• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Takut, tetapi Merasa Dekat

stanza

IndoForum Beginner E
No. Urut
44969
Sejak
31 Mei 2008
Pesan
441
Nilai reaksi
3
Poin
18
" Fear of God ", kata- kata itulah yang menghiasi dinding kelas kami pada waktu diadakan perlombaan menghias dinding kelas II SMP beberapa puluh tahun yang lalu. Pada waktu itu, sebagian besar murid di kelas kami belum tahu persis arti ungkapan itu. Kemudiam, salah seorang yang memprakarsai penulisan itu menuturkan bahwa arti ungkapan itu adalah " Takut akan Tuhan".
Berbicara tentang rasa takut, setiap orang pasti pernah mengalami rasa takut, baik pada usia anak- anak , masa remaja ataupun setelah dewasa. Sewaktu masih anak- anak rasa takut yang sering muncul adalah: takut gelap, takut tenggelam, takut dimarahi oleh orangtua atau guru kelas, takut dihukum, dan lain- lain. Dari berbagai macam bentuk rasa takut itu, secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua bentuk.
Pertama, rasa takut yang disertai perasaan yang menyeramkan seperti: berada di tempat gelap, bertemu setan, ular, kalajengking, jatuh dari ketinggian, binatang buas, dan lain- lainnya.Kedua, takut dengan perasaan penuh hormat karena kewibawaan, kekuasaan, dan kebesaran seseorang, seperti: raja, direktur, peraturan, polisi, hukum.
Perasaan takut yang kedua itu muncul karena adanya wujud kewibawaan dan kebesaran yang dimiliki oleh seseorang dan ia berhak memberi hukuman, kalau suatu saat seseorang melanggar dan melakukan tindakan penyimpangan dari aturan yang semestinya. Takut akan Tuhan termasuk dalam golongan takut yang kedua ini. Manusia dengan kelemahan dan kekurangan yang dimilikinya, menyadari bahwa dirinya tak berarti bila dibandingkan dengan Tuhan yang penuh kuasa dan mahabesar. Rasa takut yang muncul itu lebih ditekankan pada ketakutan untuk melakukan pelanggaran atau dosa. Karena, dosa yang dilakukan akan mendatangkan hukuman; upah dosa adalah maut. Dalam Ibrani 12: 28 dikatakan: "Jadi karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut".
Tuhan telah memberikan garis- garis pengajaran yang tertulis dalam firman-Nya, agar setiap orang yang percaya kepada Tuhan dapat bertekun dan melakukan kehendak-Nya. Takut akan Tuhan, memiliki keunikan tersendiri, yang berbeda dengan rasa takut yang lain. Mengapa dikatakan demikian? Karena walaupun ada rasa takut, tetapi pada sisi lain merasa dekat dengan Tuhan. Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang mahakasih dan setia kepada setiap umat-Nya. Dia senantiasa melimpahkan berkat-Nya kepada kita, sehingga rasa takut kita berubah menjadi rasa damai dan sejahtera.
Kesaksian Mazmur 28: 7- 8 menyatakan, "TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku: kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya. TUHAN adalah kekuatan umat-Nya dan benteng keselamatan bagi orang yang diurapi-Nya!" Kita patut mengucap syukur kepada-Nya atas berkat dan anugerah-Nya dalam setiap langkah kehidupan kita, terlebih anugerah keselamatan hidup yang kekal. Pemazmur juga mengatakan dalam Mazmur 23: 1- 3 bahwa "TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, ia membimbing aku ke air yang tenang. Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya".
Rasa takut yang termasuk dalam kelompok pertama menyebabkan orang yang takut berusaha menjahui penyebab ketakutan itu dan membuat orang enggan untuk melihat dan bertemu dengan objek ketakutannya. Orang itu menganggap objek itu sangat menyeramkan atau mengerikan, sehingga mereka ingin membuat jarak sejauh- jauhnya. Berbeda dengan takut kepada Tuhan, walaupun rasa takut tetap ada, tetapi merasa dekat dengan Tuhan yang tidak pernah jauh dari umat-Nya. Dengan iman yang telah dimiliki oleh anak- anak TUhan, Ia hadir di dalam setiap hati umat-Nya.
" Takut, tetapi merasa dekat ", itulah yang seharusnya dirasakan oleh setiap orang Kristen. Jarak dan hubungan yang dulunya mungkin terasa jauh dengan Tuhan, disebabkan karena merasa diri tak layak di hadapan-Nya. Ketakutan itu muncul karena takut akan hukuman yang pantas ditimpahkan kepada manusia yang penuh dosa dan cela. Tetapi, setelah berjalan mengikuti jejak jalan Tuhan, yang terbina melalui firman-Nya, kehidupan ini semakin hari semakin indah. Jarak yang pada awalnya dirasa begitu jauh, dari hari ke hari menjadi semakin dekat.
Sebelum Tuhan dianggap seperti penguasa yang menakutkan, yang setiap saat dapat menghukum umat-Nya. Akan tetapi, setelah mengenal-Nya lebih dekat, nyatalah bahwa bukan demikian halnya, tetapi malah kasih dan berkat yang dirasakan . Rasa takut itu kini telah berubah menjadi sebuah hubungan yang begitu indah, bagaikan hubungan seorang bapak dengan anaknya.
Takut akan Tuhan masih tetap terpatri dalam hati jemaat-Nya. Tetapi, takut itu lebih memandang rasa hormat atas kebesaran dan kekuasaan-Nya yang tiada terbatas. Dalam arti yang konkret, manusia takut akan hukum- hukum Tuhan. Karena pelanggaran atas hukum- hukum Tuhan dapat membawa konsekuensi hukuman kebinasaan. Hal inilah yang senantiasa menjadi ketakutan kita, sebagai insan Kristen, karena tidak seorang pun di antara kita ingin menerima hukuman. Hanya dengan iman dan keyakinan yang teguh serta dengan bimbingan-Nya kita dapat berjalan melalui rel yang telah Tuhan sediakan.
Takut, tetapi merasa dekat, senantiasa dapat dirasakan oleh setiap anak Tuhan. Dalam Filipi 2: 12 Rasul Paulus mengatakan kepada jemaat di Filipi dan anak- anak Tuhan saat ini: "Hai saudara- saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir". Kita tetap takut melakukan dosa, tetapi dengan kesetiaan mengikut Tuhan akan membawa lebih dekat dengan Tuhan. Sebagai domba- domba Tuhan yang setia, akan terus berjalan mengikuti Gembala yang baik yang berada di depan sampai kepada saat terakhir. Mazmur 103: 17 mengatakan, "Tetapi kasih setia TUHAN dari selama- lamanya sampai selama- lamanya atas orang- orang yang takut akan Dia".
 
Ketika hidup kita dekat dengan Tuhan, percayalah Tuhan tidak pernah meninggalkan kita.

Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah ke bumi di bawah; sebab langit lenyap seperti asap, bumi memburuk seperti pakaian yang sudah usang dan penduduknya akan mati seperti nyamuk; tetapi kelepasan yang Kuberikan akan tetap untuk selama-lamanya, dan keselamatan yang dari pada-Ku tidak akan berakhir. Yesaya 51:6
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.