• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Tahun Berganti, Lapangan Pekerjaan Masih Sempit

praymoney

IndoForum Newbie F
No. Urut
29480
Sejak
31 Des 2007
Pesan
29
Nilai reaksi
1
Poin
3
Srihastuti, warga kawasan Wijaya Timur, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, mungkin bisa menjadi salah satu contoh keluarga yang harus terus berjuang dan berharap setiap tahun. Satu harapan mereka, yakni ada pekerjaan lebih baik bagi suaminya yang saat ini masih luntang-lantung tak menentu. "Pergantian tahun ini, mudah-mudahan suami saya dapat pekerjaan yang tetap dan bagus. Biarpun sedikit yang penting halal," ucap Srihastuti kepada SCTV, Selasa (1/1).

Namun dari tahun ke tahun, presiden ganti presiden, sang suami tetap sulit mendapatkan pekerjaan. Bahkan, perayaan Tahun Baru 2008 pun tak dapat dinikmati Srihastuti dengan sukacita seperti banyak orang. Maklum, saat malam pergantian tahun, ia ditinggal suaminya untuk mencari pekerjaan agar anak dan keluarganya bisa makan.

Orang seperti Srihastuti oleh para ekonom disebut kelompok terpinggirkan. Ini adalah gambaran kegagalan pemerintah yang tidak mampu menciptakan lapangan kerja. Padahal dalam setiap laporan tahunan selalu disebut pertumbuhan ekonomi cukup baik dan angka investasi meningkat.

Proyek padat karya mungkin bisa menjadi salah satu jalan keluarnya. Menurut ekonom Institute for Development of Economy and Finance (Indef) Fadhil Hasan, proyek tersebut dapat menumbuhkan pembangunan di sektor industri. Selain tentunya dapat menyerap tenaga kerja atau membuka lapangan kerja baru.

Terlepas dari pendapat Fadhil, Srihastuti adalah potret kecil orang miskin yang masih banyak dijumpai di Tanah Air. Mereka pun terus mendengar klaim pemerintah yang senantiasa mengungkapkan angka kemiskinan menurun dan investasi meningkat. Seperti data Badan Koordinasi Penanaman Modal yang menunjukkan investasi pada tahun 2007 tertinggi sejak 1967. Yakni sebesar Rp 125,94 triliun. Jumlah uang yang mungkin tak pernah terbayangkan oleh Srihastuti.:-/:-/:-/

http://www.newinvestasi.com
http://www.go-kerja.com
 
memang saat skrg banyak orang yang dambakan pekerjaan, tapi menurut yang sering sy lihat, sebetulnya banyak juga lowongan pekerjaan tapi yang cari kerja banyak yang suka pilih2 kerjaaan,
kebanyakan cari kerjaan yang ringan tapi santai.
nah kan ga mudah juga kan cari kerja yang begitu /heh
lapangan pekerjaan terbatas, yang cari kerja banyak udah gitu calon pekerjanya milih2 lagi /wah
akhirnya banyak yang menganggur :(
 
memang saat skrg banyak orang yang dambakan pekerjaan, tapi menurut yang sering sy lihat, sebetulnya banyak juga lowongan pekerjaan tapi yang cari kerja banyak yang suka pilih2 kerjaaan,
kebanyakan cari kerjaan yang ringan tapi santai.
nah kan ga mudah juga kan cari kerja yang begitu /heh
lapangan pekerjaan terbatas, yang cari kerja banyak udah gitu calon pekerjanya milih2 lagi /wah
akhirnya banyak yang menganggur :(

bener deh setubuh....
ge er pe....

klo emang masalahnya terletak pada orang indonesianya sendiri yang mau idup enak...itu gara2 mental mereka? ato kebiasaan mereka yang manja?
 
gampang ah... jadi wiraswasta aja kayak ane... kwkwkwk
 
memang saat skrg banyak orang yang dambakan pekerjaan, tapi menurut yang sering sy lihat, sebetulnya banyak juga lowongan pekerjaan tapi yang cari kerja banyak yang suka pilih2 kerjaaan,
kebanyakan cari kerjaan yang ringan tapi santai.
nah kan ga mudah juga kan cari kerja yang begitu /heh
lapangan pekerjaan terbatas, yang cari kerja banyak udah gitu calon pekerjanya milih2 lagi /wah
akhirnya banyak yang menganggur :(
bener juga ci, tapi sering saya iseng nimbrung di seminar, pihak pemberi kerja justru sering mengeluhkan tentang sumber daya kita, apa SKILLnya memebuhi persyaratan atau tidak, sebenarnya jika pendidikan diIndonesia murah, pasti banyak deh orang pinter dan berdampak ke banyak tenaga kerja Indonesia yang terserap, jadi kita ga perlu lagi menarik tenaga Ahli asing.
kalau slogan saya dulu mungkin terbilang lucu
"Rajin belajar, pasti semua yang kita ingin bisa diraih", termasuk memberikan lapangan pekerjaan baru:">
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.