666
IndoForum Junior B
- No. Urut
- 19114
- Sejak
- 19 Jul 2007
- Pesan
- 2.522
- Nilai reaksi
- 67
- Poin
- 48
Mega-Meuthia Melanjutkan Dwi Tunggal Soekarno-Hatta
Jakarta - Satu tahun menjelang Pemilu 2009, sejumlah tokoh telah didaulat partainya untuk menjadi calon presiden. Megawati, salah satunya. PDIP telah memutuskan nama Megawati jauh-jauh hari. Kira-kira siapa pasangan Megawati nanti? Masih terlalu dini. Namun, ada suara minor dari sebagian politisi yang ingin menduetkan Megawati-Meuthia Hatta.
Hah... pasangan Srikandi? Bukan hal yang mustahil. Keinginan menduetkan dua perempuan yang berpengalaman di pemerintahan ini bukan tanpa alasan. Keduanya diduetkan untuk meneruskan kepemimpinan Dwi Tunggal Soekarno-Hatta. Sejarah Indonesia mencatat kememimpinan Soekarno-Hatta merupakan duet yang paling kompak dan berpengaruh, meski akhirnya pasangan ini bercerai karena perbedaan prinsip dan sikap politik.
Tak ada pasangan presiden-wakil presiden yang disebut sebagai Dwi Tunggal, selain Soerkarno-Hatta. Mega-Meuthia dianggap cocok untuk meneruskan kepemimpin duet proklamator itu untuk melanjutkan kepemimpinan negara ini. Mega adalah putri Bung Karno, sementara Meuthia Hatta adalah putri Bung Hatta. Gen-gen kepemimpinan ayah mereka, sedikit banyak terwarisi oleh Mega dan Meuthia.
Apalagi, dari sisi politik, keduanya adalah pemimpin partai politik. Megawati telah cukup lama menjadi ketua umum DPP PDIP, partai rangking kedua setelah Golkar. Sementara Meuthia Hatta yang saat ini masih menjabat Menteri Pemberdayaan Perempuan di Kabinet SBY semakin eksis di dunia politik setelah dipilih menjadi Ketua Umum Partai Keadilan Persatuan (PKP).
Memang isu menduetkan Megawati-Meuthia masih sebatas wacana. Informasi yang didapatkan detikcom, Rabu (27/2/2008), baik PDIP dan PKP belum melakukan pendekatan. Sebab, mereka memang belum mengetahui seberapa besar peluang duet ini menjadi tuntutan masyarakat.
Namun, sebagian politisi yang membicarakan duet ini yakin bisa menjadi duet alternatif. Hingga saat ini, duet perempuan belum pernah dicoba untuk memimpin bangsa yang semakin hari semakin 'keras' ini. Megawati-Meuthia bisa menjadi sejarah. Apalagi, sebagian besar politisi yang disebut-sebut sebagai calon presiden 2009 adalah nama-nama kawakan, seperti Gus Dur, Wiranto, Jusuf Kalla, SBY, Sutiyoso dan Sri Sultan Hamengkubuwono X.
( asy / asy )
www.detiknews.com
Jakarta - Satu tahun menjelang Pemilu 2009, sejumlah tokoh telah didaulat partainya untuk menjadi calon presiden. Megawati, salah satunya. PDIP telah memutuskan nama Megawati jauh-jauh hari. Kira-kira siapa pasangan Megawati nanti? Masih terlalu dini. Namun, ada suara minor dari sebagian politisi yang ingin menduetkan Megawati-Meuthia Hatta.
Hah... pasangan Srikandi? Bukan hal yang mustahil. Keinginan menduetkan dua perempuan yang berpengalaman di pemerintahan ini bukan tanpa alasan. Keduanya diduetkan untuk meneruskan kepemimpinan Dwi Tunggal Soekarno-Hatta. Sejarah Indonesia mencatat kememimpinan Soekarno-Hatta merupakan duet yang paling kompak dan berpengaruh, meski akhirnya pasangan ini bercerai karena perbedaan prinsip dan sikap politik.
Tak ada pasangan presiden-wakil presiden yang disebut sebagai Dwi Tunggal, selain Soerkarno-Hatta. Mega-Meuthia dianggap cocok untuk meneruskan kepemimpin duet proklamator itu untuk melanjutkan kepemimpinan negara ini. Mega adalah putri Bung Karno, sementara Meuthia Hatta adalah putri Bung Hatta. Gen-gen kepemimpinan ayah mereka, sedikit banyak terwarisi oleh Mega dan Meuthia.
Apalagi, dari sisi politik, keduanya adalah pemimpin partai politik. Megawati telah cukup lama menjadi ketua umum DPP PDIP, partai rangking kedua setelah Golkar. Sementara Meuthia Hatta yang saat ini masih menjabat Menteri Pemberdayaan Perempuan di Kabinet SBY semakin eksis di dunia politik setelah dipilih menjadi Ketua Umum Partai Keadilan Persatuan (PKP).
Memang isu menduetkan Megawati-Meuthia masih sebatas wacana. Informasi yang didapatkan detikcom, Rabu (27/2/2008), baik PDIP dan PKP belum melakukan pendekatan. Sebab, mereka memang belum mengetahui seberapa besar peluang duet ini menjadi tuntutan masyarakat.
Namun, sebagian politisi yang membicarakan duet ini yakin bisa menjadi duet alternatif. Hingga saat ini, duet perempuan belum pernah dicoba untuk memimpin bangsa yang semakin hari semakin 'keras' ini. Megawati-Meuthia bisa menjadi sejarah. Apalagi, sebagian besar politisi yang disebut-sebut sebagai calon presiden 2009 adalah nama-nama kawakan, seperti Gus Dur, Wiranto, Jusuf Kalla, SBY, Sutiyoso dan Sri Sultan Hamengkubuwono X.
( asy / asy )
www.detiknews.com