one
IndoForum Junior D
- No. Urut
- 7570
- Sejak
- 4 Okt 2006
- Pesan
- 1.813
- Nilai reaksi
- 276
- Poin
- 83
Ada seorang anak tunggal yg lahir dari keluarga kaya di Cina. Sewaktu kecil, dia diramal oleh seorang guru sakti bahwa dia akan hidup bahagia tanpa kekurangan, dia ditakdirkan menjadi orang yang sangat kaya.
Guru itu terkenal sakti , tidak pernah berbicara sembarangan , tidak pernah berbohong dan 99% ucapannya merupakan suara dari para dewa, sehingga anak itu & keluarganya sangat percaya akan hasil ramalan tsb.
Anak itu tumbuh semakin dewasa, tetapi semakin malas, gemar berfoya-foya sampai kedua orang tua nya meninggalpun anak tersebut tetap malas serta berfoya-foya. Suatu hari habislah harta warisan orang tuanya. Dia meminjam uang kiri kanan dan berjanji akan melunasi hutangnya, dia yakin suatu hari dia akan dapat melunasi hutangnya karena dia ditakdirkan kaya raya. Dia terus berfoya-foya, umurnya terus bertambah, dan hutangnyapun terus bertambah, sampai suatu hari tidak ada seorangpun yang mau memberikan hutan lagi kepadanya.
Maka orang ini menjadi pengemis yang malas, kerjanya meminta-minta, hasil mengemis untuk makan dan setelah cukup kenyang, dia tidur & tidak mau bekerja sama sekali, sehingga membuat murka penduduk disana, sampai akhirnya tidak ada lagi orang yang mau memberikan apapun kepadanya.
Suatu saat ketika dia sangat kelaparan dan gagal meminta makan kepada semua orang yang ditemuinya, dia pergi ke sebuah kuil. Disana dia memohon agar diberikan makanan, namun pengurus kuil tidak bersedia memberikan makanan kecuali kalau dia mau menyapu halaman kuil.
Dia menyapu beberapa saat, lalu dia meminta makan, namun penjaga kuil memaksa dia menyapu semua daun kering di halaman kuil, mengumpulkannya ke sudut benteng kuil, menggali tanah dan menimbun daun kering itu di dalam lubang tanah galian. Tapi karena orang ini sangat malas, dia tidak mau melaksanakannya, dia lebih memilih terbaring kelaparan hingga ajalnya tiba.
Ketika arwahnya naik kehadapan dewa maut, dia protes kepada para dewa. Dia bilang dewa telah berbohong, dulu dewa berkata bahwa dia ditakdirkan untuk menjadi kaya, namun kenyataannya dia mati kelaparan & miskin.
Jubir dewa lalu menjelaskan bahwa seharusnya dia menjadi orang super kaya yang hartanya tidak akan habi dipakai berfoya-foya 3 turunan kalau saja dia menyelesaikan tugas dari penjaga kuil tersebut, karena di dalam tanah di sudut benteng kuil tsb telah disediakan satu peti besar berisi emas permata tak bernilai.
Andai saja dia tidak super malas, maka dia akan menemukan harta karun tersebut sehingga dia bisa melunasi semua hutang & masih tersisa banyak sekali harta utk hidup kaya raya.
Orang ini kembali protes, dewa licik, dewa curang, kalau memang saya ditakdirkan kaya, ya jadikan saya kaya & tdk perlu syarat apapun & kerja apapun.
Dewa2 mulai trersinggung & bertanya, lalu apa maumu ?
Orang ini lalu menjawab, saya ingin bisa hidup enak, tinggal dirumah bagus, bisa makan kenyang & tidur nyenyak tanpa perlu harus bekerja.
Setelah berunding, akhirnya para dewa meluluskan permintaannya, dia kembali dititiskan kedunia, tinggal dirumah mewah, makan kenyang tidur nyenyak tanpa perlu kerja apapun, hanya saja bukan sebagai manusia, melainkan sebagai seekor kucing.
Sering kita dengar & lihat betapa bnyak orang yang ingin hidup enak tapi kurang mau berjuang, hanya bersedia bekerja sesaat lalu segera menikmati hasilnya.
Kita semua ditakdirkan kaya raya, asalkan kita mau membayarnya : kerja keras, konsisten dan persisten, pantang menyerah.
BE ALL YOU CAN BE
Guru itu terkenal sakti , tidak pernah berbicara sembarangan , tidak pernah berbohong dan 99% ucapannya merupakan suara dari para dewa, sehingga anak itu & keluarganya sangat percaya akan hasil ramalan tsb.
Anak itu tumbuh semakin dewasa, tetapi semakin malas, gemar berfoya-foya sampai kedua orang tua nya meninggalpun anak tersebut tetap malas serta berfoya-foya. Suatu hari habislah harta warisan orang tuanya. Dia meminjam uang kiri kanan dan berjanji akan melunasi hutangnya, dia yakin suatu hari dia akan dapat melunasi hutangnya karena dia ditakdirkan kaya raya. Dia terus berfoya-foya, umurnya terus bertambah, dan hutangnyapun terus bertambah, sampai suatu hari tidak ada seorangpun yang mau memberikan hutan lagi kepadanya.
Maka orang ini menjadi pengemis yang malas, kerjanya meminta-minta, hasil mengemis untuk makan dan setelah cukup kenyang, dia tidur & tidak mau bekerja sama sekali, sehingga membuat murka penduduk disana, sampai akhirnya tidak ada lagi orang yang mau memberikan apapun kepadanya.
Suatu saat ketika dia sangat kelaparan dan gagal meminta makan kepada semua orang yang ditemuinya, dia pergi ke sebuah kuil. Disana dia memohon agar diberikan makanan, namun pengurus kuil tidak bersedia memberikan makanan kecuali kalau dia mau menyapu halaman kuil.
Dia menyapu beberapa saat, lalu dia meminta makan, namun penjaga kuil memaksa dia menyapu semua daun kering di halaman kuil, mengumpulkannya ke sudut benteng kuil, menggali tanah dan menimbun daun kering itu di dalam lubang tanah galian. Tapi karena orang ini sangat malas, dia tidak mau melaksanakannya, dia lebih memilih terbaring kelaparan hingga ajalnya tiba.
Ketika arwahnya naik kehadapan dewa maut, dia protes kepada para dewa. Dia bilang dewa telah berbohong, dulu dewa berkata bahwa dia ditakdirkan untuk menjadi kaya, namun kenyataannya dia mati kelaparan & miskin.
Jubir dewa lalu menjelaskan bahwa seharusnya dia menjadi orang super kaya yang hartanya tidak akan habi dipakai berfoya-foya 3 turunan kalau saja dia menyelesaikan tugas dari penjaga kuil tersebut, karena di dalam tanah di sudut benteng kuil tsb telah disediakan satu peti besar berisi emas permata tak bernilai.
Andai saja dia tidak super malas, maka dia akan menemukan harta karun tersebut sehingga dia bisa melunasi semua hutang & masih tersisa banyak sekali harta utk hidup kaya raya.
Orang ini kembali protes, dewa licik, dewa curang, kalau memang saya ditakdirkan kaya, ya jadikan saya kaya & tdk perlu syarat apapun & kerja apapun.
Dewa2 mulai trersinggung & bertanya, lalu apa maumu ?
Orang ini lalu menjawab, saya ingin bisa hidup enak, tinggal dirumah bagus, bisa makan kenyang & tidur nyenyak tanpa perlu harus bekerja.
Setelah berunding, akhirnya para dewa meluluskan permintaannya, dia kembali dititiskan kedunia, tinggal dirumah mewah, makan kenyang tidur nyenyak tanpa perlu kerja apapun, hanya saja bukan sebagai manusia, melainkan sebagai seekor kucing.
Sering kita dengar & lihat betapa bnyak orang yang ingin hidup enak tapi kurang mau berjuang, hanya bersedia bekerja sesaat lalu segera menikmati hasilnya.
Kita semua ditakdirkan kaya raya, asalkan kita mau membayarnya : kerja keras, konsisten dan persisten, pantang menyerah.
BE ALL YOU CAN BE