Kutanggapi ini dulu:
TYven berkata:
Coba anda berpikir dengan logika, ayat yang sudah dengan Tegas mengatakan kuduskanlah hari Sabat, dirubah oleh gereja katolik tanpa ada ayat yang menguatkannya.
ya, dan masalahnya logika anda tidak seotoratif Alkitab sehingga bahkan logika andapun masih boleh diragukan kebenarannya dan inilah yang senantiasa berhasil kami lakukan di topik hari sabat.
Tidak semua ayat di Alkitab harus ditafsirkan. Dalam menafsirkan ayat pun tidak boleh sepotong-sepotong harus dilihat ke ayat, pasal bahkan kitab yang lainnya, seperti menafsirkan Wahyu, kita harus lihat juga nubuatan nabi lain seperti Daniel, Yesaya, dll.,
Perkataan anda yang saya bold agaknya keliru karena bertentangan dengan perkataan selanjutnya.
Nah, saya memangnya setuju dengan perkataan anda bahwa ayat2 ALkitab harus dibaca secara terintgrasi dan komprehensif. Namun tentunya kita memerlukan cara untuk menghubungkan ayat2 itu, masalahnya menghubungkan ayat2 itu bisa dengan banyak sekali cara. Banyaknya cara itu menyebakan cara yang satu dengan lainnya menghubungkan satu ayat dan lainnya sehingga kesimpulan yang diambilpun menjadi berbeda dan bahkan bisa bertentangan. Tentunya yang satu mengklaim cara ini dari Roh Kudus dan yang lainnya juga demikian, namun tidak mungkin Roh Kudus bertentangan. Hal ini sudah tentu membingungkan umat Tuhan, terutama yang awam teologi.
Maka dari itu kita perlu cara menghubungkan yang sifatnya juga otoratif. yang itu berarti kalaupun ada cara2 lainnya untuk menghubung2kan ayat2 Alkitab, cara itu jika bertentangan dengan yang otoraif pastilah salah. syukur pada Allah, Allah tidak hanya menurunkan Alkitab tetapi juga Gereja Katolik yang berotoritas dalam menghubung2kan ayat itu.
Tetapi anda tidak bisa punya tafsiran otoratif ini, karena berpaham Sola Scriptura.
selain itu juga perlu memperhatikan konteksnya karena perbedaan zaman/kebudayaan dan waktu antara penulisannya dengan kita pembaca sekarang bisa membuat arti yang lain.
Konteks dan zaman bisa menimbulkan multitafsir. zaman dan budaya yang sama bisa saja ditafsirkan berbeda, maka melihat hal2 itu saja tidak menjamin akan menyelesaikan persoalan, malah bisa memperumit masalah. maka dari itulah dibutuhkan penafsiran yang otoratif, yang otoritasnya setara Alkitab.
Dan lagi tetap saja ada satu koteks pasti yang tak terbantahkan:
Ada orang / lembaga yang mengkanon Alkitab, maka kita harus mengakui otoritas pengumpul ini jika mau mengakui otoritas Alkitab.
Intinya semua orang bisa mengerti Alkitab kalau mau belajar dan merendahkan diri untuk dituntun oleh Roh Kudus.
semua penafsir Reformasi berkata begitu, baik Adventis, Yehovah Witness (yang menolak Ke Tuhanan Yesus), Kharismatik, Pentakosta, dsb. Kesemuanya berkata demikian, mendasarkan Alkitab, menggunakan konteks zaman dan budaya, namun berkesimpulan yang bertentangan satu sama lain.
Off course Katolik juga mengajarkan demikian, namun hanya Gerejalah yang dapat berotoritas menentukan mana tafsiran yang dari Roh Kudus dan mana yang
seolah2 dari Roh Kudus karena Gerejalah Tiang dasar dan penopang kebenaran (1 Tim 3:15) (bahkan bukan Alkitab).
Nah, melihat paham Sola Scriptura Gereja Reformasi, Justru bagaimana kami boleh percaya bahwa penafsiran yang anda ajukan itu betul2 dari Roh Kudus? Roh Kudus yang mana dari Gereja2 Reformasi itu yang betul2 Roh Kudus? Apalagi anda berkata bahwa tidak ada otoritas yang setinggi Alkitab yang itu berarti tuntunan Roh Kudus itupun tidak otoratif. Masakan anda mau mengatakan tuntunan Roh Kudus (yang adalah Allah) itu tidak otoratif?
Jadi rupanya, Pada akhirnya memang kita harus mengakui kewibawaan penafsir. Seperti halnya anda sebenarnya percaya kewibawaan penafsir2 Adventis, hanya saja tidak mau mengakuinya karena nantinya akan bertentangan dengan paham Sola Scriptura.
Tyven berkata:
Coba anda baca Nehemia 8:1-2
8:1 Ketika tiba bulan yang ketujuh, sedang orang Israel telah menetap di kota-kotanya,
8:2 maka serentak berkumpullah seluruh rakyat di halaman di depan pintu gerbang Air. Mereka meminta kepada Ezra, ahli kitab itu, supaya ia membawa kitab Taurat Musa, yakni kitab hukum yang diberikan TUHAN kepada Israel.
Jelas bahwa Ezralah pada saat itu yang memegang kitab taurat Musa dan dia adalah ahli kitab. Dia bisa memegang kitab-kitab taurat Musa tentunya karena dia mengumpulkannya, karena kita tahu bahwa bait Allah yang dibangun Salomo diporak-porandakan oleh Babilonia dan termasuk di dalamnya kitab-kitab, sehingga pada masa pembuangan ke babilonia banyak benda-benda yang berada di bait suci itu berserakan dibeberapa tempat.
1. Iya, tetapi lagi tidak tertulis di sana kalau Ezra lah yang mengumpulkan Taurat Musa. Bisa saja yang mengumpulkannya bukan Ezra namun Ezra diberi oleh si pengumpul ini. Maka apa dasar alkitabnya kalau si pengumpul ini dibimbing Roh Kudus?
2. Dan lagi, Kitab Nehemia sendiri tidak masuk dalam kitab yang dibawa oleh Ezra, pada saat itu Kitab Suci belum termasuk di dalamnya kitab Nehemia. Maka bagaimana anda bisa percaya otoritas kitab Nehemia yang belum menjadi bagian dari Alkitab ini? Apakah dari pengumpul2 berikutnya? Namun apakah dasar Alkitabnya kalau pengumpul2 ini dibimbing Allah? Alkitab tidak menyebut kesemua pengumpul ini berotoritas sehingga konsekuensinya otoritas Alkitabpun boleh jadi diragukan.
Sebelum Alkitab seperti sekarang ada ditangan bangsa Israel, tentunya otoritas ada di para nabi-nabi / utusan-utusan Tuhan, kemudian setelah Musa meninggal namun, maka bangsa Isreal meletakkan otoritas pengajaran itu kepada kitab-kitab Musa dan nabi-nabi setelah Musa dan demikian seterusnya hingga zaman Yesus.
Nah, pada titik ini anda setidaknya mulai mengakui bahwa rupanya pada masa perjanjian lama, bisa kita lihat jika Otoritas rupanya tidak hanya di Alkitab saja. Maka
Sola sciptura tidak dikenal di perjanjian lama. Anda bahkan mengakui kalau peletakkan otoritas pada perjanjian lama itu dilakukan oleh bangsa Israel dan bahkan bukan oleh ALkitab sendiri.
Pertanyaan:
Apakah peletakkan otoritas pada ALkitab oleh Israel itu sendiri sifatnya otoratif?
Jika iya: maka paham sola scriptura gugur
jika tidak: Maka Alkitab tidaklah otoratif karena yang meletakkan otoritas itu sendiri ternyata tidak otoratif
Namun anda berdakwa bahwa otoritas nabi berlaku seterusnya hingga zaman Yesus, maka timbul satu pertanyaan:
Apakah itu berarti pengajaran2 setelah zaman Yesus (Injil, Surat2 Perjanjian baru) tidak otoratif?
Pada saat itu mereka sudah punya kitab yang mereka akui memiliki otoritas (Lihat di perjanjian Baru bahwa Yesus dan para rasul sering mengutip ayat-ayat yang di Perjanjian Lama, artinya pada zaman Yesus sudah ada Kitab Perjanjian Lama)
Benar, dan mereka tidak akan mengakui otoritas Alkitab itu jika mereka tidak mengakui otoritas penulis (para nabi dan murid2nya) dan pengumpulnya.
Namun bahkan kanon2 yang dikutip Yesuspun belum definitif, karena pada zaman Yesus ada setidaknya dua kanon yang umum digunakan. Yang satu berisi Deuterokanonika yang satunya tidak berisi Deuterokanonika (protestan menyebutnya Apocrypa). maka timbul pertanyaan:
Diantara kedua kanon itu, yang manakah yang otoratif?
Kedua kanon itu sendiri meskipun umum digunakan masih belum definitif, Kanonisasi definitif pertama baru dilakukan beberapa puluh Tahun setelah Yesus meninggal, yaitu kanonisasi kelompok Yahudi Yamnia, jadi bukan kanonisasi Gereja Tuhan. Hasilnya adalah tidak mengakui Deuterokanonik (Seperti Kitab Protestan sekarang). Namun berbeda dengan mereka, Gereja Katolik mengkanon pula Deuterokanonika. seorang kristen sejati akan mendengarkan ajaran Gereja karena percaya apa yang tertera pada 1 Tim 3:15. maka umat kristen tidak boleh berpegangan pada Kanon umat Yahudi yang jelas2 menolak Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat dan umat Yahudi Yamnia bukanlah tiang dan penopang kebenaran seperti Gereja.
Menurut anda siapa yang mengkanon secara otoratif? Gereja Katolik (Sesuai 1 Tim 3:15) atau Kelompok Yahudi Yamnia (yang sebenarnya nantinya mempengaruhi Protestan)?
Baiklah, jika anda mengklaim bahwa ekumenical council of Trent (1545-64) adalah untuk persatuan gereja katolik saja.
Benar, dan anda mengakui bahwa konsili itu dibimbing Tuhan di postingan anda sebelumnya, maka Gereja Katolik sememangnya dibimbing Tuhan.
Atau anda mau menggugurkan perkataan anda sendiri sebelumnya itu dan menyatakan bahwa Konsili Trente sekarang tidak dibimbing Tuhan?
Tapi coba anda lihat kebelakang sebelum council trent tersebut, dimana jauh sebelum itu sudah banyak umat-umat Tuhan yang terlibat dalam penentuan kitab-kitab yang layak masuk di dalam Perjanjian Baru dan terutama didasarkan juga atas Perjanjian Lama yang sudah diprakarsai oleh para Rabi-rabi Yahudi di Mesir (Septuaginta) dan secara gereja terlibat gereja kristen ortodok, gereja mula-mula yang menerima surat-surat Paulus, Petrus di Yunani dan di Asia kecil (sebelum gereja katolik ada).
Disini anda membuat suatu kesilapan. Gereja Katolik tidak berdiri sebelum ortodoks, Gereja Katolik sudah ada pada saat Yesus bersabda di Mat 16:18. Memang Yesus tidak berkata eksplisit "Katolik" di situ, tetapi secara substansial, itulah Gereja Katolik, yaitu yang mengakui bahwa Gereja didirikan oleh Yesus sendiri (bukan manusia) dan didirikan di atas Batu Karang ("Petrus," dalam bahasa Yunani di zaman Yesus adalah tidak beda dengan "Petra").
Juga Gereja Ortodoks yang anda sebut, punya kebiasaan yang banyak miripnya dengan Katolik:
1. Beribadah pada hari minggu
2. Menghormati Bunda maria
3. Menggunakan Patung sebagai alat bantu ibadah (Bukan objek ibadah itu sendiri)
4. Menghalalkan makanan yang diharamkan Perjanjian lama namun telah dihalalkan oleh Yesus (Yang adalah Allah yang berhak mengubah hukum-Nya)
5. Mengenal Sakramen pengampunan dosa
6. Tidak melakukan pembasuhan kaki sebelum Misa
7. Mengakui bahwa Hosti adalah benar2 Tubuh Kristus (bukan simbol semata)
8. etc (daftar bida diperpanjang)
Jika G. Ortodoks anda anggap umat Tuhan, maka betapa Adventis bukanlah umat Tuhan.
Nah, Kita juga tidak bisa berkata para Rabbi itu dibimbing Roh Kudus mengingat mereka menolak Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Maka kanonisasi mereka tidak bisa kita anggap Kristiani.
mengatakan Rabbi Yahudi umat Tuhan berarti anda berkata Adventis itu bukan umat Tuhan
Saya juga mengakui bahwa ada juga hamba-hamba Tuhan secara Individu yang bergabung dengan Gereja Katolik (organisasi) yang terlibat dalam proses penentuan kitab-kitab yang di perjanjian baru tersebut.
Tapi jangan itu membuat anda mengklaim bahwa karena itu gereja katolik pastilah gereja yang benar.
Ada dasarnya umat Katolik meyakini Gereja ini benar, yakni karena hanya inilah satu2nya yang didirikan Yesus (Mat 16:18). mempercayai bahwa Gereja yang benar baru ada ribuan tahun kemudian dan didirikan oleh manusia selain Yesus yakni Ellen G White jelas bertentangan dengan kehendak Yesus di Mat 16:18 dan menuduh Yesus tidak setia untuk menyertai Gerejanya hingga akhir zaman.
Disamping itu, tidak mempercayai apa yang ditetapkan (termasuk tafsiran) oleh Petrus sebagai Paus pertama dan penggantinya yang sah jelas bertentangan dengan kehendak Yesus (Mat 16:19: Kuasa Kunci yang tidak dikuasai alam maut). Lebih jauh lagi, sikap menolak tafsiran yang ditetapkan Gereja melalui kuasa kunci Paus ini juga bertentangan dengan ayat Alkitab lain yang jelas2 mengatakan bahwa penopang kebenaran adalah Gereja (1 Tim 3:15).
Menolak Gereja berarti menolak kebenaran.
Dan lagi, individu2 yang anda sebut "hamba Tuhan" itu sepakat dengan hasil konsili yang menganathema Gereja Reformasi. Jika ada satu saja individu yang yang tidak sepakat, silahkan tunjukkan, juga buktikan kalau mereka memelihara hari sabat dan tidak memakan2 yang diharamkan di perjanjian lama dan sebagainya yang anda anggap seharusnya dilakukan oleh umat kristen. Nanti jika ada bukti dari anda ini (itupun kalau ada), akan kami tanggapi.
Nah, Jika mengikuti baik2 nalar anda sejauh ini (yang mengatakan bahwa individu2 Katolik itu adalah "Hamba Tuhan"), maka anda sepantasnya berkesimpulan Gereja Reformasi (termasuk adventisme) bukanlah hamba Tuhan sejati. sebab yang "Hamba Tuhan" itu ternyata telah bersetuju dengan hasil konsili. yang tidak setuju adalah lawan dari "hamba Tuhan," bukan begitu?
Sekarang coba anda lihat sejarah Bangsa Israel, Tuhan pada mulanya sudah memilih bangsa Israel menjadi bangsa pilihannya yang akan memberitakan firman Tuhan keseluruh suku bangsa, tetapi kita semua melihat bahwa walaupun kebenaran itu pertama kali diberikan kepada bangsa Israel, akhirnya SECARA BANGSA (bukan individu) mereka bukan lagi bangsa Pilihan sejak mereka murtad dan puncaknya ketika MENOLAK YESUS sebagai JURUSELAMAT.
Siapa bilang? hingga kini bangsa Israel ada yang tetap setia kepada Tuhan dengan menjadi umat Katolik. Yesus sendiri yang berbangsa Israel adalah pendiri dan Kepala Gereja Katolik. Ini menunjukkan Tuhan tidak pernah meninggalkan Bangsa Israel, nah maka demikian juga Tuhan tidak pernah meninggalkan Gereja Katolik. JAdi sekalipun ada banyak individu di Gereja maupun Bangsa Israel yang tidak melakukan kehendak Tuhan, satu hal yang pasti:
Tuhan tidak pernah meninggalkan Gereja yang didirikannya sendiri sehingga tidak pernah perlu mendirikan Gereja baru. Toh YEsus menghendaki hanya ada satu Gereja yang tidak terpecah2
Demikianlah halnya GEREJA-GEREJA (BAIK ORGANISASI maupun KUMPULAN ORANG PERCAYA) bahkan gereja katolik yang anda claim sebagai pencetus ALKITAB akan ditolak oleh Allah karena MURTAD dan MENOLAK YESUS dan menggantikannya dengan berhala-berhala/patung2x dan merubah ajaranNYA(secara terselubung tentunya).
Ini namanya fitnah:
1. Gereja Katolik tidak pernah menolak Yesus, malah hanya Allahlah (termasuk Yesus) yang disembah (Latria)
2. Gereja Katolik tidak pernah menyembah Patung, Gereja Katolik hanya menghadap Patung sebagai alat bantu membayangkan Tuhan, tetapi patung itu sendiri bukan objek yang disembah.
3. Masalah patung2 Maria dan orang2 Kudus serta penghormatan (Hyperdullia dan Dullia) kepada figur2 yang disimbolkan olehnya silahkan buka treads baru
4. baca treads2 lainnya ketika anda sudah tidak lagi mampu menjawab sanggahan2 kami sehingga tidak ditemui bukti Gereja Katolik pernah merubah ajaran Tuhan.
Dan amat jelas Adventislah yang akan ditolak oleh Allah karena tidak terikat oleh Paus (Matius 16:19) dan mengajarkan bahwa Gereja itu ada pula yang didirikan oleh Manusia EGW dan suami serta teman dekatnya, bukan Yesus (Matius 16:18).
Ini kutipan dari institusi Adventis yang ditunjuk Ellen G White untuk menjaga tulisan2nya:
http://www.whiteestate.org/pathways/ewhite.asp
Ellen G. White was a co-founder of the Seventh-day Adventist Church along with her husband James and close friend Joseph Bates. Mrs. White is also known as a messenger from God.
Adventispun mengakui bahwa EGW adalah salah satu pendiri Gereja Adventis, bukannya Yesus (tidak tertulis Yesus di antara nama2 pendiri itu).
Terbukti malah Adventislah yang merubah ajaran Tuhan.
Apakah anda tidak curiga, kenapa gereja katolik menolak otoritas tertinggi dari pengajaran ALKITAB? Tentunya supaya pemimpinnya bisa membuat doktrin-doktrin yang menentang Alkitab (contohnya akan saya berikan dijawaban saya dibawah)
Kapan Gereja Katolik mengajarkan demikian? Gereja Katolik tidak pernah mengajarkan Alkitab itu otoritasnya tidak tinggi dan tidak pula mengajarkan ada otoritas lebih tinggi dari Alkitab, yang ada itu adalah otoritas yang setara tertingginya. Salah satunya adalah Gereja, karena melalui Gerejalah kanonisasi Alkitab itu ditetapkan. Melalui Gerejalah kita tahu mana yang merupakan Alkitab dan mana yang bukan. Jadi jika kita tidak meyakini otoritas Gereja yang mengkanonisasi Alkitab yang kita pakai, maka betapa kitapun tidak boleh percaya otoritas Alkitab itu sendiri (yang notabene dikumpulkan oleh Gereja yang anda anggap tidak otoratif).
Juga bisa kita lihat jika anda ini sudah diajarkan sesuatu yang tidak benar berkenaan dengan Gereja Katolik oleh Gereja Adventis. mana mungkin anda masih mau percaya pada Gereja yang tidak mengajarkan yang benar kepada anda begitu? Adakah ciri2 Gereja Tuhan itu mengajarkan kebohongan? Jika tidak, maka Adventis jelas tidak termasuk di dalamnya, sebab hujahnya terhadap Katolik amat keliru dan bahkan fitnah.
Apakah anda lebih suka "Gereja pemfitnah" yang didirikan manusia Ellen G White daripada Gereja Kristus sendiri?
Berikut ini adalah contoh penyesatan yang dilakukan gereja katolik yang saya ambil dari KATEKISMUS KATOLIK (THE CONVERT'S CATECHISM OF CATHOLIC DOCTRINE), hal ini sebenarnya sudah pernah disampaikan dalam topik hari SABAT, namun mungkin banyak yang tidak membaca ini karena Alergi kebenaran. Jadi jawaban ini juga sebagai penjelasan tambahan dari saya mengenai topik hari SABAT.
"Kutipan Katekismus"
HUKUM YANG KETIGA (Di loh batu yang diterima MUSA, sebenarnya hari Sabat diletakkan di urutan ke-empat, tapi gereja katolik dengan semena-menanya mengubah dan menuliskan kembali sepuluh hukum, sehingga hukum Sabat yang adalah hukum ke-empat menjadi hukum ke tiga--*tambahan dari saya)
TANYA: Manakah Hari Sabat itu?
JAWAB: Sabtu adalah Hari Sabat.
TANYA: Mengapa kita memelihara hari Minggu gantinya hari Sabtu?
JAWAB: Kita memelihara hari Minggu bukannya hari Sabtu karena Gereja Katolik telah memindahkan kekudusan hari Sabtu ke hari Minggu.
TANYA: Mengapa gereja katolik mengganti hari Sabtu dengan hari Minggu?
JAWAB: Gereja menggantikan hari Minggu untuk hari Sabtu karena Kristus bangkit pada hari Minggu dan Roh Kudus turun ke atas Rasul-Rasul pada hari Minggu.
TANYA: Atas wewenang apa gereja menggantikan hari Minggu untuk hari Sabtu?
JAWAB: Gereja menggantikan hari Minggu untuk hari Sabtu atas dasar kuasa ilahi yang diberikan oleh Yesus Kristus kepadanya.
"Unquote"
Dari kutipan diatas jelas bahwa gereja katolik mengakui sepenuhnya perubahan hari Sabat ke hari Minggu dilakukan oleh gereja katolik, tanpa ada dasar yang kuat dari Alkitab (silahkan lihat topik Sabat, dimana ayat-ayat yang diberikan oleh saudara/i yang lain sama sekali tidak ada yang dengan tegas mengatakan bahwa hari Minggu menggantikan hari Sabat, padahal untuk Sabat sudah banyak ayat yang dengan tegas mengatakan KUDUSKANLAH HARI SABAT).
Kemudian disebutkan bahwa wewenang itu diterima dari Yesus, padahal Yesus saja selama masih di dunia tetap memelihara Sabat, bukan hari Minggu (sangat kontradiktif sekali).
Itulah salah satu contoh kesesatan gereja katolik, dan itu lebih jelas mengenai topik Sabat silahkan baca thread Sabat dan link berikut ini;
http://penyingkapan.akhirzaman.org
Anda ini berhujah tentang sabat lagi padahal sudah tidak ditemui kebenaran penuh dari dakwaan anda di treads hari Sabat. sungguh amat menggelikan. member Catholic akan menanggapi jawaban anda (kenyataannya jawaban2nya dan member lain termasuk saya sudah ada dan secara tidak langsung menjawab artikel itu), silahkan buka topik:
https://www.forum.or.id/showthread.php?t=66663&page=4
Lanjutkan diskusi hari sabat disana. Bahkan selesaikan dulu, kalau sudah selesai dan terbukti Hari Minggu itu tidak Alkitabiah, baru anda bisa berhujah mengenai hari sabat di treads2 lain. jika belum, jangan dijadikan argumentasi di treads2 lain dulu karena dakwaan belum terbukti isinya. Member Catholic akan menemani anda, dan jika saya ada waktu saya juga akan menemani anda.
Kita bisa fokuskan treads ini di masalah adanya otoritas
setaradengan Alkitab atau tidak (bukan lebih tinggi seperti yang dituduhkan oleh Adventis).
Ps: Thanks Catholic, aku sekarang sudah mulai kebanyakan kerjaan, jadi masalah sabat kuserahkan padamu dan member2 lain, kalau ada waktu aku juga akan di sana.
Saya sudah jelaskan diatas mengenai pengkanonan Alkitab, bahwa bukan hanya Gereja Katolik yang terlibat. Jika anda merasa bahwa karena gereja katolik berjasa dalam proses pengkanonan Alkitab maka gereja katolik tidak mungkin sesat, coba anda lihat penjelasan saya diatas mengenai bangsa Israel, status bangsa Israel jauh lebih hebat dari gereja katolik, karena Allah memang sudah memilih mereka menjadi bangsa pilihan, tetapi tetap saja mereka gagal dan sesat (secara bangsa), apalagi gereja katolik.
1. Sudah dijawab di atas, berkenaan dengan Gereja Ortodoks dan Rabbi Yahudi. Masalah Bangsa Israel dan Katolik punya satu kesamaan: tidak pernah ditinggalkan Tuhan dan jelas2 dipilih/ didirikan oleh Tuhan sendiri (Ada dasar Alkitabnya seperti di atas), tidak seperti pendirian Gereja Adventis yang tidak ada dasar Alkitabnya.
2. Apakah Adventis punya seorang Nabi yang dapat menjamin secara otoratif bahwa Gereja Katolik sesesat Bangsa Israel?
Sebab seperti halnya dibutuhkan Nabi untuk menyatakan kesesatan Israel, demikian pula pastilah dibutuhkan seorang nabi untuk menunjukkan kesesatan Gereja Katolik yang mendunia (Segala bangsa). Rupanya, Ellen G Whitepun dikatakan oleh pengikut Adventis merupakan seorang Nabi (baca kutipan dari situs organisasi adventis di atas), namun otomatis paham Sola Scriptura sudah gugur, karena nama beliau tidak tertera di Alkitab sebagai nabi dan ternyata ada Nabi yang tulisan2nya tidak masuk paham Alkitab tetapi dijadikan rujukan oleh pengikut Adventis.
Baca juga dari situs netral bahwa Adventis menganggap beliau sebagai Nabi, Bahkan beliau sendiri menyatakan dirinya sebagai Nabi kontemporer.
http://en.wikipedia.org/wiki/Prophecy_in_the_Seventh-day_Adventist_Church#Ellen_White
Adventists believe church co-founder Ellen G. White was a prophet, understood today as the New Testament "gift of prophecy".[26] White preferred to describe herself as a "messenger".[27]
White regarded herself as a prophet of the end times, but did not claim to be the last prophet.[29] She believed her contemporary prophets were not legitimate.[30]
Seorang Sola scripturi sejati jelas yakin bahwa Alkitablah yang menentukan siapa Nabi dan siapa bukan, jika ada yang menyatakan nama2 selain tercantum di Alkitab itu adalah nabi, maka yang menyatakannya jelas telah dianggap seotoratif Alkitab dan konsekuensinya bertentangan dengan Sola Scriptura.
Bagi Adventis, apa dasar Alkitabnya jika beliau ini nabi atau pembawa pesan dari Tuhan?
3. Apakah anda akan berkata bahwa Allah meninggalkan Bangsa Israel dan Gereja Katolik? sebab seperti yang saya jelaskan, Bangsa Israel tidak pernah ditinggalkan Tuhan, karena Gereja Katolik didirikan oleh seorang Israel Yesus di atas seorang Israel Petrus. Jadi terbukti hingga kini Tuhan tetap setia pada umatNya (Baik Israel maupun bangsa2 lain yang berhimpun dalam Gereja Katolik), meskipun umatnya itu banyak yang berkelakuan tidak baik. Kesetiaan Tuhan memang tidak ada bandingannya.
mengatakan Tuhan meninggalkan umatNya berarti mengatakan Tuhan itu dulu tidak pandai memilih serta tidak Maha Setia. SUngguh Allah yang asing bagi Gereja Katolik, entah bagi Gereja Adventis.
Baiklah, mungkin nanti bisa kita bahas secara lebih rinci, tapi sebagai pendahuluan, coba anda baca ayat itu kembali yang memberikan ciri-ciri GEREJA YANG BENAR / UMAT YANG SISA;
1. Menuruti hukum-hukum Allah
2. Memiliki Kesaksian Yesus (di Wahyu 19 dikatakan bahwa kesaksian Yesus itu adalah Roh Nubuat).
Masalahnya Kitab Wahyu dikanon oleh Gereja Katolik dan tidak pernah oleh Adventis. Adventis hanya menggunakan Kitab yang sudah dikanon oleh Gereja Katolik ini terlebih dulu, namun pada masa yang sama menolak otoritas Gereja Katolik ini, sungguh amat menggelikan.
Gereja Advent menuruti semua hukum Allah (10 hukum Taurat) tanpa mengubah dan tanpa mengurangi terutama tetap mempertahankan hari Sabat dan
Tidak valid karena anda sudah tidak bisa menjawab:
http://www.indoforum.orgshowthread.php?p=1222740#post1222740
tidak membuat patung-patung,
sudah dijawab di atas berkenaan dengan patung sebagai alat bantu saja. oh ya, Bait Allah Salomo ada Kerub, juga patung Ular yang dibuat Musa. Juga Gereja Ortodoks yang anda katakan "umat Tuhan" menggunakan patung juga. amat menarik.
Menuruti hukum kesehatan (tdk makan binatang yang haram, darah, bangkai, tidak minum kopi--cafein, teh--tehinin, alkohol),
1. Adventis masih tidur di kasur yang ada tungaunya dimana kotorannya dapat menyebabkan ISPA
2. Adventis masih main di depan komputer yang mengeluarkan ion positif yang membantu melemahkan daya tahan tubuh.
3. Adventis masih hidup di udara perkotaan yang tercemari polusi
4. Adventis masih hidup ruangan dimana polusi di dalam ruangan beberapa kali lebih besar daripada diluar ruangan (akibat Cat, bahan2 kimia pembersih, tungau, asap masakan, etc)
5. Adventis masih memasak makanan dimana asap masakan itu adalah polusi yang bahkan dalam takaran tertentu setara dengan 7 batang rokok.
6. etc (daftar bisa diperpanjang)
mengikuti ajaran membaptis dengan diselam,
Tidak valid, karena treads ini tidak berhasil anda tanggapi:
https://www.forum.or.id/showthread.php?t=72305
https://www.forum.or.id/showthread.php?t=72561
mengikuti ajaran perjamuan kudus dengan pembasuhan kaki,
Tidak valid karena anda tidak berhasil menanggapi treads ini:
https://www.forum.or.id/showthread.php?p=1222740#post1222740
mengakui Yesus sebagai satu-satunya jalan keselamatan tanpa menduakannya dengan yang lain, mengakui Yesus sebagai imam besar yang satu-satunya perantara manusia berdosa dengan Allah.
Tidak valid, karena anda tidak bisa menanggapi treads ini:
https://www.forum.or.id/showthread.php?t=66494&page=3
https://www.forum.or.id/showthread.php?t=66494&page=3
Gereja Advent memiliki kesaksian Yesus yaitu Roh Nubuat baik itu nubuat mengenai akhir zaman, kesehatan, pendidikan dan yang terutama menerima Alkitab sebagai pedoman dari Allah untuk umat manusia.
1. Nubuatan pendiri Gereja Adventis, khususnya tentang kapan akhir zaman, banyak yang gagal, ada satu saja yang gagal sudah menunjukkan bahwa Adventis tidak punya karunia bernubuat.
2. Apa dasar Alkitabnya kalau Adventis itu punya roh Nubuat? memang anda tafsirkan, cocok2kkan tafsir Adventis dnegan nubuatan2 ALkitab sehingga dibuat seolah2 tepat (yang dilakukan juga oleh Muslim atas Alquran, juga Jehovah Witness). Juga apa dasar Alkitabnya Tafsir itu sememangnya cocok dan bukannya sekedar tampaknya "berhasil" dicocok2kan?
Coba anda lihat sekarang ini, semua denominasi gereja termasuk gereja katolik, apakah menuruti hukum-hukum Allah secara lengkap??
sudah lengkap, dimanakah tidak lengkapnya? apakah di masalah hukum2 perjanjian lama itu? silahkan baca treads2 lainnya tidak lagi berhasil anda tanggapi yang berarti tuduhan bahwa Gereja Katolik tidak menuruti hukum2 Allah secara lengkap itu tidak ada dasarnya.
Saya tidak pernah mengatakan bahwa gereja dibangun oleh Ellen, saya mengakui bahwa Yesuslah kepala dari Gereja itu (kumpulan umat-umat percaya),
Benar, maka tidak mungkin Yesus memutuskan kepala dari TubuhNya sendiri (Gereja yang didirikanNya mula2, yaitu Gereja Katolik). Dan tidak mungkin pula Gereja yang didirikanNya bisa sesat karena itu berarti Dia gagal mendirikan GerejaNya.
dan bahwa hanya Yesuslah BATU KARANG itu bukan Petrus. (lihat tulisan saya pada topik "Keselamatan hanya melalui gereja katolik"). Karena sebagaimana batu karang adalah kokoh (tidak tergoyahkan) demikianlah Yesus, bukan seperti Petrus yang sering goyah dan melakukan kesalahan-kesalahan.
Yesuslah yang memberi nama Simon "Kefas" dan "Petrus" yang artinya "Batu Karang" lalu Ia sendiri menyatakan bahwa Gereja didirikan diatas Petrus (Mat 16:18) apakah ada meragukan perkataan Yesus?
Petrus memang kokoh dan tidak goyah dalam hal kuasa kunci dan pengajaran, tetapi ia memang bisa saja goyah dalam hal perbuatan. Gereja katolik tidak pernah berpatokan definitif pada perbuatan Petrus melainkan pada pengajarannya dan penggantinya yang sah yang aman dari kesesatan. Ini sama seperti nabi2 banyak yang berbuat salah dan goyah, misalnya Musa dan Ayub, lalu Salomo (meskipun bukan nabi namun beliau adalah pembuat Kitab pengkotbah), tetapi toh ajaran mereka tidak sesat dan bahkan otoratif dan masuk dalam daftar Kanon Alkitab.
Bukti bahwa "Batu Karang" di sana adalah Petrus adalah, Yesus melanjutkan perkataanNya dengan memberikan kuasa kunci yang "mengikat dan melepaskan dari surga" kepada Petrus dan Yesus menjamin bahwa alam maut tidak akan menguasai Gereja yang didirikan di Yesus atas Petrus ini (Mat 16:18-19).
Sekiranya Yesus tidak memilih Petrus sebagai batu Karang, lalu untuk apa:
1. Yesus menamai Simon "Petrus" (batu karang)?
2. Yesus mendahului dengan pernyataan bahwa Simon adalah "Petrus" sebelum menyatakan dimana Gereja didirikan?
3. Yesus memberikan kuasa kunci hanya kepadanya saja (bukan pada orang2 lain yang tidak bernama arti sama, yakni "batu karang") dan bahkan bukannya kunci itu dibiarkan dipegang Yesus sendiri?