Creationz
IndoForum Junior E
- No. Urut
- 6396
- Sejak
- 10 Sep 2006
- Pesan
- 1.516
- Nilai reaksi
- 261
- Poin
- 83
JAKARTA, KAMIS - Radar deteksi permukaan atau Ground Penetrating Radar (GPR) mendesak untuk dikembangkan sendiri di dalam negeri. Selain prinsip teknologinya sudah dikuasai para peneliti di Indonesia, pemanfaatannya untuk eksplorasi obyek tersembunyi pada permukaan dangkal sudah semakin meningkat.
"Aplikasi GPR banyak dilakukan untuk keperluan sipil seperti deteksi keretakan jalan, konstruksi jembatan, fondasi bangunan, hingga mencari sumber air bawah tanah," ujar Yuyu Wahyu, peneliti dari Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi Lembaga Ilmu Pnegetahuan Indonesia (P2ET LIPI), dalam Seminar Radar Nasional di Jakarta, Kamis (19/4). Radar jenis ini juga bisa dimanfaatkan untuk keperluan militer seperti deteksi ranjau darat.
GPR, lanjutnya, mengacu pada metode geofisika dengan menggunakan teknik elektromagnetik yang dirancang untuk merekam corak dan karakteristik obyek tersembunyi di bawah suatu permukaan dangkal hingga kedalaman 50 meter tanpa merusaknya. Receiver GPR selain menerima sinyal pantulan ke target yang
dideteksi dari antena GPR, juga menerima hamburan sinyal sekelilingnya (clutter) yang kemudian diproses untuk menghasilkan gambaran yang mudah diinterpretasikan serta dianalisis.
"GPR sudah digunakan secara luas untuk menyelidiki kondisi di bawah permukaan tanah tanpa harus menggali dan merusak tanah. Prinsip teknologi ini sama seperti teknologi radar cuaca atau radar surveillance yang juga telah dikuasai di dalam negeri," katanya.
Sumber air
Sebelumnya, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Teknologi (BPPT) Said Djauharsjah Jenie mengatakan, BPPT juga sedang mengembangkan sistem GPR yang telah berhasil mengujicobakan untuk mendeteksi antara lain tiang pancang hingga kedalaman 30 meter.
BPPT mengembangkan GPR resolusi rendah untuk aplikasi yang membutuhkan kedalaman penetrasi dalam mendeteksi objek-obyek besar seperti lapisan air tanah untuk mencari sumber air di daerah kering. Sleian itu, juga dikembangkan GPR resolusi tinggi untuk mendeteksi benda-benda berukuran relatif kecil yang terpendam tak terlalu dalam seperti kabel listrik atau pipa air.
"Jadi survei GPR ini selain bisa membantu mencarikan sumber air bagi masyarakat di daerah kering juga bisa mengantisipasi kerusakan infrastruktur utilitas sebelum dilakukan pembangunan jalan atau bangunan," katanya. Hal tersebut tentu akan sangat bermanfaat dalam proses perencanaan pembangunan. Namun, pemanfaatan yang lebih luas akan dapat dirasakan jika pengembangannya didukung secara serius pemerintah.
Pengembangan GPR hanya salah satu gagasan menarik yang dikemukakan dalam Seminar Radar (Radio Detecting and Ranging) Nasional yang diselenggarakan selama dua hari di Gedung LIPI, Jakarta, pada 18-19 April 2007. Puluhan paper makalah ilmiah dari para pemerhati, peneliti, produsen, hingga pengguna radar disampaikan dalam acara tersebut.