• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Pandangan Hindu tentang Aliens

Alien adalah ciptaan Tuhan yang hanya memiliki tubuh lebih kasar dengan tingkat kesadaran dibawah manusia, namun mereka sama seperti kita, memiliki sifat, emosi dan nafsu yang bersifat positif-negatif.
Itu berarti merekapun dapat berkembang biak, memiliki keluarga, tatanan kehidupan bermasyarakat dan lainnya yang hampir mirip seperti kita.
 
@GoesDun,

Wow..., Nice Post bro...! Tau ga ? Aku dah lama nyari source tentang pandangan Hindu masalah Penciptaan. Eh ga taunya malah di IF sendiri ada. :) Ga rugi dah ak jadi member IF. , banyak ilmu yang bisa ak pelajari :D

Ada beberapa pertanyaan mohon pencerahannya ya ?

Seperti yang di tulis dalam banyak situs bahwa Adam lahir dari tanah, sedangkan iblis/jin dari api, itu memang benar dalam kitab suci kami.

Adama diciptakan dari tanah, sedangkan kalo menurut teori evolusi dari mahkluk bersel satu. Jadi Hindu tidaklah sama seperti Evolusi. Lalu apakah Hawyawati(Hawa) sama seperti agama lain yang diambil dari tulang rusuk Adama?

Alam semesta ini membentang dari atas ke bawah.
Atas adalah arah utara di mana bintang kutub (polaris) adalah patokannya, sedangkan bagian bawah alam semesta adalah arah selatan di kita.

Anda mengatakan membentang secara vertikal, tp kenapa atas dan bawahnya horisontal ? Maksud saya bila alam semesta itu membentang dari atas kebawah, bukannya atasnya itu mustinya macrocosmos ?

Malaikat memiliki planet sendiri yang disebut Caranaloka.

Sedangkan surga sendiri berada di atasnya dengan nama Swargaloka.

Sedangkan alien jenis reptiloid dan draco menurut Weda tinggal di alam yang disebut Nagaloka di mana sinar matahari tidak bisa menembus wilayah tersebut.

Jadi menurut Weda, urutannya sbb.
1. Swargaloka (Surga)
2. Caranaloka ( Malaikat )
3. Manusia --> Karena lebih tinggi dari asura(iblis)
4. Nagaloka (Neraka)

Lalu beda Nagaloka dengan Bilaswarga atau patala itu apa ?

Hantu adalah makhluk paling rendah yang tinggal di atmosfer bumi yang dalam Weda disebut Antariksa.

Lalu dengan Antariksa sendiri bedanya apa ? Apakah Hantu beda dengan Asura(iblis) ?

Inilah yang menurut pendapat saya menarik minat alien untuk menelaah manusia: mereka ingin memiliki tubuh komplit seperti manusia.
Alien tinggal di alam bawah yang terlalu kasar. Semakin kasar penyusun tubuh suatu makhluk, maka semakin rendah kesadaran spiritualnya.

Anda mengatakan Alien tingkatnya dibawah manusia, shg ingin menelaah manusia. Yang ingin saya tanyakan kenapa Alien yang bentuk tidak sempurna, malah mempunyai technologi yang lebih tinggi dari manusia ? Bukankah seharusnya terbalik ? Anda mengatakan manusia terdiri 8 unsur, sedang alien kan paling beberapa unsur. Jadi manusia lebih unggul dong seharusnya ?

Weda mengajarkan kedamaian spiritual sebagai tujuan setiap entitas hidup. Setiap entitas hidup adalah jiwa-jiwa dalam badan-badan materi yang terus berputar dalam lingkaran samsara (reinkarnasi) sampai akhirnya mereka menyadari bahwa mereka adalah jiwa-jiwa yang suci, bebas dari kesediahn dan kesenangan (dualitas), serta menyadari bahwa kita adalah pelayan abadi Tuhan Yang Maha Esa.

Yang ingin saya tanyakan apa bedanya samsara(reinkarnasi) dalam agama Hindu dan Rebirth dalam agama Budha ?

@666
Apa ga sebaiknya digabung ke thread UFO ?

@GoesDun,
Mohon pencerahannya....? :)

Oya sekalian mo ngucapin buat bung GoesDun

Selamat Hari Raya Nyepi 7 Maret 2008 Tahun Baru Saka 1930

juga untuk umat beragama Hindu lainnya.

@GoesDun,
Nanya lagi ya ? :)
Sudah sering tuh terdengar kl ada yang liat kapal UFO. Bila emang benar UFO ini sama spt anda gambarkan. Kenapa bahan bakarnya yang anda katakan sudah tidak ada lagi, tp bisa dipakai di UFO yang sering melintas ? Dan kenapa tidak menyerang bumi ? Mohon pencerahannya :)
 
mungkin sama sperti manusia dan makhluk lainnya ada yang baik dan ada yang jahat/no1
 
@ZhugeLiang

Adama diciptakan dari tanah, sedangkan kalo menurut teori evolusi dari mahkluk bersel satu. Jadi Hindu tidaklah sama seperti Evolusi. Lalu apakah Hawyawati(Hawa) sama seperti agama lain yang diambil dari tulang rusuk Adama?

Saya akan bahas satu persatu, mulai dari konsep Evolusi dalam pandangan Hindu yaitu:

Emanasi atau Evolusi

so kamayatah purusah srjate ca prajah svayam,
avidya bhasate yasmat tasman mithya svabhavatah.


Sang penguasa (Tuhan) yang berkeinginan untuk menciptakan mahluk-mahluk-Nya dari pada-Nya akan muncul avidya (kebodohan), yang merupakan induk dari alam semesta palsu ini.

suddha brahmatva sambaddho vidyaya sahito bhavet,
brhatmate nasati yati yata abhasate namah.

Disana terjadi hubungan antara Brahman murni dan avidya, dari sana muncullah Brahma dan dari sini muncul akasa.

tasmat prakasate vayur vayor agnis tato jalam,
prakasate tatah prthvi kalpaneyam svita sati.


Dari akasa memancar udara, dari udara timbullah api dari api - air dan air muncul tanah. inilah susunan dari pancaran halus.

akasad vayur akasapavanad agni sambhavah,
khavatagner jalam vyomavatagni varito mahi.

Dari ether, muncul udara; dari ether dan udara yang bergabung timbullah api; dari gabungan ketiga unsur: ether; udara dan api muncullah air dan gabungan dari ether, udara, api dna air menghasilkan yang padat yaitu tanah.

kham sabda laksanam vayun cancalah sparsa laksanah,
syad rupa laksanam tejah salilam rasa laksanam.
gandha laksanika prthvi nanyatha bhavati dhruvam.


Sifat ether adalah suara ; dari udara - gerak dan sentuhan. Bentuk adalah sifat api dan rasa adalah sifat air. Dan bau adalah sifat tanah. Hal ini tak dapat dipungkiri.

syad eka gunam akasam dviguno vayur ucyate,
tathaiva trigunam tejo bhavanty apas catur gunam.
sabdah sparsas ca rupam ca raso gandhas tatha iva ca,
etat panca guna prthvi kalpakaih kalpyate dhuna.


Akasa memiliki satu sifat; udara dua, api tiga, air empat dan tanah lima sifat, yaitu suara, sentuhan , rasa, bentuk dan bau. Hal ini telah dinyatakan oleh para bijak.

caksusa grhyate rupam gandho grhyate,
raso rasanaya sparsastvaya sagrhyate param
srotrena grhyate sabdo niyatam bhati nanyatha.


Bentuk diterima melalui mata, bau melalui hidung, rasa melalui lidah, sentuhan melalui kulit dan suara melalui telinga. Inilah sesungguhnya organ-organ persepsi.

caitanyat sarvam utpannam jagad etac caracaram,
asti cet kalpaneya syan nasti cedasti cinamayam.


Dari kecerdasanlah munculnya seluruh alam semesta, baik yang bergerak maupun yang tak bergerak; namun bagaimanapun keberadaannya dapat disimpulkan bahwa “Yang Mahacerdas” Tunggal lah yang ada.


Dari uraian diatas dapat dikatakan sama dengan teori evolusi modern dari mana asal semua mahluk hidup di dunia ini.


Tapi dalam hal Teori Evolusi dari mana manusia berasal?
Pandangan Hindu agak berbeda.

Untuk lebih jelasnya teori evolusi evolusi yang sesungguhnya, yaitu bahwa bukan badan jasmani yang mengalami evolusi, melainkan sang roh / jivatman yang mengalaminya.

Jivatman yang mengalami reinkarnasi dan mendapatkan badan-badan jasmani sesuai dengan karmanya.

Weda menyebutkan adanya 8.400.000 (asitim caturas caiva laksams) jenis kehidupan, mulai dari bakteri hingga para dewa, didasarkan pada jenis kesadaran yang dimiliki oleh makhluk hidup. Mengenai penggolongan atau klasifikasi makhluk hidup, telah diuraikan dalam kitab Padma Purana sebagai berikut :

jala-jā nava-lakñāni sthāvara lakña-vimsati
krmaya rudra-sankhyakah paksinam dasa-laksani
pasavas trimsa-laksani manusya catur-laksani

"Terdapat 900.000 jenis kehidupan dalam air (aquatic species); 2.000.000 jenis kehidupan alam bentuk tumbuhan dan pepohonan; 1.100.000 jenis kehidupan serangga; 1.000.000 jenis kehidupan bentuk burung; 3.000.000 jenis kehidupan binatang buas, dan 400.000 jenis kehidupan dalam badan manusia”.

Perhatikan bahwa arti kata "jenis kehidupan" atau "species" yang dipahami oleh para ilmuwan berbeda dengan arti yang terkandung dalam ayat ini.

Arti yang digunakan oleh para ahli biologi mengacu pada penampilan lahiriah jasmani kasar makhluk hidup atau morfologinya.
Namun makna menurut Weda adalah makna yang diperoleh setelah melalui analisa yang mendalam dan berhati-hati, yaitu berdasarkan tingkat kesadaran makhluk hidup.

Sebagai contoh, para ahli biologi mengelompokkan manusia menjadi satu species saja, sedangkan Veda mengelompokkannya menjadi 400.000 species. Dengan kata lain ada 400.000 golongan manusia berdasarkan tingkat kesadaran mereka.

Mengapa terdapat begitu banyak variasi makhluk hidup?

Dalam Bhagavad-gita (8.6), Sri Krsna menjelaskan :
yam yam vapi smaran bhavan
tyajaty ante kalevaram
tam tam eva iti kaunteya
sada tad-bhava bhavitah

"Keadaan hidup manapun yang diingat seseorang saat meninggalkan badannya, pasti keadaan itulah yang akan dicapainya, wahai Putra Kunti (Arjuna)."

Manusia dan monyet memang berasal dari nenek moyang yang sama yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Manusia dan monyet diciptakan pada awal ciptaan oleh Tuhan dan akan tetap ada untuk selamanya.

Barangkali suatu jenis kehidupan punah di bumi ini, tapi tidak menutup kemungkinan jenis kehidupan tersebut berada di planet lain.

Menurut ayat diatas bukan badan yang berevolusi tetapi jiwa atau roh yang ada di dalam badan yang berevolusi dengan cara pindah dari satu badan ke badan yang lain.

Pemaparan di atas adalah konsep evolusi versi kitab Weda.


====>

Proses penciptaan manusia adalah sari-sari dari Panca Maha Bhuta (Lima Unsur yang ada dalam Tanah) dan Sad Rasa yaitu zat dengan enam jenis rasa, manis, pahit, asin, asam, pedas, sepat.
Unsur-unsur ini terpadu dengan unsur-unsur lain yaitu Cita. Budi. Ahangkara. Dasendria. Panca Tanmatra dan Panca Maha Bhuta. Perpaduan semua unsur-unsur ini menghasilkan dua unsur benih kehidupan yaitu Sukla (benih laki-laki) dan Swanita (benih perempuan).
Pertemuan antara dua benih kehidupan ini sama dengan pertemuan Purusa dengan Pradana.
Dengan ini terciptalah manusia.
Maka di dalam diri manusia semua unsur alam itu ada.
Manusia pertama ciptaan Tuhan dalam ajaran agama Hindu disebut Syayambhumanu.
Syayambhumanu artinya makhluk berpikir yang menjadikan dirinya sendiri, itulah manusia pertama.
Manu artinya berpikir.
Dari kata Manu timbul kata manusia yang artinya keturunan Manu.
Selanjutnya setelah tercipta manusia pertama atas kekuasaan Tuhan, maka manusia itu sendiri yang berkembang.

Dan bila manusia mati / jiwatma meninggalkan badan kasarnya, dan supaya unsur Panca Maha Bhuta (lima unsur dari tanah ini) dapat kembali dengan sempurna maka dilakukan proses pembakaran mayat (ngaben).
Jadi tujuan upacara ini agar unsur-unsur pembentuk badan kasar manusia kembali keasalnya lebih cepat dan sempurna.
 
@ZhugeLiang

Pembahasan Selanjutnya :
Alam semesta ini membentang dari atas ke bawah.
Atas adalah arah utara di mana bintang kutub (polaris) adalah patokannya, sedangkan bagian bawah alam semesta adalah arah selatan di kita.

Anda mengatakan membentang secara vertikal, tp kenapa atas dan bawahnya horizontal?
Maksud saya bila alam semesta itu membentang dari atas kebawah, bukannya atasnya itu mustinya macrocosmos ?



Atas dan bawah yang sehari-hari kita ketahui adalah atas-bawah berdasarkan ruang dan waktu (akibat dari grafitasi bumi).

Tapi dalam media dua dimensi seperti membuat legenda sebuah peta maka arah utara selalu ditempatkan bagian atas.
Demikian juga dalam Globe (Kutub Utara terletak dibagian atas dari Globe dan tentu Kutub Selata ada di bagian bawahnya), yang merupakan poros alam semesta.
Poros Kutub inilah yang menentukan waktu kosmis.
Waktu kosmis adalah waktu universal yang berlaku di seantero jagad raya.

Sedangkan waktu di bumi ditentukan berdasarkan peredaran Matahari dan Bulan. Dan grafitasi bumi menyebabkan terjadinya ruang dan waktu.

Satu tahun terdiri atas dua belas bulan. Kita selalu melihat dalam 6 bulan matahari matahari condong ke utara disebut Uttarayana, sedangkan condongnya matahari ke selatan disebut Dakshinayana.

Bhagavad-Gita menyatakan bahwa apabila seseorang meninggalkan jasadnya pada saat uttarayana, maka ia akan sampai ke alam yang luhur, seperti alam para dewa.
Juga dipandang sebagai peristiwa penting dan suci, sehingga banyak upacara keagamaan yang dilaksanakan pada bulan-bulan saat matahari tergelincir ke belahan bumi utara.

Perlu diingat bahwa Hindu memakai dua sistem kalender (sistem bi-calendar) yang dikenal dengan kalendar luni-solar.

Dalam kalender bulan, perhitungan tithi dan paksha menjadi acuan pelaksanaan ritual suci.

Ritual yang memakai sistem lunar adalah hari raya Nyepi, purnama, tilem, Sivaratri, Krsna Janmasthami, Ganesha Caturthi, dan sebagainya.

Sebaliknya dalam kalender matahari, yang menjadi perhitungan adalah satuan ayana (uttarayana-dakshinayana).

Sistem wuku dan wewaran (di Bali) juga mengacu kepada sistem kalender matahari.

Contoh perayaan yang menggunakan perhitungan kalender matahari antara lain Tumpek, Budha Kliwon, Budha Wage, Anggara Kasih, Galungan, Kuningan, otonan seseorang, serta piodalan di pura-pura pada umumnya.
Jadi pawukon itu mengikuti sistem kalender matahari.

Jadi atas bawah yang kita kenal dalam keseharian adalah atas bawah berdasarkan hukum grafitasi bumi (hukum ruang dan waktu di bumi).

Sedangkan Utara dan selatan sebagai menentukan waktu kosmis (waktu yang mengatur seluruh jagat raya).

Keharmonisan kedua poros ini melahirkan lambang + (merupakan lambing tertua di dunia) sebagai cikal bakal lambang Swastika yang melambangkan ruang dan waktu di bumi dan alam memesta (Lambang berputarnya roda kehidupan).

Semesta akan lenyap bila terjadi gangguan besar pada ruang dan waktu.

Macrokosmos adalah alam semesta sedangkan microcosmos adalah alam tubuh manusia. Kesadaran microkosmos akan dapat berhubungan melalui teknik Yoga atau meditasi, dimana badan astral akan mengembara melalui poros jagat raya ini keatas atau kebawan (tergantung mau pengembaraannya, melintasi ruang dan waktu kosmis).
 
@ZhugeLiang

Pembahasan dilanjutkan...

Quote:
Malaikat memiliki planet sendiri yang disebut Caranaloka.

Sedangkan surga sendiri berada di atasnya dengan nama Swargaloka.

Sedangkan alien jenis reptiloid dan draco menurut Weda tinggal di alam yang disebut Nagaloka di mana sinar matahari tidak bisa menembus wilayah tersebut.
Jadi menurut Weda, urutannya sbb.
1. Swargaloka (Surga)
2. Caranaloka ( Malaikat )
3. Manusia --> Karena lebih tinggi dari asura(iblis)
4. Nagaloka (Neraka)

Lalu beda Nagaloka dengan Bilaswarga atau patala itu apa ?


Patala / Nagaloka
Patala atau Nagaloka merupakan bagian dari Bila Swarga, dimana banyak ada ular-raksasa. Pemimpin mereka adalah Vasuki. Mereka semua sangat pemarah, dan mereka memiliki sangat banyak kepala. Kepala-kepala ini dihiasi dengan permata-permata berharga, dan cahaya yang memancar dari permata-permata ini menyinari semua system planet di bila-svarga.

Bila Swarga adalah adalah tujuh planet lainnya, yang bernama Atala, Vitala, Sutala, Talatala, Mahatala, Rasatala dan Patala.
Di tujuh system planet ini, yang juga terkenal dengan nama (bila-svarga).


=====>
Quote:
Hantu adalah makhluk paling rendah yang tinggal di atmosfer bumi yang dalam Weda disebut Antariksa.
Lalu dengan Antariksa sendiri bedanya apa ? Apakah Hantu beda dengan Asura(iblis) ?


Asura (iblis) = Setan adalah makhluk supernatural dalam kaitannya dengan kejadian di alam semesta, seperti halnya Dewa-Dewa, Malekat, Raksasa, Peri dan lain-lain.
Asura adalah kelompok makhluk astral yang sifatnya bertentangan dengan dewa-dewa. Sifatnya sama pula dengan raksasa. Kelompok asura ini antara lain Danawa dan Aditya.
Setan adalah kelompok makhluk astral yang tingkatannya lebih rendah dari makhluk astra di atas. Mereka tergolong bhuta juga. Dalam Atharwa Weda dikenal nama-nama setan seperti setan golongan Sadhanwa, setan sebagai pisaci yang dinamakan magundi. Mereka adalah pengganggu keharmonisan atau ketentraman di dunia ini, oleh karena itu harus diusir dengan doa-doa yang berseranakan jimat (lihat Atharwa Weda, Sukta IX, hal. 51).

Dan dalam suatu keadaan tertentu Dewa bisa menjelma sebagai Awatara untuk menumpas Asura (Sri Wishnu menjelma sebagai Keshawa demi menumpas asura Keshu) untuk menyelamatkan jagatraya.


====>
Quote:
Inilah yang menurut pendapat saya menarik minat alien untuk menelaah manusia: mereka ingin memiliki tubuh komplit seperti manusia.
Alien tinggal di alam bawah yang terlalu kasar. Semakin kasar penyusun tubuh suatu makhluk, maka semakin rendah kesadaran spiritualnya.
Anda mengatakan Alien tingkatnya dibawah manusia, shg ingin menelaah manusia. Yang ingin saya tanyakan kenapa Alien yang bentuk tidak sempurna, malah mempunyai technologi yang lebih tinggi dari manusia ?
Bukankah seharusnya terbalik ?
Anda mengatakan manusia terdiri 8 unsur, sedang alien kan paling beberapa unsur.
Jadi manusia lebih unggul dong seharusnya ?

Manusia akan hidup pada keseimbangan lima unsur pembentuk badannya yaitu Matra (latin: Materia) = element, unsur.
Matra sebagai element suara, sentuhan, warna, rasa, dan bau, merupakan lima hakekat dari Panca Maha Bhuta, disebut sebagai “subtle element”. Panca Maha Bhuta yaitu tanah (perthiwi), air (apah), api (teja), angin (wayu) dan eter (akasa).
Misalnya dalam kondisi terlalu panas manusia harus berteduh atau menggunakan AC.


Contoh nyata ketika Lumpur panas yang mendominasi alam lingkungan, manusia harus mengungsi untuk mempertahankan kehidupannya. Demikian juga bila banjir dan kondisi-kondisi ketidak seimbangan lingkungan lainnya seperti bau busuk dan gas beracun. Disamping ketidak harmonisan alam lingkungan juga manusia terancam oleh ketidak harmonisan hubungan social, perang dunia yang bisa mengancam kemusnahan manusia beserta teknologinya.
Karena alam manusia berada ditengah-tengah maka teknologi alam ini juga sedang-sedang saja bila dibandingkan dari alam atas dan bawah.


====>
Quote:
Weda mengajarkan kedamaian spiritual sebagai tujuan setiap entitas hidup. Setiap entitas hidup adalah jiwa-jiwa dalam badan-badan materi yang terus berputar dalam lingkaran samsara (reinkarnasi) sampai akhirnya mereka menyadari bahwa mereka adalah jiwa-jiwa yang suci, bebas dari kesediahn dan kesenangan (dualitas), serta menyadari bahwa kita adalah pelayan abadi Tuhan Yang Maha Esa.

Yang ingin saya tanyakan apa bedanya samsara(reinkarnasi) dalam agama Hindu dan Rebirth dalam agama Budha ?


Reinkarnasi
Semua loka-loka termasuk loka-loka para dewa, dan bahkan loka yang tertinggi Sang Brahma terbatas pada hukum ‘ada’ dan ‘tidak ada,’ yaitu hukum karma. Semua loka ini terikat pada tahap-tahap tertentu yang berkaitan dengan hukum kosmos (alam semesta). diantaranya adalah tahap atau waktu tertinggi, yaitu waktunya Sang Brahma yang dikatakan dalam agama Hindu sebagai berikut: satu hari atau satu malam waktu di Brahmaloka sama dengan seribu yuga, dan satu yuga sendiri adalah suatu kurun waktu yang amat luas jika dibandingkan dengan waktu di bumi ini; suatu kurun waktu yang seakan-akan tidak ada batasnya, mungkin bermilyar-milyar tahun atau berjuta-juta tahun. Toh kurun waktu ini (Brahmaloka) masih saja berada dalam lingkupan karma, jadi masih dapat datang dan pergi atau dengan kata lain masih dapat mati dan hidup lagi. Barangsiapa menyadari fakta ini, betu-betul akan menghayati kehadiran Yang Maha Esa secara sejati.
Yang dimaksud dengan datang dan pergi dari tubuh Sang Brahma ini adalah: dunia ini beserta isi dan mahluknya yang terbentuk pada pagi harinya Sang Brahma, yang adalah dewa pencipta dunia ini beserta segala isinya, dan kemudian kembalinya para mahluk ke dalam diri dewa ini disebut pralaya, yaitu hari kiamat. Jadi dengan kata lain dari penciptaan dunia sampai ke akhirnya dunia ini memakan waktu satu hari dan satu malamnya Sang Brahma. Untuk ukuran bumi, hanya Yang Maha Esa yang tahu sebenarnya betapa luasnya kurun waktu tersebut. Dan begitulah seterusnya, setelah pralalaya maka diciptakan lagi dunia yang baru beserta segala isinya pada hari berikut Sang Brahma, dan ini berulang-ulang sesuai dengan kehendak Yang Maha Esa.
Dikatakan juga bahwa di dunia ini semua mahluk hidup dan mati lagi secara berulang-ulang (reinkarnasi), dan dengan begitu sebenarnya tak ada kreasi kehidupan yang baru, yang ada hanyalah daur-ulang saja dari elemen yang sama, yang itu-itu juga, sesuai dengan karma mahluk-mahluk ini, sampai suatu saat mereka lepas dari lingkaran karma dan mencapai Yang Maha Esa, di mana tak akan ada kehidupan dan kematian lagi (Moksa).
Dan selama belum mencapai Moksa, maka semua mahluk ini akan selalu berada dalam lingkaran reinkarnasi dan akan selalu mengalami suka dan duka yang diakibatkan oleh guna (sifat-sifat alami), dan masa karma ini bisa berlangsung amat lama.
Dan perlu diketahui Agama Hindu percaya bahwa Sang Buddha adalah Awatawa Dewa Wisnu (reinkarnasi Dewa) yaitu perujudan manifestasi Tuhan dalam wujud manusia yang disebut dengan AWATARA..



Rebirth
Memahami pertanyaan diatas dan mengingat kita berada dalam IF yang tentu juga berada di lingkungan agama-agama tertentu, terkadang pola pikir kita terimbas beberapa istilah agama tertetnu. Saya mengatakan bahwa konsep itu adalah konsep agama Buddha dan belum tentu benar karena lain agama maka lain pula konsep mengenai kehidupan.

Karena saya bukan beragama Buddha maka saya harus mengetahui konsep kehidupan dalam agama Buddha terlebih dahulu.

Konsep kehidupan dalam agama Buddha berbeda bahkan ada yang bertolak belakang dengan agama Hindu tapi disisi lain banyak pula persamaanya (seperti halnya hukum karma).

Dalam agama Buddha tidak ada konsep penciptaan oleh Tuhan atas semua yang ada di semesta ini. Tidak ada alasan yang tepat bahwa semesta ini harus ada penciptanya.
Dengan demikian tidak ada manusia yang pertama, sehingga tidak ada siapa yang duluan ada.

Dalam agama lain dengan adanya Tuhan sebagai pencipta, maka pada saat Tuhan mencipta, maka dimulai pula apa yang kita sebut awal waktu.
Dan ketika Tuhan menghancurkan segalanya, maka saat itulah akhir dari waktu.

Jadi awal dan akhir waktu bergantung pada keberadaan Tuhan pencipta itu sendiri. Karena dalam pandangan agama Buddha tidak ada Tuhan Pencipta, maka tidak ada proses penciptaan, dengan tidak ada proses penciptaan maka tidak ada awal dari eksistensi sesuatu termasuk waktu dan ruang.

Dan dengan demikian tidak ada awal dari proses kelahiran kembali dengan catatan agama Buddha tidak mengenal reinkarnasi tetapi rebirth.

Para makhluk termasuk manusia telah mengalami kelahiran kembali dari waktu yang tanpa batas, sehingga tidak ada awal dimulainya proses itu.
Dan perlu sebagai catatan bahwa kondisi manusia tidak hanya ditentukan oleh karma masa kehidupan lalu tetapi juga kehidupan sekarang.

Dalam konsep kehidupan agama Buddha jumlah makhluk hidup di semesta ini adalah tidak terhingga.

Perlu diketahuli dalam proses rebirth, tidak ada perpindahan roh / jiwa / badan halus, yang ada adalah ”penerusan” kesadaran.

Dalam Buddhisme sendiri (Tipitaka) memang tidak mengenal adanya roh / badan halus dalam tubuh manusia, yang ada . ”penerusan” kesadaran bukan berarti kesadaran seseorang dikehidupan yang lalu sama dengan kesadaran dikehidupan selanjutnya, tetapi karena tidak adanya batas waktu antara kematian kesadaran kehidupan lampau dengan munculnya kesadaran kelahiran yang baru.

----
Dalam tahapan ini memang proses kelahiran kembali itu begitu kompleks.
Dari urain di atas tentu dapat disimpulkan perbedaanya.

@GoesDun,
Nanya lagi ya ? :)
Sudah sering tuh terdengar kl ada yang liat kapal UFO. Bila emang benar UFO ini sama spt anda gambarkan. Kenapa bahan bakarnya yang anda katakan sudah tidak ada lagi, tp bisa dipakai di UFO yang sering melintas ? Dan kenapa tidak menyerang bumi ? Mohon pencerahannya :)

Energy ini tetap tersedia alam kosmis, tetapi manusia di Bumi belum menemukan rahasia bagaimana mengambil dan memanfaatkan sumber energi yang dimaksud.

Contoh untuk bernafas saja manusia sudah kelangkaan Oksigen (saat ini pencemaran sudah lewat batas). Jadi manusia sangat tergantung dengan keseimbangan alam untuk mempertahankan hidupnya.

Demikian juga dengan UFO, mereka tidak dapat hidup dalam jangka lama dialam manusia, dan sudah pasti tidak ada manfaatnya melakukan penyerangan atau menguasai dunia manusia.

Kalau dianalogikan dengan dunia Ikan, maka Ikan air asin tidak akan bertahan hidup pada media air tawar, demikian juga sebaliknya.
Setiap alam memiliki cara bertahan sendiri-sendiri serta teknologi yang dikembangkan sesuai ruang dan waktunya.
 
semua bener2 misteri...
semua itu adalah pertanyaan...
dan semua itu adalah kebingungan ;)
 
Memang ilmu pengetahuan itu semakin dicari semakin penasaran dan semakin bingung, semakin kompleks.

Wah Bli Goes Tob markotobh... Dirimu Calon Ida Pedanda yaaa...Seru penjelasannnya lanjoetttt!!!!
 
Memang ilmu pengetahuan itu semakin dicari semakin penasaran dan semakin bingung, semakin kompleks.

Wah Bli Goes Tob markotobh... Dirimu Calon Ida Pedanda yaaa...Seru penjelasannnya lanjoetttt!!!!

@Made, Bukan seperti itu, ini penyaluran / sebagai pebligbagan saja untuk saling tukar pendapat.

Pembahasan bersama berlanjut di :
Dan berakhir di :
 
Kok last postnya 2008, update dulu ahhh, abis g bgt ni thread
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.