• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Meitreya, Walubi dan Nelpon kedutaan Cina

Status
Tidak terbuka untuk balasan lebih lanjut.

roughtorer

IndoForum Senior A
No. Urut
44416
Sejak
24 Mei 2008
Pesan
6.755
Nilai reaksi
174
Poin
63
Ada threat di sini yang mempertanyakan fakta kelahiran Buddha Meitreya. Dengan sejumlah tanggapan dan jawaban dari mereka yang mengaku sebagai laskar dumbledore.... eh salah, prajurit Meitreya :).

Menarik untuk ditelusuri karena saya kebetulan sangat teratrik dengan sejarah agama. Agama mana saja, dan aliran apa saja. Dan, agak kesulitan mencari jawaban yang absah atas fakta Buddha Meitreya sudah lahir.

Bahwa kemudian di forum ini juga ada anggota Walubi yang ikut nimbrung, namun kelihatannya lebih berpendapat secara pribadi dan golongan, dari pada mengatas namakan Walubi.

Walubi sendiri adalah Perwalian Umat Buddha yang sayangnya sudah sedikit lupa dengan tugasnya mewakili wali-wali Buddhis, namun kelihatannya justru lebih banya mengurus kepentingan politik umat Buddha. Tidak bisa disalahkan juga, karena organisasi umat Buddha ini sendiri adalah bentukan rezim Orde Baru, yang beruntung belum direformasi. Dan ini harus disyukuri Walubi sebagai sebuah berkah, karena pemahaman umat Buddha yang walaupun kritis, selalu berpijak untuk TIDAK ANARKIS.

Lalu, dalam threat di forum ini, mengapa saya kait-kaitkan aliran Meitreya dengan Walubi? Karena ada jawaban pengabsahan atas sebuah kepercayaan pada sebuah organisasi umat yang dibentuk pemerintah, dalam hal ini Walubi.

Berhak kah Walubi mewakili kepentingan umat Buddha?

Kalau anggota Walubi dan Meitreya menyatakan berhak. Izinkan saya bertanya. ehm.... ehm... (kaya Umbridge deh.... hehehehe) Bagaimana proses demokrasi pemilihan pengurus-pengurus Walubi? Sudahkah ini absah? Walubi ada dan tidak digoyang umat Buddha yang sampai sekarang sudah semakin bosan dengan manuver-manuvernya, hanya karena bedanya karakteristik umat Buddha itu sendiri. Bukan karena kinerja yang dicapainya, maka Walubi eksis. Dan bagi murid Buddha yang sebenar-benarnya murid Buddha, akan ngerti kok, bahwa kita hanya berlindung pada Tri Ratna. Bukan pada Walubi. Bukan juga pada negara. Melainkan Negara yang sudah setuju untuk melindungi kebebasan kita beragama dengan menolak Syariat Islam sebagai dasar Negara, melainkan mufakat memilih Pancasila sebagai dasarnya.

Dan, kembali dari hal-hal tentang Meitreya yang saya dapat dari post post yang ada di forum ini. Bahwa keyakinan Meitreya sudah ada. Walau, jawaban gamblang mengenai fakta sampai saat aku menulis ini belum bisa aku pahami. Entah pihak Meitreya atau orang Walubi yang juga Meitreya nya yang tidak bisa memahami dan membedakan antara Fakta dan Angan-angan kitab suci. Entah aku yang idiot sehingga sampe baca berhalaman-halaman masih bingung dimana Buddha Meitreya dilahirkan.

Yang pasti aku simpulkan, umat Meitreya ngotot bahwa Buddha Meitreya sudah lahir. Sedangkan umat Buddha yang lain tidak menerima dan tidak percaya kalau Meitreya sudah lahir.

Kemudian baca punya baca, kedapatan deh... entah di bagian mana sudah lupa. Kayanya Buddha Meitreya lahir di Cina pada dinasti anu... kemudian berevolusi (?)/ bereinkarnansi lahir antara lain sebagai Khong Hu Cu, Lau Zte dan juga Chi Kung.

Keberadaan Khong Hu Cu dan Lao Tze diakui dalam sejarah. Bahkan masuk dalam daftar 50 orang paling berpengaruh di dunia. Keberadaan Chi Kung sebagai tokoh sejarah? Sampai detik ini, sayangnya ini hanya dianggap legenda atau mitos, sejajar dengan Sun Go Kong, dan teman-temannya, kecuali Thong Sam Cong yang memang benar-benar dicatat sejarah sebagai seorang musafir Cina. Figur tabib sakti ini diyakini sebagai reinkarnansi Meitreya juga?

Kemudian, Khong Hu Cu, Loa Tze dan Sidharta Gautama. Sayangnya ketiga sosok pengajar agung ini mengajar dan berkarir pada masa yang bersamaan, sekitar 500 tahun sebelum masehi. Jadi ketiganya sama-sama berpofesi sebagai Guru Agung. Hanya beda kantor mungkin. Kantor Pusat Khong Hu Cu dan Lao Tze di Cina Daratan. Shidarta Gautama di India (atau perbatasan Nepal).

Lalu pada hakekat reinkarnansi. Maaf, kalau paham ini tidak bisa dijadikan landasan FAKTA. Dan yang parah, dalam keyakinan reinkarnansi itu sendiri, bagimana bereinkarnansi pada Khong Hu Cu dan Loa Tze yang hidup di jaman yang sama. Bahkan menurut catatan sejarah Cina, kedua guru besar kepercayaan rakyat Cina ini pernah berjumpa.

Aku lebih masuk akal kalau misalnya, dikatakan Khong Hu Cu dan Loa Tze sempat dirasuki Buddha Meitreya. Atau mau lebih fiksi lagi, mungkin saja Khong Hu Cu dan Lao Tze adalah 2 Horcrux dari Meitreya. Paling gak kan Voldemort tidak sendirian di dunia ini. Paling gak lagi, mungkin JK Rowling akan setuju, :D.

Itulah kalau fakta dicampur adukkan dengan fiksi.

Lalu, dari postingan postingan threat yang ada di forum ini lagi. Agak kaget juga pada suatu tulisan yang menyatakan Meitreya sudah lahir di negri Cina.

Wah... alangkah bahagianya bila memang benar. Agar semakin jelas FAKTAnya, bagaimana kalau kita tanya ke Kedutaan Cina. Kalau kedutaan Cina bilang memang sudah lahir di sana... berarti umat-umat Meitreya benar. Terima kasih sudah membukakan mata pikiran saya. Tapi kalau Kedutaan Cina bilang tidak ada orang dengan nama begitu lahir di Cina. Dan kalaupun ada, dia jauh dari seorang Buddha, dan siapa yang sembarangan nuduh rakyat kami ada yang Buddha? - Wah, siapa yang berbohong dan membohongi?
 
^
gud posting.. /no1
 
roughtorer,
to certain point you may be right.
to many points you surely wrong.
 
roughtorer,
to certain point you may be right.
to many points you surely wrong.

Yang benar dengan yang salah. Mana ada benar kalau tak ada salah. Mana ada salah kalau tak ada benar.

Sayangnya saudara bungsu (anda yang terakhir kan....) di threat ini tidak hanya boleh memposting yang benar saja. Yang salah juga monggo....

Dari kesalahan juga banyak didapat pelajaran kok. Bahkan kesalahan yang kita perbuat, biasanya bisa menjadi pelajaran paling ampuh bagi kita untuk sehingga kapok berbuat salah lagi. :D

Jadi, jangan takut mempost yang salah. Sharing antar sesama ini tujuannya memang membetulkan yang salah.... Bukan mensalah-salahkan orang lain saja :D

Btw, sudah ada gak sih yang nelpon kedutaan Cina?

Sorry saya ketawa mulu, jadi ingat Buddha tertawa.
 
Jangan terlalu mudah mempermalukan diri sendiri. Nanti ngak ada harga diri,
harga diri saja ngak ada, bagaimana bisa memahami bibit kebudhaan.
Jangan remehkan nurani-mu Bung.

Ngomong-ngomong Anda ngejar setoran ya...?
 
Jangan terlalu mudah mempermalukan diri sendiri. Nanti ngak ada harga diri,
harga diri saja ngak ada, bagaimana bisa memahami bibit kebudhaan.
Jangan remehkan nurani-mu Bung.

Ngomong-ngomong Anda ngejar setoran ya...?

Gak ngejar setoran. Lagi demen aja. Ntar juga bosen sendiri. Takut banget punya pesaing?

Terus soal harga diri, emang harga dirimu berapa?

Terus lagi, siapa juga yang pingin bibit Buddha? aku lebih suka bibit sawit, bibik kedelai (harganya lagi naik tuh....) bibit padi, asal jangan bibit penyakit deh....

Soal mempermalukan diri sendiri, paling gak ada yang angkat jempol buat saya yah.... Liat tuh replynya si Ozma.... Jadi, secara objektif saya tidak malu-maluin kok.

Kamu tuh, gak kuasa nahan emosi hanya karna melihat postingan orang lain yang kelihatan bagus. Lebih baik kamu belajar cara nulis yang baik. Nanti pasti dapat jempolan juga dari orang lain. Iri hati boleh loh..... itu manusiawi. Cuman, hati-hati jadi sirik.... karna itu bukan bibit Buddha... itu bibit penyakit.

Btw, Sinthung juga postingannya banyak. Kamu anggap ngejar setoran juga? Kenalkan, saya roughtorer, saya memang kreatif.
 
ya.. bagus..bagus..
lanjutin deh..
tapi hati-hati kepleset.

Ada 'pelajaran' yang di dapat dengan jalan belajar dan latihan
ada yang didapat dengan kepleset.
Kalau satu hari kepleset, anggaplah pelajaran Bung.

Semoga Anda berbahagia.
 
ya.. bagus..bagus..
lanjutin deh..
tapi hati-hati kepleset.

Ada 'pelajaran' yang di dapat dengan jalan belajar dan latihan
ada yang didapat dengan kepleset.
Kalau satu hati kepleset, anggaplah pelajaran Bung.

Semoga Anda berbahagia.

Makasih.... tapi kayanya tadi gak ada cerita soal kepleset. Emang licin yah?
 
kalo memang belum ngerti (soal kepleset) ya tidak apa2...

jalan di dunia memang licin, hati2 ya.. salam.

Nb: Waduh nyamain dirimu dengan Sinthung,, sorry no comment
 
kalo memang belum ngerti (soal kepleset) ya tidak apa2...

jalan di dunia memang licin, hati2 ya.. salam.

Nb: Waduh nyamain dirimu dengan Sinthung,, sorry no comment

weks.... gampang banget naik darah, cuman nanya dibilang nyamain. lagi datang bulan yah?
 
Saya setuju... histori dari ajaran Maitreya emang sussah di dapat...
lagian, ajaran nya tidak ada konsep yang jelas... alias gado-gado...
Latihan kesadaran (meditasi) diabaikan.. bahkan jalan utama berunsur 8 pun akan menjadi jalan mulia berunsur 7.. karena mereka menolak samma samadhi ...
 
Ada yang tahu 5 kata rahasia aliran Maitreya, yang katanya sakti mandraguna jika digunakan pada saat "genting" ???
 
SPORTIVITAS

Teman teman sedharma. Mari kita junjung sportifitas. Dimana saja dalam kehidupan ini, baik di forum ini maupun di kehidupan nyata. Sebelum memsuki threat di sini, sebelumnya saya sudah melakukan pembacaan dan berusaha untuk mengerti apa apa saja peraturan yang diterapkan moderator dalam hal menuliskan post post di forum ini.

Sebenarnya tulisan panjang lebarku ini bisa saja kau postkan menjadi threat baru. Namun karena masih berhubungan dengan tulisanku tentang Meitreya, Walubi dan Nelpon Kedutaan Cina. Maka aku mempostkannya di sini saja.

Lalu ada apa dengan sportifitas?

Hati-hati dalam memasuki sebuah arena yang pada dasarnya bertujuan untuk melakukan sharing antar sesama pemeluk agama secara terbuka. Namun akhirnya justru berubah menjadi flame karena keterbatasan kita sendiri dalam menyikapi apa yang ditulis orang lain.

Sebagai manusia, kita adalah individu yang special. Tidak ada ditemukan dua individu yang benar-benar sama dalam hal apapun, walaupun itu kembar identik. Jadi, kalau ada orang yang berusaha menyama-nyamakan diri dengan orang lain, atau menyama-nyamakan orang lain dengan oran yang lainnya. Pasti anak SOS....

Kemudian, apabila anda melihat atau membaca sebuah tulisan yang menggerakkan hati anda untuk menyangkalnya. Lakukanlah dengan mepostkan tulisan tandingan. Karena salah satu rambu yang harus dipatuhi di Threat ini saya lihat adalah, untuk dapat memelihara iklim demokrasi.

Anda tidak senang atau tersinggung dengan tulisanku, silahkan sanggah. Berikan argumen yang bisa masuk akal. Dan mari kita lihat bersama-sama dengan jiwa ksatria, mana yang benar menurut orang banyak dan mana yang salah.

Menyudutkan pribadi orang lain, hanya karena tulisan yang dia postkan, jelas memperlihatkan kualitas dari anda yang sebenarnya. Anda dipersilahkan secara terbuka mengeluarkan pendapat anda. Silahkan.... plis.... Bikin tulisan tandingan yang bisa diterima secara terbuka.

Siapa saja boleh mempostkan apa saja sejauh masih berhubungan dengan Buddha Dharma di Forum Buddhis ini. Tidak ada kuota mengenai jumlah saya lihat. Juga tidak ada setoran yang harus dilakukan di sini. Semuanya bebas. Dan untung masih Free.

Kemudian, ini tentang karakteristik tulisanku. Maaf, bukan sombong atau apa-apa. Terserah juga kalau mau dibilang tidak tahu malu. Aku menulis dengan pikiranku. Dengan kejujuran hatiku yang mengalir begitus aja tanpa ada konsep dari manapun. Jemariku seakan memaksaku mengetik tombol tombol kibord seperti menterjemahkan apa yang ada dalam pikiranku.

Itu mengapa aku jarang melakukan kutipan dari mana-mana. Aku bersuara dari diriku sendiri. Aku siap menghadapi kalau suaraku ternyata salah. Aku tidak punya referensi digital ke serat-serat, kanon-kanon, parkemen mungkin dari ribuan teks Buddha yang tersebar di muka bumi. Aku hanya menyuarakan apa yang aku rasakan saat ini. Apa yang melintas di pikiranku saat ini.

Terima kasih untuk dukungan yang anda berikan kepada tulisanku. Jangan mendukung aku. Kita berbagi ide pikiran, bukan berbagi pribadi. Bila ada kesan tulisanku di sini menyentil pada ajaran Meitreya, mengapa ini kulakukan?

Mengapa aku tidak menyentil ajaran lain, Islam, Kristen, Hindu atau Jahudi?

Karena keyakinan-keyakinan itu aku anggap keyakinan tetangga. Lalu, dengan ajaran Meitreya? Walau bagaimanapun keyakinan akan kebenaran dan keabsahan ajaran yang dikatakan (atau mengaku) sebagai ajaran Meitreya ini, bagaimanapun ada embel-embel Buddha di sini. Jadi, aku ibaratkan, aku hanya peduli kepada adikku karena menurutku dalam keyakinan Buddha tidak ada yang seperti itu. Lain halnya jika keyakinan yang kumaksud ini lepas dari keyakinan Buddha. Maka hubungan abang - adik ini menjadi tidak ada.

Mempunyai keyakinan beda, seharusnya dapat dibedakan dengan 'merusak keyakinan yang ada'. Kalau toh ajaran (yang diyakini sebagai ajaran) Meitreya ini memang benar-benar seperti apa adanya. Mari, buat pemeluk Buddha baik yang Theravada, Mahayana maupun Tantrayana bisa menerimanya dengan lapang dada. Setidaknya di forum ini. Itulah mengapa aku membuat tulisan mengenai hal ini. Itulah mengapa dari awal tulisanku aku menyodorkan dan membatasi wacana pada FAKTA.

Kalau anda tidak terima (karena mungkin anda penganut ajaran yang katanya ajaran Meitreya ini), silakan postkan atau sodorkan FAKTA-FAKTA yang bisa membuat tulisanku terlihat salah (atau masih kekurangan fakta). Kalau yang anda lakukan justru dengan menyerang pribadi penulisnya. Wah..... duduk berhadapan dengan anda dengan pandangan mata saling bertatapan. Mungkin akan ada asap mengepul, sementara sosok patung laki-laki gundul gemuk di belakang anda justru tertawa.

Pikirkan lagi bersama-sama. Sportifitas dibutuhkan dimana-mana. Tidak hanya di Forum seperti ini. Di dunia nyata juga. Tapi akhirnya saya maklum juga kok.

Dalam eksistensinya saja, ajaran yang saya maksud ini tidak brani sportif tampil sendiri tanpa sembunyi-sembunyi di belakang ajaran Buddha. Kalau berani tampil sendiri, mungkin tindakan anarkis bisa terjadi di aliran ini, mengingat sinkristisme yang mereka lakukan terhadap banyak ajaran agama. Lihat saja Ahmadiayah.... Pernahkah umat dari penganut ajaran Meitreya ini bertanya kepada rekan-rekan Kristen dan Islam persetujuan mereka atas sinkristisme yang mereka lakukan dalam ajaran Meitreya?

Semoga fakta ini tidak dibaca oleh penganut agama lain. Karena, penganut agama lain belum tentu bisa setoleransi penganut Buddha. Dan, kalau ini terjadi saya hanya bisa berharap, semoga semua mahluk berbahagia.....

Saya pernah membaca sebuah buku Best Seller yang judulnya 'Dadjal Telah Lahir Di Gujarat'. Tahu apa isisnya? beberapa kalangan Muslim mengklaim bahwa Sai Baba adalah Dadjal, silakan cari di Gramedia atau Gunung Agung. Mengapa sampai Sai Baba dianggap Dadjal? Hanya karena sinkritisme ajaran agama yang dilakukan Sai Baba. Termasuk mencampur adukkan ajaran agama Islam dengan ajaran agama lainnya. Dan, tahukah apa itu Dadjal? Dadjal adalah putra mahkota iblis yang sudah dituliskan di kitab-kitab suci akan muncul di akhir jaman, menyaru sebagai nabi palsu untuk menghancurkan agama Islam.

Untuk itu, saudara-saudara seDharma.... buka mata dan pikiran kita bersama. Jangan sampai muncul bentrokan antar agama yang menimpa ajaran Buddha. Tindakan anarkis sering terjadi dalam perkembangan agama. Peluang ke arah sana, kalau tidak kita berusaha untuk menghentikannya, sedang terbuka di depan kita.

nb. post ini bukan menakut-nakuti atau intimidasi terhadap sebuah aliran kepercayaan. Ini sekedar informasi yang mungkin berguna untuk kita ketahui.

Ada yang tahu 5 kata rahasia aliran Maitreya, yang katanya sakti mandraguna jika digunakan pada saat "genting" ???

Gak jelas juga sih, udah sedikit lupa soalnya. Tapi samar-samar aku masih ingat. Mohon maaf kalau salah yah.... mungkin ada rekan lain yang bisa membantu.

Nah....

Se Chia Mo Ni, Kwan Im Pho Sat, A Mi Ta Ba..... semuanya bersuku kata empat kan?. Kemudian, untuk mengucap Meitreya dalam bahasa mandarin, ternyata pake 5 suku kata.... sayangnya 5 kata untuk menyebut Meitreya itu saya lupa.

Saya setuju... histori dari ajaran Maitreya emang sussah di dapat...
lagian, ajaran nya tidak ada konsep yang jelas... alias gado-gado...
Latihan kesadaran (meditasi) diabaikan.. bahkan jalan utama berunsur 8 pun akan menjadi jalan mulia berunsur 7.. karena mereka menolak samma samadhi ...

Itulah kalau fakta dicampur adukkan dengan fiksi
 
bukannya cina atheis ??
tuh aliran tantrayana aja di jedokin abis2an dalai lama nya ~.~
 
bukannya cina atheis ??
tuh aliran tantrayana aja di jedokin abis2an dalai lama nya ~.~

kurang tepat bro,
mungkin yg lebih tepat adalah cina menganut ideologi komunis.
dalam ideologi komunis banyak hal yang sangat dibatasi seperti agama dan demokrasi.

mengenai konflik tibet bukan karena masalah agama, tapi karena tibet ingin memisahkan diri dari RRC.
 
mengenai aliran meitreya dibawah naungan walubi sih menurut saya sah2 saja dan itu menunjukkan bahwa agama buddha penuh toleransi,
seperti juga aliran konghucu dibawah naungan walubi.
tapi....
permasalahannya umat aliran konghucu itu tidak mengaku-aku sbg agama buddha.
sedangkan aliran meitreya disini mengaku sebagai agama buddha, seandainya mereka memperkenalkan diri dgn nama agama i kuan tao sepertinya tidak akan banyak menimbulkan perdebatan.
 
mengenai aliran meitreya dibawah naungan walubi sih menurut saya sah2 saja dan itu menunjukkan bahwa agama buddha penuh toleransi,
seperti juga aliran konghucu dibawah naungan walubi.
tapi....
permasalahannya umat aliran konghucu itu tidak mengaku-aku sbg agama buddha.
sedangkan aliran meitreya disini mengaku sebagai agama buddha, seandainya mereka memperkenalkan diri dgn nama agama i kuan tao sepertinya tidak akan banyak menimbulkan perdebatan.


Kalau umat Meitreya yang sering kali menyimpangkan ajaran Buddha tetap ngotot mengaku sebagai umat Buddha. Maka umat Buddha yang lain tentu tidak akan membiarkan adiknya tersesat kan? Namun, bila mereka tidak mengaku-ngaku sebagai penganut ajaran Buddha, tidak akan ada lagi hubungan abang/kakak - adik dan umat Buddha yang terkenal punya toleransi tinggi akan dengan senang hati membiarkan perbedaan terjadi di sebelahnya.

bukannya cina atheis ??
tuh aliran tantrayana aja di jedokin abis2an dalai lama nya ~.~

Cina sampai sekarang masih menganut sistem/paham komunis benar. Bahwa komunis berarti atheis, tunggu dulu. Itu hanya bisa-bisanya rezim orde baru saja.

Lalu, permasalahannya bukan di atheis atau theis. atau komunis atau demokrasi. Tapi, dari sebuah pernyataan umat yang mengaku penganut Meitreya sendiri bahwa Meitreya mereka klaim sudah pernah lahir di Cina.

Agar tidak simpang siur, semakin menyesatkan dan membingungkan umat, mengapa tidak secara jantan kita tanya saja ke Kedutaan Cina?

Dengan konsekuensi, kalau memang benar sudah lahir di Cina, mari kita sambut seoaran Buddha dengan tidak lagi menghujat dia adat pemeluknya. Tapi kalau Cina nya sendiri tidak tahu menahu, bagaimana mungkin?
 
Anda tidak senang atau tersinggung dengan tulisanku, silahkan sanggah. Berikan argumen yang bisa masuk akal. Dan mari kita lihat bersama-sama dengan jiwa ksatria, mana yang benar menurut orang banyak dan mana yang salah.
yah....itu berarti debat terbuka berlandaskan KEBENARAN dan KENYATAAN...it's oke.

-------------------------------------------------------------------------

wah..wah...wah...ternyata konsep anatta(aku) aku-tidak-kekal...itu di LUPAKAN lagi...
mungkin memang benar kata...saudara maitreya.bahwa ...Bodhisatva maitreya sudah pernah lahir.....

tapi DENGAN NAMA,PIKIRAN,KESADARAN,BATIN,dll.....SEMUA ITU BERBEDA...
sama ketika sang buddha menyebut diri nya...AKU...apakah aku itu berarti kekal...bahwa ketika beliau masih menjadi pertapa JOTIPALA...apakah itu GOTAMA?.

itu bukan lah GOTAMA..dan BERBEDA...dengan GOTAMA...

sama ketika pertapa maitreya...lahir pada kehidupan sebelum nya...apakah sama PIKIRAN,KESADARAN,BATIN,PERASAAN,DLL.....dengan yang SEKARANG(tusita deva bhumi)?

makanya konsep buddha itu bukan RE-INCARNATION..melainkan RE-BIRTH.

astaga..........jauh dari ajaran ANATTA milik buddha GOTAMA.
dan jauh dari kebenaran...
 
mengenai aliran meitreya dibawah naungan walubi sih menurut saya sah2 saja dan itu menunjukkan bahwa agama buddha penuh toleransi,
seperti juga aliran konghucu dibawah naungan walubi.
tapi....
permasalahannya umat aliran konghucu itu tidak mengaku-aku sbg agama buddha.
sedangkan aliran meitreya disini mengaku sebagai agama buddha, seandainya mereka memperkenalkan diri dgn nama agama i kuan tao sepertinya tidak akan banyak menimbulkan perdebatan.

Setuju soal sah tidaknya. Hanya seperti yang anda tulis kan, itu bukan sebuah hal yang terlalu hebat untuk dibangga-banggakan dan seringnya dijadikan tameng saat dipertanyakan kebuddhaan ajaran mereka. Biasanya akan keluar, kalau bukan ajaran Buddha... mengapa Walubi mengakuinya? Nah itu tadi, aliran Khong Hu cu yang tidak mengaku agama Buddha saja dinanungi kok. Intinya, kalau sudah dinaungi Walubi belum tentu Buddha... Itulah kenapa Walubi jadi ngacok. Bertahan bukan karena kinerjanya. Tapi karena umat Buddhanya yang toleran.

yah....itu berarti debat terbuka berlandaskan KEBENARAN dan KENYATAAN...it's oke.

-------------------------------------------------------------------------

wah..wah...wah...ternyata konsep anatta(aku) aku-tidak-kekal...itu di LUPAKAN lagi...
mungkin memang benar kata...saudara maitreya.bahwa ...Bodhisatva maitreya sudah pernah lahir.....

tapi DENGAN NAMA,PIKIRAN,KESADARAN,BATIN,dll.....SEMUA ITU BERBEDA...
sama ketika sang buddha menyebut diri nya...AKU...apakah aku itu berarti kekal...bahwa ketika beliau masih menjadi pertapa JOTIPALA...apakah itu GOTAMA?.

itu bukan lah GOTAMA..dan BERBEDA...dengan GOTAMA...

sama ketika pertapa maitreya...lahir pada kehidupan sebelum nya...apakah sama PIKIRAN,KESADARAN,BATIN,PERASAAN,DLL.....dengan yang SEKARANG(tusita deva bhumi)?

makanya konsep buddha itu bukan RE-INCARNATION..melainkan RE-BIRTH.

astaga..........jauh dari ajaran ANATTA milik buddha GOTAMA.
dan jauh dari kebenaran...

Namun, apakah itu relevan dalam menanggapi tulisanku yang membatasi wacana dalam 'FAKTA' yang bisa dibuktikan dengan sejarah?

Yang ada saya lihat justru sebuah konsep dalam Buddhis dijadikan alasan sebagai mengada-adakan yang tidak ada. Karena sebuah konsep selalau terbuka untuk dilihat dan diuji siapa saja. Kalau tiba-tiba saya ngotot, dibunuh juga ok, bilang bahwa Buddha Meitreya baru nelpon dari Sorga Tusita bilang dia belum lahir ke dunia gimana? keyakinan yang bukan FAKTA juga kan? Berlandasakan kebenaran dan kenyataan. Kita menguji konsep, menelaah teori, membentyrkannya dengan fakta, agar mungkin bisa kita dapatkan kebenaran dan kenyataan.

Bukan untuk membungkam. Silahkan umat Meitreya beri tanggapan. Tapi lakukan dengan sportif. Bukan menyerang pribadi yang memberikan tanggapan. Tunjukan kebesaran jiwa kita. seperti yang sering anda-anda (maaf bukan anda sdr Mercedes:D) post di renungan harian. atau kata-kata indah, jiwa seperti air yang mengalir, harus lentur dan tidar kena polusi limbah beracun :D. Masa dengan keyakinan jiwa seperti air begitu malah memaki-maki yang tidak-tidak, menuduh yang tidak-tidak, dsb.
 
Status
Tidak terbuka untuk balasan lebih lanjut.
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.