tingkat yang berbeda. Sakyamuni mengatakan, bahwa untuk Xiulian ada 84.000 aliran Fa. Sedang dalam agama Buddha baru ada beberapa aliran Fa, hanya ada aliran Tiantai, aliran Huayan, aliran Zen, Tanah Suci, aliran esoterik dan lain-lain, hanya beberapa aliran ini saja, bahkan belum cukup dianggap sebagai sisa kelebihan. Jadi ia tidak dapat merangkum seluruh Fa Buddha, ia hanya satu bagian kecil dari Fa Buddha. Falun Dafa kita juga merupakan salah satu dari 84.000 aliran Fa, tidak ada hubungan dengan agama Buddha primitif sampai agama Buddha masa akhir Dharma, juga tidak ada hubungan dengan agama modern.

Agama Buddha didirikan oleh Sakyamuni pada 2.500 tahun lalu di India kuno. Setelah Sakyamuni Kai Gong Kai Wu, Dia teringat kembali pada ihwal Xiulian yang dilakukan dahulu, lalu dipublikasikan guna menyelamatkan manusia. Pada aliran Fa-Nya saja, betapa sudah disusun entah berapa puluh ribu jilid kitab, namun sebenarnya hanya 3 huruf, karakteristik aliran Fa-Nya disebut: "Berpantang - Samadhi - Kebijakan". Berpantang berarti menghentikan segala nafsu keinginan di tengah manusia biasa, secara paksa anda dibuat kehilangan keinginan mengejar kepentingan, dan terputus dari segala hal duniawi. Dengan demikian hatinya juga berubah menjadi Kong, tidak memikirkan apa pun lagi, sehingga dapat mencapai samadhi, itu suatu proses yang saling mengisi dan melengkapi. Setelah mencapai samadhi, harus duduk bermeditasi untuk benar-benar berkultivasi, mengandalkan daya samadhi berkultivasi ke atas, ini adalah bagian Xiulian yang sejati dari aliran Fa itu. Mereka juga tidak berbicara latihan teknik gerakan, tidak mengubah Benti. Mereka hanya berkultivasi Gong yang menentukan tinggi rendahnya tingkat, jadi senantiasa Xiulian Xinxing, tidak berkultivasi raga juga tidak membicarakan evolusi Gong. Bersamaan itu dengan bersamadhi mereka memperkuat daya samadhinya, menderita dalam bermeditasi, melenyapkan karmanya. Kebijakan (Hui), itu artinya seseorang telah Kai Wu, telah Da Zhi Da Hui. Telah melihat kebenaran alam semesta, telah melihat wajah asli berbagai ruang alam semesta, menampakkan kuasa supernormal yang dahsyat. Kai Hui, Kai Wu, disebut juga Kai Gong.

Pada waktu Sakyamuni mendirikan aliran Fa-Nya ini, bersamaan itu di India beredar 8 macam agama. Ada semacam agama yang sudah berurat berakar mendalam, disebut agama Brahmana. Sepanjang kehidupan, Sakyamuni selalu mengalami perjuangan ideologi dengan agama lain. Karena yang diajarkan Sakyamuni adalah Fa ortodoks, sehingga dalam seluruh proses pengajaran itu, Buddha Dharma yang diajarkan makin lama makin populer. Sedang agama lain makin lama makin melemah, bahkan agama Brahmana yang sudah berurat berakar mendalam itu juga dalam kondisi nyaris musnah. Tetapi setelah Sakyamuni mencapai Nirvana, agama lain juga mulai bangkit kembali, terutama agama Brahmana juga mulai bangkit kembali. Sebaliknya apa yang terjadi dengan agama Buddha? Ada beberapa biksu telah Kai Gong, dan Kai Wu pada berbagai tingkat yang berbeda, namun terbuka pada tingkat yang relatif rendah. Sakyamuni telah mencapai tingkat Tathagata, sedang banyak biksu belum mencapai tingkat ini.

Pada tingkat berbeda Fa Buddha punya manifestasi yang berbeda, tetapi makin tinggi makin mendekati kebenaran, makin rendah makin jauh terpisah dari kebenaran. Oleh karena para biksu itu mencapai Kai Gong Kai Wu pada tingkat rendah, maka menifestasi alam semesta, pemahaman situasi dan prinsip yang dipahami dari tingkat mereka itu digunakan untuk menginterpretasi perkataan yang pernah diucapkan Sakyamuni. Dengan kata lain, ada biksu yang menginterpretasi Dharma yang pernah diucapkan Sakyamuni dengan tafsiran begini atau begitu. Bahkan ada sebagian biksu menggunakan pemahaman sendiri untuk disampaikan seolah-olah ajaran Sakyamuni, dan sudah tidak mengajarkan ajaran Sakyamuni yang asli. Dengan demikian mengakibatkan Buddha Dharma berubah wajah sehingga tidak dapat dikenali lagi. Sama sekali sudah bukan merupakan Dharma yang pernah diajarkan Sakyamuni, akhirnya mengakibatkan Buddha Dharma dalam agama Buddha telah musnah di India. Ini adalah sebuah pelajaran sejarah yang serius, maka di kemudian hari di India malah tidak ada agama Buddha lagi. Sebelum mengalami kemusnahan, agama Buddha mengalami berkali-kali perbaikan, akhirnya menggabungkan ajaran agama Brahmana, membentuk suatu agama yang sekarang ada di India, dinamakan agama Hindu, dan tidak memuja Buddha apa pun, tapi telah memuja beberapa lainnya, juga sudah tidak percaya Sakyamuni, situasi semacam ini yang terjadi.

Dalam proses perkembangan agama Buddha, terjadi beberapa kali perbaikan yang agak besar, pertama terjadi pada waktu tidak lama setelah Sakyamuni wafat, berdasarkan prinsip tingkat tinggi yang pernah diajarkan Sakyamuni, ada yang mendirikan agama Buddha Mahayana. Sebagian lain beranggapan bahwa Dharma yang diajarkan Sakyamuni secara terbuka adalah untuk diajarkan pada manusia seumumnya, yang berguna untuk mendapat pembebasan pribadi dan mencapai buah status Arhat, tidak mengajar penyelamatan segala makhluk hidup secara universal, lalu ini dinamakan agama Buddha Hinayana. Biksu dari negara Asia Tenggara masih mempertahankan cara Xiulian orisinil dari zaman Sakyamuni, di daerah Han ia disebut agama Buddha Hinayana. Tentu saja mereka sendiri tidak mengakuinya, mereka beranggapan bahwa mereka adalah pewaris ajaran asli Sakyamuni. Sebenarnya memang demikian, pada dasarnya mereka telah mewarisi cara Xiulian zaman Sakyamuni.

Agama Buddha Mahayana yang mengalami perbaikan semacam ini setelah menyebar masuk ke Tiongkok, lalu menetap di Tiongkok, yakni semacam agama Buddha yang sekarang beredar di negeri Tiongkok. Sebenarnya dibandingkan agama Buddha pada zaman Sakyamuni dia sudah berubah wajah sehingga tidak dapat dikenali lagi, dari dandanan sampai pada kondisi kesadaran seutuhnya, serta proses Xiuliannya, semua sudah mengalami perubahan. Agama Buddha primitif hanya memuja Sakyamuni sebagai pendiri, namun pada agama Buddha yang sekarang telah timbul banyak Buddha dan Maha Bodhisattva, bahkan merupakan suatu kepercayaan pada banyak Buddha. Timbul suatu kepercayaan pada banyak Tathagata, menjadi suatu agama multi-Buddha. Misalnya Amitabha, Bhaishajaguru, Vairocana dan lain-lain, juga timbul banyak Maha Bodhisattva. Dengan demikian agama Buddha secara menyeluruh sudah berbeda dibandingkan dengan yang semula didirikan oleh Sakyamuni.

Dalam masa itu bahkan pernah terjadi semacam proses perbaikan, Bodhisattva Nagarjuna mempublikasikan semacam cara kultivasi esoterik, dari India melewati Afganistan, lalu memasuki wilayah Xinjiang menyebar masuk ke daerah Han, saat itu tepat pada masa dinasti Tang, maka ia dinamakan Tantra Tang. Karena Tiongkok mendapat pengaruh aliran Konghucu agak besar, memiliki konsep moral yang tidak sama dengan bangsa lain pada umumnya. Di dalam metode Xiulian aliran esoterik ini ada kultivasi berpasangan pria dan wanita, yang tidak dapat diterima oleh masyarakat pada masa itu, maka pada tahun Huichang dari dinasti Tang, aliran ini juga sudah dibasmi saat terjadi penindasan agama Buddha, sehingga Tantra Tang telah lenyap di daerah Han. Sekarang di Jepang ada yang disebut sebagai Tantra Timur, itu belajar dari Tiongkok pada masa itu, namun tanpa melakukan Guanding. Menurut ajaran esoterik, jika seseorang belajar ajaran esoterik tanpa melakukan Guanding, itu dikategorikan sebagai pembajakan Fa, tidak diakui pernah diajarkan oleh dirinya. Satu aliran lain dari India, melewati Nepal menyebar masuk ke Tibet, dinamakan Tantra Tibet, dan masih terus beredar sampai sekarang. Demikian pada dasarnya keadaan agama Buddha. Perkembangan dan proses evolusinya telah saya sampaikan dengan amat sederhana dan secara garis besar saja. Di dalam seluruh proses perkembangan agama Buddha, masih timbul pula aliran Zen seperti yang didirikan oleh Boddhidarma, aliran Tanah Suci, aliran Huayan dan lain-lain, semua merupakan hasil pemahaman ajaran Sakyamuni pada masa itu, ini juga termasuk agama Buddha yang telah diperbaiki. Demikian di dalam agama Buddha ada belasan aliran ini, karena mengikuti formalitas agama, oleh karena itu termasuk kategori agama Buddha.

Agama-agama baru yang ada pada abad ini, tidak hanya pada abad ini saja, yang pada beberapa abad yang lampau telah didirikan di berbagai tempat di dunia, kebanyakan dari mereka adalah palsu. Para Sang Maha Sadar menyelamatkan manusia, selalu memiliki sebuah surga sendiri, Sakyamuni, Amitabha, Vairocana dan lain-lain, para Tathagata ini dalam menyelamatkan manusia, semua punya sebuah dunia yang diselenggarakan sendiri. Dalam galaksi kita ini, dunia semacam ini ada 100 lebih, Falun Dafa kita juga punya Dunia Falun.

Ke mana tujuan manusia yang ingin diselamatkan oleh aliran Fa palsu itu? Mereka tidak dapat menyelamatkan manusia, yang mereka ajarkan bukan Fa. Tentu saja ada sebagian orang yang dalam mendirikan agama pada awalnya tidak punya tujuan menjadi iblis yang merusak agama ortodoks. Ketika mereka telah Kai Gong Kai Wu pada tingkat yang berlainan, telah dapat melihat sedikit prinsip, tetapi bila dibandingkan dengan Sang Sadar yang menyelamatkan manusia jauh sekali bedanya, mereka sangat rendah. Mereka memang menemukan sedikit prinsip, menemukan beberapa hal di tengah manusia biasa adalah salah, mereka juga memberi tahu orang lain cara untuk berbuat baik, pada mulanya juga tidak melawan agama lain. Akhirnya orang lalu percaya dan memuja mereka, ajarannya dianggap masuk akal, kemudian makin lama makin percaya pada mereka, akhirnya orang-orang ini mulai memuja mereka, dan tidak memuja agama lagi. Begitu timbul keterikatan hatinya demi nama dan kepentingan pribadi, diminta publik memberi gelar tertentu, sejak itu mereka mendirikan sebuah agama baru. Saya beri tahu anda, semua ini termasuk kategori agama sesat, sekalipun ia tidak mencelakakan orang, ia juga agama sesat. Karena ia telah mengganggu orang lain yang menganut agama ortodoks, agama ortodoks menyelamatkan manusia sedang mereka tidak mampu. Makin lama setelah makin berkembang jauh, diam-diam mereka berbuat kejahatan. Dewasa ini banyak dari jenis semacam ini yang telah menyebar ke Tiongkok, seperti apa yang disebut aliran Fa Avalokitesvara merupakan salah satu di antaranya. Maka anda harus selalu waspada, kabarnya di salah satu negara Asia Timur ada lebih dari 2.000 macam, di Asia Tenggara dan negara Barat lain, kepercayaan apa pun ada, bahkan ada satu negara yang secara terus terang dan tegas mengakui adanya ajaran perdukunan. Hal semacam ini merupakan iblis yang muncul pada masa akhir Dharma. Yang disebut dengan akhir Dharma bukan semata-mata dimaksudkan pada agama Buddha saja, namun maksudnya ialah sejak mulai dari satu tingkat yang sangat tinggi hingga sampai banyak ruang ke bawah semua telah rusak. Akhir Dharma bukan hanya dimaksudkan pada akhir Dharma agama Buddha, namun maksudnya ialah masyarakat manusia yang sudah tidak ada Fa yang mengendalikan hati guna mempertahankan moral. (Li Hongzhi, Zhuan Falun, Bab III)



gue nanya LSY n TBSN bukan yg lain:D:D:D
 
hmm saya agak bingung juga ini.. sebenernya saya yg salah atau anda yg salah...
Yg Saya Tau Jika Seseorang Sudah Menjadi Buddha, Ia Tidak Akan Terlahir Kembali.. dalam arti Parrinibana

jadi tidak mungkin Lu Sheng Yen adalah Buddha Amithaba..
dan Buddha Amithaba sendiri juga masih ada di alam Dewa..

Jika seseorang sudah mampu berkultivasi keluar dari Triloka maka dia tidak akan bereinkarnasi kembali.

Namun jika di masih berada di dalam Triloka maka dia masih harus bereinkarnasi kembali.

Sudah keluar atau masih berada di dalam Triloka bisa dilihat dengan sudah setinggi apa pilar Gong-nya, bagi yang bisa melihat. Ini menunjukkan buah status dia / tingkatan dia.

Pilar Gong ini tidak pernah bohong.
 
kalo dia tu seorang sammasambuddha or buddha lain nya
tidak mungkin kan melakukan perbuatan terhina,

sangat memalukan. sudah mendompleng ajaran asli.
mendirikan aliran yg ngk jelas.
sangat menyesal sekali.. bodoh
 
saia dengar master lu sheng yen ini membuat buku...
saia pernah membaca bukunya tentang smua pengalaman yg di alaminya...
baik persitiwa mistik dan lain"~
 
wow!!!
kalau begitu sakyamuni budha juga memilih mana yang dia sukai dan cocok donk bro??????

siddharta (sebelum menjadi buddha) telah melalui sekian asankheya kappa dan beratus ribu kappa tambahan untuk mencari jalan pembebasan sekaligus melengkapi parami-nya. Setelah berguru pada guru Alara Kalama dan Uddaka Ramaputra, Siddharta telah mencapai tingkat jhana (brahma) tertinggi. Tetapi siddharta masih menyadari bahwa pencapaian tersebut masih belum membebaskan dari lingkaran kelahiran dan kematian... Jadi dalam hal ini, Siddharta tahu mana yang merupakan Jalan (arahatta Magga), mana yang bukan merupakan Jalan... Jadi tidak ada dalam konteks suka dan cocok...

Kalau pengalaman saya sendiri, saya mengikuti suatu ajaran tidak dalam konteks suka dan cocok, tetapi berdasarkan pengalaman dan penyelidikan lebih lanjut terhadap ajaran.

Terminologi Suka dan Cocok dikedepankan, sebagai ucapan diplomatis ataupun telah kehabisan cara untuk membuktikan apakah sesuatu hal itu adalah merupakan "kebenaran"...
 
saia dengar master lu sheng yen ini membuat buku...
saia pernah membaca bukunya tentang smua pengalaman yg di alaminya...
baik persitiwa mistik dan lain"~


lebih baik, lu beli buku donald dee,

ehm, ak kasik mantra mau

Guru Silit Silit Sheng Yen Lu :D:D:D
 
bisa nya menghina aja joke,yang berbobot donk kasi sanggahannya,jangan bisanya menghina aja,payah,nga berbobot tanggapan dari joke
 
bisa nya menghina aja joke,yang berbobot donk kasi sanggahannya,jangan bisanya menghina aja,payah,nga berbobot tanggapan dari joke

bobot nya mau berapa ton
gue kagak ngerti maksud anda,..:D:D:D

kalo ,, masalah mantra gue kagak tau yee,,
nemu aja hhhehehehe:D:D:D
 
bobot nya mau berapa ton
gue kagak ngerti maksud anda,..:D:D:D

kalo ,, masalah mantra gue kagak tau yee,,
nemu aja hhhehehehe:D:D:D

makanya kalo nga tau jangan menghina,ingat mulut mu harimau mu,mantera itu baik mantera sesat atau lurus tetap punya "pelindung dharma" nya jadi ada yang "ikutin" so saran gue jangan menghina mantera,orangnya silakan aja toh karma anda sendiri,cam kan hal ini
semua tergantung anda
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.