Perjalanan ke Alam Nyi Roro Kidul
CERITA tentang perjalanan ke alam gaib sangat menarik bagi sebagian orang yang mempercayainya. Bahkan ada orang yang tak segan-segan berupaya dengan cara yang sulit dinalar, untuk sampai ke alam gaib.
Pengalaman Bambang Juam Syah Lelono (37), warga Dukuh Prambonan, Desa Kebonalas, Kecamatan Manisrenggo, Klaten, bisa dijadikan contoh. Menurut informasi yang dihimpun, laki-laki bertubuh tinggi kurus itu sudah beberapa kali melakukan perjalanan ke alam gaib, dengan cara tapa pendhem.
Pada laku tapa yang kelima, yang berlangsung mulai Selasa Pon (2/3) sampai Selasa Kliwon (9/3) kemarin, dia mengaku mendapatkan pengalaman yang paling spektakuler. Selasa pekan lalu dia tapa pendhem di kuburan dekat rumahnya.
Sebelum tubuhnya dimasukkan ke liang berkedalaman satu setengah meter, dilakukan ritual layaknya mengubur orang meninggal. Tubuhnya dibalut kain kafan, dan dipanjatkan doa untuk orang mati.
Bedanya, dari ''kuburan'' Bambang ada sebuah pipa paralon berukuran 3/4 inch untuk bernafas. Dua asistennya, Winardi (26) dan Endro (23) yang tinggal tak jauh dari rumahnya, selalu setia membantu.
Setelah tujuh hari, Senin (8/3) pukul 19.00 kuburan Bambang dibongkar dan kain kafan dibuka. Warga yang membongkar kuburnya sempat ketakutan kemungkinan Bambang meninggal, sebab tubuhnya lemah dan nafasnya tersengal-sengal.
Namun satu jam kemudian keadaannya membaik. Dia juga ramah pada orang yang datang di rumahnya. Ada gambar tengkorak dengan cat semprot dan keranda di bagian depan rumahnya. Tak ada kursi di ruang tamu.
Satu-satunya kursi berada di dalam kamarnya. Dalam kamar itu terdapat lubang seperti lubang kubur, lampu merah, dan sebuah kursi yang ditutup kain putih. Bau wangi menusuk hidung.
''Perjalanan ke alam gaib saya lakukan karena ada panggilan untuk menemui mertua saya Betara Wisnu dan Betara Tirta. Saya terpanggil untuk mencari obat penawar demam berdarah,'' kata lelaki yang mengaku di alam gaib punya nama Bambang Jagat Lelono.
Orang yang mendengar pengakuannya heran, ketika dia menyebut Betara Wisnu sebagai ''mertuanya''. Namun kemudian dia menjelaskan panjang lebar tentang kehidupannya di alam gaib.
Di dunia nyata, Bambang mempunyai dua istri, yakni Lasiyem dan Sari. Dari Lasiyem dia dikaruniai Ahmad Arifin dan Anista, sedangkan dari Sari lahir Kurnia Lelono.
Di dunia gaib dia mengaku juga mempunyai dua istri, yakni Ratu Kidul dan Dewi Rengganis, putri Betara Wisnu. Dengan Ratu Kidul dia mempunyai seorang anak bernama Ki Joyo Samudro, sedangkan dengan Dewi Rengganis dia mempunyai dua putri yakni Raden Ayu Kusumaning Jagat dan Raden Shang Yhang Munding Kusumaningsih.
''Dalam perjalanan di alam gaib saya bertemu dengan semuanya, Betara Wisnu, Betara Tirta, dan dua istri saya yaitu Ratu Kidul dan Dewi rengganis. Wah, di sana (alam gaib-Red) tidak ada yang menyengsarakan, sampai-sampai saya nggak pengin pulang kalau tidak ingat anak istri saya,'' ujar Bambang yang mengenakan kaus dan celana jins putih.
Menurut dia, di alam gaib tidak ada siang atau malam karena tidak ada matahari. Katanya, satu hari di dunia nyata sama dengan tiga bulan di dunia gaib.
Rumah di sana terbuat dari gedheg (anyaman bambu) yang lebih jelek dari gedheg di dunia nyata. Namun kehidupan di sana sangat menyenangkan.
Sumber : Samarinda Pos