Follow along with the video below to see how to install our site as a web app on your home screen.
Catatan: This feature may not be available in some browsers.
Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis. Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.
Masyarakat Indonesia kini tengah digonjang-ganjingkan akan kabar yang merebak tentang naiknya harga BBM subsidi mulai 1 November minggu depan.
Berita tersebut pun dikomentari oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla yang mengatakan bahwa naiknya harga bahan bakar bersubsidi masih belum ditentukan.
"Itu sudah lama sekali dibahas, sudah berpuluhan kali (dibahas) pertemuan seminar. Hanya tanggalnya belum ditentukan," tutur JK di Kantor Wakil Presiden Kompleks Istana Negara, Jalan Merdeka Utara, Jakarta belum lama ini, dikutip dari Merdeka (25/10).
Harga BBM bersubsidi dikatakan akan naik sebesar 46,1 persen dari harga sekarang atau sebesar Rp 3.000, dari Rp 6.500 per liter menjadi Rp 9.500 per liter. Kenaikan tersebut akan menghemat anggaran negara untuk tahun ini hingga Rp 20 triliun.
Namun bagaimana dampaknya di masyarakat nanti? Akankah hal ini menyakiti mereka yang menggeluti bidang otomotif nasional?