manukdadali
IndoForum Beginner E
- No. Urut
- 39609
- Sejak
- 9 Apr 2008
- Pesan
- 496
- Nilai reaksi
- 4
- Poin
- 18
Banyak orang berpendapat bahwa diabad 16 Gereja Katolik menjual “Surat Pengampunan Dosa”, apakah sekarang masih di perjual-belikan ? Kalau masih, berapa harganya dan bagaimana cara mendapatkannya, apakah dijual di Gereja Gereja Katolik terdekat ?
Lalu apa jawabnya ?
Ada beberapa jawaban yg sering muncul.
Nah kurang lebih secara umum itulah jawaban yg akan didapat untuk pertanyaan seperti diatas, tapi ada juga jawaban yg agak berbeda dan bisanya ini jawaban dari orang orang Katolik yg Fanatik atau kolot yg beranggapan bahwa “Right or wrong is my religion”
Jawabannya seperti ini :
Ini pasti jawaban yg keliru, ini merupakan pembelaan yg tidak berdasar, pembelaan yg menyangkal kebenaran sejarah, padahal katanya orang Katolik harus jujur dengan sejarah, ini ada catatan sejarah tentang Marthin Luther di salah satu website pada Forum Kristen https://www.forum.or.id/showthread.php?t=44747 silahkan baca dan jangan coba coba menyangkalnya, itulah fakta sejarah yg benar.
Ini salah satu cuplikan dari apa yg di posting disitu.
Nah, sekarang apa lagi yg harus di bantah ?, bukankah itu salah satu penulisan sejarah ? dan ini diambil dari D'Aubigne, "History of the Reformation of the Sixteenth Century
Coba kita lihat dan cuplikan apa yg di tulis di D'Aubigne, "History of the Reformation of the Sixteenth Century" dari website lain, mungkin dari yg berbahasa Inggris, kita coba cari di goole dgn mengetikan judul D'Aubigne, "History of the Reformation of the Sixteenth Century"
Dari hasil searching (yg pertama) kita akan ketemu websit ini
http://www.lgmarshall.org/Daubigne/daubigne_refhistory00_00.html
Silahkan baca sendiri disitu terdiri dari 20 Books dan tiap tiap Book ada beberapa Chapter, jadi tulisan yg diatas itu kelihatanya adalah rangkuman dan terjemahan dari tulisan ini.
Didalamnya ada saya cuplikan yg saya pikir sesuai dgn terjemahan dari apa yg tertulis diatas :
Jelas terlihat dari apa yg tertulis dalam bahasa Indonesia dan yg berbahasa Inggris ada kata yg diterjemahkan sbb:
Indulgences = Surat Pengampunan Dosa
Sepertinya ini adalah akar permasalahannya , betulkah Indulgences atau Indulgensi itu sama dengan Surat Pengampunan Dosa atau Indulgensi itu sama dengan Pengampunan Dosa ?
Sebelum kita melangkah lebih jauh yang sifatnya Teori Teologi, mari samakan dulu pandangan kita tentang bahasanya dulu, sehingga setiap pihak dapat membayangkan sesuatu yg sama terlebih dahulu.
Mungkin untuk netralnya saja kita coba cari di Wikipedia kedua kata ini.
http://id.wikipedia.org/wiki/Indulgensi ini cuplikannya
Dan
http://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_Pengampunan_Dosa_Apostolik - untuk yg hanya pengampunan dosa tidak ditemukan tapi kemudian yg paling mendekati adalah :
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengakuan_dosa ini cuplikannya
Jadi memang terlihat berbeda antara Indulgensi dan Pengampunan Dosa atau Pengakuan Dosa.
Kalau orang membaca dalam Text bahasa Inggris maka orang akan merespon :
- Mengerti karena mengerti apa itu Indulgensi (terlepas setuju atau tidak)
- Tidak tau karena tidak mengerti apa itu Indulgensi
Tapi kalau orang membacanya dalam bahasa Indonesia maka respon nya adalah bisa seperti tulisan diawal thread ini atau bahkan lebih parah lagi dan berkesimpulan seperti :
Jadi dari kesimpulan diatas memang yg namanya Surat Pengampunan Dosa itu TIDAK ADA.
Yang ada adalah Surat Indulgensi dan bukan Surat Pengampunan Dosa.
Ada hal yg menarik untuk di amati, kenapa hal ini bisa terjadi, kenapa Surat Indulgensi bisa jadi berubah di dalam bahasa Indonesia menjadi Surat Pengampunan Dosa ?, ini agak tendensius sedikit , kenapa terjemahan dalam website yg sekuler seperti wikipedia bisa tidak keliru tapi kalau di website (Forum Kristen) yg berbau agama di terjemahkan secara keliru, ada apakah gerangan ?
Masa tidak ada seorang Teolog Protestan pun yg menyadari kekeliruan itu (minimal yg di forum Kristen itulah) ?, agak aneh kan ?, kenapa justru dibiarkan agar umat tergiring ke dalam pemahaman yg keliru itu, demi keuntungan siapa ? demi maksud apa ?
Atau kalau tuduhan itu berlebihan barangkali adalah, para Teolog itu merasa nyaman dan tidak perduli akan kebenaran dan juga tidak perlu mencari tahu, yg penting sudah pas dengan keyakinannya sendiri………. Lebih parah lagi………. Tanya Ken Napa ???
Dimana keberimbangan (dan fairness) nya tulisan seperti itu, coba lihat yg selanjutnya ini.
Lalu apa jawabnya ?
Ada beberapa jawaban yg sering muncul.
- Tidak, Gereja sudah tidak memperjualbelikan lagi “Surat Pengampunan Dosa”, karena Gereja sudah melakukan Reformasi sehingga “Surat Penghapusan Dosa” sudah tidak di perjualbelikan lagi.
- Tidak, Gereja sudah tidak memperjuabelikan lagi “Surat Pengampunan Dosa”, karena sudah di kritik habis oleh Marthin Luther sehingga Gereja merasa malu untuk memperjualbelikannya lagi.
- Tidak, Gereja sudah tidak memperjuabelikan lagi “Surat Pengampunan Dosa”, karena Basilica Santo Petrus sudah selesai di bangun, dan “Masa Ke Gelapan” (Dark Ages) sudah berakhir
Nah kurang lebih secara umum itulah jawaban yg akan didapat untuk pertanyaan seperti diatas, tapi ada juga jawaban yg agak berbeda dan bisanya ini jawaban dari orang orang Katolik yg Fanatik atau kolot yg beranggapan bahwa “Right or wrong is my religion”
Jawabannya seperti ini :
Tidak, sejak jaman dulu sampai sekarang Gereja Katolik tidak pernah memperjualbelikan “Surat Pengampunan Dosa”
Ini pasti jawaban yg keliru, ini merupakan pembelaan yg tidak berdasar, pembelaan yg menyangkal kebenaran sejarah, padahal katanya orang Katolik harus jujur dengan sejarah, ini ada catatan sejarah tentang Marthin Luther di salah satu website pada Forum Kristen https://www.forum.or.id/showthread.php?t=44747 silahkan baca dan jangan coba coba menyangkalnya, itulah fakta sejarah yg benar.
Ini salah satu cuplikan dari apa yg di posting disitu.
Pada waktu Tetzel memasuki kota, seorang pesuruh mendahului dia dan mengumumkan, "Rahmat Allah dan bapa kudus sekarang berada di pintu gerbang Anda."-D Aubigne, b. 3, psl. 1. Dan orang-orang menyambut penipu yang penuh hujat itu, seolah-olah ia adalah allah sendiri yang datang dari surga kepada mereka. Perdagangan keji telah dilakukan di gereja,
dan Tetzel naik ke mimbar dan mengacung-acungkan Surat Pengampunan Dosa itu sambil mengatakan bahwa itulah pemberian yang paling berharga dari Allah.
Ia mengatakan bahwa dengan jasa Surat pengampunannya itu semua dosa yang akan dilakukan oleh pembeli sesudah ini akan diampuni dan bahwa "pertobatan pun tidak diperlukan."-Ibid, b. 3, ch. 1.
Lebih dari itu, ia juga memastikan kepada para pendengarnya bahwa Surat pengampunan ini bukan saja berkuasa menyelamatkan yang hidup, tetapi juga yang sudah meninggal.
Pada saat uang itu jatuh ke dasar kotaknya, maka jiwa untuk siapa uang itu dibayarkan, akan lolos dari api penyucian (purgatori) dan masuk ke surga. - Lihat Hagenbach, "History of the Reformation," Jld. I, him. 96.
Nah, sekarang apa lagi yg harus di bantah ?, bukankah itu salah satu penulisan sejarah ? dan ini diambil dari D'Aubigne, "History of the Reformation of the Sixteenth Century
Coba kita lihat dan cuplikan apa yg di tulis di D'Aubigne, "History of the Reformation of the Sixteenth Century" dari website lain, mungkin dari yg berbahasa Inggris, kita coba cari di goole dgn mengetikan judul D'Aubigne, "History of the Reformation of the Sixteenth Century"
Dari hasil searching (yg pertama) kita akan ketemu websit ini
http://www.lgmarshall.org/Daubigne/daubigne_refhistory00_00.html
Silahkan baca sendiri disitu terdiri dari 20 Books dan tiap tiap Book ada beberapa Chapter, jadi tulisan yg diatas itu kelihatanya adalah rangkuman dan terjemahan dari tulisan ini.
Didalamnya ada saya cuplikan yg saya pikir sesuai dgn terjemahan dari apa yg tertulis diatas :
“Indulgences (said he) are the most precious and the most noble of God’s gifts.
“But more than this,” said he: “indulgences avail not only for the living, but for the dead.
Jelas terlihat dari apa yg tertulis dalam bahasa Indonesia dan yg berbahasa Inggris ada kata yg diterjemahkan sbb:
Indulgences = Surat Pengampunan Dosa
Sepertinya ini adalah akar permasalahannya , betulkah Indulgences atau Indulgensi itu sama dengan Surat Pengampunan Dosa atau Indulgensi itu sama dengan Pengampunan Dosa ?
Sebelum kita melangkah lebih jauh yang sifatnya Teori Teologi, mari samakan dulu pandangan kita tentang bahasanya dulu, sehingga setiap pihak dapat membayangkan sesuatu yg sama terlebih dahulu.
Mungkin untuk netralnya saja kita coba cari di Wikipedia kedua kata ini.
http://id.wikipedia.org/wiki/Indulgensi ini cuplikannya
Indulgensi adalah pengurangan hukuman (yang diakibatkan oleh dosa) untuk dosa yang sudah diampuni.
Dan
http://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_Pengampunan_Dosa_Apostolik - untuk yg hanya pengampunan dosa tidak ditemukan tapi kemudian yg paling mendekati adalah :
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengakuan_dosa ini cuplikannya
Pengakuan dosa adalah sebuah sakramen dalam gereja Katolik Roma, di Indonesia sakramen ini dilakukan oleh warga Katolik setidak-tidaknya satu kali dalam satu tahun, hal ini sesuai dengan lima perintah Gereja.
Jadi memang terlihat berbeda antara Indulgensi dan Pengampunan Dosa atau Pengakuan Dosa.
Kalau orang membaca dalam Text bahasa Inggris maka orang akan merespon :
- Mengerti karena mengerti apa itu Indulgensi (terlepas setuju atau tidak)
- Tidak tau karena tidak mengerti apa itu Indulgensi
Tapi kalau orang membacanya dalam bahasa Indonesia maka respon nya adalah bisa seperti tulisan diawal thread ini atau bahkan lebih parah lagi dan berkesimpulan seperti :
... tp dulu wktu jaman paus(duh lupa..) seitap umat harus beli surat dosa... yg dosanay banyak jadi mahal.. yg dikit jadi murah...
Jadi dari kesimpulan diatas memang yg namanya Surat Pengampunan Dosa itu TIDAK ADA.
Yang ada adalah Surat Indulgensi dan bukan Surat Pengampunan Dosa.
Ada hal yg menarik untuk di amati, kenapa hal ini bisa terjadi, kenapa Surat Indulgensi bisa jadi berubah di dalam bahasa Indonesia menjadi Surat Pengampunan Dosa ?, ini agak tendensius sedikit , kenapa terjemahan dalam website yg sekuler seperti wikipedia bisa tidak keliru tapi kalau di website (Forum Kristen) yg berbau agama di terjemahkan secara keliru, ada apakah gerangan ?
Masa tidak ada seorang Teolog Protestan pun yg menyadari kekeliruan itu (minimal yg di forum Kristen itulah) ?, agak aneh kan ?, kenapa justru dibiarkan agar umat tergiring ke dalam pemahaman yg keliru itu, demi keuntungan siapa ? demi maksud apa ?
Atau kalau tuduhan itu berlebihan barangkali adalah, para Teolog itu merasa nyaman dan tidak perduli akan kebenaran dan juga tidak perlu mencari tahu, yg penting sudah pas dengan keyakinannya sendiri………. Lebih parah lagi………. Tanya Ken Napa ???
Dimana keberimbangan (dan fairness) nya tulisan seperti itu, coba lihat yg selanjutnya ini.