• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

kepada kalian yang menganggap kami khwarij

Tutup mata engga lah bos, masa nutup mata dengan Rasululloh... ane maksud pengertian dari 'golongan' tersebut, apa memang terpecah atau beda pendapat kepada salah satu Hadits, atau yang lebih dapat dipercaya dalam mengeluarkan Hadits tersebut... atau mungkin perbedaan persepsi dalam mengasumsikan arti dari suatu Hadits atau bahkan dalam ayat/surah Al-Quran...
Wallahualam.

Klo menurutku, golongan itu memang artinya terpecah, entah itu sekedar berbeda point2 dalam penafsiran yang mengakibatkan terpecah sampai dengan perbedaan di banyak hal, entah itu berbeda dengan ulama2 umumnya sampai dengan ulama2 extreeme yang udah nyasar duluan, intinya adalah memang berbeda. Kita dimari ga membicarakan hal-hal kecil yang menyebabkan perbedaan dalam kubu internal islam itu sendiri, tapi hal-hal yang dibicarakan dimari adalah hal2 yang mempengaruhi kehidupan non muslim sehingga mereka merasa terganggu dalam kehidupan normal mereka. Perpecahan inilah yang ingin dicari tahu kesalahannya ada pada kubu siapa.
 
Buat Akhi NEZIAR :
ak melihat segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia ini PERTAMA-TAMA melalui kacamata logika.
kacamata logika ... hmm ... tidak semua memakai kacamata logika ... menurut ente malam lailatul qadar itu bisa di liat pake LOGIKA ??

olonglah jangan bicara klo kita itu satu!
klo ga mau bicara islam itu satu ... trus ente mo islam yang mana ???
Sekarang Islam bukan lagi satu, tapi 73 golongan, itu kalo kau ingat pesan Nabi
atau ente mo gol yg ke 74 ???

ide anda bahwa islam itu agama perdamaian justru seperti lelucon.
ane rasa ente yg berpikiran kaya gitu kan ??

Kenyataannya bahwa bomb2 bunuh diri sama sekali ga mencerminkan perdamaian
betul akhi... sama bila ente trus membuat trit seperti ini jg ga mencerminkan perdamaian .. apalagi nie ma orang islam sendiri ??? atau ente punya maksud lain ???

MALU KITA SAMA ORANG2 NON MUSLIM.
emangnye ente orang apa ??

Not cool, man, reallllyyyy not cooll!!
nie maksudnya apa ... sepertinya di kitab umat islam ga ada ??


SEMOGA ALAH MEMBERIKAN RAHMAT DAN HIDAYAHNYA KEPADA ENTE YA AKHI...
 
Buat Akhi NEZIAR :

kacamata logika ... hmm ... tidak semua memakai kacamata logika ... menurut ente malam lailatul qadar itu bisa di liat pake LOGIKA ??

LOGIKA yang ak maksod dimari adalah logika bahwa islam itu bukan lagi satu golongan seperti saat Zamannya Nabi, Anda ngerti yang ak bicarain?? Jadi jangan jadiin topik ini meluas sampe kemana2, kek ke malam lailatul qadar, makin ga nyambung ma topik TS nanti.

klo ga mau bicara islam itu satu ... trus ente mo islam yang mana ???

atau ente mo gol yg ke 74 ???

Islam yang jadi bahan perbincangan dimari adalah islam yang ga cocok sama sunah dan Quran, entah itu islam keberapa? ga jadi masalah, intinya adalah yang ga cocok dengan apa yang diajarkan Nabi dan sahabatnya.

golongan ke 74 itu golongan apa namanya, hell, mungkin kau tau juga nama2 dari ke 73 golongan yang ak sebutkan sebelumnya? Ak aja ga tau.

ane rasa ente yg berpikiran kaya gitu kan ??

Ak tunjukin kenapa kau bilang islam itu ajaran damai saat ini adalah lelucon buatku, lihat dibawah. Dan ak juga mengharapkan counteran yang berbobot.

betul akhi... sama bila ente trus membuat trit seperti ini jg ga mencerminkan perdamaian .. apalagi nie ma orang islam sendiri ??? atau ente punya maksud lain ???

Justru karena kita islam, kita harus perbaiki diri kita dulu supaya bisa dijadikan contoh dan punya dasar yang kokoh serta tahan hantaman, sebelum kita berkoar-koar ke orang muslim dan non muslim lainnya bahwa Islam adalah ajaran damai.

Lihat kasus2 ini: Apakah kasus2 dibawah ini mencerminkan bahwa Islam adalah ajaran yang membawa kedamaian?

1. tahun 1998, pemberantasan ethnik dimana etnis tionghoa dikejar2 kek buronan oleh pribumi indonesia. Ak pernah baca cerita ini, dan ak yakin beberapa dari kita juga pernah baca cerita menyedihkan ini;

Dua orang wanita (muslim) yang merupakan sahabat pada kejadian itu berada diangkot. Sebutlah si A adalah etnis pribumi dan si B beretnis tionghoa, ditengah jalan mereka dicegat oleh orang2 pribumi yang sedang melakukan sweaping tionghoa, dan tebak apa yang terjadi pada kedua wanita diangkot itu!! Ya.....angkot diberhentikan dengan paksa dan si B dipaksa keluar oleh orang2 pribumi, sambil berkata Allah hu Akbar, mereka menyeret si B keluar dari angkot tentu dengan niat buruk, si B berteriak meronta2 meminta untuk dilepaskan, dan kalau bukan karena pertolongan si A, entah gimana nasib si B.
Setelah kejadian itu si B menderita stress pasca trauma (PTS), dia terguncang hebat, bagaimana bisa sesama islam yang seharusnya bersaudara, dia mengalami kejadian seperti itu? untung ada si A (sobatnya) yang menemaninya, sayangnya PTS si B tidak bisa ditanggulangi secara medic maupun oleh si B itu sendiri, dia jadi ga punya nafsu makan dan ketakutan. Selain bantuan moril, si A ga bisa berbuat banyak, hingga akhirnya si A menyaksikan sendiri sobatnya meninggal karena traumanya.

Dan tebak apa? si A menganggap, Islam ajaran damai adalah bohong belaka.......dan akhirnya dia menemukan kedamaiannya pada agama lain.

2. Sekarang kita temui kasus kedua. ak kenalkan pada kau si C, C adalah seorang wanita, menikah, dan pandai, dia mengaku loncat kelas 5 sewaktu di SD, jadi sewaktu selesai kelas 4 dia langsong ke kelas 6. Suami si C adalah muslim yang taat dan mereka hidup sejahtera. Mereka si C dan suaminya pergi ke mesjid besar untuk suatu kegiatan tertentu atas undangan panitia mesjid/justru mereka adalah panitianya, ak lupa, tapi yang pasti si suami punya hubungan erat dengan para pengurus mesjid.

Di sekitar mesjid ada beberapa orang pengemis yang biasa meminta2, karena si C merasa Iba, si C memberikan sekotak nasi kepada si pengemis tanpa sepengetahuan suami maupun pengurus mesjidnya, karena dia merasa pastilah sudah hal yang lumrah apalagi dia sedang berada di masjid. Kejadian ini ternyata tidak terlepas dari mata salah seorang panitia, si panitia mengadukan kepada suami si C bahwa si pengemis itu sering meminta2 dan kemungkinan berpura2 miskin dll....dll, akhirnya suami membentak si C dan si C bersikeras bahwa perbuatannya adalah benar menurut agama. Akhirnya mereka bertengkar di rumah, si suami memberitahu kenapa si C tidak seharusnya memberikan sekotak nasi berdasarkan info si pengurus mesjid, pertengkaran kecil berubah menjadi pertengkaran besar, hingga akhirnya mereka bercerai. Si C sangat terpukul oleh kenyataan ini,hingga dia memutuskan untuk pindah agama.

3. Nah sekarang kita temui kasus ketiga. kasus ini sangat umum, bisa di lihat di negara Arab maupun Malingsia, ya....apalagi klo bukan kasus TKI. Ak rasa ak ga perlu kasih penjelasan panjang lebar perihal ini, majikan2 dan TKI2 ini tentulah mayoritas muslim, tapi kenapa sampai ada kasus2 yang terdengar di TV? Apa yang salah dengan Islam!!??

4. Kasus keempat, adalah kasus terhangat. Bomb bunuh diri. perekrutan syuhada dari islam2 newbie. Kamu perlu detailnya ga?

Kamu boleh berfikiran bahwa kasus2 diatas hanya fantasiku, atau itu hanya sebagian kecil dibandingkan dengan pencapaian Islam sekarang ini, tapi percayalah, meragukannya dan ak buktikan maka ak akan meminta bayaran yang besar, setitik noda hitam di kain putih, tetaplah sebuah noda. Dan dari ke 4 kasus kecil ini, sepenuhnya dapat dipertanggungjawabkan. Apa yang bisa disimpulkan dari ke 4 kasus diatas?? dimataku ak menyimpulkan seperti ini:

-Si A, B, C, kasus 3, dan kasus 4. Pemahaman agama mereka ga lebih dari warisan orang tuanya.
-Mereka ga tau atau mungkin ga sadar bahwa islam memang terbagi2 seperti yang Nabi katakan. Sama seperti anda.
-Mereka kurang memotivasi dirinya untuk mengetahui Islam itu lebih dalam, beberapa dari kasus2 itu mungkin masih punya waktu, tapi beberapa sudah telat.
-Mereka terlalu terpesona oleh apa yang telah mereka dapatkan dan merasa pencapaiannya telah maximal.

Sekarang, apakah ak terlalu berlebihan kalau menganggap bahwa pada jaman ini, konsep islam adalah damai adalah seperti lelucon dimataku, apalagi dimata non muslim?? Ga usah menganggkat derajat diri kita dengan membandingkan kekurangan non muslim, ini ga membawa kita kemana2. Rusaklah segelas susu karena setetes racun. Kau lihat ga logika sederhananya disitu??

Tetaplah berpegang teguh pada dunia idalmu sekarang, maka ak ga liat perbedaan kau dengan orang2 kristen.

emangnye ente orang apa ??

Ak manusia, sama seperti kau, punya kromosom X dan Y, anggota tubuh lengkap dan berfungsi sempurna dengan izin Yang Maha Kuasa.

Tapi dibandingkan dengan yang lainnya, ak bukan siapa2. Dimari ak hanya ingin mengukur sejauh mana Ilmuku, sekokoh apa dasarku, seberapa cepat ak bisa mencari pengetahuan, dan sebijaksana mana pola pikirku, ga lebih dari itu.

nie maksudnya apa ... sepertinya di kitab umat islam ga ada ??

Kau punya kesulitan dalam membedakan ayat2 dalam Al-Quran dengan perkataan2 manusia seperti ak misalnya??

Sepertinya itu persoalan yang serius kalau memang kau ga bisa membedakannya, dan ak harap kau sedang tidak bercanda.

SEMOGA ALAH MEMBERIKAN RAHMAT DAN HIDAYAHNYA KEPADA ENTE YA AKHI...

Ya....Amin, Sekarang mulailah dengan mencounter kasus2ku dan jelaskan kenapa bisa dibilang bahwa pada jaman seperti ini Islam masih termasuk ajaran2 yang damai? sama kek orang2 kristen bilang ajaran mereka adalah ajaran yang damai tanpa bisa membuktikan. Dan tentunya sekali lagi, ak mengharapkan sesuatu yang berbobot.
 
konsep islam adalah damai adalah seperti lelucon dimataku,
kalau ente menganggap ISLAM adalah lelucon ente SALAH BESAR ya akhi ..
Tetaplah berpegang teguh pada dunia idalmu sekarang, maka ak ga liat perbedaan kau dengan orang2 kristen.
ane tidak bepegang teguh pada dunia, darimana ente ngeliatnye ... coba sebutkan, sudah pasti ane berbeda dengan mereka, kalau ente ga liat mungkin ente yang tidak bisa melihat perbedaan ISLAM dan KRISTEN dan sudah sewajibnya tiap muslim bepegang teguh pada al-quran, sunah rasul dan ijma ulama (yang kuat dasarnya), jgn berpegang ma yg ga jelas, apalagi dunia, dunia cuma sementara ya akhi..
hanya ingin mengukur sejauh mana Ilmuku
klo ingin mengukur ilmu di sekolah atau pengajian aja .. disini tempat kita saling berbagi BUKAN mengukur ... klo ente coba mengukur berarti ente ingin membandingan kemampuan ente dengan member yang laen ... kita semua sama ya akhi ... dan kita saling berbagi tidak ada yang lebih dan kurang ... jgn merasa lebih ... karena itu ria ... dan ALLAH tidak suka hambanya yg ria ..
Sekarang mulailah dengan mencounter kasus2ku dan jelaskan kenapa bisa dibilang bahwa pada jaman seperti ini Islam masih termasuk ajaran2 yang damai?

ini dapat mengcounter kasus2 ente dan ini lah mengapa ISLAM ajaran yang damai
Ente hayati dengan sangat seksama ayat-ayat al-quran berikut ini :

Berbicaralah yang baik atau diam: 17:53
Keutamaan perkataan baik: 22:24, 35:10
Perkataan baik dan perkataan buruk: 14:24, 14:25, 14:26, 24:26, 28:55, 39:18
Berkata benar: 33:32, 33:70
Sebaik-baik perkataan: 39:18
Larangan berbuat keji: 4:148, 6:151, 7:33, 16:90, 23:3, 24:15, 24:16, 24:19, 24:21, 25:72, 26:165, 27:54, 27:55, 29:28
Merendahkan suara saat berbicara: 31:19, 49:3
Menundukkan kepala bagi wanita saat berbicara: 33:32
Gubahan syair
Syair yang dibolehkan: 26:227
Syair yang dilarang: 26:224, 26:225, 26:226
Yang didapat dari perkumpulan baik dan perkumpulan jelek: 4:140, 6:68, 23:67
Memilih kawan berkumpul: 4:144, 6:52, 6:68, 74:45
Menghormati dan meluaskan tempat kepada orang saat berkumpul: 58:11
Berbisik-bisik dalam tempat perkumpulan: 58:8, 58:9
Etika keluar dari tempat perkumpulan: 24:62
Angkuh ketika berjalan: 4:36, 17:37, 31:18
Rendah diri ketika berjalan: 25:63, 31:19
Cara memberi salam
Lafaz salam dan penghormatan: 15:52, 16:32, 19:15, 51:25
Ucapan salam ahli kitab: 58:8
Ucapan salam malaikat: 13:24, 15:46, 15:52, 16:32, 25:75, 51:25
Cara menjawab salam: 4:86, 51:25
Etika meminta izin: 24:27, 24:28, 24:58, 24:59, 33:53
Lafaz dan cara meminta izin: 24:61
Meminta izin untuk menghindari pandangan (yang dilarang): 24:58
Meminta izin di hotel dan tempat-tempat umum: 24:29
Meminta izin ketika akan keluar: 24:62
Menghormati dan melayani tamu: 18:77, 51:26, 51:27
Membuat makanan dan berkerja keras untuk melayani tamu: 11:69, 24:61, 33:53, 51:26, 51:27
Menundukkan pandangan: 24:30, 24:31
Menghormati tetangga: 4:36
Hak-hak tetangga terdekat: 4:36, 107:7

Perumpamaan dengan binatang: 7:179
Kalung binatang: 5:2, 5:97
Hubungan dengan hamba sahaya
Makan dan minum hamba sahaya: 4:36
Pakaian hamba sahaya: 4:36
Memerintah hamba sahaya sesuai kemampuannya: 4:36
Memperlakukan hamba dengan baik: 4:36


ket: 4: 36 ( surah ke empat di al-quran, ayat ke 36)

silahkan hayati bacaan diatas dengan seksama, ( kebanyakan baca bahasa arabnya ( itu jg klo bs baca arabnya malahan, klo ga bs baca arab kagak ngaji ... ya udah dah taunya cuma boleh mungut sana sini jadi ke blangsak) tp ga pernah baca artinya ... apalagi mencoba memahaminya, baca aja ga cukup ya akhi ...baca ayatnya, liat artinya, pahami maknanya )

ak mengharapkan sesuatu yang berbobot
klo ente mengharapkan yang lebih... ente tidak akan dapat itu semua .. klo ente selalu tanya sana sini ... coba ente menerima masukan dari yang lain.. atau ente tidak mo membuka hati ente ?

satu lagi ya akhi :
Inna sholati, wa nussukhi, wa mahyaya, wa mamaati, lillahi Robbil Alaamiin
Inna = inilah,
sholati = ibadahku
wa = dan, dengan
nushuki = pengorbananku
wa = dan
mahyaaya = hidupku
wa = dan
maamati = matiku
lii = untuk
illah = Allah
robb = Tuhan
alaamiin = Semesta Alam

bacaan tiap sholat, di baca 5 X SEHARI ...
sesungguhnya semua hidup kita hanya tidak lain untuk ALLAH ... wat apa permasalahin ini itu, ... kita hidup ga lama ya akhi .... mendingan kita cari sama-sama bekal untuk di akhirat ...
( bacaan ini yang membuat ane tidak ingin memperdebatkan apapun dalam islam, karena kita hidup coba wat mempersiapkan amalan kita di akhirat doang ya akhi ... wat apa ngeributan perbedaan yang emang dah di takdirkan ma ALLAH bakal beda ...

SEMOGA ALAH MEMBERIKAN RAHMAT DAN HIDAYAHNYA KEPADA ENTE YA AKHI...
 
@Neziar
Semua pendapat ente, ane kira sangat berat sebelah yang hanya dilihat dari sudut pandang orang lain atau bahkan diri sendiri tanpan memandang yang lainnya...
Seperti yang adiriadi katakan
klo ente mengharapkan yang lebih... ente tidak akan dapat itu semua .. klo ente selalu tanya sana sini ... coba ente menerima masukan dari yang lain.. atau ente tidak mo membuka hati ente ?
ya betul sekali, ente tertutup, bahkan ane berpikiran (maaf) bahwa ente pernah beragama Islam ...
wallahualam.
 
........
satu lagi ya akhi :
Inna sholati, wa nussukhi, wa mahyaya, wa mamaati, lillahi Robbil Alaamiin
Inna = inilah,
sholati = ibadahku
wa = dan, dengan
nushuki = pengorbananku
wa = dan
mahyaaya = hidupku
wa = dan
maamati = matiku
lii = untuk
illah = Allah
robb = Tuhan
alaamiin = Semesta Alam

bacaan tiap sholat, di baca 5 X SEHARI ...
sesungguhnya semua hidup kita hanya tidak lain untuk ALLAH ... wat apa permasalahin ini itu, ... kita hidup ga lama ya akhi .... mendingan kita cari sama-sama bekal untuk di akhirat ...
( bacaan ini yang membuat ane tidak ingin memperdebatkan apapun dalam islam, karena kita hidup coba wat mempersiapkan amalan kita di akhirat doang ya akhi ... wat apa ngeributan perbedaan yang emang dah di takdirkan ma ALLAH bakal beda ...

SEMOGA ALAH MEMBERIKAN RAHMAT DAN HIDAYAHNYA KEPADA ENTE YA AKHI...
Maaf OOT

Inna = Inilah
sholati = ibadahku
wa = dan
nushuki = pengorbananku

Bukannya berarti seoerti ini:
Inna = Sesungguhnya
sholati = Sholatku
wa = dan
nushuki = Ibadahku

Lengkapnya:
"Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan pemilik seluruh alam"
CMIIW
 
kalau ente menganggap ISLAM adalah lelucon ente SALAH BESAR ya akhi ..

Ak ga pernah bilang Islam adalah LELUCON, tapi ak bilang konsep Damai dalam Islam saat ini yang merupakan LELUCON. Anda bisa lihat perbedaannya ga?

sudah sewajibnya tiap muslim bepegang teguh pada al-quran, sunah rasul dan ijma ulama (yang kuat dasarnya)

klo ingin mengukur di sekolah atau pengajian aja .. disini tempat kita saling berbagi BUKAN mengukur ...

Anda yang berbagi, ak berbagi dan mengukur.......ga ada ketetapan dan buku panduan tentang apa yang harus dilakukan oleh tiap user di forum ini, kecuali yang telah di tetapkan sebelumnya.

COba ente hayati dengan sangat seksama ayat-ayat al-quran berikut ini :

silahkan hayati bacaan diatas dengan seksama, ( kebanyakann baca bahasa arabnya ( itu jg klo bs baca arabnya) tp ga pernah baca artinya ... apalagi mencoba memahaminya, baca aja ga cukup ya akhi ...baca ayatnya, liat artinya, pahami maknanya )

He...he... untuk apa? ini ga menjelaskan apapun, knapa pembahasan kau terlalu luas? Kau khan males ngejelasin satu halpun apalagi banyak hal.....

Kasus2ku aja kau ga sentuh, tapi masih berani ceramahin kesana-kesini??

Kalau kau ga berani mengcounter kasus2ku, kenapa kau ga diam aja!!

Kau khan bilang ini : "Berbicaralah yang baik atau diam: 17:53 "
Kelihatan jelas bahwa kau juga sebenarnya ga paham apa yang kau tulis, begimana bisa kau berharap ak paham tanpa penjelasan2 dari kau?? Kau lagi buat lelucon ya...!?

klo ente mengharapkan yang lebih... ente tidak akan dapat itu semua .. klo ente selalu tanya sana sini ... coba ente menerima masukan dari yang lain.. atau ente tidak mo membuka hati ente ?

Oo...biarlah soal puas tidaknya jadi urusanku sendiri, ak ga terlalu banyak meminta kepuasan dalam diskusi. Jadi atas dasar apa anda bilang ak harus menerima masukan dari yang lain atau tidak membuka hati {apakah berdasar Jumlah postingnku? }, jadi anda menganggap ucapanku dan kasus2ku adalah pertanyaan kelas teri dan ga pantes dapat jawaban? Karena dimataku kelihatannya memang anda yang belum menjawab.

satu lagi ya akhi :
Inna sholati, wa nussukhi, wa mahyaya, wa mamaati, lillahi Robbil Alaamiin
Inna = inilah,
sholati = ibadahku
wa = dan, dengan
nushuki = pengorbananku
wa = dan
mahyaaya = hidupku
wa = dan
maamati = matiku
lii = untuk
illah = Allah
robb = Tuhan
alaamiin = Semesta Alam

bacaan tiap sholat, di baca 5 X SEHARI ...
sesungguhnya semua hidup kita hanya tidak lain untuk ALLAH ... wat apa permasalahin ini itu, ... kita hidup ga lama ya akhi .... mendingan kita cari sama-sama bekal untuk di akhirat ...

Justru ini yang ak pertanyakan......!!

Sama aja kau dan ak cari uang - itu tujuan akhirnya tapi jalan kita beda, misalnya ak cari uang dengan cara yang haram, dan kau dengan cara yang halal. itulah tujuan akhirnya. Sama klo tujuan akhir kita adalah Allah, hanya saja jalan kita berbeda, misalnya kau mati dengan cara bomb bunuh diri seperti yang dihotel mariot, dan ak mati dengan bertempur di medan perang tanpa punya niatan bunuh diri.

Jadi ceramahmu barusan, sama sekali ga bilang apapun. Dan kelihatannya kau sama sekali ga ngerti maksod dari pertanyaanku ya?? ayo ak kasih lagi contohnya.

Kau tau anggota DPR? ak yakin kau tau, dimari ak akan analogikan sebagai islam. Tugas dan peran anggota DPR adalah untuk menyalurkan aspirasi maupun keluhan rakyat, karena merekalah wakil2 rakyat, jadi dimari DPR yang IDEAL baik fungsi maupun peranannya sangat penting, sama seperti islam. Hanya saja masyarakat seringkali menganggap bahwa DPR tidak lain hanyalah lembaga pengeruk kekayaan pajak karena ulah beberapa anggotanya yang menyimpang dari fungsi dan perannya sebagai anggota dewan (padahal yang lain ada yang melaksanakan fungsi dan perannya secara bertanggung jawab), sehingga DPR dinilai tidak lagi mampu untuk menyampaikan amanat rakyat. NAH, demikian pula dalam Islam.....karena ulah beberapa extreemis muslim, Nama Islam sebagai ajaran yang membawa damai menjadi TERCEMAR, padahal tidak semua umat Islam punya pemikiran extreemis yang jauh dari ajaran yang telah disampaikan oleh NABI.......Sekarang anda paham ga maksod pertanyaannya??

Ak mau tau, KENAPA Islam masih kalian anggap sebagai ajaran damai ketika ada extreemis2 islam yang sudah tidak lagi memenuhi kriteria ajaran Nabi!!?? Apakah memang masih pantas bahwa islam yang saat ini sama dengan islam yang dibawa pertama kali, jika iya kenapa, dan jika tidak juga kenapa??

sesungguhnya semua hidup kita hanya tidak lain untuk ALLAH ... wat apa permasalahin ini itu, ... kita hidup ga lama ya akhi .... mendingan kita cari sama-sama bekal untuk di akhirat ...

Anda itu terlalu terlena dengan apa yang anda dapatkan saat ini, Kalau menurut anda permasalahan sepele ini ga perlu dipermasalahkan, tentu Nabi Muhammad SAW ga perlu bilang2 dan khawatir tentang perpecahan dalam islam ini. Saya bilang seperti ini karena pengalaman saya yang menyuruh untuk jangan terlena dan selalu waspada, ujian dari Allah itu banyak dan tak mungkin disangka2, beruntung kalo kita dah siap dengan jawaban, klo belum justru pengalaman pahitlah yang akan dirasakan.

( bacaan ini yang membuat ane tidak ingin memperdebatkan apapun dalam islam, karena kita hidup coba wat mempersiapkan amalan kita di akhirat doang ya akhi ... wat apa ngeributan perbedaan yang emang dah di takdirkan ma ALLAH bakal beda ...

SEMOGA ALAH MEMBERIKAN RAHMAT DAN HIDAYAHNYA KEPADA ENTE YA AKHI...

Terserah, ak hanya ingin memperbesar lingkaran sosialku, sapa tau saudaraku, tetangga, teman, maupun orang tuaku membutuhkan ilmu ini. Ilmu untuk diri sendiri gunanya nyaris ga ada kecuali untuk diri sendiri, tapi untuk orang lain........tentu sangat berharga.

@Neziar
Semua pendapat ente, ane kira sangat berat sebelah yang hanya dilihat dari sudut pandang orang lain atau bahkan diri sendiri tanpan memandang yang lainnya...
Seperti yang adiriadi katakan

Bagian mananya yang berat sebelah??
Dari sudut pandang orang lain tanpa memandang yang lain ini apapula maksodnya?? Bukannya dengan ak memandang dari sudut pandang orang lain berarti ak memang memandang yang lainnya??

ya betul sekali, ente tertutup, bahkan ane berpikiran (maaf) bahwa ente pernah beragama Islam ...
wallahualam.

Tertutup!!?? He...he...kalau begitu, ak berani bilang kau ga tau apapun tentang dunia real yang diciptakan oleh Tuhanmu...

*Ak menyaksikan Kakak lelaki dari sobat perempuanku, salah satu yang dibanggakan oleh orang tuanya berpindah agama, ga ada yang bisa dilakukan oleh sobat perempuanku itu, dia ngeliat bokapnya yang dah tua patah semangat, ibunya menderita karena pertengkaran kakaknya dengan suaminya. Ak hanya bisa menyaksikan......karena ak memang belom dapet ilmunya.

*Ak menyaksikan sodariku (muslim) menikah dengan dengan suami yang kemudian berpindah agama tanpa bisa mengucapkan sepatah katapun.......karena ak memang belom dapet ilmunya

*Dan ak menyaksikan lagi banyak hal yang tak bisa ak ikut campuri karena memang ak belum pengalaman........tapi kalian malah bilang ak tertutup tanpa dasar2 pemikiran yang jelas.....Hal ini juga pernah ak alami saat berdebat dengan orang kristen yang sangat-sangat taat kepada agamanya, ketika ak tanyakan kepadanya suatu pertanyaan yang sangat jelas logikanya, tanpa bisa memberikan jawaban yang masuk akal, dia membela buta agamanya dengan alasan2 yang ga jelas dan menghindar dari pertanyaan2ku, hal yang sama seperti @adiriadi lakukan.

@cimohai, kau bilang kau juga belom paham tentang perpecahan/golongan2 dalam islam, tapi kau lancang mendakwa ak berat sebelah, tertutup, dan pernah beragama islam. Logikanya ada dimana.........kalau kau memang peduli kepada saudara sekaratmu ini, kau pasti akan bantu ak, bukan begitu?
 
Ya pasti bantu sebisa ane dong, tolong diliat setiap sanggahan ente yang saudara2x lain yang coba jelaskan (persepktif bedakan antara penulis dan pembaca), ane bilang ente tertutup, ya sudah jelas ente tertutup, dengan semua sanggahan ente, terlihat ente tidak mau membuka diri, walaupun terdapat pernyataan yang memang belum 100 % mengena kepada topik yang ente mau... Ente sekarat??? Insyaalloh ane siap membantu, ente menyaksikan dan mengalami berbagai cobaan dan ujian yang paling berat (yang diri sendiri rasakan) dalam hidup ini, namun ente hanya melihat dari diri ente sendiri, ente harusnya bersyukur bahwa dengan kemampuan yang Alloh berikan pada ente bahkan untuk sekedar membahas/memposting di forum ini pun suatu anugrah...
Wallahualam... tolong lihat dibalik semua itu, bayangkan apa yang terjadi jikalau terjadi kebalikan yang ente alami... adakah positifnya? adakaha negatifnya? dan ente harus yakin, Alloh menyiapkan yang terbaik untuk hamba-Nya, apapun itu...
maaf kalau perkataan ane menyinggung perasaan, namun yang ane lihat, ente sangat pesimis... be positif dan serahkan pada Alloh. Segala sesuatu berasal dari Alloh, dan kalaupun ente merasa tidak mampu (walaupun Alloh memberikan cobaan/ujian kepada yang mampu melaksanakannya), serahkan kembali kepada Alloh. Wallahualam.
 
Ya pasti bantu sebisa ane dong, tolong diliat setiap sanggahan ente yang saudara2x lain yang coba jelaskan (persepktif bedakan antara penulis dan pembaca), ane bilang ente tertutup, ya sudah jelas ente tertutup, dengan semua sanggahan ente, terlihat ente tidak mau membuka diri, walaupun terdapat pernyataan yang memang belum 100 % mengena kepada topik yang ente mau...

Jadi, selama ini kau mengira bahwa teman2 dimari telah menjelaskan "sesuatu"??

Ok....gini aja, untuk melihat semua hal yang kau bilang bahwa "ak memang tertutup", bisa kau bantu ak untuk memperlihatkan penjelasanmu (atau jawaban2) dan teman2 dimari tentang pertanyaan2ku?? Jadi jika ak tanya A, jawabannya harus seputar A1, A2, dst, bukan B, atau dengan kata lain, jawaban yang diberikan melenceng jauh tanpa adanya link-back terhadap pertanyaan awal, sehingga menjadikan jawaban tsb adalah asal2an atau ga nyambung.

Tolonglah, ak ini type pelajar yang lambat, tapi bersedia mengakui klo emang salah atau ada logika lain yang lebih masuk akal. Tapi hal yang paling ak benci adalah pendapat2 yang berlaku untuk keadaan ideal, yang kenyataannya tak pernah ada.

Ente sekarat??? Insyaalloh ane siap membantu, ente menyaksikan dan mengalami berbagai cobaan dan ujian yang paling berat (yang diri sendiri rasakan) dalam hidup ini, namun ente hanya melihat dari diri ente sendiri,
ente harusnya bersyukur bahwa dengan kemampuan yang Alloh berikan pada ente bahkan untuk sekedar membahas/memposting di forum ini pun suatu anugrah...

2. He...he... lagi2 melihat dari diriku sendiri, ak benar2 ga ngerti dengan kalimat kau ini, jelas2 ada pengalaman dari orang lain yang ak ceritakan, jadi menurutmu orang2 yang mengalami hal2 tersebut, kadar penyesalan, penderitaan, maupun kesedihannya jauh lebih kecil daripada ak yang menceritakan kembali kepada kau?? Jelaskan secara logika

Dan kalau kau lupa, ak memang menanyakan pertanyaan ini, tolong dijawab atau diakui, jangan dihindari.
Q #1

@Neziar
Semua pendapat ente, ane kira sangat berat sebelah yang hanya dilihat dari sudut pandang orang lain atau bahkan diri sendiri tanpan memandang yang lainnya...
Seperti yang adiriadi katakan

Bagian mananya yang berat sebelah??
Dari sudut pandang orang lain tanpa memandang yang lain ini apapula maksodnya?? Bukannya dengan ak memandang dari sudut pandang orang lain berarti ak memang memandang yang lainnya??

Kalau kau salah, akui salah, jangan menghindar!! Karena ak punya trik2 khusus menghadapi orang2 munafik.

Wallahualam... tolong lihat dibalik semua itu, bayangkan apa yang terjadi jikalau terjadi kebalikan yang ente alami... adakah positifnya? adakaha negatifnya? dan ente harus yakin, Alloh menyiapkan yang terbaik untuk hamba-Nya, apapun itu...
maaf kalau perkataan ane menyinggung perasaan, namun yang ane lihat, ente sangat pesimis... be positif dan serahkan pada Alloh. Segala sesuatu berasal dari Alloh, dan kalaupun ente merasa tidak mampu (walaupun Alloh memberikan cobaan/ujian kepada yang mampu melaksanakannya), serahkan kembali kepada Alloh. Wallahualam.

Justru itulah, pengalaman orang lain ak jadikan sebagai hikmah bagiku, supaya ak bisa mengambil hikmah dan pelajaran didalamnya baik untuk hal2 yang negatif dan positif ==> inilah sisi positif dari pelajaran2 yang ak ambil.

Untuk sisi negatifnya, nyaris ga ada kecuali ak salah menjawab dari musibah yang dialami orang lain, itu aja. Klo Edison bilang bahwa 1000 buah karyanya bukan gagal tapi dia hanya menemukan 1000 cara yang tidak bekerja, berarti ak bilang jawaban yang salah hanyalah jawaban yang tidak bekerja.

Sory juga klo perkataanku ada yang menyinggung perasaan, pemikiran kau sangat ideal dan tidak melihat sekitar/lingkungan yang lebih luas......Bumi Allah itu luas apalagi ada internet, jelajahilah pengalaman orang2 di lingkunganmu atau melalui dunia maya.
 
Betul memang pengalaman adalah guru yang paling berharga, namun bukan berarti pembenaran pemikiran atas hasil dari pengalaman tersebut baik dari pengalaman pribadi maupun orang lain...
2. He...he... lagi2 melihat dari diriku sendiri, ak benar2 ga ngerti dengan kalimat kau ini, jelas2 ada pengalaman dari orang lain yang ak ceritakan, jadi menurutmu orang2 yang mengalami hal2 tersebut, kadar penyesalan, penderitaan, maupun kesedihannya jauh lebih kecil daripada ak yang menceritakan kembali kepada kau?? Jelaskan secara logika
Ane sekali lagi minta maaf kalau salah, tapi ane ga munafik bos... seperti inikah jawaban yang ente mau?
Bagian mananya yang berat sebelah??
Dari sudut pandang orang lain tanpa memandang yang lain ini apapula maksodnya?? Bukannya dengan ak memandang dari sudut pandang orang lain berarti ak memang memandang yang lainnya??
bagian dari ente hanya melihat pengalaman saja baik diri sendiri maupun orang lain... apakah pengalaman orang lain tersebut dijadikan pedoman ente dalam kehidupan? tanpa ente pikir sebab akibatnya terlebih dahulu? atau dipersepsikan dengan pola pikir yang yang sudah ada dalam diri? dan kalau masalah logika bos... ane taunya cuman ada di Algoritma bos, ane ga tau kalau di agama kita menggunakan 100% logika.. mungkin rekan saudara-saudara yang lain ada yang lebih mengerti... namun sekali lagi ane ibaratkan berat sebelah disini karena ente berkesimpulan bahwa garam itu asin dan gula itu manis tanpa mencobanya terlebih dahulu, dan ketika ente mencoba nya dan ternyata gula itu manis, ente buang dan tidak melihat ke belakang dipaduka dengan pengalaman orang lain bahwa gula itu manis, kenapa tidak ente tambah sedikit teh dan air sehingga lebih berguna dan bermanfaat...
Nasi sudah menjadi bubur... pertanyaanya apakah bubur itu akan dibuang? didiamkan? atau ditambah bumbu dan sedikit daging ayam... ya itu terserah ente...
 
Betul memang pengalaman adalah guru yang paling berharga, namun bukan berarti pembenaran pemikiran atas hasil dari pengalaman tersebut baik dari pengalaman pribadi maupun orang lain...

Ane sekali lagi minta maaf kalau salah, tapi ane ga munafik bos... seperti inikah jawaban yang ente mau?

bagian dari ente hanya melihat pengalaman saja baik diri sendiri maupun orang lain... apakah pengalaman orang lain tersebut dijadikan pedoman ente dalam kehidupan?

Hm...pantes, tapi klo kau baca lagi, enggak sepenuhnya pengalaman2 ini berasal dari orang lain, lagipula ak ga melihat sisi negatifnya dari pemikiranku saat mengambil pengalaman orang lain (yang tentunya ga sembarangan ak ambil) yang telah melalui filter tertentu (tergantung individunya) untuk diambil pelajarannya. Pembenaran pemikiran ini apa pula maksodnya?? ak membenarkan pemikiranku, karena sederhananya itulah yang terbaik yang ada dalam pikiranku saat ini, oleh karenanya ak memerlukan pendapat dari diskusi ini berupa alasan2 logis dan masuk akal tentang mengapa pemikiranku adalah SALAH. Bukan sekedar bilang ak salah dan salah, itu cman sampah.

3. Kalau kau melihat bahwa pendapatmu lebih benar dariku, maka jabarkan padaku, dari kasus2ku untuk @adiriadi, mananya yang merupakan pemikiran yang salah!!

tanpa ente pikir sebab akibatnya terlebih dahulu? atau dipersepsikan dengan pola pikir yang yang sudah ada dalam diri? dan kalau masalah logika bos... ane taunya cuman ada di Algoritma bos, ane ga tau kalau di agama kita menggunakan 100% logika.. mungkin rekan saudara-saudara yang lain ada yang lebih mengerti...

Well, pengalaman apapun itu, baik atau buruknya sudah melalui filterku sehingga aman untuk ak konsumsi atau ak bagikan kepada yang lain. Perbedaannya adalah ak melihat bahwa pengalaman orang lain sangat berharga sama berharganya seperti punyaku, dan tentunya ak sangat bangga bisa diberi kesempatan untuk mengambil hikmahnya, apalagi kalau sampai kejadian yang sama (tentunya tidak mungkin sama persis) menimpaku, jelas ak sudah sangat siap dengan jawabannya, toh kalaupun gagal, ak tau jawabanku masih enggak bekerja. Tapi orang yang tidak bisa mengambil hikmah atau pelajaran dari kejadian yang menimpa orang lain, akan susah untuk untuk menjawab tantangan yang mirip dengan yang telah dialami oleh orang2 sebelumnya. Gitu khan logikanya?

Sapa bilang logika cman ada di algoritma?? Hampir semua ilmu pengetahuan menggunakan logika: ekonomi, biologi, teologi, sosial, dll....bahkan penciptaan bumi-pun hanya dalam AL-QURAN yang menggunakan logika.

namun sekali lagi ane ibaratkan berat sebelah disini karena ente berkesimpulan bahwa garam itu asin dan gula itu manis tanpa mencobanya terlebih dahulu, dan ketika ente mencoba nya dan ternyata gula itu manis, ente buang dan tidak melihat ke belakang dipaduka dengan pengalaman orang lain bahwa gula itu manis, kenapa tidak ente tambah sedikit teh dan air sehingga lebih berguna dan bermanfaat...
Nasi sudah menjadi bubur... pertanyaanya apakah bubur itu akan dibuang? didiamkan? atau ditambah bumbu dan sedikit daging ayam... ya itu terserah ente...

Untungnya ak hanya baru dengar dari kamu saja, tapi kau gagal mengambil intisari dari permisalanmu sendiri. Gula diberi air maupun teh, tetap, fungsinya tidak akan berubah, ia hanya akan berfungsi sebagai pemanis (untuk lidah) sedangkan untuk tubuh, diberi teh maupun air, fungsi gula adalah sumber energi sesaat, karena glukosa yang berasal dari gula tidak memerlukan penguraian yang lama seperti glukosa pada nasi.

Ak paham tentang penjelasanmu, tapi penjelasanmu hanya cocok untuk MAXIMUM orang yang yang sudah semester 2 di tingkat universitas dan untuk itu bisa ak maklumi. Tapi lebih dari itu, penjelasanmu barusan benar2 terlihat seperti lelucon!! terlalu banyak mencerminkan betapa pengalamanmu sangat minim. Tapi tetap ak asumsikan kau telah berguru (sekolah).

Mari ak jabarkan celah2mu:
-Kalau ak mengikuti saranmu, maka (seumpama) pengetahuan islamku masih minim, dan ada teman kristen yang bilang agamanya agama kasih sayang, tentulah ak harus ikuti (jajal) agamanya => bukankah ini bodoh?
-Berdasarkan saranmu, pengetahuan tentu ga akan berkembang jika kita enggak mengambil pengalaman dari guru kita ataupun pemikiran dari orang2 sebelumnya yang kemudian kita pikirkan kembali mana yang masih bisa berkembang, dan mana yang perlu diganti.
-Berdasarkan saranmu, jika orang lain bilang udang itu enak, tapi kau ga percaya bahwa udang itu enak lalu memutuskan untuk mencoba sendiri (padahal kau blm tau klo kau alergi udang), kemudian kau gatal2 (karena alergimu).
-Kalau ak ikuti saranmu, jika orang bilang racun kobra adalah mematikan, dan ak menyalahkan pemikiran tersebut kemudian memutuskan untuk mencobanya sendiri. bukankah ak sudah mati??
-Kalau ak ikuti saranmu, jika gay n lesbian adalah salah menurut islam dan berakhir di neraka, kemudian ak anggap pemikiran ini salah, apakah ak harus mencoba dulu??
-Kalau ak ikuti saranmu, apa fungsi dari orangtua maupun guru bahkan Tuhan ketika menasehati diriku, toh ak anggap semua pemikiran mereka adalah salah. Hmm??

Ketika ak menganggap kebanyakan pengalaman orang lain sangat berharga, kau menganggap kebanyakan pengalaman orang lain tidak berharga, kau membuang terlalu banyak waktu untuk mencoba sendiri dengan hasil yang terlalu banyak variasinya.
 
Sapa bilang logika cman ada di algoritma?? Hampir semua ilmu pengetahuan menggunakan logika: ekonomi, biologi, teologi, sosial, dll....bahkan penciptaan bumi-pun hanya dalam AL-QURAN yang menggunakan logika.
Terima kasih telah meralat atau menambahkan, namun ane bilang kan tidak 100% dapat dilihat dengan kacamata logika...
mungkin contoh kasus seperti ini:
ada seseorang yang sakit, sudah pergi ke dokter manapun tetap dinyatakan normal, lalu ia pergi ke pengobatan alternatif dengan cara hanya meminum air doa (air yang telah diberi doa), lalu secara kontinu ia terus melakukan itu dan bermunajat kepada Alloh untuk kesembuhan dirinya, dan akhirnya pun setelah 2 minggu ia sembuh seperti sedia kala..
dari contoh tersebut, sudah tentu tidak dapat dilihat dengan logika, dunia kedokteran saja yang penuh dengan logika atau kepastian tidak dapat mengetahuinya... namun ane menemukan dan membaca buku buku dari Masura Emoto (kalau tidak salah diberi judul "The Hidden Message In Water) bahwa air yang diberikan doa/harapan yang baik akan berubah menjadi kristal yang sangat indah, dan mungkin inilah alasan yang logik mengapa orang dalam contoh kasus tersebut dapat sembuh...
untuk yang tidak logik muncul pertanyaan mengapa air dapat berubah ketika diberi sesuatu hal seperti doa/harapan? balik lagi kepada kekuasaan Alloh SWT.
Sperti gambar kristal air setelah diberi doa:
afterdoa.jpg

Kode:
"http://www.indospiritual.com/artikel_rahasia-dahsyat-kekuatan-air-akhirnya-terungkap-.html"

Ak paham tentang penjelasanmu, tapi penjelasanmu hanya cocok untuk MAXIMUM orang yang yang sudah semester 2 di tingkat universitas dan untuk itu bisa ak maklumi. Tapi lebih dari itu, penjelasanmu barusan benar2 terlihat seperti lelucon!! terlalu banyak mencerminkan betapa pengalamanmu sangat minim. Tapi tetap ak asumsikan kau telah berguru (sekolah).
Alhamdulillah terima kasih atas pujiannya, kalau masalah penjelasan yang ane berikan hanya seukuran tingkat 1, berarti setidaknya ane ada kemajuan, baik dalam memaparkan sesuatu ataupun dalam menjawab.
Dan ya memang betul ane masih banyak kekurangan dalam hidup ini, baik dari dalam agama, maupun norma, baik sikap/perilaku bahkan dalam ruang lingkup kecil seperti kehidupan berkeluarga yang memang mencerminkan iman seseorang, jadi ane ingin terus berubah menjadi lebih baik... amin.

-Kalau ak mengikuti saranmu, maka (seumpama) pengetahuan islamku masih minim, dan ada teman kristen yang bilang agamanya agama kasih sayang, tentulah ak harus ikuti (jajal) agamanya => bukankah ini bodoh?
Kenapa harus dibilang bodoh, memang ketika kita mengakui diri kita beragama Islam ketika kita berumur berapa? apakah sudah dari hati nurani dan kematangan berpikir? karena kita terdidik dari kecil mengikuti orang tua dan lingkungan sekitar, yang ketika beranjak dewasa sudah tertanam pola masa kecil, dan keyakinan seseorang tidak didapat dari orang lain, berdasarkan dari diri sendiri rohmat dan tuntunan Alloh SWT. Tidak ada salahnya untuk mempelajari agama lain dan membandingkannya. Masalah apakah kita mendapatkan baik atau buruk dan benar atau salah bukan kita kan yang menilai... dan sudah banyak orang yang tidak beragama dan mempelajari agama2x yang akhirnya memilih Islam... Subhanalloh.

Berdasarkan saranmu, pengetahuan tentu ga akan berkembang jika kita enggak mengambil pengalaman dari guru kita ataupun pemikiran dari orang2 sebelumnya yang kemudian kita pikirkan kembali mana yang masih bisa berkembang, dan mana yang perlu diganti.
-Berdasarkan saranmu, jika orang lain bilang udang itu enak, tapi kau ga percaya bahwa udang itu enak lalu memutuskan untuk mencoba sendiri (padahal kau blm tau klo kau alergi udang), kemudian kau gatal2 (karena alergimu).
-Kalau ak ikuti saranmu, jika orang bilang racun kobra adalah mematikan, dan ak menyalahkan pemikiran tersebut kemudian memutuskan untuk mencobanya sendiri. bukankah ak sudah mati??
-Kalau ak ikuti saranmu, jika gay n lesbian adalah salah menurut islam dan berakhir di neraka, kemudian ak anggap pemikiran ini salah, apakah ak harus mencoba dulu??
-Kalau ak ikuti saranmu, apa fungsi dari orangtua maupun guru bahkan Tuhan ketika menasehati diriku, toh ak anggap semua pemikiran mereka adalah salah. Hmm??
lho ko jadi begini ya... maaf ane ga bermaksud seperti ini (mungkin tulisan ane yang menjadikan pemahaman seperti itu), namun maksud ane ya seperti itu, terus mempelajari dan berdasarkan pengalaman orang lain maupun diri kita lalu di combine atau mungkin di kembangkan kepada sesuatu yang lebih baik..
ane umpamakan seperti bubur atau gula dengan tujuan gula dan bubur tersebut merupakan pengalaman orang lain yang alangkah baiknya apabila kita telaah, tambahkan/kembangkan atau bahkan mungkin merubahnya menjadi sesuatu yang lebih baik pula... dan tentu dengan tidak se-ekstrem seperti itu, ada batasan atau aturan yang memang pada dasarnya manusia sudah mempunyai hati nurani dan akal semenjak dilahirkan..

Ketika ak menganggap kebanyakan pengalaman orang lain sangat berharga, kau menganggap kebanyakan pengalaman orang lain tidak berharga,
maaf bos, salah paham lagi...
kau membuang terlalu banyak waktu untuk mencoba sendiri dengan hasil yang terlalu banyak variasinya.
Memang terlalu banyak membuang waktu namun dapat memberikan kebenaran yang kita cari bukan...
Wallahualam.
 
Terima kasih telah meralat atau menambahkan, namun ane bilang kan tidak 100% dapat dilihat dengan kacamata logika...
mungkin contoh kasus seperti ini:
ada seseorang yang sakit, sudah pergi ke dokter manapun tetap dinyatakan normal, lalu ia pergi ke pengobatan alternatif dengan cara hanya meminum air doa (air yang telah diberi doa), lalu secara kontinu ia terus melakukan itu dan bermunajat kepada Alloh untuk kesembuhan dirinya, dan akhirnya pun setelah 2 minggu ia sembuh seperti sedia kala..
dari contoh tersebut, sudah tentu tidak dapat dilihat dengan logika, dunia kedokteran saja yang penuh dengan logika atau kepastian tidak dapat mengetahuinya... namun ane menemukan dan membaca buku buku dari Masura Emoto (kalau tidak salah diberi judul "The Hidden Message In Water) bahwa air yang diberikan doa/harapan yang baik akan berubah menjadi kristal yang sangat indah, dan mungkin inilah alasan yang logik mengapa orang dalam contoh kasus tersebut dapat sembuh...
untuk yang tidak logik muncul pertanyaan mengapa air dapat berubah ketika diberi sesuatu hal seperti doa/harapan? balik lagi kepada kekuasaan Alloh SWT.
Sperti gambar kristal air setelah diberi doa:

Lagi, temanku.......Allah mempunyai kehendakNya sendiri terhadap siapapun yang hendak diberiNya ilmu, entah apakah itu muslim, maupun non muslim. contohnya pada sugesti melalui film "the secret", lalu melaui ilmu chi-kung oleh orang2 china. kafir, non kafir, muslim, non muslim, alim, bejad, pembunuh, penemu, siapapun dia, kita semua dijaga dan didengar oleh Allah SWT.

Kenapa harus dibilang bodoh, memang ketika kita mengakui diri kita beragama Islam ketika kita berumur berapa? apakah sudah dari hati nurani dan kematangan berpikir? karena kita terdidik dari kecil mengikuti orang tua dan lingkungan sekitar, yang ketika beranjak dewasa sudah tertanam pola masa kecil, dan keyakinan seseorang tidak didapat dari orang lain, berdasarkan dari diri sendiri rohmat dan tuntunan Alloh SWT. Tidak ada salahnya untuk mempelajari agama lain dan membandingkannya. Masalah apakah kita mendapatkan baik atau buruk dan benar atau salah bukan kita kan yang menilai... dan sudah banyak orang yang tidak beragama dan mempelajari agama2x yang akhirnya memilih Islam... Subhanalloh.

Ak ga bilang mempelajarinya, tapi mengimaninya/berpindah agama dan bukan ke Islam

4. Jujur aja deh, kau pernah dengar kristenisasi ga ??

lho ko jadi begini ya... maaf ane ga bermaksud seperti ini (mungkin tulisan ane yang menjadikan pemahaman seperti itu), namun maksud ane ya seperti itu, terus mempelajari dan berdasarkan pengalaman orang lain maupun diri kita lalu di combine atau mungkin di kembangkan kepada sesuatu yang lebih baik..
ane umpamakan seperti bubur atau gula dengan tujuan gula dan bubur tersebut merupakan pengalaman orang lain yang alangkah baiknya apabila kita telaah, tambahkan/kembangkan atau bahkan mungkin merubahnya menjadi sesuatu yang lebih baik pula... dan tentu dengan tidak se-ekstrem seperti itu, ada batasan atau aturan yang memang pada dasarnya manusia sudah mempunyai hati nurani dan akal semenjak dilahirkan..
maaf bos, salah paham lagi...

Lalu apa bedanya penjelasanmu diatas barusan dengan postingan lamaku ke @adiriadi??

Justru karena kita islam, kita harus perbaiki diri kita dulu supaya bisa dijadikan contoh dan punya dasar yang kokoh serta tahan hantaman, sebelum kita berkoar-koar ke orang muslim dan non muslim lainnya bahwa Islam adalah ajaran damai.

Lihat kasus2 ini: Apakah kasus2 dibawah ini mencerminkan bahwa Islam adalah ajaran yang membawa kedamaian?

1. tahun 1998, pemberantasan ethnik dimana etnis tionghoa dikejar2 kek buronan oleh pribumi indonesia. Ak pernah baca cerita ini, dan ak yakin beberapa dari kita juga pernah baca cerita menyedihkan ini;

Dua orang wanita (muslim) yang merupakan sahabat pada kejadian itu berada diangkot. Sebutlah si A adalah etnis pribumi dan si B beretnis tionghoa, ditengah jalan mereka dicegat oleh orang2 pribumi yang sedang melakukan .......

atau dengan pengalaman orang lain yang ak pelajari?? ==>> kelihatannya emang ga ada bedanya dengan penjelasanmu
Ak bahkan blom dengar jawaban dari pertanyaan #3 ini:
3. Kalau kau melihat bahwa pendapatmu lebih benar dariku, maka jabarkan padaku, dari kasus2ku untuk @adiriadi, mananya yang merupakan pemikiran yang salah!!
Memang terlalu banyak membuang waktu namun dapat memberikan kebenaran yang kita cari bukan...
Wallahualam.

Kau tau kenapa rokok merugikan? ya....krn banyak kerugiannya....Mencoba hal2 yang sudah terbukti kebenarannya seperti saran kau selain membuang2 waktu dan menghilangkan kesempatan kita terhadap kejadian tersebut (karena kejadian yang sama belum tentu terjadi 2x), tapi bukan memberikan kebenaran melainkan memuaskan rasa ingin tahu saja A.K.A Nafsu. ga lebih dari itu, dimari kita ga bicara tentang science lho.
 
3. Kalau kau melihat bahwa pendapatmu lebih benar dariku, maka jabarkan padaku, dari kasus2ku untuk @adiriadi, mananya yang merupakan pemikiran yang salah!!
Mungkin yang ini bos...
Sekarang, apakah ak terlalu berlebihan kalau menganggap bahwa pada jaman ini, konsep islam adalah damai adalah seperti lelucon dimataku, apalagi dimata non muslim?? Ga usah menganggkat derajat diri kita dengan membandingkan kekurangan non muslim, ini ga membawa kita kemana2. Rusaklah segelas susu karena setetes racun. Kau lihat ga logika sederhananya disitu??
Kalau bukan kita yang mengangkat siapa yang bisa bos... yang berat sebelah disini logika ente yang terlalu dominan/kuat.
 
Mungkin yang ini bos...

Kalau bukan kita yang mengangkat siapa yang bisa bos... yang berat sebelah disini logika ente yang terlalu dominan/kuat.

Lha kan faktanya berbicara demikian, bahwa islam terbagi2. Ak ga ngomong berdasarkan mimpiku.

Mengangkat harga diri dengan cara menghina lawan (dalam kasus ini mengungkap aib lawan) bukan ajaran Islam!!
 
Kalau ini ane setuju bos...

So....ayo balik lagi ke pertanyaan2ku kepada golongan2 islam, apakah kau mengingkari kalo islam itu terpecah menjadi golongan2 seperti yang Nabi Muhammad bilang?

Pokoke terpecah menjadi golongan2 lho.
 
So....ayo balik lagi ke pertanyaan2ku kepada golongan2 islam, apakah kau mengingkari kalo islam itu terpecah menjadi golongan2 seperti yang Nabi Muhammad bilang?

Pokoke terpecah menjadi golongan2 lho.

Nah disini ane kurang mengerti, yang dimaksud dengan golongan tersebut apakah memang menjadi Islam A, Islam B dst... atau berbeda pemahaman antara Al-Quran dan Hadits?
 
Nah disini ane kurang mengerti, yang dimaksud dengan golongan tersebut apakah memang menjadi Islam A, Islam B dst... atau berbeda pemahaman antara Al-Quran dan Hadits?

Klo menurutmu JIL dengan Ahmadiyah beda ga??
Menurutmu sunni dengan syiah beda ga??
Nah, untuk simple case neh;; JIL, ahmadiyah, sunni dan syiah beda ga??

.......
 
Klo menurutmu JIL dengan Ahmadiyah beda ga??
Menurutmu sunni dengan syiah beda ga??
Nah, untuk simple case neh;; JIL, ahmadiyah, sunni dan syiah beda ga??

.......

Ow begitu, betul beda bos... lalu mana yang paling benar? atau manakah yang pasti masuk surga?

karena ane baca ini:

Rasulullah saw bersabda:
“Kaum (umat) Yahudi akan terpecah diantara mereka menjadi tujuh puluh satu atau tujuh puluh dua golongan, dan kaum (umat) Nasrani akan terpecah diantara mereka menjadi tujuh puluh satu atau tujuh puluh dua golongan. Dan umatku akan terpecah diantara mereka menjadi tujuh puluh tiga golongan” (Abu Daud, at-Tarmizi, al-Hakim, dan Ahmad adalah beberapa orang diantaranya yang merawikan hadits ini.)

Dalam versi yang lain, Imam Ahmad mencatat bahwa Abu Amir Abdullah bin Luhay menyatakan: “Kami sedang melaksanakan haji bersama dengan Mu’awiyah bin Abu Sofyan. Ketika kami sampai di Mekah, dia (Mu’awiyah) berdiri setelah menyelesaikan shalat Zuhur dan berkata; ‘Rasulullah saw bersabda: “Para ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) akan terbagi/terpecah menjadi tujuh puluh dua golongan. Umat ini akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan, dan seluruhnya akan terjatuh kedalam api neraka kecuali satu golongan. Beberapa dari umatku akan dikendalikan oleh hawa nafsunya, sebagaimana seseorang yang terjangkit penyakit anjing gila; tidak ada sebuah pembuluh darah ataupun sendi tubuhnya yang selamat dari nafsu ini.”

Hadits ini juga diriwayatkan oleh Abu Daud (2/503), Ahmad (4/102) dan al-Hakim (1/128) beberapa diantara banyak perawinya, dengan kata-kata yang sama tetapi ditambah dengan kata-kata berikut: “Tujuh puluh dua masuk kedalam neraka dan satu masuk ke surga: yaitu Jama’ah.” Beberapa ulama, seperti as-Shawkani dan al-Kawthari salah pengertian ketika menyatakan bahwa kata tambahan ini lemah. Ibnu Hazim salah besar ketika ia menyatakan bahwa kata-kata tersebut ‘dibuat-buat’ (ditambah-tambahi).

Hadits ini telah digunakan oleh orang-orang tertentu untuk meremehkan/memandang rendah bagi orang yang tidak mengikutinya...

Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu adalah lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS. An-Nisa: 59)

Satu golongan yang akan masuk surga adalah “Maa ana bii wa ashabii” orang melakukan /berpegang teguh kepada ajaran nabi dan sahabat nabi. (tafsir Ibn Katsir)

menurut ente mana yang paling benar? karena saudara seiman pun dapat dibedakan...
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.