Catatan kecil :
Pada masa Wang Jue Yi ( Patriah ke 15 )hidup, Dinasti Qing 清sedang berada dalam titik nadir karena dirongrong pemberontakan dari dalam maupun invasi asing.
PERANG CANDU (1839-1842)
• Setelah pemberontakan Teratai Putih / White Lotus / Bailian 白蓮教(1796-1804), Dinasti Qing 清 [Ching] yang melemah dipusingkan dengan perdagangan candu yang dilakukan Inggris. Impor candu dari India (negara jajahan Inggris) ke Zhongguo中國jauh lebih besar dari pada ekspor Dinasti Qing seperti sutra, keramik, dll. Akibatnya mata uang “perak” Dinasti Qing tersedot keluar dan Dinasti Qing terpaksa memakai mata uang “perunggu”. Selain itu candu merusak generasi muda Zhonghua.
• Dinasti Qing 清memerangi perdagangan candu dan puncaknya terjadi Perang Candu / Ya Pian Zhan Zheng 鴉片戰爭[Ya Pien Chan Cheng] (1839-1842) melawan Inggris. Berawal dari penyitaan candu di provinsi Guangdong 廣東(Maret 1839) yang membuat Inggris menyerang Guang-zhou 廣州(ibukota provinsi Guangdong), Tian-jin 天津 [Tien-cin] dan Nanjing南京(provinsi Jiangsu江蘇 ). Dinasti Qing dikalahkan Inggris dan menandatangani Perjanjian Nanjing / Nanjing Treaty / Nan-jing Tiao-yue 南京條約 (Agustus 1842). Hong-kong (logat Kanton) atau Xiang-gang 香港 [Siang-kang] (logat Mandarin), sebuah pelabuhan di provinsi Guangdong 廣東, dijadikan pampasan perang.
KERAJAAN TUHAN / TIAN-GUO (1851-1864)
• Tahun 1851, Hong Xiu Quan 洪秀全[Hong Siu Cien] di provinsi Guangxi廣西 melakukan pemberontakan yang disebut pemberontakan Tai-ping Tian-guo太平天國 [Tai-ping Thien-kuo] yang berarti “Kerajaan (Guo國) Tuhan (Tian天) Keselamatan / Kedamaian / Ketentraman (Ping平) Agung (Tai太 )”. Hong Xiu Quan mengklaim diri sebagai “Ye su de di di 耶稣 的 弟弟 [Ye su te ti ti]” atau “adik lelaki Yesus” atau “Brother of Jesus” (misalnya seperti Jacob/James).
• Hong Xiu Quan 洪秀全adalah orang yang tidak lulus dalam ujian negara tahun 1837 untuk menjadi pejabat Dinasti Qing dan secara tak sengaja bertemu dengan misionaris Issachar Jacox Roberts dan berkenalan dengan agama Kristen. Tahun 1843, Hong Xiu Quan gagal lagi dalam ujian negara yang membuatnya stress dan kemudian dia mengklaim mendapatkan wahyu dari Yesus Kristus, membentuk pengikut yang jumlahnya semakin membesar hingga mencapai puluhan ribu orang.
• Hong Xiu Qian 洪秀全dan pengikutnya memotong bianzi 辮子 (rambut ekor kuda) mereka sebagai simbol perlawanan terhadap Dinasti Qing dan sebagai pengikut Kristen fanatik Hong Xiu Qian menghancurkan ribuan tempat ibadah Buddha,Tao, dan Konghucu yang dia sebut sebagai “tempat penyembahan berhala”.
• Tahun 1852, pasukan Hong Xiu Quan 洪秀全menuju ke utara/timur laut menguasai provinsi Hunan 湖南, Hubei 湖北, Jiangxi 江西, dan Anhui 安徽, dan kemudian menguasai kota Nanjing 南京 (provinsi Jiangsu 江蘇) bulan Maret 1853 setelah membantai sekitar 30 ribu pasukan Dinasti Qing dan ratusan ribu penduduk Nanjing 南京 .
• Tahun 1853, Nanjing南京dijadikan ibukota Kerajaan Tuhan Keselamatan Agung 太平天國 (Tai-ping Tian-guo) dan diganti namanya menjadi Tianjing 天 京[Thiencing] atau “Kota Ilahi/Surgawi”. Kemudian Hong Xiu Quan 洪秀全 dari Nanjing mencoba merebut Shanghai 上海 (setelah Shanghai, ibukota Beijing 北京 adalah sasaran berikutnya).
PERANG CANDU II (1856-1860)
• Saat Dinasti Qing sedang menghadapi pemberontakan Taiping Tianguo太平天國, Dinasti Qing di sisi lain harus menghadapi agresi Inggris dan Perancis dalam Perang Candu II (1856-1860) yang dipicu oleh penyitaan sebuah kapal penyelundup lokal bernama Arrow yang dipasangi bendera Inggris (8 Oktober 1856). Inggris menyatakan perang dan menyerang Guangzhou 廣州 (ibukota provinsi Guangdong 廣東). Perancis memanfaatkan kesempatan ini dengan mengkaitkannya dengan pembunuhan misionaris asal Perancis bernama August Chapdelaine oleh penduduk lokal di provinsi Guangxi 廣西 tanggal 29 Februari 1856.
• Tahun 1857, Guangzhou 廣州direbut Inggris dan Perancis.
• Tahun 1860, ibukota Beijing 北京dijarah oleh tentara Inggris dan Perancis.
• 18 Oktober 1860, Perjanjian Beijing / Beijing Treaty / Beijing Tiaoyue 北京條約 ditandatangani, pemberian hak-hak istimewa kepada Inggris dan Perancis diberikan (termasuk diperbolehkannya misionaris Katolik Roma/Protestan menyebarkan agama Kristen ke seluruh Zhongguo), dan pemberian ganti rugi / pampasan perang disepakati.
AKHIR DARI KERAJAAN TUHAN / TIAN-GUO 1860-1864
• Agustus 1860, Hong Xiu Quan 洪秀全 mencoba menyerang Shanghai, namun dihalau dan dikalahkan oleh tiga pejabat lokal yaitu Zeng Guo Fan 曾國藩 [Cheng Kuo Fan], Zuo Zong Tan 左宗棠 [Cuo Cung Tan], dan Li Hong Zhang 李鴻章 [Li Hung Chang] dibantu Frederick T. Ward dan Charles J. Gordon. Kekalahan ini sangat melemahkan Hong Xiu Quan dan menjadi titik awal keruntuhannya.
• Tahun 1861, Issachar Jacox Roberts secara pribadi mengunjungi mantan muridnya Hong Xiu Quan di Nanjing. Setelah kunjungan itu Issachar berkomentar bahwa Hong Xiu Quan adalah “orang gila”.
• Juli 1864, Dinasti Qing merebut Nanjing 南京dan Hong Xiu Quan 洪秀全 bunuh diri. Terjadi pembantaian orang-orang yang bermarga Hong 洪 , sehingga banyak sekali orang bermarga Hong 洪 mengungsi keluar dari Zhongguo atau mengganti nama marga mereka.
• Karena Hong Xiu Quan 洪秀全 adalah orang Hakka/ Kèjiā 客家 maka orang Hakka yang non Kristen pun menjadi korban penindasan. Pemberontakan Tai-ping Tian-guo 太平天國 (1851-1864) diperkirakan menyebabkan kematian lebih dari 10 juta orang. Sebanding dengan kematian akibat pemberontakan Teratai Putih / White Lotus / Bailian 白蓮教(1796-1804). Orang Hakka merantau ke Asia Tenggara, Amerika Serikat, Amerika Latin, Eropa, dan Australia.
PEMBERONTAKAN UIGHUR / XINJIANG (1863-1878)
• Tahun 1759, Turki Uighur ditaklukkan Dinasti Qing. Ini adalah penaklukan terakhir setelah sebelumnya Dinasti Manchuria Qing ini menaklukkan Mongolia dan Tibet. Dinasti Qing menyebut wilayah ex Turki Uighur sebagai Xinjiang 新疆 [Sinchiang] atau “Batas (Jiang 疆) Baru (Xin 新)” atau “New (Xin新) Frontier (Jiang疆)”
• Tercatat 42 kali pemberontakan Islam di provinsi Xinjiang dalam rentang waktu 1759-1863. Xinjiang yang selalu memberontak itu menjadi provinsi yang paling merepotkan Dinasti Qing.
• Tahun 1860, Dinasti Qing melemah karena dikalahkan Inggris dan Perancis Perang Candu II (1856-1860).
• Tahun 1863, etnis Uighur mengusir Dinasti Qing dari provinsi Xinjiang 新疆.
• Tahun 1864, Turki Uighur kembali berdiri dipimpin Yakub Beg (etnis Tajik, lahir tahun 1820 di kota Kokand-Uzbekistan) dan Kekhalifahan Usmaniyah / Ottoman Turki langsung mengakui kedaulatan Turki Uighur yang beribukota di Kashgar (Tarim Basin/ provinsi Xinjiang).
• Tahun 1865, Rusia menyerang dan menguasai Turki Uzbekistan.
• Tahun 1876, Rusia mengobarkan Perang Rusia-Turki (1876-1878) dan menyerang serta menguasai Turki Kirgizstan. Inggris cemas bila kelak Turki Uighur, tetangga Turki Kirgizstan, juga jatuh ke tangan Kekaisaran Rusia. Karena itu Inggris membujuk Dinasti Qing untuk kembali menguasai provinsi Xinjiang / Turki Uighur dengan bantuan dana dari Inggris. Dinasti Qing menerima tawaran Inggris ini dan dengan bantuan dana dari Inggris tersebut, Dinasti Qing menyerang Turki Uighur / Xinjiang (1876-1878). Yakub Beg, penguasa Turki Uighur meninggal tahun 1877. Kashgar direbut Dinasti Qing tahun 1878.
PERANG DINASTI QING – PERANCIS (1884-1885)
• Tahun 1884, Perancis menyerang Vietnam yang menjadi negara yang dilindungi/ protektorat Dinasti Qing sehingga terjadi Perang Perancis-Dinasti Qing (1884-1885). Viet-Nam dalam bahasa Mandarin disebut Yue-Nan 越南atau negara di sebelah “Selatan南 (Nan) kerajaan Yue 越”. [Istilah kerajaan Yue 越 ini sudah ada sejak Dinasti Zhou]
• Tahun 1885, Perancis mengalahkan Dinasti Qing dan menjajah Vietnam (1884-1954). Kemudian Perancis meluaskan wilayah dengan menjajah Kamboja (1887-1954) dan Laos (1893-1954).
• Tahun 1885, Inggris, memanfaatkan Perang Perancis – Dinasti Qing, menyerang dan menjajah Miandian 緬甸 [Mientien] atau Myanmar (1885-1942) yang juga menjadi negara protektorat Dinasti Qing.
PERANG DINASTI QING – JEPANG (1894-1895)
• Tahun 1894-1895, terjadi perang antara Dinasti Qing melawan Jepang saat Jepang menyerang Korea. Kerajaan Korea Chaoxian 朝鮮 [Chao-Sien] atau Joseon/Choson (1392-1910) juga merupakan negara yang dilindungi / protektorat Dinasti Qing. Dinasti Qing dikalahkan Jepang di Korea sehingga Dinasti Qing menyerahkan Taiwan 台灣 kepada Jepang sebagai pampasan perang. Taiwan dijajah Jepang setengah abad (1895-1945). Kekalahan ini disebabkan angkatan laut Dinasti Qing yang ketinggalan jaman tidak dapat menandingi angkatan Laut Jepang yang lebih maju setelah mengadopsi teknologi Barat.
JERMAN-QINGDAO (PROVINSI SHANDONG), RUSIA-LUSHUN (PROVINSI LIAONING), INGGRIS -WEIHAIWEI (PROVINSI SHANDONG), PERANCIS - ZHANJIANG (PROVINSI GUANGDONG)
• November 1897, seorang misionaris Kristen Jerman dibunuh di provinsi Shandong 山東, Jerman menggunakan alasan ini untuk menguasai Qingdao青島[Cing-tao] sebuah pelabuhan di provinsi Shandong山東(hingga 1914).
• Desember 1897, Rusia menguasai pelabuhan Lushun 旅順 [Lii-shun] / Port Arthur (provinsi Liaoning 遼寧) sebagai koloni Rusia dan sekaligus pangkalan armada laut Rusia (hingga 1905).
• Awal tahun 1898, Inggris menguasai Weihaiwei 威海衛(provinsi Shandong 山東) sebagai koloni Inggris (hingga 1930).
• 10 April 1898, Perancis yang sejak awal tahun telah menguasai Fort Bayard / Zhanjiang 湛江[Chan-ciang] di Teluk Guangzhou / Guangzhouwan 廣州灣 [Kuang-chou-wan] (provinsi Guangdong廣東), menyewanya selama 99 tahun.
REFORMASI 100 HARI (1898)
• Juni 1898, melihat Zhongguo diinjak-injak kedaulatannya oleh Jerman-Rusia-Inggris-Perancis, maka pejabat tinggi Dinasti Qing seperti Kang You Wei康有為 dan Liang Qi Chao梁啟超[Liang Chi Chao] menjalankan “gaige” 改革 [kaike] atau “reformasi”, mulai dari pendidikan dan ujian negara yang berorientasi ke Barat sampai ke reformasi kementerian, pengadilan, militer.
Namun sayang reformasi yang baru berjalan sekitar 100 hari (11 Juni –21 September 1898) dihentikan oleh “Permaisuri (Hou后) Agung (Tai太) Xiao Qin Xian 孝欽顯 [Siao Cin Sien]” >> nama Mandarin-nya >> atau Xiao Qin Xian Tai Hou 孝欽顯 太后 alias Ye He Na La Ci Xi 葉赫 那拉 慈禧[Ye He Na La Ce Si] >> nama Manchuria-nya >> disingkat “Ci Xi” 慈禧 saja (memerintah 1875-1909). Kang You Wei 康有為 dan Liang Qi Chao 梁啟超 kabur ke Jepang.
Setelah menggagalkan reformasi, Permaisuri “Ci Xi” lalu menghambur-hamburkan kekayaan negara untuk pesta ulang tahunnya. Kekayaan negara yang sebelumnya direncanakan Kang You Wei 康有為 dan Liang Qi Chao 梁啟超 untuk membangun industri militer agar kelak Zhongguo dapat mengusir Barat dan Jepang.
INGGRIS MENYEWA HONGKONG 99 TAHUN (1898-1997)
• 1 Juli 1898, Inggris memperluas Xianggang 香港/ Hongkong dan menyewanya hingga 99 tahun (hingga 1997).
AMERIKA SERIKAT – OPEN DOOR POLICY / KEBIJAKAN PINTU TERBUKA (1899)
• Tahun 1899, Amerika Serikat memaksa Dinasti Qing membuka semua pelabuhannya dan menuntut hak-hak istimewa yang sama dengan hak-hak istimewa yang diperoleh Inggris, Perancis, Jerman. Mulai dari masalah domisili, masalah hukum, hingga masalah agama.
BOXER / YI HE QUAN 義和拳(1900-1901)
• Warga negara Barat berhak tinggal di mana saja di seluruh Zhongguo, berhak diadili oleh pengadilan Barat dan menolak diadili oleh pengadilan lokal, berhak menyebarkan agama Kristen dan tidak boleh dihalang-halangi oleh pemerintah lokal. Jadi bangsa Barat (Inggris, Perancis, Jerman, Amerika Serikat, Rusia, dll) adalah penguasa “de facto” di Zhongguo / Tiongkok yang bertindak seenaknya sendiri sehingga menimbulkan kebencian yang sangat dalam di hati rakyat Zhongguo.
Amerika Serikat yang memaksakan Open Door Policy tahun 1899 adalah pemicu utama kerusuhan yang meledak pertengahan tahun 1900.
• Juni 1900, terjadi kerusuhan yang menewaskan banyak orang Barat di Beijing dan Tianjin yang disebut Yi He Quan 義和拳[Yi He Ciien] atau “Tinju (Quan拳) Keadilan (Yi 義) & Keselarasan (He 和)”. Orang Barat menyebutnya sebagai pemberontakan “Boxer” (=Petinju).
• Pemerintah Dinasti Manchuria Qing dalam hal ini bersikap membiarkan. Bila Yi He Quan 義和拳berhasil menyingkirkan orang Barat dan Jepang dari Zhongguo, jelas Dinasti Qing sangat diuntungkan. Bila dibasmi justru menguntungkan Barat/Jepang. Sikap “membiarkan” Dinasti Qing ini dianggap Barat/Jepang sebagai sikap “mendukung” Yi He Quan 義和拳.
• Delapan negara yaitu Inggris, Perancis, Jerman, Amerika Serikat, Rusia, Austria, Italia, dan Jepang menyerbu Tianjin天津 dan Beijing 北京 . Terjadi pertempuran sengit antara Yi He Quan 義和拳melawan orang Barat dan Jepang. Namun akhirnya pasukan 8 Negara merebut Tianjin bulan Juli 1900 dan Beijing bulan Agustus 1900. Pasukan 8 Negara itu menumpas habis Yi He Quan bulan Agustus 1901.
• Dinasti Qing menandatangani Perjanjian tanggal 7 September 1901 yang isinya memaksa Dinasti Qing membayar ganti rugi akibat perang melawan Yi He Quan 義和拳 yang jumlahnya sangat besar yang makin membuat Dinasti Qing sekarat.
.