magnum
IndoForum Activist C
- No. Urut
- 1320
- Sejak
- 27 Mei 2006
- Pesan
- 14.143
- Nilai reaksi
- 417
- Poin
- 83
Kodok Monster Seukuran Anak Anjing
Toadzilla
Seekor kodok tebu di Australia tumbuh hingga sebesar anak anjing. Kodok raksasa yang dijuluki Toadzilla itu ditangkap para pemburu hama di Australia bagian utara.
Toadzilla merupakan kodok terbesar yang pernah ditemukan di Teritorial Utara Australia. Berat kodok yang panjangnya sekitar 20,5 centimeter tersebut sekitar satu kilogram. Ia merupakan jenis kodok tebu, yang saat ini menjadi salah satu hama lingkungan di sana.
Kodok tebu yang nama ilmiahnya Bufo marinus bukanlah spesies asli Australia. Kodok tebu dibawa pertama kali dari Amerika Selatan ke Queensland, Australia tahun 1930-an untuk mengendalikan penyebaran hama kumbang tebu. Namun, usaha tersebut gagal, bahkan kodok tebu yang beracun justru menjadi hama baru.
Saking mudahnya berkembang biak, populasi kodok tebu saat ini diperkirakan tumbuh mencapai sekitar 200 juta ekor di seluruh Australia. Karena beracun, predatornya seperti ular, kadal, dan hewan-hewan mamalia berkantung banyak yang mati saat memakannya sehingga populasinya terganggu. Hal tersebut berdampak buruk terhadap keseimbangan ekologi.
Para penggiat lingkungan telah berubaya menekan penyebaran kodok beracun itu. Penduduk dilibatkan dalam pemberantasan kodok tersebut termasuk perburuan yang dilakukan organisasi lingkungan Frogwatch ini.
BBC
Toadzilla
Seekor kodok tebu di Australia tumbuh hingga sebesar anak anjing. Kodok raksasa yang dijuluki Toadzilla itu ditangkap para pemburu hama di Australia bagian utara.
Toadzilla merupakan kodok terbesar yang pernah ditemukan di Teritorial Utara Australia. Berat kodok yang panjangnya sekitar 20,5 centimeter tersebut sekitar satu kilogram. Ia merupakan jenis kodok tebu, yang saat ini menjadi salah satu hama lingkungan di sana.
Kodok tebu yang nama ilmiahnya Bufo marinus bukanlah spesies asli Australia. Kodok tebu dibawa pertama kali dari Amerika Selatan ke Queensland, Australia tahun 1930-an untuk mengendalikan penyebaran hama kumbang tebu. Namun, usaha tersebut gagal, bahkan kodok tebu yang beracun justru menjadi hama baru.
Saking mudahnya berkembang biak, populasi kodok tebu saat ini diperkirakan tumbuh mencapai sekitar 200 juta ekor di seluruh Australia. Karena beracun, predatornya seperti ular, kadal, dan hewan-hewan mamalia berkantung banyak yang mati saat memakannya sehingga populasinya terganggu. Hal tersebut berdampak buruk terhadap keseimbangan ekologi.
Para penggiat lingkungan telah berubaya menekan penyebaran kodok beracun itu. Penduduk dilibatkan dalam pemberantasan kodok tersebut termasuk perburuan yang dilakukan organisasi lingkungan Frogwatch ini.
BBC