Handyplast
IndoForum Beginner D
- No. Urut
- 10814
- Sejak
- 29 Jan 2007
- Pesan
- 608
- Nilai reaksi
- 219
- Poin
- 43
Seekor kucing piaraan di sebuah panti jompo di Chicago memiliki kemampuan unik. Bila kucing bernama Oscar itu mengunjungi salah satu penghuni di panti jompo Steere dan pusat rehabilitasi di Providence Rhode Island, para staf di sana mulai bertindak. Oscar mampu mencium dan menandai berjam-jam seseorang yang hendak meninggal dunia.
Selama dua tahun tinggal di Steere, Oscar kerap berada di pembaringan lebih dari 25 penghuni panti ini sebelum orang yang didatanginya meninggal dunia, demikian menurut Dr David Dosa di Universitas Brown di Providence. Dia menulis perihal Oscar ini di New England Journal of Medicine.
“Dia bukanlah seekor kucing biasa. Namun, hewan ini selalu mampu berada dekat seseorang yang akan meninggal, sedikitnya selama dua jam,” jelas Dr Joan Teno, profesor kesehatan di Universitas Brown yang kerap memerhatikan pasien di sana.
Oscar dibesarkan dan dirawat di panti jompo ini dan mondar-mandir di antara penghuni panti. Namun, ketika hewan ini datang menghampiri seorang pasien, maka para staf di sana tahu bahwa sudah saatnya untuk menghubungi keluarga pasien yang dikunjungi Oscar itu.
“Sangat sulit untuk dijelaskan, mungkin ada penjelasannya dari kacamata biokimia,” ujar Teno. Kebanyakan hewan piaraan merasa nyaman bersama dengan orang-orang lansia di panti jompo, namun bakat Oscar sangat istimewa, meski hal tersebut tidak diharapkan.
“Begitulah yang dilakukan hewan itu,” ucap Thomas Graves, pakar sekaligus ketua medis hewan di University of Illinois College jurusan Pengobatan Hewan. Ia menambahkan, belum ada bukti yang menyebutkan hewan mampu mencium atau menandai ajal seseorang, namun dia sulit untuk menjelaskannya.
“Hal seperti itu sulit untuk dikaji. Menurut saya, anjing mungkin mampu melakukan hal-hal yang tidak bisa kita lakukan,” tambahnya.
Pernah suatu kali, seperti dituturkan Dr Dosa, Oscar masuk dan duduk di tempat tidur pasien di kamar 313. Kehadiran Oscar di sana membuat para staf mempersiapkan diri. Ketika seorang cucu si sakit bertanya kenapa kucing itu ada di sana, ibunya hanya menjawab, “Dia di sini untuk membantu Nenek berangkat ke surga.” Anehnya, nenek itu meninggal dunia setengah jam kemudian.
Sumber: Harian-Global.com
Selama dua tahun tinggal di Steere, Oscar kerap berada di pembaringan lebih dari 25 penghuni panti ini sebelum orang yang didatanginya meninggal dunia, demikian menurut Dr David Dosa di Universitas Brown di Providence. Dia menulis perihal Oscar ini di New England Journal of Medicine.
“Dia bukanlah seekor kucing biasa. Namun, hewan ini selalu mampu berada dekat seseorang yang akan meninggal, sedikitnya selama dua jam,” jelas Dr Joan Teno, profesor kesehatan di Universitas Brown yang kerap memerhatikan pasien di sana.
Oscar dibesarkan dan dirawat di panti jompo ini dan mondar-mandir di antara penghuni panti. Namun, ketika hewan ini datang menghampiri seorang pasien, maka para staf di sana tahu bahwa sudah saatnya untuk menghubungi keluarga pasien yang dikunjungi Oscar itu.
“Sangat sulit untuk dijelaskan, mungkin ada penjelasannya dari kacamata biokimia,” ujar Teno. Kebanyakan hewan piaraan merasa nyaman bersama dengan orang-orang lansia di panti jompo, namun bakat Oscar sangat istimewa, meski hal tersebut tidak diharapkan.
“Begitulah yang dilakukan hewan itu,” ucap Thomas Graves, pakar sekaligus ketua medis hewan di University of Illinois College jurusan Pengobatan Hewan. Ia menambahkan, belum ada bukti yang menyebutkan hewan mampu mencium atau menandai ajal seseorang, namun dia sulit untuk menjelaskannya.
“Hal seperti itu sulit untuk dikaji. Menurut saya, anjing mungkin mampu melakukan hal-hal yang tidak bisa kita lakukan,” tambahnya.
Pernah suatu kali, seperti dituturkan Dr Dosa, Oscar masuk dan duduk di tempat tidur pasien di kamar 313. Kehadiran Oscar di sana membuat para staf mempersiapkan diri. Ketika seorang cucu si sakit bertanya kenapa kucing itu ada di sana, ibunya hanya menjawab, “Dia di sini untuk membantu Nenek berangkat ke surga.” Anehnya, nenek itu meninggal dunia setengah jam kemudian.
Sumber: Harian-Global.com