• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Merangkul Malaysia

asoybanget

IndoForum Beginner A
No. Urut
52516
Sejak
12 Sep 2008
Pesan
1.375
Nilai reaksi
47
Poin
48
Indonesia dan Malaysia. Dua negara yang berpenduduk mayoritas beragama Islam ini sering kali mengalami kerenggangan hubungan. Belum hilang dari pemberitaan media, sebagaimana diberitakan bahwa Malaysia telah mengklaim kepemilikan beberapa aset kebudayaan milik Indonesia, tak pelak hal itu membuat panas kuping sebagian masyarakat Indonesia.

Bahkan, sampai ada yang menggalang dukungan untuk menyatakan perang terhadap Malaysia dengan semboyannya "Ganyang Malingsia". Seperti halnya dilakukan oleh segelintir orang yang tergabung dalam Komonitas Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) beberapa waktu lalu di kantor PDIP lama di Jl Diponegoro Jakarta Pusat (detik.com, 30/8/2009).

Tidak sedikit terdengar selentingan-selentingan warga yang menghujat dan ingin sekali adu jotos dengan negara yang berbahasa melayu itu. Tari pendet, angklung, keris, reog Ponorogo, kain batik, lagu kebangsaan, sampai masalah kedaulatan ambalat disebut-sebut sebagai pemicu permasalahan ini.

Emosi masyarakat semakin meradang setelah beberapa media menyuguhkan video adegan penganiayaan sadis yang dilakukan oleh oknum warga Malaysia terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di sana. Ditambah lagi dengan beredarnya situs di internet yang berisi tentang penghinaan dan pelecehan terhadap Lagu Kebangsaan Indonesia Raya yang diplintir liriknya.

Benar-benar membuat suasana semakin panas. Walaupun belum diketahui secara pasti siapa di balik situs tersebut. Posting-an tertanggal 28 Juli 2009 memuat soal Lagu Kebangsaan Indonesia Raya yang diplesetkan. Dalam forum yang diberi judul Lagu Kebangsaan Indonesial tersebut, seseorang dengan nama Indonsial mem-posting teks lagu Indonesia Raya yang diplesetkan menjadi Indonesial.

Muslim Adalah Saudara

Sebagaimana diketahui Indonesia dan Malaysia adalah negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Allah SWT mengisyaratkan bahwa setiap mukmin adalah saudara sebagaimana dalam firman-Nya:

"Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat" [QS. Al-Hujurat: 10]

Walaupun realitasnya kita hidup bersuku-suku maupun berbangsa-bangsa, berbeda bahasa, dan warna kulit, tidak dibenarkan untuk saling mengunggulkan, bahkan saling berperang satu dengan yang lainnya atas dasar ashabiyah. Karena yang membedakan antara kita hanyalah iman dan taqwanya, bukan ras, suku, bangsa, atau yang lainnya. Dan, perlu diketahui, mereka pernah lama hidup dalam satu naungan negara khilafah.

Allah SWT telah memperingatkan:

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" [Al Hujurat : 13]

Rasulullah SAW juga melarang keras sikap ashabiyah (Nasionalisme dan tribalisme) seperti itu. Sebagaimana yang tercermin dalam sabdanya:

"Bukan termasuk Ummatku orang yang mengajak pada Ashabiyah, dan bukan termasuk ummatku orang yang berperang atas dasar Ashabiyah, dan bukan termasuk ummatku orang yang mati atas dasar Ashabiyah" (HR Abu Dawud).

Belajar dari Sirah
Sebenarnya kasus pertikaian yang dialami oleh Indonesia dan Malaysia ini hampir sama seperti kisah semasa hidup Rasulullah SAW. Di mana salah seorang tokoh Yahudi yang bernama Syas bin Qais yang sangat benci dengan bersatunya dua suku besar penghuni kota Madinah Aus dan Khazraj dalam ikatan Islam, membuat makar dengan mengirim seorang penyair agar membacakan syair-syair Arab Jahiliyah yang biasa mereka pakai dalam perang Buats. Perang Buats adalah perang yang terjadi selama 120 tahun (Ibnu Ishaq didalam Tafsir Al Mawardi).

Penyair suruhan Syas berhasil mempengaruhi jiwa sekumpulan kaum Anshar dari kalangan Aus dan Khazraj di suatu tempat di kota Madinah. Syair jahiliyah tersebut mengantarkan mereka kepada perasaan kebanggaan dan kepahlawanan mereka di masa Jahiliyah dalam medan perang Buats. Perasaan kebangsaan dan kepahlawanan kaum Aus maupun Khazraj itu memuncak hingga mereka lupa bahwa mereka sesama muslim. Yang Aus merasa Aus dan yang Khazraj merasa Khazraj. Dalam puncak emosi perang itu mereka akhirnya berteriak-teriak histeris "Senjata-senjata!"

Dalam situasi kritis itulah, Rasulullah datang bersama pasukan kaum muslimin untuk melerai mereka. Rasulullah SAW bersabda:

"Wahai kaum muslimin, apakah karena seruan jahiliyah ini (kalian hendak berperang)
padahal aku ada di tengah-tengah kalian. Setelah Allah memberikan hidayah Islam kepada kalian. Dan, dengan Islam itu Allah muliakan kalian dan dengan Islam Allah putuskan urusan kalian pada masa Jahiliyyah. Dan, dengan Islam itu Allah selamatkan kalian dari kekufuran. Dan, dengan Islam itu Allah pertautkan hati-hati kalian. Maka kaum Anshar itu segera menyadari bahwa perpecahan mereka itu adalah dari syaithan dan tipuan kaum kafir sehingga mereka menangis dan berpelukan satu sama lain. Lalu mereka berpaling kepada Rasulullah SAW. dengan senantiasa siap mendengar dan taat ... " (Sirah Ibnu Hisyam Juz 1/555).

Kesimpulan

Masalah kebudayaan asalkan tidak bertentangan dengan syariah itu tidak mengapa. Milik Indonesia juga milik Malaysia. Milik Malaysia juga milik Indonesia. Toh, kepemilikan hakiki adalah kepunnyaan Allah SWT.

Kaum Muslim adalah saudara. Baik yang berada di Indonesia, Malaysia, Brunei, Irak, dan di negeri-negeri lainnya tidak dibenarkan untuk saling berperang satu dengan yang lainnya. Umat Islam harus waspada dengan politik "devide et impera" yang dilancarkan oleh musuh-musuh Islam. Mereka sadar betul jika Islam bersatu maka Islam akan menjadi kekuatan yang sangat luar biasa. Baik secara geopolitik maupun secara geoekonomi. Itu berarti penjajahan mereka akan berakhir.

Sudah semestinya kita rangkul Malaysia. Bersatu dalam ikatan akidah Islam. Dalam naungan Khilafah, menjadi negara besar, kuat, bermartabat, dan yang terpenting mendapatkan ridho-Nya. Wallohu alam bi ash showab. (ali mustofa)
 
Sangat bagus bos, siapa yang ingin mengundang kekerasan, memang kita seiman dan satu saudara dengan mereka, namun sayang sekali mereka sepertinya menganut perbudakan modern... contohnya mungkin ini:
source

dan ini:

source

Kita sebagai negara yang pernah menjadi budak penjajah, mungkin merasa getir mmelihat saudara seiman kita seperti itu, namun tidak lepas dari individu masing-masing yang menilai...

Wallahualam.
 
Sebenarnya apabila sesama muslim sama² menjaga sikapnya dan berperilaku sebagaimana layaknya seorang muslim berperilaku, niscaya hal² yg terjadi sekarang ini tidak akan menjurus semakin tajam.

Sudah semestinya kita rangkul Malaysia. Bersatu dalam ikatan akidah Islam. Dalam naungan Khilafah, menjadi negara besar, kuat, bermartabat, dan yang terpenting mendapatkan ridho-Nya

Nice infonya kk. /ok
 
salah Malaysia juga sih main ambil2 punya Indonesia
apa kita harus diam saja?
 
ane setuju bro ... tp apakah malaysa sadar
"Muslim itu saudara" klo sadar gw rasa ga akan terjadi spt sekarang
 
Masalah kebudayaan asalkan tidak bertentangan dengan syariah itu tidak mengapa. Milik Indonesia juga milik Malaysia. Milik Malaysia juga milik Indonesia. Toh, kepemilikan hakiki adalah kepunnyaan Allah SWT.

Gw Satu-ju brada dengan beberapa penjelasan,,cuma contohnya untuk kata-kata di atas,,pada jaman seperti ini apakah hal seperti itu bisa dipikirkan dengan baek bahwa milikku milikmu juga,,wah rada susah brada......................................./hmm/hmm/hmm
 
Masalah kebudayaan asalkan tidak bertentangan dengan syariah itu tidak mengapa. Milik Indonesia juga milik Malaysia. Milik Malaysia juga milik Indonesia. Toh, kepemilikan hakiki adalah kepunnyaan Allah SWT.

Sip ... mang pada dasare semua milik Allah ... qta hanya di beri tanggung jawab utk menjaga dan melestarikan semua yg di titipkan Allah ke qta ... hal ini lah yg mungkin di perdebat and di perebutkan oleh semua umat manusia

sebener e kalo menurut pengamatanku .... kejadian malaysia ma indonesia ni ga ada unsur agama ... cz ini murni unsur politik
 
Urusan rangkul-merangkul baru bisa terjadi klo masyarakat malaysianya sendiri tau apa yang terjadi, ga semua orang malaysia itu tau apa yang sedang terjadi, dan seandainya kebanyakan (lebih dari 60%) rakyat malaysia tau tentang kasus kebudayaan maupun kepulauan, ak ga merasa mereka senang dengan pemerintahan mereka.

Penyelesaian kasus kek gini ga bisa cman dari satu arah (kita/indonesia), kedua belah pihak harus tau duduk perkaranya dulu, baru bicara rangkul merangkul.
 
seharusnya malaysia tidak perlu lagi dikasihani
mereka harus dibantai ulang, disiksa lagi, di potong
mereka sudah terlampau sering menyakiti kita indonesia
meskipun kita seiman, itu bukan alasan kawan
 
seharusnya malaysia tidak perlu lagi dikasihani
mereka harus dibantai ulang, disiksa lagi, di potong
mereka sudah terlampau sering menyakiti kita indonesia
meskipun kita seiman, itu bukan alasan kawan

yg dibantai itu sistemnya.... seperti nasionalisme,kapitalisme,dan demokrasi
alangkah indahnya jika kita bersatu..
 
Ane gk ada masalah dengan Malaysian atau penduduk Malaysia... yg ane gk suka itu buayanya, org2 besarny and the government policy,
Menurut ane masalah pengklaiman kekayaan indonesia, bukan salah warga Malaysia.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.