facebookeb
IndoForum Senior A
- No. Urut
- 210735
- Sejak
- 9 Jan 2013
- Pesan
- 7.471
- Nilai reaksi
- 96
- Poin
- 48
Presiden terpilih Joko Widodo dibantu para relawannya mencoba mendengarkan suara dari masyarakat mengenai siapa saja yang pantas mengisi jajaran kabinet mendatang. Termasuk menentukan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).
Menurut Facebook Jokowi Center, ada tiga kandidat yang disodorkan untuk menggantikan posisi yang saat ini masih diduduki Tifatul Sembiring itu. Yakni Drs Ferry Mursyidan Baldan, Nezar Patria MA, dan Ir Onno W Purbo M.Eng, PhD.
Sementara versi Indo Barometer, ada empat kandidat yang diprediksi bakal menjadi calon kuat menkominfo: Prof. Dr Bachtiar Aly, Sri Sajekti Sudjunadi, Drs Ferry Mursyidan Baldan dan Akbar Faizal.
Kendati belum merupakan keputusan resmi dan belum tentu juga akan dipilih secara prerogratif oleh Jokowi, namun menelusuri cukup menarik untuk menelusuri jejak para kandidat di bursa calon menkominfo ini.
1. Ferry Mursyidan Baldan
Nama ini disebut dua kali, yakni oleh Facebook Jokowi Center dan Indo Barometer. Ferry Mursyidan Baldan merupakan salah satu anggota tim sukses Jokowi dan JK yang berasal dari Partai Nasdem.
Ferry lahir di Jakarta 16 Juni, 53 tahun silam. Dia termasuk orang lama yang berkiprah di politik melalui Partai Golongan Karya, sampai akhirnya menyebrang ke Nasdem.
Dia merupakan lulusan Universitas Pandjajaran Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik tahun 1988, dan memang aktif di berbagai organisasi kepemudaan.
2. Nezar Patria
Pria kelahiran Sigli. 5 Oktober 1970 ini adalah mantan aktivis tahun 1998 yang turut menjadi korban penculikan di saat rezim orde baru. Setelah menjadi aktivis, Nezar Patria bergelut di bidang wartawan dan sejumlah organisasi.
Masuk ke dalam bursa calon menkominfo di bawah Jokowi-JK, Nezar mempunyai latar belakang pendidikan di Universitas Gajah Mada jurus Filsafar dan pernah aktif di biro pers kampus serta Aliansi Jurnalistik Indonesia.
Setelah menjadi wartawan di lapangan, Nezar Patria kini mengabdikan diri melalui Dewan Pers. Dia juga menyatakan dukungannya kepada Jokowi-JK di laman Facebook pribadinya.
3. Bachtiar Aly
Bachtiar Aly merupakan salah satu pakar komunikasi politik Indonesia. Dirinya mulai dikenal publik saat menjabat Duta Besar Indonesia untuk Mesir pada tahun 2002 hingga 2005.
Masuk ke jajaran calon menkominfo di kabinet Jokowi, Bachtiar Aly memulai pendidikan S1 di Universitas Padjajaran jurusan Publistik, yang kemudian melanjutkan ke Belanda dan Jerman.
Dia memang tergolong dari akademisi yang aktif di bidang komunikasi politik dan menelurkan berbagai macam buku.
4. Sri Sajekti Sudjunadi
Sri Sajekti Sudjunadi salah satu yang masuk ke dalam kandidat menkominfo versi Indo Barometer. Wanita ini saat ini aktif di Partai Nasdem, yang merupakan gerbong pendukung koalisi Jokowi dan JK.
Saat ini Sri Sajekti mengemban tugas sebagai Ketua Media dan Komunikasi Politik Nasdem.
5. Akbar Faisal
Dikenal sebagai pria yang mempunyai sifat ulet dan keras, Sifat pekerja keras Akbar juga tercermin dalam karirnya. Ia telah menduduki berbagai posisi strategis di berbagai instansi seperti pemimpin redaksi di sebuah majalah dan president director di dua instansi berbeda.
Sebagai lulusan Fakultas Bahasa dan Sastra IKIP Ujung Pandang, Makassar. akbar Faisal masuk ke bursa calon Menkominfo.
Karier politik Akbar dimulai saat ia menjadi salah satu pendiri Partai Demokrat dan salah satu generasi pertama Partai Demokrat. Bahkan Akbar adalah pendiri dan ketua umum Pemuda Partai Demokrat pada tahun 2003 sampai 2007.
Kemudian dia pindah ke Hanura, sampai kemudian bergabung dengan Partai Nasdem.
6. Onno W Purbo
Nama lengkapnya adalah Onno Widodo Purbo, pria ramah ini memang dikenal sebagai pakar di bidang teknologi informasi. Namanya sering disebut di beberapa presiden sebelumnya, namun dia selalu merendah karena tidak punya kendaraan politik.
Ia memulai pendidikan akademis di ITB pada jurusan Teknik Elektro pada tahun 1981 dan lulus dengan predikat wisudawan terbaik, kemudian melanjutkan studi ke Kanada dengan beasiswa dari PAUME.
Onno aktif sebagai aktivis open source dan Wajanbolic merupakan salah satu karyanya yang membuatnya menjadi dikenal orang.
Menurut Facebook Jokowi Center, ada tiga kandidat yang disodorkan untuk menggantikan posisi yang saat ini masih diduduki Tifatul Sembiring itu. Yakni Drs Ferry Mursyidan Baldan, Nezar Patria MA, dan Ir Onno W Purbo M.Eng, PhD.
Sementara versi Indo Barometer, ada empat kandidat yang diprediksi bakal menjadi calon kuat menkominfo: Prof. Dr Bachtiar Aly, Sri Sajekti Sudjunadi, Drs Ferry Mursyidan Baldan dan Akbar Faizal.
Kendati belum merupakan keputusan resmi dan belum tentu juga akan dipilih secara prerogratif oleh Jokowi, namun menelusuri cukup menarik untuk menelusuri jejak para kandidat di bursa calon menkominfo ini.
1. Ferry Mursyidan Baldan
Ferry lahir di Jakarta 16 Juni, 53 tahun silam. Dia termasuk orang lama yang berkiprah di politik melalui Partai Golongan Karya, sampai akhirnya menyebrang ke Nasdem.
Dia merupakan lulusan Universitas Pandjajaran Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik tahun 1988, dan memang aktif di berbagai organisasi kepemudaan.
2. Nezar Patria
Masuk ke dalam bursa calon menkominfo di bawah Jokowi-JK, Nezar mempunyai latar belakang pendidikan di Universitas Gajah Mada jurus Filsafar dan pernah aktif di biro pers kampus serta Aliansi Jurnalistik Indonesia.
Setelah menjadi wartawan di lapangan, Nezar Patria kini mengabdikan diri melalui Dewan Pers. Dia juga menyatakan dukungannya kepada Jokowi-JK di laman Facebook pribadinya.
3. Bachtiar Aly
Masuk ke jajaran calon menkominfo di kabinet Jokowi, Bachtiar Aly memulai pendidikan S1 di Universitas Padjajaran jurusan Publistik, yang kemudian melanjutkan ke Belanda dan Jerman.
Dia memang tergolong dari akademisi yang aktif di bidang komunikasi politik dan menelurkan berbagai macam buku.
4. Sri Sajekti Sudjunadi
Saat ini Sri Sajekti mengemban tugas sebagai Ketua Media dan Komunikasi Politik Nasdem.
5. Akbar Faisal
Sebagai lulusan Fakultas Bahasa dan Sastra IKIP Ujung Pandang, Makassar. akbar Faisal masuk ke bursa calon Menkominfo.
Karier politik Akbar dimulai saat ia menjadi salah satu pendiri Partai Demokrat dan salah satu generasi pertama Partai Demokrat. Bahkan Akbar adalah pendiri dan ketua umum Pemuda Partai Demokrat pada tahun 2003 sampai 2007.
Kemudian dia pindah ke Hanura, sampai kemudian bergabung dengan Partai Nasdem.
6. Onno W Purbo
Ia memulai pendidikan akademis di ITB pada jurusan Teknik Elektro pada tahun 1981 dan lulus dengan predikat wisudawan terbaik, kemudian melanjutkan studi ke Kanada dengan beasiswa dari PAUME.
Onno aktif sebagai aktivis open source dan Wajanbolic merupakan salah satu karyanya yang membuatnya menjadi dikenal orang.