• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Berita Selain Pocong, Ini Nama Aneh Lain di DPT Singkawang

yan raditya

IndoForum Addict E
No. Urut
163658
Sejak
31 Jan 2012
Pesan
24.461
Nilai reaksi
72
Poin
48
ZmMNi.jpg

Ketua Divisi Sosialisasi KPU Singkawang, Erwin Irawan (kanan) berfoto bersama Pocong (tengah) dan pengurus RT setempat di kediaman Pocong, Pangkalan Batu
Pocong, seorang warga Singkawang, Kalimantan Barat, yang dicoret dari daftar pemilih tetap KPU setempat karena namanya aneh, ternyata memiliki marga (siang) di depan namanya, yaitu Tjhai. Namun, marga yang didapat dari orangtuanya tersebut dihapus sejak 2009 lalu.

Ketika dimintai tanggapan, Pocong tak mempersoalkan hal tersebut. Selama ini, dirinya juga merasa tidak punya masalah mengenai namanya. "Tak pernah ada yang nanya. Biasa saja," ungkap Pocong.

Terkait pemilihan umum, dia mengaku selalu ikut menggunakan hak pilihnya, termasuk pada pemilihan wali kota beberapa waktu lalu. "Setiap ada pemilu, saya pasti ikut. Ini kartu pemilih saya," ungkapnya lantas menunjukkan kartu pemilih miliknya.

Selain Pocong, ada nama warga lainnya yang terbilang aneh, dia adalah Garam. Dia juga masuk ke DPT KPU Singkawang. Garam yang tinggal cukup jauh dari Pangkalan Batu juga mengenal Pocong. Menurutnya, Pocong memang sudah lama tinggal di tempat tersebut.

Sementara itu, Ketua RT 3 RW 1, Pangkalan Batu, Kelurahan Sagatani, Singkawang Selatan, Subroto, mengungkapkan, nama-nama seperti Pocong dan lainnya sudah menjadi hal biasa. Menurutnya, pemberian nama itu terkait dengan kepercayaan masyarakat.

"Tahun 2009, waktu kita mengurus identitas diri, marganya dihapus. Saat itu, kata orang capil (Disdukcapil) ada aturannya," jelas Subroto.

Dia juga menjelaskan, di Kampung Rantau, ada warga yang suaminya bernama Paler, sementara istrinya, Entet. Kedua nama tersebut merupakan bahasa daerah dari alat kelamin pria dan wanita. Saat ini, lanjut Subroto, kedua suami istri ini sudah dikaruniai cucu.

"Kalau di Kampung Rantau, itu sudah biasa. Di sini juga sudah biasa. Kadang, kalau salah memberi nama anak itu bisa sakit. Namanya memang begitu. Kita mau memanggilnya memang agak tidak enak. Tapi, mau bagaimana lagi, namanya memang itu," jelas Subroto.

Mengenai Pocong, Subroto mengatakan memang ia sudah dikenal oleh masyarakat sekitar. Selama ini, Pocong tak pernah membuat masalah di lingkungannya. "Orangnya memang tak mau merepotkan orang lain. Dia juga selalu sehat. Kalau sakit, paling hanya demam," ungkap Subroto.

Sementara itu, Ketua Divisi Sosialisasi KPU Singkawang, Erwin Irawan, menjelaskan, nama Pocong sudah muncul dalam DPT sejak tahun 2004. Namanya juga terdata pada Pemilu 2009 yang lalu.

"Petugas pemutakhiran data juga datang langsung menempelkan stiker di rumahnya. Jadi, kita tetap memasukkan namanya," ungkap Erwin.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.