• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

situ gintung

asga

IndoForum Beginner B
No. Urut
50467
Sejak
17 Agt 2008
Pesan
1.009
Nilai reaksi
9
Poin
38
Ditulis Oleh Pdt. Timotius Bakti Sarono,M.Th
Minggu, 29 Maret 2009
AIR BAH SITU GINTUNG




……. tetapi hendaklah ia ingat akan hari-hari yang gelap, karena banyak jumlahnya. Segala sesuatu yang datang adalah kesia-siaan (Peng 11:8)


Ketika orang-orang sedang menikmati sorganya peraduan di tempat pembaringan yang nyaman tiba-tiba bencana menghantam kenikmatan istirahat malam! Mau dikata apa malapetaka ditakdirkan mendadak tanpa permisi datang tidak diundang pulang tidak diantar. Sampai tulisan ini ditulis tidak kurang dari 100 yang tewas dan ratusan orang dalam pencarian. Ini belum termasuk harta yang ludes tersapu arus dan ratusan orang yang terluka dan ribuan orang traumatic menyaksikan air bah bagaikan jaman Nuh melanda cirende tangerang tetangga dekat Ibu kota Jakarta!
Negeri yang sudah lama dicekoki aneka bencana dengan bumbu malapetaka yang mengakibatkan kengerian dan penderitaan ini terus bergulir tidak ada hentinya. Entah dosa siapa, ini dosa siapa? Jawabnya ada di relung hati ini demikian kata ebiet G. Ade. Pemerintah memang cukup tanggap dalam memberi solusi tetapi sangat tidak siap mengantisipasi! Padahal memprefentif jebolnya tanggul seharusnya bisa di prediksi daripada mengobati dan mencari mereka yang terimbas korban bencana! Lebih murah dalam memelihara tanggul daripada membayar mahal akibat runtuhnya pilar-pilar tanggul yang luluh lantak karena usia yang tua!
Mari kita merenung apa yang ebiet G. Ade lantunkan dalam lagunya mungkin Tuhan telah bosan melihat tingkah kita, yang selalu bangga dengan dosa-dosa atau alam mulai bosan bersahabat dengan kita mari kita bertanya pada rumput yang bergoyang! Lagu jenius dalam memanifestasikan pedihnya hati oleh malapetaka yang terjadi! Orang harus merenung bahwa setiap orang memiliki masa-masa gelap, entah itu bencana, kecelakaan dan marabahaya! Tidak ada satupun yang kebal atau imun terhadap pancaroba kehidupan ini!
Persoalan sekarang yang perlu menjadi renungan ketika masanya tiba, setiap orang harus sadar berbagai macam bencana bukanlah merupakan kehendak Allah! Allah sendiri menghendaki tanggul situ gintung itu nyaman, aman dan member kehidupan! Betapa bangga Ia melihat hasil karya manusia yang bisa member keindahan dimana tempat itu menjadi wisata, orang bisa cekakak cekikik, tertawa lebar, suami istri bersama anak kumpul bersama dan masih banyak keindahan yang lainnya!
Tuhan menciptakan alam memang untuk keperluan manusia, kehendaknya semua dapat menikmati dengan baik! Namun harus diakui ketika hasil karyaNya tidak dipelihara dan di jaga maka manusia berada dalam area hukum alam yang rapuh, yang bisa mendatangkan malapetaka! Situ gintung bukan kehendak Tuhan melainkan di ijinkan Tuhan terjadi karena memang Ia tidak bisa menyangkal hukum yang ia ciptakan semakin rapuh maka secara otomatis akan jebol! Hukum kerapuhan mendatangkan kerusakan sementara hukum pemeliharaan mendatangkan keindahan! Tuhan menghargai hukum tersebut, sementara manusia berada dalam hukum kerapuhan tanpa pemeliharaan, kekacauan dan kurang perhatian maka Tuhan mengurut dada… anak-anakKu engkau berada dalam bencana besar …. Awas .. byar… tsunami situ gintung melanda!
Dimana Tuhan ketika tanggul itu ambyar dan memuntahkan lahar air bagai badai besar? Ia tetap ada di singgasanaNya! Ia tidak berdiam diri, ia telah memberi peringatan kecil dengan hujan yang tidak berhenti, air yang sudah masuk rumah supaya manusia sadar. Namun orang sudah terlalu sibuk dan lelah sehingga mereka tertidur pulas! Mau dikata apa? Tuhan selalu memberi peringatan terlebih dulu, ambil saja tsunami Aceh semua burung-burung dari laut lari ke darat sebab di tengah laut burung-burung sudah menyaksikan gelombang besar. Sementara yang di darat melihat burung-burung itu bagaikan tontonan, sambil makan uduk melihat ke atas burung-burung itu masih bisa menikmati nasi goreng, nasi uduk dan sederetan yang lain, akhirnya bles…. Mereka tenggelam! 242. 419 mati mengenaskan, bila di gabung Negara lain lebih dari 3.5 juta orang mati dalam hitungan menit!
Lihat saja gempa di China yang meregut ribuan orang dalam hitungan detik, ribuan katak-katak turun ke jalan, orang-orang bingung ada pertanda apa ini. Mereka sebagian berlarian jijik melihat katak yang lompat-lompat sementara yang naik mobil tinggal melindas katak-katak itu tanpa ampun. Akhirnya brak ….. tanah terbuka dan 40 ribu orang mati mengenaskan dan sebagian besar terkubur hidup-hidup. Tuhan model apa yang memiliki kehendak selalu bangga dan tepuk tangan bila ada bencana sementara umatNya meratap? Tidak itu bukan model Allah yang disebut Bapa yang penuh kasih! Ia ingin kita memiliki masa depan, Yermia 29:11 mengatakan, Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaKu mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Berulang kali dalam Alkitab mengatakan bahwa Ia Allah yang baik yang tidak merancang kecelakaan dan bencana kecuali ditengah-tengah orang yang tegar tengkuk dan kaum yang memberontak, rancangannya sangat menakutkan. Mikha 2:3 mengatakan : “ Sebab itu beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku merancang malapetaka terhadap kaum ini, dan kamu tidak dapat menghindarkan lehermu dari padanya; kamu tidak dapat lagi berjalan angkuh, sebab waktu itu adalah waktu yang mencelakakan.
Ketika Tuhan akan menghancurkan air bah di jaman Nuh! Ia terlebih dahulu menunjukkan luka hatinya oleh karena ulah manusia di jaman Nuh yang selalu berbuat dosa. Kejadian 6:7 Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka." Untuk itu mari kita belajar membuat hati Tuhan senang dan tidak melukainya setiap waktu
Orang harus memiliki deposit spirit itu berarti memupuk sebuah kekuatan batin yang besar sehingga ketika badai datang ia masih bisa berselancar di tengah badai. Ketika bencana datang pikiran orang sudah tidak bisa mengerti, perasaan mereka tercabik-cabik, pengalaman dan profesionalismenya hilang entah kemana namun yang tersisa adalah spiritualitas! Spirit inilah yang akan memback up segala sesuatu! Orang yang memiliki deposite spirit akan menyadari bahwa semua ini di ijinkan Tuhan terjadi karena ada sedikit hal yang Ia ingin bicara kepada manusia supaya ingat kembali! Zona nyaman manusia terkadang menghilangkan eksistensi Tuhan. Untuk itu Ia terlalu professional dalam mengambil perhatian kita untuk kembali kepadaNya!

muuph kalo repost

diambil dari : http://www.holyspiritministry.info/Renungan-Hari-Ini/Air-Bah-Situ-Gintung.html;;)
 
mantap bro untuk menyadari bahwa manusia sangatlah lemah

jadi jangan sombong2

hehe
 
Persoalan sekarang yang perlu menjadi renungan ketika masanya tiba, setiap orang harus sadar berbagai macam bencana bukanlah merupakan kehendak Allah!

/no1 yap...jangan menyalahkan Allah kalau jadi korban bencana alam....mungkin saja itu akibat kebodohan kita sendiri....
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.