• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Mesin Organik

kllyrmndbcsyrsfckngpthtc

IndoForum Newbie B
No. Urut
57033
Sejak
13 Nov 2008
Pesan
204
Nilai reaksi
4
Poin
18
Sudah berapa lama kita hidup? Mungkin jawabannya sudah belasan atau bahkan puluhan bagi sebahagian orang. Selama itu mungkin kita merasa telah menemukan sebuah jati diri atau mengenal diri kita sendiri menurut sudut pandang yang kita tahu. Tapi pernahkah kita berpikir mendalam tentang siapa diri kita sesungguhnya? Terlepas kita mengaku telah mengenal diri kita sendiri, misalnya saya seorang laki-laki atau perempuan yang bermartabat, bahkan ada yang mengaku waria, atau saya seorang pejabat. Bukan, yang saya maksud bukan dari sisi umum seperti itu, melainkan kita lihat dari fisik kita. Bukan juga maksudnya saya orang tinggi atau pendek, orang asia, melayu, eropa. Bukan itu semua. Yang saya maksud adalah pernahkah kita memperhatikan tubuh kita? Lebih jauh lagi adalah sistem kerja tubuh kita? Bagaimana tubuh kita bekerja? Dan lain sebagainya. Nah dalam tulisan ini saya ingin mencoba menjabarkannya secara singkat.

Seringkali kita telah belajar atau mengetahui dalam pelajaran sekolah atau kampus terutama yang mempelajari mata pelajaran biologi atau yang mempelajari teknik listrik atau mesin. Namun seringkali juga kita tidak ngeh bahwa di balik kehebatan mesin canggih buatan insinyur, ada sebuah rancangan atau sebuah masterpiece (maha karya) mesin yang melampaui kehebatan para desaigner mesin canggih tersebut, walau ada sebahagian kita―seperti seorang dokter―telah mengetahui fungsi tubuh namun jarang orang berpikir membandingkannya dengan mesin-mesin tercanggih manusia. Ya, tubuh manusia, bahkan juga tubuh hewan-hewan di sekitar kita adalah mesin-mesin organik yang canggih, yang melampaui kehebatan mesin-mesin canggih buatan manusia. Mari kita sama-sama membandingkannya.

Di dalam tulisan ini, saya lebih banyak membahas secara umum dan singkat tentang tubuh manusia dibandingkan tubuh makhluk hidup lain, walaupun memang secara umum mamalia atau vertebrata memiliki karakteristik yang relatif sama, contohnya mempunyai otak, jantung, cairan darah, lambung, paru-paru, indera-indera dan sebagainya. Dalam paragraf selanjutnya kita akan memulai “petualangan” kita.

Pertama-pertama mari kita membahas singkat tentang salah satu organ yang sangat vital dalam tubuh manusia, yaitu otak. Para ilmuwan sampai sekarang masih mempelajari lebih mendalam tentang kerja otak. Mengapa? Karena memang otak adalah suatu organ paling rumit dalam tubuh manusia, bahkan ada yang menyebutkan brainomi, sebuah ilmu yang mempelajari otak secara khusus sebagaimana astronomi―karena dilihat dari kesamaan luasnya misteri otak dan luar angkasa.

Teknologi manusia yang sangat maju telah berhasil membuat suatu perangkat elektronik yang super mini yang disebut chip atau CPU (Central Processing Unit) mereka menyebut chip ini sebagai otaknya mesin-mesin cerdas atau peralatan elektronika canggih masa kini. Namun kalau kita bandingkan antara otak manusia dan chip masih terlalu jauh bila disamakan. Bisa dibilang otak adalah gabungan antara chip-chip yang canggih yang membentuk suatu sistem yang super canggih. Jika otak manusia mau disamakan atau dibandingkan, maka komputerlah yang mendekati sebagai perbandingannya. Kenapa? Karena komputer selain memiliki minimal sebuah CPU juga minimal memiliki memori, monitor, keyboard, speaker, sumber tegangan agar hidup dan lain sebagainya―sebagaimana otak manusia memiliki ingatan (memori), pusat penginderaan dan aliran darah ke otak pembawa oksigen (sebagai sumber "tegangan") dan yang lainnya. Yang menarik adalah bahwa suatu proses di otak terjadi akibat rangsangan-rangsangan listrik dari koneksi antar syaraf dan juga rangsangan dari indera-indera dan organ-organ tubuh manusia seperti komputer atau mesin-mesin canggih lainnya. Artinya otak adalah sebuah komputer super canggih sebagai pusat sumber data, penerjemah (output) hasil rangsangan penginderaan dan pengontrol organ-organ dan sistem-sistem yang bekerja pada tubuh manusia. Apabila otak terganggu atau rusak, maka bisa akan mengganggu sebahagian atau seluruh mekanisme kerja dalam tubuh.

mesin.jpg


Kemudian mari kita beralih ke organ2 vital lainnya dalam tubuh manusia. Mari kita tengok jantung kita. Menurut ilmu pengetahuan yang kita telah pelajari di lembaga pendidikan (sekolah dan kampus), jantung adalah sebuah organ yang berfungsi untuk memompa darah keseluruh tubuh yang mendapat sinyal-sinyal perintah dari otak untuk bekerja otomatis. Ya, jantung adalah sebuah pompa mekanik yang bekerja otomatis tanpa bisa kita pengaruhi oleh perintah (niat) kita. Mengapa darah harus diedarkan? Karena darah mengangkut oksigen dan “makanan” yang diperlukan sel-sel manusia agar hidup (bekerja semestinya). Begitu pula juga dengan organ vital dalam tubuh lainnya seperti paru-paru, ginjal, lambung dan yang lainnya adalah mesin-mesin yang bekerja otomatis yang memiliki fungsi-fungsi khusus yang kesemuanya membentuk suatu sistem yang canggih dan menakjubkan.

Kemudian mari kita teliti lebih jauh tentang panca indera kita lewat penjelasan singkat. Apabila kita telah mempelajari organ-organ panca indera kita, maka bisa kita ambil kesimpulan bahwa indera-indera kita berfungsi sebagai alat pengumpul informasi tentang rangsangan dan kondisi yang dihadapi tubuh kita, atau biasa di sebut dengan istilah sensor atau tranduser di bidang teknik. Kita ambil contohnya mata. Menurut bukti sains, mata berfungsi sebagai sensor layaknya kamera yang mengambil informasi-informasi dunia luar akibat adanya kumpulan cahaya yang jatuh pada retina setelah memalui lensa mata. Hasil ini membuat menghasilkan rangsangan dirubah menjadi sinyal-sinyal listrik yang berjalan menuju otak kemudian diterjemahkan dan hasilnya ditampilkan di pusat penglihatan. Begitu juga dengan telinga. Telinga adalah organ seperti microphone yang berfungsi mengubah gelombang suara yang diteruskan gendang telinga menuju rumah siput kemudian di rubah menjadi sinyal-sinyal yang berjalan melalui syaraf-syaraf pendengaran menuju otak, kemudian diterjemahkan dan di tampilkan (diperdengarkan bagai sebuah speaker) di pusat pendengaran. Begitu juga indera-indera lain seperti indera penciuman indera perasa, dan peraba seperti kulit.

Selain bagian-bagian tubuh yang telah disebutkan di atas, masih banyak bagian-bagian tubuh lain yang memiliki fungsi-fungsi khusus, seperti tulang, otot, tangan, kaki dan lain-lain. Jadi kalau buat kesimpulan adalah bahwa tubuh manusia―juga hewan dan tumbuhan―adalah sebuah hasil maha karya Sang Pencipta yang membuat tubuh sedemikian rupa hebat tak terkira. Mulai dari bagian kecil tubuh seperti sel saja sudah mempunyai sistem yang rumit. Lalu sel-sel ini berlanjut bergabung membentuk organ-organ yang memiliki fungsi yang berlainan seperti jantung, otak, lambung, ginjal paru-paru, mata, hidung, telinga, saluran syaraf, daging (otot), kulit dan lain-lain. Kemudian organ-organ ini masing-masing membentuk suatu sistem khusus yang berbeda; seperti sistem pernafasan, sistem penginderaan, sistem pencernaan, sistem metabolisme tubuh, sistem reproduksi, sistem kekebalan tubuh, sistem pergerakan otot dan sistem-sistem lainnya. Lalu gabungan seluruh sistem-sistem yang saling berhubungan ini membentuk suatu tujuan yaitu mesin canggih yang bernama tubuh. Dan ternyata memang para ilmuwan meniru sistem kerja pada tubuh makhluk hidup yang menghasilkan robot-robot listrik. Yang membedakannya jika dilihat dari bahannya adalah bahwa tubuh makhluk hidup dibentuk dari bahan organik, sedangkan tubuh robot dibentuk dengan bahan sintetis, logam dan bahan buatan manusia lainnya. Sedangkan persamaannya (dilihat cara kerjanya) adalah bahwa keduanya menghasilkan sistem kerja mekanik dan listrik, karena keduanya sebenarnya memang adalah materi yang terdiri dari atom-atom yang bermuatan (inti dan elektron) sehingga juga mampu menghantarkan arus atau sinyal-sinyal listrik akibat adanya perpindahan elektron dalam atom-atom. Seorang filsuf sains Bertrand Russel menulis dalam bukunya ABC of relativity (Harun Yahya: Ketiadaan Waktu dan Realitas Takdir, 2001), “Menurut ilmu fisika, ketika indra peraba di jari kita menyentuh meja, akan terjadi gangguan dalam listrik elektron dan proton di ujung jari kita oleh dekatnya elektron dan proton pada meja...”

Setelah kita mengetahui bahwa tubuh kita adalah sebuah mesin, timbul pertanyaan, yaitu: “Apakah kita sebuah mesin? Mesin yang terdiri hanya dari atom-atom yang tak berakal namun mampu memiliki pikiran, emosi perasaan, keinginan?” Jika jawabannya bukan. Lalu siapakah aku? Siapakah aku yang berpikir, berperasaan dan berkeinginan? Siapakah yang berkata aku adalah aku? Apakah aku materi atau bukan?

siapa_aku.jpg

Di paragraf terakhir ini kita akan bermain sedikit logika bahasa, untuk membuka celah sebuah pintu untuk menjawab pertanyaan: “Siapakah aku?” mari kita ambil contoh sebuah kata; “itu rumahku” atau cukup “rumahku”, didalamnya mengandung dualisme atau saya sebut terdapat dua wujud, yaitu wujud “rumah” dan “aku” yang mengandung pengertian milik atau “rumah itu milikku”. Mari kita berlanjut. Kita ambil contoh lain; misal; “mobilku”, “motorku”, “bajuku”, “celanaku”; di dalamnya masih sama seperti pengertian “rumahku” yang berarti benda itu milikku. Mari kita menuju bagian pentingnya. Saat kita berkata “mataku”, “wajahku”, “tubuhku”, ”otakku”, “tangan dan kakiku”, ”jantungku”, ”perutku”; di dalamnya mengandung pengertian sama seperti “rumahku”, yaitu terdapat dua wujud, “benda itu” dan “aku”. Artinya adalah “aku” bukanlah wujud materi tubuh yang selama ini kita pikirkan!!! “Aku” adalah sesuatu wujud yang abstrak dan bukan wujud materi―terlepas ada kelemahan dalam logika bahasa tersebut―hikmahnya adalah ada sisi yang abstrak (imaterial) pada manusia. Si “Aku”-lah yang memiliki pikiran, emosi perasaan, dan keinginan, sedangkan tubuh hanyalah sebuah mesin organik seperti robot!!! Artinya, kita semua tidak tahu bentuk wujud kita sebenarnya!!! Ada sebuah ayat dalam Al-Qur’an, yang terjemahannya berbunyi:

Apakah mereka tidak memikirkan tentang diri mereka? Tiada Allah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya, kecuali dengan benar dan menurut waktu yang telah ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia mengingkari akan bertemu Rabb mereka.
(Q.S. Ar-Rum/30:8)

Ali bin Abi Thalib ra. pernah berkata, yang kurang lebih artinya, “Siapa yang mengenal dirinya, akan mengenal Tuhannya”. Maka sudahkah kita mengenal diri kita sendiri?
Wallahu’alam. (dari berbagai sumber)

SUMBER: LINK
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.