• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Siap Dibentuk

stanza

IndoForum Beginner E
No. Urut
44969
Sejak
31 Mei 2008
Pesan
441
Nilai reaksi
3
Poin
18
Intan adalah salah satu batu permata yang mahal dan digemari banyak orang, khususnya kaum wanita. Sebagai pemakai perhiasan itu mungkin saja mereka tidak tahu proses pembuatannya. Intan bisa menjadi indah dan mahal tak lepas dari jerih payah dan keahlian perajin dan ditunjang oleh bahan baku intan yang memiliki kadar yang baik pula. Intan memiliki kadar yang berbeda- beda, sesuai dengan kadar karat yang dikandungnya. Nilai dan harga jual di pasaran akan tergantung pada kadar karat yang tergantung di dalam intan itu.
Seorang perajin intan yang telah berpengalaman dapat menghasilkan intan yang menarik. Saya pernah membaca dalam sebuah majalah, bahwa proses untuk dapat menghasilkan sebuah intan yang baik ditentukan oleh empat faktor, dalam bahasa Inggris dikenal dengan empat C, yakni:
1. Cutting ( pemotongan ).
Proses pemotongan dan pembentukan intan sejak dari bentuk aslinya hingga menjadi bentuk perhiasan.
2. Clearity ( kejernihan ).
Kejernihan dari intan sangat mempengaruhi daya pandang intan secara keseluruhan setelah menjadi bentuk perhiasan.
3. Colour ( warna ).
Warna yang terpancar dari batu permata ini memiliki daya tarik tersendiri bagi para pecinta perhiasan.
4. Carat Weight ( kadar karat ).
Kadar karat yang terkandung dalam intan sangat mempengaruhi nilai intan; hal ini berhubungan dengan kekerasan batu intan itu.

Dari keempat faktor diatas, faktor kedua, ketiga, dan keempat ditentukan oleh faktor alam yang menghasilkannya. Hanya pada faktor pertama yang ditentukan oleh manusia, yaitu si perajin itu sendiri. Faktor alam sangat sulit untuk diubah atau direkayasa manusia. Oleh karena itu, yang dapat dipengaruhi oleh keahlian manusia hanya satu faktor, yaitu pemotongan (cutting).
Satu hal yang tidak disadari oleh banyak orang termasuk penggemar intan bahwa sebelum intan dibentuk sebagai perhiasan, pada awalnya hanya sebuah batu bening yang kurang menarik dan tidak jauh berbeda dengan sebuah kelereng. Kemudian, dengan ketekunan dan keahlian sang perajin, mulai dilakukan pemotongan- pemotongan untuk membentuk segi yang dapat memancarkan sinar dari beberapa sudut. Dengan proses pemotongan atau pembuangan bagian tertentu, maka batu yang pada awalnya kurang menarik dapat menjadi batu permata yang indah. Dalam proses ini, sang perajin harus berani mengikis atau memotong bagian- bagian yang menurutnya kurang baik. Dengan keberanian yang dilakukan dan ditunjang dengan ketekunan untuk mengikis sedikit demi sedikit, akhirnya akan menghasilkan karya yang dikagumi banyak orang.
Orang Kristen terpanggil untuk bercermin kepada firman Tuhan. Kehidupan yang dapat memancarkan sinar kasih Kristus merupakan wujud kehidupan yang dipersembahkan oleh insan- insan Kristen kepada Tuhan. Kalau kita menengok ke belakang, orang Kristen pada dasarnya adalah manusia biasa yang tidak terlepas dari dosa, kekurangan dan kelemahan yang tidak berbeda dengan orang lain. Keberadaan itu dapat digambarkan dengan sebutir batu intan yang belum dibentuk, yang wujudnya tidak jauh berbeda dari batu- batu lainnya.
Batu yang tampak sederhana tidak akan memancarkan sinarnya apabila tidak diproses lebih lanjut. Manusia yang menjadi hamba dosa perlu diproses lebih lanjut agar dapat menjadi manusia yang dapat memancarkan sinar kasih Kristus. Melalui firman Tuhan proses itu boleh terjadi, sehingga dalam perjalanan hidup orang Kristen dari hari kehari akan membentuk dirinya dengan cara mengikis dan memotong bagian- bagian kehidupannya yang tidak berguna. Dengan proses itu pembentukan dirinya akan semakin jelas. Firman Tuhan dapat memberikan petunjuk bagian mana yang sesuai dan bagian mana yang tidaak berkenan kepada Tuhan. Mazmur 33: 15 mengatakan : " Dia yang membentuk hati mereka sekalian, yang memperhatikan segala pekerjaan mereka".
Proses itu memerlukan waktu yang tidak sebentar, karena harus disertai ketekunan dan kemauan. Kikisan demi kikisan dilakukan untuk membentuk dirinya agar semakin indah dan memancarkan sinar kasih Kristus yang sejati. Cahaya dan sinar dari berbagai sudut kehidupannya dapat dilihat dan dikagumi banyak orang, dan pada akhirnya menjadi berkat bagi orang lain.
Seperti halnya seorang perajin intan, keberanian untuk memotong terus- menerus untuk membuang bagian yang tidak berguna hingga menjadi batu permata yang indah. Demikan pula orang Kristen secara terus- menerus diajarkan untuk berani membuang dan mengikis perilakunya yang tidak sesuai denga firman Tuhan. Tanpa ada keberanian untuk membuang sifat- sifat negatifnya, maka dirinya tidak akan dapat menjadi orang Kristen yang benar.
Sebagaimana perajin intan setiap saat melihat hasil karyanya, meneliti dengan saksama, apakah masih ada bagian- bagian yang perlu dibuang lagi, demikian juga orang Kristen harus senantiasa mawas diri, bercermin diri, melihat kondisi pribadinya dan bukan melihat keadaan orang lain. Hal itu perlu agar dirinya semakin terbentuk sebagai anak- anak Allah yang sejati.
Setelah intan itu dibentuk dengan hasil prima dan memuaskan, masih diperlukan tindakan- tindakan untuk menjaga agar intan itu selalu tampak indah. Cahaya intan akan menjadi buram dan pudar bila terkena tangan yang kotor, minyak, debu dan lain- lain.
Oleh karenanya, si pemilik intan harus dapat menjaga dan menghindarkan intannya dari hal- hal yang bisa merusak keindahannya. Orang Kristen yang imannya telah terbentuk dengan benar dalam perjalanan kehidupannya yang masih panjang itu, harus dapat menjaga kualitas iman yang telah dimiliki dan menghindarkan diri dari ancaman- ancaman yang dapat membuat cahaya kristianinya menjadi pudar dan suram.
Situasi di sekelilingnya dapat mempengaruhi hidupnya dan Iblis tidak akan tinggal diam, Iblis selalu ingin menjatuhkan orang Kristen yang dalam kehidupannya taat kepada Tuhan. Dengan kewaspadaannya itu, kualitas iman yang telah terbentuk dengan baik dan benar dapat terus dipertahankan sepanjang hidupnya.
Dalam 2 Petrus 3: 14 dikatakan: " Sebab itu, saudara- saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak tercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya dalam pendamaian dengan Dia".
Intan- intan Kristen itu secara terus- menerus memancarkan kasih Kristus yang secara tidak langsung dapat menerangi keadaan sekitarnya. Dengan pancaran kasih Kristus yang indah, maka jiwa- jiwa baru akan tertarik untuk melihat dan mempelajari sinar intan Kristus. Amanat Agung dari Tuhan Yesus untuk menjadikan semakin banyak orang diselamatkan telah dilakukan melalui kesaksian intan Kristus. Dengan sinar intan- intan Kristen itu, tidak mustahil akan semakin banyak bermunculan intan- intan Kristus yang baru.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.