• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Share Wisata Kita

couky

IndoForum Beginner A
No. Urut
3017
Sejak
8 Jul 2006
Pesan
1.431
Nilai reaksi
163
Poin
63
Buat para Ifers yang hobi jalan2 pasti tau dmana tempat2 yang asyik buat traveling . . . .

nah share dunk tempat2 yang menurut kalian wajib untuk di kunjungi, terutama wisata alam di Bumi Indonesia ini. mungkin ada yang dari daerah tertentu yang jarang banget di kenal sama orang luar . . . .
 
Saya awali terlebih dahulu, tempat yang pernah saya kunjungi . . .
salah satunya yaitu Gunung Bromo yang merupakan salah satu tujuan wisata di Jawa Timur. Tempat wisata alam ini terletak di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di timur kota Malang, Jawa Timur. Pengunjungnya bukan hanya wisatawan lokal, bahkan banyak yang berasal dari luar negeri. Dengan pemandangan yang khas membuat Bromo layak menjadi tujuan wisata.



Melihat Matahari Terbit Bromo dari Pananjakan, kita bisa mengunjungi kawasan ini sejak dini hari dengan tujuan melihat terbitnya matahari. Untuk melihatnya, Anda harus menaiki Gunung Pananjakan yang merupakan gunung tertinggi di kawasan ini. Medan yang harus dilalui untuk menuju Gunung Pananjakan merupakan medan yang berat. Untuk menuju kaki Gunung Pananjakan, kita harus melalui daerah yang menyerupai gurun yang dapat membuat kita tersesat. Saat harus menaiki Gunung Pananjakan, jalan yang sempit dan banyak tikungan tajam tentu membutuhkan ketrampilan menyetir yang tinggi(jika pakai kendaraan sendiri). Untuk itu, banyak pengunjung yang memilih menyewa mobil hardtop (sejenis mobil jeep) yang dikemudikan oleh masyarakat sekitar. Masyarakat sekitar berasal dari suku Tengger yang ramah dengan para pengunjung.

Sampai diatas, ada banyak toko yang menyediakan kopi atau teh hangat dan api unggun untuk menghangatkan tubuh sambil menunggu waktu tebitnya matahari. Ada pula toko yang menyewakan pakaian hangat. Menyaksikan terbitnya matahari memang merupakan peristiwa yang menarik. Buktinya, para pengunjung rela menunggu sejak pukul 5 pagi menghadap sebelah timur agar tidak kehilangan moment ini. Kita pun tidak selalu bisa melihat peristiwa ini, karena bila langit berawan, kemunculan matahari ini tidak terlihat secara jelas. Namun, saat langit cerah, Kita dapat melihat bulatan matahari yang pertama-tama hanya sekecil pentul korek api, perlahan-lahan membesar dan akhirnya membentuk bulatan utuh dan memberi penerangan sehingga kita dapat melihat pemandangan gunung-gunung yang ada di kawasan ini. Antara lain, Gunung Bromo, Gunung Batok, atau Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa.
 
klo gw pengen ke gili trawangan.. huhuhuhu :x:x:x:x

nih klo yang mw ke jakarta biar ngga nyasar
Peta Jakarta

:D:D:D:D:D:D

Ngomongin soal pantai.... gak usah jauh jauh...G suka Pantai Sawarna Di daerah Banten....gile tuh pantai bener2 keren abiss,amazing,salah satu pantai terbaik yang ada di Indonesia bener2 bikin takjub deh
 
Kalo menurut saya para senior yang hobby travelling bole mencoba sumatera lo,seperti sumatera utara.disini terdapat salah satu danau kebanggaan Indo karena danau toba adalah danau terbesar di Dunia,Hutan,Gunung,Pantai,dan the hidden paradise juga banyak terdapat disini.Indo kaya akan segalanya.I love Indo :D :D
 
Coban Glothak Malang Jatim

Bl8.jpg


Wisata alam air terjun Coban Glothak tak kalah menawannya dengan beberapa tempat wisata alam lainnya yang ada di Malang. Wisata air terjun ini berada di Desa Bedalisodo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Saya menikmati suasana yang indah dan hawa dingin yang diakibatkan jatuhnya air saat berada di Coban Glothak.

Jarak lokasi Coban Glothak dengan pusat perkotaan Malang Maupun Kabupaten Malang tidak begitu jauh, hanya sekitar 15 kilometer. Sedangkan dari pemukiman terakhir penduduk Desa Bedalisodo, Wagir Kabupaten Malang lebih kurang 4 kilometer.

Konon , nama Coban Glothak itu berasal dari bunyi bebatuan yang jatuh bersama jatuhnya air terjun. Bebatuan yang jatuh dan di bawa air itu menimbulkan bunyi klothak - klothak. Kejadian itulah yang kemudian di jadikan nama air terjun tersebut. Dan hingga saat ini , bebunyian itu masih bisa di dengar saat malam hari. katanya dibelakang air terjun ini terdapat gua yang katanya juga bahaya kalo masuk . . . .gmana tidak bahaya bahkan untuk berdiri d bawah air terjun yang tingginya kurang lebih 100 meter saja sudah susah.

menurut seorang warga setempat, coban glothak ini merupakan coban terakhir dari 7 coban yang berada di atasnya. jadi masih ada 6 coban yang ada diatasnya. Namun untuk mencapai coban yang pertama kayaknya sulit deh . . . .


untuk menuju ke coban glothak ini lumyan sulit juga, karena harus menyusuri sungai yang lumayan deras dan dingin. sehingga kaki cepat merasa cape karena dinginnya sungai ini.
 
susah di tempuh... /wah /wah /wah

ga da alternatif lain ya cara sampai nya om ?
 
ya kalo mau gampang mah mending ke tempat wisata ancol ato dufan . .. .


tinggal bayar beres . .. .
 
Alas Purwo, Banyuwangi
Alas Purwo is the most eastern National Park of Java. There is a good beach for surfing named Plengkung

G-Land, Taman Nasional Alas Purwo(TNAP)

plengkung.jpg

G-Land, The Seven Giant Wave Wonder, ikon yang diberikan peselancar asing untuk gulungan ombak disebuah pantai di dalam Taman Nasional Alas Purwo (TNAP), Banyuwangi, Jawa Timur. Lokasinya ideal, karena berada diujung selatan, sekaligus paling timur dari daratan Pulau Jawa. Letaknya strategis untuk berselancar, karena menjorok tegak, seolah memandang garis pantai pulau Jawa dari arah lautan lepas.

G-Land punya tiga konotasi yang berbeda: “Green”, karena lokasinya di tepi hutan primer yang masih bagus. “Great”, karena salah satu ombak yang terbaik di dunia untuk selancar dan “Grajagan”, sebuah nama pelabuhan nelayan terdekat, tempat menyeberang kesana sebelum ada jalan yang melintas di hutan TNAP. Apapun artinya, itulah julukan yang diberikan untuk sebuah nama lokal bernama Plengkung.

Ombak di Plengkung merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Ombak setinggi 4-6 meter sepanjang 2km dlm formasi 7 gelombang bersusun “go to left” cocok ditunggangi oleh peselancar kidal. Selain Plengkung untuk peselancar prof, ada juga Pantai Batu Lawang untuk pemula. Ombak disini dikenal “dua puluh dua puluh” yang artinya dua puluh menit mendayung ketengah dan dua puluh menit menikmati titian ombak.

TNAP selain surganya peselancar, juga tempat yang cocok untuk berpetualang menembus hutan, mengamati satwa di padang terbuka dan berkunjung ke gua2 mistis. Entah kenapa, TNAP juga tempat yang paling banyak dikunjungi untuk tujuan meditasi dari berbagai latar belakang etnis dan religius dari seluruh Indonesia. Beberapa orang bahkan telah bertahan 3 tahun bermeditasi dihutan dan gua. Menarik berbincang, bertukar pikir dengan mereka, tentang perspective alam semesta, arti kehidupan dan tujuan sebenarnya dari hidup ini.

Gua2 meditasi yang dimaksud adalah Gua Istana, Gua Putri dan Gua Padepokan, selain Gua Macan yang konon punya nilai mistis tinggi. Gua ini dicapai dari Pos Pancur sejauh 2 km berjalan kaki. Tak jauh dari Rawabendo, terdapat Pura Tua bernama Giri Seloka yang sudah ada disana jauh sebelum TNAP ada. Menurut catatan buku tamu di Pos Rawabendo, sebagian dari pengunjung TNAP adalah tamu ibadah menuju ke Pura ini. Hari teramai di TNAP adalah hari Pager Wesi, hari suci penuh upacara seperti halnya Kesodo di Bromo-Tengger.

Di TNAP terdapat padang Sadengan, tempat dimana sekitar 200-an ekor banteng, rusa dan merak tinggal. Lokasi ini tak jauh dari pintu masuk Rawabendo, melalui 3 km jalan makadam dengan pemandangan hutan jati tua dengan status dihutankan. Terdapat juga pantai Ngagel, tempat penangkaran penyu belimbing, abu2 dan hijau. Lokasi ini hanya berjarak 3 km dari Rawabendo melalui jalan makadam dan pasir pantai.

TNAP memiliki banyak pantai bagus, bebas dari hiruk pikuk turis kota. Kegiatan komersial yang berarti hanya di Plengkung, dikelola oleh dua atau tiga operator swasta sebagai resort khusus kaum peselancar. Disini, nyaris seluruh tamunya adalah pengunjung Mancanegara (kenapa warga Indonesia sendiri malah jarang menikmati keindahan bumi pertiwi dan lebih memilih wisata ke mal-mal luar negeri????), terutama dari Australia. Penginapan dan kehidupan yang ditawarkan sangat membumi, menyatu dengan setting alam TNAP. Cottage atau kamar mungil yang disewakan menggunakan bahan alami, spt. kayu, bambu dan ijuk dengan penerangan lampu minyak tanah. Beberapa bahkan cukup unik, dengan ruang tidur berupa gerobak sapi tempo dulu. Namun demikian, biayanya cukup mahal, sampai ratusan US dollar dalam satu paket: beberapa hari bermalam, sewa peralatan selancar, makan dan biaya transfer dari/ ke Denpasar.

Terdapat juga pantai Trianggulasi, pantai pasir putih dengan pemondokan yang dikelola langsung pihak TNAP dengan biaya yang lebih terjangkau. Pantai Gotri dengan bulir pasirnya yang berbentuk bulat besar2 dan sangat ringan, sehingga terasa sulit berjalan. Selain itu ada lagi Pantai Parang Ireng dengan pasirnya yang hitam legam. Di tepi pantai antara Pancur dan Plengkung terdapat deretan pohon2 sawo kecik raksasa yang tumbuh berjajar. Buah sawo kecik hutan dengan kulitnya yang berwarna merah memiliki rasa manis, buahnya berserakan dipantai.

Hutan TNAP dapat dicapai melalui kota Banyuwangi terus ke Muncar atau melalui Benculuk dengan tujuan akhir Pasar Anyar. Dari sini kita meninggalkan perkampungan, menuju hutan terisolasi di ujung Blambangan, melalui 10 km jalan makadam menuju pintu utama Taman Nasional di Rowobendo. Pendaftaran langsung dapat dilakukan disini. Dari Rowobendo, 3km jalan makadam menuju Pancur, sebuah pos TNAP ditepi pantai. Dari Pancur, jalan bercabang2 menuju Sadengan, pantai Ngagel atau terus ke selatan menuju Plengkung. Walaupun didalam hutan, penunjuk arah cukup jelas, dan kecil kemungkinan tersasar, walaupun tanpa panduan. Jika anda membutuhkan panduan, Jagawana atau asisten Jagawana yang ramah siap membantu.

Jalan dari Pancur ke Plengkung sejauh 6km adalah jalan aspal yang masih baru, dengan sebagian kecil saja yang masih belum selesai. Jalan ini sempat dipertanyakan keberadaannya oleh LSM, antara sasaran eko-turisme di satu pihak dan pelestarian hutan konservatif disisi lain. Apapun pendapatnya, banyak orang sepakat menilai bahwa TNAP termasuk salah satu taman nasional yang paling berhasil dan paling terbebas dari penyusupan / penebangan liar yang sedang marak di hampir diseluruh taman nasional Indonesia.

Lokasi pantai2 di TNAP dpt dicapai dlm hitungan sebentar dari Pancur. Khusus Plengkung, kendaraan pribadi hanya boleh diparkir di pos Pancur. Dari sini, diteruskan dengan 3 cara: berjalan kaki selama 1.5 jam, diantar jagawana TNAP naik motor trail, atau menggunakan angkutan khusus TNAP.

Apapun cara dan tujuannya, TNAP adalah taman nasional unik yang patut dikunjungi karena memiliki daya tarik keindahan pantai, punya misteri, tetapi mudah dicapai. Jika anda liburan menuju Bali, mampirlah barang sejenak, dibutuhkan hanya 2 jam dari penyeberangan Ketapang. Kami yakin anda akan menemukan pengalaman baru disini. Tidak banyak orang Indonesia yg pernah datang kesini. Saya sendiri, cukup beruntung pernah menyaksikan keindahan pantai dan kesunyian hutan di Taman Nasional Alas Purwo ini.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.