• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

rahasia panjang umur dan tidak pikun!!!

12qm7da

IndoForum Newbie B
No. Urut
24616
Sejak
25 Okt 2007
Pesan
192
Nilai reaksi
8
Poin
18
drtanop1.png


HIDUP SEHAT ALAMI
Dr. Tan Tjiauw Liat


Oleh: Emma Madjid (Majalah Nirmala, April-2007)
KITA boleh iri melihat sosok Dr Tan Tjiauw Liat. Bukan hanya fisiknya yang segar, sehat, dan lincah (tinggi 167 cm/berat 59 kg) tapi daya ingatnya juga luar biasa. Selama wawan*cara dua setengah jam, ia membuka lebih dari 10 buku, di antaranya How To Use Glutamine to Strengthen the Immune System, Improve Muscle Mass & Heal the Digestive Tract, The Anti-aging Zone, dan Water Cures: Drugs Kill untuk menunjukkan latar belakang pendapat*nya. Buku-buku tersebut hanya sebagian kecil dari koleksi buku yang berjajar rapi di dalam lemari bukunya.
Saya benar-benar kagum pada dokter berusia 76 tahun itu. la bukan hanya ingat warna cover buku, judul, atau tempat buku itu disimpan, melainkan hafal di luar kepala isi buku-buku itu. Mulai dari alinea, kalimat, yang sudah diberi dua garis dengan tinta merah, sampai kata per kata!. Luar biasa....
Buku-buku, jurnal-jurnal kesehatan, news*letter, baginya merupakan harta yang tak terni*lai. Ketika banjir melanda Jakarta tahun 2002, rumahnya di bilangan Pluit tak luput dari ben*cana. Anak-anaknya khusus menyewa truk dan jukung untuk mengevakuasinya, namun Dr Tan tetap bertahan hanya mengungsi ke ru*mah tetangganya. la enggan beranjak dari rumahnya. "Lantaran buku-buku saya masih di dalam," katanya. la hanya minta dibawakan sayuran mentah sebagai menu makannya.
Senjatanya: tomat dan mentimun
Pukul 15.00 saat mewawancarai Dr Tan di tempat praktiknya di Pluit, tampak beberapa pasien yang mengalami stroke mulai berda*tangan. Beberapa pasien harus dipapah atau didorong di kursi roda, untuk sampai ke ruang praktik. Pria berkacamata yang sore itu menge*nakan kemeja putih lengan pendek itu lang*sung berdiri dan membuka pintu kamar prak*tiknya. Dengan suara yang nyaring yang meru*pakan ciri khasnya, ia menyapa para pasien dan memperkenalkan mereka kepada saya.
"Ini pasien saya yang sudah berumur 100 tahun. Nah, bapak yang itu tadinya stroke berat, sekarang sudah bisa jalan. Pasien yang duduk di kursi roda itu otaknya sudah dibedah di rumah sakit. Waktu datang tidak berdaya sama sekali, tetapi setelah saya anjurkan makan tomat dan mentimun, kondisinya jauh lebih baik," ujarnya sambil menunjuk ke arah pasien*-pasien yang dimaksud. Mereka tampak ceria, dan mengatakan bahwa gairah hidupnya kembali setelah dirawat dengan penuh kasih sayang oleh Dr Tan.
Dulu 'kapal keruk'
Dokter Tan mengaku kesadaran akan pentingnya hidup sehat, tumbuh sejak lima tahun terakhir ini. "Sedari kecil saya doyan makan. Kalau sedang ada perayaan Cap Go Meh, Nenek menyediakan berbagai macam makanan enak. Tentu saja saya 'sikat' sampai perut saya keras kekenyangan," tuturnya.
Kebiasaan makan enak itu terus berlanjut sampai ia bersekolah di Jakarta. "Waktu itu saya indekos di Jalan Raden Saleh. Dalam waktu 3 bulan, berat badan saya bertambah 13 kg," katanya. Sampai ia berkeluarga, ia belum bisa mengerem kebiasaannya itu. "Saya sering makan di hotel berbintang lima yang memberi diskon 50% untuk paket makan sepuasnya (all you can eat) Saya pikir, kapan lagi bisa makan enak dengan harga murah? Di sana saya bisa ngopi dan makan sepuasnya," tutur Dr Tan mengenang kebiasaannya ketika ia berusia 60 tahun.
Bukan Dr Tan namanya jika berbicara tanpa data. Dari lacinya, ia menge*luarkan selembar foto diri saat bobotnya 80 kg. Penampilannya sama sekali berbeda dengan sosok yang berada di depan saya!
Namun setelah itu badannya mulai terasa tidak nyaman. Pada waktu berjalan, misalnya, dadanya terasa sesak. "Padahal saya rajin mengukur tekanan darah, dan hasilnya normal, 120/80," katanya.
Pada satu kesempatan berkunjung ke Australia menengok seorang anaknya yang bersekolah di sana, ia mendatangi seorang dokter. Dari pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter itu, diketahui tekanan darahnya melesat sampai 180. "Dokter menyuruh saya minum obat. Tetapi saya bilang, NO!. Saya katakan kepadanya, saya akan kembali tiga bulan lagi, dan saya pasti sudah sembuh," ujarnya.
Pulang dari dokter, ia langsung ngeloyor ke toko buku mencari buku kesehatan. "Saya tidak mau sakit, saya ingin panjang umur. Nah, sejak itu saya gandrung membaca buku-buku mengenai kesehatan," katanya.
Sekolah di Internet
Latar belakang pendidikannya sebagai dokter lulusan FKUI tahun 1958 dan spesialis radiologi sangat mendukung keinginannya untuk menemukan kunci hidup sehat. Penguasaannya terhadap bahasa Inggris, Belanda, dan Mandarin secara aktif memudahkannya membaca dan menyerap ilmu kesehatan dari berbagai sumber.
"Sampai sekarang saya masih belajar dan terus belajar. Sekolah saya Internet. Media cybernet atau penjelajahan situs-situs Internet yang dapat dipertanggung*jawabkan, semakin memperluas wasasan saya," ujarnya sambil menyebut situs favoritnya: www.mercola.com .
Hampir setiap hari ia duduk di depan laptop-nya dari pukul 23.30 sampai pukul 05.00, mencari berita kesehatan yang aktual. Dengan demikian, ia tidak pernah ketinggalan informasi. Sebelum duduk di depan laptop, ia selalu melakukan meditasi terlebih dahulu dengan bantuan CD yang berisi suara gemercik air hujan. "CD tersebut dipakai untuk meningkatkan kemampuan fokus. Sudah setahun lebih saya menggunakan CD untuk meditasi," ujarnya. Gadget IT milik orang kantoran masa kini adalah mainannya di usia kepala tujuh. la mahir mengoperasikan komputer dengan segala programnya, merekam dengan USB, sms dijawab melalui PDA-nya dengan kecepatan anak muda, mengirim faksimili pun dilakukannya sendiri.
Ada apa dengan tomat dan mentimun?
Hasil bacaan dan penelusuran di alam maya itulah yang menelurkan gaya hidup dan pola makan yang diterapkannya sekarang.
"Unsur genetika spesies manusia yang dibawa DNA-nya pada kenyataannya tidak pernah berubah sejak zaman purba hingga kini; bahkan di masa mendatang," katanya. Yang berbeda adalah yang ada di sekeliling kita, sebagai hasil dari kecerdasan manusia dan olah teknologi. Ini yang mempengaruhi cara hidup manusia dan cara mengelola hidup termasuk makanannya, serta bagaimana tubuh bereaksi terhadap apa yang dikonsumsi.
Gen (pembawa sifat keturunan yang terdapat pada inti sel) adalah rangkaian gugusan DNA yang tidak mungkin mengalami perubahan dalam waktu singkat. Perubahan pada struktur gen membutuhkan waktu ribuan tahun lamanya akibat paparan (ter-expose) oleh lingkungan yang juga telah berubah dalam kurun waktu sekian lama.
Banyak bukti antropologis (bukan hanya dari sisi medis) yang menjelaskan bahwa penyakit yang muncul saat ini adalah sebagai akibat pola makan, gaya hidup, dan paparan lingkungan. Yaitu karena manusia sudah jauh melenceng ke luar dari rel sebagaimana alam.
Hidup di zaman sekarang tidak bisa terlepas dari polusi, dan kepungan penyakit yang membuat kita mudah sakit. Bagaimana mengantisipasinya? "Pertama insulin harus dikontrol, dan yang kedua pola makan kita harus mengikuti pola makan manusia purba. Manusia purba tidak mengenal api, apalagi kompor dan microwave. Segala sesuatu dikonsumsi secara mentah (raw) dan segar (fresh). Dengan asupan serupa ini tidak heran tubuh akan jauh lebih tahan terhadap segala sesuatu," tuturnya.
Lalu, untuk apa ada restoran? "Restoran itu suatu kebudayaan (civilitation). Itu bukan untuk kesehatan kita. Jika untuk kesehatan, kita harus balik ke DNA kita. Kita hanya makan dedaunan atau sayuran mentah. Tidak ada cara lain. Kalau tidak demikian, pasien saya pasti gagal semua....," katanya dengan lantang.
Sayur mentah satu baskom
Dokter Tan, tidak hanya cuap-cuap memberi nasihat kepada pasien-pasiennya agar mengkonsumsi sayuran mentah untuk mengobati stroke yang mereka derita, tetapi dalam keseharian ia benar-benar mempraktikannya dengan disiplin. "Pukul 6 pagi saya makan buah. Buah yang ada dalam simpanan saya. Kalau ada apel ya itu saja yang dimakan, tapi bukan buah manis tinggi fruktosa seperti pepaya, pisang atau mangga ranum," katanya.
Menurutnya, dari tengah malam sampai jam 12.00 terjadi siklus pembuangan, sebaiknya perut tidak diisi dengan makanan berat. "Siang hari saya makan sayur mentah. Banyaknya satu baskom (mangkuk besar) yang ditambah jahe, kunyit, masing-masing ukuran satu jari, dan satu siung bawang putih. Semua bahan itu dimasukkan ke dalam juice-extractor- bukan blender atau juicer biasa. juice extractor ini mempunyai putaran mesin hanya 30 rpm sehingga tidak menimbulkan panas di atas 30 derajat Celsius, dan ekstraksi mineral terjamin sempurna. Selain itu saya juga makan satu kuning telur mentah organik yang jelas bebas bakteri," katanya. Siang itu sayur yang memenuhi baskomnya terdiri dari brokoli, selada, paprika kuning, tomat, dan mentimun yang dipotong-potong. la adalah pelaku raw-food yang setia dan me*ngerti betul dasar latar belakang mengapa makanan yang disantap harus raw alias men*tah. Bahan makanan dari tanaman yang me*mungkinkan dimakan mentah dan enzim (katepsin) yang terkandung dalam sayuran mentah itulah yang menghancurkan diri sendiri (self destruct) agar komponennya dapat dise*rap pencernaan kita sebagai sumber gizi. Sedangkan sayuran lain yang biasanya perlu dimasak (misalkan kangkung, bayam, kailan, caisim, diambil ekstraknya melalui juice extractor.
Makan sayur mentah saja, apakah tidak lapar? "Tentu saja tidak, karena komposisi sayuran saya bermacam-macam, kondisi ini menjamin" plant-based food" tetap prima sebagai sumber kalori dan energi. Masih di*tambah bawang bombai, aneka sprouts (se*jenis taoge). Kalau masih lapar saya menggado tomat dan mentimun," katanya.
Masih makan kedondong
Dengan berbagai pengetahuan yang dimilikinya kini Dr Tan sangat hati-hati mengkonsumsi makanan maupun minuman. la tidak lagi minum kopi kendati dulu disukainya. "Kalau orang setua saya minum kopi sekali, berarti terbentuk kortisol dalam waktu 24 jam. Kortisol akan bertumpuk jika kita terus mengkonsumsi kopi. Jika sudah demikian, segala macam penyakit akan datang. Misalnya, kita jadi pikun," katanya.
Air putih adalah minuman terbaik, karena dapat menggelontor lemak-lemak tubuh. Seberapa banyak kita minum air putih per hari? "Ukurannya yaitu sampai urine kita tidak berwarna. Urine yang sehat adalah yang bening seperti air ledeng, tidak boleh berwarna," katanya.
la juga mengingatkan bahwa kita harus waspada terhadap bahaya gula.
"Batasi makanan yang mengandung gula seperti beras, terigu, kentang, umbi-umbian, serta wortel (yang dimasak sebagai sup atau dijus). Wortel yang dijus akan menjadi air gula. Artinya kalau kita minum jus wortel sama dengan kita minum air gula. Segala buah yang manis juga mengandung gula. Pemanis dalam bentuk artifisial, seperti aspartam, sakarin, lebih berbahaya daripada gula," katanya.
Jika demikian, buah apa yang baik? Ditanya demikian ia tersenyum. "Buah yang baik adalah alpukat dan kedondong. Gigi saya sudah habis. Agar saya bisa makan sayur mentah, kedondong, mangga muda, dan pepaya muda, semua gigi sudah diganti dengan teknologi implant. Bukan karena keropos, tapi kebanyakan karena kecelakaan di masa lalu, zaman masih menunggang scooter. Oh ya, mangga muda, pepaya muda (bukan yang sudah ranum dengan tinggi kadar fruktosanya) baik dimakan," sambungnya.
Menularkan pola hidup sehat
Dengan mengubah pola makannya, Dr Tan merasa badannya nyaman dan lebih energik. Bobot tubuhnya pun proporsional dengan tingginya. la berhasil menurunkan berat badannya 21 kg dari berat semula 80 kg. Bukan hanya itu, daya ingatnya pun semakin tajam. "Waktu kuliah dulu, kalau ada teman yang menyebut suatu masalah, saya langsung ingat masalah itu dibahas di buku apa, halaman berapa. Nah, di usia saya sekarang ini, daya ingat saya kembali seperti itu.
Temuan-temuan ini ditularkan kepada pasien-pasiennya.
"Mereka saya anjurkan makan tomat dan mentimun. Saya perhatikan, hanya dalam waktu tiga hari atau seminggu, kondisi kesehatan mereka mengalami kemajuan. Mengapa? Karena sayuran mentah adalah makanan yang sesuai dengan DNA kita," katanya.
Kepada pasien-pasiennya, Dr Tan tidak pernah memberi obat-obatan kimia. Bilamana perlu ia hanya memberikan satu suntikan untuk memperlebar pembuluh darah. "Pembuluh darah pasien stroke sering bermasalah," demikian alasannya. Di samping itu, ia juga mengaplikasikan teknik meridian melalui titik-titik akupuntur. Ilmu tersebut dipelajarinya antara lain dari sebuah buku keluaran Bayer dan banyak buku asli tentang meridian dan akupuntur dari bahasa dan sumber aslinya yaitu bahasa Mandarin. Bahasa itu justru baru dikenalnya sebagai orang Tionghoa ketika Jepang masuk dan bahasa Belanda dilarang.
Tidak merepotkan orang lain
Sekarang ini Dr Tan masih sering ke hotel bintang lima untuk makan, tapi ia lebih cerdik. "Saya pilih light lunch, ya murah, ya sehat. Saya bisa makan salad sesuka saya," katanya.
la sangat yakin, apabila setiap orang mau menjaga diri dan merawat diri, ia akan mendapatkan kesehatan yang prima, yang memperpanjang usia hidup aktif. "Dampaknya tentu sangat positif, yang jelas kita tidak merepotkan diri sendiri di usia lanjut dan tidak tergantung pada pasangan, anak-anak, atau orang-orang di sekitar kita. Saya mempunyai tujuan mempertahankan hidup yang berkualitas demi kemanusiaan dengan mempraktikkan kejujuran serta kebenaran untuk tujuan tersebut," tuturnya.
"Sekarang saya punya konklusi yang jelas sekali, yaitu dengan mengikuti DNA - hanya makan sayur, selanjutnya dikombinasi dengan quantum touch- pasti akan sehat seumur hidup."
Bagaimana dengan bermacam-macam diet yang digembar-gemborkan sekarang ini? "Omong kosong! Ndak bisa itu! Pokoknya paling baik hanya mengkonsumsi sayuran mentah. Yang lain dilupain aja, deh," ujarnya. Ekstrim? Tentu begitu kesan pertamanya. Tapi bagaimanapun, komitmen dan disiplinnya untuk sehat sangat mengagumkan. (N)
 
Gue sih pingin hidup dgn umur yg panjang.Tp kl makan sayuran mentah jarang bgt,palingan waktu beli ayam lalapan. Kan sayur2 nya mentah semua.. Hidup sehat yuk..
 
Gue sih pingin hidup dgn umur yg panjang.Tp kl makan sayuran mentah jarang bgt,palingan waktu beli ayam lalapan. Kan sayur2 nya mentah semua.. Hidup sehat yuk..


banyak makan buah buahan aja, terutama untuk sarapan dan makan malam, bisa dijuice atau dimakan langsung, ato makan RUJAK, he..he
 
sama tuh, mo sayur mentah, mo buah2an, mo daging mentah semua jamanya bahan kimia, gak ada lagi yg sehat
 
uda denger anggur, apel ato pear yang direndem formalin?
semangka yg disuntik gula biang dan pewarna makanan?

makanan sehat sekarang susah diperoleh /ok
 
Iya... sekarang untuk memperoleh makanan sehat dan alamit sudah susah /swt

banyakan mengandung zat kimia...... /swt
 
uda denger anggur, apel ato pear yang direndem formalin?
semangka yg disuntik gula biang dan pewarna makanan?

makanan sehat sekarang susah diperoleh /ok

saya setuju, makan sehat sekarang memang susah diperoleh, makanya kesehatan semakin mahal, rumah sakit ama dokter sh senang aja, omzetnya kan naik

untuk sehat gak mesti makan buah-buahan impor ( yang ngimpornya supaya gak rugi, dikasih pengawet ), mendingan juga beli di pasar produk produk lokal kayak : tomat, pisang, mangga, nanas dan buah-buahan lain, lebih murah lagi.

lebih bagus kita memperdayakan pekarangan di rumah kita untuk menanam buah-buahan dan tanaman lainnya dengan sistem organik, artinya kita tidak menggunakan pupuk kimia dan pestisida akan tetapi cukup menggunakan pupuk kompos ( dari bahan daun yang busuk ) dan pupuk kandang.

KESEHATAN ITU PILIHAN KITA BRO !!! MULAI HIDUP SEHAT DARI SEKARANG SUPAYA TIDAK MENYESAL DI KEMUDIAN HARI
 
@^
setuju nih sama yg diatas.... buah impor malah jusru banya zat pengawetnya ya...
enak lagi klo alami dari kebon sendiri... :D
 
klo mau hidup sehat tinggal dipedasaan aja kan sayuran2nya masih alami...
 
Saya pernah mengantar papa berobat ke dr. Tan Tjiauw Liat di jl. Pluit Putri Dalam no.8 Jakarta Utara.

Kesan pertama saya pada dokter ini adalah agak 'pemarah' kesannya menggurui pasien-nya dan gak boleh diprotes. Tempat Prakteknya gak ada toilet sehingga ponakanku yang masih kecil tidak diperbolehkan pipis di dalam rumahnya yang mewah.

Pengobatan-nya lumayan mahal, pagi datang diberi suntikan untuk melebarkan pembuluh darah rp 300000 dan sorenya disuruh datang lagi dengan alasan untuk konsultasi, tetapi ternyata diberi suntikan yang sama dan dicharge rp 300000 lagi.
Jadi sehari bisa rp 600000 untuk 2x suntikan, padahal papa saya sudah sembuh dari strokenya dan cuma pengen konsultasi saja.

Besoknya papa saya disuruh datang lagi untuk diberi suntikan 2x lagi dan seterusnya sampe dokter tsb cuti 2 minggu kemudian sekitar 11 juni / 12 juni 2008, tetapi untuk suntikan ke-3 dst papa saya gak berani datang lagi dengan alasan dokternya tidak ramah dan terlalu mahal :D

Tapi nasehat dia sebenarnya cukup bagus di mana kita diajak untuk mengkonsumsi makanan sayuran yang masih mentah karena mengandung energi hidup (klorofil).
Btw dokter ini agak nyentrik dia gak mau menerima telepon pake hp karena mengandung gelombang radioaktif sehingga paling banyak pasien cuma boleh sms dia saja. Koko saya ditegur 2x karena ada panggilan masuk pada hp-nya. Dokter ini lucu juga dan sedikit narsis dengan mengatakan bahwa rambutnya bisa sedikit hitam lagi padahal tahun lalu sudah putih semua. Memang seh di bagian belakang kepalanya, rambut ada sedikit abu2 gitu :D

Btw kalau mau ke dokter ini kocek-nya siapin yang cukup karena tadi duit saya hampir gak cukup karena gak menyangka untuk tiap kunjungan akan dicharge rp 300000 :D

Salam Sehat yah semua, mencegah lebih baik daripada kurang duit :D
 
iya, serem sekartang juga kayannya ngga ada yang sehat, klo makan mentah nanti kemakan juga petisidanya?
 
Sebagai tambahan neh,
dr. Tan Tjiauw Liat menyuruh membuang semua obat2 yang diberikan dokter.
Menurut dia obat2an dari dokter misalnya obat darah tinggi cuma menurunkan tekanan darah, tapi cuma bersifat sementara saja.
Sedangkan obat diabetes cuma mengikat gula dalam darah yang kemudian dibuang melalui air seni sehingga membuat pasien mudah lapar, kemudian menganggu metabolisme tubuh.
Banyak mengkonsumsi obat dokter juga akan merusak ginjal.
Kemudian beliau mengatakan zaman sekarang dokter dan rumah sakit cuma menjadikan pasien sebagai ladang untuk mencari duit sehingga dia mengatakan ada pepatah membangun rumah sakit sebagai investasi. Bukankah artinya investasi menghasilkan banyak duit dalam jangka panjang
Jadi dokter dan rumah sakit terutama mencari duit juga karena untuk menutupi biaya2 rumah sakit yang besar.
(Tapi saya kok malah merasa telah dijadikan ladang investasi oleh beliau dengan rp 600000 per hari) /swt

Semua makanan yang mengandung gula juga tidak diperbolehkan, misalnya wortel kalau sudah dijuice juga tidak boleh dikonsumsi karena mengandung gula. Apel juga tidak boleh. :-&
Yang boleh dikonsumsi cuma timun, tomat, selada air, paprika kuning, bawang bombay.
Durian tidak boleh dikonsumsi karena itu makanan gajah kata beliau. /e4

Oh yah dr. Tan Tjiauw Liat itu tidak mencatat data pasien, dia cuma menanyakan umur pasien saja, dan ketika kunjungan tidak ada suster (mungkin hari minggu jadi suster-nya tidak masuk kali yah ).
 
ngupil....~! wakh gmana kalo d sayur mentah yg kita makan ad telur lintah ato telur alien ato telur orc ato telur etc bla bla bla...

haakh.. kurang setubuh gw...
 
Wah,kalau mau yg 100% fresh gmn yah?

Tanam sendiri makan sendiri dunk /gg
 
Aduh, TS na postingannya tembok text, lain x pakai enter dan paragraf dunk. Biar lebih semangat bacanya @_@
 
/omg
makan an menta aj/?
beberapa buah jg gk bole
and mahal
/omg
emang mahal kl mo idup lebi lama,segar, and tidak pikun /sob /sob
 
Jika ingin panjang umur dan sehat, Anda harus berani menjalankan gaya hidup sehat. Tak terlalu sulit kok, hanya saja membutuhkan konsistensi Anda untuk menjalankannya tanpa merasa bosan. Jika saat ini Anda terlanjur menjalankan gaya hidup tidak sehat seperti malas berolahraga, makan sembarangan, merokok, mengkonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang, Anda harus segera berubah. Tidak pernah ada kata terlambat untuk memulai. Hanya diperlukan waktu 14 hingga 21 hari saja untuk menanamkan kebiasaan baru masuk ke dalam sistem otak Anda. Termasuk kebiasaan baik.

Kode:
http://kesehatan.infogue.com/tips_panjang_umur
 
wah tips nya panjang bggt nih /heh

kalau makanan mentah bagusnya di rebus dulu........
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.