• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

>>> Pornografi Akibatkan Perilaku Seks Menyimpang ^,^

sibin

IndoForum Newbie A
No. Urut
29651
Sejak
3 Jan 2008
Pesan
268
Nilai reaksi
4
Poin
18
PORNOGRAFI AKIBATKAN PERILAKU SEKS MENYIMPANG

Pornografi memunyai empat efek psikologis bagi mereka yang melihatnya. Keempat efek tersebut menuju pada perilaku seks yang tidak sehat dan menyimpang kepada mereka yang menikmatinya.

Direktur Media Watch Ade Armando mengungkapkan hal tersebut dalam Seminar Fenomena dan Teror Pornografi dalam Media Massa di Jakarta, sebagaimana dikutip harian Media Indonesia.

Menurut Ade Armando, efek tersebut adalah kecanduan (addiction), peningkatan kebutuhan (escalation), materi yang semula tampak immoral perlahan-lahan menjadi hal yang biasa (desensitivization), dan perilaku seks promiskuitas seperti memaksa dan memerkosa serta sodomi (act out sexually).

Efek kecanduan, menurut dia, seseorang sekali melihat gambar atau film porno akan ingin melihat lagi. Efek kedua, eskalasinya akan meningkat, yang mulanya hanya membaca lalu melihat gambar, selanjutnya ingin menyaksikan gambar yang bergerak seperti VCD porno.

Bila orang terus-menerus mengonsumsi film-film porno, menurut Ade, maka dia yang mulanya melihat perilaku seks bebas sebagai hal yang tabu, maka lama-kelamaan perilaku itu jadi biasa saja.

Puncak dari perilaku orang yang sering mengonsumsi film-film porno adalah perilaku seks menyimpang. Misalnya, baru puas bermain seks setelah berhubungan badan dengan cara-cara yang tidak lazim, seperti dipukul, diikat, atau dicambuk.

"Mereka seakan baru puas setelah perempuannya disiksa, seperti dalam kebanyakan isi film-film pornografi yang beredar ilegal di Indonesia," tegasnya.

Efek dari pornografi ini, menurut dia, secara keseluruhan akan menjadikan masyarakat Indonesia tergolong masyarakat aktif seksual. "Namun, celakanya aktifnya di luar nikah, seperti di beberapa negara Barat," tegasnya. (GCM/*)


Penggemar PORNO Emang TerGANGGU JiWAnya YA ^,^

Efek Pornografi seperti Kecanduan Kokain


Efek pornografi pada otak dinamakan toxic, yang berefek setara ketagihan kokain. Padahal, ditengarai ada 420 juta situs syur di internet

Sebuah panel yang terdiri dari para pakar memasukkan laporan ke Senat Amerika Serikat (AS) berkaitan dengan pengaruh buruk pornografi.

Seorang psikiatris menyebutkan PORNOGRAFI adalah jalan bebas hambatan menuju praktek sadomasokis dan kontak seksual dengan binatang.

Sekitar 420 juta website terkait dengan pornografi berserak di internet, membuat kecanduan gambar syur teramat sulit dhentikan dibanding ketika zamannya mesti membeli majalah dan sembunyi-sembunyi di kamar.

Dari toxic pada otak, kecanduan pornografi merambah ke pengunaan kartu kredit yang membabi buta, kurang tidur, menghindar dari tanggungjawab, atau bahkan ‘menendang’ pasangan dalam kehidupan nyata.

Terapis seks Dr Louanne Cole Weston yang juga seorang anggota panel mengatakan, ada tiga hal mengapa seseorang doyan pornografi. Pertama, untuk memuaskan fantasi; kedua, menghindari keintiman dan hubungan dalam kehidupan nyata; dan ketiga atau yang paling banyak menjadikan pornografi sebagai teman sebelum masturbasi.

"Seringkali seseorang tidak mendapatkan hal yang diinginkan dalam kehidupan nyata," kata Dr Weston. Karena itu, pornografi dalam skala tertentu dapat juga menjadi bagian dari hubungan yang sehat, namun pada titik tertentu justru menjadi racun.

Sebagian orang berpaling ke pornografi karena keintiman dalam sebuah hubungan sama sulitnya dengan mempertahankan hubungan itu sendiri. Karena itu kemudian menyisihkannya untuk dinikmati secara rahasia.

Selain itu, dengan semakin mandirinya seseorang, ternyata memberi pengaruh terhadap sebuah hubungan sosial.

Sementara label kecanduan pornografi, menurut dr Weston, adalah istilah yang muncul karena kehidupan sosial tidak setuju dengan perilaku itu. Banyak yang merasa malu dengan masturbasi.

Oh....Ohhhhh....waduh ^,^

Kehidupan seksual normal atau sehat jika perilaku seksual itu dilakukan dengan pasangan nikah,berperilaku seks dengan cara, tempat dan waktu serta tujuan yang tepat untuk mencapai kebahagiaan secara fisik dan jiwa dalam mepertahankan eksistensi kehidupan manusia itu sendiri. Ada dua segi abnormalitas dari seksual yaitu segi fungsi dan kejiwaan.

Dimana abnormalitas seksual segi fungsi sangat banyak dikenal oleh masyarakat umum misalnya impotent, frigiditas, disparenia sedangkan abnormalitas segi kejiwaan biasa disebut juga psikoseksual abnormal yaitu deviasi seksual. Pengertian dari deviasi seksual yaitu gangguan dari arah dan tujuan aktivitas seksual terhadap obyek tidak lazim agar mendapatkan kepuasan.

Deviasi seksual sangat banyak macamnya terdiri dari Homosexual/lesbianisme yaitu perilaku seksual dilakukan pada sesama jenis,

Fethisme perilaku terhadap sebuah benda misal sepatu, pakaian dalam, kaos kaki, atau rambut,

Pedofilia perilaku dilakukan pada anak yang belum matang secara seksual,

Transvesitisme dengan cara memakai pakaian dan berperan sebagai lawan jenis,

Zoofilia perilaku seksual lewat binatang untuk mencapai kepuasan,

Proumerisme menggosok-gosokan tubuh pada lawan jenis,

Sadisme seorang mencapai kepuasan dengan jalan menyakiti secara fisik dan psikologi obyeknya,

Masokhist yaitu mendapatkan kenikmatan bila disakiti obyeknya.

Dua yang terakhir merupakan bentuk yang sangat banyak dijumpai dimasyarakat namun tidak disadari yaitu Exhibisionisme dan Voyeurisme.

Pengertian yang dapat disimpulkan dari berbagai defenisi yang terdapat dalam buku-buku tentang gangguan psikoseksual yaitu ex seseorang memperlihatkan anggota tubuh yang merangsang terutama alat kelamin selain partner/pasangan pernikahan dengan maksud mencapai kegairahan seksual, kepuasan baik materi maupun non materi.

Voyeurisme/ skopofilia perilaku dimana seseorang mengamati aktivitas seksual atau ketelanjangan selain pasangan pernikahan dengan maksud mencari kepuasan seksual. Sebagian besar masyarakat mungkin tidak menyadari gejala-gejala awal dari gangguan jiwa ini.

Gangguan kejiwaan seksual ini terkait dengan masalah pornoversal = terutama pornografi dan pornoaksi yang marak sekarang diperbincangkan. Banyak yang tidak menyadari bahwa ternyata seks bebas merupakan sebuah penyakit kejiwaan. orang yang mengalami gangguan jiwa bermacam-macam, misalnya pada exhibisionisme tingkat ringan mungkin seseorang hanya memperlihatkan sebagian tubuhnya misal lengan dalam, paha.

Dan dia dikatakan menderita gangguan jiwa berat jika organ vitalnya sudah dipertontonkan. Begitu pula dengan voyeurisme biasanya gejala-gejala awal dari penyakit jiwa ini terlihat dimana seseorang sudah menganggap wajar pornografi, melihat secara sembunyi-sembunyi seseorang lagi mandi ataupun bertukar pakaian langsung ataupun lewat media apapun.

Penyakit ini makin parah jika dia tidak dapat mengendalikan diri melihat secara langsung aktivitas seksual maupun pornografi dari orang lain secara berulang kali.

Nah...LOooo ^,^

GAGASAN Kebebasan Perilaku Remaja

PENDIDIKAN kesehatan reproduksi remaja (KRR) makin marak digelar. Seminar‑seminar yang mengampanyekan KRR juga menarik minat remaja.

Namun, ada hal yang patut disayangkan atas kampanye pendidikan seks ke*pada remaja itu. Materinya hanya berorientasi pada perilaku seksual remaja yang sehat dan aman. Sehat berarti tidak tertular penyakit menular seksual (PMS). Aman berarti tidak terjadi kehamilan yang tidak diinginkan (KTD).

Jadi, mereka tak peduli apakah seks tersebut legal (dalam koridor perni*kahan) ataukah tidak. Hal itu justru membawa dampak yang mengkhawa*tirkan bagi remaja karena akan mengantarkan mereka ke alam pergaulan bebas.

Tak heran bila kampanye seks aman dan sehat di suatu sekolah diiringi dengan pembagian kondom (kondomisasi). Itu merupakan bentuk penghancuran moral rema*ja. Masalah narkoba belum tuntas. Sekarang bahaya free sex justru di depan mata. ???

Inilah akibatnya bila norma agama dijauhkan dari kehidupan (baca: sekuler*isme). Kebebasan berperilaku, termasuk seks bebas, akan merajalela. Padahal, bangsa kita adalah bangsa yang religius dan kaya akan nilai‑nilai luhur. Relakah remaja kita tergerus arus kebebasan tanpa batas? Kalau ya, berarti bersiaplah menghadapi kehancuran negeri ini karena terjadi lost generation.

sumber:
http://hqweb01.bkkbn.go.id/hqweb/ceria/mbrtpage108.html


15 Penderita AIDS Meninggal Dalam Jangka 8 Tahun

JEPARA ‑ Kasus pengidap HIV‑AIDS di Kabupaten Jepara dalam rentang delapan tahun ter*akhir cukup tinggi. Berdasarkan laporan yang masuk di Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK), pada 1997‑2005 terdapat 28 kasus yang tersebar pada sembilan dari 14 kecamatan.

Dari jumlah itu, 15 penderita di antaranya sudah meninggal. Kepala DKK Jepara, dokter Gunawan WS DTMH MKes mengungkapkan data itu, Rabu (7/9).

Dia memperkirakan jumlah itu kemungkinan bisa lebih banyak karena tidak semua pengidap melapor ke puskesmas, rumah sakit, atau ke DKK. Data itu baru sebatas laporan yang masuk ke RSUD Kartini. "Penderita, biasanya berobat ke rumah sakit, setelah itu rumah sakit melapor ke DKK," paparnya.

Dalam kurun sewindu, para. pengidap tersebut ada di wilayah Kecamatan Jepara (6 kasus), Kel*ing (6 kasus), Bangsri (5 kasus), Kedung (3 kasus), Mlonggo (3 kasus), dan Tahunan (2 kasus). Tiga Kecamatan, yaitu Karimun*jawa, Batealit, dan Kembang masing‑masing satu kasus. Untuk Kecamatan Welahan, Pecangaan, dan Kalinyamatan sementara belum ada laporan. Data yang baru masuk khusus pada 2005 terdapat dua kasus. Para pengidap terdiri atas sembilan laki‑laki dan selebih*nya, wanita. Usia mereka 17‑40 tahun dan kebanyakan berumur 25 tahun. Mereka semua adalah pekerja seks komersial (PSK).

Kencing Nanah

Didampingi Kabid Pencega*han Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dokter gigi Kusnarto MKes, Gunawan mengemukakan, dari para penderita, itu ada yang terserang virus HIV dari luar dae*rah, seperti dari Semarang dan Jakarta. “Banyak dari mereka yang pulang ke Jepara dalam kondisi parah. Tubuh mereka, kurus, kemungkinan bisa lebih banyak terserang TBC, tumor kulit, dan diare. Bahkan, sepertiga dari total jumlah pengidap itu terkena sipilis sedangkan 30% lagi menderita kencing nanah.”

Sampai saat ini, pihak rumah sakit hanya bisa memberikan penanganan untuk mengusir penyakit sampingannya, seperti demam dan diare. Ada sebenarnya obat penyakit menular itu dari India yang disebut dengan Anti Retro Virus (ARV) dengan harga Rp 650.000 ‑ Rp 750.000. "Namun obat itu belum beredar di Indonesia," ujarnya. Para pengi*dap itu biasanya tidak mau men*jalani perawatan setelah dirujuk ke rumah sakit.(H15‑17j)

sumber:
http://hqweb01.bkkbn.go.id/hqweb/ceria/mbrtpage108.html

************************************

HIV AIDS Sudah Menyebar di 33 Provinsi di Indonesia

Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional, Dr. Nafsiah Mboi mengatakan, penyebaran HIV/AIDS sudah merata di 33 propinsi di Indonesia

Penyebaran virus HIV/AIDS sudah sangat mengkhawatirkan, karena hingga saat ini sudah merata ada di 33 provinsi di Indonesia dan yang paling dominan penularannya melalui hubungan seks bebas dan melalui narkoba suntik, terutama di wilayah Pulau Jawa.

"Penanganan HIV/AIDS oleh pemerintah pusat sudah banyak dan sangat responsif, tapi di pemerintah daerah belum menunjukkan komitemennya secara maksimal," kata Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional Dr. Nafsiah Mboi di Serang, Banten, Jumat.

Ditemui di sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KPA se-Indonesia di Serang, Banten, Nafsiah mengatakan hingga kni diperkirakan lebih 200 ribu orang di Indonesia terkena virus mematikan tersebut. Sebab, hingga Tahun 2006 sudah ada 193 ribu orang penderita HIV/AID atau orang dengan HIV/AIDS (ODHA), sebagian di antaranya masih ada yang belum mengetahui kalau dirinya sudah terkena penyakit tersebut.

Penderita HIV/AIDS, kata dia, paling terutama di kalangan remaja dengan usia umumnya 20 sampai 29 tahun, sedangkan penularannya yang paling dominan, yakni melalui narkoba yang menggunakan jarum suntik dan seks bebas. Bahkan, kecenderungan ke depan penyebaran virus tersebut akan terus bertambah, terutama pada kaum laki-laki yang melakukan seks bebas atau berganti-ganti pasangan.

************************************

Melebihi kokain:

Menurut Shakina, kerusakan otak yang diakibatkan pornografi yang dilihat, didengar dan dirasakan akan melebihi kokain karena pornografi akan mengaktifan jaringan seks yang diciptakan Tuhan untuk orang yang sudah menikah.

"Tuhan menciptakan enam jenis hormon yang aktif pada hubungan pasangan yang sudah menikah. Kini hormon tersebut diaktifkan pada anak dan tanpa pasangan," katanya. :hmmm:

Ia menjelaskan, dampak psiko-sosialnya remaja akibat pornograsi mulai dari adiksi (ketagihan) sampai ekskalasi perilaku seksual menyimpang seperti lesbian, incest, pedophilia, dan desensifitasi atau penurunan sensivitas seks.

sumber:
BKKBN - Rubrik


**********************************************


Tugas pokok Sat Cyber Crime:
Penyelidikan kejahatan yang menggunakan Fasilitas Internet (Cyber Gambling, Cyber Fraud Cyber sex,...
http://www.cyber-poldametro.net/Indonesia/tugas.htm

ICT Watch Indonesia berkata:
Berdasarkan kerangka pertanggungjawaban di internet (the framework of liability on the internet), paling tidak ada 7 (tujuh) pihak yang saling bertanggungjawab sesuai dengan perannya masing-masing ketika yang bersangkutan berinteraksi dengan menggunakan internet,..............

,.......Kemudian di pihak lain, yang mungkin dapat dinyatakan bertanggungjawab adalah pihak penyedia/penyelenggara/pemilik server yang menyebarkan informasi yang dikirimkan oleh produser dan atau author. Berarti, pihak pemilik server juga dapat diseret ke pengadilan untuk anak di bawah umur.
Yang ketiga, adalah penyelenggara jasa (internet service provider) yang juga bisa dimintakan pertanggungjawaban atas terselenggaranya pornografi internet.
Pemilik situs juga dapat ditarik ke depan pengadilan. Dalam kasus tersebut, dapat diungkap adanya pihak lain yang mungkin bertanggungjawab dalam pelanggaaran susila.

Selengkapnya:
ICT Watch Indonesia
ICT Watch Indonesia
 
Lepas dari Jerat Pornografi Internet

"Saya baru sadar kalau saya tak bahagia dalam pekerjaan dan hubungan dengan orang lain. Saya menggunakan pornografi sebagai pelarian."

Sambil memejamkan sepasang matanya yang mulai lelah, Jason McClain mematikan komputernya. Di tengah kegelapan malam, karyawan di bagian IT itu lalu melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul tiga dini hari. Di hari itu Jason sebenarnya bekerja mulai pagi hingga siang. Tetapi ia terpaku selama berjam-jam di depan monitor hingga malam hari hanya untuk melihat situs-situs porno di internet.

Sejak masih sekolah, Jason sudah kecanduan dengan gambar-gambar telanjang. Jason memang tidak sendiri, banyak pria lain yang menjadi korban pornografi internet. Sekitar enam persen dari populasi masyarakat di Inggris dilaporkan mengalami masalah dengan salah satu bentuk kecanduan seks ini.

Kegemaran menatap gambar atau film seronok di internet lama kelamaan membawa pengaruh buruk bagi Jason. Hasratnya yang begitu kuat untuk menikmati gambar dan tayangan porno membuat hubungan sosialnya terus memburuk. Beruntung, Jason kini sudah sembuh dan kembali hidup normal. Ia mampu melepaskan diri dari jeratan pornografi internet berkat kedisipilinannya dalam menjalankan program pemulihan yang ketat.

Jason bahkan sekarang menjadi seorang konselor terlatih yang membantu kesembuhan para pecandu pornografi. Diakuinya, dalam beberapa tahun ini terjadi peningkatan tajam jumlah pria yang mentalnya rusak akibat tekanan pornografi. Di antara para kliennya sekarang, Jason menemukan ada beberapa kebiasaan dalam mengakses pornografi :

- Pria mengorbankan hari liburnya untuk menurutkan hasrat mengakses pornografi.
- Pria mengorbankan hibungan sosial dengan teman atau keluarga hanya untuk menikmati pornografi
- Pria terobesi dengan seseorang dan pertemuannya dengan mereka dilihat sebagai potensi menciptakan fantasi seksual atau pornografi.

“Saya ingat ketika masih remaja pornografi selalu memiliki daya tarik magis. Ketika saya mulai bekerja di IT tujuh tahun lalu, daya tarik itu kembali menguat karena semuanya dapat diakses melalui internet. Jika saya punya waktu luang di akhir pekan dan kebetulan tak ada jadwal, semua berubah menjadi sesi pornografi. Saya bisa menghabiskan dua tau tiga jam saat itu, menatap pesona di layar komputer.

"Waktu akan menguap begitu saja dan saya heran akan apa yang saya lakukan. Setelah itu seperti ada sesuatu yang hilang, dan mencoba mengatasinya dengan kembali mengakses beberapa situs seperti halnya candu. Ini seperti lingkaran putus asa dan banyak pria yang mampu bertahan hingga jam 3 atau 4 pagi untuk memuaskan kebiasaannya,” paparnya.

Dampak buruk

Selain membuat kecanduan, pornografi memang dapat menimbulkan dampak buruk, sebagaimana terungkap dari survey terhadap para therapist yang dilakukan BBC Radio One. Sebanyak 74 persen therapist mengatakan bahwa penggunaan pornografi internet secara berlebihan menjadi penyebab umum memburuknya hubungan.

Bagi Jason sendiri, statistik tersebut tidaklah mengherankan. Menurutnya, banyak wanita yang mengetahui pasangannya kecanduan pornografi menjadi sangat terpukul. "Ada kemarahan besar serta keraguan yang mungkin ia tak pernah bayangkan sama sekali. Hubungan saya pun berantakan, dan pornografi jelas memainkan peran akan kegagalan itu,” ujarnya.

Jason mengaku khawatir tren kecanduan pornografi akan terus berlangsung sehingga banyak pria makin terjebak dalam fantasi.

“Saya menyebutnya 'kacamata porno', namun istilah yang tepatnya mungkin ‘obyektifikasi’. Ini terjadi ketika pria mulai menyerap pesan porno yang dikirimkan. Mereka mengobyektifikasi seseorang melintasi garis. Ini bukan berarti menunjuk seorang wanita di bar dan berpikir bahwa ia menarik. Setiap orang dievaluasi sebagai sebuah obyek. Bila Anda di supermarket, orang yang Anda lihat dinilai penuh secara seksual. Ketika Anda mencapai tahap infatuasi atau tergila-gila, ada sesuatu yang tidak benar. Suatu hubungan juga menjadi dalam tekanan karena seseorang mulai mengobyektifikasi pasangannya," ujarnya.

Butuh kemauan besar

Fakta lain pun menunjukkan bahwa 70 persen aktivitas surfing pornografi dilakukan selama jam-jam kerja. Pada 2004, sebuah survey di Inggris mengungkapkan tujuh dari 10 perusahaan memecat karyawan yang mengakses pornografi di tempat kerja. “Di banyak tempat kerja, pornografi adalah masalah serius. Ini menunjukkan betapa sebagian orang nekat untuk melihatnya. Mereka rela mempertaruhkan pekerjaannya untuk sensasi sekejap,” ujar Jason

Bagi Jason, menghentikan kebiasaan buruknya membutuhkan kemauan besar serta ketetapan hati yang kuat. Namun bagian terpenting dari penyembuhan ini adalah menentukan apa yang menjadi penyebab utama problem kecanduan ini.

“Saya punya latar belakang psikologi dan ketika saya menganalisa apa yang terjadi, saya baru sadar kalau saya tak bahagia dalam pekerjaan dan hubungan dengan orang lain. Saya menggunakan pornografi sebagai pelarian. Gambar-gambar ini mengalihkan saya dari dunia nyata, dan membuat saya mengelak dari persoalan dalam hidup saya. Untuk kebanyakan pria, itu menggantikan sosialisasi, merenggut hubungan serta merusaknya," terangnya.

Jason juga punya nasehat penting buat para pria yang merasa dirinya kecanduan dengan pornografi.
Pertama, cobalah untuk mendiskusikan masalah ini dengan orang yang mengerti Anda.
Kedua, buatlah jadwal yang padat dalam aktivitas keseharian Anda dan ketiga hubungi konselor terlatih untuk menentukan dan mencari tahu kenapa kecanduan ini telah membelit Anda.

“Pastikan Anda termotivasi untuk mengatasi kecanduan ini karena jika tidak, tak ada jalan buat Anda untuk berhasil.

Saya menyadari, alam bawah sadar saya merencanakan membuat setiap malam dan akhir pekan dalam kondisi bebas sehingga saya bisa online.

Oleh sebab itu, pergilah keluar rumah lakukan sesuatu dan taati waktu tidur yang ketat. "Menahan kebiasaan Anda adalah sebuah ide buruk. Anda butuh bantuan teman dekat untuk berdiskusi.

Dengan bebasnya layanan internet dan kemudahan pornografi, tak heran jika pria menjadi tertarik Mendengar nasihat dari profesional tentu sangat ideal sebab dapat menentukan apa yang menjadi penyebab kecanduan. Ketika apa yang terjadi pada Anda terungkap, hal itu akan memberi anda perspektif baru,” tandas Jason.

sumber:
http://www.kompas.com/read.php?cnt=.xml.2008.01.16.19370080&channel=1&mn=20&idx=27

AYo...Periksa Diri ANDA kE Psikiater SEGERA ^,^

Mana TAU Bro ...he...he...
 
Semoga UU Pornografi dapat meredam gangguan jiwa ini....ehe....mana tau Psikiater kebanjiran orderan nih ^,^
 
wah... seru nih. bacanya.
ada betulnya juga, tapi apabila RUU udah keluar, klo yg sudah ketagihan. pasti dia akan melalukan segala cara untuk mencarinya.

NOTE :
@sibin
thread sy edit menjadi 1 post.
gunakan edit apabila ingin menambahkan post.
karena ' dilarang double post dalam 24 jam'
 
yap.. harusnya diberantas
 
mantap artikelnya, lengkap tapi mudah dicerna dan dipahami...sip.....
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.